Anda di halaman 1dari 44

DAFTAR KERUGIAN POTENSIAL

OLEH

H O WA R D I V I S Z A A D H A , S . E . , B . B . A . ( H O N S ) . , M . M .
PENGERTIAN DAFTAR KERUGIAN
POTENSIAL
• Kegiatan pengidentifikasi risiko menghasilkan suatu daftar mengenai
kerugian potensial, baik yang mungkin menimpa bisnisnya maupun bisnis
apa pun. Daftar ini disebut”daftar kerugian potensal” atau “check list”.
• Dari daftar tersebut dapat diketahui kerugian apa saja dan bagaimana
terjadinya yang mungkin dapat menimpa bisnisnya sehingga dapat digunakan
sebagai dasar dalam menentukan kebijaksanaan pengendalian risiko.
KEGIATAN YANG MENIMPAN SUATU BISNIS DAPAT
DIKELOMPOKKAN DALAM TIGA KELOMPOK, YAITU:
1. Kerugian atas harta (preperty losses);
2. Kerugian berupa kewajiban kepada pihak ketiga (liability losses);
3. Kerugian personil (personal losses).
SUMBER-SUMBER INFORMASI YANG DAPAT DIGUNAKAN
SEBAGAI BAHAN UNTUK PEMBUATAN DAFTAR KERUGAIAN
POTENSIAL, YAITU:

a. Data-data dari perusahaan asuransi;


b. Informasi dari Badan Penerbitan Asuransi;
c. Informasi dari Asosiasi Manajemen Amerika (AMA);
d. Informasi dari Ikatan Manajer Risiko dan Asuransi;
e. Informasi/ rilase dari kepolisian.
HAKIKAT DAFTAR KERUGIAN
POTENSIAL BAGI PERUSAHAAN:
a. Daftar yang dapat menunjang pencapaian berbagai tujuan, yang berkaitan
dengan pengelolaan bisnis pada umumnya. Dengan demikian, tidak hanya
untuk kepentingan maajemen risiko;
b. Cara yang sistematis untuk mengumpulkan informasi mengenai perusahaan
lain yang berkaitan dengan aktivitas bisnisnya.
MANFAAT DAFTAR KERUGIAN
POTENSIAL
• Daftar kerugian potensial sangat bermanfaat bagi kegiatan pengelolaan bisnis
secara keseluruhan, tidak hanya pada bidang penanggulangan risiko.
• Manfaat datar kerugian potensial bagi manajer risiko adalah:
a. Mengingat manajer risiko tentang kerugian-kerugian yang dapat menimpa bisnisnya.
b. Tempat mengumpulkan informasi yang akan menggambarkan dengan cara apa dan
bagaimana bisnis-bisnis khusus yang dapat dimanfaatkan untuk menangulangi risiko
petensial yang dihadapi bisnisnya.
c. Bahan pertimbangan dalam me-review dan mengevaluasi program penanggulangan
risiko yang telah dibuat, yang mencakup premi yang sudah dibayar. Pengamanan
yang telah dilakukan dapat meminimalisasi kerugian-kerugian yang timbul dan
sebagainya.
exposures)

KLASIFIKASI KERUGIAN POTENSIAL


1. Kerugian atas harta kekayaan (property exposures)
2. Kerugian berupa kewajiban kepada pihak lain (liability losses/ exposures)
3. Kerugian personel (personnel losses/exposures)
KERUGIAN ATAS HARTA KEKAYAAN
(PROPERTY EXPOSURES)
1. Kerugian yang langsung dapat dihubungkan dengan biaya penggantian atau perbaikan
terhadap harta yang terkena peril (gedung yang terbakar, peralatan yang dicuri). Jenis
kerugian inl disebut ''kerugian langsung"
2. Kerugian yang tidak dapat secara langsung dihubungkan dengan peril yang terjadi, yaitu
kerugian yang diakibatkan oleh rusaknya barang yang terkena peril. Jenis kerugian mi
disebut "kerugian tidak langsung". Contoh: rusaknya bahan-bahan yang disimpan dalam
lemari pendingm (cold storage). Karena tidak berfungsinya alat pendingin akibat gardu
listriknya rusak disambar petir. Upah yang harus tetap dibayar, pada saat perusahaan tidak
berproduksi, karena ada alat-alat produkslnya yang terkena peril.
3. Kerugian atas pendapatan, misalnya sebagai akibat tidak berfungsinya alat produksi
karena terkena peril. Contohnya, batalnya kontrak penjualan karena perusahaan tidak
berproduksi untuk sementara waktu, sebab alat produksinya mengalaml kerusakan.
KERUGIAN BERUPA KEWAJIBAN KEPADA
PIHAK LAIN (LIABILITY LOSSES/ EXPOSURES)
• Kerugian berupa kewajiban kepada pihak lain (ilability losses/ exposures),
yaitu keruglan yang berupa kewajiban kepada pihak lain yang merasa
dirugikan, akibat kesalahan dari bisnisnya.
• Contohnya ganti rugi yang harus diberikan oleh perusahaan angkutan umum
kepada penumpang yang cedera akibat kecelakaan karena kesalahan
pengemudinya.
KERUGIAN PERSONEL (PERSONNEL
LOSSES/EXPOSURES)
1. Kematian, ketidakmampuan karena cacat, ketidakmampuan karena usia tua
dari karyawan atau pemłlik perusahaan;
2. Kerugian yang menimpa keluarga karyawan akibat kematian,
ketidakmampuan, dan pengangguran.
DENGAN MELIHAT JENIS, KONDISI, DAN KERUGIAN
POTENSIAL TERSEBUT MANAJER RISIKO HARUS
SELALU:
1. Mempelajari dan mengevaluasi peristiwa kerugian yang telah diderita;
2. Mengikuti dan mempelajari peristiwa kerugian yang dilaporkan melalui
publikasi-publikasi;
3. Menghadiri pertemuan para manajer di dalam internal perusahaan, manajer
risiko di tingkat regional, nasional, ataupun internasional.
PEMBAGIAN JENIS HARTA
• Kerugian harta adalah kerugian yang menimpa ''harta milik” perusahaan.
Untuk kepentingan penanggulangan risiko, harta dibagi menjadi berikut ini.
a. Benda tetap (real estate), yaitu harta y ang terdiri a tas tanah dan bangunan yang
berada di atasnya.
b. Barang bergerak (personal property), yaitu barang-barang yang tidak terikat pada
tanah.
PEMBAGIAN BARANG-BARANG YANG
TIDAK TERIKAT PADA TANAH
1. Barang-barang yang digunakan untuk melakukan aktivitas produksi dan
aktivitas perusahaan lainnya, meliputi bahan baku dan pembantu, peralatan,
suku cadang, dan sebagainya;
2. Barang-barang yang akan dijual, misalnya hasil produksi dari perusahaan
industri, barang dagangan dari perusahaan perdagangan.
PENYEBAB KERUGIAN
a. Bahaya fisik, yaitu bahaya yang menimbulkan kerugian, yang bukan berasal
dari ulah manusia. Umumnya bahaya yang timbul karena kekuatan alam,
seperti kebakaran, angłn topan, gempa bumi yang dapat merusak harta.
b. Bahaya sosial, yaitu bahaya yang timbul karena:
1. Penyłmpangan tingkah laku manusia dari norma kehidupan Yang wajar, misalnya
pencurian, penggelapan, penipuan, dan sebagainya;
2. Penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh manusia secara kelompok, misalnya
pemogokan, kerusuhan, dan sebagałnya.
c. Bahaya ekonomi, yaitu bahaya yang disebabkan kekuatan eksternal ataupun
internal perusahaan, misalnya perubahan harga, persaingan, dan sebagainya.
MACAM-MACAM KERUGIAN ATAS
HARTA
a. Kerugian langsung adalah kerugian yang langsung dikaitkan dengan peril yang menimpa harta tersebut,
yaitu kerugian yang diderita karena rusaknya atau hancurnya harta yang terkena peril, misalnya gedung
terbakar, yang kerugiannya berupa nilai dari gedung tersebut.
b. Kerugian tidak langsung adalah kerugian yang disebabkan oleh berkurangnya nilai, kerusakan, atau tidak
berfungsmya barang lain selain yang terkena peril. Contoh: makanan, minuman, obatobatan menjadi rusak
karena lingkungan berubah yang disebabkan oleh peril yang telah menimpa harta lain (misalnya gardu
instalasi listriknya terbakar) sehingga pengaturan temperatur dan kelembapan menjadi kacau balau.
c. Kerugian net income (pendapatan dikurangi biaya), yaitu penurunan net income suatu perusahaan karena
hilangnya atau berkurangnya manfaat suatu harta, baik sebagian maupun seluruhnya karena peril, sampai
harta tersebut diganti atau dipulihkan seperti semula. Jenis kerugian ini jauh lebih besar daripada kerugian
langsung ataupun tidak langsung, tetapi banyak perusahaan yang tidak atau kurang menyadari adanya
kerugian ini. Hal ini disebabkan manajer risiko lebih sulit untuk mengidentifikasi dan mengukur kerugian
net income karena banyaknya variabel yang terlibat yang tidak mudah untuk mengidentifikasi dan
mengukurnya.
SUBJEK KERUGIAN HARTA
a. Kepemilikan
b. Kredit dengan jaminan
c. Jual-beli bersyarat
d. Sewa-menyewa
e. Bailments
f. Easement
g. Lisensi
KEPEMILIKAN
• Kepemillkan atas harta merupakan kepemillkan tunggal, sebagai hasil dari
pembelian, penyitaan barang jamman, hadiah, atau hasilhasil kejadian yang
lain. Jika harta terkena peril, pemiliknyalah yang bertanggung jawab atas
kerugian akibat peril tersebut.
KREDIT DENGAN JAMINAN
• Kreditur yang memberikan kredit dengan jaminan mempunyai hak atau
bagian atas harta yang digunakan sebagai jaminan. Kemampuan menagih
kreditur akan berkurang (menderita kerugian) apabila harta yang dijaminkan
rusak atau hancur karena terkena peril, yang berarti kerugian berupa tidak
terbayarnya sebagian atau seluruh piutangnya meskipun kreditur bukan
pemilik harta tersebut.
• Hak kreditur atas harta yang dipakai sebagai jaminan adalah sebanding
dengan nilai dari piutangnya (ditambah bunga).
• Hal ini terlihat jelas jika harta yang dipakai sebagai jamłnan itu
diasuransikan dan terkena peril, kreditur berhak a tas sebagian ganti rugi
yang diterima dari perusahaan asuransi, sebesar piutang ditambah bunganya.
JUAL-BELI BERSYARAT
• Dalam kaitan ini ada ketentuan umum yang berlaku secara internasional, yang dikenal dengan istilah
umum ” Uniform Comnłercial Code” . Beberapa ketentuan urnum tersebut adalah sebagai berikut.
a. Loco gudang (penjual), yaitu segala kerugian yang terjadi setelah barang keluar dari gudang penjual menjadi
tanggung jawab pembeli.
b. Franco gudang perusahaan bersangkutan, yaitu barang sudah menjadi milik pembeli ketika barang berada di
gudang perusahaan pengangkutan dan ongkos angkut telah dibayar oleh pembeli.
c. Franco tempat tujuan atau franco gudang (pembeli), yaitu barang baru menjadi milik pembeli setelah diserahkan
di gudang pembeli oleh perusahaan pengangkutan.
d. Free Alongside Ship (FAS), berarti barang menjadi milik pembeli jika barang telah siap untuk diangkut (barang
sudah ada di pelabuhan dan siap dimuat ke atas kapal).
e. Collect on delivery (COD), barang masih tetap menjadi milik penjual meskipun sudah berada di tangan pembeli,
sampai harga barang tersebut dibayar lunas.
f. Cost Insurance and Frezght (CIF), kepemilikan barang-barang berpmdah ke pembeli pada saat barang diserahkan
kepada perusahaan pengangkutan, disertai dengan dokumen-dokumen asuransi, pengangkutan, dan surat-surat
tanda kepemilikan.
SEWA-MENYEWA
• Pada umumnya penyewa tidak bertanggung jawab atas kerugian harta yang
disewa Yang terkena peril Akan tetapi, ada beberapa pengecualian terhadap
ketentuan umum ini, yaitu sebagai berikut.
1. Berdasarkan hukum adat, penyewa bertanggung jawab atas kerusakan harta Yang
disewanya, Yang disebabkan Oleh kecerobohannya.
2. Apabila dalam kontrak sewa-menyewa ditentukan bahwa penyewa harus
mengembalikan harta kepada pemiliknya dalam kondisi baik seperti pada waktu
diterima, kerusakan Yang terjadi pada harta tersebut menjadi tanggung jawab
penyewa.
3. Penyewa melakukan perubahan terhadap harta tetap yang disewakan_nya dengan
harapan mendapatkan manfaat dari perubahan tersebut.
BAILMENTS
• Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami bahwa ada barang-
barang yang untuk sementara berada di tangan orang Iain (bukan pemilik
sebenarnya. Misalnya, mobil yang direparasikan, untuk sementara berada di
tangan pemilik bengkel.
• Orang-orang atau badan yang menguasai harta orang Iain untuk sementara
disebut bailee, sedangkan pemilik barang disebut bailor. Perjanjian antara
bailé dan bailor disebut bailments.
• Jadi, bisnis-bisnis yang dapat dikategorikan sebagai bailee adalah blsnis-
bisnis yang mengerjakan barang milik orang lain. Tanggung jawab terhadap
kerugian akibat peril tersebut bergantung pada isi perjanjian (bailment-nya).
KARAKTERISTIK HUBUNGAN
BAILMENTS
1. Identitas harta atau bukti kepemilikan masih berada di tangan bailor;
2. Kepemilikan atau penguasaan harta untuk sementara berada di tangan
bailee;
3. Pemindahan kepemilikan atau penguasaan kepada orang lain dari harta
harus merupakan pemindahan posisi dari seorang bailee dan harus
mendapat persetujuan dari bailor.
HUKUM TANGGUNG JWAB TERHADAP HARTA UNTUK
SEMENTARA BERADA DI BAWAH KEKUASAAN BAILEE
• Jika penyerahan (bailments) tersebut untuk kepentingan bailor dan bailee
tidak mendapatkan kompensasi apa pun atas pemeliharaan dan pengamanan
harta tersebut, bailee tidak bertanggung jawab pada kerugian harta tersebut.
• Jika penyerahan tersebut untuk kepentingan bailee, yang bailee dapat
meminjam dan memanfaatkan harta tersebut untuk sementara waktu tanpa
kompensasi apa pun kepada bailor, bailee tidak bertanggung jawab atas
kerugian harta yang bersangkutan.
• Jika penyerahan tersebut untuk kepentingan kedua belah pihak (bailee dan
bailor) dan kedua belah pihak mendapatkan manfaat dari penyerahan
tersebut, kerugian terhadap harta yang diserahkan menjadi tanggung jawab
kedua belah pihak.
EASEMENT
• Easement adalah hak bagi seseorang untuk memanfaatkan harta yang bukan
miliknya dan hak penggunaan tersebut diakui Oleh pemiliknya maka
kerugian atas pemanfaatan harta tersebut menjadi tanggung jawab orang
yang memanfaatkan (pemakai). Hak ini biasanya diperoleh melalui
perjanjlan/ akta yang disebut prescription.
LISENSI
• Lisensi adalah hak istimewa yang diberikan oleh pemilik harta kepada pihak
lain untuk menggunakan harta tersebut dengan suatu tujuan yang spesifik.
Kerugian akibat penggunaan tersebut menjadi tanggung jawab pemilik atau
menurut perjanjian.
MENGHITUNG NILAI KERUGIAN
a. Biaya yang sesungguhnya dari harta, nilainya bergantung pada kondisi pasar ketika dilakukan
pembelian;
b. Nilai buku. Nilai harta pernbelian dikurangi penyusutan;
c. Nilai taksiran pajak, nilai yang diberikan petugas pajak pada waktu menetapkan pajak perseroan;
d. Biaya memproduksi kembali, memperbaiki atau biaya penggantian harta agar kembali seperti
semula. Metode ini cocok untuk harta yang penggantiannya hanya sebagian;
e. Nilai pasar ditentukan kesepakatan antara penjual dan pembeli ketika dilakukan penilaian
terhadap harta tersebut;
f. Biaya penggantian dikurangi penyusutan dan keusangan, penyusutan biasa berhubungan dengan
umur, sedangkan keusangan berkaitan dengan masalah mode.
Metode yang biasa digunakan perusahaan asuransi adalah metode d, e, dan f.
SUMBER KERUGIAN NET INCOME
• Pendapatan yang Menurun
• Kerugian uang sewa;
• Gangguan terhadap operasi perusahaan;
• Gangguan tidak terduga dalam bisnis;
• Hilangnya profit dari barang jadi yang harus dijual, rusak atau terkena peril;
• Pengumpulan piutang akan menurun.
• Biaya yang Meningkat
• Kerugian nilai sewa.
• Biasanya perlu dikeluarkan biaya ekstra untukmeneruskanoperasi perusahaan secara normal akibat adanya peril
dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan. Langkah yang dapat dilakukan, yaitu perusahaan dapat
beroperasi dengan lebih cepat dan efisien, dapat menentukan besarnya biaya eksta yang harus dikeluarkan.
• Pembatalan kontak sewa yang bernilai tinggi.
• Hilangnya manfaat yang diakibatkan Oleh peril.
TUGAS INDIVIDU
1. Tanggung jawab atas kerugian pihak lain timbul karena adanya
kemungkinan bahwa aktivitas perusahaan menimbulkan kerugian harta
atau personel pihak lain, baik disengaja maupun tidak. Sebutkan dan
jelaskan menurut pendapat anda apa saja tanggung jawab atas kerugian
pihak lain tersebut.
2. Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap kerugian personel yang
menimpa karyawannya dan keluarga dari karyawan yang bersangkutan.
Jelaskan menurut pendapat anda apa saja tanggung jawab atas kerugian
personel tersebut.
KERUGIAN ATAS HARTA KEKAYAAN
(PROPERTY EXPOSURES)
PARAMETER PROBABILITAS RISIKO
PARAMETER DESKRIPSI
Jarang terjadi Peristiwa ini hanya muncul pada keadaan yang luar
biasa.
Agak jarang terjadi Peristiwa ini jarang terjadi.
Mungkin terjadi Peristiwa ini kadang-kadang terjadi pada suatu
waktu.
Sering terjadi Peristiwa ini pernah terjadi dan mungin terjadi lagi.
Hampir pasti terjadi Peristiwa ini sering mucul pada berbagai keadaan.
PARAMETER UNTUK MENGUKUR
DAMPAK RISIKO
PARAMETER KONSEKUENSI RISIKO
PARAMETER DESKRIPSI
Tidak signifikan Tidak ada yang terluka; kerugian finansial kecil.
Kecil Pertolongan pertama; kerugian finansial medium.
Sedang Perlu perawatan medis; kerugian finansial cukup
besar.
Besar Cedera parah; kerugian finansial besar.
Sangat signifikan Kematian; keriguan finansial sangat besar.
METODE PENGIDENTIFIKASIAN
RISIKO
1. Menggunakan daftar pertanyan (kuesioner) yang menganalisi risiko yang diperoleh dari jawaban-jawaban terhadap
pertanyaan tersebut.
2. Menggunakan laporan keuangan, yaitu dengan menganalisa neraca, laporan pegoperasian dan catatan-catatan
pendukung lainnya.
3. Membuat flow-chart aliran barang mulai dari bahan mentah sampai barang jadi.
4. Melakukan inspeksi langsung di tempat, yaitu dengan mengadakan pemeriksaan secara langsung di tempat dilakukan
operasi/ aktivitas perusahaan.
5. Megadakan interaksi dengan departemen/ bagian-bagian dalam perusahaan.
6. Mengadakan interaksi dengan pihak luar.
7. Melakukan analisis terhadap kontrak-kontrak yang telah dibuat dengan pihak lain.
8. Membuat dan menganalisis catatan/ statistik mengeai bermacam-macam kerugian yang pernah diderita.
9. Mengadakan analisis lingkungan, yang sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi yang memenaruhi timbulnya risiko
potensial, seperti konsumen, supplier, penyalur, pesaing, dan penguasa (pembuat peraturan/ perundang-undangan)
KERUGIAN POTENSIAL YANG DAPAT
TERJADI
1. Kerugian berupa harta kekayaan: barag rusak, barang hilang di Gudang,
barang rusak karena kesalahan poses dan sebagainya;
2. Kerugian yang menyangkut liability: tuntutan konsumen karena barang
tidak sesuai dengan yang seharusnya dan seterusnya;
3. Kerugian personil: kecelakaan kerja yang terjadi dalam pabrik saat
karyawan bekerja dan sebagainya.
SASARAN IDENTIFIKASI RISIKO
• Sasaran identifikasi risiko adalah megembangkan daftar sumber risiko dan
kejadian yang komprehensif serta memiliki dampak terhadap pencapaian
sasaran dan target (atau elemen kunci) yang teridentifikasi dari konteks.
• Dokumen utama yang dihasilkan dalam proses ini adalah daftar risiko (risk
register).
STRATEGI/ CARA MENGIDENTIFIKASI
RISIKO
a. Identifikasi Risiko Berdasarkan Tujuan
• Pendirian perusahaan tentu mempunyai tujuan. Oleh sebab itu, peristiwa-peristiwa yang
akan menyebabkan tidak tercapainya sebgian atau seluruh tujuan perusahaan akan
diidentifikasikan sebagai risiko.
b. Identifikasi Risiko Berdasarkan Skenario
• Skenario yang dibuat merupakan alternatif cara untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dengan demikian, peristiwa yang memicu terjadinya alternatif scenario yang tidak
diharapkan/ di luar yang telah ditetapkan perusahaan dapat diidentifikasikan sebagai
risiko. Hasil idektifkasi risiko adalah daftar risiko. Hal-jal yang akan dilkukan terhadap
risiko yang telah didaftarkan itu bergantung pada sifat risiko-risiko tersebut.
PROSES IDENTIFIKASI RISIKO
1. Mengmpulkan Peristiwa yang Dapat Menimbulkan Risiko
• Proses identifikasi risiko dimulai dengan mengumpulkan peristiwa-peristiwa yang dapat menimbulkan risiko
bagi perusahaan atau suatu proyek baru yang akan dikembangkan/ dirintis oleh perusahaan tersebut.
2. Pengelompokan Risiko
• Semua risiko dikelompokkan daam beberapa kelompok risiko yang sejenis.
3. Pembentukan Tim
• Perusahaan dapat membentuk tim khusus untuk mengidentifikasi risiko yang terdiri atas manajer proyek, angota
proyek, tim manajemen risiko, ahli-ahli dari luar tim proyek yang menguasai memahami proyek yang sedang
dikerjakan, ahli menejemen risiko, dan pemegang saham.
• Langkah-langkahnya:
a. Membuat check list
b. Menggunakan check list

4. Identifikasi Risiko berdasarkan ISO/ IEC 31000:2009 dan ISO/ IEC 27001
TEKNIK-TEKNIK YANG DIGUNAKAN
DALAM MENGIDENTIFIKASI RISIKO
a. Kumpulkan informasi
b. Interview
c. Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats)
d. Pengalaman pribadi dan intuisi
IDENTIFIKASI RISIKO BERDASARKAN
ISO/ IEC 31000:2009
1. Masukan Identifikasi Risiko
a. Apa saja yangdapat terjadi, kapan dan di mana?
b. Mengapa dan agaimana risiko dapat terjadi?
2. Teknik Identifikasi Risiko
a. Brainstrming dengan pihak terkait;
b. Wawancara langsung kepada pihak yang bertanggung jawab;
c. Kuesioner;
d. Ceklis;
e. Analisis proyek sebelumnya;
f. Analisis SWOT;
g. Analisis asumsi dari tim pakar.
IDENTIFIKASI RISIKO BERDASARKAN
ISO/ IEC 27001
1. Identifikasi aset-aset teknologi yang dimiliki oleh organisasi;
2. Identifikasi ancaman pada setiap aset teknologi infoemasi tersebut;
3. Identifikasi kerentanan yang diakibatkan oleh ancaman;
4. Identdikasi dampak kerugian dalam aspek confidentiality, integrity, and
availability.
ANALISIS DAFTAR RISIKO
• Suatu proses analisis identifikasi risiko akan menghasilkan daftar risiko yang
memuat informasi mengenai risiko-risiko yang telah diidentifikasikan, akar
penyebab terjadinya risiko, dan kategori risiko-risiko.
• Identifikasi risiko perlu dilakukan secara terus menerus karena risiko-risiko
baru bisa saja muncul ke permukaan kerika suatu proyek sedang
berlangsung/ dikerjakan.
PENGUKURAN RISIKO
• Manfaat pengukuran risiko:
a. Untuk menentukan kepentingan relatif dari suatu risiko yang dihadapi;
b. Untuk mendapatkan informasi yang sangat diperlukan oleh manajer risiko dalam
menentukan cara dan kombinasi cara yang paling dapat diterima atau paling baik
dalam penggunaan sarana penanggulangan risiko.
• Dimensi yang harus diukur:
a. Frekuensi atau jumlah kerugian yang akan terjadi;
b. Tingkat kegawatan atau keparahan dari kerugian-kerugian tersebut.
DISTRIBUSI PROBABILITAS
• Probabilitas merupakan kesempatan atau kemungkinan terjadinya suatu
kejadian atau kemungkinan jangka Panjang tejadinya sesuatu.
• Sifat probabilitas; perobabilitas adalah aproklamasi. Jarang sekali terjadi atau
tidak mungkin dapat dikethui besarnya probabilitas secara mutlak (pasti sama
dengan kenyataan).
• Tiga macam distribusi probabilitas:
a. Total kerugian per tahun;
b. Banyaknya kejadian per tahun;
c. Kerugian per kejadian.
KONSEP PROBABILITAS
•  Simple space: suatu set dari kejadian tertentu yang diamati (S)
• Event: merupakan segmen atau bagian dari Sample Space (E)
• Tanpa Bobot :
• Dengan Bobot :
• Di mana :
o P(E) = probabilitas terjadinya event
o E = sub set atau event
o S = sample space atau set
o W = bobot dari masing-masing event
ASUMSI DALAM PROBABILITAS
a. Bahwa kejadian ata event tersebut akan terjadi;
b. Nahwa kejadian-kejadian tersebut adalah mutually exclusive, artinya dua peristiwa tidak akan terjadi secara
bersamaan;
c. Bahwa peberian bobot pada masing-masing peristiwa dalam set adalah positif sebab besarnya probabilitas
akan berkisar antara 1 dan 0, di mana peristiwa yang pasti terjadi probabilitasnya 1, sedangkan peristiwa
yang pasti tidak terjadi probabilitasnya 0;
d. Aksioma definisi probabilitas;
e. Probabilitas adalah suatu nilai/ angka yang besarnya terletak antara 0 dan 1, yang diberikan pada masing-
masing peristiwa 0 ≤ P (A) ≤ 1;
f. Jumlah hasil penjumlahan keseluruhan probabilitas dari peristiwa-peristiwa yang mutually exclusive dalam
sample space adalah 1;
g. Probabilitas suatu peristiwa yang terdiri atas sekelompok peristiwa yang mutually exclusive dalam suatu set
(sample space) merupakan hasil penjumlahan dari masing-masing peobabilitas yang terpisah.

Anda mungkin juga menyukai