D
I
S
U
S
U
N
Oleh
1.Nurhadana Nasution 201907072
2.Meylinda Silitonga2019070ka49
3.Aprialdi ivanka nasution201907005
1 Definisi resiko dan manajemen resiko
1. 1. Defenisi Resiko
2. • risiko adalah potensi terjadinya sesuatu yang berdampak buruk, baik
bagi diri sendiri atau suatu entitas usaha
3. Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat
sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang.
Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan
ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki
dapat menimbulkan suatu kerugian.
4. Jenis-jenis resiko terbagi empat yaitu :
5. 1. Pure Risk atau Risiko Murni
6. Risiko murni ini bersifat pasti, artinya saat risiko terjadi maka kamu akan
mengalami kerugian. Begitu juga sebaliknya, jika risiko murni tidak terjadi,
maka kamu akan memperoleh keuntungan.
7.
8. Misalnya, kebakaran, banjir, perampokan, gempa bumi, tanah longsor,
gunung meletus, kecelakaan, dan lain-lain. Jika tidak terjadi, kamu tentu bisa
tinggal dengan nyaman, bukan?
9.
2. Speculative Risk atau Risiko Spekulatif
10. Ada tiga kemungkinan yang akan terjadi, jika kamu mengalami risiko
spekulatif, yakni keuntungan, kerugian, atau mungkin break even. Adapun yang
dimaksud dengan break even adalah titik impas.
11.
12. Kondisi di mana tidak terjadi keuntungan maupun kerugian, jadi biasa saja.
Contoh paling nyata dari risiko spekulatif ialah undian berhadiah, bursa efek,
risiko kurs, dan lain-lain.
13.
14. 3. Particular Risk atau Risiko Khusus
15. Risiko khusus bersumber dari kegiatan individu, sehingga dampaknya
masih bisa diperkirakan atau diantisipasi di awal karena bersifat lokal. Misalnya,
ledakan turbin, kecelakaan kapal, atau mungkin tabrakan.
16.
17. Bagaimana cara mengantisipasinya (contoh untuk risiko tabrakan)? Kamu
bisa mengikuti asuransi untuk memberikan jaminan atau proteksi, baik
terhadap kendaraan maupun diri sendiri.
18.
19. 4. Fundamental Risk atau Risiko Fundamental
20. Risiko fundamental berasal dari lingkungan sekitar atau alam yang bisa
menimbulkan dampak cukup besar, karena manusia tidak mampu
mengendalikannya. Misalnya, gempa bumi, longsor, tsunami, angin topan, dan
lain-lain. Jika peristiwa tersebut melanda wilayah yang luas, maka risiko
fundamental akan semakin besar.
6. Mengelola Resiko