MANAJEMEN RISIKO
Disusun oleh :
UNIVERSITAS PAPUA
Daftar ISI
Kata pengantar................................................................................
Risiko pada proyek konstruksi bagaimanapun tidak dapat dihilangkan tetapi dapat
dikurangi atau ditransfer dari satu pihak kepihak lainnya. Bila risiko terjadi akan
berdampak pada pada terganggunya kinerja proyek secara keseluruhan sehingga dapat
menimbulkan kerugian terhadap biaya, waktu dan kualitas pekerjaan.
Para pelaku dalam industri konstruksi sekarang ini makin menyadari akan pentingnya
memperhatikan permasalahan risiko pada proyek - proyek yang ditangani, karena
kesalahan dalam memperkirakan dan menangani risiko akan menimbulkan dampak
negatif, baik langsung maupun tidak langsung pada proyek konstruksi. Oleh karena itu,
dilakukannya analisis risiko. Tujuan dari analisis risiko adalah untuk membedakan risiko
minor yang dapat diterima dari risiko mayor, dan untuk menyediakan data untuk
membantu evaluasi dan penanganan risiko. Analisis risiko termasuk pertimbangan dari
sumber risiko, dan konsekuensinya. Faktor yang mempengaruhi konsekuensi dapat
teridentifikasi. Risiko dianalisis dengan mempertimbangkan estimasi konsekuensi dan
perhitungan terhadap program pengendalian yang selama ini sudah dijalankan.
Pada saat ini, analisis dan manajemen resiko pada proyek-proyek pembangunan
infrastruktur sudah mulai dilakukan, meskipun pada umumnya masih sangat terbatas pada
aspek ekonomi dan pendanaannya saja. Dalam hal ini tentunya tidak cukup. Para pelaku
dalam proyek infrastruktur harus pula mampu menerapkan manajemen resiko dalam
semua aspek proyek, termasuk resiko pada tahap konstruksi.
Mengelola resiko adalah suatu pengelolaan resiko yang dimulai dari identifikasi
resiko secara aktif, lalu menilai tingkat level resiko-resiko tersebut sehingga didapatkan
prioritas pengelolaannya, serta menentukan langkah-langkah penanganannya agar resiko
dapat ditekan semaksimal mungkin. Pengelolaan resiko yang baik akan memberikan
kepercayaan diri pada tim proyek dalam melaksanakan proyek. Pengelolaan ini akan
menghindari adanyakejadian-kejadian tak terduga yang membahayakan proyek.
Dasar Teori
ANALISIS KUALITATIF
Analisa Kuantitatif hanya dapat digunakan bila tersedia cukup data untuk
memperkirakan kemungkinan dan dampak risiko dalam bentuk ukuran interval
atau rasio. Selain itu, bila menggunakan teknik probabilitas maka sebaran
distribusi data-data tersebut harus sudah diketahui dengan baik, atau populasinya
cukup sehingga dapat diperkirakan jenis distribusinya.
Salah satu pertimbangan penting lain dalam menggunakan metode kuantitatif
adalah data yang akurat, baik data internal maupun eksternal. Di bawah ini akan
diuraikan secara ringkas mengenai beberapa teknik kuantitatif yang dapat
digunakan untuk menganalisa suatu risiko.
1. Benchmarking merupakan teknik yang digunakan oleh organisasi untuk
melakukan asesmen suatu risiko tertentu dengan tujuan mengurangi baik
ampak maupun kemungkinan terjadinya, melalui cara membandingkannya
dengan organisasi lain yang lebih baik kondisinya.
2. Analisa sensivitas (Sensivity analysis) merupakan metode analisis kuantitatif
nonprobabilistic. Analisa sensivitas bertujuan untuk memahami risiko yang
akan terjadi bila terjadi suatu perubahan dalam elemen-elemen operasional
atau kegiatan rutin. Secara sederhana, analisas sensivitas mengajukan
pertanyaan apakah yang akan terjadi bila ada perubahan pada besaran yang
sudah diperhitungkan . Tujuan analisa sensivitas adalah memahami risiko
yang timbul bila perubahan tersebut memang terjadi,kemudian melakukan
antisipasi untuk melakukan mitigasi guna meredakan atau mengurangi dampak
risiko tersebut. Perhitungan dengan analisa sensivitas relatif sederhana dan
praktis dapat digunakan untuk berbagai macam perubahan. Analisa sensivitas
sering digunakan untuk melengkapi analisis kuantitatif probabilistic. Karena
sifatnya yang khusus maka setiap analisis harus dilakukan tersendiri,
tergantung dari data kunci yang digunakan dalam perhitungan tersebut,
misalnya asumsi dasar, latar belakang, rasional dan pendekatan yang
digunakan
Analisis Risiko adalah rangkaian proses yang dilakukan dengan tujuan untuk
memahami signifikansi dari akibat yang akan ditimbulkan suatu risiko, baik
secara individual maupun portofolio, terhadap tingkat keberhasilan dan
kelangsungan proyek. Pemahaman yang akurat tentang signifikansi tersebut akan
menjadi dasar bagi pengelolaan risiko yang terarah dan berhasil.
Hasil analisis ini dapat digunakan untuk mengambil langkah strategis dalam
mengatasi risiko yang teridentifikasi.. Meskipun analisis kuantitatif ini
menggunakan pendekatan matematis, namun pada prinsipnya analsisi ini
merupakan tindak lanjut yang mengikuti hasil analisis kualitatif. Kesulitan utama
dalam analisis risiko kuantitatif adalah pada saat menentukan tingkat
kemungkinan karena data-data statistik belum tentu tersedia untuk semua
peristiwa.
Pengumpulan Data
Analisis Data Setelah penyebaran angket tentang variabel resiko terhadap dampak (D)
dan Probabilitas (P) pekerjaan konstruksi pembangunan dermaga Pehe, data–data tersebut
diolah dan dianalis.
Hasil kuesioner survey utama dilakukan pengolahan data dengan metode nilai rata rata.
Hasil rata-rata dibulatkan kenilai terdekat untuk mempermudah dalam menentukan
tingkat resikonya dengan pendekatan seperti pada Tabel 3.
Setelah melalui tahapan analisa data, pada variabel–variabel resiko baik terhadap dampak
maupun probabilitas.
Evaluasi Penetapan Level Resiko Berdasarkan Level Resiko tersebut maka terdapat 6
variabel resiko yang berada pada level H atau Tinggi yang artinya resiko tersebut tidak
dapat diterima melainkan Resiko dengan level H, harus dilakukan respon yang dapat
memperkecil level resiko hingga resiko tersebut dapat diterima yaitu minimal sampai
level moderat, 3 Variabel resiko berada dalam Level S atau Signifikan yang artinya
resiko masih dapat diterima perlu dilakukan respon atau mitigasi hingga dapat
menurunkan levelnya menjadi Low, dan 25 variabel resiko dalam level Low yang artinya
variabel tersebut dapat diterima tanpa dilakukan langkah mitigasi.
Plan Risk Response Beberapa cara dalam melakukan respon terhadap resiko yang
terjadi dalam pembangunan Dermaga Pehe yaitu : 1. menghindari resiko (avoidance) 2.
memindahkan resiko (transference) 3. mengurangi resiko (mitigation) 4. menerima
resiko (acceptance).
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA