MANAJEMEN RISIKO
STRATEGI MANAJEMEN RISIKO DALAM BISNIS MODERN
DISUSUN OLEH:
NAMA : ANANDA MUTIARA
NPM : 2104020045
KONSENTRASI : PEMASARAN
UNIVERSITAS ALMUSLIM
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PRODI ADMINISTRASI BISNIS
I. Pendahuluan
Manajemen risiko adalah aspek penting dari manajemen bisnis yang membantu
organisasi mengidentifikasi, menilai, dan memprioritaskan risiko untuk mengembangkan
strategi untuk menghadapinya. Dalam lingkungan bisnis yang serba cepat dan semakin
kompleks saat ini, sangatlah penting bagi bisnis modern untuk memiliki proses penilaian risiko
yang komprehensif .
Saya telah menulis sebelumnya tentang manajemen risiko bagi para eksekutif . Artikel
tersebut berfokus pada beberapa aturan praktis favorit saya yang saya pelajari sebagai CEO.
Namun artikel ini mengeksplorasi pentingnya manajemen risiko bagi bisnis modern dan
memberikan panduan untuk menerapkan penilaian dan manajemen risiko perusahaan
Teknik lainnya adalah analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman),
yang membantu bisnis mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mungkin berdampak
pada operasi mereka. Analisis skenario adalah alat lain yang berguna untuk mengidentifikasi
risiko dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan kejadian di masa depan dan potensi
dampaknya terhadap bisnis.
Menilai Risiko
Salah satu teknik untuk menilai risiko adalah analisis probabilitas, yang
melibatkan memperkirakan kemungkinan terjadinya risiko tertentu. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti data historis, pendapat ahli,
atau analisis statistik.
Metode Bow-Tie juga dapat digunakan dalam beberapa cara, termasuk sebagai
fokus lokakarya kelompok yang difasilitasi atau analisis risiko. Salah satu kegunaan
terbaiknya adalah menganalisis, melaporkan, dan mengkomunikasikan potensi risiko,
insiden aktual, dan kejadian nyaris celaka.
Setelah risiko diidentifikasi dan dinilai, bisnis modern dapat mengembangkan strategi
manajemen. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan oleh bisnis untuk mengelola risiko,
antara lain:
Organisasi harus mempertimbangkan potensi biaya dan manfaat setiap strategi ketika
mengelola risiko. Tidak ada satu strategi pun yang cocok untuk semua risiko, dan bisnis
mungkin perlu menggunakan kombinasi strategi untuk mengelola risiko secara efektif.
As Low As Reasonably Practicable , atau ALARP, adalah salah satu prinsip dasar
manajemen risiko. Kita tidak perlu dan tidak ingin mengelola risiko sampai pada titik di mana
kita bisa menghilangkannya karena hal ini hanya membuang-buang sumber daya yang
berharga.
Mengalokasikan sumber daya untuk manajemen risiko juga penting, karena hal ini
memastikan tersedianya sumber daya yang memadai untuk menerapkan dan memantau strategi
manajemen risiko secara efektif. Hal ini mungkin melibatkan penyisihan anggaran untuk
aktivitas manajemen risiko , pelatihan karyawan tentang proses manajemen risiko, atau
mempekerjakan staf tambahan yang memiliki keahlian dalam manajemen risiko.
Membangun sistem untuk memantau dan meninjau upaya manajemen risiko sangat
penting untuk memastikan bahwa strategi efektif dan tetap selaras dengan perubahan
kebutuhan bisnis. Hal ini mungkin melibatkan peninjauan dan pemutakhiran rencana
manajemen risiko secara berkala, pemantauan indikator kinerja utama yang terkait dengan
manajemen risiko, dan pelaksanaan penilaian risiko secara berkala untuk mengidentifikasi
risiko baru atau yang terus berkembang.
1. Diversifikasi Portofolio
Dalam risiko investasi, diversifikasi portofolio adalah strategi umum untuk mengurangi risiko.
Dengan menginvestasikan dana dalam berbagai instrumen keuangan atau sektor industri,
perusahaan dapat mengurangi dampak dari fluktuasi pasar tunggal.
Persaingan usaha di sektor ritel saat ini berlangsung dengan sangat ketat. Hal tersebut
terlihat dari persaingan usaha yang tidak hanya terjadi antara pasar tradisional dan pasar
modern saja, tetapi juga antara pemain di pasar modern. Risiko ini diantisipasi dengan
menawarkan keberagaman produk yang tidak dimiliki oleh pesaing. Perusahaan juga
melakukan peningkatan layanan kepada para pelanggan setia, kegiatan promosi yang
menarik dengan bekerjasama dengan para pemasok, perbankan dan pihak lainnya.
Perubahan kebijakan Pemerintah baik dalam hal perpajakan dan pembatasan impor
dapat memberikan dampak terhadap kinerja Perusahaan. Perusahaan secara rutin
melakukan koordinasi dengan para anggota asosiasi yang ada di industri ritel modern,
yaitu Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) untuk memantau perkembangan
yang terjadi dan mengantisipasi perubahan kebijakan atau peraturan terkait larangan
impor, pembatasan kuota impor, peraturan bea masuk maupun perubahan tarif impor.
Risiko kegagalan dalam pengembangan toko timbul apabila toko tidak berhasil
memenuhi target yang telah di tentukan. Perusahaan melakukan berbagai strategi,
antara lain review secara berkala terkait kinerja toko, kondisi toko dan keragaman
produk dijual. Seluruh kegiatan tersebut dilakukan guna meningkatkan kinerja
keuangan dan operasional toko.
Risiko tidak diperpanjangnya masa sewa timbul karena seluruh toko Perusahaan
menggunakan sistem sewa. Perusahaan mengantisipasi risiko ini dengan melakukan
penelaahan secara berkala atas perjanjian sewa yang ada guna mengidentifikasi lebih
awal tidak diperpanjangnya masa sewa. Perusahaan juga terus mempertahankan
hubungan yang baik dengan property developer untuk mendapatkan lokasi baru.
5. Risiko Keterlambatan Distribusi Barang Oleh Pemasok
Pasokan dan permintaan merupakan faktor penting dalam kegiatan usaha Perusahaan.
Kegiatan usaha Perusahaan dipengaruhi oleh distribusi barang yang dilakukan oleh
pemasok serta kemungkinan adanya ketergantungan kepada pemasok tertentu.
Perusahaan mengambil inisiatif untuk meningkatkan persediaan dan melakukan
kebijakan penunjukan beberapa pemasok untuk barang yang sama dalam rangka
mengantisipasi risiko keterlambatan distribusi barang oleh pemasok. Perusahaan juga
terus membina hubungan baik dengan pemasok.
Perusahaan memiliki kegiatan usaha yang memerlukan kualitas sumber daya manusia
yang baik. Tingkat pergantian karyawan yang tinggi dan keterlambatan dalam
perekrutan akan berpengaruh pada kegiatan operasional Perusahaan. Perusahaan
mengantisipasi risiko sumber daya manusia dengan menggalangkan program
Management Development Program (MDP). Para kandidat peserta program MDP juga
merupakan kerjasama Perusahaan dengan beberapa perguruan tinggi berkualitas.
Jumlah peserta program MDP terus meningkat dari waktu ke waktu dan diharapkan
dapat menyediakan kebutuhan atas sumber daya manusia yang berkualitas.
8. Risiko Keuangan
Risiko keuangan sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, nilai tukar mata
uang asing dan instrumen keuangan lainnya. Manajemen risiko keuangan dilakukan
oleh Perusahaan dengan melakukan optimalisasi kinerja operasional dan modal usaha
yang dimiliki oleh Perusahaan. Mengatasi risiko tersebut, Perusahaan rutin melakukan
review strategi penetapan harga dan rencana pemasaran, serta terus melaksanakan
efisiensi biaya dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Risiko keuangan dari risiko
kredit (risiko tingkat bunga) dan risiko pasar (risiko nilai tukar mata uang asing dan
risiko harga komoditas) dianalisa dan dihadapi dengan penerapan sistem budgeting
yang ketat.
9. Risiko Bencana Alam
Dalam mengantisipasi risiko bencana alam yang mungkin terjadi, Perusahaan memiliki
asuransi untuk seluruh aset Perusahaan dengan jumlah pertanggungan yang memadai
dan mengasuransikan risiko-risiko yang mungkin terjadi.
VI. Kesimpulan
Kesimpulannya, manajemen risiko adalah aspek penting dari manajemen bisnis yang
membantu organisasi mengidentifikasi, menilai, dan memprioritaskan risiko guna
mengembangkan strategi untuk menghadapinya. Manajemen risiko yang efektif dapat
membantu bisnis modern mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan
kinerja mereka secara keseluruhan.
Proses penilaian risiko yang komprehensif adalah kunci manajemen risiko yang efektif.
Hal ini melibatkan identifikasi risiko, penilaian kemungkinan dan dampaknya, pengembangan
strategi manajemen risiko, serta penerapan dan pemantauannya. Dengan mengikuti proses yang
sistematis dan menyeluruh , bisnis modern dapat memastikan bahwa mereka siap menghadapi
risiko yang mereka hadapi dan mencapai tujuan mereka.
Penting bagi bisnis untuk meninjau dan memperbarui strategi manajemen risiko mereka
secara berkala untuk memastikan bahwa strategi tersebut tetap efektif dan selaras dengan
perubahan kebutuhan bisnis. Dengan mengambil pendekatan proaktif terhadap manajemen
risiko, bisnis modern dapat menavigasi tantangan lingkungan bisnis saat ini dan menjadi lebih
kuat dan tangguh.