Anda di halaman 1dari 24

RISK MANGEMENT

AND
QUALITY MANEGEMENT
KELOMPOK 6
1. MARIA MONICA MANALU 210310051
2. MARSELINUS ANESTA TARIGAN 210310071
3. RICKY ADRIANUS SILALAHI 210310046
4. RIZKY ANUGRAH JAYA PAHALA PANJAITAN 210310046
5. RIZKY ILHAMSYAH 210310019
• PENDAHULUAN
• DEFINISI
• TUJUAN DAN MANFAAT
• PROSES MANAJEMEN RISIKO
• CONTOH PENERAPAN
• DAMPAK DAN HASIL

• PENDAHULUAN
• TUJUAN DAN MANFAAT
• PRINSIP PRINSIP UTAMA
• METODE DAN ALAT
• STUDI KASUS
• KESIMPULAN
Isi dari materi yang disajikan :
• Pengenalan Risiko: Definisikan apa itu risiko dalam konteks bisnis dan bagaimana
risiko dapat memengaruhi tujuan organisasi.
• Proses Manajemen Risiko: Jelaskan langkah-langkah dalam proses manajemen
risiko, seperti identifikasi risiko, evaluasi, mitigasi, dan pemantauan.
• Identifikasi Risiko: Poinkan berbagai jenis risiko yang mungkin dihadapi oleh
organisasi Anda (misalnya, risiko keuangan, operasional, reputasi, atau keamanan)
dan cara mengidentifikasi risiko-risiko tersebut.
• Analisis Risiko: Bagaimana menganalisis risiko untuk menentukan tingkat keparahan
dan kemungkinan terjadinya, serta bagaimana hal ini memengaruhi strategi mitigasi.
• Strategi Mitigasi: Bahas strategi atau taktik yang dapat digunakan untuk mengurangi
dampak risiko, seperti transfer risiko, penghindaran risiko, atau pengendalian risiko.
• Pemantauan dan Evaluasi: Jelaskan pentingnya pemantauan secara terus-menerus
terhadap risiko serta evaluasi efektivitas strategi mitigasi yang diimplementasikan.
- Risiko adalah variasi dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami atau kemungkinan terjadinya peristiwa diluar yang diharapkan yang
merupakan ancaman terhadap properti dan keuntungan finansial akibat bahaya yang terjadi.
- risiko adalah variasi dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami atau kemungkinan terjadinya peristiwa diluar yang diharapkan yang
merupakan ancaman terhadap properti dan keuntungan finansial akibat bahaya yang terjadi
- pengertian risiko dalam konteks proyek dapat didefinisikan sebagai suatu penjabaran terhadap konsekuensi yang tidak menguntungkan, secara finansial
maupun fisik, sebagai hasil dari keputusan yang diambil atau akibat kondisi lingkungan di lokasi suatu kegiatan.
- Risiko adalah peristiwa yang tidak pasti. Apabila terjadi, akan memiliki efek positif atau negatif pada satu atau lebih tujuan organisasi. Risiko
sebenarnya merupakan suatu hal yang menciptakan kesempatan untuk peristiwa dan semua konsekuensinya yang tidak menyenangkan.
Risiko pada dasarnya didefinisikan sebagai konsep multidimensi tentang kemungkinan peristiwa berbahaya dan ketidakpastian yang
mempengaruhi tujuan organisasi (Kheradmand, 2020).

- Manajemen risiko merupakan proses sistematis dalam melakukan identifikasi awal, analisis, perencanaan, dan pengendalian risiko dalam
suatu organisasi dengan tujuan meminimalkan efek dan peristiwa yang merugikan serta memaksimalkan kemungkinan dan dampak peristiwa
positif, di mana hal ini disebut sebagai peluang. Manajemen risiko juga didefinisikan sebagai identifikasi risiko serta proses penilaian dan
penerapan metode khusus untuk mengurangi risiko ke tingkat yang dapat diterima.
- Manajemen risiko merupakan Pendekatan yang dilakukan terhadap risiko yaitu dengan memahami, mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko
suatu proyek.Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui tentang manajemen risiko pada proyek konstruksi.
- Manajemen risiko merupakan Pendekatan yang dilakukan terhadap risiko yaitu dengan memahami, mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko
suatu proyek. Kemudian mempertimbangkan apa yang akan dilakukan terhadap dampak yang ditimbulkan dan kemungkinan pengalihan
risiko kepada pihak lain atau mengurangi risiko yang terjadi. Manajemen risiko adalah semua rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan
risiko yaitu perencanaan (planning), penilaian (assessment), penanganan (handling) dan pemantauan (monitoring) risiko
- risiko adalah variasi dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami atau kemungkinan terjadinya peristiwa diluar yang diharapkan yang merupakan ancaman
terhadap properti dan keuntungan finansial akibat bahaya yang terjadi
- Manajemen risiko merupakan Pendekatan yang dilakukan terhadap risiko yaitu dengan memahami, mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko suatu
proyek.Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui tentang manajemen risiko pada proyek konstruksi.
- Manajemen risiko adalah bentuk pengelolaan terhadap risiko untuk meminimalisasi konsekuensi buruk yang mungkin timbul melalui perencanaan,
identifikasi, analisis, penanganan, dan pemantauan risiko [1]
• manajemen risiko berfungsi untuk mengatur dengan terstruktur tindakan yang diperlukan dalam
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menanggapi risiko dalam proyek.
• Menurut Setiawan [2], memiliki pendapat bahwa tujuan manajemen risiko adalah meminimalisir
kerugian.
• Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk mengenali risiko dalam sebuah proyek dan
mengembangkan strategi untuk mengurangi atau bahkan menghindarinya, dilain sisi juga harus
dicari cara untuk memaksimalkan peluang yang ada (Wideman, 1992).
Defenisi risiko dan manajemen risiko
• Risiko adalah ketidakpastian terkait dengan kemungkinan terjadinya
peristiwa yang dapat memiliki dampak positif atau negatif pada
tujuan, hasil, atau keberhasilan suatu usaha, kegiatan, atau situasi. Ini
mencakup variasi atau perubahan yang bisa mempengaruhi keadaan
yang diharapkan, memberikan peluang atau ancaman terhadap hasil
yang diinginkan.
• Manajemen risiko adalah proses berpikir dan perencanaan yang
sistematis untuk menghadapi kemungkinan masalah atau kejadian
yang tidak diinginkan. Tujuannya adalah untuk memahami,
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan situasi yang bisa
bikin rugi atau memberi peluang baik.
Tujuan manjemen risiko
• Tujuan utama dari manajemen risiko adalah untuk mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan merespons risiko dalam sebuah proyek secara terstruktur. Ini
melibatkan usaha untuk meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi. Di
samping itu, tujuannya juga mencakup pengembangan strategi untuk mengurangi
atau menghindari risiko, serta memanfaatkan peluang yang ada agar dapat
memberikan dampak positif pada proyek. Jadi, intinya adalah mempersiapkan
rencana untuk mengurangi risiko dan sekaligus memaksimalkan kesempatan yang
ada.
PROSES MANAJEMEN RISIKO
• IDENTIFIKASI RISIKO
• Identifikasi risiko merupakan suatu proses yang secara sistematis dan terus-menerus dilakukan untuk mengidentifikasi
kemungkinan timbulnya risiko atau kerugian terhadap kekayaan, hutang, dan personil perusahaan.
• Adapun cara-cara pelaksanaan identifikasi risiko secara nyata dalam sebuah proyek adalah:
a) Membuat daftar bisnis yang dapat menimbulkan kerugian.
b) Membuat daftar kerugian potensial. Dalam checklist ini dibuat daftar kerugian dan peringkat kerugian yang
terjadi.
c) Membuat klasifikasi kerugian
- Kerugian dan kekayaan (property)
- Kerugian atas hutang piutang karena kerusakan kekayaan atau cideranya pribadi orang lain.
- Kerugian atas personil perusahaan. Misalnya, akibat kematian. Ketidakmampuan, usia tua, pengangguran,
sakit, dan sebagainya
• EVALUASI RISIKO
• Evaluasi risiko merupakan tahap penting dalam proses manajemen risiko yang bertujuan untuk mengukur seberapa besar
dampak dari suatu risiko dan seberapa mungkin risiko tersebut terjadi. Ini melibatkan analisis mendalam terhadap
karakteristik risiko yang telah diidentifikasi sebelumnya.
PROSES MANAJEMEN RISIKO
• EVALUASI RISIKO
• Evaluasi risiko merupakan tahap penting dalam proses manajemen risiko yang bertujuan untuk mengukur seberapa besar
dampak dari suatu risiko dan seberapa mungkin risiko tersebut terjadi. Ini melibatkan analisis mendalam terhadap
karakteristik risiko yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Evaluasi risiko pada suatu proyek tergantung pada :
1) Probabilitas terjadinya risiko tersebut, frekuensi kejadian
2) Dampak dari risiko tersebut bila terjadi.

TINGKATAN DALAM PENILAIAN RISIKO


Tingkatan dalam penilaian risiko merujuk pada skala atau klasifikasi yang digunakan untuk
menggambarkan atau mengkategorikan tingkat risiko yang dihadapi oleh suatu organisasi, proyek, atau kegiatan.
Ini membantu dalam memberikan pemahaman yang lebih terstruktur dan terukur tentang seberapa besar atau
seberapa serius suatu risiko tersebut. beberapa tingkatan yang sering digunakan dalam mengklasifikasikan risiko:
1. Tidak Pernah, Jarang, Cukup Sering, Sering, Sangat Sering
2. Sangat Kecil, Kecil, Sedang, Besar, Sangat Besar
3. Tinggi, Sedang, Rendah
4. Skala angka (misalnya 1-5)
MITIGASI RISIKO
• Berdasarkan Evaluasi risiko kemudian manajemen perusahaan dapat
menentukan apakah risiko tersebut masih bisa diterima (acceptable
risk) atau tidak (unacceptable risk). Apabila risiko tersebut tidak bisa
diterima maka perusahaan harus menetapkan cara untuk menangani
risiko tersebut agar tingkat risikonya dapat menurun. Bila risiko dapat
diterima/tolerir maka perusahaan perlu memastikan bahwa
monitoring terus dilakukan terhadap risiko tersebut (Ahmad, 2020).
Respon resiko
• Respon risiko adalah tindakan penanganan yang dilakukan terhadap
risiko yang mungkin terjadi. Risiko-risiko penting yang sudah diketahui
perlu ditindak lanjuti dengan respon yang dilakukan oleh kontraktor
dalam menangani risiko tersebut. Metode yang dipakai dalam
menangani risiko (Flanagan & Norman, 1993):
- Menahan risiko (Risk retention)
- Mengurangi risiko (Risk reduction)
- Mengalihkan risiko (Risk transfer)
- Menghindari risiko (Risk avoidance)
KESIMPULAN
a) Dalam setiap proyek konstruksi sangat penting dilakukan manajemen risiko
untuk menghindari kerugian atas biaya, mutu dan jadwal proyek.
b) Manajemen risiko merupakan Pendekatan yang dilakukan terhadap risiko
yaitu dengan memahami, mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko suatu
proyek. Kemudian mempertimbangkan apa yang akan dilakukan terhadap
dampak yang ditimbulkan dan kemungkinan pengalihan risiko kepada pihak
lain atau mengurangi resiko yang terjadi.
c) Penilaian risiko yang dilakukan meliputi : Identifikasi risiko, memahami
kebutuhan atau mempertimbangkan risiko, menganalisis dampak dari risiko
tersebut/evaluasi risiko, menetapkan siapa yang bertanggung jawab
terhadap risiko tertentu (alokasi risiko).
d) Melakukan tindakan penanganan yang dilakukan terhadap risiko yang
mungkin terjadi (respon risiko) dengan cara : menahan risiko (risk retention),
mengurangi risiko (risk reduction), mengalihkan risiko (risk transfer),
menghindari risiko (risk avoidance).
STUDI KASUS
Penerapan Manajemen Resiko pada Pembangunan Proyek Perpanjangan Dermaga log
(Studi Kasus: Pelabuhan DalamTanjung Emas Semarang)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis risiko-risiko selama proyek perpanjangan dermaga
log di Pelabuhan Tanjung Emas. Limap risiko tinggi telah diidentifikasi, termasuk
fenomena eksternal tak terduga seperti elevasi pasang surut yang berpengaruh pada
perubahan desain dan pelaksanaan proyek. Studi menekankan perlunya manajemen
risiko untuk mengurangi keterlambatan dan biaya tak terduga dalam proyek konstruksi.
Metode penelitian meliputi observasi lapangan, wawancara, serta penilaian risiko dari
penyedia jasa. Ini menyoroti pentingnya pengelolaan risiko yang efektif dalam
mengatasi tantangan lingkungan yang tidak terduga selama pelaksanaan proyek.
PENDAHULUAN
• Penelitian ini menelaah mobilitas penduduk dan barang yang semakin meningkat di Kota
Semarang, terutama terkait dengan proyek perpanjangan dermaga log di Pelabuhan Tanjung
Emas. Peningkatan mobilitas ini dipicu oleh Semarang sebagai pusat kegiatan yang strategis,
namun menghadapi kendala dalam pelaksanaan proyek akibat faktor lingkungan seperti rob
dan pasang surut yang tidak terduga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko-risiko
yang timbul selama konstruksi dermaga log dan menemukan metode penanganan yang efektif
untuk mengurangi keterlambatan proyek serta dampak negatif yang berpotensi signifikan.
Selain itu, risiko-risiko tersebut dibagi menjadi berbagai kategori berdasarkan sudut pandang
penelitian sebelumnya, menyoroti pentingnya manajemen risiko yang tepat dalam proyek
konstruksi. Studi juga mengusulkan metode analisis risiko yang berbeda, seperti simulasi risiko
rantai pasokan material, untuk memperkirakan dampak keterlambatan waktu terhadap biaya
proyek. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan urgensi identifikasi risiko yang cermat
dan pengelolaan risiko yang efisien dalam menghadapi kompleksitas proyek konstruksi di
tengah tantangan lingkungan yang berpotensi berdampak signifikan pada pelaksanaan proyek
dan biaya yang terkait.
METODE PENELITIAN
• Metode penelitian ini mencakup identifikasi risiko melalui studi literatur,
observasi lapangan, dan wawancara narasumber untuk menentukan
sumber ketidakpastian pada proyek perpanjangan dermaga log. Risiko-risiko
ini diklasifikasikan berdasarkan sumber ketidakpastiannya. Probabilitas dan
dampak risiko ditentukan melalui wawancara dengan proyek koordinator.
Kuesioner digunakan untuk evaluasi dari praktisi penyedia jasa dan praktisi
lapangan, dengan indikator yang relevan dari studi literatur dan pendapat
ahli. Responden menilai probabilitas dan dampak risiko menggunakan skala
Likert 1-5, memperkirakan kemungkinan kejadian risiko dan dampaknya
pada jadwal proyek dalam rentang waktu kalender, dari "sangat rendah"
hingga "sangat tinggi" untuk probabilitas, dan dari "tidak berdampak"
hingga "sangat besar" untuk dampak risiko, sesuai pedoman kontrak.
METODE ANALISA DAT
• Metode analisis data dalam penelitian ini melibatkan penggunaan
formula frequency index (FI) dan severity index (SI) untuk menghitung
nilai probabilitas dan dampak risiko berdasarkan penilaian dari
kuesioner. Hasil perhitungan ini dikonversi ke dalam skala penilaian
probabilitas dan dampak sesuai klasifikasi pada Tabel 2 (Davis &
Cosenza, 1993), yang menggambarkan efektivitas risiko dari
"Extremely ineffective" hingga "Extremely effective" berdasarkan
persentase indeks. Selanjutnya, penentuan tingkat risiko dilakukan
dengan mengalikan kedua skala penilaian ini, dan hasilnya dianalisis
melalui probability impact grid (Fox & Hather, 2014) untuk evaluasi
lebih lanjut.
RESPON RISIKO
• Penentuan respon risiko dilakukan berdasarkan pada hasil analisis
tingkat risiko menurut perspektif penyedia jasa yang selanjutnya akan
ditanggapi oleh pihak owner selaku pemangku keputusan tertinggi.
Hasil tanggapan pihak owner akan diberikan kembali kepada penyedia
jasa untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
rencana tindakan penanganan yang akan diterapkan pada
pelaksanaan perpanjangan dermaga log.
KESIMPULAN
• Hasil penelitian menyimpulkan perlunya penerapan manajemen resiko pada pelaksanaan
pembangunan proyek perpanjangan dermaga log “Pelabuhan Dalam Tanjung Emas
Semarang”, sehingga risikorisiko dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
pembangunan proyek bisa diantisipasi lebih dini sebelum proyek dilaksanakan.
• Hasil penelitian juga menyimpulkan, bahwa ada lima risiko tinggi dari perspektif penyedia
konstruksi yaitu: pasang surut laut (RK3), gangguan proses pemuatan dan pembongkaran
barang (RK7), perubahan desain karena perubahan lapangan (RK18), kontradiksi metode
konstruksi antara konsultan dan kontraktor (R23), dan kerusakan alat berat (R36).
• Hasil mitigasi untuk lima risiko tinggi ini akhirnya menjadi rencana aksi untuk menghindari
terjadinya keterlambatan proyek dalam pelaksanaan perpanjangan dermaga, yaitu: (i)
menggunakan balok dan pelat pra-cetak untuk bagian dermaga, (ii) koordinasi yang
intensif baik antar stakeholders atau dengan instansi lainnya yang ada di lapangan, (iii)
melakukan perawatan berkala yang didukung oleh mekanik yang selalu siaga di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai