Anda di halaman 1dari 8

UTS

MANAJEMEN RISIKO

Oleh :
Ni Made Ari Ekantini
2281511014

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
Ujian Tengah Semester

1. Apa yang dimaksud dengan risiko dan jelaskan konsep manajemen risiko.
Jawab :
Risiko adalah kemungkinan yang terjadinya kerugian, kerusakan, atau ketidakpastian dalam
suatu situasi atau keputusan. Risiko dapat muncul dalam berbagai konteks, termasuk dalam
bisnis, keuangan, lingkungan, kesehatan, dan banyak aspek lainnya.

Konsep manajemen risiko adalah pendekatan sistematis dan terorganisasi untuk


mengidentifikasi, menilai, mengendalikan, dan mengelola risiko yang mungkin
memengaruhi suatu organisasi, proyek, atau aktivitas. Berikut adalah komponen inti dari
konsep manajemen risiko:

• Identifikasi Risiko: Proses awal adalah mengidentifikasi semua potensi risiko yang
mungkin memengaruhi tujuan atau aktivitas yang sedang dilakukan. Risiko dapat berasal
dari berbagai sumber, termasuk lingkungan eksternal, kebijakan internal, perubahan
pasar, dan banyak lagi.
• Evaluasi Risiko: Setelah risiko diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menilai risiko-
risiko tersebut. Evaluasi risiko melibatkan penilaian probabilitas terjadinya risiko dan
dampaknya jika terjadi.
• Pengembangan Strategi Pengelolaan Risiko: Setelah risiko dievaluasi, perlu
mengembangkan strategi pengelolaan risiko. Strategi ini mencakup cara untuk
mengurangi risiko (pengendalian risiko), mentransfer risiko melalui asuransi atau
kontrak, menahan risiko (retensi risiko), atau bahkan mengejar peluang yang mungkin
muncul dari risiko tertentu.
• Implementasi Tindakan Pengelolaan Risiko: Strategi pengelolaan risiko kemudian
diimplementasikan dalam praktik. Ini termasuk melaksanakan tindakan pengendalian,
membuat perubahan dalam proses bisnis atau proyek, atau melakukan langkah-langkah
lain sesuai dengan strategi yang telah ditentukan.
• Monitor dan Tinjau: Setelah tindakan pengelolaan risiko diimplementasikan, risiko-
risiko tersebut harus dipantau secara teratur. Evaluasi dan pemantauan terus-menerus
diperlukan untuk memastikan bahwa strategi pengelolaan risiko tetap efektif, dan untuk
mengidentifikasi perubahan dalam lingkungan risiko.

2. Apa maksud dan tujuan melakukan Risk Break down Structure (RBS).
Jawab :
Risk Breakdown Structure (RBS) adalah alat atau metode yang digunakan dalam
manajemen risiko untuk mengidentifikasi, mengelompokkan, dan mengorganisir risiko-
risiko yang mungkin memengaruhi proyek, organisasi, atau aktivitas tertentu. RBS adalah
konsep yang mirip dengan Work Breakdown Structure (WBS) yang digunakan dalam
manajemen proyek untuk memecah tugas menjadi komponen yang lebih kecil. Tujuan
utama dari RBS adalah:

• Identifikasi Risiko: RBS membantu dalam mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin


terlewatkan jika tidak ada metode struktural untuk menggali risiko-risiko tersebut.

• Klasifikasi Risiko: RBS membantu dalam mengelompokkan risiko-risiko menjadi


kategori atau kelompok yang lebih besar. Misalnya, risiko-risiko dapat dikelompokkan
berdasarkan aspek proyek seperti risiko teknis, risiko keuangan, risiko operasional, dan
lain sebagainya.

• Penyusunan Prioritas: Dengan RBS, risiko-risiko yang telah diidentifikasi dapat diberi
prioritas berdasarkan tingkat signifikansi, probabilitas terjadinya, atau kriteria lain yang
relevan.

• Perencanaan Manajemen Risiko: RBS merupakan landasan untuk perencanaan


manajemen risiko. Dengan mengetahui risiko-risiko yang ada dan kategorinya, tim dapat
mengembangkan strategi pengelolaan risiko yang sesuai dan tindakan pengendalian yang
diperlukan.

• Komunikasi dan Kesadaran Risiko: RBS dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang
efektif. Ini membantu dalam menyampaikan informasi tentang risiko-risiko kepada
berbagai pemangku kepentingan (stakeholder).

3. Sebutkan dan jelaskan metode untuk mengidentifikasi risiko.


Jawab :
• WBS adalah alat pengorganisasian proyek ke dalam komponen-komponen yang lebih
kecil dan lebih terkelola. Saat mengembangkan WBS, tim dapat mengidentifikasi risiko
dengan mempertimbangkan setiap elemen WBS secara terperinci.
• Brainstorming: Brainstorming melibatkan pengumpulan sejumlah orang yang berbeda
dalam kelompok untuk secara bebas berbagi ide dan pandangan mereka tentang risiko
yang mungkin memengaruhi proyek atau organisasi.
• Prompt list adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang dirancang untuk merangsang
pemikiran tim dan membantu mereka mengidentifikasi risiko. Ini adalah alat yang
terstruktur untuk memandu proses identifikasi risiko.
• Wawancara: Wawancara dengan anggota tim, pemangku kepentingan, atau pakar di
bidang terkait dapat membantu dalam mengidentifikasi risiko. Pertanyaan yang tepat dan
diskusi terfokus dapat mengungkapkan risiko-risiko yang mungkin tidak terdeteksi
dengan metode lain.
• Pemeriksaan Dokumen: Menelaah dokumen seperti laporan proyek sebelumnya, analisis
risiko sebelumnya, catatan kejadian, atau dokumentasi terkait lainnya dapat membantu
dalam mengidentifikasi risiko berdasarkan pengalaman sebelumnya.
• Analisis SWOT: Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
membantu dalam mengidentifikasi risiko dengan mempertimbangkan faktor internal dan
eksternal yang memengaruhi organisasi atau proyek. Risiko dikelompokkan sebagai
ancaman (threats) dalam analisis SWOT.
• Diagram Alur Proses: Menggunakan diagram alur proses atau flowchart dapat membantu
dalam mengidentifikasi risiko dengan mengevaluasi langkah-langkah dan titik-titik kritis
dalam proses atau proyek.
• Pendekatan Delphi: Pendekatan ini melibatkan panel pakar yang memberikan masukan
secara anonim dan independen tentang risiko-risiko yang mungkin ada. Informasi ini
kemudian dikumpulkan dan digunakan untuk mengidentifikasi risiko.
• Analisis HAZOP (Hazard and Operability Study): Metode ini digunakan dalam industri
untuk mengidentifikasi risiko di lingkungan kerja atau dalam proses produksi. Ini
melibatkan tim yang menganalisis potensi bahaya dan efeknya pada operabilitas.

4. Sebutkan dan jelaskan teknik/strategi dalam merespon risiko (mitigasi risiko).


Jawab :
Merancang respons atau mitigasi risiko adalah langkah penting dalam manajemen risiko
yang bertujuan untuk mengurangi dampak atau probabilitas terjadinya risiko. Berikut
beberapa teknik dan strategi umum dalam merespon risiko (mitigasi risiko):

• Pengendalian Risiko (Risk Control):


✓ Pencegahan (Prevention): Upaya untuk mencegah risiko terjadi. Misalnya, dengan
meningkatkan keamanan di tempat kerja untuk mencegah kecelakaan.
✓ Pelindungan (Protection): Upaya untuk melindungi aktivitas, aset, atau sumber daya
dari risiko. Contohnya, penggunaan sistem kebakaran untuk melindungi gedung dari
risiko kebakaran.
✓ Deteksi (Detection): Menggunakan sistem deteksi dini untuk mendeteksi risiko ketika
mereka terjadi sehingga tindakan dapat diambil secepat mungkin.

• Transfer Risiko (Risk Transfer):


✓ Asuransi: Mengalihkan risiko ke pihak ketiga seperti perusahaan asuransi. Ini
mengurangi dampak finansial risiko jika terjadi.
✓ Kontrak: Mengalihkan risiko kepada pihak lain melalui perjanjian kontrak yang
mencantumkan tanggung jawab dan risiko.

• Retensi Risiko (Risk Retention):


✓ Pendanaan Risiko: Membentuk dana khusus atau cadangan untuk menangani risiko
yang mungkin terjadi.
✓ Self-insurance: Mengambil risiko sepenuhnya atau sebagian dan menanggung
dampaknya sendiri tanpa asuransi.
✓ Diversifikasi: Diversifikasi risiko adalah strategi di mana risiko dipecah menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil dengan harapan bahwa kerugian pada satu area akan
seimbang dengan keuntungan pada area lain. Ini sering digunakan dalam investasi
untuk mengurangi risiko portofolio.

• Cadangan (Risk Avoidance):


✓ Menghindari Risiko: Tindakan untuk sepenuhnya menghindari risiko dengan tidak
melakukan aktivitas yang berhubungan dengan risiko tersebut.

• Mitigasi Risiko Aktif (Active Risk Mitigation):


✓ Tindakan Perbaikan (Remediation): Mengambil langkah-langkah untuk mengatasi
akar penyebab risiko.
✓ Pengurangan Dampak (Damage Reduction): Upaya untuk mengurangi dampak risiko
jika risiko terjadi. Misalnya, melalui rencana tanggap darurat.

5. Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan berbasis risiko? Berikan contohnya.
Jawab :
Pengambilan keputusan berbasis risiko adalah pendekatan dalam pengambilan keputusan
yang mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian sebagai faktor penting dalam proses
pengambilan keputusan.

Contoh pengambilan keputusan berbasis risiko dapat mencakup:


Manajemen Proyek: Manajer proyek yang harus memilih pendekatan atau strategi untuk
proyek tertentu harus mempertimbangkan risiko yang terkait dengan setiap pilihan.
Misalnya, dalam memilih antara pemakaian kontraktor eksternal atau sumber daya internal,
manajer proyek akan mempertimbangkan risiko biaya, jadwal, kualitas, dan sumber daya
manusia.

6. Sebutkan dan jelaskan kriteria pemilihan tim manajemen risiko.


Jawab :
Berikut adalah beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam pemilihan tim manajemen
risiko:
• Pengetahuan dan Keterampilan: Anggota tim manajemen risiko harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang relevan dalam manajemen risiko. Mereka perlu
memahami konsep dasar risiko, metode identifikasi risiko, teknik analisis risiko, dan
strategi mitigasi risiko.
• Pengalaman: Anggota tim yang telah terlibat dalam proyek atau aktivitas yang
melibatkan manajemen risiko sebelumnya akan lebih efektif dalam mengatasi risiko.
• Kemampuan Analitis: Tim manajemen risiko harus mampu menganalisis data,
mengidentifikasi potensi risiko, dan mengevaluasi dampak serta probabilitas risiko.
• Kemampuan Komunikasi: Anggota tim manajemen risiko harus memiliki kemampuan
komunikasi yang baik. Mereka perlu dapat berkomunikasi dengan anggota tim lainnya,
pemangku kepentingan, dan pihak eksternal dengan jelas dan efektif tentang risiko yang
teridentifikasi dan rencana mitigasi.
• Kemampuan dalam Pengambilan Keputusan: Kemampuan dalam pengambilan
keputusan yang rasional dan terinformasi sangat penting.
• Pemahaman Industri dan Konteks: Pemahaman yang mendalam tentang industri atau
konteks spesifik organisasi atau proyek adalah penting. Ini membantu tim manajemen
risiko dalam memahami risiko yang unik untuk lingkungan mereka.
• Kerjasama Tim: Anggota tim manajemen risiko harus mampu bekerja secara efektif
dalam tim. Proses manajemen risiko melibatkan kolaborasi antara berbagai pemangku
kepentingan dan anggota tim yang beragam.
• Komitmen dan Dedikasi: Anggota tim manajemen risiko harus berkomitmen untuk
menjalankan proses manajemen risiko secara berkelanjutan.
• Kejujuran dan Integritas: Kehandalan dan integritas anggota tim manajemen risiko
penting untuk memastikan bahwa informasi risiko dilaporkan secara jujur dan kebijakan
mitigasi risiko diterapkan dengan benar.

7. Jelaskan perbedaan Qualitative and Quantitative Risk Analysis.


Jawab :
• Analisis risiko kualitatif lebih bersifat subjektif dan mengkualifikasi risiko berdasarkan
tingkat kepentingan dan dampaknya tanpa menggunakan angka atau statistik. Ini
biasanya dilakukan pada tahap awal proyek.
Contoh:

• Analisis risiko kuantitatif lebih objektif dan menggunakan data numerik serta
perhitungan statistik untuk mengukur dampak dan probabilitas risiko. Ini biasanya
dilakukan pada tahap yang lebih lanjut dalam proyek.
Contoh :
8. Apa yang Anda ketahui tentang Risk Control ---> cara /strategi untuk memonitor risiko,
jelaskan secara terintegrasi berdasarkan teori dan yang sudah diterapkan.
Jawab :
Risk Control adalah tahap dalam proses manajemen risiko yang melibatkan langkah-
langkah untuk mengelola risiko yang telah diidentifikasi dan dievaluasi sebelumnya. Ini
termasuk mengambil tindakan untuk mengurangi dampak risiko atau probabilitas
terjadinya. Berikut adalah cara/strategi yang terintegrasi untuk memonitor risiko
berdasarkan teori dan praktik yang sudah diterapkan:
• Identifikasi Risiko (Teori):
Sebelum melakukan monitor risiko dilakukan terlebih dahulu pemahaman mendalam
tentang lingkungan internal dan eksternal organisasi dengqan mengidentifikasi resiko.
• Penilaian Risiko (Teori):
Penilaian Dampak dan Probabilitas dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan
kualitatif untuk menilai sejauh mana dampak dan probabilitas munculnya risiko.
• Strategi Mitigasi (Teori):
Menerapkan siklus berkelanjutan yang mencakup identifikasi, penilaian, pengembangan
strategi mitigasi, implementasi, dan pemantauan.
• Pengukuran Kinerja (Teori):
Key Risk Indicators (KRI): Menerapkan KRI yang telah ditentukan sebelumnya untuk
mengukur kinerja dan memonitor risiko. KRI membantu dalam mendeteksi perubahan
yang signifikan dalam tingkat risiko.
• Audit dan Peninjauan Terintegrasi (Teori) :
Mengintegrasikan audit dan peninjauan risiko di seluruh organisasi. Ini mencakup audit
internal dan eksternal yang fokus pada manajemen risiko
• Peninjauan Berkala Terintegrasi (Teori) :
Melakukan peninjauan berkala terhadap strategi mitigasi risiko untuk memastikan
relevansi dan efektivitas mereka dalam mengatasi risiko organisasi
• Risk Registers Terintegrasi (Praktik):
Membangun risk registers terintegrasi yang mencakup semua risiko yang diidentifikasi
di seluruh organisasi. Ini adalah dokumen berbasis database yang mencatat semua risiko,
sumber risiko, dampak, dan probabilitasnya.
• Pelaporan Terintegrasi (Praktik):
Mengembangkan laporan risiko yang mencakup semua risiko organisasi, yang dapat
dipresentasikan kepada dewan direksi dan pemangku kepentingan lainnya.
• Keterlibatan Stakeholder (Praktik):
Melibatkan pemangku kepentingan yang relevan dalam proses pemantauan risiko. Ini
dapat melibatkan pertemuan rutin, pelaporan berkala, dan komunikasi terbuka.
• Pengintegrasian dengan Perencanaan Strategis (Praktik):
Memastikan bahwa pemantauan risiko terintegrasi dengan perencanaan strategis
organisasi. Risiko yang teridentifikasi harus diperhitungkan dalam perencanaan jangka
panjang dan pendek.
• Pelatihan dan Kesadaran Terintegrasi (Praktik):
Memberikan pelatihan dan edukasi kepada seluruh karyawan tentang pentingnya
manajemen risiko terintegrasi dan bagaimana mereka dapat berkontribusi.
• Pembaruan Strategi Mitigasi (Praktik):
Melakukan peninjauan berkala terhadap strategi mitigasi dan memperbarui sesuai dengan
perkembangan baru. Ini penting untuk memastikan bahwa strategi tetap relevan dan
efektif.

Anda mungkin juga menyukai