Anda di halaman 1dari 4

Jelaskan menurut anda pentingnya manajemen resiko dalam proyek sistem informasi !

Sebagai Manajer Proyek Resiko itu sangat penting diperhitungkan. Maka dari itu adanya
Manajemen Resiko Proyek. Manajemen resiko proyek adalah seni dan ilmu untuk
mengidentifikasi, menganalisis, dan menanggapi risiko selama pelaksanaan proyek dengan
melakukan hal – hal terbaik untuk mencapai tujuan proyek. Banyak manajemen resiko sering
tidak diperhatikan dalam proyek padahal sesungguhnya apabila diperhatikan maka dapat
meningkatkan proyek karen membantu dalam memilih proyek yang baik serta menentukan ruang
lingkup proyek dan mengembangkan perkiraan yang realistis.

Resiko bisa bersifat negatif ataupun positif. Resiko dalam kamus didefinisikan sebagai
kemungkinan terjadinya kerugian / kecelakaan atau cedera. Resiko yang bersifat negatif
melibatkan pemahaman potensi masalah yang mungkin terjadi dalam proyek dan bagaimana
masalah – masalah tersebut menghambat keberhasilan proyek. Untuk melakukan pengelolaan
manajemen resiko negatif Seperti bentu asuransi yang dapat dijadikan investasi. Sedangkan
Resiko yang bersifat positif adalah resiko yang mengakibatkan terjadinya hal – hal baik /
kadang- kadang disebut sebagai peluang. Jadi tujuan dari adanya Manajemen Resiko proyek
adalah untuk meminimalkan resiko negatif dan sekaligus memaksimalkan resiko positif yang
berpotensi menjadi peluang

Adapun Proses Manajemen Resiko Proyek :

1. Merencanakan Manajemen Resiko ( Plan Risk Management )


2. Mengidentifkasi Resiko ( Identify Risk )
3. Melakukan Analisis Kualitatif ( Performance Qualitative Risk Analysis )
4. Melakukan Analisis Kuantitatif ( Perform Quantitative Risk Analysis )
5. MerencanakanTanggapan Terhadap Resiko ( Risk Response / Plan Risk Analysis )
6. Memonitor dan mengendalikan Resiko ( Control Risk )

Merencanakan Manajemen Resiko

Proses Mendefinisikan bagaimana cara melakukan kegiatan manajemen resiko untuk sebuah
proyek. Output utama dari rencana pengelolaan resiko adalah sebuah rencana yang
mendokumentaiskan prosedur untuk mengelola resiko seluruh proyek. Biasa tim proyek harus
mininjau dokumen – dokumen proyek dan memamahami pendekatan organisasi dan sponsor
terhadap resiko. Tingkatannya akan bervariasi dengan kebutuhan proyek. Adapun Topik – topik
yang ditangani dalam sebuah rencana manajemen resiko yang meliputi :

1. Metodologi
2. Peran dan tanggung jawab
3. Anggaran dan jadwal
4. Kategori risiko
5. Kemungkinan dan dampak Risiko
6. Dokumentasi Risiko
Pengidentifikasian Resiko

Merupakan proses menentukan resiko – resiko mana yang dapat mempengaruhi proyek dan
mendokumentasikan karakteristik resiko – resiko tersebut. Selain itu adanya proses memahami
peristiwa potensial apa yang mungkin menghambat atau meningkatkan proyek tertentu. Adapun
alat dan teknik pengidentifikasi resiko meliputi :

1. Brainstorming
2. Wawancara
3. Analisis SWOT

Brainstroming

Merupakan teknik dimana sebuah kelompok mencoba untuk menghasilkan ide – ide atau
mencari solusi untuk masalah tertentu dengan mengumpulkan ide – ide secara spontan. Biasanya
seorang fasilitator yang berpengalaman harus menjalankan sesi brainstorming. Tetapi berhati
hatilah untuk tidak berlebihan atau menyalahgunakan brainstorming karena dalam literatur
psikologi menunjukkan bahwa individu menghasilkan sejumlah besar gagasan saat bekerja
sendirian dari pada yang mereka lakukan melalu brainstorming dalam kelompok kecil atau face
to face. Dan biasanya efek kelompok sering menghambat munculnya ide.

Wawancara

Merupakan teknik pencarian fakta untuk mengumpulkan informasi dalam diskusi tatap muka ,
telepon, email atau pesan instan. Dalam memwawancarai orang –orang dengan pengalaman
serupa merupakan alat penting untuk mengidentifikasi resiko.

Analisis SWOT ( Strength , Weakness , Opportunity , Threat )

Merupakan teknik analisis kekuakan , kelemahan , peluang dan ancaman dalam mengidentifikasi
resiko baik yang bersifat negatif dan positif pada sebuah proyek.

Setelah menggunakan alat dan teknik dalam mengidentifikasi resiko maka output utamanya
adalah daftar resiko. Daftar resiko adalah sebuah dokumen yang berisi hasil dari berbagai proses
manajemen resiko yang sering ditampilkan dalam sebuah tabel atau format spreadsheet. Daftar
ini menjadi sebuah alat untuk mendokumentasikan perisitiwa resiko potensial dan informasi
terkait. Biasanya Resiko merujuk pada peristiwa tertentu atau peristiwa yang tidak pasti yang
mungkin terjadi dan berujung pada kerugian atau peningkatan proyek. Adapun Isi Daftar Resiko
yang meliputi :

1. Sebuah nomor identifikasi untuk setiap kejadian risiko.


2. Sebuah peringkat untuk setiap kejadian risiko.
3. Nama dari setiap kejadian risiko.
4. Sebuah deskripsi dari setiap kejadian risiko.
5. Kategori di mana setiap kejadian risiko ditempatkan.
6. Akar penyebab risiko masing-masing.
7. Pemicu masing-masing risiko; pemicu merupakan indikator atau gejala dari peristiwa
risiko yang sebenarnya.
8. Tanggapan potensial terhadap masing-masing risiko.
9. Para risk owner adalah orang yang akan bertanggung jawab terhadap masing-masing
risiko.
10. Probabilitas dan dampak dari setiap risiko yang terjadi.
11. Status dari setiap risiko.

Perencaan Tanggapan Resiko

Merupakan Proses mengembangkan pilihan dan tindakan untuk meningkatkan peluang dan untuk
mengurangi ancaman terhadap tujuan proyek. Biasanya setelah mengidentifikasi dan
mengkuantifikasi resiko harus diputuskan bagaiman merespon resiko tersebut. Ada empat
strategi utama untuk merespon resiko – negatif yaitu :

1. Risk avoidance (Menghindari risiko)


2. Risk acceptance (Menerima risiko)
3. Risk transference (Mentrasfer risiko)
4. Risk mitigation (Mengurangi risiko)

Selain mrespon resiko negatif tentu ada strategi juga dalam merespon resiko positif yang
meliputi :

1. Eksploitasi risiko
2. Pembagian risiko
3. Peningkatan risiko
4. Penerimaan risiko

Tentu penting juga untuk mengidentifikasi resiko sekunder dan resiko residual. Resiko sekunder
yang dimaksud akib langsung dari pelaksanaan respon resiko. Sedangkan resiko residual yang
dimaksud resiko yang masih tersisa setelah semua respon strategi telah dilaksanakan.

Pengawasan dan Pengendalian Resiko

Merupakan proses pelaksanaan rencana tanggapan resiko, pelacakan resiko yang teridentifikasi ,
pemantauan resiko yang masih ada , mengidentifikasi resiko baru dan mengevaluasi proses
resiko seluruh proyek.biasanya mencakup pelaksaanaan proses manajemen resiko untuk
merespons perisitiwa – perisitwa resiko. Output dari pengawasan dan pengendalian resiko ini
meliputi :

1. Perubahan-perubahan yang diminta.


2. Tindakan korektif dan pencegahan yang direkomendasikan.
3. Update pada daftar risiko, rencana manajemen proyek, dan aset proses organisasional.
Dari Keseluruhan Proses Manajemen Resiko yang baik maka akan menghasilkan Hasil yang
baik. Tidak seperti manajemen kritis, manajemen resiko proyek yang baik sering terjadi tanpa
disadari. Pada Proyek yang dijalankan dengan baik tampaknya dilakukan dengan mudah padahal
sesungguhnya banyak pekerjaan yang harus dilakukan agar proyek berjalan dengan baik. Maka
banyak Manajer Proyek harus berusaha untuk membuat pekerjaan merek terlihat mudah untuk
mencerminkan hasil baik dalam menjalankan proyek.

Anda mungkin juga menyukai