Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Article History

Vol. 6 No. 1, Juli 2018, 1-10 Received May, 2018


E-ISSN : 2548-9836 Accepted July, 2018

EVALUASI MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP


PENILAIAN PRESTASI KERJA DAN PROMOSI JABATAN PADA
KARYAWAN PT PLN (PERSERO) CABANG SOLOK

Prima Yulianti, Hasnatiwi Ramadhani Erda


Universitas Dharma Andalas
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jl. Sawahan No. 103 A, Simpang Haru Padang
email: prima.unidha@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) Penilaian Prestasi Kerja terhadap Motivasi Kerja, (2)
Promosi Jabatan terhadap Motivasi Kerja (3) Penilain Prestasi Kerja dan Promosi Jabatan terhadap Motivasi
kerja. Pendekatan riset yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kuantitatif. Populasi dari penelitian
ini adalah karyawan PT PLN (persero) cabang Solok yang berjumlah 182 orang. Metode yang digunakan
dalam penarikan sampel ini adalah stratified random sampling maka sampel dalam penelitian ini berjumlah
125 orang yang merupakan seluruhnya adalah karyawan PT PLN (persero) Cabang Solok. Metode analisis yang
digunakan adalah analisis deskriptif, analisis regresi linear berganda, uji hipotesis, koefisien determinasi (𝑅2 ).
Hasil uji menunjukkan bahwa variabel Penilaian Prestasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
motivasi kerja pada PT PLN (Persero) Cabang Solok. Variabel Promosi Jabatan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Motivasi Kerja pada karyawan PT. PLN (persero) Cabang Solok. Variabel Penilaian Prestasi
Kerja dan Promosi Jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi Kerja pada PT PLN (persero)
Cabang Solok.

Kata Kunci: Penilaian Prestasi Kerja, Promosi Jabatan, Motivasi Kerja

Abstrak

This study aims to determine the effect of: (1) Job Performance Appraisal on Job Motivation, (2) Job Promotion
on Job Motivation (3) Penilain Performance and Job Promotion on Job Motivation. The research approach
used in this research is quantitative research. The population of this research is the employees of PT PLN
(Persero) Solok branch amounting to 182 people. The method used in this sampling is stratified random
sampling then the sample in this study amounted to 125 people who are all employees of PT PLN (Persero)
Branch Solok. The analysis method used is descriptive analysis, multiple linear regression analysis, hypothesis
test, coefficient of determination(𝑅2 ). The test results showed that the Values of Work Achievement have a
positive and significant influence on the motivation of work at PT PLN (Persero) Branch Solok. Promotion
Variables Position positive and significant impact on Work Motivation on employees of PT. PLN (Persero)
Branch Solok. Variable Assessment of Job Performance and Promotion Position positive and significant impact
on Work Motivation at PT PLN (Persero) Branch Solok.

Keywords: Job Performance Appraisal, Job Promotion, Work Motivation

1. PENDAHULUAN merupakan salah satu bagian yang sangat penting


dalam suatu organisasi karena untuk melakukan
Setiap organisasi atau perusahaan pasti pelaksanaan dari strategi dan teknologi
memiliki banyak upaya yang mereka lakukan demi memerlukan pengelolaan sumber daya manusia
meningkatkan kinerja karyawan yang bekerja pada yang baik. Sumber daya manusia sebagai
perusahaan mereka, dengan harapan agar segala penggerak operasional pada organisasi dimana
tujuan dari organisasi tersebut dapat tercapai secara fungsi manusia bekerja secara individu atau
maksimal. Manajemen sumber daya manusia kelompok dengan arahan pimpinan untuk mencapai
1 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 6 No. 1, July 2018, 1-10 | E-ISSN: 2548-9836
tujuan-tujuan organisasi (Tampani, 2016). Salah keputusan-keputusan personalia dan memberikan
satu upaya yang dilakukan perusahaan demi umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan
meningkatkan kinerja karyawannya diantaranya kerja mereka.
ialah memberikan motivasi kepada karyawannya. Berdasarkan definisi yang dijelaskan diatas
Motivasi yang dilakukan oleh perusahaan dan maka prestasi kerja merupakan salah satu faktor
pemimpin dapat menghasilkan kinerja yang dalam program promosi jabatan, semakin tinggi
maksimal dari karyawan dan dapat mencapai tujuan prestasi yang dihasilkan oleh karyawan maka
perusahaan yang diinginkan. semakin besar pula peluang karyawan tersebut
McClelland dalam Darmawan (2013) untuk di promosikan jabatannya ke jabatan yang
mengatakan motivasi kerja adalah segala sesuatu lebih tinggi (Tampani, 2016). Selain penilaian
yang mendorong seorang karyawan melaksanakan prestasi kerja promosi jabatan juga merupakan
tugas-tugasnya guna mencapai tujuan yang salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
diinginkan. Motivasi karyawan di perusahaan motivasi kerja seorang karyawan. Menurut
menjadi menarik untuk dibahas, pertama, Hasibuan (2012) promosi jabatan ialah perpindahan
meningkatnya harapan dan keinginan karyawan memperbesar authority dan responsibility
yang tidak selalu dapat dipenuhi secara seimbang karyawan ke jabatan yang lebih tinggi dalam suatu
oleh perusahaan. Kedua, adanya tujuan, sikap dan organisasi sehingga kewajiban hak status dan
harapan karyawan yang berbeda-beda. Ketiga penghasilannya semakin besar. Karyawan yang
semakin berkembangnya kecenderungan karyawan mempunyai dan merasa prestasi kerjanya tinggi
untuk mencari kesenangan dan menghindari tentunya sangat mengharapkan untuk dipromosikan
kesusahan dalam bekerja. Dengan demikian ke jabatan yang lebih tinggi, karena dipandang
motivasi kerja karyawan di perusahaan masih perlu sebagai penghargaan atas keberhasilannya dalam
dipertanyakan. tidak semua karyawan termotivasi menunjukkan prestasi yang tinggi dan menunaikan
dengan upah/gaji yang mereka terima dalam kewajibannya dalam pekerjaannya.
bekerja. Namun ada berbagai faktor yang lainnya Menurut hasil penelitian Sarboini, dkk,
yang ikut mempengaruhi motivasi kerja karyawan (2015) dengan judul Penilaian Prestasi Kerja Dan
pada perusahaan tersebut. Penilaian kerja menjadi Promosi Terhadap Motivasi Kerja Serta
salah satu faktor yang ikut meningkatkan motivasi Dampaknya Pada Kinerja Karyawan Universitas
kerja karyawan di sebuah perusahaan. Serambi Mekah (USM) menyebutkan bahwa
Tujuan organisasi atau perusahaan adalah Penilaian prestasi kerja berpengaruh positif dan
mencari keuntungan dan bertahan hidup dalam signifikan terhadap motivasi kerja. Promosi
jangka panjang. Organisasi atau perusahaan karyawan berpengaruh positif dan signifikan
merupakan suatu wadah atau tempat bagi individu terhadap motivasi kerja. Baik penilaian prestasi
yang tergabung dan terikat dalam melaksanakan kerja maupun promosi berpengaruh positif dan
aktivitas yang berkaitan dengan pencapaian tujuan signifikan terhadap kinerja karyawan pada
individu maupun tujuan organisasi. Oleh karena itu Universitas Serambi Mekkah. Motivasi kerja dapat
dalam aktivitas organisasi sumber daya manusia meningkatkan peran pengaruh penilaian prestasi
merupakan kekeyaan utama organisasi, dimana kerja dan promosi terhadap prestasi kerja karyawan
sukses tidaknya suatu organisasi sangat tergantung pada Universitas Serambi Mekkah.
dari aktivitas dan kreativitas sumber daya manusia PT PLN (persero) cabang Solok yang
(Pratiwi, 2010). Kreativitas-kreativitas yang berlokasi di JL KH. Agus Salim, No. 52, Sumatera
diperlihatkan individu yang ada, disebabkan karena barat, Solok. PT PLN adalah sebuah BUMN yang
ada faktor-faktor yang mendorongnya. Faktor mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di
tersebut adalah motivasi terutama motivasi dalam Indonesia. Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai
berprestasi. Penilaian prestasi kerja, promosi, dan pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan
reward adalah salah satu pendorong karyawan agar Belanda mendirikan pembangkitan tenaga listrik
termotivasi dalam bekerja. untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik
Menurut Hasibuan (2012) prestasi kerja untuk kepentingan umum dimulai sejak perusahaan
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang swasta Belanda N.V. NIGM memperluas usahanya
dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan di bidang tenaga listrik, yang semula hanya
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan dan bergerak di bidang gas. Kemudian meluas dengan
kesungguhan serta waktu. Suatu organisasi pasti berdirinya perusahaan swasta lainnya.
memiliki penilaian prestasi kerja karyawan yang Mengenai prestasi kerja yang selama ini
merupakan mekanisme penting bagi manajemen terjadi padakaryawan PT PLN, terlihat dari
untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan dan pencapaian target yang berupa sasaran kerja dan
standar prestasi kerja karyawan dan memotivasi perilaku kerja telah sesuai dengan realisasi yang
kinerja karyawan dalam waktu tertentu. Penilaian mereka hasilkan dalam 1 tahun. Prestasi kerja tidak
prestasi kerja berguna sebagai alat ukur untuk hanya dinilai dari penilaiannya saja, namun dapat
menentukan nilai keberhasilan pelaksanaan tugas dilihat dari tingkat absensi karyawan dalam 1 tahun
para karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki terakhir, dimana tingkat absensi pegawai yang ada

2 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 6 No. 1, July 2018, 1-10 | E-ISSN: 2548-9836
pada 1 tahun terakhir tidak sesuai dengan toleransi Bagaimana pengaruh penilaian prestasi kerja
yang ditetapkan perusahaan yaitu 1%, dan karyawan dan promosi jabatan terhadap motivasi
realisasinya tingkat absensi pegawai setiap kerja pada PT. PLN (persero) Cabang Solok.
bulannya selalu melebihi toleransi yang ditetapkan
yaitu 1%. Tingkat absensi karyawan PT PLN 2. KERANGKA TEORI
(persero) setiap bulan untuk jangka waktu januari
sampai desember tahun 2015. Rata rata tingkat 2.1 Penilaian Prestasi Kerja
absensi pada tahun 2015 yaitu sebesar 1,74% Menurut Veithzal (2004), penilaian prestasi
sedangkan tingkat absensi terendah terjadi pada kerja adalah “hasil kerja karyawan dalam lingkup
bulan Maret sebesar 0,94% tingkat absensi tanggung jawabnya”. Menurut Gauzali (2005),
karyawan pada tahun 2015 tergolong rendah, sebab penilaian prestasi kerja adalah “proses kegiatan
toleransi absen yang diberikan oleh PT PLN yang dilakukan untuk mengevaluasi tingkat
(persero) cabang Solok sebesar 1%. Apabila pelaksanaan pekerjaan atau unjuk kerja
terdapat karyawan yang tidak hadir selama 5 hari (performance appraisal) seorang karyawan.
berturut-turut tanpa keterangan maka akan ”Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka
dikenakan sangsi. dapat diambil kesimpulan bahwa penilaian prestasi
Selanjutnya mengenai program promosi kerja karyawan (performance appraisal) adalah
jabatan pada PT PLN (persero) cabang Solok, yaitu proses yang diterapkan oleh organisasi atau
berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu perusahaan untuk menilai ataupun mengevaluasi
karyawan PT PLN (persero) Cabang Solok bahwa kerja seorang karyawan sehingga kerja yang
promosi jabatan dipandang sebagai pengakuan atas dilaksanakan berjalan secara optimal. Menurut
kemampuan dan potensi karyawan yang Panggabean (2004) Penilaian prestasi merupakan
bersangkutan untuk menduduki posisi yang lebih sebuah proses formal untuk melakukan peninjauan
tinggi dalam organisasi, sehingga mereka merasa kembali & evaluasi prestasi kerja seseorang
dihargai dan diperhatikan keberadaannya oleh secara periodik.
perusahaan. Promosi jabatan tersebut akan terjadi Proses penilaian prestasi ditunjukkan untuk
apabila ada jabatan yang kosong. Salah satu cara memahami prestasikerja seseorang. Tujuan ini
untuk mengisi jabatan tersebut adalah dengan memerlukan suatu proses, yaitu serangkaian
mempromosikan karyawan yang mempunyai kegiatan yang saling berkaitan. Kegiatan-kegiatan
perstasi kerja yang sangat baik (Tampani, 2016). itu terdiri dari identifikasi, observasi, pengukuran
Pada PT PLN (persero) Cabang Solok untuk dan pengembangan hasil kerja karyawan dalam
melakukan promosi jabatan tidak memiliki waktu sebuah organisasi.
tertentu, promosi jabatan dilakukan apabila ada Adapun aspek-aspek standar pekerjaan
jabatan inti yang kosong, pemimpin akan memilih terdiri dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif.
5 orang kandidat dari beberapa orang karyawan Aspek kuantitatif meliputi: (1) Proses kerja dan
lalu mereka akan dinilai berdasarkan aspek kondisi pekerjaan, (2) Waktu yang dipergunakan
penilaian yang telah ditentukan oleh perusahaan. atau lamanya melaksanakan pekerjaan, (3) Jumlah
Dari aspek penilaian tersebut, 5 orang kandidat itu kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan, dan (4)
akan diseleksi berdasarkan hasil penilaian yang Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam
telah diisi oleh para kandidat setelah itu barulah bekerja. Sedangkan aspek kualitatif meliputi: (1)
pemimmpin menetapkan karyawan yang akan Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan, (2) Tingkat
mengisi jabatan inti yang kosong tersebut. kemampuan dalam bekerja, (3) Kemampuan
Berdasarkan hasil wawancara bahwa hasil menganalisisdata/informasi,kemampuan/kegagalan,
kerja karyawan pada PT PLN (persero) cabang menggunakan mesin/peralatan, (4) Kemampuan
Solok belum optimal. Karyawan menyelesaikan mengevaluasi (keluhan/ keberatan konsumen).
tugas dengan seadanya tanpa ada keinginan untuk
meningkatkan hasil kerja yang maksimal, 2.2 Promosi Jabatan
kurangnya motivasi dari atasan yang kurang Promosi Jabatan adalah perpidahan yang
memberikan arahan yang jelas tentang tugas-tugas memperbesar authority dan responsibility
yang akan dikerjakan oleh karyawan. Penurunan karyawan ke jabatan yang lebih tinggi didalam
motivasi kerja tersebut jika tidak ditanggulangi suatu organisasi sehingga kewajiban, hak, status
tidak menutup kemungkinan masalah tersebut akan dan penghasilannnya semakin besar (Hasibuan,
menjadi penghambat tujuan organisasi tersebut. 2013). Rosenbaum (dalam Souza, 2002)
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka menyebutkan bahwa promosi adalah bagian vital
dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sbegai dalam suatu organisasi yang merupakan fondasi
berikut: (1) Bagaimana pengaruh penilaian prestasi dalam pergerakan suatu organisasi yang
kerja karyawan terhadap motivasi kerja pada PT menawarkan penghargaan secara nyata, status
PLN (persero) Cabang Solok, (2) Bagaimana dan meningkatkan motivasi bekerja bagi karyawan.
pengaruh promosi jabatan terhadap motivasi Promosi atau kenaikan jabatan merupakan
kerjapada PT. PLN (persero) Cabang Solok, (3) sesuatu yang sangat didambakan oleh seorang

3 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 6 No. 1, July 2018, 1-10 | E-ISSN: 2548-9836
karyawan karena dianggap suatu penghargaan
atas jasa dan pengabdiannya (Santoso, 2012).
Diperkuat oleh pendapat Armstrong Stassen
(2003), bahwa karyawan yang dipromosikan akan
merasakan mendapat dukungan yang lebih besar
dari organisasi dan atasan mereka, serta harapan
tentang karir mereka di masa depan akan lebih
positif.
Penelitian Edmondson (2012) mendapatkan
hasil bahwa di Amerika Serikat, promosi jabatan
dan masa kerja (senioritas) adalah suatu hal
yang tidak dapat dipisahkan, dimana senioritas
merupakan faktor utama dalam promosi jabatan
karena perusahaan melihat lamanya hubungan 2.5 Hipotesis
perusahaan dengan karyawan yang akan Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini
dipromosikan. Penelitian Hamzah, dkk. adalah:
H1 : Diduga terdapat pengaruh signifikan antara
2.3 Motivasi Kerja Penilaian Prestasi kerja Karyawan terhadap
Colquitt, dkk (2009) menjelaskan motivasi Motivasi Kerja pada PT PLN (persero) Cabang
adalah suatu kumpulan kekuatan energik yang Solok.
mengkoordinasi di dalam dan di luar diri H2 : Diduga terdapat pengaruh signifikan antara
seorang pekerja, yang mendorong usaha kerja Promosi Jabatan terhadap Motivasi kerja pada PT
dalam menentukan arah perilaku, tingkat usaha, PLN (persero) Cabang Solok.
intensitas, dan kegigihan. Motivasi kerja dapat H3 : Diduga terdapat pengaruh bersama-sama
didefinisikan sebagai suatu dorongan secara antara Penilaian Prestasi Kerja Karyawan dan
psikologis kepada seseorang yang menentukan promosi Jabatan Terhadap Motivasi kerja pada PT
arah dari perilaku (direction of behavior) PLN (persero) Cabang Solok.
seseorang dalam organisasi, tingkat usaha
(level of effort), dan tingkat kegigihan atau 3. METODE PENELITIAN
ketahanan dalam menghadapi suatu halangan
atau masalah (level of persistence) (Agora, 3.1 Jenis Penelitian
2013). Jenis penelitian yang penulis lakukan termasuk
Hasibuan (2005), menyatakan motivasi kerja kepada penelitian kuantitatif. Yang meliputi
adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, pengumpulan data, penyusunan dan analisa yang
dan mendukung perilaku manusia, supaya mau berasal dari angka-angka dalam catatan perusahaan
bekerja giat dan antusias mencapai hasil kerja yang yang bersangkutan.
optimal. Robbins (2006), menyatakan motivasi
merupakan proses yang berperan pada 3.2 Objek Penelitian
intensitas, arah, dan lamanya berlangsung upaya Objek yang menjadi penelitian yaitu pada
individu kearah pencapaian tujuan. Jadi motivasi karyawan PT PLN (persero) cabang Solok, yang
kerja dapat diartikan sebagai semangat kerja berlokasi di JL. KH. Agus Salim No. 52 Sumatera
yang ada pada karyawan yang membuat Barat Solok.
karyawan tersebut dapat bekerja untuk mencapai
tujuan tertentu (George and Jones, 2005). 3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan
2.4 Kerangka Pemikiran tetap pada PT. PLN (persero) cabang Solok
Berdasarkan penelitian terdahulu, maka dapat sebanyak 182 orang karyawan.
disusun kerangka pemikiran dalam penelitian ini Proses penarikan sampel diawali dengan
(Tampani, 2016), yang tertera pada gambar berikut: menetapkan besarnya ukuran sampel dengan
menggunakan rumus Taro Yamane dalam (Ridwan,
2012) sebagai berikut:
N
n= 2
1+(N.d )
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = presisi kelonggaran/ketidaktelitian kesalahan
pengambilan sampel (ditetapkan 5%)
182
n= 2
1+(182×0,05 )

4 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 6 No. 1, July 2018, 1-10 | E-ISSN: 2548-9836
182 masing indikator dengan total skornya (skor
=
1+(182×0.0025)
182
variabel konstruk) maka dikatakan indikator
= tersebut valid. Dimana tingkat signifikan r tabel
1.455
= 125,085 0,30 antara skor masing-masing indikator dengan
= 125 total skornya.

Variabel Penelitian 3.5 Uji Reliabilitas


Variabel-variabel penelitian yang digunakan Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan
dalam penelitian ini adalah variabel Penilaian sejauh mana suatu pengukuran tanpa bias (bebas
Prestasi kerja Karyawan dan Promosi Jabatan kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran
sebagai variabel bebas sedangkan variabel Motivasi yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam
Kerja sebagai variabel terikat. item dalam instrumen (Sekaran, 2006).
Untuk mengukur reliabilitas suatu kuesioner
Tabel 1. Operasional Variabel digunakan uji statistik Cronbach Alfa (α). Suatu
Variabel Definisi Indikator variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
penelitian
Penilaian “Prestasi kerja adalah 1.Kualitas
cronbach alfa > 0,60, dan sebaliknya suatu variabel
prestasi hasil kerja secara kualitas 2.Kuantitas dikatakan tidak reliabel jika memberikan nilai
kerja dan kuantitas yang 3.Pelaksanaan cronbach alfa < 0,60.
karyawan dicapai oleh seseorang tugas
( x1 ) pegawai dalam 4.Tanggung jawab
melaksanakan tugasnya
3.6 Uji Asumsi Klasik
sesuai dengan tanggung Uji Normalitas
jawab yang diberikan Menurut (Ghozali, 2013) uji normalitas
kepadanya. bertujuan untuk menguji apakah dalam model
(Anwar Prabu
Mangkunegara, 2009)
regresi, variabel pengganggu atau residual
Promosi Promosi adalah 1.Kejujuran mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk
Jabatan perpindahan 2.Disiplin mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan uji
( x2 ) yang memperbesar 3.Prestasi kerja statistik. Test statistik yang digunakan adalah
authority dan 4.Kerja sama
Kalmogrov-simirnov test. Uji Kalmogrov-simirnov
responsibility karyawan 5.Kecakapan
ke jabatan yang lebih 6.Loyalitas dua arah menggunakan kepercayaan 5 persen.
tinggi di dalam satu 7.Kepemimpinan Dasar pengambilan keputusan normal atau tidaknya
organisasi sehingga 8.Komunikatif data yang akan diolah adalah sebagai berikut :
kewajiban, hak, status, 9.Pendidikan
dan penghasilannya
1. Apabila hasil asymp sig (2-tailed) lebih besar
semakin besar. >dari 0.05 maka data tersebut distribusi normal
(Hasibuan, 2012) 2. Apabila hasil asymp sig (2-tailed) lebih kecil <
Motivasi motivasi berasal dari 1.Fisioligis atau dari 0.05 maka data tersebut tidak terdistribusi
Kerja (Y) kata latin movere yang kebutuhan fisik normal.
berarti 2.Keamanan
dorongan atau daya 3.Sosial
penggerak. 4.Penghargaan Uji Multikolinearitas
(Hasibuan, 2003) 5.Aktualisasi diri Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi
antar variabel bebas (independen). Model regresi
3.4 Uji Validitas yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara
Validitas adalah suatu ukuran yang variabel independen. Jika variabel independen
menunjukkan tingkat keabsahan dan kevalidan saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak
suatu alat ukur atau instrumen penelitian. Validitas ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
menunjukkan seberapa baik suatu instrumen yang independen yang nilai kolerasi antar sesama
dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin diukur variabel independen sama dengan nol (Ghozali,
(Sekaran, 2006). Suatu kuesioner dikatakan valid 2013).
jika pertanyaan pada kuesioner mampu Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh didalam model regresi pada penelitian ini dilakukan
kuesioner tersebut. Validitas di lain pihak dengan melihat nilai tolerance dan variance
mempersoalkan apakah benar-benar kita mengukur inflation factor (VIF). Nilai cuttoff yang digunakan
apa yang kita pikirkan sedang kita ukur. Dalam adalah nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan
penelitian ini menggunakan content validity yang nilai VIF < 10. Apabila hasil analisis menunjukan
dapat menggambarkan kesesuaian sebuah nilai tolerance diatas 0,10 dan nilai VIF dibawah
pengukuran data dengan apa yang diukur 10, maka dapat disimpulkan tidak ada
(Ferdinand, 2006). Jika suatu indikator mempunyai multikolinieritas antar variabel di dalam model
korelasi antara skor masing-masing indikator regresi.
terhadap skor totalnya (skor variabel konstruk)
maka dikatakan indikator tersebut valid. Dimana
tingkat signifikan r tabel 0,30 antara skor masing-
5 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 6 No. 1, July 2018, 1-10 | E-ISSN: 2548-9836
Uji Heteroskedastisitas 3.8 Uji Hipotesis
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji Uji T
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan Menurut (Ghozali, 2013) uji statistik t pada
variance dari residual satu pengamatan ke dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
pengamatan lainnya (Ghozali, 2013). Apabila satu variabel penjelas atau independen secara
variance dari residu pengamatan ke pengamatan individual dalam menerangkan variasi variabel
lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan dependen. Uji statistik t digunakan untuk
apabila berbeda disebut heteroskedasitas. Apabila mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial
variance dari residu pengamatan ke pengamatan terhadap variabel terkait dengan menggunakan
lain berbeda berarti ada gejala heteroskedastitas program SPSS. Dengan kriteria :
dan apabila terdapat variance residual satu a. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, berarti
pengamatan dengan pengamatan lain sama disebut koefisien variabel adalah signifikan.
homoskedastitas. Model regresi yang dapat b. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, berarti
dikatakan baik yaitu apabila model regresi tersebut koefisien variabel adalah tidak signifikan.
dapat dikatakan homoskaedastitas atau tidak
terjadi adanya heterokedastitas (Ghozali, 2013). Uji Simultan (F)
Uji heterokedastitas dapat diukur Menurut Ghozali (2011) uji statistik F pada
menggunakan uji scatterplot antara nilai prediksi dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan independen atau bebas yang dimasukkan ke dalam
residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat terhadap variabel dependen.
ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik Uji F digunakan untuk mengetahui apakah
scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh
sumbu Y ada Y yang telah diprediksi, dan sumbu X terhadap variabel terikat dengan menggunakan
adalah residual (Y prediksi- Y sesungguhnya) yang program SPSS dengan taraf signifikan 0,05 dengan
telah di-studentized. kriteria :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik titik yang ada a. Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha
membentuk pola tertentu yang teratur diterima
(bergelombang, melebar, kemudian b. Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan
menyempit), maka mengindikasikan telah Ha ditolak.
terjadi heterokedastisitas
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik titik 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. 4.1 Data Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan Usia
3.7 Metode Analisis Data dikelompokkan sebagai berikut :
Koefisien Determinasi (R2) Tabel 1
Menurut (Ghozali, 2013) koefisien Data Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa Usia Jumlah %
jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel independen. Nilai R2 yang kecil < 30 tahun 3 2.4%
merupakan kemampuan-kemampuan variabel 31 - 40 tahun 68 54.4%
independen dalam menjelaskan variabel dependen 41 - 50 tahun 36 28.8%
amat terbatas. Sebaliknya nilai yang mendekati satu > 50 tahun 18 14.4%
berarti variabel-variabel independen memberikan
Total 125 100.0%
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, Sumber : olah data SPSS
2013). Berdasarkan dari tabel 4.1 maka peneliti
menyimpulkan bahwa Usia Responden dalam
Analisis Regresi Linear Berganda penelitian ini rata-rata paling banyak 31- 40 tahun
Untuk mengetahui adanya pengaruh promosi dengan jumlah 68 responden dengan presentase
jabatan dan prestasi kerja, dapat dicari sebesar 54.4% sedangkan yang paling sedikit < 30
menggunakan rumus : tahun dengan jumlah 3 responden dan dengan
𝑦 = 𝑎 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2 +e presentase 2.4%.
Dimana :
Y = Motivasi Kerja 4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis
x1 = Prestasi Kerja Kelamin
x2 = Promosi Jabatan
Data responden berdasarkan Jenis Kelamin
α = Konstanta
b1,b2 = Koefisien regresi dapat dikelompokan sebagai berikut :
e = Variabel pengganggu

6 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 6 No. 1, July 2018, 1-10 | E-ISSN: 2548-9836
Tabel 2 4.3 Uji Validitas
Data responden berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan pengolahan data dapat dilihat
Jenis Kelamin Jumlah % bahwa pertanyaan seluruhnya adalah valid karena
Laki-laki 83 66.4% corected item total correlation lebih besar
dibanding 0.30 seperti yang dijelaskan oleh
Perempuan 42 33.6% (Sugiyono dan Wibowo, 2004). Item kuesioner
Total 125 100.0% dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya.
Sumber: Olah Data Spss Dalam kasus ini berarti semua item dalam
Berdasarkan dari tabel 4.2 maka peneliti instrument pengaruh Prestasi Kerja (X1), Promosi
menyimpulkan bahwa jenis kelamin dalam Jabatan (X2), dan Motivasi (Y) memenuhi
penelitian ini rata-rata paling banyak adalah Laki- persyaratan validitas secara statistik
laki dengan jumlah 83 Responden (66.4%). dan
yang paling sedikit adalah Perempuan dengan 4.5 Uji Reliabilitas
jumlah 42 responden (33.6%). Berdasarkan pengolahan data dapat diketahui
bahwa setiap item pertanyaan pengaruh Prestasi
4.3 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Kerja (X1), Promosi Jabatan (X2), dan Motivasi
Terakhir (Y) menghasilkan nilai alpha cronbath > 0,60,
Karakteristik responden berdasarkan sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel
Pendidikan Terakhir dapat dikelompokan sebagai yang didukung oleh item pertanyaan yang valid
berikut : memiliki tingkat kehandalan yang tinggi dan
reliabel (diterima).
Tabel 3
Data Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan 4.6 Metode Analisis Data
Terakhir Koefisien Determinasi (R2)
Pendidikan Jumlah % Dalam penelitian ini koefisien Determinasi
SMA 27 21.6% adalah sebagai berikut :
D3 70 56% Tabel 5
S1 25 20% Koefisien Determinasi (R2)
S2 3 2.4% Change
Total 125 100% Statistics
Sumber : olah data SPSS
Berdasarkan dari tabel 4.3 maka peneliti R
menyimpulkan bahwa Pendidikan Terakhir Ad Std. Sq Si
Responden dalam penelitian ini rata-rata paling jus Erro uar g.
banyak D3 dengan jumlah 70 responden dengan ted r of e F
presentase sebesar 56% sedangkan yang paling R R the F C
sedikit S2 tahun dengan jumlah 3 responden dan Sq Sq Esti Ch Ch d d ha
dengan presentase 2.4%. Mode ua ua mat an an f f ng Durbin-
l R re re e ge ge 1 2 e Watson
4.4 Data responden berdasarkan Lama Bekerja 1 .
Data responden berdasarkan Lama Bekerja 7 10 1
dapat dikelompokan sebagai berikut : .63 .62 .250 .63 .0
9 3.7 2 2 1.640
0 4 15 0 00
4 15 2
Tabel 4 a
Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Sumber : Data Olahan SPSS
Tahun Jumlah %
Berdasarkan table 5 di atas menunjukkan
< 1 tahun 13 10.4% bahwa besar pengaruh Prestasi Kerja dan Promosi
Jabatan terhadap Motivasi Kerja sebesar 0.630 atau
1–5 66 52.8%
63%. Sisanya sebesar 37% dipengaruhi oleh faktor
tahun
lainnya.
> 5 tahun 46 36.8%
Total 125 100.0%
Analisis Regresi Linear Berganda
Sumber : olah data SPSS Hasi analisis regresi linier berganda adalah
Berdasarkan dari tabel 4.4 maka peneliti sebagai berikut :
menyimpulkan bahwa Lama Bekerja Responden
dalam penelitian ini rata-rata paling banyak 1-5 Y = a + bx1 + bx2 + e
tahun dengan jumlah 66 responden dengan Y = 0.291 + 0.229x1 + 0.707x2 + e
presentase sebesar 52.8% sedangkan yang paling 1. Nilai konstan bernilai positif sebesar 0.291.
sedikit < 1 tahun dengan jumlah 13 responden dan 2. Nilai prestasi kerja bernilai positif sebesar
dengan presentase 10.4%. 0.229. Artinya, jika nilai prestasi kerja naik

7 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 6 No. 1, July 2018, 1-10 | E-ISSN: 2548-9836
satu-satuan maka nilai motivasi kerja akan Tabel 7
meningkat juga sebesar 0.229. Uji f-test
3. Nilai promosi jabatan bernilai positif sebesar Model Summaryb
0.707. Artinya, jika nilai promosi jabatan naik
satu-satuan maka nilai motivasi kerja akan
meningkat juga sebesar 0.707.
Change
Statistics
4.7 Uji Hipotesis Adj
Uji T ust Std. R
Dalam penelitian ini, uji t-test adalah sebagai ed Error Squ Sig
berikut : R R of are F .F
Tabel 6 Sq Sq the Ch d d Ch
Uji t-test Mo uar uar Estim Cha ang f f an
Coefficientsa del R e e ate nge e 1 2 ge
Unstandard Standard 1 .7 103 1
ized ized .63 .62 .2501 .63 .00 1.64
9 .71 2 2
Coefficient Coefficie Collinearity a 0 4 5 0 0 0
4 5 2
s nts Statistics
Sumber : Data Olahan SPSS
Std. Si Toler
Model B Error Beta t g. ance VIF Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa
1 (Constant) .2 1.1 .2 uji hipotesis secara simultan yaitu Ho ditolak dan
.246
91 81 40 Ha diterima. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi
prestasi_k .2 2.6 .0 0.000 < 0.05.
.087 .188 .602 1.660
erja 29 41 09
4.8 Pembahasan
promosi_ja .7 9.3 .0
.076 .662 .602 1.660 Pengaruh Prestasi Kerja Terhadap Motivasi
batan 07 22 00
Kerja pada PT PLN (Persero) Cabang Solok.
Sumber : Data Olahan SPSS Berdasarkan uji hipotesis secara parsial (t-
test), variabel prestasi kerja berpengaruh positif dan
Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa uji t- signifikan terhadap motivasi kerja. Hal ini
test adalah sebagai berikut : dikarenakan nilai signifikansi 0.009 < 0.05. Maka,
Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti besar
1. Berdasarkan uji hipotesis secara parsial (t-
kecilnya nilai prestasi kerja maka akan
test), variabel prestasi kerja berpengaruh
mempengaruhi motivasi kerja. Hal ini sejalan
positif dan signifikan terhadap motivasi kerja.
dengan penelitian Oktaviani (2012) yang berjudul
Hal ini dikarenakan nilai signifikansi 0.009 <
Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Terhadap
0.05. Maka, Ho ditolak dan Ha diterima.
Motivasi Karyawan Direktorat SDM Kantor Pusat
2. Berdasarkan uji hipotesis secara parsial (t-
PT Antam (Persero) Tbk yang hasilnya penilaian
test), variabel promosi jabatan berpengaruh
prestasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
signifikan terhadap motivasi kerja. Hal ini
terhadap motivasi karyawan.
dikarenakan nilai signifikansi 0.000 < 0.05.
Hal ini dapat dilihat dari karyawan PT PLN
Maka, Ho ditolak dan Ha diterima.
(Persero) Cabang Solok tersebut mempunyai
wawasan yang luas tentang pekerjaan yang
Uji Simultan (F)
dilaksanakan juga keterampilan untuk
Menurut Ghozali (2011) uji Dalam penelitian ini,
menyelesaikan tugas yang telah menjadi tanggung
uji f-test adalah sebagai berikut:
jawabnya, sehingga karyawan dapat termotivasi
dalam bekerja. Keterampilan yang dimiliki oleh
karyawan PT PLN (Persero) Cabang Solok tidak
diragukan oleh karyawan lain karena karyawan
tersebut sangat berpengalaman dalam
melaksanakan tugasnya sehingga karyawan dapat
bekerja dengan sungguh-sungguh untuk
menyelesaikan tugasnya, tugas adalah kewajiban
yang harus deselesaikan tepat waktu. Karyawan
pada PT PLN (Persero) Cabang Solok memiliki
ketahanan tubuh baik secara jasmanai maupun
rohani sehingga tugas yang diberikan tidak akan
berdampak negatif bagi kesehatan jasmani dan
rohaninya.

8 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 6 No. 1, July 2018, 1-10 | E-ISSN: 2548-9836
Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja promosi jabatan berpengaruh positif dan
pada PT PLN (Persero) Cabang Solok. signifikan terhadap motivasi kerja. Hal ini
Berdasarkan uji hipotesis secara parsial (t- dikarenakan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
test), variabel promosi jabatan berpengaruh
signifikan terhadap motivasi kerja. Hal ini 5.2 Saran
dikarenakan nilai signifikansi 0.000 < 0.05. Maka, Perusahaan harus mampu memberikan peluang
Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti besar yang besar untuk mengembangkan karier bagi
kecilnya nilai promosi jabatan maka akan karyawan, seperti memberikan kesempatan dalam
meningkatkan motivasi kerja. Hal ini sejalan promosi jabatan agar karyawan dapat termotivasi
dengan penelitian Hutapea (2010) yang berjudul dalam menyelesaikan tugas dengan baik.
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Karyawan yang memiliki prestasi yang baik akan
Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dikompetisikan dan diberikan ranking 1, 2, dan 3
Pratama Medan Petisah yang hasilnya promosi yang nantinya pemenang yang mencapai target dan
jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap syarat yang ditentukan oleh perusahaan akan diberi
kepuasan kerja. reward baik secara parsial maupun non parsial,
Hal ini dapat dilihat dari karyawan PT PLN sehingga karyawan akan termotivasi dalam bekerja
(Persero) Cabang Solok memiliki kinerja yang baik dan berdampak baik kepada produktivitas
dan memilik kerja sama yang baik dalam perusahaan.
perusahaan baik kepada teman maupun atasan.
Karyawan memiliki tingkat kreatifitas yang baik Referensi
inovatif dan loyal terhadap perusahaan tempat dia [1] Abbas A.K., MD. 2005. Diseases of
bekerja sehingga atasan mampu memberikan Immunity.In. Robbins and Cotran.
promosi jabatan kepada karyawan dan dapat Pathologic Basis of Disease. 7thEdition.
memotivasi kinerja karyawan tersebut. Philadelphia: Elsevier Saunders. Bab 6:
Hal 227-35.
Pengaruh Prestasi Kerja dan Promosi Jabatan
Terhadap Motivasi Kerja PT PLN (Persero) [2] Abdullah, Vicky Ridwan. 2012.
Cabang Solok. Pengertian Penelitian Deskriptif. Melalui
Dari uji F menunjukkan secara simultan http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengert
bahwa penilaian prestasi kerja dan promosi jabatan ian penelitian deskriptif/[12-07-2014]
berpengaruh yang signifikan terhadap motivasi
kerja, hal ini dikarenakan nilai signifikan < 0,05. [3] Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Hal ini dapat dilihat dari perusahaan yang Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
menyediakan sarana dan peasarana yang Jakarta : Rineka Cipta
mendukung semua kegiatan karyawan, sarana dan
prasarana yang disediakan berupa jam istirahat [4] Augusty, Ferdinand. 2006. Metode
yang cukup, perusahaan selalu memberikan hadiah Penelitian Manajemen: Pedoman
bagi peusahaan yang berprestasi, saran dan kritik Penelitian untuk skripsi, Tesis dan
yang diberikan pemimpin kepada karyawan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang:
membuat karyawan lebih maju sehingga motivasi Universitas Diponegoro.
yang diberikan oleh pimpinan membuat karyawan
lebih disiplin dalam bekerja dan tugas yang [5] B. Siswanto Sastrohadiwiryo. 2003.
dikerjakan dapan diselesaikan dengan efektif dan Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, edisi
efisien. 2. Jakarta : PT. Bumi Aksara, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
5. KESIMPULAN DAN SARAN Sumatera Utara, Medan.

5.1 Kesimpulan [6] Darmawan. 2013. Metode Penelitian


1. Berdasarkan uji hipotesis menunjukkan bahwa Kuantitatif. Bandung: Remaja
secara parsial penilaian prestasi kerja Rosdakarya.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
motivasi kerja. Hal ini dikarenakan nilai [7] Edmondson, Vickie Cox. 2012.
signifikansi 0.009 < 0,05. Reflections from a Black Female in the
2. Berdasarkan uji hipotesis menunjukkan bahwa Promotion and Tenure Process. Gender
secara parsial promosi jabatan berpengaruh in Management. An International
positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. Journal, 27(5): pp:327-341.
Hal ini dikarenakan nilai signifikansi 0,000 <
0,05. [8] Fatmawati Putri, 2013. Kesiapsiagaan
3. Berdasarkan uji hipotesis menunjukkan bahwa Siswa Di SMK Muhammadiyah 2
secara simultan penilaian prestasi kerja dan Surakarta Kelurahan Kestalan Kecamatan

9 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 6 No. 1, July 2018, 1-10 | E-ISSN: 2548-9836
Banjarsari Kota Surakarta Tahun [20] Sarboini. 2015. Jurnal Ekonomi,
Pelajaran 201. Skripsi. Jurusan Manajemen, dan Akutansi. Jurnal, Vol 1
Pendidikan Geografi Unniversitas No 1.
Muhammadiyah Surakarta.
[21] Sihotang, 2006. Pengaruh Motivasi
[9] George, Jennifer M., and Gareth R. Jones. terhadap Produktifitas Kerja Perawat di
2005. Understanding and managing Rumah Sakit Umum Dolok Sanggul
organizational behavior. Upper Saddle Tahun 2006. Skripsi. B.
River, N.J.: Pearson Prentice Hall.
[22] Sudjana. 2008. Metode Statistika. Edisi Ke
[10] Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis 6. Bandung : Transito.
Multivariate dengan program SPSS .
Semarang : Badan Penerbit Universitas [23] Sugiyono. (2007). Statistika Untuk
Diponegoro. Penelitian. Bandung. Penerbit: CV.
Alfabeta.
[11] Ghozali, Imam. 2011 . Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program IBM [24] Sugiyono. 2010 .Metode Penelitian
SPSS 19 (edisi kelima). Semarang: pedidikan pendekatan kuantitatif,
Universitas Diponegoro. kualitatif, dan R&D. Bandung:
ALFABETA.
[12] Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
Multivariat dengan Program IBM SPSS [25] Tampani, Renny. 2016. Pengaruh
21. Edisi 7. Semarang : Penerbit Senioritas dan Prestasi Kerja Terhadap
Universitas Diponegoro. Promosi Jabatan pada Karyawan TVRI
Lampung. Skripsi.
[13] Hasibuan, Malayu. 2012. Manajemen
Sumber Daya manusia. Jakarta: PT Bumi [26] Uma Sekaran. 2006. Metodologi
Aksara. Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1,
Jakarta: Salemba Empat.
[14] Ivancevich, et.al. 2005. Organisasi, edisi
ke tujuh, penterjemah Gina Gania. [27] Veithzal Rivai. 2004. Manajemen Sumber
Jakarta: Erlangga. Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari
Teori Ke Praktik. Jakarta : PT. Raja
[15] Panggabean, S, Mutiara. 2004. Grafindo Persada.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bogor: Ghalia Indonesia. [28] Yusuf, A Muri. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
[16] Pratiwi, Widya. 2010. Pengaruh Expense Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Ratio, Turnover Ratio, Ukuran Reksa
dana, Cash Flow Terhadap Kinerja
Reksadana (Periode Tahun 2005-2007).
Skripsi. Universitas Diponegoro,
Semarang.

[17] Rimansyah, dan Safitri. 2015. Analisis


Pengakuan Pendapatan dan Beban Pada
PT. Wahana Bumi Riau Cabang
Palembang. Jurnal Media Wahana
Ekonomika, vol 12, no. 2, hlm : 51-74

[18] Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku


Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta:
PT Indeks Kelompok Gramedia.

[19] Santoso, Singgih. 2012. Panduan


Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.

10 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 6 No. 1, July 2018, 1-10 | E-ISSN: 2548-9836

Anda mungkin juga menyukai