ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the effect of incentives, corporate policies and work
environment on employee performance. This study examines the population amounted to 56
respondents taken from employees of PT. Prima Data Semesta Semarang. The samples taken by all
members of the population using a saturated sampling technique. Data analysis tool of this research
use doubled linear regression. The results of the analysis indicate that there is a positive and
significant influence between incentives on employee performance. This is indicated by t arithmetic
bigger than t table that is 6,505> 1,676, with value of sig. = 0,000 < 0.05 (significant). The magnitude
of β1 0.714 (marked positive) means the higher the incentive, the higher the employee's performance.
There is a positive and significant influence between company policy on employee performance. It is
shown t count bigger than t table that is 1,746> 1,676, with value of sig. As big as 0.047 <0.05
(significant). The magnitude of β2 0.234 (marked positive) means the better the company policy, the
higher the employee's performance. The work environment has no effect on employee performance. It
is shown by t count smaller than t table that is 0,261 < 1,679, with value of sig. 0.795 > 0.05 (not
significant).
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh insentif, kebijakan perusahaan dan
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.Penelitian ini meneliti populasi berjumlah 56 responden
yang diambil dari karyawan PT. Prima Data Semesta Semarang. Adapun sampel yang diambil seluruh
anggota populasi dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Alat analisis data penelitian ini
menggunakan regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara insentif terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukan dengan t hitung lebih besar
dari t tabel yaitu 6,505 > 1,676, dengan nilai sig. = 0,000 < 0,05 (signifikan). Besarnya β1 0,714
(bertanda positif) artinya semakin tinggi insentif , maka akan semakin tinggi kinerja
karyawan.Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kebijakan perusahaan terhadap kinerja
karyawan. Hal ini ditunjukan t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 1,746 > 1,676, dengan nilai sig.
Sebesar 0,047 < 0,05 (signifikan). Besarnya β2 0,234 (bertanda positif) artinya semakin baik kebijakan
perusahaan, maka akan semakin tinggi kinerja karyawan. Lingkungan kerja tidak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukan dengan t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu 0,261
<1,679, dengan nilai sig. 0,795 > 0,05 (tidak signifikan).
Kata kunci: Insentif, kebijakan perusahaan, lingkungan kerja, dan kinerja karyawan
dukung oleh sarana dan prasarana dalam yang berlaku bagi karyawan. (Sondang P,
jumlah tertentu yang secara sadar 2008).
ditetapkan sebelumnya untuk Selain insentif yang mempengaruhi
menghasilkan tujuan organisasi yang kinerja karyawan, kebijakan oleh
optimal. Kinerja menunjukkan perusahaan sangat menentukan kinerja
keberhasilan dari segi tercapai tidaknya karyawan tersebut.Untuk mencapai kinerja
sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil karyawan yang tinggi, maka perlu
kegiatan semakin mendekati sasaran, kebijakan yang strategis. Carl J Federick
berarti makin tinggi kinerjanya. Untuk sebagaimana dikutip Leo Agustino (2008)
mencapai tujuan organisasi tentunya mendefinisikan kebijakan sebagai
dituntut kinerja seluruh karyawan yang serangkaian tindakan/kegiatan yang
baik (Siagian (2008). diusulkan seseorang, kelompok dalam
Kinerja karyawan menurut suatu lingkungan tertentu dimana terdapat
Mangkunegara (2009) merupakan hasil hambatan-hambatan (kesulitan-kesulitan)
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dan kesempatan-kesempatan terhadap
dicapai oleh seorang karyawan dalam pelaksanaan usulan kebijaksanaan tersebut
melaksanakan tugasnya sesuai dengan dalam rangka mencapai tujuan tertentu
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. seperti kinerja, produktivitas suatu
Tinggi atau rendahnya kinerja karyawan kelompok, organisasi, perusahaan ataupun
dipengaruhi oleh tingkat penghasilan, negara. Menurut Edi Suharto (2008).
dimana insentif merupakan salah satu Kebijakan perusahaan merupakan sarana
penghasilan karyawan.Untuk dapat untuk meningkatkan kinerja karyawan..
tercapainya tujuan suatu perusahaan, maka Kebijakan merupakan pedoman yang
perlu adanya dorongan dari perusahaan menjabarkan hukum-hukum, peraturan-
agar karyawan mampu bekerja dengan peraturan, sasaran-sasaran, dan bisa
baik, dan salah satu dorongan itu adalah dipergunakan oleh pihak manajer untuk
dengan memenuhi keinginan-keinginan pengambilan keputusan. Kebijakan
karyawan salah satunya dengan perusahaan harus fleksibel dan gampang
mengupayakan insentif yang besarannya diinterpretasikan dan dimengerti oleh
proposional dan juga bersifat progresif semua karyawan. Dengan kebijakan yang
yang artinya sesuai dengan jenjang karir, tepat,maka kinerja yang diharapkan akan
karena insentif sangat diperlukan untuk terwujud.
memacu produktivitas para karyawan agar Faktor berikutnya yang
selalu berada pada tingkat tertinggi mempengaruhi kinerja karyawan adalah
(optimal) sesuai kemampuan masing- faktor lingkungan kerja. Menurut
masing. Fungsi utama dari insentif adalah Mangunegara (2011) lingkungan kerja
untuk memberikan tanggung jawab dan mempengaruhi kinerja seseorang seperti
dorongan kepada karyawan. Insentif perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan
menjamin bahwa karyawan akan rekan kerja, bawahan atau pimpinan,
mengarahkan usahanya untuk mencapai fasilitas kerja dan iklim organisasi. Render
tujuan organisasi. Guna mendorong & Heizer (2001), lingkungan kerja
produktivitas kerja yang lebih tinggi, merupakan lingkungan fisik tempat
banyak organisasi yang menganut sistem pegawai bekerja yang mempengaruhi
insentif sebagai bagian dari sistem imbalan kinerja, keamanan dan mutu kehidupan
116
No. 44 / Th. XXV / April 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
117
No. 44 / Th. XXV / April 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
118
No. 44 / Th. XXV / April 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
119
No. 44 / Th. XXV / April 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
Kerangka pikir
Insentif (X1)
H1
X1
Kebijakan Perusahaan (X2) Kinerja Karyawan (Y1)
H2
Y
120
No. 44 / Th. XXV / April 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
121
No. 44 / Th. XXV / April 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
Hasil uji validitas menunjukkan Dengan hasil ini maka kuesioner yang
bahwa dari korelasi jawaban responden di digunakan variabel insentif, kebijakan
setiap item pertanyaan dengan nilai total perusahaan, lingkungan kerja dan kinerja
jawaban responden menghasilkan nilai karyawan dinyatakan valid sebagai alat
yang signifikan yaitu r hitung > r tabel. ukur variabel.
Uji Reliabilitas
Tabel 3
Uji Reabilitas
Variabel Cronbach,salpha R standart Keterangan
Insentif 0,875 0,70 Reliabel
Kebijakan perusahaan 0,782 0,70 Reliabel
Lingkungan kerja 0,769 0,70 Reliabel
Kinerja Karyawan 0,812 0,70 Reliabel
Sumber: Data primer diolah 2018
Berdasarkan hasil uji reliabilitas ini dapat dilihat oleh cronback alpha > 0,7.
menunjukkan bahwa jawaban dari Dengan hasil ini maka, jawaban
responden menunjukkan konsistensi, hal dinyatakan reliabel.
Uji F
122
No. 44 / Th. XXV / April 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
0,05 (signifikan), dengan demikian model layak untuk dianalisis lebih lanjut.
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 Constant) .805 .578 1.393 .169
x1 .682 .105 .714 6.505 .000
x2 .234 .134 .234 1.746 .047
x3 .022 .084 .026 .261 .795
Sumber;: data primer diolah 2018
123
No. 44 / Th. XXV / April 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
124
No. 44 / Th. XXV / April 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
125