Gedung Nariba Dua, Unit # 209 Puri Delta Mas Blok D No.5
Jalan TB Simatupang No.49 Bojong Kulur
PT HASSCO LAJU PERKASA Pasar Rebo, Jakarta Timur 13720 Kab. Bogor
Telp/ Fax : 021 – 22826791
Email : hasscolp@gmail.com
RENCANA K3
PEMBANGUNAN STUDENT CENTER UNIVERSITAS
PENDIDIKAN GANESHA
PIMPINAN PERUSH.
Instruksi dilaksanakan
prosedur
–
Man Proyek
Menunjuk Petugas
K3
Petugas K3
Petugas K3 Petugas K3
Mengontrol Sarana Terjadi Kecelakaan,
Perlengkapan Petugas Melaksanakan
K3 Pertolongan sesuai
Prosedur K3
–
perbaiki
tidak
Petugas K3
Laporan sakit,
kecelakaan kerja
layak
Laporan
KECELAKAAN RINGAN
Kecelakaan
Ringan
ya tidak
Kecelakaan
Berat / Meninggal
Pemberitahuan
ya
tidak
Selesai
frl,essco
pr HASsco LAJu PERKASA
ffij:3}ffiffi"H'Fil.,
Idry.F1':o21 -n8267s1
iijffi+r"*""'
Email : hasEcolp@mail.com
dalam rangka Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa Jasa Konstruksi Pembangunan
Lanjutan Gedung Student Center Universitas Pendidikan Ganesha Pada Kelompok Pokla
Pemilihan Universitas Pendidikan Ganesha Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident,
dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:
Demikian pakta ini saya buat dengan sebenamya dan penuh rasa tanggung jawab
( Humala Napitupulu, ST )
Direktur Utama
JENIS PERSYARATAN
KEMUNG NILAI TINGKAT KEPAR NILAI TINGKAT KETERANG
No IDENTIFIKASI BAHAYA BAHAYA PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL KEPARA PENGENDALIAN LANJUTAN KEMUNG
URAIAN PEKERJAAN KINAN RISIKO RISIKO AHAN RISIKO RISIKO AN
(Skenario Bahaya) (Tipe PERATURAN HAN )A) KINAN (F)
(F) (F X A) (TR) )A) (F X A) (TR)
Kecelakaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1 Protokol Kesehatan Tidak mengikuti protokol kesehatan Tinggi Permenaker *Melakukan pengecekan 1 3 3 3 *Mentaati arahan petugas K3, 1 1 1 1 N/A
COVID-19 COVID-19 01/1980 suhu tubuh sebelum Mengikuti intruksi leader,
Tidak memenuhi persyaratan peralatan Tinggi bekerja, menggunakan 1 3 3 3 Penggunaan APD yang 1 1 1 1 N/A
terkait dengan protokol kesehatan COVID- masker, mencuci tangan sesuai standar SNI
19
2 Pembersihan Lokasi Pekerja tergores atau terpotong material Sedang Permenaker *Melaksanakan SOP pada 1 1 1 1 *Mentaati arahan petugas K3, 1 1 1 1 N/A
tajam 01/1980 setiap pekerjaan dan Mengikuti intruksi leader,
Pekerja tersandung, jatuh dari ketinggian Sedang mengikuti instruksi leader, 1 1 1 1 Penggunaan APD yang 1 1 1 1 N/A
yang sama melakukan quality control sesuai standar SNI
Pekerja tergigit ular Sedang 1 1 1 1 1 1 1 1 N/A
3 Pekerjaan Pekerjaan terjepit alat kerja (tang) atau Sedang Permenaker *Memakai perlengkapan 1 1 1 1 *Mentaati arahan petugas K3, 1 1 1 1 N/A
Pengecoran di terjepit besi Sedang 01/1980 safety yang sesuai standar 1 1 1 1 Mengikuti intruksi leader, 1 1 1 1 N/A
ketinggian (lantai Pekerja terjatuh dari ketinggian Sedang SNI 1 1 1 1 Penggunaan APD yang 1 1 1 1 N/A
dua, kolom, tie Iritasi kulit terkena percikan beton Sedang *Melaksanakan SOP pada 1 1 1 1 sesuai standar SNI 1 1 1 1 N/A
beam) Mata pekerja terkana percikan semen Sedang setiap pekerjaan 1 1 1 1 1 1 1 1 N/A
Pekerja terjatuh dari bucket Sedang 1 1 1 1 1 1 1 1 N/A
Pekerja terjatuh dari scaffolding Sedang 1 1 1 1 1 1 1 1 N/A
4 Pekerjaan Ujung besi mencuat Sedang Permenaker *Mengantisipasi dan 1 1 1 1 *Mentaati arahan petugas K3, 1 1 1 1 N/A
Pembesian Pekerja terjatuh Sedang 01/1980 memakai perlengkapan 1 1 1 1 Mengikuti intruksi leader, 1 1 1 1 N/A
Pekerja tertusuk/ tergores besi Sedang safety yang sesuai standar 1 1 1 1 Penggunaan APD yang 1 1 1 1 N/A
Pekerja tertusuk besi bendrat Sedang SNI, Melaksanakan SOP 1 1 1 1 sesuai standar SNI 1 1 1 1 N/A
Terkena alat pemotong besi Sedang pada setiap pekerjaan 1 1 1 1 *Mentaati arahan petugas K3, 1 1 1 1 N/A
JENIS PERSYARATAN
KEMUNG NILAI TINGKAT KEPAR NILAI TINGKAT KETERANG
No IDENTIFIKASI BAHAYA BAHAYA PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL KEPARA PENGENDALIAN LANJUTAN KEMUNG
URAIAN PEKERJAAN KINAN RISIKO RISIKO AHAN RISIKO RISIKO AN
(Skenario Bahaya) (Tipe PERATURAN HAN )A) KINAN (F)
(F) (F X A) (TR) )A) (F X A) (TR)
Kecelakaan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
5 Bongkar Pasang Pekerja tergores material bekisting (kayu Sedang Permenaker *Mengantisipasi dan 1 1 1 1 * Melakukan safety control 1 1 1 1 N/A
Begesting atau logam) 01/1980 memakai perlengkapan *Memakai perlengkapan 1 1 1 1 N/A
Pekerja tertusuk paku Sedang safety yang sesuai standar 1 1 1 1 safety yang sesuai standar 1 1 1 1 N/A
Pekerja terpukul palu Sedang SNI, 1 1 1 1 SNI
*Mentaati arahan petugas K3, 1 1 1 1 N/A
6 Pekerjaan Pekerja tergores besi atau besi bendrat Sedang Permenaker *Mengantisipasi dan 1 1 1 1 *Mentaati arahan petugas K3, 1 1 1 1 N/A
pembesian di Pekerja terjepit mesin bending Sedang 01/1980 memakai perlengkapan 1 1 1 1 Mengikuti intruksi leader, 1 1 1 1 N/A
ketinggian Pekerja terjepit alat kerja (tang) atau Sedang safety yang sesuai standar 1 1 1 1 Penggunaan APD yang 1 1 1 1 N/A
terjepit besi SNI, Melaksanakan SOP sesuai standar SNI
Pekerja terjatuh dari ketinggian Sedang pada setiap pekerjaan 1 1 1 1 1 1 1 1 N/A
7 Pekerjaan bongkar Pekerja tergores material bekisting (kayu Sedang Permenaker *Mengantisipasi dan 1 1 1 1 *Mentaati arahan petugas K3, 1 1 1 1 N/A
pasangan bekisting atau logam) 01/1980 memakai perlengkapan Mengikuti intruksi leader,
di ketinggian Pekerja tertusuk paku Sedang safety yang sesuai standar 1 1 1 1 Penggunaan APD yang 1 1 1 1 N/A
Pekerja terpukul palu Sedang SNI, Melaksanakan SOP 1 1 1 1 sesuai standar SNI 1 1 1 1 N/A
Pekerja terjatuh dari ketinggian Sedang pada setiap pekerjaan 1 1 1 1 1 1 1 1 N/A
Pekerja kekurangan oksigen (bekisting Sedang 1 1 1 1 1 1 1 1 N/A
GWT)
8 Pekerjaan pasangan Mata pekerja terkana percikan semen Sedang Permenaker *Mengantisipasi dan 1 1 1 1 *Mentaati arahan petugas K3, 1 1 1 1 N/A
bata/ batako Iritasi kulit terkena percikan semen 01/1980 memakai perlengkapan Mengikuti intruksi leader,
Pekerja tertimpa hebel yang runtuh Sedang safety yang sesuai standar 1 1 1 1 Penggunaan APD yang 1 1 1 1 N/A
Pekerja terjatuh dari ketinggin <2 m Sedang SNI, Melaksanakan SOP 1 1 1 1 sesuai standar SNI 1 1 1 1 N/A
Sedang pada setiap pekerjaan 1 1 1 1 1 1 1 1 N/A
9 Pekerjaan Pekerja terpapar cairan coating Sedang Permenaker *Mengantisipasi dan 1 1 1 1 *Mentaati arahan petugas K3, 1 1 1 1 N/A
Waterproofing Mata pekerja terkena percikan cairan 01/1980 memakai perlengkapan Mengikuti intruksi leader,
coating Sedang safety yang sesuai standar 1 1 1 1 Penggunaan APD yang 1 1 1 1 N/A
Sedang SNI 1 1 1 1 sesuai standar SNI 1 1 1 1 N/A
10 Pekerjaan Kusen Pekerja terluka oleh mata bor Sedang Permenaker *Mengantisipasi dan 1 1 1 1 *Mentaati arahan petugas K3, 1 1 1 1 N/A
Allumunium Tersengat arus listrik 01/1980 memakai perlengkapan Mengikuti intruksi leader,
Hubungan arus pendek (konsleting) Sedang safety yang sesuai standar 1 1 1 1 Penggunaan APD yang 1 1 1 1 N/A
Mata terkena serpihan material Sedang SNI, Melaksanakan SOP 1 1 1 1 sesuai standar SNI 1 1 1 1 N/A
Pekerja tergores atau tersayat alumunium Sedang pada setiap pekerjaan 1 1 1 1 1 1 1 1 N/A
Terkena peralatan alat potong Sedang
Kebakaran (melamin)
Jakarta, 9 Juli 2020
Sasaran Program
Pengendalian Risiko (Sesuai Kolom Tabel
No Uraian Jangka Bentuk Indikator Penanggung
6 IBPRP) Uraian Tolak Ukur Sumber Daya
Kegiatan Pelaksanaan Pencapaian Pencapaian Jawab
1 *Melakukan pengecekan suhu tubuh Seluruh pekerja harus Suhu tubuh < 37.3°C, Melakukan Pekerja harus Pengerjaan Checklist 100% sesuai Manager
sebelum bekerja, menggunakan masker, melakukan pengecekan Menggunakan masker safety control diberikan dilakukan standart Operasional
mencuci tangan suhu tubuh sebelum Bukan merupakan perlengkapan sesuai dengan
bekerja dan dalam ODP atau PDP safety jadwal yang
keadaan sehat telah ditetapkan
2 *Melaksanakan SOP pada setiap pekerjaan Seluruh pekerjaan harus Helm safety, sepatu Melakukan Pekerja harus Pengerjaan Checklist 100% sesuai Manager
dan mengikuti instruksi leader, melakukan menggunakan APD, safety, safety belt dan safety control diberikan dilakukan standart Operasional
quality control Tersedianya instruksi sarung tangan safety, perlengkapan sesuai dengan
kerja bekerja sesuai safety jadwal yang
instruksi kerja telah ditetapkan
3 *Mengantisipasi dan memakai perlengkapan Seluruh pekerjaan harus Helm safety, sepatu Melakukan Pekerja harus Pengerjaan Checklist 100% sesuai Manager
safety yang sesuai standar SNI, menggunakan APD, safety, safety belt dan safety control diberikan dilakukan standart Operasional
Melaksanakan SOP pada setiap pekerjaan Tersedianya instruksi sarung tangan safety, perlengkapan sesuai dengan
dan mengikuti instruksi leader, Melakukan kerja bekerja sesuai safety jadwal yang
quality control, Pekerja harus mempunyai instruksi kerja telah ditetapkan
keahlian sesuai dengan bidangnya
4 *Melaksanakan SOP pada setiap pekerjaan Seluruh pekerjaan harus Helm safety, sepatu Melakukan Pekerja harus Pengerjaan Checklist 100% sesuai Manager
dan mengikuti instruksi leader, melakukan menggunakan APD, safety, safety belt dan safety control diberikan dilakukan standart Operasional
quality control Tersedianya instruksi sarung tangan safety, perlengkapan sesuai dengan
kerja bekerja sesuai safety jadwal yang
instruksi kerja telah ditetapkan
5 *Mengantisipasi dan memakai perlengkapan Seluruh pekerjaan harus Helm safety, sepatu Melakukan Pekerja harus Pengerjaan Checklist 100% sesuai Manager
safety yang sesuai standar SNI, menggunakan APD, safety, safety belt dan safety control diberikan dilakukan standart Operasional
Melaksanakan SOP pada setiap pekerjaan Tersedianya instruksi sarung tangan safety, perlengkapan sesuai dengan
dan mengikuti instruksi leader, Melakukan kerja bekerja sesuai safety jadwal yang
quality control, Pekerja harus mempunyai instruksi kerja telah ditetapkan
keahlian sesuai dengan bidangnya
Sasaran Program
Pengendalian Risiko (Sesuai Kolom Tabel
No Uraian Jangka Bentuk Indikator Penanggung
6 IBPRP) Uraian Tolak Ukur Sumber Daya
Kegiatan Pelaksanaan Pencapaian Pencapaian Jawab
6 *Mengantisipasi dan memakai perlengkapan Seluruh pekerjaan harus Helm safety, sepatu Melakukan Pekerja harus Pengerjaan Checklist 100% sesuai Manager
safety yang sesuai standar SNI, menggunakan APD, safety, safety belt dan safety control diberikan dilakukan standart Operasional
Melaksanakan SOP pada setiap pekerjaan Tersedianya instruksi sarung tangan safety, perlengkapan sesuai dengan
dan mengikuti instruksi leader, Melakukan kerja bekerja sesuai safety jadwal yang
quality control, Pekerja harus mempunyai instruksi kerja telah ditetapkan
keahlian sesuai dengan bidangnya
7 *Mengantisipasi dan memakai perlengkapan Seluruh pekerjaan harus Helm safety, sepatu Melakukan Menggunakan Pengerjaan Checklist 100% sesuai Manager
safety yang sesuai standar SNI, menggunakan APD, safety, safety belt dan safety control peralatan dilakukan standart Operasional
Melaksanakan SOP pada setiap pekerjaan Tersedianya instruksi sarung tangan safety, perlengkapan sesuai dengan
dan mengikuti instruksi leader, Melakukan kerja bekerja sesuai yang SNI jadwal yang
quality control, Pekerja harus mempunyai instruksi kerja telah ditetapkan
keahlian sesuai dengan bidangnya
8 *Mengantisipasi dan memakai perlengkapan Seluruh pekerjaan harus Helm safety, sepatu Melakukan Pekerja harus Pengerjaan Checklist 100% sesuai Manager
safety yang sesuai standar SNI, menggunakan APD, safety, safety belt dan safety control diberikan dilakukan standart Operasional
Melaksanakan SOP pada setiap pekerjaan Tersedianya instruksi sarung tangan safety, perlengkapan sesuai dengan
dan mengikuti instruksi leader, Melakukan kerja bekerja sesuai safety jadwal yang
quality control, Pekerja harus mempunyai instruksi kerja telah ditetapkan
keahlian sesuai dengan bidangnya
9 *Mengantisipasi dan memakai perlengkapan Seluruh pekerjaan harus Helm safety, sepatu Melakukan Pekerja harus Pengerjaan Checklist 100% sesuai Manager
safety yang sesuai standar SNI, menggunakan APD, safety, safety belt dan safety control diberikan dilakukan standart Operasional
Melaksanakan SOP pada setiap pekerjaan Tersedianya instruksi sarung tangan safety perlengkapan sesuai dengan
dan mengikuti instruksi leader, Melakukan kerja safety jadwal yang
quality control, Pekerja harus mempunyai telah ditetapkan
keahlian sesuai dengan bidangnya
10 *Mengantisipasi dan memakai perlengkapan Seluruh pekerjaan harus Helm safety, sepatu Melakukan Pekerja harus Pengerjaan Checklist 100% sesuai Manager
safety yang sesuai standar SNI, menggunakan APD, safety, safety belt dan safety control diberikan dilakukan standart Operasional
Melaksanakan SOP pada setiap pekerjaan Tersedianya instruksi sarung tangan safety perlengkapan sesuai dengan
dan mengikuti instruksi leader, Melakukan kerja safety jadwal yang
quality control, telah ditetapkan
Jakarta, 9 Juli 2020
Daftar Peraturan Perundang– undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
8. Permen Naker No. PER.05/MEN/1996 Tentang sistem Manajemen Keselmatan dan Kesehatan Kerja
1. Induksi Keselamatan Konstruksi ( Safety Induction) Ahli K3 Sebelum melakukan setiap item pekerjaan
2. Pertemuan Pagi Hari ( Safety Morning) Ahli K3 Setiap pagi hari
3. Pertemuan Kelompok Kerja (Toolbox meeting) Ahli K3 Setiap minggu
4. Rapat Keselamatan Konstruksi ( Construction Safety Ahli K3 Setiap bulan
Meeting)
7. Setiap sore hari setelah selesai pekerjaan selalu dilakukan pembersihan di daerah
kerja.
8. Dilakukan pengambilan sampah secara berkala dari tempat kerja dan selanjutnya
dibuang ke lokasi pembuangan sementara yang telah ditetapkan di area proyek.
B) RAMBU-RAMBU PERINGATAN.
1. Rambu-rambu peringatan disini adalah tulisan dan gambar atau simbol yang memuat
peraturan-peraturan, peringatan, larangan maupun himbauan.
2. Rambu-rambu harus mudah dibaca pada jarak pandang yang cukup dan dipahami oleh
semua kalangan yang terlibat dalam proyek (komunikatif).
3. Jenis rambu, bahan pembentuk, tipe dan ukuran tulisan, bahasa, jenis simbol yang
digunakan atau gambar, dan warna, disesuaikan dengan kondisi proyek, pekerjaan dan
kebutuhannya, kecuali rambu-rambu yang sudah baku di jalan raya.
b. Perancah
i. Rancangan penyangga beban atau perancah untuk sarana bekerja harus
didukung dengan analisa perhitungan.
ii. Dasar perancah harus
cukup kuat untuk menahan
beban, kalau diperlukan
dibuat landasan kayu atau
cor beton.
iii. Harus dibuat pengaku
(bracing) untuk menahan
gaya kesamping atau
goyangan.
iv. Sebelum perancah memikul
beban, harus dicek dahulu
keseluruhan dari perancah
terpasang sesuai
rancangan.
v. Tangga naik perancah harus
disediakan.
vi. Petugas yang melakukan
inspeksi harus mengetahui prinsip-prinsip pemasangan perancah yang aman.
F) ALAT-ALAT ANGKAT DAN PENGOPERASIAN ALAT-ALAT BERAT.
a. Umum
i. Hanya orang yang memiliki Surat Ijin Mengoperasikan Peralatan (SIM-P) yang
boleh mengoperasikan alat berat.
ii. Operator harus mengetahui kapasitas alat berat yang dioperasikan.
iii. Pastikan bahwa peralatan keselamatan berada pada posisinya dan dalam
kondisi siap pakai.
iv. Jangan mengisi bahan bakar pada saat kendaraan hidup.
v. Perhatikan daerah-daerah yang bermuatan listrik (electric line) sebelum
mengoperasikan alat, pastikan wilayah/daerah aman.
b. Crane
i. Informasi penting seperti tabel kapasitas muatan, kecepatan operasi yang
disarankan, peringatan bahaya khusus dan informasi penting lainnya harus
dipasang dengan jelas pada semua crane dan peralatan sejenis.
ii. Alat pemadam api yang berukuran sekurang-kurang 5 BC harus ditempatkan di
dalam kabin setiap alat.
iii. Harus dilakukan pemeriksaan pada rangka tiang crane atas kemungkinan
adanya korosi atau kerusakan / ketidak sempurnaan pada sambungan rangka.
iv. Operator harus dibantu minimal dengan seorang pemandu yang akan
memberikan isyarat kepada operator. Dalam keadaan darurat, sinyal
„STOP/BERHENTI”dapat diberikan oleh siapa saja.
v. Hanya sinyal tangan standar saja yang diakui (sinyal ini berlaku umum dan
standar) kecuali operator terhalang pandangannya dapat menggunakan isyarat
lainnya.
vi. Dilarang menaiki kait (hook) atau muatan yang diam maupun yanh sedang
diangkat.
vii. Pada setiap kait (hook) dari crane harus dipasang kancing pengaman (safety
laches).
viii. Ukuran dan kapasitas kekuatan sling harus diperhitungkan terhadap beban
yang diangkut, dan harus dipastikan berfungsi dengan benar.
ix. Apabila mengikat suatu muatan dengan sling, tempatkan sling pada tempatnya
yang benar, dan waktu mulai mengangkat dengan menegangkan sling, jagalah
jangan sampai tangan dan jari-jari anda terjepit.
x. Sebelum mengangkat muatan, pastikan bahwa tidak ada benda lepas yang
terletak pada muatan.
xi. Jika melepas sling dari kait tunggu sampai muatan diam dan bebas lepas dari
sling.
xii. Operator crane mobil harus senantiasa menggunakan kaki penahan (outrigger)
a. Untuk lokasi-lokasi kerja tertentu (daerah terbuka dan daerah ketinggian) harus
dilengkapi dengan penangkal petir
b. Pada saat bekerja, instalatir listrik harus memastikan tangan dan kakai pada
kondisi kering.
c. Setiap pekerja harus menggunakan sepatu dari bahan karet atau berisolasi,
tidak boleh telanjang kaki.
d. Setiap peralatan listrik yang
mengandung voltage tinggi, harus
diberi tanda bahaya.
e. Pastikan setiap kabel yang terkelupas
harus segera ditutup dengan bahan
isolator.
f. Pastikan bahwa sistem pentanahan
untuk panel atau listrik yang dipakai
untuk bekerja sudah terpasang
dengan baik.
g. Pemeriksaan berkala terhadap panel
atau kotak listrik harus dilakukan oleh
petugas yang berkompeten.
h. Jaringan atau instalasi listrik harus ditempatkan dan diatur sedemikian rupa
untuk menghindari terjadinya kecelakaan akibat listrik.
i. Ukuran dan kualitas kabel harus sesuai dengan tingkat keperluannya.
c. Saat Bekerja
i. Diwajibkan pekerja melapor sebelum dan sesudah bekerja.
ii. Dilarang bekerja di tempat gelap (tidak ada penerangan).
iii. Pekerja dilarang memberi tanda atau isyarat dengan lampu kecuali
petugas atau dalam kondisi darurat.
iv. Mobil-mobil atau alat yang bergerak untuk bekerja harus menyalakan
lampu perlengkapannya.
v. Barang-barang yang memungkinkan menghambat kerja harus
disingkirkan.
C.3. KEPEDULIAN
1. Semua pekerja, karyawan dan
tamu, harus mengenakan topi
pengaman (helmet) dan sepatu
pengaman saat berada di lokasi
kerja.
2. Sabuk pengaman (safety belt)
dan tali penyelamat harus
digunakan pada saat bekerja
diketinggian lebih dari 2 meter.
3. Harus menggunakan Body
Protector / pelindung badan jika
hal tersebut diperlukan
terutama untuk tukang las.
4. Sarung tangan harus dipakai
sewaktu memegang barang
atau benda keras yang dapat
mengakibatkan luka-luka pada
tangan.
5. Alat pelindung pernapasan /
masker harus dipakai sewaktu
berada pada lokasi yang penuh
debu atau material lain yang membahayakan pernapasan.
6. Alat pelindung telinga harus dikenakan apabila bekerja pada situasi kerja yang bising.
Contoh Rambu-rambu K3
Ditetapkan di
Jakarta, 09 Juli 2020
PT Hassco Laju Perkasa
Pembangunan Student Center
Universitas Pendidikan Ganesha
Keterangan
1. Jumlah Petugas Area sesuai keperluan.
2. Sesuai Proyek / Kawasan
Kepada Yth.
di tempat
Dengan hormat,
Telah terjadi kecelakaan kerja,
1. Nama :
..............................................................................................................
2. Usia :
..............................................................................................................
3. Alamat :
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
4. Kondisi : (ringan/berat/meninggal) *)
Koordinator K3 Petugas K3
Keterangan
*) :
1.2 Ketentuan
1.2.1 Dibuat struktur organisasi lapangan yang jelas tentang penanggung jawab
pelaksanaan K3 oleh penanggung jawab kawasan / proyek.
1.2.2 Seluruh tenaga kerja / karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan
harus memahami dan mematuhi persyaratan K3.
1.2.3 Seluruh tenaga kerja / karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan
harus mengenakan topi pengaman (helm), dan alat pelindung tubuh lainnya
(sepatu pengaman /safety shoes, sabuk pengaman/ safety belt, masker, kaca
mata pengaman, sarung tangan, tanda pengenal) sesuai situasi dan kondisi
yang diperlukan.
1.2.4 Orang-orang yang tidak mempunyai tujuan jelas dilarang berada dalam
lingkungan proyek.
1.2.5 Disediakan topi pengaman (helm) khusus untuk tamu.
1.2.6 Disediakan tempat parkir kendaraan dengan baik dan benar dan pengaturan
lalu-lintas di dalam proyek.
1.2.7 Disediakan jalan kerja yang memadai dan aman.
1.2.8 Disediakan perlengkapan P3K yang lengkap dan nomor telepon instansi yang
terkait seperti: klinik, rumah sakit, kantor depnaker, kantor pemadam kebakaran,
kantor polisi, dls.
1.2.9 Disediakan pemadam kebakaran portable pada tempat-tempat tertentu yang
dianggap rawan bahaya.
1.2.10 Tangga kerja dan perancah harus kuat dan dipasang pada kondisi stabil.
1.2.11 Dipasang railing pengaman dengan kuat dari kayu / besi pada tempat-tempat
ketinggian dan lubang-lubang serta tempat rotasi crane yang dapat
membahayakan manusia.
1.2.12 Tempat kerja harus dipasang penerangan kerja yang cukup memadai.
1.2.13 Simpan bahan-bahan yang berbahaya dan beracun pada tempat –tempat
khusus
1.2.14 Jaringan / instalasi listrik kerja diatur sedemikian rapi untuk menghindari dari
kecelakaan / kebakaran.