Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAPKINERJA KARYAWAN PADA PT. JASA MARGA


(PERSERO) TBKCABANG BELMERA MEDAN
1
Julita, 2Nel arianty
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
e-mail :1julita@umsu.ac.id

ABSTRAK
Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi terhdap
kinerja karyawan,pengaruh lingkungan kerja terhadapkinerja karyawan, serta
pengaruhkomunikasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.
Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Medan.Analisis yang
digunakanmeliputi analisis regresi linier berganda, dan (uji T, dan uji F, koefisien
determinasi) digunakan sebagai metode analisisnya. Berdasarkan hasil analisis
ditemukan bahwa variabel komunikaasi dan lingkungan kerja secara parsial dan
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Jasa
Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Medan.
Kata Kunci: Komunikasi, Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan

ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of communication on the performance of
the employee, the work environment influence on employee performance, as well
as communication and working environment influences the performance of
employees at PT. Jasa Marga (Persero) Tbk CabangBelmera Medan. The analysis
includes multiple linear regression analysis, and (T test and F test, the coefficient
of determination) is used as the method of analysis. Based on the analysis found
that variables communication and partially working environment and
simultaneously significant effect on the performance of employees at PT. Jasa
Marga (Persero) Tbk CabangBelmera Medan.
Keywords :Communication, Environment Work, Employee Performance

I. PENDAHULUAN menjalankan, melaksanakan, serta


Dalam organisasi sumberdaya menyempurnakan tanggung jawab.
manusia merupakan pendukung utama Kinerja karyawan dipengaruhi
untuk mencapai tujuan yang telah beberapa faktor di antarannya adalah
ditetapkan. Sumber daya manusia kemampuan, motivasi, faktor
yang berkualitas akan turut pengetahuan, lingkungan kerja, posisi
memajukan organisasi sebagai wadah strategis, proses kemanusiaan,
untuk meningkatkan kinerja yang struktur, faktor kepribadian, faktor
baik. Sedarmayanti (2007, hal. 259) kepuasan, gaya kepemimpinan, faktor
menyatakan pentingnya kinerja bagi tim kerja, dan faktor teknologi dan
keberlangsungan sebuah organisasi fasilitas.
adalah untuk melakukan,

[195]
Komunikasi merupakan suatu merdu), serta lingkungan non fisik
proses dari penyaluran informasi, baik (suasana kerja karyawan,
dari dalam maupun dari luar kesejahteraan karyawan, hubungan
organisasi secar timbal balik, antar sesama karyawan, hubungan
komunikasi yang efektif adalah anatarkaaryawan dengan pimpinan,
merupakan alternatif yang paling serta tempat ibadah). Lingkungan
diinginkan guna memenuhi secara kerja yang baik dapat mendukung
tepat dan efisien penyampaian pesan, pelaksanaan kerja sehingga karyawan
intruksi-intruksi dan umpan baliknya memiliki semangat bekerja dan
dari para bawahan. Sekaligus meningkatkan kinerja karyawan.
mengkoreksi apakah pesan yang Manajemen Sumber Daya
disampaikan dapat dimengerti dan Manusia sangat penting bagi sebuah
diterima dengan baik oleh para perusahaan dalam mengelola,
bawahannya. Keseluruhan proses mengatur dan memanfaatkan
intruksi itu akansangat bermanfaat karyawan atau pegawai. Sehingga
bagi pencapaian tujuan organisasi dapat berfungsi secara produktif untuk
sesuai dengan rencana yang telah tercapainya tujuan perusahaan
ditetapkan. tersebut. Tenaga kerja atau karyawan
Lingkungan kerja adalah segalah merupakan Sumber Daya Manusia
sesuatu yang ada disekitar para yang sangat penting dalam suatu
pekerja yang dapat mempengaruhi perusahaan, karena tanpa karyawan
dirinya dalam menjalankan tugas- perusahaan tidak dapat berjalan
tugas yang di jalankan. Kualitas dengan baik. Karyawan adalah
lingkungan kerja dalam arti kondisi sebagai modal utama bagi setiap
ruang kerja yang nyaman dan sehat, perusahaan. Modal yang dimiliki oleh
sangat mempengaruhi kesegaran dan setiap karyawan perlu dikelola agar
semangat kerja karyawan. Dimana tetap produktif dalam pekerjaannya.
setiap organisasi harus mempunyai Akan tetapi dalam pengelolaannya
kesempatan yang cukup untuk bukanlah hal yang mudah, karena
mengendalikan lingkungan kerja dan karyawan mempunyai fikiran, status,
harus menyadari perlunya serta latar belakang heterogen. Oleh
menyediakan lingkungan kerja yang sebab itu pimpinan perusahaan harus
sesuai untuk para karyawan dalam bisa mendorong mereka agar tetap
melaksanakan tugas-tugas mereka. produktif dalam mengerjakan
Sebab, apabila lingkungan kerja tugasnya masing-masing, dengan cara
memadai maka kinerja karyawan akan terus menerus meningkatkan prestasi
menjadi lebih baik. Karena kerja para karyawannya. Sehingga
lingkungan kerja menyangkut tempat perusahaan dapat mempertahankan
kerja. loyalitas karyawan guna untuk
Maka dari itu organisasi harus mencapai tujuan perusahaan.
menyediakan lingkungan kerja yang Berdasarkan informasi yang
memadai seperti lingkungan fisik (tata penulis dapatkan dari riset
ruang kantor yang nyaman, pendahuluan yang dilaksanakan
lingkungan yang bersih, pertukaran padaPT. Jasa Mrga (Persero) Tbk
udarah yang baik, warna, penerang Cabang Belmera Medan masalah-
yang cukup maupun musik yang masalah yang terlihat diantaranya

[196]
kinerja karyawan yang masih belum 2) Meningkatnya keefektifan
optimal dalam melaksanakan penilaian kinerja karyawan
pekerjaan yang menjadi tanggung 3) Meningkatnya kinerja
jawabnya, kurangnya komunikasi karyawan
yang baik disetiap bidang, yangr 4) Mendapatkan bahan-bahan
mengakibatkan kinerja karyawan pertimbangan yang objektif
belum tercapai secara optimal. dalam pembinaan karyawan
Lingkungan kerja di perusahaan masih tersebut baik berdasarkan
terdapat kekurangan diantaranya sistem karier maupun prestasi
peralatan-peralatan yang masih rusak
dan belum diperbaiki, pendingin ruang C. Faktor-Faktor Yang
(AC) serta penataan ruang kerja yang Mempengaruhi Kinerja
kurang baik hal ini disebabkan ruang Kinerja yang dicapai karyawan
kerja menjadi sempit dan kurang merupakan suatu hal yang sangat
nyaman sehingga peningkatan kinerja penting dalam menjamin
yang masih belum maksimal. kelangsungan hidup suatu
organisasi di masa yang akan
II. KAJIAN TEORITIS datang. Dalam mencapai kinerja
A. Pengertian Kinerja yang tinggi ada beberapa faktor
Kinerja merupakan suatu yang yang mempengaruhi menjadi
sangat penting dalam upaya acuan apakah kinerja karyawan
perusahaan untuk mencapai tinggi atau rendah.
tujuannya.Kinerja merupakan Menurut Mangkunegara (2013,
prilaku nyata yang ditampilkan hal. 67) menyebutkan faktor yang
setiap orang sebagai prestasi kerja mempengaruhi pencapaian kinerja
yang dihasilkan karyawan sesuai adalah faktor kemampuan (ability)
perannya dalam perusahaan. dan faktor motivasi (motivation).
Menurut Prawirosentono 1) Faktor kemampuan
dalam EdySutrisno (2011, hal. Secara psikologis, kemampuan
170)Kinerja adalah hasil kerja (ability) karyawan terdiri dari
yang dapat dicapai oleh seseorang kemampuan potensi (IQ) dan
atau sekelompok orang dalam kemampuan reality (knowladge
suatu organisasi, sesuai dengan + skill). Oleh karena itu,
wewenang dan tanggung jawab karyawan perlu ditempatkan
masing-masing, dalam rangka pada pekerjaan yang sesuai
upaya mencapai tujuan organisasi dengan keahliannya.
bersangkutan secara legal, tidak 2) Faktor motivasi
melanggar hukum, dan sesuai Motivasi terbentuk dari sikap
dengan moral dan etika. (attitude) seorang karyawan
dalam menghadapi situasi
B. Manfaat Penilaian Kinerja (situation) kerja. Motivasi
Menurut UsainiHusman (2011, merupakan kondisi yang
hal. 490) manfaat penilaian kinerja menggerakan diri karyawan
dapat dirinci sebagai berikut : yang terarah untuk mencapai
1) Meningkatnyaobjektivitas tujuan organisasi. Sikap mental
penilaian kinerja karyawan merupakan kondisi mental

[197]
yang mendorong diri karyawan Kualitas kerja dapat dilihat dari
untuk berusaha mencapai ketepatan kerja, ketelitian,
prestasi kerja secara maksimal. lketerampilan,dan kebersihan
Sikap mental seorang karyawan dari kerja seseorang.
harus sikap mental yang siap 2) Kuantitas kerja
secara psikofisik (siap secara Disebut juga dengan output,
mental, fisik, dan situasi). perlu diperhatikan juga bukan
Artinya, seorang karyawan hanya output rutin, tetapi juga
harus siap mental, mampu seberapa cepat bisa
secara fisik, memahami tujuan menyelesaikan kerja “extra”
utama dan target kerja yang 3) Keandalan kerja
akan dicapai, mampu Keandalan kerja terdiri dari
memanfaatkan, dan mengikuti intruksi, inisiatif,
menciptakan situasi kerja. hati-hatian, kerajinan.
4) Sikap kerja
D. Indikator kinerja Sikap kerja terdiri dari sikap
Indikator kinerja (performance terhadaperusahaan,karyawan
indicator) sering disamakan lain dan pekerjaan serta
dengan ukuran kerjasama.
kinerja(performance measure),
namun sebenarnya meskipun E. Pengertian Komunikasi
keduanya merupakan sama-sama Komunikasi adalah proses
dalam kriteri pengukuran kinerja, pemindahan suatu informasi, ide,
tetapi terdapat perbedaan arti dan pengertian dari seseorang kepada
maknanya. Pada indikator kinerja orang lain dengan harapan orang
(performance indicator) mengacu lain tersebut dapat
pada penilaian kinerja secara tidak menginterprestasikannya sesuai
langsung, yaitu hal-hal yang dengan tujuan yang dimaksud.
bersifat hanya merupakan indikasi Komunikasi menurut Husaini
kinerja saja, sehingga bentuknya Usman (2011, hal. 420)
cenderung kualitatif atau tidak “komunikasi adalah yaitu proses
dapat dihitung. Sedangkan ukuran penyampaian atau penerimaan
kinerja (performance measure) pesan dari satu orang kepada
adalah kriteria yang mengacu pada orang lain, baik langsunng
penilaian kinerja secara tidak maupun tidak langsung, secara
langsung, sehhingga lebih bersifat tertulis,lisan maupun bahasa
kuantitatif atau dapat dihitung. nonverbal.”
Menurut Mangkunegara (2013,
hal.75) “menyebutkan bahwa F. Tujuan dan Manfaat
indikator kinerja terdiri dari Komunikasi
kualitas kerja, kuantitas kerja, Menurut HusainiHusman
keandalan kerja,dan sikap kerja.” (2011, hal. 420) dapat dilihat
Berdasarkan indikator kinerja sebagai berikut :
yang dikemukakan diatas dapat 1) Sebagai sarana untuk
dijelaskan sebagai berikut : meningkatkan kemampuan
1) Kualitas kerja

[198]
manajerial dan hubungan laintersebut dapat
sosial. menginterprestasikannya sesuai
2) Menyampaikan dan atau tujuan yang dimaksud.
menerima informasi. Menurut Miftahthoha (2014,
3) Menyampaikan dan menjawab hal. 191), “menyatakan indikator
pertanyaan. komunikasi antar pribadi bisa
4) Mengubah perilaku (pola efektif adalah, Keterbukaan,
pikir, perasaan, dan tindakan) Empati, Dukungan, Kepositifan,
melalui perencanaan, Kesamaan.”
pengorganisasian, pengarahan, Berdasarkan indikator
dan pengawasan. komunikasi yang dikemukakan
5) Mengubah keadaan sosial. diatas dapat dijelaskan sebagai
6) Dua hal yang dapat mengubah berikut :
perilaku dan keadaan sosial 1) Keterbukaan
adalah komunikasi dan Untuk menunjukan kualitas
pengambilan keputusan. keterbukaan dari komunikasi
antar pribadi paling sedikit ada
G. Jenis-jenis Komunikasi dua aspek, yakni : aspek
Ada beberapa jenis keinginan untuk terbuka bagi
komunikasi yang dapat digunakan setiap orang yang berinteraksi
dalam suatu organisasi, menurut dengan orang lain.Dengan
Kadarman, JusufUdaya (2001, hal. keinginan untuk terbuka ini
151) menyatakan komunikasi dimaksudkan agar diri masing-
dapat digolongkan dalam berbagai masing tidak tertutup didalam
jenis seperti, komunikasi ke menerima informasi dan
bawah, ke atas, dan kesamping berkeinginan untuk
secara menyilang. EdySutrisno menyampaikan informasi dari
(2011, hal. 45) menyatakan dirinya bahkan juga informasi
komunikasi dapat komunikasi mengenai dirinya kalau
dapat digolongkan dalam berbagai dipandang relevan dalam
jenis seperti, komunikasi verbal rangka pembicaraan antar
dan nonverbal, komunikasi satu pribadi dengan lawan
arah dan dua arah. bicaranya. Aaspek lainnya
Berdasarkan pendapat diatas ialah keinginan untuk
dapat disimpulkan jenis-jenis menanggapi secara jujur semua
komunikasi yaitu komunikasi ke stimuli yang datang kepadanya.
bawah, ke atas, dan kesamping
secara menyilang, komunikasi 2) Empati
verbal dan nonverbal, komunikasi Dengan empati dimaksudkan
satu arah dan dua arah. untuk merasakan sebagai mana
yang dirasakan oleh orang lain
H. Indikator Komunikasi suatu perasaan bersama perasaan
komunikasi merupakan proses orang lain yakni, mencoba
pemindahan suatu informasi, ide, merasakan dalam cara yang sama
pengertian dari seseorang kepada dengan perasaan orang lain. Dan
orang lain dengan harapan orang yang paling penting ialah kita

[199]
tidak bakal memberikan penilaian tempat kerja. Untuk lebih jelasnya
pada perilaku atau sikap mereka lagi pengertian lingkungan kinerja
sebagai perilaku atau sikap yang akan dikemukakan oleh beberapa
salah atau benar. para ahli, yaitu :
3) Dukungan Menurut Suyanto (2013, hal.
Dengan dukungan ini akanakan 43) “Lingkungan kerja adalah
tercapai komunikasi antar peribadi sesuatu yang ada disekitar para
yang efektif. dukungan pekerja dan yang dapat
adakalanya terucapkan dan mempengaruhi dirinya dalam
adakalanya tidak terucapkan. menjalankan tugas-tugas yang
Dukungan yang tidak terucapkan diberikan, misalnya kebersihan,
tidaklah mempunyai nilai yang musik, penerangan dan lain-
negatif, melainkan dapat lain.”Sedangkan menurut
merupakan aspek positif dari Sadarmayati (2009, hal. 21)
komunikasi. Sedangkan dalam “lingkungan kerja dikatakan baik
keterbukaan dan empati atau sesuai apa bila manusia dapat
komunikasi antarpribadi tidak bisa melaksanakan kegiatannya secara
hidup dalam suasana yang penuh optimal, sehat, aman dan
ancaman. nyaman.”
4) Kepositifan
Komunikasi akan berhasil jika J. Indikator Lingkungan
terdapat perhatian yang positif Kinerja
terhadap diri seseorang. Pada dasarnya banyak
Komunikasi akan terpelihara baik indikator yang digunakan untuk
jika suatu perasaan positif mengukur bagaimana lingkungan
terhadap orang lain itu kerja yang baik. Menurut
dikomunikasikan. Suatu perasaan Sadarmayanti (2009, hal..28),
positif dalam suatu komunikasi “indikator lingkungan kerja
umum, amat bermanfaat untuk adalah, Penerangan/cahaya
mengefektifkan kerja sama. ditempat kerja, Temperatur
5) Kesamaan ditempat kerja, Kelembaban
Komunikasi bisa efektif jika ditempat kerja, Sirkulasi udara
orang-orang yang berkomunikasi ditempat kerja, Kebisingan
itu dalam suasana kesamaan, ditempat kerja, Getaran mekanis
bukan berarti bahwa orang-orang ditempat kerja, Bau-bauan
yang tidak mempunyai kesamaan ditempat kerja, Tata ruang
tidak bisa berkomunikasi. ditempat kerja, Dekorasi ditempat
kerja, Musik ditempat kerja.”
I. Pengertian Lingkungan
Kinerja III. METODOLOGI
PENELITIAN
Lingkungan kerja merupakan A. Tempat Penelitian
sesuatu yang ada pada sekitar Tempat penelitian ini
perusahaan yang dapat dilakukan pada PT. Jasa Marga
mempengaruhi cara kerja dan (Persero) Tbk Cabang Belmera
kinerja dari para karyawan dan Medan, di jln. Simpang Tanjung

[200]
No. 1A, Medan 20241- Indonesia, IV. HASIL PENELITIAN
T. (+62 61) 661 1701, 661 2920, F A. Regresi Linier Berganda
(62 61) 661 1055. Analisis regresi digunakan
untuk mengetahui pengaruh dari
B. Waktu Penelitian variabel bebas terhadap variabel
Adapun waktu bagi penulis terikat. Persamaan regresi dalam
melakukan penelituan ini penelitian ini adalah sebagai
direncanakan pada bulan berikut.
November 2015 sampai Maret Unstandardized Standardized
2016 dengan perincian sebagai
Coefficients Coefficients
berikut :
Std.
C. Populasi penelitian Model B Error Beta T
Populasi adalah jumlah seluruh
1 (Constant) 18.442 6.563 2.810
obyek yang karakteristiknya
hendak diduga. Sugiyono (2012, komunikasi .289 .110 .316 2.625
hal. 115) bahwa “populasi lingkungan
merupakan wilayah yang .162 .077 .255 2.117
kerja
generalisasi yang terdiri atas
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu Sumber: data diolah SPSS 16.0
yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian Dari tabel diatas, maka model
ditarik kesimpulannya.” persamaan regresinya adalah:
Populasi dari penelitian ini a = 18.442
yaitu karyawan pada PT. Jasa b1X1 = 0,289
Marga (Persero) Tbk Cabang b2X2 = 0,162
Belmera Medan yang berjumlah Y = a + b1X1 + b2X2 + e
200 orang . Y = (18.442) + 0,289 +
0,162
D. Sampel
Untuk penentuan Berdasarkan persamaan regresi
jumlah/ukuran sampel dalam berganda tersebut dianalisis pengaruh
penelitian ini dengan teknik dari masing – masing variabel
penarikan sampel yang digunakan independent terhadap variabel
yaitu Probability Sampling adalah dependent(kinerja karyawan). Maka
teknik pengambilan sampel yang komunikasi berpengaruh sebesar
memberikan peluang yang sama 0,289 dan lingkungan kerja
bagi setiap unsur (anggota) berpengaruh sebesar 0, 162.
populasi untuk dipilih menjadi B. Uji T (parsial)
anggota sampel. Uji T (uji parsial) dilakukan
untuk melihat secara individual
pengaruh secara positif dan
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara (interview) signifikan dari variabel bebas
2. Studi Dokumentasi (independent) terhadap variabel
3. Angket (Kuesioner) terikat (Y). Uji t dilakukan dengan
menggunakan tabel coefficient.

[201]
Coefficientsa
dan signifikan dari variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Unstandardized Standardized
ANOVAb
Coefficients Coefficients
Sum of Mean
Std.
Model Squares Df Square F Sig.
Model B Error Beta T Sig.
1 Regression 123.823 2 61.912 9.669 .000a
1 (Constant) 18.442 6.563 2.810 .007
Residual 409.789 64 6.403
komunikasi .289 .110 .316 2.625 .011
Total 533.612 66
lingkungan
.162 .077 .255 2.117 .038 a. Predictors: (Constant), lingkungan kerja, komunikasi
kerja b. Dependent Variable: kinerja karyawan
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
Sumber : data diolah SPSS 16.0
Ftabel = n – k -1 = 67 – 2 – 1 = 64
Untuk kriteria uji t
dilakukan pada tingkat  = 5% Berdasarkan persamaan di atas
dengan dua arah (0,05) nilai tabel diperoleh nilai Fhitung>Ftabel(9.669
untuk n = 67 yaitu dan dk = n – k >3.14) dengan demikian hipotesis
67 -2=65. diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh signifikan antara
1) Variabel komunikasi komunikasi dan lingkungan kerja
Ada pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada
antara komunikasi terhadap Pt.Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang
kinerja karyawan pada Pt.Jasa Belmera Medan.
Marga (Persero) Tbk Cabang
Belmera Medan dengan diperoleh D. Koefisien determinasi
nilai thitung> ttabel (2.625 > 1.66792 Pengujian koefisien determinasi
). Dengan demikian hipotesis (R2) digunakan untuk mengukur
diterima. proporsi atau presentase kemampuan
model dalam menerangkan variabel
2) Variabel lingkungan kerja terikat. Koefisien determinasi berkisar
Ada pengaruh signifikan antara nol sampai satu (0  R2  1).
antara lingkungan kerja terhadap Jika R2 semangkin besar (mendekati
kinerja karyawanpada Pt.Jasa satu), maka dapat dikatakan bahwa
Marga (Persero) Tbk Cabang pengaruh variabel bebas (X) adalah
Belmera Medan dengan diperoleh besar terhadap variabel terikat (Y).
nilai thitung<ttabel (2.117 >1.66792) Hal ini berarti model yang digunakan
Dengan demikian hipotesis semangkin kuat untuk menerangkan
diterima. pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat dan demikian
C. Uji F (simultan) sebaliknya.
Uji F (uji serentak) dilakukan
untuk melihat secara bersama – sama
(serentak) pengaruhn secara positif

[202]
Model Summaryb
1. Pengaruh Komunikasi
Terhadap Kinerja Karyawan
Std. Durbin- Berdasarkan perhitungan
Adjusted Error of Watson dengan SPSS diperoleh hasil korelasi
R R the antara komunikasi dengan kinerja
Model R Square Square Estimate karyawan diperoleh nilai korelasi
hitung sebesar 0,289 dengan
1 .482a .232 .208 2.53040 2.801
probabilitas sig 0,000, lebih kecil dari
a. Predictors: (Constant), lingkungan kerja,
komunikasi α = 0,05 atau t hitung. Dari hasil
b. Dependent Variable: kinerja karyawan perhitungan diperoleh hasil bahwa
Sumber: data diolah SPSS 16.0 signifikan 0,000 > 0,05, ini
menunjukkan adanya pengaruh yang
Koefisien determinasi diperoleh : signifikan antara variabel X1 dan Y.
1) Nilai R sebesar 0.482 sama maka hal ini menunjukkan semakin
dengan 48,2% yang rendah komunikasi maka akan
menunjukkan bahwa hubungan meningkatkan kinerja karyawanpada
antara variabel komunikasi dan PT. Jasa Marga (persero) Tbk cabang
lingkungan kerja dengan belmera medan.
kinerja karyawan (Y) cukup Hal ini didukung oleh penelitian
erat. terdahulu oleh Dewi (2007, hal. 3)
2) Nilai R sguare (angka korelasi menyatakan “bahwa komunikasi akan
atau r yang dikuadratkan) efektif apabila terjadi pemahaman
sebesar 0.232. R square yang sama dan pihak lain terangsang
disebut juga sebagai untuk berpikir atau melakukan
identifikasi determinasi. sesuatu”. Komunikasi dengan
Besarnya nilai identifikasi komunikasi yang efektif bukanlah hal
0.232 atau sama dengan yang sama. Kemampuan untuk
23,2%. nilai tersebut berarti berkomunikasi secara efektif akan
bahwa sebesar 23,2% kinerja menambah keberhasilan individu
karyawan dapat dijelaskan maupun organisasi, dan itu akan
dengan menggunakan variabel mempengaruhi kinerja karyawan
komunikasi dan lingkungan
kerja serta sisanya dipengaruhi 2. Pengaruh Lingkungan Kerja
oleh variabel lain yang tidak Terhadap Kinerja Karyawan
dimasukkan dalam penelitian Berdasarkan perhitungan
ini. dengan SPSS diperoleh hasil korelasi
III. HASIL DAN PEMBAHASAN antara lingkungan kerjadengan kinerja
Berdasarkan hasil penelitian karyawan dari hasil perhitungan
yang didasarkan pada hasil diperoleh bahwa signifikan 0,000<
pengolahan data yang terkait dengan 0,05, ini menunjukkan adanya
judul, kesesuaian teori, pendapat pengaruh yang signifikan antara
maupun penelitian terdahulu, maka variabel X2 dan Y. Dari tabel diatas,
dalam penelitian ini ada beberapa hal tentang pengaruh konflik kerja
yang dapat dijelaskan, yaitu sebagai terhadap prestasi kerja diperoleh nilai
berikut: 0,162 dengan probabilitas sig 0,000,
lebih kecil dari α = 0,05atau t hitung.

[203]
Hal ini juga menunjukkan tinggihnya (X2) berpengaruh signifikan terhadap
komunikasi maka semakin meningkat kinerja karyawan (Y) di PT. Jasa
juga kinerja karyawan PT. Jasa Marga Marga (persero) Tbk Cabang belmera
(persero) Tbk cabang belmera medan medan. Pengaruh yang signifikan
Menurut Nela dkk (2014) mengandung makna bahwa hasil
menunjukan bahwa ada lingkungan penelitian ini yang dikatakan positif
kerja pengaruh yang signifikan dan berpengaruh sebesar 2,32%
terhadap kinerja karyawan. Adapun merupakan gambaran umum dari
paradigma dari penelitian ini pengaruh seluruh PT. Jasa Marga (persero) Tbk
lingkungan kerja dengan kinerja cabang belmera medan.
karyawan Menurut Takasenseran dkk
(2014) “Pengaruh Lingkungan Kerja,
3. Pengaruh Komunikasi dan Komunikasi, dan Stres Kerja terhadap
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja karyawan” menunjukan
Kinerja Karyawan bahwa ada lingkungan kerja,
Berdasarkan hasil temuan komunikasi, serta stres kerja secara
penelitian ini mengenai pengaruh simultan atau bersama-sama
komunikasi dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja
terhadap kinerja karyawa pada PT. karyawan dan pengaruh nya adalah
Jasa Marga (persero) Tbk cabang positif.
belmera medan yang menyatakan
bahwa sudah jelas terbukti
berpengaruh Hasil nilai R- Square IV. PENUTUP
yang diperoleh adalah 0,232atau
2,32% hal ini menunjukkan sekitar Berdasarkan penelitian yang
2,32% variabel kunerja karyawan (Y) dilakukan maka dapat disimpulkan
dipengaruhi oleh komunikasi (X1) dan bahwa komunikasi dan lingkungan
lingkungan kerja (X2). Dan sisanya kerja berpengaruh secara signifikan
dipengaruhi oleh variabel lainnya terhadap kinerja karyawan pada PT.
yang tidak diteliti. Jasa Marga (persero) Tbk cabng
Pada penelitian ini ketiga belmera medan.
hipotesis ini diterima, yakni
komunikasi (X1) dan lingkungan kerja

DAFTAR PUSTAKA
SimanjuntakPayaman J.(2011). sWibowo.(2007). Manajemen
Manajemen dan Evaluasi Kinerja.Jakarta : PT. Raja
Kinerja. Jakarta : Lembaga Grafindo Persada.
Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Papundu Tika. (2010). Budaya
MiftahThoha. (2014). Perilaku Organisasi dan Peningkatan
Organisasi: Konsep Dasar dan Kinerja Perusahaan.Jakarta :
Aplikasinnya.Jakarta : Rajawali PT. Bumi Aksara.
Pers. Anwar PrabuMangkunegara. (2013).
Anwar PrabuMangkunegara. (2014). Manajemen Sumber Daya
Evaluasi Kinerja SDM.Bandung Manusia Perusahaan. Bandung
: PT. RefikaAditama. : PT. Remaja Rosdakarya.

[204]
Juliandi, Azuar&Irfan. (2013). Jakarta : PT. Fajar Interpratama
Metodologi Penelitian Mandiri.
Kuantitatif Edisi Pertama, Cita
Pustaka Media Printis.
Husaini Usman.(2011). Manajemen. Tri Budi Marwanto dan
Jakarta : PT. Bumi Aksara. RiyadiNugroho. (2014).
Kadarman ,JusufUdaya. (2001). Pengaruh Kompensasi dan
Pengantar Ilmu Lingkungan Kerja Tehadap
Manajemen.Jakarta : PT. Motivasi dan Desiplin Kerja
Prenhalindo. Prajurit Di Satuan Kerja KRI X
EdySutrisno. (2011). Budaya Armada RI KawasanTimur.
Organisasi.Jakarta : Kencana. Jurnal Ilmu Ekonomi &
Aldo HerlambangGardjito, Manajemen April 2014, Vol, 1.
Mochammad Al Musadieq, Lucky Wulan Analisa. (2011).
Gunawan Eko Nurtjahjono. Pengaruh Motivasi Kerja dan
(2014). Pengaruh Motivasi Lingkungan Kerja Terhadap
Kerja dan Lingkungan Kerja Kinerja Karyawan. Universitas
Terhadap Kinerja Karyawan. Diponegoro Semarang.
Fakultas Ilmu Administrasi Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Universitas Brawijaya Malang. Bisni p, Pendekatan Kuantitatif,
Jurnal Administrasi Bisnis Kualitatif, dan R&D. Bandung,
(JAB) Vol. 13 No. 1 Agustus Alfabeta CV
2014. Dwi Agung NugrohoArianto. (2013).
Moeherino. (2012). Pengukuran Pengaruh Kedisiplinan,
Kinerja Berbasis Lingkungan Kerja dan Budaya
Kompetensi.(2012). Jakarta : Kerja Terhadap Kinerja Tenaga
Rajawali Pers. Pengajar. Jurnal Economia,
Ernie Tisnawati, KurniawanSaefullah. Vol. 9, No. 2, Oktober 2013,
(2005). Pengantar Manajemen. Universits Islam Nahdlatul
Ulama Jepara, Indonesia

[205]

Anda mungkin juga menyukai