Anda di halaman 1dari 11

KEDISIPLINAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA

PEGAWAI

Disusun guna memenuhi tugas


Seminar Sumber Daya Manusia semester VI
Ahmad Mardalis, S.E., M.B.A

Oleh:
Achmad Ibrahim Waskito
B 100160341

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018

1
KEDISIPLINAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA
PEGAWAI
Achmad Ibrahim Waskito Waskito.ibra@yahoo.com

Abstrak
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kedisiplinan
terhadap kinerja. Dalam penulisan ini menggunakan metode menyimak, melihat
dan membandingkan jurnal-jurnal dan penelitian terdahulu. Dari artikel ini
menunjukkan hasil yaitu bahwa kediplinan berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan pada suatu organisasi atau perusahaan.

Kata Kunci : Kedisiplinan, Kinerja

LATAR BELAKANG
Setiap organisasi baik itu besar maupun kecil , baik swasta ataupun negeri
pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tapi pada pelaksanaanya untuk
mencapai tujuan tersebut terdapat banyak kendala yang harus dihadapi terutama
pada kinerja karyawan/ pegawainya tersebut. Seperti halnya yang dikemukakan
oleh Simamora, (2001:415) suatu organisasi harus dapat mengelola hasil kerja
para pegawainya demi mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Sedangkan
pengertian kinerja tersendiri menurut Sinambela (2012:136), mengemukakan
bahwa kinerja pegawai didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam
melakukan sesuatu keahlian tertentu. Kinerja adalah hasil atau tingkat
keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar
hasil kerja, target atau sasaran atau criteria yang telah ditentukan terlebih dahulu
dan telah disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:14). Keberhasilan organisasi
mencapai tujuannya tergantung dari kinerja individu dan kelompok. Kinerja yang
baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan
mendukung tercapainya tujuan organisasi. Kinerja adalah suatu hasil atau taraf
kesuksesan yang dicapai oleh pegawai dalam bidang pekerjaannya menurut
kriteria yang berlaku untuk pekerjaan tertentu dan dievaluasi oleh pimpinan
(Narmodo dan Wajdi, 2004:4)
Perubahan era zaman sekarang menuntut individu untuk berpikir kreatif,
kerja cepat, serta kinerja yang baik untuk menjadi pribadi yang mampu bersaing.
Organisasi atau perusahaan bisnis jika ingin bertahan dalam suatu lingkungan
persaingan, pada umumnya harus memiliki sejumlah sumber daya yang dijadikan
andalan untuk bersaing dengan perusahaan lainnya (Hetami, 2008). Tercapainya
suatu tujuan dalam perusahaan berkaitan erat dengan profesionalitas kinerja
karyawan yang mampu bertanggung jawab terhadap pekerjaannya sehingga
tercapailah tujuan dari perusahaan tersebut. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh
kemampuan, usaha yang dicurahkan dan dukungan organisasi (Mathis dan
Jackson, 2006:115)..Dengan demikian kinerjanya akan lebih baik serta lebih

2
efektif menunjang terwujudnya tujuan perusahaan. Selain itu suatu organisasi
harus dapat mengelola hasil kerja para pegawainya demi mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan (Simamora, 2001:415). Pegawai yang memiliki kemampuan dan
tingkat usaha yang tinggi serta mendapat dukungan organisasi tentu harus mampu
memberikan hasil kerja yang baik juga. Hasil kerja yang baik dari pegawai
tersebut menunjukkan baiknya kinerja individu. Keberhasilan organisasi mencapai
tujuannya tergantung dari kinerja individu dan kelompok.Kinerja sebagai
perwujudan perilaku kerja seorang karyawan yang ditampilkan sebagai prestasi
kerja sesuai dengan peranannya dalam sebuah perusahaan dalam jangka waktu
tertentu
Cara tepat yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan kinerja
pegawai yaitu melalui disiplin kerja pegwai atau karyawan. Sinungan (2008:135)
menjelakan, disiplin adalah sikap kejiwaan dari seseorang atau sekelompok orang
yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala aturan atau
keputusan yang telah ditetapkan. Dengan menerapkan sistem tersebut diharapkan
karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab atas
pekerjaan sehingga mampu meningkatkan kinerja karyawan. Disiplin kerja
seorang karyawan tidak hanya dilihat dari absensi, tetapi juga bisa dinilai dari
sikap karyawan tersebut dalam melaksanakan pekerjaan. Kedisiplinan yang
merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting
karena semakin disiplin pekerja, maka akan semakin tinggi prestasi kerjanya
(Hasibuan,2009:193).Karyawan yang mempunyai disiplin tinggi tidak menunda-
nunda pekerjaan dan selalu berusaha menyelesaikan tepat waktu meskipun tidak
ada pengawasan langsung dari atasan. Menurut Rivai (2011:825) bahwa disiplin
kerja adalah suatu alat yang dipergunakan para manajer untuk berkomunikasi
dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta
sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesedian seorang dalam
memenuhi segala peraturan perusahaan. Kedisiplinan dilakukan selain karena
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh karyawan tetapi juga karena adanya
keterlibatan karyawan terhadap perusahaan . Pegawai yang mendisiplinkan diri
berarti pegawai tersebut menghargai diri dan rekan kerjanya karena pegawai
tersebut sudah mematuhi peraturan yang ada dan menghasilkan kinerja yang baik
dengan bekerja sama dengan rekan kerjanya. Kedisiplinan dilakukan selain karena
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh karyawan tetapi juga karena adanya
keterlibatan karyawan terhadap perusahaan. Adanya keterlibatan karyawan karena
mereka merasa memiliki antara karyawan dan perusahaan tempat dimana ia bekerja.

Kajian Literature
A. Kinerja Karyawan
a. Definisi Kinerja
 Menurut Simamora (2004:338), kinerja adalah hasil kerja karyawan
terhadap kontribusinya kepada organisasi selama periode waktu tertentu.

3
 Menurut Sutrisno (2010:151), kinerja adalah hasil kerja yang telah dicapai
seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja.
 Mangkunegara (2009:18) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya
 Menurut pendapat para ahli diatas bahwa kinerja karyawan dapat
disimpilan yaitu sebagai tingkat atau hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas karyawan yang dicapai atas persyaratan-persyaratan pekerjaan
secara berencana pada waktu,tempat,dan organisasi yang bersangkutan.

b. Indikator Kinerja Karyawan


 Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam
indikator, yaitu (Robbins, 2006:260):
a. Kualitas, kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas
pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap
keterampilan dan kemampuan karyawan.
b. Kuantitas, merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah
seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
c. Ketepatan waktu, merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal
waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output
serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
d. Efektivitas merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi
(tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud
menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
e. Kemandirian merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan
dapat menjalankan fungsi kerjanya
f. Komitmen kerja merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai
komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap
kantor

 Sedangkan menurut Rivai & Basri (2005: 16-17) beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja di antaranya:
a) Disiplin kerja: Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan
terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan dan ketertiban

b) lingkungan kerja: Lingkungan kerja adalah kehidupan sosial,


psikologi, dan fisik dalam perusahaan yang berpengaruh terhadap
pekerja dalam melaksanakan tugasnya

4
c) Budaya kerja: Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah
sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan
produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa
yang akan datang.

 Menurut Setiawan (2014:1477) untuk mengukur kinerja dapat


menggunakan indikator-indikator sebagai berikut:
1) Ketepatan penyelesaian tugas merupakan pengelolaan waktu dalam
bekerja dan juga ketepatan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan
2) Kesesuaian jam kerja merupakan kesediaan karyawan dalam
mematuhi peraturan perusahaan yang berkaitan dengan ketepatan waktu
masuk/pulang kerja dan jumlah kehadiran.
3) Tingkat kehadiran dapat dilihat dari jumlah ketidakhadiran karyawan
dalam suatu perusahaan selama periode tertentu.
4) Kerjasama antar karyawan merupakan kemampuan karyawan untuk
bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas yang
ditentukan sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-
besarnya

c. Faktor yang mempengaruhi kinerja


 Menurut Wirawan (2009:7-8) faktor-faktor yang memengaruhi Kinerja
antara lain:
1) Faktor internal pegawai, yaitu faktor-faktor dari dalam diri pegawai
yang merupakan faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh
ketika ia berkembang. Faktor-faktor bawaan, seperti bakat, sifat pribadi,
serta keadaan fisik dan kejiwaan. Faktor-faktor yang diperoleh, seperti
pengetahuan, keterampilan, etos kerja, pengalaman kerja, dan motivasi
kerja.
2) Faktor lingkungan internal organisasi, yaitu dukungan dari organisasi
dimana ia bekerja. Dukungan tersebut sangat memengaruhi tinggi
rendahnya kinerja pegawai. Faktor-faktor lingkungan internal organisasi
tersebut antara lain visi, misi dan tujuan organisasi, kebijakan organisasi,
teknologi, strategi organisasi, sistem manajemen, kompensasi,
kepemimpinan, budaya organisasi, dan teman sekerja.
3) Faktor lingkungan eksternal organisasi, yaitu keadaan, kejadian, atau
situasi yang terjadi di lingkungan eksternal organisasi yang memengaruhi
kinerja pegawai. Faktor-faktor lingkungan eksternal organisasi tersebut
antara lain kehidupan ekonomi, kehidupan politik, kehidupan sosial,
budaya dan agama masyarakat, dan competitor
 Sutrisno (2010:151), mengemukakan adanya dua faktor yang
mempengaruhi kinerja yaitu, faktor individu dan lingkungan. Faktor-faktor
individu yang dimaksud adalah :
1. Usaha yang menunjukkan sejumlah sinergi fisik dan mental yang
digunakan dalam menyelenggarakan gerakan tugas.
2. Abilities, yaitu sifat-sifat personal yang diperlukan untuk melaksanakan

5
suatu tugas.
3. Role/task perseption, yaitu segala perilaku dan aktivitas yang dirasa
perlu oleh individu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

 Sedangkan meurut (Mangkunegara, 2007:67) terdapat faktor-faktor yang


dapat mempengaruhi pencapaian kinerja antara lain :
1. Faktor Kemampuan, di mana harusnya karyawan ditempatkan pada
bagian sesuai kemampuan dan keahliannya.
2. Faktor Motivasi, Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri
karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).

 Menurut 3 ahli diatas dapat disimpulkan bahwa factor yang mempengaruhi


dari kinerja yaitu ada akor lingkungan internal organisasi dan ekternal
organisasi serta factor internal padad diri pegawai yang dapat berupa
kemampuan bekerja dan motivasi.

B. Kedisiplinan
a) Definisi Kedisiplinan
 Kedisplinan adalah bentuk pengendalan diri pegawai dan pelaksanaan
yang teratur dan menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja didalam
sebuah organisasi (Sulistyarini. 2009:290)
 Dalam hal ini Hasibuan menjabarkan tentang Disiplin Kerja sebagai
berikut, Hasibuan (2006:237) berpendapat bahwa kedisiplinan sebagai
bentuk kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku
 Mangkunegara (2011:824) mendefinisikan disiplin kerja sebagai suatu alat
yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawannya
agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku sebagai suatu upaya
untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mematuhi semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku
 Menurut 3 para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan yaitu
bentuk manajemen pengendalian diri pegawai atau kesadaran atas
ketersediaan menaati peraturan dan norma norma yang berlaku dalam
perusahaan dan menunjukkan tingakt kesungguhan tim kerja didalam
sebuah organisasi

b) Indikator Kedisiplinan
 Menurut Hasibuan (2002 : 1195) Indikator-indikator kedisiplinan yaitu :
1. Tujuan Pekerjaan dan Kemampuan Pegawai
2. kepemimpinan .
3. Balas Jasa
4. Keadilan

6
5. Pengawasan
6. Sanksi Hukum
7. Ketegasan

 Menurut Singodimejo dalam Sutrisno (2011:94) adalah sebagai berikut:


1. Taat terhadap aturan waktu Dilihat dari jam masuk kerja, jam pulang,
dan jam istirahat yang tepat waktu sesuai dengan aturan yang berlaku di
perusahaan.
2. Taat terhadap peraturan perusahaan Peraturan dasar tentang cara
berpakaian, dan bertingkah laku dalam pekerjaan.
3. Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan Ditunjukan dengan cara-
cara melakukan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan jabatan, tugas, dan
tanggung jawab serta cara berhubungan dengan unit kerja lain

 Menurut Soejono (2000:67) ada beberapa indikator disiplin kerja


pegawaiyaitu sebagai berikut :
1. Ketepatan waktu Tepat diartikan bahwa tidak ada selisih sedikitpun,
tidak kurang dan tidak lebih, persis. Sedangkan waktu adalah serangkaian
saat yang telah lewat, sekarang, dan yang akan datang berdasarkan
pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ketepatan waktu
adalah hal keadaan tepat tidak ada selisih sedikitpun bila waktu yang
ditentukan tiba.
2. Ketaatan pada peraturan Peraturan maupun tata tertib yang tertulis dan
tidak tertulis dibuat agar tujuan suatu organisasi dapat dicapai dengan baik,
untuk itu dibutuhkan sikap setia dari karyawan terhadap komitmen yang
telah ditetapkan tersebut.
3. Kemampuan memelihara peralatan kantor Peralatan adalah salah satu
penunjang kegiatan, agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. Dengan
penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang sebaik-baiknya dapat
mengurangi resiko atau kerusakan peralatan yang lebih berat. Merawat dan
memelihara merupakan salah satu wujud tanggung jawab dari karyawan..
 Kesimpulan yang dapat diambil dari indicator dari kedeplinan yaitu adalah
ketepatan waktu pegawai ataupun karyawan dalam bekerja menjadi salah
satu factor utama, sebab apabila pegawai ersebut daang tidak tepat waku
sudah menunjukkan pegawai tersbut sudah tidak disiplin tersendiri. Serta
mengunakan peralatan kantor dengan baik dan menunjkkan diplin kerja
yang baik sebab nantinya peralatan tsb terhindar dari kerusakan.

C). Faktor yang mempengaruhi Kedisiplinan


 Kedisiplinan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah:
(1) Tujuan dan kemampuan, berkaitan dengan kesesuaian pekerjaan
terhadap kemampuan karyawan.

7
(2) Teladan pimpinan, bahwa sikap pimpinan dijadikan panutan bagi
bawahan.
(3) Balas jasa, sebagai pendorong yang diberikan kepada karyawan untuk
menimbulkan kedisiplinan.
(4) Keadilan berupa perlakuan yang sama oleh atasan kepada bawahan.
(5) Waskat berkaitan dengan perhatian, pengarahan, pengawasan dari
atasan.
(6) Sanksi atau hukuman, suatu tindakan yang dapat mengurangi perilaku
indisipliner karyawan.
(7) Hubungan kemanusiaan, komunikasi antara atasan dan bawahan begitu
pula sebaliknya antara rekan kerja yang lain

 Singodimenjo dalam Sutrisno (2011:86) bahwa hal yang mempengaruhi


disiplin pegawai adalah:
1. Besar kecilnya pemberian kompensasi
Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin. Para
karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa
mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang
telah dikontribusikannya bagi perusahaan.

2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan


Keteladanan pimpinan sangat penting sekali, karena dalam lingkungan
perusahaan, semua karyawan akan selalu memperhatikan bagaimana
pimpinan dapat menegakkan disiplin dirinya dan bagaimana ia dapat
mengendalikan dirinya sendiri ucapan, perbuatan, dan sikap yang dapat
merugikan aturan disiplin yang sudah ditetapkan.

3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan


Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, bila
tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan
bersama.

4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan


Bila ada seseorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada
keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan
pelanggaran yang dibuatnya.

5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan


Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada
pengawasan yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat
melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang telah
ditetapkan.

6. Ada tidaknya perhatian kepada karyawan


Karyawan adalah manusia yang mempunyai perbedaan karakter antara
yang satu dengan yang lain

8
 Setiyawan dan Waridin (2006:101), ada 5 faktor dalam penilaian disiplin
kerja yaitu:
a. Kualitas kedisiplinan kerja, meliputi datang dan pulang yang tepat
waktu, pemanfaatan waktu untuk pelaksanaan tugas dan kemampuan
mengembangkan potensi diri berdasarkan motivasi yang positif.
b. Kuantitas pekerjaan meliputi volume keluaran dan kontribusi.
c. Kompensasi yang diperlukan meliputi : saran, arahanatau perbaikan.
d. Lokasi tempat kerja atau tempat tinggal.
e. Konservasi meliputi penghormatan terhadapaturan dengan keberanian
untuk selalu melakukan pencegahan terjadinya tindakan yang bertentangan
dengan aturan.

 Menurut 3 ahli diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu factor yang


mempengaruhi dari kedisiplinan yaitu Kualitas kedisiplinan kerja, Tujuan
dan kemampuan, Sanksi atau hukuman, dan kecilnya pemberian
kompensasi.

Kerangka Analisis

DISIPLIN KERJA Kinerja pegawai

Keterkaitan antara disiplin kerja terhadap kinerja peegawai yaitu:


Hariandja (2000:300) menyatakan “Peningkatan disiplin menjadi bagian yang
penting dalam manajemen sumber daya manusia sebagai faktor penting dalam
meningkatkan kinerja”.

Hasibuan (2013:193) menyatakan “Kedisiplinan merupakan fungsi operatif


manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin
karyawan, semakin tinggi prestasi yang dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang
baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal”

9
Suprapto (2009) yang menjelaskan bahwa dalam pengukuran kinerja, pegawai
sangat dituntut untuk dapat menjalankan pekerjaan dengan disiplin kerja yang
tinggi untuk dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan peraturanperaturan yang
berlaku pada suatu instansi atau perusahaan

10
DAFTAR PUSTAKA

https://lib.unnes.ac.id/1404/1/7071.pdf
http://repository.ubb.ac.id/304/1/BAB%20I.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/4138/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.ums.ac.id/65429/13/naspubk%20vito%20tgl%208.pdf
http://riset.unisma.ac.id/index.php/jrm/article/viewFile/1238/1241
http://eprints.polsri.ac.id/2356/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.undip.ac.id/36138/1/PRAWATYA.pdf
http://ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/07/Jurnal
%20Online%20(07-25-16-08-39-10).pdf
https://journal.uny.ac.id/index.php/economia/article/view/1809/1501
https://eprints.uny.ac.id/28529/1/MuhammadTaufiekRioSanjaya_11408141044.pdf
http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/MS/article/view/515/501
http://digilib.unila.ac.id/11160/16/BAB%20II.pdf
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jim/article/view/6280/7131
http://journal.unas.ac.id/oikonamia/article/view/511/405
http://riset.unisma.ac.id/index.php/jrm/article/view/416/452
https://media.neliti.com/media/publications/32331-ID-pengaruh-disiplin-kerja-
terhadap-kinerja-karyawan-kasus-bagian-operasional-pt-in.pdf
http://jwk.bandung.lan.go.id/ojs/index.php/jwk/article/view/119/74
http://eprints.polsri.ac.id/2356/3/BAB%20II.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/32331-ID-pengaruh-disiplin-kerja-
terhadap-kinerja-karyawan-kasus-bagian-operasional-pt-in.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/32331-ID-pengaruh-disiplin-kerja-
terhadap-kinerja-karyawan-kasus-bagian-operasional-pt-in.pdf
https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JTMB/article/view/2391/2351

11

Anda mungkin juga menyukai