PEGAWAI
Oleh:
Achmad Ibrahim Waskito
B 100160341
1
KEDISIPLINAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA
PEGAWAI
Achmad Ibrahim Waskito Waskito.ibra@yahoo.com
Abstrak
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kedisiplinan
terhadap kinerja. Dalam penulisan ini menggunakan metode menyimak, melihat
dan membandingkan jurnal-jurnal dan penelitian terdahulu. Dari artikel ini
menunjukkan hasil yaitu bahwa kediplinan berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan pada suatu organisasi atau perusahaan.
LATAR BELAKANG
Setiap organisasi baik itu besar maupun kecil , baik swasta ataupun negeri
pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tapi pada pelaksanaanya untuk
mencapai tujuan tersebut terdapat banyak kendala yang harus dihadapi terutama
pada kinerja karyawan/ pegawainya tersebut. Seperti halnya yang dikemukakan
oleh Simamora, (2001:415) suatu organisasi harus dapat mengelola hasil kerja
para pegawainya demi mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Sedangkan
pengertian kinerja tersendiri menurut Sinambela (2012:136), mengemukakan
bahwa kinerja pegawai didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam
melakukan sesuatu keahlian tertentu. Kinerja adalah hasil atau tingkat
keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar
hasil kerja, target atau sasaran atau criteria yang telah ditentukan terlebih dahulu
dan telah disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:14). Keberhasilan organisasi
mencapai tujuannya tergantung dari kinerja individu dan kelompok. Kinerja yang
baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan
mendukung tercapainya tujuan organisasi. Kinerja adalah suatu hasil atau taraf
kesuksesan yang dicapai oleh pegawai dalam bidang pekerjaannya menurut
kriteria yang berlaku untuk pekerjaan tertentu dan dievaluasi oleh pimpinan
(Narmodo dan Wajdi, 2004:4)
Perubahan era zaman sekarang menuntut individu untuk berpikir kreatif,
kerja cepat, serta kinerja yang baik untuk menjadi pribadi yang mampu bersaing.
Organisasi atau perusahaan bisnis jika ingin bertahan dalam suatu lingkungan
persaingan, pada umumnya harus memiliki sejumlah sumber daya yang dijadikan
andalan untuk bersaing dengan perusahaan lainnya (Hetami, 2008). Tercapainya
suatu tujuan dalam perusahaan berkaitan erat dengan profesionalitas kinerja
karyawan yang mampu bertanggung jawab terhadap pekerjaannya sehingga
tercapailah tujuan dari perusahaan tersebut. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh
kemampuan, usaha yang dicurahkan dan dukungan organisasi (Mathis dan
Jackson, 2006:115)..Dengan demikian kinerjanya akan lebih baik serta lebih
2
efektif menunjang terwujudnya tujuan perusahaan. Selain itu suatu organisasi
harus dapat mengelola hasil kerja para pegawainya demi mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan (Simamora, 2001:415). Pegawai yang memiliki kemampuan dan
tingkat usaha yang tinggi serta mendapat dukungan organisasi tentu harus mampu
memberikan hasil kerja yang baik juga. Hasil kerja yang baik dari pegawai
tersebut menunjukkan baiknya kinerja individu. Keberhasilan organisasi mencapai
tujuannya tergantung dari kinerja individu dan kelompok.Kinerja sebagai
perwujudan perilaku kerja seorang karyawan yang ditampilkan sebagai prestasi
kerja sesuai dengan peranannya dalam sebuah perusahaan dalam jangka waktu
tertentu
Cara tepat yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan kinerja
pegawai yaitu melalui disiplin kerja pegwai atau karyawan. Sinungan (2008:135)
menjelakan, disiplin adalah sikap kejiwaan dari seseorang atau sekelompok orang
yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala aturan atau
keputusan yang telah ditetapkan. Dengan menerapkan sistem tersebut diharapkan
karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab atas
pekerjaan sehingga mampu meningkatkan kinerja karyawan. Disiplin kerja
seorang karyawan tidak hanya dilihat dari absensi, tetapi juga bisa dinilai dari
sikap karyawan tersebut dalam melaksanakan pekerjaan. Kedisiplinan yang
merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting
karena semakin disiplin pekerja, maka akan semakin tinggi prestasi kerjanya
(Hasibuan,2009:193).Karyawan yang mempunyai disiplin tinggi tidak menunda-
nunda pekerjaan dan selalu berusaha menyelesaikan tepat waktu meskipun tidak
ada pengawasan langsung dari atasan. Menurut Rivai (2011:825) bahwa disiplin
kerja adalah suatu alat yang dipergunakan para manajer untuk berkomunikasi
dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta
sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesedian seorang dalam
memenuhi segala peraturan perusahaan. Kedisiplinan dilakukan selain karena
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh karyawan tetapi juga karena adanya
keterlibatan karyawan terhadap perusahaan . Pegawai yang mendisiplinkan diri
berarti pegawai tersebut menghargai diri dan rekan kerjanya karena pegawai
tersebut sudah mematuhi peraturan yang ada dan menghasilkan kinerja yang baik
dengan bekerja sama dengan rekan kerjanya. Kedisiplinan dilakukan selain karena
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh karyawan tetapi juga karena adanya
keterlibatan karyawan terhadap perusahaan. Adanya keterlibatan karyawan karena
mereka merasa memiliki antara karyawan dan perusahaan tempat dimana ia bekerja.
Kajian Literature
A. Kinerja Karyawan
a. Definisi Kinerja
Menurut Simamora (2004:338), kinerja adalah hasil kerja karyawan
terhadap kontribusinya kepada organisasi selama periode waktu tertentu.
3
Menurut Sutrisno (2010:151), kinerja adalah hasil kerja yang telah dicapai
seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja.
Mangkunegara (2009:18) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya
Menurut pendapat para ahli diatas bahwa kinerja karyawan dapat
disimpilan yaitu sebagai tingkat atau hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas karyawan yang dicapai atas persyaratan-persyaratan pekerjaan
secara berencana pada waktu,tempat,dan organisasi yang bersangkutan.
Sedangkan menurut Rivai & Basri (2005: 16-17) beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja di antaranya:
a) Disiplin kerja: Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan
terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan dan ketertiban
4
c) Budaya kerja: Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah
sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan
produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa
yang akan datang.
5
suatu tugas.
3. Role/task perseption, yaitu segala perilaku dan aktivitas yang dirasa
perlu oleh individu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
B. Kedisiplinan
a) Definisi Kedisiplinan
Kedisplinan adalah bentuk pengendalan diri pegawai dan pelaksanaan
yang teratur dan menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja didalam
sebuah organisasi (Sulistyarini. 2009:290)
Dalam hal ini Hasibuan menjabarkan tentang Disiplin Kerja sebagai
berikut, Hasibuan (2006:237) berpendapat bahwa kedisiplinan sebagai
bentuk kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku
Mangkunegara (2011:824) mendefinisikan disiplin kerja sebagai suatu alat
yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawannya
agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku sebagai suatu upaya
untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mematuhi semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku
Menurut 3 para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan yaitu
bentuk manajemen pengendalian diri pegawai atau kesadaran atas
ketersediaan menaati peraturan dan norma norma yang berlaku dalam
perusahaan dan menunjukkan tingakt kesungguhan tim kerja didalam
sebuah organisasi
b) Indikator Kedisiplinan
Menurut Hasibuan (2002 : 1195) Indikator-indikator kedisiplinan yaitu :
1. Tujuan Pekerjaan dan Kemampuan Pegawai
2. kepemimpinan .
3. Balas Jasa
4. Keadilan
6
5. Pengawasan
6. Sanksi Hukum
7. Ketegasan
7
(2) Teladan pimpinan, bahwa sikap pimpinan dijadikan panutan bagi
bawahan.
(3) Balas jasa, sebagai pendorong yang diberikan kepada karyawan untuk
menimbulkan kedisiplinan.
(4) Keadilan berupa perlakuan yang sama oleh atasan kepada bawahan.
(5) Waskat berkaitan dengan perhatian, pengarahan, pengawasan dari
atasan.
(6) Sanksi atau hukuman, suatu tindakan yang dapat mengurangi perilaku
indisipliner karyawan.
(7) Hubungan kemanusiaan, komunikasi antara atasan dan bawahan begitu
pula sebaliknya antara rekan kerja yang lain
8
Setiyawan dan Waridin (2006:101), ada 5 faktor dalam penilaian disiplin
kerja yaitu:
a. Kualitas kedisiplinan kerja, meliputi datang dan pulang yang tepat
waktu, pemanfaatan waktu untuk pelaksanaan tugas dan kemampuan
mengembangkan potensi diri berdasarkan motivasi yang positif.
b. Kuantitas pekerjaan meliputi volume keluaran dan kontribusi.
c. Kompensasi yang diperlukan meliputi : saran, arahanatau perbaikan.
d. Lokasi tempat kerja atau tempat tinggal.
e. Konservasi meliputi penghormatan terhadapaturan dengan keberanian
untuk selalu melakukan pencegahan terjadinya tindakan yang bertentangan
dengan aturan.
Kerangka Analisis
9
Suprapto (2009) yang menjelaskan bahwa dalam pengukuran kinerja, pegawai
sangat dituntut untuk dapat menjalankan pekerjaan dengan disiplin kerja yang
tinggi untuk dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan peraturanperaturan yang
berlaku pada suatu instansi atau perusahaan
10
DAFTAR PUSTAKA
https://lib.unnes.ac.id/1404/1/7071.pdf
http://repository.ubb.ac.id/304/1/BAB%20I.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/4138/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.ums.ac.id/65429/13/naspubk%20vito%20tgl%208.pdf
http://riset.unisma.ac.id/index.php/jrm/article/viewFile/1238/1241
http://eprints.polsri.ac.id/2356/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.undip.ac.id/36138/1/PRAWATYA.pdf
http://ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/07/Jurnal
%20Online%20(07-25-16-08-39-10).pdf
https://journal.uny.ac.id/index.php/economia/article/view/1809/1501
https://eprints.uny.ac.id/28529/1/MuhammadTaufiekRioSanjaya_11408141044.pdf
http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/MS/article/view/515/501
http://digilib.unila.ac.id/11160/16/BAB%20II.pdf
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jim/article/view/6280/7131
http://journal.unas.ac.id/oikonamia/article/view/511/405
http://riset.unisma.ac.id/index.php/jrm/article/view/416/452
https://media.neliti.com/media/publications/32331-ID-pengaruh-disiplin-kerja-
terhadap-kinerja-karyawan-kasus-bagian-operasional-pt-in.pdf
http://jwk.bandung.lan.go.id/ojs/index.php/jwk/article/view/119/74
http://eprints.polsri.ac.id/2356/3/BAB%20II.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/32331-ID-pengaruh-disiplin-kerja-
terhadap-kinerja-karyawan-kasus-bagian-operasional-pt-in.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/32331-ID-pengaruh-disiplin-kerja-
terhadap-kinerja-karyawan-kasus-bagian-operasional-pt-in.pdf
https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JTMB/article/view/2391/2351
11