Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Surabaya 2019

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP


KINERJA KARYAWAN

Mukhamad Ilham
Universitas Negeri Surabaya
mukhamadilham@mhs.unesa.ac.id

Abstract

This study aims to analyze the influence of work discipline and physical work environment on employee
performance at PT. PLN (Persero) Rayon Porong. The approach used in this study is a quantitative approach.
The population in this study were 58 employees and the sample used was 37 employees using purposive
sampling because the sampling technique was based on specific criteria that were in accordance with the
research objectives. The data analysis technique used is Partial Least Square with the help of SmartPLS 3.0
software. The results of this study indicate that work discipline influences employee performance with an
estimate coefficient of 0,625 and a t-statistic of 6,441 which exceeds the t-table value with a value of 1.96. and
the physical work environment has an effect on the performance of employees with an estimate coefficient of
0,360 and a t-statistic of 2,933 which is higher than the value of t-table with a value of 1,96.

Keywords: employee performance, physycal work environment, work discipline.

berpengaruh secara langsung atau tidak


PENDAHULUAN langsung kepada manusia, maka lingkungan
Sumber daya penentu untuk mencapai visi dan kerja pada suatu organisasi memiliki makna
misi perusahaan yaitu sumber daya manusia penting bagi manusia yang melakukan
(SDM). Sumber daya manusia merupakan kegiatan di dalamnya. Menurut Runtunuwu,
unsur organisasi yang memiliki peran penting dkk. (2015) segala sesuatu yang bersifat fisik
pada segala kegiatan dalam organisasi. maupun non fisik di sekitar karyawan yang
Peranan yang penting dari sumber daya bisa berpengaruh pada kinerja karyawan
manusia dibuktikan dengan berhasilnya disebut lingkungan kerja. Lingkungan kerja
organisasi publik dalam pelaksanaan yang dapat dikatakan baik jika karyawan merasa
ditentukan oleh kualitas SDM. Oleh sebab itu, senang, tenang, dan aman dalam menjalankan
dalam pengelolaan SDM harus dilakukan tugasnya, maka kebersihan, kenyamanan,
sedemikian rupa sehingga memiliki daya guna keselamatan, dan keamanan dapat menunjang
agar berhasil mencapai misi dan tujuan kelancaran dalam bekerja. Meningkatnya
organisasi. kualitas kerja dan semangat kerja adalah
dampak dari suatu lingkungan kerja yang baik
Hal penting dalam mengelola SDM yaitu untuk instansi yang bersangkutan (Hidayat dan
tentang kinerja pegawai. Kinerja adalah output Taufiq, 2012). Penting bagi organisasi untuk
kerja seseorang yang menjalankan tugasnya menerapkan kedisiplinan sebab sebagian besar
sesuai dengan standart yang diberikan, baik karyawan akan mentaatinya dan pekerjaan
secara kuantitas maupun kualitas. Kinerja dapat dilaksanakan dengan efektif. Dalam
karyawan seringkali ditafsirkan sebagai pelaksanaan kerja pegawai, disiplin kerja
pencapaian tugas dimana tingkat kinerja memegang peranan yang amat penting. Hal ini
organisasi ditunjukkan melalui kesesuaian sependapat dengan Afandi (2016), jika para
program kerja yang dilaksanakan oleh pegawai mentaati segala peraturan yang ada
karyawan untuk mencapai visi, misi, dan dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi, maka
tujuan organisasi. Jika semangat yang tinggi pelaksanaan pekerjaan dapat sesuai dengan
dapat tercipta dari karyawan, maka organisasi rencana yang telah ditetapkan.
dapat berjalan lancar dengan ditunjang sesuatu
yang disebut kinerja. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon
Porong yang terletak jalan raya porong no. 107
Beberapa faktor dapat mempengaruhi kinerja merupakan perusahaan BUMN yang
karyawan diantaranya adalah disiplin kerja dan mengurusi semua aspek kelistrikan di daerah
lingkungan kerja fisik. Lingkungan kerja bisa Porong dan sekitarnya. Salah satu misi dari

507
Mukhamad Ilham, Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kinerja Karyawan

PLN Porong ini adalah mengoperasikan bisnis perwujudan sikap dan perbuatan karyawan
pada bidang listrik dan bidang lain yang untuk mematuhi aturan dan ketentuan
memiliki orientasi pada kepuasan pelanggan, perusahaan dalam rangka untuk mencapai
pemegang saham, dan karyawan. Untuk tujuan yang sudah ditentukan disebut disiplin
memenuhi visi dan misi dari PLN Porong ini, kerja. Indikator yang digunakan untuk
maka kinerja yang optimal dari karyawan mengukur disiplin kerja, peneliti merujuk pada
sangat diperlukan. Kinerja karyawan akan Ardyansyah (2014) yang di mana dalam
optimal jika terdapat kedisiplinan dari penelitian ini disesuaikan dengan fenomena
karyawan serta faktor lingkungan kerja yang yang diteliti adalah tepat waktu, berpakaian
baik. rapi, patuh, dan tanggung jawab.

Survey awal menemukan sebagian karyawan Lingkungan Kerja Fisik


yang tidak memakai atribut yang lengkap dan Pendapat menurut Hidayat dan Taufiq (2012)
terlambat hadir datang ke kantor. Adapun gejala sosial kultural dan fisik yang
aturan yang berlaku bagi karyawan PLN mempengaruhi individu meliputi keseluruhan
Porong yang berhubungan dengan disiplin aspek disebut lingkungan. Sementara, aktifitas
kerja yaitu mengenakan seragam dan atribut manusia berupa fisik maupun mental yang
perusahaan, mengenakan pakaian rapi memiliki tujuan kepuasan disebut kerja.
bersepatu, wajib datang tepat waktu sesuai Sehingga disimpulkan bahwa segala sesuatu
peraturan perusahaan. Selain itu, terdapat yang mempengaruhi para pekerja dalam
faktor dari lingkungan kerja fisik di menjalankan tugasnya disebut lingkungan
perusahaan yang mengganggu aktivitas kerja kerja. Sementara itu menurut Efriansyah
karyawan, mulai dari area perusahaan yang (2013) lingkungan kerja merupakan wadah
kurang rapi, terdapat barang bekas yang tidak atau lingkup serta tempat kerja di mana
diberikan tempat penampungan, dan adanya seseorang melakukan aktivitas kerja dan
suara bising yang ditimbulkan dari luar kantor. lingkungan kerja ini dapat mempengaruhi hasil
Hal tersebut dikarenakan lokasi gedung yang positif maupun negatif dari kinerja karyawan.
dekat dengan jalan raya dan tidak terdapat Lingkunganakerja mampu memudahkan atau
peredam suara di dalam ruangan sehingga menyulitkan pekerjaan karyawan. Apabila
suara bising dari luar ruangan terdengar hingga karyawan mampu melaksanaan aktifitas
mengganggu proses kerja karyawan. dengan aman, optimal, nyaman, dan sehat,
maka hal tersebut dapat menunjukkan kondisi
KAJIAN PUSTAKA DAN baik pada lingkungan tersebut. Indikator
PENGEMBANGAN HIPOTESIS lingkungan kerja fisik dalam penelitian ini
merujuk pada Sidanti (2015) yang kemudian
Disiplin Kerja disesuaikan dengan fenomena yang diteliti.
Lumentut dan Dotulong (2015) Adapun indikator yang digunakan adalah: tata
mendefinisikan disiplin sebagai ketaatan dan ruang kerja, cahaya dalam ruangan, suhu dan
kepatuhan terhadap aturan maupun kelembapan udara, suara yang dapat
ketentuanayangaberlaku pada lingkungan mengganggu konsentrasi kerja.
organisasi masing-masing. Disiplin adalah
kunci terwujudunya tujuan organisasi, Kinerja Karyawan
karwayan dan masyarakat. Disiplin juga Pendapat dari Taurisa dan Ratnawati (2012),
sebagai sarana atau alat bagi organisasi untuk menejelaskan bahwa hasil kerja seseorang
mempertahankan eksistensinya. Sementara dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan
menurut Yudiningsih, dkk. (2016) standard yang diberikan, baik secara kualitas
mendefinisikan sebagai sebuah sikap yang maupun kuantitas disebut kinerja. Senada
menghargai, menghormati, taat dan patuh dengan pendapat tersebut, Hidayat dan Taufiq
kepada aturan yang tertulis maupun tidak (2012) mengungkapkan bahwa tindakan
tertulis serta mampu melaksanakannya dan seseorang yang melaksanakan tugas dalam
tidak menghindar saat mendapat sanksi jika kurun waktu tertentu dan dapat diukur disebut
melakukan pelanggaran tugas atau wewenang kinerja. Pada penelitian ini, peneliti merujuk
yang diberikan sesuai aturan yang berlaku. pada Yudiningsih, dkk (2016) meliputi,
Dari beberapa definisi menurut para ahli, kuantitas kerja, kualitas kerja dan ketepatan
peneliti mengambil kesimpulan bahwa waktu.

508
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
Hipotesis convergent validity dinilai berdasarkan
Berdasarkan kajian pustaka dan fenomena korelasi dari model antara construct score
yang sudah dijelaskan, maka hipotesis pada dengan item score/component score. Pada
penelitian ini adalah sebagai berikut. penelitian tahap awal, jika korelasi lebih dari
0,50 maka ukuran refleksi individual dapat
H1: Diduga disiplin kerja berpengaruh dikatakan tinggi. Sedangkan nilai uji
terhadap kinerja karyawan PT. PLN reliabilitas dapat dinyatakan reliabel
(Persero) Rayon Porong. dikarenakan hasil yang diperoleh nilai
H2: Diduga lingkungan kerja fisik Cronbach Alpha lebih tinggi dibanding 0,70.
berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Tabel 1. Outer Loadings
PT. PLN (Persero) Rayon Porong.
X1 X2 Y
METODE PENELITIAN
X1.1 0,613
X1.2 0,829
Penelitian ini didasarkan pada pendekatan X1.3 0,686
kuantitatif. Sedangkan jenis penelitian ini X1.4 0,716
mengarah pada penelitian eksplanatori yang X2.1 0,711
menganalis hubungan antar dua atau lebih X2.2 0,798
variabel. Penelitian ini menggunakan sumber X2.3 0,243
data primer yaitu data yang diberikan langsung X2.4 0,871
oleh sumber data kepada pengumpul data. Y1.1 0,897
Sumber data primer pada penelitian ini Y1.2 0,837
didapatkan melalui jawaban kuisioner dari Y1.3 0,636
responden penelitian. Sumber: Hasil SmartPLS 3.0
Berdasarkan data outer loading pada tabel 1 di
Populasi pada riset yang digunakan yaitu atas, pernyataan-pernyataan pada instrument
seluruh karyawan PT. PLN (Persero) Rayon penelitian (angket) bisa dipakai sebagai alat
Porong yang berjumlah 58 orang. Sampel yang ukur indikator pada masing-masing variabel
dipilih pada penelitian ini mengunakan teknik kecuali indikator X2.3 (suhu dan kelembapan
purposive sampling dimana teknik penentuan udara) Oleh karena itu, untuk indikator suhu
sampel berdasarkan kriteria khusus yang dan kelembapan udara akan dieliminasi dan
sesuai dengan tujuan penelitian. Pada tidak diteliti lebih lanjut pada penelitian ini.
penelitian ini, sampel diambil dari semua
divisi kecuali divisi teknik jaringan yaitu 37 HASIL DAN PEMBAHASAN
orang karyawan PT. PLN (Persero) Rayon
Porong. Hal tersebut dikarenakan sasaran Karakteristik Responden
peneliti tidak mengambil responden dari divisi Hasil karakteristik responden pada karyawan
teknik jaringan yang berjumlah 21 orang PT. PLN (Persero) Rayon Porong berdasarkan
dengan alasan divisi teknik jaringan fokus jenis kelamin yaitu sebanyak 22 orang (59,5%)
pekerjaannya berada diluar ruangan. Lokasi adalah responden berjenis kelamin laki-laki
penelitian yaitu di PT. PLN (Persero) Rayon sedangkan 15 orang (40,5%) berjenis kelamin
Porong. perempuan dari jumlah total 37 responden.
Berdasarkan pendidikan, jumlah responden
Variabel independen dari riset ini yakni dengan tingkat pendidikan tertinggi
disiplin kerja (X1) serta lingkungan kerja fisik SLTA/SMK/MA sebanyak 22 orang (59,5%).
(X2), sedangkan variabel dependennya adalah Responden dengan tingkat pendidikan
kinerja karyawan (Y). Patokan pengukuran Diploma (D1/D2/D3) berjumlah 7 orang
yang dipergunakan yakni skala likert. Riset ini (18,9%). Sedangkan responden dengan tingkat
menerapkan alat analisis berupa software pendidikan Sarjana (S1) berjumlah 8 orang
SmartPLS versi 3.0. (21,6%). Berdasarkan usia, responden 17-25
tahun berjumlah 12 orang (32,4%). Usia
Sebelum data dianalisa, wajib terlebih dulu responden antara 26-34 tahun berjumlah 7
mengerjakan uji validitas serta reliabilitas. orang (18,9%). Usia responden antara 35-44
Pengukuran dengan refleksi indikator berupa

509
Mukhamad Ilham, Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kinerja Karyawan

tahun berjumlah 1 orang (2,7%). Sedangkan memperoleh hasil R-square value sebesar
usia responden >45 tahun berjumlah 17 orang 0,643. Pada hasil tersebut, variabilitas
(46%). Berdasarkan jabatan, responden konstruk kinerja karyawan sebesar 64,3%
sebagai manajer sebanyak 1 orang atau 2,7%. dapat dijelaskan melalui model pengaruh
Responden pada divisi perencanaan dan disiplin kerja dan lingkungan kerja fisik
evaluasi sebanyak 5 orang atau 13,5%. Untuk terhadap kinerja karyawan yang menghasilkan
responden pada divisi konstruksi sebanyak 9 R-square value sebesar 0,643.
orang atau 24,3%. Untuk responden pada
divisi transaksi energi sebanyak 7 orang atau Pada model PLS, Q2 (Q-square predictive
18,9%. Sedangkan untuk divisi pelayanan dan relevance) dapat memberikan nilai baik atau
administrasi berjumlah 15 orang atau 40,5%. tidaknya nilai observasi yang dihasilkan oleh
model. Jika model mampu menghasilkan
Analisis Model dan Kelayakan Model prediksi yang tinggi, maka nilai Q2 juga
Metode analisis PLS dapat digunakan untuk semakin tinggi. Berikut ini adalah perhitungan
menganalisis pendekatan Structural Equation nilai Q2
Modeling (SEM) untuk mengetahui pengaruh
masing-masing variabel independen terhadap Q2 =1-√1 - R12×√1-R22
variabel dependen dengan bantuan software = 1 − (1 − 0.6372) × (1 − 02)
SmartPLS 3.0. Hasil analisis PLS dapat dilihat = 1 - (1 – 0.406) ×1
di tabel 2. = 1 - 0.594
Tabel 2. Outer Loadings = 0.406

Composite Cronbach Perhitungan tersebut menghasilkan nilai


Variabel
Realibility Alpha prediksi Q-square sebesar 0.406. Nilai yang
Disiplin Kerja (X1) 0,805 0,721 dihasilkan oleh perhitungan tersebut lebih
Lingkungan Kerja
0,856 0,751 besar dari nol. Model tersebut memiliki
Fisik (X2)
Kinerja Karyawan
relevansi prediksi yang baik karena mampu
0,838 0,701 memperjelas model sebesar 41%.
(Y)
Sumber: Hasil SmartPLS 3.0
Hubungan antar konstruk dan nilai signifikansi
Berdasarkan hasil dari tabel 2, hasil output dapat dilihat pada uji kausalitas dengan
composite reliability untuk konstruk variabel estimasi koefisien Jalur Inner model pada tabel
disiplin kerja diperoleh nilai 0,805 sedangkan berikut:
untuk cronbach alpha diperoleh nilai 0,721.
Variabel lingkungan kerja fisik diperoleh nilai Tabel 3. Path Coefficients
0,856 sedangkan untuk cronbach alpha Hubungan
Original T-
diperoleh nilai 0,751. Sedangkan variabel antar Keterangan
Sampel Statistic
kinerja karyawan diperoleh nilai 0,838 variabel
sedangkan untuk cronbach alpha diperoleh X1->Y 0,625 6,441 Signifikan
nilai 0,701. Berdasarkan hasil tersebut, dapat X2->Y 0,360 2,933 Signifikan
diambil kesimpulan jika konstruk memiliki Sumber : Hasil SmartPLS 3.0
reliabilitas yang baik. Hasil dari tabel 3 menunjukkan bahwa
koefisien yang dihasilkan variabel disiplin
R-Square digunakan untuk mengevaluasi inner kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 0,625.
model dalam PLS, nilai signifikansi antar Koefisien tersebut memiliki tanda positif yang
konstruk dapat dilihat melalui dependent bermakna jika disiplin kerja yang diterapkan
construct dan t-statistic value pada Path semakin tinggi, maka akan diikuti pula dengan
Coefficients. T-statistic value pada Path kenaikan pada kinerja karyawan. Disiplin kerja
Coefficients, nilai minimal yang dihasilkan menghasilkan t-statistic value >1,96 yaitu
sebesar 1,96 (significance t-tabel 5%) sebesar 6,441. Sehingga menghasilkan
pengujian hipotesis pada alpha (tingkat kesimpulan jika disiplin kerja terhadap kinerja
kesalahan penelitian) sebesar 5% (Ghozali, karyawan menunjukkan adanya pengaruh
2008:68). Berdasarkan olah data yang signifikan positif. Selain itu, untuk pengaruh
dilakukan menggunakan SmartPLS, lingkungan kerja fisik terhadap kinerja

510
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
karyawan menghasilkan Coefficients value disiplin kerja memiliki pengaruh terhadap
sebesar 0,360. Koefisien tersebut memiliki kinerja karyawan.
tanda positif yang bermakna jika lingkungan
kerja fisik pada perusahaan semakin tinggi, Berdasarkan realita di lapangan, karyawan
maka semakin tinggi pula kinerja karyawan. mampu menjalankan tanggung jawab
Sedangkan T-statistic value sebesar 2,933 pekerjaan dengan baik. Selain itu, karyawan
lebih tinggi dari 1,96. Sehingga menghasilkan juga mematuhi segala peraturan perusahaan
kesimpulan adanya pengaruh signifikan positif saat bekerja dengan baik. Akan tetapi, masih
yang ditunjukkan oleh lingkungan kerja fisik terdapat karyawan yang masih melakukan
terhadap kinerja karyawan. pelanggaran mengenai atribut dan tidak datang
tepat waktu sesuai dengan aturan perusahaan.
Dari uji kelayakan model diketahui besarnya Apabila setiap karyawan mampu menjalankan
bobot Adjusted R-Square dalam penelitian ini disiplin kerja sesuai dengan peraturan
senilai 0,622 atau 62,2%. Nilai tersebut perusahaan, maka kinerja karyawan pada
memperlihatkan jika variabel disiplin kerja perusahaan PT. PLN (Persero) Rayon Porong
(X1) serta variabel lingkungan kerja fisik (X2) dapat meningkat sesuai yang diharapkan.
berdampak kepada kinerja karyawan (Y) PT.
PLN (Persero) Rayon Porong sebesar 0,622 Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik terhadap
atau 62,2%. Dibandingkan selisihnya senilai Kinerja Karyawan
0,378 atau 37,8% disebabkan oleh variabel Dilihat dari hasil penelitian tersebut
berbeda diluar variabel disiplin kerja dan memperlihatkan lingkungan kerja fisik
lingkungan kerja fisik. berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
dimana artinya, dengan lingkungan kerja fisik
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja yang baik mampu mempengaruhi kinerja
Karyawan karyawan pada PT. PLN (Persero) Rayon
Dilihat dari hasil penelitian tersebut Porong. Hasil pengujian deskriptif responden
memperlihatkan apabila dapat diketahui dengan kategori Three Box Method, untuk
disiplin kerja berpengaruh positif terhadap variabel lingkungan kerja fisik pada kinerja
kinerja karyawan, yang artinya dengan disiplin karyawan PT. PLN (Persero) Rayon Porong
kerja yang baik akan mempengaruhi tingginya didapatkan nilai rata-rata sebesar 3,16.
kinerja karyawan. Pada uji analisis deskriptif
dengan kategori Three Box Method, disiplin Berdasarkan uji hipotesis bootstrapping
kerja pada kinerja karyawan PT. PLN diperoleh hasil jika lingkungan kerja fisik
(Persero) Rayon Porong menghasilkan nilai berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja
rata-rata 3,46 yang termasuk dalam kategori karyawan yang dapat diambil kesimpulan jika
sedang. Begitu pula dengan variabel kinerja lingkungan kerja fisik semakin tinggi atau
karyawan menghasilkan nilai rata-rata sebesar semakin rendah memiliki pengaruh terhadap
3,36 yang juga tergolong dalam kategori kinerja karyawan, sehingga H2 diterima. Hal
sedang. ini didukung dengan data hasil estimate
coefficients sebesar 0,360 dan t-statistic
Berdasarkan uji hipotesis bootstraping yang sebesar 2,933 yang lebih tinggi dari nilai t-
dilakukan, diperoleh hasil bahwa disiplin kerja tabel yaitu 1,96. Hasil penelitian ini juga
berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja mendukung penelitian dari Kamarulzaman,
karyawan yang dapat diambil kesimpulan jika dkk (2011), dalam penelitiannya menunjukkan
penerapan kinerja karyawan dapat diterima adanya pengaruh lingkungan kerja fisik
karyawan dan dilaksanakan dengan baik, maka terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini
akan meningkatkan kinerja karyawan. Maka juga menjelaskan bahwa karyawan yang lebih
dalam hal ini H1 diterima. Hal ini didukung puas dengan lingkungan fisik yang baik
dengan hasil koefisien estimate berupa data cenderung menghasilkan hasil kerja yang baik.
sebesar 0,625 dan t-statistic value sebesar
6,441 yang melebihi t-table value dengan nilai Berdasarkan realita di lapangan, kebersihan di
1,96. Hasil penelitian ini juga mendukung ruang kerja sudah cukup baik serta ditunjang
penelitian dari Noor Efrizansyah (2013), oleh pendistribusian cahaya di dalam ruangan
dalam penelitiannya menunjukkan bahwa yang memenuhi standart sehingga karyawan

511
Mukhamad Ilham, Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kinerja Karyawan

dapat bekerja dengan baik tanpa terganggu Ardansyah & Wasilawati. (2014).
oleh sistem pencahayaan yang ada. Akan Pengawasan, Disiplin Kerja dan
tetapi suara bising yang ditimbulkan dari luar Kinerja Pegawai Badan Pusat Statistik
kantor sedikit mempengaruhi karyawan dalam Kabupaten Lampung Tengah. JMK.
menjalankan pekerjaan, khususnya pada divisi 16(2): 153-162
pelayanan yang harus melayani pelanggan
pada jam kerja perusahaan. Efrizansyah, N. (2013). Pengaruh Disiplin
Kerja, Lingkungan Kerja Dan
KESIMPULAN Karakteristik Individu Terhadap
Kinerja Pegawai Pada UPT
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil Pendidikan Kecamatan Karang Intan
kesimpulan jika disiplin kerja berpengaruh Kabupaten Banjar. Kindai. 7(3): 245-
terhadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) 256
Rayon Porong. Kemudian ada pengaruh
lingkungan kerja fisik terhadap kinerja Hidayat, Z. & Taufiq, M. (2012). Pengaruh
Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja
karyawan PT. PLN (Persero) Rayon Porong.
serta Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Perusahaan Daerah Air
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu
Minum (PDAM) Kabupaten
peneliti tidak mendapatkan data absensi Lumajang. Jurnal WIGA. 2(1): 79-97
karyawan untuk variabel disiplin kerja
sehingga peneliti tidak bisa mengukur grafik Kamarulzaman, N., Saleh, A.A., Hashim, S.Z.,
tingkat keterlambatan karyawan saat datang ke Hashim, H., Abdul-Ghani, A.A.
kantor. Selain itu untuk variabel lingkungan (2011). An Overview Of The
kerja fisik, dalam pengukuran tingkat Influence of Physical Office
kebisingan tidak menggunakan alat ukur Environments Towards Employees.
berupa decibel meter dan alat ukur Procedia Engineering. 20(2011): 262-
pencahayaan berupa light meter sehingga tidak 268.
diketahui tingkat kebisingan dan pencahayaan
Lumentut, M.D.S., & Dotulong, L.O.H.
pada perusahaan sesuai alat ukur yang
(2015). Pengaruh Motivasi, Disiplin,
dianjurkan. Selain itu, untuk peneliti
dan Lingkungan Kerja Terhadap
selanjutnya agar menggunakan alat ukur yang Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT.
sesuai dalam pengukuran tingkat kebisingan Bank Sulut Cabang Airmadidi. Jurnal
dan pencahayaan serta melakukan penelitian EMBA. 3(1): 74-85
lanjutan yang berhubungan dengan fenomena
terbaru pada perusahaan sebagai tindak lanjut Mahmudi. (2005). Manajemen Kinerja Sektor
dari penelitian ini dan menghasilkan saran Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
penelitian yang mampu dioperasionalkan oleh
perusahaan. Peneliti selanjutnya juga Marsono. (2013). Pengaruh Motivasi dan
disarankan mengembangkan penelitian dengan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi kasus pada PT
tambahan indikator maupun variabel yang
Satwiga Naga Contractor). Media
belum dibahas pada penelitian ini seperti
Soerjo. 13(2): 23-48
kepemimpinan, lingkungan kerja non fisik,
kompensasi, dan sebagainya yang dapat Praptiestrini. (2016).Pengaruh Kepemimpinan,
menghasilkan sebuah penemuan yang baru dan Lingkungan Kerja, Dan Disiplin Kerja,
lebih komprehensif. Terhadap Motivasi Kerja Pegawai
Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan
DAFTAR PUSTAKA Kabupaten Karanganyar. Jurnal
Paradigma. 14(1): 105-118
Afandi, P. (2016). Concept & Indicator
Human Resource Management For Rai, I.G.A. 2008. Audit Kinerja Pada Sektor
Management Research. Yogyakarta: Publik: Konsep, Praktik, Studi Kasus.
Deepublish Jakarta: Salemba Empat

512
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
Rismawati. (2016). The Effect Of Working
Environment, Compensation And
Working Ethos Towards Employee
Performance On Mariso District’s
Office In Makassar. International
Journal Of Scientific & Technology
Research. 5: 48-51

Rudianto. 2006. Akuntansi Manajemen:


Informasi Untuk Pengambilan
Keputusan Manajemen. Jakarta:
Grasindo

Runtunuwu, H.J., Lapian, J., Dotulong, L.


(2015). Pengaruh Disiplin,
Penempatan Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kota
Manado. Jurnal EMBA. 3(3): 81-89

Sidanti, H. (2015). Pengaruh Lingkungan


Kerja, Disiplin Kerja Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Negeri Sipil Di Sekretariat DPRD
Kabupaten Madiun. Jurnal JIBEKA.
9(1): 44-53

Silalahi, U. (2012). Metode Penelitian Sosial.


Bandung: PT Refika Aditama

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta

Suwuh, M. (2015). The Influence of


Leadership Style, Motivation, and
Work Discipline on Employee
Performance at Bank SULUT KCP
LIKUPANG. Jurnal EMBA. 3(4): 611-
619
Yudiningsih, N.M.D., Yudiaatmaja, F.,
Yulianthini, N.N. (2016). Pengaruh
Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai. E-Journal
Bisma Pendidikan Ganesha. 4: 1-7

513

Anda mungkin juga menyukai