Anda di halaman 1dari 8

Widya Cipta

Vol I, No. 2 September 2017

Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan


Cipta Hotel Pancoran Jakarta Selatan

Eigis Yani Pramularso

Program Studi Manajemen Perpajakan


Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta
email: eigis.eyp@bsi.ac.id

Abstract – One of the things that the company's priority to achieve the goal is to have professional resources
with the best employee performance in carrying out its work. One that can be affect employee’s performance is
the existence of work discipline. This work discipline should be continue to be held and become the principle for
employees, so that employee’s contribution in supporting the success of various functions of the company's
operations become more optimal. The aims of this study is to determine the effect of work discipline on
employee’s performance Cipta Hotel Pancoran South Jakarta. The number of respondents in this study is 50
employee’s. The data were collected by using questionnaires and library studies. Data analysis is used the
linearity test, simple regression analysis, and correlation coefficient test. The result shows that the discipline of
work has a positive and significant impact on the performance of employee’s of Cipta Hotel Pancoran, South
Jakarta. The magnitude of the correlation coefficient shows the amount of 0.499, it means the relationship of
work discipline to the employee's performance is quite strong. Coefficient of determination or R Squared =
0.249 it means that work discipline affect of employee’s performance is 24.9% while the rest is influenced by
factors others than work discipline it self.

Key Word: work discipline, employee performance

I.PENDAHULUAN yang menjadi target dan prioritas adalah perusahaan


Penerapan disiplin kerja menjadi bagian tidak memiliki sumber daya yang profesional dengan
terpisahkan bagi seorang karyawan dalam kinerja terbaik dalam menjalankan fungsi
menjalankan pekerjaannya. Tanggung jawab untuk operasional secara menyeluruh. Dengan Kinerja
mematuhi prosedur dan segala peraturan kerja yang karyawan yang optimal tersebut dapat mendukung
sudah dibuat perusahaan menjadi bentuk nyata usaha pencapaian tujuan perusahaan di masa yang
karyawan dalam kaitannya dengan disiplin kerja kan datang.
yang dimilikinya. Disiplin kerja ini harus terus Menurut Malayu S.P. Hasibuan dalam (Mulyadi,
dipegang dan menjadi prinsip bagi karyawan 2015)“ Kinerja adalah satu hasil kerja yang dicapai
sehingga kontribusi karyawan dalam mendukung seorang dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang
keberhasilan berbagai fungsi operasional perusahaan dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
bisa lebih baik lagi. kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan”.
Menurut Singodimejo dalam (Mulyadi, 2015) Perusahaan dalam kegiatan usahanya selalu
mengatakan “Disiplin kerja adalah sikap kesediaan menantikan suatu hasil kinerja yang baik dari
dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan karyawannya. Salah satu faktor yang dapat
mentaati norma-norma peraturan yang berlaku mendorong kinerja karyawan adalah kesungguhan
disekitarnya”. Disiplin kerja menjadi pendorong karyawan dalam menerapkan pentingnya disiplin
karyawan agar setiap pekerjaan dapat dijalankan kerja dalam keseharian kerja karyawan tersebut.
dengan optimal. Disiplin kerja sangat penting untuk Cipta Hotel Pancoran Jakarta Selatan merupakan
perkembangan suatu organisasi dalam menciptakan salah satu penyedia layanan hotel yang dalam
sumber daya manusia yang disiplin. Untuk itu, kegiatannya menjadikan peran karyawan menjadi
organisasi harus membuat peraturan yang tertulis sangat penting dalam menentukan kinerja
yang dapat menjadi pegangan karyawan dalam perusahaan. Salah satu hal yang menjadi perhatian
menjalankan pekerjaan yang menjadi tanggung adalah disiplin kerja yang dimiliki oleh karyawan.
jawabnya dan juga digunakan organisasi untuk terus Kedatangan karyawan yang terlambat menyebabkan
mendorong karyawan agar dapat mendisiplinkan diri pelaksanaan tugas yang diberikan menjadi kurang
dalam melaksanakan pekerjaan baik secara optimal sudah menjadi bagian permasalahan yang
kelompok maupun individu. selalu dihadapi Cipta Hotel Pancoran dalam hal
Persaingan bisnis yang tumbuh dan berkembang disiplin kerja yang dimiliki karyawan. Penyelesaian
menjadi tantangan dan peluang bagi semua pihak pekerjaan yang tidak tepat waktu, dan pelaksanaan
terkait untuk siap menghadapi dan dapat konsekuensi secara tegas dan konsisten dari
menyesuaikan diri dalam bisnisnya. Salah satu hal peraturan yang sudah ada juga terkadang menjadi

p-ISSN 2550-0805 e-ISSN 2550-0791 171


Widya Cipta
Vol I, No. 2 September 2017

masalah yang ada dihadapi oleh perusahaan secara peraturan yang ada dengan rasa senang hati. Secara
umum dalam hal disiplin kerja. Disiplin kerja operasional variabel dimensi disiplin kerja menurut
merupakan hal penting untuk dipahami dan bisa Sinungan dalam (Sucipto, 2016) dapat dilihat dari
diterapkan karyawan secara optimal yang pada kepatuhan karyawan terhadap tata tertib yang
akhirnya dapat menunjang kinerja karyawan dimana berlaku termasuk tepat waktu dan tanggung jawab
setiap pekerjaan yang diberikan dapat terselesaikan terhadap pekerjaan, bekerja sesuai dengan prosedur
dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan target yang ada, memelihara perlengkapan kerja dengan
yang sudah ditentukan. baik.
Hasil penelitian terdahulu oleh (Abidin, 2013) Menurut (Wirawan, 2009) “Kinerja adalah
yang melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
Disiplin terhadap Kinerja Karyawan pada PT indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu
Rekatama Putra Gegana Bandung. Dari hasil profesi dalam waktu tertentu”. Variabel kinerja
penelitian tersebut dapat diketahui bahwa disiplin karyawan secara operasional Menurut (Wirawan,
berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT 2009) Secara umum dapat dikelompokkan menjadi
Rekatama Putra Gegana Bandung. (Sanjaya, 2015) tiga yaitu hasil kerja, perilaku kerja dan sifat pribadi
juga melakukan penelitian dengan judul Pengaruh yang berhubungan dengan pekerjaan.
Disiplin Kerja dan dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Karyawan pada Hotel Ros in Yogyakarta. 2.4. Populasi dan Sampel
Hasil penelitian menunjukan disiplin kerja dan Menurut Sudjana dalam (Riduwan & Kuncoro,
motivasi kerja secara parsial maupun simultan 2008) populasi adalah totalitas semua nilai yang
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja mungkin baik hasil menghitung maupun
karyawan Hotel Ros In Yogyakarta. pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari
(Safitri, 2013) melakukan penelitian dengan karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek
judul Pengaruh Pelatihan dan Disiplin Kerja yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-
terhadap Kinerja karyawan Dinas Apron Move sifatnya. Sedangkan sampel menurut Sugiyono
Control (AMC) PT Angkasa Pura 1 (Persero) dalam (Riduwan & Kuncoro, 2008) adalah sebagian
Cabang Bandar Udara Internasional Juanda – dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi,
Surabaya. Berdasarkan penelitian dapat diketahui Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan dari
pelatihan dan disiplin kerja secara simultan Cipta Hotel Pancoran Jakarta Selatan, dengan
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. populasi yang dijadikan objek penelitian berjumlah
Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap 95 orang. Kemudian diambil sampel menggunakan
kinerja karyawan. Disiplin kerja berpengaruh teknik simple random sampling dimana pengambilan
signifikan terhadap kinerja karyawan. anggota sampel dilakukan secara acak tanpa
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti memperhatikan strata yang ada pada populasi
terdorong untuk melakukan penelitian yang tersebut. Sampel yang diambil berdasarkan acak
bertujuan menganalisis pengaruh disiplin kerja adalah 50 orang karyawan yang dianggap cukup
terhadap kinerja karyawan Cipta Hotel Pancoran mewakili.
Jakarta Selatan.
2.5. Teknik Pengumpulan Data
II.METODOLOGI PENELITIAN Menurut Nasir dalam (Riduwan & Kuncoro,
2.1. Lokasi penelitian 2008) Teknik pengumpulan data merupakan alat-alat
Penelitian dilakukan di Cipta Hotel Pancoran ukur yang diperlukan dalam melaksanakan
yang memiliki alamat di Jl. Raya Pasar Minggu Kav. penelitian. Data yang dikumpulkan dapat berupa
19 Jakarta Selatan. angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan
beragam fakta yang berhubungan dengan fokus
2.2. Variabel Penelitian penelitian yang diteliti. Data yang diambil dalam
Menurut suwarno dalam (Riduwan & Kuncoro, penelitian ini adalah data primer dengan teknik
2008) Variabel adalah karakteristik yang dapat pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.
diamati sesuatu (objek), dan mampu memberikan Kuesioner disusun dengan mengikuti skala likert.
bermacam-macam nilai atau beberapa Kategori. Menurut ( (Riduwan & Kuncoro, 2008) skala Likert
Variabel yang menjadi perhatian dalam penelitian digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
ini adalah variabel bebas atau independence variable persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
yaitu variabel disiplin kerja (X), serta variabel kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian ini
terikat atau dependent variable yaitu variabel kinerja menggunakan pernyataan sikap dengan lima
karyawan (Y). alternative jawaban Sangat Setuju (SS), setuju (S),
Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat
2.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Tidak Setuju (STS). Sedangkan pemberian skor dari
Menurut (Hartatik, 2014) disiplin merupakan pernyataan positif berupa angka 5, 4, 3, 2, dan 1.
suatu keadaan tertentu dimana orang-orang yang Dalam penelitian ini didukung data sekunder
bergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan- yang diperoleh melalui penelusuran literature yaitu

172 p-ISSN 2550-0805 e-ISSN 2550-0791


Widya Cipta
Vol I, No. 2 September 2017

dengan melihat penelitian sebelumnya, studi Distribusi (Tabel t) untuk α =0,05 dan dengan derajat
kepustakaan berupa buku dan bahan lain yang ada kebebasan (dk=n-2)
kaitannya dengan permasalahan yang dibahas dalam Kaidah keputusan:
penelitian ini. Jika thitung > ttabel berarti valid sebaliknya thitung < ttabel
berarti tidak valid.
2.6. Validitas dan Reliabilitas
Menurut (Priyatno, 2009) Uji validitas item 2.7. Teknik Analisis Data
digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan
item dalam mengukur objeknya. Item dikatakan penelitian adalah pengolahan data. Dengan
pengolahan data dapat diketahui makna data yang
valid jika ada korelasi dengan skor total. Pengujian
berhasi dikumpulkan. Dengan demikian hasil
validitas item dalam spss bisa menggunakan dua penelitianpun akan segera diketahui (Riduwan &
metode analisis yaitu Korelasi Pearson atau Kuncoro, 2008). Dalam penelitian ini jenis analisis
Corrected item Total Correlation. Teknik uji data yang digunakan deskriptif kuantitatif dan teknik
validitas item dengan korelasi pearson dilakukan statistik menggunakan uji regresi sederhana,
dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor koefisien korelasi, dan koefisien determinasi.
total item, kemudian pengujian signifikansi Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan
bantuan program aplikasi SPSS (Statistical Product
dilakukan dengan criteria r tabel pada tingkat
and Service Solution) versi 20.0.
signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika nilai positif Persamaan regresi dalam (Riduwan & Kuncoro,
dan r hitung >r tabel, maka item dapat dinyatakan 2008) dirumuskan:
valid (demikian pula sebaliknya). Dalam penelitian
ini validitas menggunakan teknik korelasi Pearson Dimana
Product Moment dengan melihat r hitung SPSS dan
subjek variabel terikat yang
r tabel nilai product moment. =
Menurut (Priyatno, 2009) Uji reliabilitas untuk diproyeksikan
Variabel bebas yang mempunyai nilai
mengetahui keajegan atau konsistensi alat ukur yang =
biasanya menggunakan koesioner. Metode yang tertentu untuk diprediksikan
sering digunakan dalam penelitian untuk mengukur
a = nilai konstanta harga Y jika X =0
skala rentangan adalah Cronboach Alpha. Uji
nilai arah sebagai penentu ramalan
(prediksi) yang menunjukkan nilai
reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas b =
peningkatan (+) atau penurunan (-)
dimana item yang masuk pengujian adalah item
variabel Y
yang masuk pengujian adalah item yang masuk
pengujian adalah item yang valid saja. Perhitungan
untuk reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
rumus Alpha Chronbach dengan program SPSS.
Rumus korelasi Pearson product Moment dalam
(Riduwan & Kuncoro, 2008) sebagai berikut:

2.8. Kajian Teori


Menurut Veithzal Riva’i dalam (Hartatik, 2014)
disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan
manajer untuk mengubah suatu perilaku serta
sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran
dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan
Dimana: perusahaan serta norma-norma sosial berlaku.
rhitung = Koefisien korelasi Menurut Singodimejo dalam (Mulyadi, 2015)
∑ Xi = Jumlah skor item mengatakan “disiplin kerja adalah sikap kesediaan
∑ Yi = Jumlah skor total(seluruh item) dan kerelaan seorang untuk mematuhi dan mentaati
n = Jumlah responden norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya.
Selanjutnya dihitung dengan uji t dengan rumus Menurut Keith Davis dalam (Mulyadi, 2015)
“disiplin kerja adalah sebagai pelaksana manajemen
untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi.”
Menurut (Hartatik, 2014) mengemukakan
bahwa disiplin kerja ada 5 jenis yaitu:
t = Nilai thitung 1. Disiplin diri
r = Koefisien korelasi hasil rhitung Sikap disiplin dikembangkan atau dikontrol oleh
n = Jumlah responden diri sendiri. Hal ini merupakan manifestasi atau

p-ISSN 2550-0805 e-ISSN 2550-0791 173


Widya Cipta
Vol I, No. 2 September 2017

aktualisasi dari tanggung jawab pribadi yang Disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk
berarti mengakui dan menerima nilai-nilai yang mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur,
ada di luar dirinya. maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat
2. Disiplin Kelompok menghasilkan kinerja yang baik.
Disiplin kelompok adalah patut, taat, dan Sinungan dalam (Sucipto, 2016) mengatakan
tunduknya kelompok terhadap peraturan, untuk dapat mengetahui seseorang disiplin dalam
perintah, dan ketentuan yang berlaku, serta kerja atau tidak dapat dilihat dari:
mampu mengendalikan diri dari dorongan 1. Kepatuhan karyawan terhadap tata tertib yang
kepentingan dalam upaya pencapaian cita-cita berlaku termasuk tepat waktu dan tanggung
dan tujuan tertentu, serta memelihara stabilitas jawab terhadap pekerjaan.
organisasi dan menjalankan standar-standar 2. Bekerja sesuai dengan prosedur yang ada
organisasional. 3. Memelihara perlengkapan kerja dengan baik.
3. Disiplin preventif Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
Disiplin preventifadalah disiplin yang ditujukan disiplin kerja adalah sikap patuh dalam
untuk mendorong pegawai agar berdisiplin melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan-
dengan menaati dan mengikuti berbagai standar peraturan yang berlaku organisasi
serta peraturan yang telah ditetapkan. Menurut Armstrong dan Baron dalam (Wibowo,
4. Disiplin korektif 2009) “Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang
Disiplin korektif merupakan suatu upaya untuk mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis
memperbaiki dan menindak pegawai yang organisasi, kepuasan konsumen, dan memberiikan
melakukan pelanggaran terhadap aturan yang kontribusi pada ekonomi”. Menurut (Wirawan,
berlaku. 2009) “Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh
5. Disiplin progresif fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu
Disiplin progresif merupakan pemberian pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu”.
hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran Menurut (Mangkunegara, 2014) mengemukakan
yang berulang. bahwa “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas
Menurut Abdurrahmat dalam (Hartatik, 2014) dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
indikator yang mempengaruhi disiplin kerja antara dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
lain : tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
1. Tujuan dan Kemampuan Kinerja seorang karyawan dapat dipengaruhi
Tujuan dan kemampuan pegawai dalam berbagai faktor, baik faktor eksternal maupun
memahami peraturan yan berlaku dalam suatu internal dari karyawan tersebut. Simamora dalam
organisasi sangat berpengaruh pada tingkat (Mangkunegara, 2014) mengatakan bahwa kinerja
kedisiplinan pegawai. pada umum nya dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu
2. Keteladanan Pemimpin 1. Faktor individual yang terdiri dari: kemampuan
Seorang pemimpin harus dapat memberikan dan keahlian, latar belakang, dan demografi.
contoh pada pegawai dan menjadi role 2. Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi,
model/panutan bagi pegawai. attitude personality, pembelajaran motivasi.
3. Keadilan 3. Faktor organisasi yang terdiri dari sumber daya,
Aturan-aturan yang dibuat harus diberlakukan kepemimpinan, penghargaan, struktur job design.
untuk semua pegawai tanpa memandang Menurut (Wirawan, 2009) menyimpulkan bahwa
kedudukan. “Dimensi kinerja adalah unsur-unsur dalam
4. Pengawasan Melekat pekerjaan yang menunjukan kinerja. Untuk
Pengawasan melekat (waskat) ialah tindakan mengukur kinerja, dimensi-dimensi kinerja
nyata dan paling efektif dalam mewujudkan dikembangkan menjadi indikator kinerja. Indikator
kedisiplinan karyawan perusahaan.Sebab, dengan kinerja digunakan untuk mengembangkan
pengawasan melekat ini, berarti atasan harus instrument evaluasi kinerja yang kemudian
aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, digunakan untuk mengukur kinerja seorang pegawai.
gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya. Pengembangan dimensi dan indikator kinerja
5. Sanksi Hukuman dilaksanakan melalui job analysis atau analisis
Sanksi indisipliner dilakukan untuk mengarahkan pekerjaan”.
dan memperbaiki perilaku pegawai, bukan untuk Secara umum, dimensi kinerja dapat
menyakiti. dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:
6. Ketegasan 1. Hasil Kerja
Ketegasan seorang pimpinan dalam melakukan Hasil kerja adalah keluaran kerja dalam bentuk
pelanggaran difokuskan untuk mengoreksi barang atau jasa yang dapat dihitung dan diukur
penampilan kerja agar peraturan kerja dapat kuantitas dan kualitasnya.
diberlakukan secara konsisten. 2. Perilaku Kerja.
7. Hubungan kemanusiaan Ketika berada ditempat kerjanya, seorang
karyawan memiliki 2 perilaku, yaitu perilaku

174 p-ISSN 2550-0805 e-ISSN 2550-0791


Widya Cipta
Vol I, No. 2 September 2017

pribadi dan perilaku kerja. Perilaku pribadi


adalah perilaku yang tidak ada hubungannya Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui bahwa usia
dengan pekerjaan, sedangkan perilaku kerja responden yang paling banyak adalah responden
adalah perilaku karyawan yang ada hubungannya berusia 25 tahun sampai dengan 35 tahun yaitu 29
dengan pekerjaan. Perilaku kerja dicantumkan orang atau 58% dari total responden, sedangkan
dalam standar kinerja, prosedur kerja, kode etik, yang paling sedikit adalah responden dengan usia di
dan peraturan organisasi. atas 35 tahun yaitu sebanyak 8 orang atau 16%.
3. Sifat pribadi yang ada hubungannya dengan
pekerjaan. 3. Lama Bekerja
Sifat pribadi karyawan yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaannya. Untuk Tabel 3. Lama Bekerja
melaksanakan suatu jenis pekerjaan, diperlukan
sifat pribadi tertentu. Jumlah
No. Lama Bekerja Persentase
Responden
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
kinerja karyawan adalah hasil yang dicapai 1. <1 tahun 3 6%
karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
periode tertentu. 2. 1-5 tahun 44 88%

III.HASIL DAN PEMBAHASAN 3. >5 tahun 3 6%

3.1. Karakteristik Responden Jumlah 50 100


Profil responden yang ditanyakan dalam
kuesioner adalah jenis kelamin, usia, masa kerja, Sumber: Hasil kuesioner yang diolah (2017)
serta pendidikan terakhir dari masing-masing
responden. Berikut ini adalah tabel dan penjelasan Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa
karakteristik responden tersebut: responden yang telah bekerja kurang dari 1 tahun
sebanyak 3 orang atau 6%, yang bekerja 1-5 tahun
1. Jenis Kelamin sebanyak 44 orang atau 88%, dan yang bekerja lebih
dari lima tahun 3 orang atau 6%.
Tabel 1. Jenis Kelamin Responden
4. Pendidikan
Jenis Jumlah
No. Persentase
Kelamin Responden Tabel 4. Pendidikan Responden
1. Laki-laki 36 72%
Jumlah
No. Pendidikan Persentase
Responden
2. Perempuan 14 28%
1. SMA/SMK 37 74%
Jumlah 35 50
Sumber: Hasil kuesioner yang diolah (2017) 2. Diploma III 6 12%

Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa


3. S1 7 14%
responden yang berjenis kelamin laki laki lebih
mayoritas yaitu berjumlah 36 orang atau 72%,
sedangkan responden yang berjenis kelamin Jumlah 50 100
perempuan berjumlah 14 orang atau 28%. Sumber: Hasil kuesioner yang diolah (2017)

2. Usia Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa


pendidikan responden paling banyak adalah SMA 37
Tabel 2. Usia Responden
orang atau 74%, kemudian pendidikan S1 sebanyak
Jumlah 7 orang atau 14%, dan yang berpendidikan Diploma
No. Usia Persentase III sebanyak 6 orang atau 12%.
Responden
1. <25 tahun 13 26% 3.2. Uji Validitas dan Reliabilitas
2. 25-35 tahun 29 58% Uji validitas dilakukan dengan penentuan nilai r
tabel atau r product moment yaitu (n – 2) = 48,
3. >35 tahun 8 16%
untuk kesalahan 5% yaitu sebesar 0,284. Hasil
pengujian validitas disiplin kerja dilihat melalui
Jumlah 50 100%
tabel berikut ini:
Sumber: Hasil kuesioner yang diolah (2017)

p-ISSN 2550-0805 e-ISSN 2550-0791 175


Widya Cipta
Vol I, No. 2 September 2017

Tabel 5. Hasil Validitas Disiplin Kerja Berdasarkan tabel 6, dapat disimpulkan bahwa
dari 10 butir pernyataan untuk variabel kinerja
No. Butir
No. rhitung rtabel Keterangan karyawan, semuanya dinyatakan valid karena r
Instrumen
hitung > r tabel.
1. 1 0,785 0,284 Valid Sedangkan reliabilitas variabel penelitian di
2. 2 0,717 0,284 Valid sebut reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60,
disebut reliabel. Nilai Cronbach’s Alpha dalam
3. 3 0,731 0,284 Valid
penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel berikut:
4. 4 0,445 0,284 Valid
Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas
5. 5 0,438 0,284 Valid
Variabel Cronbac Cronbach’s Keterang
6. 6 0,578 0,284 Valid
h’s Alpha an
7. 7 0,652 0,284 Valid Alpha Standard
Disiplin kerja 0,760 0,60 Reliabel
8. 8 0,649 0,284 Valid
Sumber: Data primer yang diolah (2017).
Kinerja 0,875 0,60 Reliabel
karyawan
Berdasarkan tabel 5, dapat disimpulkan bahwa
dari 8 butir pernyataan untuk variabel disiplin kerja, Sumber: Data primer yang diolah (2017)
semuanya dinyatakan valid karena r hitung > r tabel. Berdasarkan tabel 7, yakni hasil pengujian
Hasil pengujian validitas kinerja karyawan reliabilitas menunjukkan bahwa setiap variabel baik
dilihat melalui tabel berikut ini: disiplin kerja dan kinerja karyawan adalah reliabel
sebab nilai Cronbach’s Alpha > 0,60.
Tabel 6. Hasil Validitas Kinerja Karyawan Berdasarkan perhitungan validitas dan reliabilitas
yang sudah dilakukan maka indikator disiplin kerja
No. Butir dan kinerja karyawan tersebut semuanya valid dan
No. rhitung rtabel Keterangan
Instrumen reliabel sehingga dapat dipergunakan untuk
1. 1 0,653 0,284 Valid penelitian.
2. 2 0,754 0,284 Valid
3.3. Analisis dan Pembahasan Pengaruh Disiplin
3. 3 0,690 0,284 Valid Kerja terhadap Kinerja karyawan Cipta Hotel
4. 4 0,653 0,284 Valid Pancoran Jakarta Selatan
5. 5 0,750 0,284 Valid
Analisis regresi dan korelasi dimaksudkan untuk
6. 6 0,474 0,284 Valid dapat menguji pengaruh dan hubungan antara
7. 7 0,787 0,284 Valid disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Cipta Hotel
Pancoran Jakarta Selatan. Dalam penelitian ini
8. 8 0,687 0,284 Valid pengujian dengan uji linearitas analisis regresi, dan
9. 9 0,718 0,284 Valid analisis korelasi, yang ditentukan berdasarkan hasil
perhitungan dalam Anova Table, Coefficients, dan
10. 10 0,756 0,284 Valid Model Summary dimana disajikan dalam bentuk
Sumber: Data primer yang diolah (2017) print out SPSS sebagai berikut:

1. Uji linearitas persamaan regresi


Berikut adalah hasil perhitungan dari uji linearitas persamaan regresi:

Tabel 8. Uji Lineritas Persamaan Regresi


ANOVA Table

Sum of Df Mean Square F Sig.


Squares

(Combined) 173,700 10 17,370 1,945 ,068


Kinerja Between
Linearity 130,234 1 130,234 14,583 ,000
Karyawan Groups
Deviation from Linearity 43,466 9 4,830 ,541 ,836
* Disiplin
Within Groups 348,300 39 8,931
Kerja
Total 522,000 49

176 p-ISSN 2550-0805 e-ISSN 2550-0791


Widya Cipta
Vol I, No. 2 September 2017

Berdasarkan tabel 8, uji linearitas persamaan 0,05. Hal ini berarti H0 diterima atau persamaan
regresi diperoleh dari baris Deviation from Linearity regresi kinerja karyawan atas disiplin kerja adalah
yaitu F hitung = 0,541, dengan nilai Sig = 0,836 > linear atau berupa garis lurus.

2. Persamaan Regresi Linear


Berikut adalah hasil perhitungan dari persamaan regresi linear

Tabel 9. Persamaan Regresi Linear


Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 25,657 5,159 4,974 ,000


1
Disiplin Kerja ,576 ,144 ,499 3,995 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Berdasarkan tabel 9. dapat diketahui bahwa konstanta maka kinerja karyawan Cipta Hotel Pancoran
dan koefisien persamaan garis linear diperoleh Jakarta Selatan meningkat sebesar 0,576 kali.
persamaan yaitu Berdasarkan angka statistik pada tabel juga
Y=25, 657 + 0,576 X menunjukkan bahwa t hitung = 3,995. Dengan nilai
Koefisien regresi bertanda positif, hal ini berarti Sig 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa H0
variabel disiplin kerja dan kinerja karyawan Cipta ditolak dan H1 diterima. Artinya hipotesis penelitian
Hotel Pancoran Jakarta Selatan mempunyai diterima. Artinya terdapat pengaruh signifikan
pengaruh yang positif dan searah. Koefisien regresi disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Cipta Hotel
variabel disiplin kerja sebesar 0,576 memberikan Pancoran Jakarta Selatan.
indikasi bahwa kenaikan disiplin kerja satu kali,

3. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi


Berikut adalah hasil perhitungan dari uji signifikansi koefisien korelasi

Tabel 10. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi


Model Summary

Model R R Adjusted Std. Error Change Statistics


Square R Square of the R Square Change F df1 df2 Sig. F
Estimate Change Change

1 ,499a ,249 ,234 2,857 ,249 15,957 1 48 ,000

a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja

Berdasarkan tabel 10. dapat diperoleh hasil dari kontribusi atau disiplin kerja terhadap kinerja
uji signifikansi koefisien korelasi. Terlihat R = 0,499 karyawan Cipta Hotel Pancoran Jakarta Selatan
dan F hitung (F Change = 15,957, dengan nilai Sig = sebesar 24,9%, sisanya sebesar 75,1%
0,000< 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak. Dengan disumbangkan faktor lain selain disiplin kerja dan
demikian koefisien korelasi disiplin kerja dan diperlukan penelitian lebih lanjut.
kinerja karyawan Cipta Hotel Pancoran Jakarta Hasil penelitian ini mendukung penelitian
Selatan adalah berarti atau signifikan. sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan (Abidin,
Berdasarkan hasil perhitungan dalam tabel juga 2013), (Sanjaya, 2015), dan (Safitri, 2013) yang
dapat diketahui koefisien korelasi atau R sebesar membuktikan bahwa disiplin kerja berpengaruh
0,499 yang berarti hubungan disiplin kerja dengan positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan,
kinerja karyawan Cipta Hotel PancoranJakarta artinya disiplin kerja menjadi salah satu hal penting
Selatan adalah cukup kuat. Sedangkan Koefisien yang harus dipahami dan dilaksanakan bagi
determinasi atau R Square sebesar 0,249, artinya karyawan. Disiplin kerja menjadi bagian peraturan

p-ISSN 2550-0805 e-ISSN 2550-0791 177


Widya Cipta
Vol I, No. 2 September 2017

perusahaan untuk mengantisipasi disiplin kerja 4. Hasil perhitungan menunjukkan persentase yang
karyawan dapat terjaga dengan baik sehingga pada cukup kecil dari disiplin kerja terhadap kinerja
akhirnya tercapai kinerja karyawan yang optimal. karyawan hanya 24,9%, sehingga faktor-faktor
Untuk meningkatkan kinerja karyawan tersebut, lain diyakini berpengaruh besar dalam
maka kontribusi disiplin kerja pada karyawan Cipta mempengaruhi kinerja karyawan dan perlu untuk
Hotel Pancoran Jakarta Selatan terus dapat dikaji kembali.
ditingkatkan lagi dengan memberikan pemahaman
kepada karyawan terutama tentang konsekuensi
pelanggaran terhadap disiplin kerja melalui REFERENSI
penegakan yang lebih tegas dan pengawasan yang Abidin, F. Z. (2013). Pengaruh Disiplin terhadap
sesuai yang tidak longgar maupun berlebihan Kinerja Karyawan pada PT Rekatama
sehingga karyawan lebih bertanggung jawab dan Putra Gegana Bandung. Bandung: Fakultas
menyadarkan karyawan lebih berhati- hati dengan Ekonomi Universitas Winayu Mukti.
menghindari kesalahan dalam melaksanakan Hartatik, I. P. (2014). Buku Praktis Mengembangkan
pekerjaannya. Selain itu perusahaan dapat juga SDM. Yogyakarta: Laksana.
memberikan apresiasi berupa penghargaan terhadap Mangkunegara, A. P. (2014). Evaluasi Kinerja
karyawan yang memiliki konsistensi dalam hal SDM. Bandung: PT Refika Aditama.
kinerja yang berkaitan dengan disiplin kerja seperti Mulyadi. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia
tunjangan kehadiran dalam setiap bulan atau (MSDM). Bogor: In Media.
penghargaan bagi karyawan dengan kehadiran Priyatno, D. (2009). Analisis Korelasi, Regresi, dan
masuk kerja terbaik dalam periode satu tahun Multivariate. Yogyakarta: Gava Media.
penilaian kinerja. Riduwan, & Kuncoro, E. A. (2008). Cara
Menggunakan Dan Memaknai Analisis
IV.KESIMPULAN Jalur (Path Analiysis). Bandung: Alfabeta.
Safitri, E. (2013). Pengaruh Pelatihan dan Disiplin
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal
telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil Ilmiah Manajemen , 1044-1054.
kesimpulan sebagai berikut: Sanjaya, M. T. (2015). Pengaruh Disiplin Kerja dan
1. Persamaan regresi yang dihasilkan menunjukkan Motivasi kerja terhadap Kinerja Karyawan
disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan pada Hotel Ros In Yogyakarta. Yogyakarta:
terhadap kinerja karyawan Cipta Hotel Pancoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Jakarta Selatan Yogyakarta.
2. Besarnya koefisien korelasi menunjukkan angka Sucipto, A. H. (2016). Hubungan Disiplin Kerja
0,499 artinya hubungan disiplin kerja dengan dengan Semangat Kerja Pegawai di Kantor
kinerja karyawan Cipta Hotel Pancoran Jakarta Kecamatan Samarinda Kota. eJournal Ilmu
Selatan adalah cukup kuat. Pemerintahan , 1229-1238.
3. Koefisien determinasi menunjukkan besarnya Wibowo. (2009). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT
pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja RajaGrafindo Persada.
karyawan Cipta Hotel Pancoran Jakarta Selatan Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya
24,9 % sedangkan sisanya dipengaruhi faktor- Manusia. Bandung : Refika Aditama.
faktor lain selain disiplin kerja.

178 p-ISSN 2550-0805 e-ISSN 2550-0791

Anda mungkin juga menyukai