Anda di halaman 1dari 15

PORTOFOLIO ILMU PENGETAHUAN ALAM

“SEL ELEKTROKIMIA”

DISUSUN OLEH :
NAMA : RISWAN SAMSUDIN
NISN : 1208331
KELAS : XII (DUA BELAS)
KOMPETENSI KEAHLIAN : PERHOTELAN

YAYASAN WAKAF H.AHMAD DASUKI HASBULLAH


Islamic Educational and Social Foundation of H.AHMAD DASUKI
SMK MA'ARIF NU AL-FATHONAH
Jalan Pelabuhan II KM.10 Pasirmalang
Kec. Gunungguruh Kab. Sukabumi 43152
Website : www.smkalfathonah.sch.id Telp.(0266)6225438
Email : alfathonahsmi@yahoo.co.id
TERAKREDITASI B
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karuani-Nya lah kami dapat menyelesaikan portofolio tentang
“Sel Elektrokimia” ini tepat pada waktunya.
Dalam proses penulisan portofolio ini, kami menemui banyak kesulitan.
Namun, berkat bantuan dan bimbingan berbagai pihak, portofolio ini akhirnya
dapat terselesaikan dengan baik.
Selain itu, kami juga menyadari bahwa baik dalam segi sistematika
penyusunan maupun materi yang dipaparkan masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami berharap agar adanya kritik dan saran yang
sekiranya dapat membantu kami untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga portofolio ini bisa bermanfaat.

Sukabumi, Mei 2022


Penyusun

Riswan Samsudin

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
A. Definisi  Sel Elektrokimia........................................................................... 2
B. Komponen sel elektrokmia  ....................................................................... 3
C. Pengglongan sel elektrokimia  ................................................................... 8
D. Hukum Nerst............................................................................................... 10
BAB III PENUTUP............................................................................................... 12
A. Kesimpulan................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dan
reaksi kimia. Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia di
karakterisasikan dengan banyaknya elektron yang dimiliki. Dengan kata lain
adalah cabang ilmu kimia yang berhubungan dengan arus listrik dan potensi.
Metode elektrokimia adalah metode yang didasarkan pada reaksi
redoks, yakni gabungan dari reaksi reduksi dan oksidasi, yang berlangsung
pada elektroda yang sama/ berbeda dalam suatu sistem elektrokimia. Sistem
elektrokimia meliputi sel elektrokimia dan reaksi elektrokimia.

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu sel elektrokimia.
2. Untuk mengetahui komponen apa saja yang ada di elektrokimia
3. Untuk mengetahui apa saja jenis – jenis elektroda
4. Untuk mengetahui penggolongan sel elektrokimia
5. Untuk mengetahui hubungan ∆G, Faraday dan E0
6. Untuk mengetahui hubungan tetapan kesetimbangan dan E0
7. Untuk mengetahui persamaan Nernst.
8. Untuk mengetahui apa saja aplikasinya

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sel Elektrokimia


Definisi elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aksi antara sifat-
sifat listrik dengan reaksi kimia. Misalnya perubahan energi kimia menjadi
energy listrik pada elemen elektrokimia, reaksi oksidasi-oksidasi secara
spontan pada elemen yang dijadikan sumber arus listrik, dan perpindahan
elektron dan perpindahan elektron dalam larutan elektrolit dan terjadi pada aki.
Elektrokimia ini dikenal dengan dalam bahasa inggrisnya adalah electo
chemistry.
Adapun berbagai definisi elektrokimia lainnya yaitu :
1. Elektrokimia adalah cabang kimia yang mempelajari reaksi kimia yang
berlangsung dalam larutan pada antarmuka konduktor elektron (logam atau
semikonduktor) dan konduktor ionik (elektrolit), dan melibatkan
perpindahan elektron antara elektroda dan elektrolit atau sejenis dalam
larutan.Jika reaksi kimia didorong oleh tegangan eksternal, maka akan
seperti elektrolisis, atau jika tegangan yang dibuat oleh reaksi kimia seperti
di baterai, maka akan terjadi reaksi elektrokimia. Sebaliknya, reaksi kimia
terjadi di mana elektron yang ditransfer antara molekul yang disebut
oksidasi / reduksi (redoks) reaksi. Secara umum, elektrokimia berkaitan
dengan situasi di mana oksidasi dan reduksi reaksi dipisahkan dalam ruang
atau waktu, dihubungkan oleh sebuah sirkuit listrik eksternal.
2. Elektrokimia adalah ilmu tentang hubungan antara senyawa listrik dan
kimia. Elektrokimia merupakan studi yang mempelajari bagaimana reaksi
kimia dapat menimbulkan tegangan listrik dan tegangan listrik terbalik
dapat menyebabkan reaksi kimia dalam sel elektrokimia. Konversi energi
dari bentuk kimia ke bentuk listrik dan sebaliknya adalah inti dari
elektrokimia. Ada dua jenis sel elektrokimia, yaitu sel galvanik dan
elektrolit. Sel galvanik adalah sel yang menghasilkan tenaga listrik ketika
sel mengalami reaksi kimia sedangkan Sel elektrolit adalah sel yang

2
mengalami reaksi kimia ketika tegangan listrik diterapkan. Elektrolisis dan
korosi adalah contoh dari proses penting seperti yang ada pada
elektrokimia. Prinsip-prinsip dasar elektrokimia didasarkan pada rasio
tegangan antara dua zat dan memiliki kemampuan untuk bereaksi satu sama
lain. Semakin lama logam dalam elemen galvanik yang terpisah dalam seri
tegangan elektrokimia, semakin kuat listrik akan terekstrak. Teori Elektro-
kimia dan metode elektrokimia memiliki aplikasi praktis dalam teknologi
dan industri dalam banyak cara. Penemuan dan pemahaman reaksi
elektrokimia telah memberikan kontribusi untuk mengembangkan sel
bahan bakar dan baterai, dan pemahaman logam relatif terhadap satu sama
lain dalam elektrolisis dan korosi.

B. Komponen sel elektrokimia


1. Elektroda
Definisi Elektroda
Bagian atau media non-logam dari sebuah sirkuit (misal
semikonduktor, elektrolit atau vakum). Dua macam Elektrodayait:
a. Anoda adalah tempat terjadinya oksidasi bermuatan negatif di
sebabkan oleh reaksi spontan, elektron akan dilepas oleh elektroda ini.
b. Katoda adalah elektroda-elektroda tempat terjadinya reduksi berbagai
zat kimia.
Berdasarkan jenisnya, elektron dapat digolongkan menjadai :
a. Elektroda logam – ion logam yaitu elektroda yang berisi logam yang
berada dalam kesetimbangan dengan larutan ionnya, contohnya
elektroda Cu   Cu2+.
b. Elektroda Amalgam yaitu larutan logam dalam Hg cair.
c. Elektroda Redoks yaitu elektroda yang melibatkan rreaksi reduksi-
oksidasi didalamnya.
d. Elektroda Logam-Garam Tak Larut yaitu elektroda ini berisi logam M
yang berada dalam kesetimbangan dengan garam sangat sedikit

3
larutnya Mu+Xu- dan larutan yang jenuh dengan Mu+Xu- serta
mengandung garam atau asam terlarut dengan anion XZ-
e. Elektroda Gas yaitu elektroda yang berisi gas yang berada dalam
kesetimbangan dengan ion-ion dalam larutan
f. Elektroda Non Logam-Non Gas yaitu elektroda yang berisi unsur
selain logan dan gas
g. Elektroda Membram Yaitu elektroda yang mengandung membran semi
parmiabl.
Elektroda dalam sel elektrokimia dapat disebut sebagai anode atau
katode, kata-kata yang juga diciptakan oleh Faraday. Anode ini
didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron datang dari sel
elektrokimia dan oksidasi terjadi, dan katode didefinisikan sebagai
elektroda di mana elektron memasuki sel elektrokimia dan reduksi terjadi.
Setiap elektroda dapat menjadi sebuah anode atau katode tergantung dari
tegangan listrik yang diberikan ke sel elektrokimia tersebut. Elektroda
bipolar adalah elektroda yang berfungsi sebagai anode dari sebuah sel
elektrokimia dan katode bagi sel elektrokimia
lainnya.Elektrokimia adalah reaksi redoks yang bersangkut paut dengan
listrik.
Reaksi elektrokimia dibagi menjadi 2, yaitu:
 Sel galvani/sel volta adalah reaksi redoks yang menghasilkan listrik.
Contohnya baterai.
 Sel elektrolisis adalah listrik yang mengakibatkan reaksi redoks.
Contohnya adalah pemurnian logam dan pelapisan logam.
Sel galvani/sel volta

4
Pada gambar di atas, logam Zn akan mengalami oksidasi,
sedangkan logam Cu akan mengalami reduksi. Reaksi kimianya adalah:
Zn → Zn2+ + 2 e, E0 = 0,76 volt
Cu2+ + 2 e → Cu, E0 = 0,34 volt
Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu, Esel = 1,1 Volt.
Fungsi dari jembatan garam adalah untuk menetralkan kelebihan
anion dan kation pada larutan dan untuk menutup rangkaian sehingga
reaksi dapat berlangsung terus-menerus.
Notasi sel
Untuk sel volta, penulisannya adalah: anoda || katoda atau zat
yang teroksidasi || zat yang tereduksi
Seperti pada contoh diatas, berarti notasi selnya adalah:
Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu, Esel= 1,1 volt
Sel Elektrolisis

1. Sel elektrolisis adalah arus listrik yang menimbulkan reaksi redoks.


2. Pada sel elektrolisis, katoda akan tereduksi dan anoda yang akan
teroksidasi.
3. Pada katoda, terdapat 2 kemungkinan zat yang ada, yaitu:
 kation (K+) atau
 air (H20) (bisa ada atau tidak ada tergantung dari apa yang
disebutkan, cairan atau lelehan.)
Pada anoda, terdapat 3 kemungkinan zat yang ada, yaitu:
 anion (A-) atau

5
 air (H20) (bisa ada atau tidak ada tergantung dari apa yang
disebutkan, cairan atau lelehan.)
 elektroda, elektroda ada 2 macam, inert (tidak mudah bereaksi, ada
3 macam zat yaitu platina (Pt), emas (Aurum/Au), dan karbon (C))
dan tak inert (mudah bereaksi, zat lainnya selain Pt, C, dan Au).
Ada berbagai macam reaksi pada sel elektrolisis, yaitu:
 Reaksi yang terjadi pada katoda
 Jika kation merupakan logam golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs,
Fr), IIA (Be, Mg, Cr, Sr, Ba, Ra), Al, dan Mn, maka reaksi yang
terjadi adalah 2 H20 + 2 e → H2 + 2 OH-
 Jika kationnya berupa H+, maka reaksinya 2H+ + 2 e → H2
 Jika kation berupa logam lain, maka reaksinya (nama
logam)x+ + xe → (nama logam)
 Reaksi yang terjadi pada anoda
 Jika elektroda inert (Pt, C, dan Au), ada 3 macam reaksi:
 Jika anionnya sisa asam oksi (misalnya NO 3-, SO42-), maka
reaksinya 2 H20 → 4H+ + O2 + 4 e
 Jika anionnya OH-, maka reaksinya 4 OH- → 2H20 + O2 + 4 e
 Jika anionnya berupa halida (F-, Cl-, Br-), maka reaksinya adalah 2
X(halida) → X (halida)2 + 2 e
 Jika elektroda tak inert (selain 3 macam di atas), maka
reaksinya L" > Lx+ + xe
Komponen utama sel elektrolisis adalah :
1. Wadah
2. Elektrode : berasal dari baterai
3. Elektrolit : cairan atau larutan yang diuji dan dapat menghantarkan
listrik
4. Sumber arus searah : bisa berasal dari baterai ataupun aki
Elektrode pada sel elektrolis terdiri atas katode yang bermuatan
negatif dan anode yang bermuatan positif. Hal inilah yang
membedakan antara sel elektrolis dengan sel elektrokimia. Berikut

6
prinsip dasar elektrolis berlawanan dengan elektrokimia, yaitu :
1. Reaksi elektrolis, mengubah energi listrik menjadi energi kimia
2. Reaksi elektrolis, merupakan reaksi tidak spontan, karena
melibatkan energi listrik dan luar.
3. Reaksi elektrolis berlangsung di dalam sel selektrolis, yaitu terdiri
dari satu jenis larutan atau leburan elektrolit dan memiliki dua
macam elektrode, yaitu :
 Elektrode (-) : Elektrode yang dihubungkan dengan kutub (-)
sumber arus listrik
 Elektrode (+) : Elektrode yang dihubungkan dengan kutub (+)
sumber arus listrik
Bila suatu cairan atau larutan elektrolit dialiri arus listrik arus
searah melalui batang elektrode, maka ion-ion yang ada di dalam cairan
atau larutan tersebut akan bergerak menuju ke elektrode yang
berlawananan muatannya. Pada sel elektrolis kutub positif merupakan
terjadinya ionisasi (oksidasi) sehingga disebut anode & kutub negatif
merupakan tempat terjadinya reduksi sehingga disebut katode
Sumber arus
Dalam sel elektrokimia berlangsung proses elektrokimia, yaitu
suatu reaksi kimia menghasilkan arus listrik atau sebaliknya, arus listrik
menyebabkan berlangsungnya reaksi kimia. Oleh karena itu, sel
elektrokimia dapat digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari
(tidak hanya untuk penyepuhan logam dan baterai) misalnya pemurnian
logam emas dan tembaga, penggunaan sel diafragma, serta accu.
Dalam sel elektrokimia terdapat hubungan antara reaksi kimia dengan
energi listrik. Akibatnya sel elektrokimia dapat menghasilkan arus listrik
maupun sebaliknya.
Reaksi yang terjadi dalam sel elektrokimia adalah reaksi reduksi
dan reaksi oksidasi (reaksi redoks). Reaksi redoks dapat berlangsung jika
dalam sel elektrokimia terdapat zat/larutan elektrolit yang dapat
mernghantarkan arus listrik. Dalam sel elektrokimia, selain elektrolit juga

7
membutuhkan tempat berlangsungnya reaksi yang dikenal sebagai
elektroda. Elektroda dalam sel elektrokimia dibagi menjadi dua yaitu
elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi disebut anoda dan elektroda
tempat terjadinya reaksi reduksi disebut katoda.

C. Penggolongan sel elektrokimia


Elektrokimia adalah hubungan reaksi kimia dengan gaya gerak listrik
(aliran electron). Adapun penggolongan elektrokimia terdiri dari dua macam,
yaitu :
 Reaksi kimia menghasilkan daya gerak listrik (Sel Gallvani)
 Daya gerak listrik menghasilkan reaksi kimia (Sel Elektrolisa)
Alat yang digunakan untuk mempelajari elektrokimia disebut sel
elektrokimia. Sel elektrokimia adalah sistem yang terdiri dari elektroda yang
tercelup pada larutan elektrolit.
1. Sel Gallvani/Sel Volta
Pada gambar di atas, logam Zn akan mengalami oksidasi,
sedangkan logam Cu akan mengalami reduksi. Reaksi kimianya adalah :
Zn → Zn2+ + 2 e                                            E0=      +0,76 volt
Cu2+ + 2 e → Cu                                E0 =     +0,34 volt 
Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu,                                Esel=    +1,1 Volt.
Fungsi dari jembatan garam adalah untuk menetralkan kelebihan
anion dan kation pada larutan dan untuk menutup rangkaian sehingga
reaksi dapat berlangsung terus-menerus.
    Prinsip-prinsip Sel Volta atau Sel Galvani:
a. Gerakan electron dalam sirkuit eksternal akibat adanya reaksi redoks.
b. Terjadi perubahan energi kimia → energi listrik
c. Pada anoda, electron adalah produk dari reaksi oksidasi (anoda kutub
negative)
d. Pada katoda, electron adalah reaktan dari reaksi reduksi (katoda kutub
positif)
e. Arus electron mengalir dari anoda ke katoda, arus listrik mengalir dari

8
f. katoda → anoda.
g. Jembatan garam menyetimbangkan ion-ion dalam larutan.
    Konsep-Konsep Sel Volta
a.    Deret Volta :
Li, K, Ba, Ca,Na, Mg, Al, Mn, (H2O), Zn, Cr, Fe, Cd, Ni. Co, Sn, Pb,
(H), Sb, Bi, Cu, Hg, Ag, Pt, Au.
Makin ke kanan, mudah direduksi atau sukar dioksidasi. Makin ke kiri
mudah dioksidasi, makin aktif dan sukar direduksi.
b.    Notasi Sel
Contoh : Zn/Zn+2//Cu+2/Cu
Dimana :          /           =          potensial ½ sel
                          //        =          potensial sambungan sel (jembatan
garam)
2. Sel Elektrolisis
Sel elektrolisis adalah arus listrik yang menimbulkan reaksi
redoks. Pada sel elektrolisis, katoda akan tereduksi dan anoda yang akan
teroksidasi. Pada katoda, terdapat 2 kemungkinan zat yang ada, yaitu:
 Kation (K+)
 Air (H2O) (bisa ada atau tidak ada tergantung dari apa yang
disebutkan, cairan atau lelehan).
 Pada anoda, terdapat 3 (tiga) kemungkinan zat yang ada, yaitu :
 Anion (A-)
 Air (H2O) (bisa ada atau tidak ada tergantung dari apa yang
disebutkan, cairan atau lelehan)
 Elektroda. Elektroda ada dua macam, antara lain inert (tidak mudah
bereaksi, seperti Platina (Pt), emas (Aurum/Au), dan karbon (C)) dan
tidak inert (mudah bereaksi, zat lainnya selain Pt, C, dan Au).
Ada berbagai macam reaksi pada sel elektrolisis, yaitu :
1) Reaksi yang terjadi pada katoda
 Jika kation merupakan logam golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), IIA
(Be, Mg, Cr, Sr, Ba, Ra), Al dan Mn.

9
 Jika kationnya berupa H+.
 Jika kation berupa logam lain, maka reaksinya (nama logam)x+ + xe →
(nama logam)
2) Reaksi yang terjadi pada anoda
 Jika elektroda inert (Pt, C, dan Au), ada 3 macam reaksi :
Jika anionnya sisa asam oksi (misalnya NO 3-, SO42-), maka reaksinya 2
H20 → 4H+ + O2 + 4 e
Jika anionnya OH-, maka reaksinya 4 OH- → 2H20 + O2 + 4 e
Jika anionnya berupa halida (F-, Cl-, Br-), maka reaksinya adalah 2
X(halida) → X (halida)2 + 2 e
 Jika elektroda tak inert (selain tiga macam di atas), maka reaksinya
Lx+ + xe

D. Hukum Nerst
Walther Hermann Nernst adalah kimiawan Jerman yang menerapkan
asas- asas termodinamika ke sel listrik.
Persamaan Nernst adalah persamaan yang melibatkan potensial sel
sengan konsentrasi suatu reaksi. Reaksi oksidasi reduksi banyak yang dapat
dilangsungkan pada kondisi tertentu untuk membangkitkan listrik. Dasarnya
bahwa reaksi oksidasi reduksi itu harus berlangsung spontan di dalam larutan
air jika bahan pengoksidasi dan pereduksi tidak sama. Dalam sel Galvani
oksidasi diartikan sebagai dilepaskannya elektron oleh atom, molekul atau ion
dan reduksi berarti diperolehnya elektron oleh partikel-partikel itu. Sebagai
contoh reaksi oksidasi sederhana dan berlangsung spontan adalah bila lembar
tipis zink dibenamkan dalam suatu larutan tembaga sulfat maka akan terjadi
logam tembaga menyepuh pada lembaran zink dan lembaran zink lambat laun
melarut dan dibebaskan energi panas. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut:
Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu
Reaksi yang sebenarnya adalah antara ion zink dengan tembaga yaitu :
Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu

10
Tiap atom zink kehilangan dua elektron dan tiap ion tembaga
memperoleh dua elektron untuk menjadi sebuah atom tembaga.
Oksidasi : Zn → Zn2+ + 2e-
Reduksi : Cu2+ + 2e- → Cu
Sel yang mencapai kesetimbangan kimia dapat melakukan kerja listrik
ketika reaksi di dalamnya menggerakkan elektron-elektron melalui sirkuit luar.
Kerja yang dapat dipenuhi oleh transfer elektron tertentu bergantung pada beda
potensial antara kedua elektron. Perbedaan potensial ini disebut potensial sel
dan diukur dalam volt (V). Jika potensial sel besar maka sejumlah elektron
tertentu yang berjalan antara kedua elekroda dapat melakukan kerja listrik yang
besar. Sebaliknya, jika potensial sel kecil maka elektron dalam jumlah yang
sama hanya dapat melakukan sedikit kerja.
Sel yang reaksinya ada dalam kesetimbangan tidak dapat melakukan
kerja dan sel demikian memiliki potensial sel sebesar nol. Pada sel konsentrasi
digunakan dua electrode yang sama namun konsentrasi larutannya yang
berbeda. Electrode dalam larutan pekat merupakan katode (tempat terjadinya
reaksi reduksi) sedangkan electrode dalam larutan encer merupakan anode
(tempat terjadinya reaksi oksidasi).
Pada persamaan Nernst, K bukanlah suatu tetapan kesetimbangan
Karena larutan-larutan yang diperkirakan adalah pada konsentrasi-konsentrasi
awal dan bukan konsentrasi kesetimbangan. Bila suatu sel volta telah mati atau
terdiscas habis, barulah sistem itu berada dalam kesetimbangan. Pada kondisi
ini Esel = 0 dan faktor K dalam persamaan Nernst setara dengan tetapan
kesetimbangan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang di dapat adalah sebagai berikut :
1. Elektrokimia adalah cabang kimia yang mempelajari reaksi kimia yang
berlangsung dalam larutan pada antar muka konduktor elektron (logam
atau semikonduktor) dan konduktor ionik (elektrolit), dan melibatkan
perpindahan elektron antara elektroda dan elektrolit atau sejenis dalam
larutan.
2. Potensial sel adalah Gaya yang dibutuhkan untuk mendorong elektron
melalui sirkuit eksternal.
3. Fungsi dari jembatan garam adalah untuk menetralkan kelebihan anion
dan kation pada larutan dan untuk menutup rangkaian sehingga reaksi
dapat berlangsung terus-menerus.
4. Setiap reaksi kimia dapat dituliskan sebagai kombinasi dari dua buah
reaksi setengah sel sehingga potensial sel dapat diasosiasikan dengannya.
5. Hubungan antara energi bebas Gibbs dan potensial sel arus nol( E ) dapat
diturunkan dengan memperhatikan perubahan G pada saat reaksi sel
bertambah dengan kuantitas yang sangat kecil.

12

Anda mungkin juga menyukai