Anda di halaman 1dari 19

TUGAS

MATA KULIAH KIMIA TEKNIK

APLIKASI ELEKTROKIMIA DALAM INDUTRSI


PERTAMBANGAN

Dosen Pengampu: Diana Ratnawati, M.Pd.

Disusun oleh:

Nama : FREDI TRIMANTO


NIM : 2017006077
Kelas : PTM 2C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Elektrokimia adalah cabang kimia yang mempelajari reaksi kimia yang


berlangsung dalam larutan pada antarmuka konduktor elektron (logam atau
semikonduktor) dan konduktor ionik (elektrolit), dan melibatkan perpindahan
elektron antara elektroda dan elektrolit atau sejenis dalam larutan.Jika reaksi
kimia didorong oleh tegangan eksternal, maka akan seperti elektrolisis, atau jika
tegangan yang dibuat oleh reaksi kimia seperti di baterai, maka akan terjadi reaksi
elektrokimia. Sebaliknya, reaksi kimia terjadi di mana elektron yang ditransfer
antara molekul yang disebut oksidasi atau reduksi (redoks) reaksi. Secara umum,
elektrokimia berkaitan dengan situasi di mana oksidasi dan reduksi reaksi
dipisahkan dalam ruang atau waktu, dihubungkan oleh sebuah sirkuit listrik
eksternal.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari elektrokimia?
2. Apa saja aplikasi dari elektrokimia dalam industri?
3. Faktor elektrokimia pada industri?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian aplikasi elektronika
2. Memahami aplikasi elektronika dalam industri
3. Memahami faktor pada elektrokimia pada industri
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Elektrokimia
Elektrokimia adalah ilmu tentang hubungan antara senyawa listrik dan kimia.
Elektrokimia merupakan studi yang mempelajari bagaimana reaksi kimia dapat
menimbulkan tegangan listrik dan tegangan listrik terbalik dapat menyebabkan
reaksi kimia dalam sel elektrokimia. Konversi energi dari bentuk kimia ke bentuk
listrik dan sebaliknya adalah inti dari elektrokimia. Ada dua jenis sel elektrokimia,
yaitu sel galvanik dan elektrolit. Sel galvanik adalah sel yang menghasilkan
tenaga listrik ketika sel mengalami reaksi kimia sedangkan Sel elektrolit adalah
sel yang mengalami reaksi kimia ketika tegangan listrik diterapkan. Elektrolisis
dan korosi adalah contoh dari proses penting seperti yang ada pada elektrokimia.
Prinsip-prinsip dasar elektrokimia didasarkan pada rasio tegangan antara dua zat
dan memiliki kemampuan untuk bereaksi satu sama lain. Semakin lama logam
dalam elemen galvanik yang terpisah dalam seri tegangan elektrokimia, semakin
kuat listrik akan terekstrak. Teori Elektro-kimia dan metode elektrokimia
memiliki aplikasi praktis dalam teknologi dan industri dalam banyak cara.
Penemuan dan pemahaman reaksi elektrokimia telah memberikan kontribusi
untuk mengembangkan sel bahan bakar dan baterai, dan pemahaman logam relatif
terhadap satu sama lain dalam elektrolisis dan korosi.
Reaktor elektrokimia disebut sel elektrolisa. Sel ini terdiri atas sebuah bejana,
badan sel, dua elektroda, anoda dan katoda, dimana reaksi elektrokimia
berlangsung, dan elektrolit. Beberapa sel memiliki diafragma atau membran
antara kompartemen anoda dan katoda untuk memisahkan produk anodik dan
katodik. Produk awal yang menggunakan proses elektrolisa meliputi logam
aluminium, kalium dan natrium, bahan kimia kuat seperti pemutih, khlorin,
bromin dan natrium hidroksida. Selama bertahun-tahun, berbagai macam bahan,
terutama logam dan agen perngoksidasi kuat, telah diproduksi secara elektrolisa.
Diantara produk-produk tersebut yang masih diproduksi sampai sekarang adalah
khlorin, natrium hidroksida, natrium khlorat, hidrogen, oksigen, alumunium,
tembaga, magnesium, seng dan adiponitril, bahan baku untuk membuat nylon.
Adapun dua Dua bahan kimia yang umumnya dihasilkan dengan elektrolisa
larutan garam adalah khlorin (Cl2) dan natrium hidroksida (NaOH). Pabrik pada
awalnya dibangun ditempat dimana daya listrik dari pembangkit listrik tenaga air
(PLTA) atau uap dan deposit garam padat atau brine tersedia. Selama bertahun-
tahun, dua proses muncul. Pertama adalah sel diafragma dimana lembaran asbes
berpori memisahkan kompartemen anoda dan katoda. Kedua adalah sel merkuri
dimana katoda berupa genangan merkuri cair. Reaksi katoda melibatkan
pembentukan natrium amalgam yang dipisahkan dalam sel kedua (sel pemisah).
Sel merkuri menggunakan lebih banyak energi listrik tetapi menghasilkan produk
dengan kemurnian lebih tinggi daripada sel diafragma.
Beberapa faktor, termasuk keprihatinan lingkungan terhadap merkuri dan
asbes, kemurnian produk sel difragma dan ketersediaan elektroda dan bahan baru,
mendorong ditemukannya sistem ketiga saat ini, yakni: sel membran. Membran
adalah pemisah semipermeabel yang hanya mengijinkan ion natrium lewat antara
kompartemen anoda dan katoda. Ini mengakibatkan kemurnian produk yang lebih
besar daripada sel diafragma dan konsumsi energi yang lebih rendah daripada sel
merkuri. Membran adalah serangkaian pengembangan paling mutakhir, yang
meliputi anoda terlapisi titanium katalitik, katoda tegangan rendah dan polimer
tahan korosi yang digunakan untuk badan sel, yang telah dimasukkan dalam sel
khlor-alkali dalam 30 tahun terakhir. Pengalaman telah menunjukkan bahwa
rancangan sel berkembang terus dan diharapkan bahwa teknologi baru akan
dimasukkan kedalam sel membran pada tahun-tahun mendatang.
1. Almunium
Sebelum pembuatannya dengan elektrolisa, logam aluminium
sangat jarang dan harganya semahal perak. Sekarang aluminium
merupakan bahan yang murah dan mudah didapat yang berharga karena
sifat ketahanannya terhadap korosi. Dalam proses produksinya, salah satu
elektroda dalam sel dibuat dari karbon dan dikonsumsi dalam proses
yang bersuhu tinggi.
Beberapa reaksi samping yang tak diinginkan juga terjadi sehingga
efisiensi produksi yang didasarkan pada konsumsi listrik lebih kecil
daripada 100%. Diantara pertimbangan yang memengaruhi efisiensi sel
dan konsumsi yang lebih rendah adalah suhu, jarak antar elektroda,
bahan elektroda, konsumsi elektrolit, ukuran sel, sumber bahan baku dan
kapasitas produksi. Jelas dibutuhkan ketrampilan teknik untuk
memahami pengaruh ini dan untuk mencapai kondisi produksi yang
optimum.
2. Pengambilan dan pemurnian logam
Banyak logam lain diperoleh dari biji mineralnya atau dimurnikan
dari persediaan yang tidak murni dengan proses elektrokimia. Diantara
contoh yang sangat banyak adalah tembaga, nikel, seng, magnesium dan
titanium. Dalam industri tembaga, misalnya, elektrorefining dilakukan
dengan menempatkan lembaran tembaga tak murni dalam sel,
melarutkannya dengan elektrolisa dalam asam sulfat, dan elektroplating
tembaga murni pada elektroda yang lain.
Dengan pengendalian kondisi sel, pengotor tertinggal, sebagai padatan
tak larut atau sebagai spesies tak larut yang tidak menempel. Dasar
ilmiah yang mendasari elektrorefining tenbaga meliputi thermodinamika,
kinetika, perpindahan massa dan fenomena distribusi arus dan potensial.
Akan tetapi, konsep dasar harus ditransformasi kedalam perancangan
teknik untuk mencapai operasi yang hemat dan produk berkualitas tinggi.
3. Masa depan teknologi elektrokimia
Pengembangan, perancangan dan operasi proses elektrokimia telah
sangat maju dalam beberapa dekade terakhir. Pengenalan bahan baru
dalam sel elektrolisa telah mengarah kepada evolusi sel dan sistem baru.
Kecenderungan ini, yang telah diikuti dengan pematangan dan
pendalaman prinsip dasar teknik dan sains elektrokimia, telah
menghasilkan banyak sekali pilihan proses baru dan teknologi. Sebagai
contoh, pengenalan elektroda berpori dengan luas permukaan besar
dalam sel elektrolisa secara signifikan meningkatkan rekoveri logam dari
larutan yang sangat encer seperti terjadi dalam aliran pembilasan operasi
elektroplating. Peluang untuk masa depan sangat menantang.

B. Definisi elektrokimia Dan sifat

Elektrokimia adalah cabang kimia yang mempelajari reaksi kimia yang


berlangsung dalam larutan pada antarmuka konduktor elektron (logam atau
semikonduktor) dan konduktor ionik (elektrolit), dan melibatkan perpindahan
elektron antara elektroda dan elektrolit atau sejenis dalam larutan.Jika reaksi
kimia didorong oleh tegangan eksternal, maka akan seperti elektrolisis, atau jika
tegangan yang dibuat oleh reaksi kimia seperti di baterai, maka akan terjadi reaksi
elektrokimia. Sebaliknya, reaksi kimia terjadi di mana elektron yang ditransfer
antara molekul yang disebut oksidasi atau reduksi (redoks) reaksi. Secara umum,
elektrokimia berkaitan dengan situasi di mana oksidasi dan reduksi reaksi
dipisahkan dalam ruang atau waktu, dihubungkan oleh sebuah sirkuit listrik
eksternal.

Elektrokimia adalah ilmu tentang hubungan antara senyawa listrik dan kimia.
Elektrokimia merupakan studi yang mempelajari bagaimana reaksi kimia dapat
menimbulkan tegangan listrik dan tegangan listrik terbalik dapat menyebabkan
reaksi kimia dalam sel elektrokimia. Konversi energi dari bentuk kimia ke bentuk
listrik dan sebaliknya adalah inti dari elektrokimia. Ada dua jenis sel elektrokimia,
yaitu sel galvanik dan elektrolit. Sel galvanik adalah sel yang menghasilkan
tenaga listrik ketika sel mengalami reaksi kimia sedangkan Sel elektrolit adalah
sel yang mengalami reaksi kimia ketika tegangan listrik diterapkan.

Elektrolisis dan korosi adalah contoh dari proses penting seperti yang ada
pada elektrokimia. Prinsip-prinsip dasar elektrokimia didasarkan pada rasio
tegangan antara dua zat dan memiliki kemampuan untuk bereaksi satu sama lain.
Semakin lama logam dalam elemen galvanik yang terpisah dalam seri tegangan
elektrokimia, semakin kuat listrik akan terekstrak. Teori Elektro-kimia dan
metode elektrokimia memiliki aplikasi praktis dalam teknologi dan industri dalam
banyak cara. Penemuan dan pemahaman reaksi elektrokimia telah memberikan
kontribusi untuk mengembangkan sel bahan bakar dan baterai, dan pemahaman
logam relatif terhadap satu sama lain dalam elektrolisis dan korosi.

1. Struktur dan ikatan

Atom zat logam biasanya tersusun dalam salah satu dari tiga struktur
kristal umum, antara lain body-centered cubic (bcc), face-centered cubic
(fcc), dan hexagonal close-pack (hcp). Dalam bcc, masing-masing atom
terletak di pusat kubus dikelilingi atom lainnya. Dalam fcc dan hcp, masing-
masing atom dikelilingi oleh duabelas atom lainnya, tetapi susunan
lapisannya berbeda. Beberapa logam mengadopsi struktur yang berbeda,
tergantung pada suhu. Atom logam mudah kehilangan elektron kelopak
terluarnya, menghasilkan awan elektron bebas yang mengalir dalam
pengaturannya sifatnya yang padat.

Hal ini menyebabkan kemampuan zat logam untuk mudah


menghantarkan panas dan listrik. Jika aliran elektron ini terjadi, karakteristik
padat dari logam dihasilkan oleh interaksi elektrostatis di antara masing-
masing atom dan awan elektron, Ikatan jenis ini disebut ikatan logam.

a. Sifat-Sifa
Logam biasanya cenderung membentuk kation melalui mekanisme
kehilangan elektron, bereaksi dengan oksigen di udara membentuk
oksida melalui beragam skala waktu (besi berkarat setelah bertahun-
tahun, sementara kalium terbakar dalam hitungan detik. Contoh:
1) 4 Na + O2 → 2 Na2O (natrium oksida)
2) 2 Ca + O2 → 2 CaO (kalsium oksida)
3) 4 Al + 3 O2 → 2 Al2O3 (aluminium oksida).
b. Logam Paduan
Logam paduan adalah campuran dari dua atau lebih unsur di mana
komponen utamanya adalah logam. Sebagian besar logam murni
terlalu lunak, rapuh atau reaktif secara kimia untuk penggunaan
praktis. Menggabungkan rasio logam yang berbeda sebagai logam
paduan memodifikasi sifat logam murni untuk menghasilkan
karakteristik yang diinginkan.
2. Tujuan pembuatan logam paduan umumnya membuat mereka kurang
rapuh, lebih keras, tahan terhadap korosi, atau memiliki warna dan
keharuman yang diinginkan.

Dari semua paduan logam yang digunakan saat ini, paduan besi (baja, baja
nirkarat, besi tuang, baja perkakas, baja paduan) merupakan proporsi terbesar
baik secara kuantitas maupun nilai komersial. Besi yang dipadu dengan
berbagai proporsi karbon memberi baja berkadar karbon rendah, menengah
dan tinggi, dengan peningkatan level karbon mengurangi keuletan dan
ketangguhan. Penambahan silikon akan menghasilkan besi cor, sedangkan
penambahan kromium, nikel dan molibdenum pada baja karbon (lebih dari
10%) menghasilkan baja nirkarat

Logam seringkali diekstraksi dari bumi yang berarti menambang bijih


yang kaya dengan sumber daya unsur yang dimaksud, seperti bauksit. Lokasi
bijih ditentukan dengan teknik prospekting, diikuti dengan eksplorasi dan
pengujian deposit. Sumber daya mineral umumnya dibagi ke dalam tambang
permukaan, yang ditambang dengan ekskavasi menggunakan alat berat, dan
tambang bawah tanah. Setelah bijih ditambang, logam harus diekstraksi,
biasanya menggunakan reduksi kimia atau elektrolitik.
Pirometalurgi menggunakan suhu tinggi untuk mengubah bijih menjadi
bahan baku, sementara hidrometalurgi menerapkan kimia berbasis air untuk
tujuan yang sama. Metode yang digunakan bergantung pada jenis logam dan
kontaminannya. Jika bijih ligam berupa senyawa ionik antara logam dan
nonlogam, bijih tersebut biasanya harus dipanaskan dengan penambahan
reduktor untuk mengekstrak logam murni. Banyak logam umu, seperti besi,
dilebur menggunakan karbon sebagai reduktor. Beberapa logam seperti
aluminium dan natrium, tidak memiliki reduktor praktis yang dijual bebas,
sehingga diekstraksi menggunakan teknik elektrolisis. Bijih sulfida tidak
direduksi langsung menjadi logam tetapi dipanggang di udara terbuka untuk
mengubahnya menjadi oksida. Logam adalah badan mineral, yang sifatnya
cair atau agak keras.
Logam keras dapat dilelehkan oleh panasnya api, tapi ketika sudah
mendingin lagi dan kehilangan semua panas, akan menjadi keras kembali dan
melanjutkan bentuknya terakhirnya. Dalam hal ini, ia berbeda dari batu yang
meleleh di dalam api, karena meskipun batu mendapatkan kembali
kekerasannya, namun ia kehilangan bentuk dan sifatnya yang murni. Secara
tradisional ada enam jenis logam, yaitu emas, perak, tembaga, besi, timah dan
timbal. Ada yang benar-benar lain, quicksilver adalah logam, meskipun
alkimiawan tidak setuju dengan kita tentang masalah ini, begitu pula dengan
bismut. Penulis Yunani kuno tampaknya masa bodoh terhadap bismut, oleh
karena itu Ammonius dengan tepat menyatakan bahwa ada banyak spesies
logam, hewan, dan tumbuhan yang tidak kita kenal. Stibium ketika dilelehkan
di dalam wadah dan disuling memiliki hak untuk dianggap sebagai logam
sebagaimana diberikan kepada timbal oleh para penulis. Setiap logam
memiliki bentuknya sendiri yang diawetkan saat dipisahkan dari logam yang
dicampur dengannya.
Oleh karena itu baik elektrum maupun Stannum [bukan berarti timah yang
kita kenal saat ini] itu sendiri bukan merupakan logam asli, melainkan paduan
dua logam. Elektrum adalah paduan emas dan perak, sedangkan Stannum
paduan timbal dan perak. Namun jika perak dipisahkan dari elektrum, maka
yang tertinggal adalah emas dan bukan elektrum; jika perak diambil dari
Stannum, maka yang tertinggal adalah timbal dan bukan Stannum.
Bagaimanapun, apakah kuningan ditemukan sebagai logam asli atau tidak,
tidak dapat dipastikan dengan pasti. Kita hanya tahu kuningan buatan, yang
terdiri dari tembaga yang diwarnai dengan warna mineral kalamin. Namun
jika ada yang harus digali, itu akan menjadi logam yang tepat. Tembaga
hitam dan putih sepertinya berbeda dari jenis merah. Logam, oleh karena itu,
pada dasarnya padat, seperti yang telah saya nyatakan, atau cairan, seperti
pada kasus unik dari quicksilver. Tapi cukup sekarang soal jenisnya yang
sederhana

C. Memahami Aplikasi Elektrokimia

Beberapa logam dan paduan logam memiliki kekuatan struktural per satuan
massa yang tinggi, menjadikannya bahan yang berguna untuk membawa muatan
besar atau menahan kerusakan akibat benturan. Paduan logam dapat direkayasa
untuk memiliki ketahanan tinggi terhadap pergeser, torsi dan deformasi. Namun
logam yang sama juga rentan terhadap kerusakan akibat kelelahan akibat
penggunaan berulang atau dari kegagalan tekanan mendadak saat kapasitas beban
terlampaui.

Kekuatan dan ketahanan logam telah menyebabkan penggunaan seringnya


pada konstruksi bangunan dan jembatan bertingkat tinggi, serta kebanyakan
kendaraan, peralatan, perkakas, pipa, tanda non-iluminasi dan jalur rel. Dua logam
struktural yang paling umum digunakan, besi dan aluminium, juga merupakan
logam paling melimpah di kerak bumi.Umumnya, logam bermanfaat bagi
manusia, karena penggunaannya di bidang industri, pertanian, dan kedokteran.
Contohnya, raksa yang digunakan dalam proses kloralkali. Proses kloralkali
merupakan proses elektrolisis yang berperan penting dalam industri manufaktur
dan pemurnian zat kimia. Beberapa zat kimia yang dapat diperoleh dengan proses
kloralkali adalah natrium, kalsium, magnesium, aluminium, tembaga, seng, perak,
hidrogen, klor, fluor, natrium hidroksida, kalium dikromat, dan kalium
permanganat.

Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida di katode (kutub


positif) dan gas klor di anode (kutub negatif). Pada industri angkasa luar dan
profesi kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat, tahan karat, dan bersifat
noniritin, seperti paduan titanium.[14] Sebagian jenis logam merupakan unsur
penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimia. Pada zaman dahulu,
logam tertentu, seperti tembaga, besi, dan timah digunakan untuk membuat
peralatan, perlengkapan mesin, dan senjata.

Logam adalah konduktor yang baik, membuatnya berharga dalam peralatan


listrik dan untuk membawa arus listrik dari kejauhan dengan sedikit energi yang
hilang. Jaringan listrik mengandalkan kabel logam untuk mendistribusikan listrik.
Sistem kelistrikan rumah sebagian besar dihubungkan dengan kabel tembaga
memanfaatkan sifat hantarannya yang baik.

Reflektivitas tinggi beberapa logam penting dalam konstruksi cermin,


termasuk instrumen astronomi presisi. Sifat terakhir ini juga bisa membuat
perhiasan metalik menarik secara estetika. Beberapa logam memiliki kegunaan
khusus logam radioaktif seperti uranium dan plutonium digunakan pada
pembangkit listrik tenaga nuklir untuk menghasilkan energi melalui fisi nuklir.
Raksa adalah cairan pada suhu kamar dan digunakan dalam saklar untuk
menyelesaikan rangkaian saat mengalir di atas kontak saklar. Logam paduan
bentuk memori digunakan untuk aplikasi seperti pipa, pengencang dan vaskular
stent.

Logam dapat didoping dengan molekul asing organik, anorganik, biologis


dan polimer. Doping ini mengandung logam dengan sifat baru yang disebabkan
oleh adanya molekul tamu. Aplikasi dalam katalisis, obat-obatan, sel elektrokimia,
korosi dan lainnya telah dikembangkan. Pertambangan adalah sebagian atau
seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan
mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi
kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan
dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.

Ilmu Pertambangan, ialah ilmu yang mempelajari secara teori dan praktik hal-
hal yang berkaitan dengan industri pertambangan berdasarkan prinsip praktik
pertambangan yang baik dan benar (good mining practice). Menurut Undang
Undang Nomor 4 Tahun 2009, Usah pertambangan dikelompokkan atas
pertambangan mineral, dan pertambangan batubara. Pertambangan mineral
digolongkan atas:

a. Pertambangan mineral radioaktif


b. Pertambangan mineral logam
c. Pertambangan mineral bukan logam dan
d. Pertambangan batuan.

Pengaturan mengenai penggolongan bahan galian pada UU No. 4 Tahun


2009 dijelaskan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
di Pasal 2 ayat. Dalam setiap kegiatan produksi selain dihasilkan suatu produk
yang mempunyai nilai tambah tinggi, juga dihasilkan limbah baik limbah padat,
cair, maupun gas. Termasuk di dalamnya kegiatan industri pertambangan dan
kimia yang menggunakan bahan baku dari bahan galian tambang.

Beberapa jenis industri kimia yang menghasilkan limbah padat antara lain
industri pembuatan antena yang menggunakan bahan baku aluminium
menghasilkan limbah berupa sludge mengandung aluminium, industri elektronika
yang menggunakan bahan baku lempengan logam tembaga menghasilkan limbah
cair yang mengandung tembaga klorida, dan industri permesinan yang menangani
material-material terbuat dari besi menghasilkan limbah padat berupa skrap besi.
Jumlah limbah yang dihasilkan tersebut cukup besar sesuai dengan banyaknya
pabrik yang melakukan aktifitas kegiatan produksi. Sebagai contoh pabrik antena
yang ada di daerah Gedebage menghasilkan sludge sebanyak 10 ton per bulan.
Pabrik elektronika didaerah Cicalengka menghasilkan limbah yang mengandung
tembaga mencapai  40 ton atau bulan.

Sementara limbah skrap besi jumlahnya cukup besar dan tersebar diberbagai
lokasi. Apabila limbah-limbah tersebut di atas tidak dikelola dan diolah dengan
baik akan menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Dengan menggunakan
metode pengolahan limbah yang tepat, selain terjadinya pencemaran lingkungan
dapat dicegah, juga dapat diperoleh nilai tambah yang tinggi, karena limbah-
limbah tersebut di dalamnya masih terkandung komponen-komponen berharga
seperti Al, Cu, dan Fe yang masih memiliki nilai ekonomi.

D. Faktor elektrokimia dalam pertambangan

Pertambangan mempunyai beberapa karakteristik, yaitu (tidak dapat


diperbarui), mempunyai risiko relatif lebih tinggi, dan pengusahaannya
mempunyai dampak lingkungan baik fisik maupun sosial yang relatif lebih tinggi
dibandingkan pengusahaan komoditi lain pada umumnya. Karena sifatnya yang
tidak dapat diperbarui tersebut pengusaha pertambangan selalu mencari (cadangan
terbukti) baru. Cadangan terbukti berkurang dengan produksi dan bertambah
dengan adanya penemuan. Menurut jenis yang dihasilkan di Indonesia terdapat
antara lain pertambangan minyak dan gas bumi logam – logam mineral antara lain
seperti timah putih, emas, nikel, tembaga, mangan, air raksa, besi, belerang, dan
lain-lain dan bahan-bahan organik seperti batubara, batu-batu berharga seperti
intan, dan lain-lain. Pembangunan dan pengelolaan pertambangan perlu
diserasikan dengan bidang energi dan bahan bakar serta dengan pengolahan
wilayah, disertai dengan peningkatan pengawasan yang menyeluruh.

Ada beberapa macam risiko di bidang pertambangan yaitu (eksplorasi) yang


berhubungan dengan ketidakpastian penemuan cadangan (produksi), risiko
teknologi yang berhubungan dengan ketidakpastian biaya, risiko pasar yang
berhubungan dengan perubahan harga, dan risiko kebijakan pemerintah yang
berhubungan dengan perubahan pajak dan harga domestik.

Risiko-risiko tersebut berhubungan dengan besaran-besaran yang


mempengaruhi keuntungan usaha yaitu produksi, harga, biaya dan pajak. Usaha
yang mempunyai risiko lebih tinggi menuntut pengembalian keuntungan (Rate of
Return) yang lebih tinggi. Menurut jenis yang dihasilkan di Indonesia terdapat
antara lain pertambangan minyak dan gas bumi logam – logam mineral antara
lain seperti timah putih, emas, nikel, tembaga, mangan, air raksa, besi, belerang,
dan lain-lain dan bahan-bahan organik seperti batubara, batu-batu berharga seperti
intan, dan lain- lain. Pengembangan dan pemanfaatan energi perlu secara
bijaksana baik itu untuk keperluan ekspor maupun penggunaan sendiri di dalam
negeri serta kemampuan penyediaan energi secara strategis dalam jangka panjang.
Sebab minyak bumi sumber utama pemakaian energi yang penggunaannya terus
meningkat, sedangkan jumlah persediaannya terbatas.

Karena itu perlu adanya pengembangan sumber-sumber energi lainnya seperti


batu bara, tenaga air, tenaga air, tenaga panas bumi, tenaga matahari, tenaga
nuklir, dan sebagainya. Pencemaran lingkungan sebagai akibat pengelolaan
pertambangan umumnya disebabkan oleh faktor kimia, faktor fisik, faktor
biologis. Pencemaran lingkungan ini biasanya lebih daripada diluar
pertambangan. Keadaan tanah, air dan udara setempat di tambang mempunyai
pengarhu yang timbal balik dengan lingkunganya.

Sebagai contoh misalnya pencemaran lingkungan oleh CO sangat dipengaruhi


oleh keaneka ragaman udara, pencemaran oleh tekanan panas tergantung keadaan
suhu, kelembaban dan aliran udara setempat.Suatu pertambangan yang lokasinya
jauh dari masyarakat atau daerah industri bila dilihat dari sudut pencemaran
lingkungan lebih menguntungkan daripada bila berada dekat dengan permukiman
masyarakat umum atau daerah industri. Selain itu jenis suatu tambang juga
menentukan jenis dan bahaya yang bisa timbul pada lingkungan. Contohnya:

1. Biji besi digunakan sebagai bahan dasar membuat alat-alat rumah


tangga,mobil,motor,dll
2. Alumunium digunakan sebagai bahan dasar membuat pesawat
3. Emas digunakan untuk membuat kalung,anting,cincin
4. Tembaga digunakan sebagai bahan dasar membuat kabel
5. Dan masih banyak lagi seperti perak,baja,nikel,batu bara,timah,pasir
kaca,dll
Akibat pencemaran pertambangan batu bara akan berbeda dengan
pencemaran pertambangan mangan atau pertambangan gas dan minyak bumi.
Keracunan mangan akibat menghirup debu mangan akan menimbulkan gejala
sukar tidur, nyeri dan kejang-kejang otot, ada gerakan tubuh diluar kesadaran,
kadang-kadang ada gangguan bicara dan impotensi. Adapun cara untuk mengatasi
dampak elektrokimia yang ditimbulkan: Sumber daya bumi di budang
pertambangan harus dikembangkan semaksimal mungkin untuk tercapainya
pembangunan. Dan untuk ini perlu adanya survey dan evaluasi yang terintegrasi
dari para alhi agar menimbulkan keuntungan yang besar dengan sedikit kerugian
baik secara ekonomi maupun secara ekologis. Penggunaan ekologis dalam
pembangunan pertambangan sangat perlu dalam rangka meningkatkan mutu hasil
pertambangan dan untuk memperhitungkan sebelumnya pengaruh aktivitas
pembangunan pertambangan pada sumber daya dan proses alam lingkungan yang
lebih luas.

Segala pengaruh sekunder pada ekosistem baik local maupun secara lebih
luas perlu dipertimbangkan dalam proses perencanaan pembangunan
pertambangan, dan sedapatnya evaluasi sehingga segala kerusakan akibat
pembangunan pertambangan ini dapat dihindari atau dikurangi, sebab melindungi
ekosistem lebih mudah daripada memperbaikinya. Pencapaian tujuan penyehatan
lingkungan merupakan akumulasi berbagai pelaksanaan kegiatan dari berbagai
lintas sektor, peran swasta dan masyarakat dimana pengelolaan kesehatan
lingkungan merupakan penanganan yang paling kompleks, kegiatan tersebut
sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya yaitu dari hulu berbagai lintas
sector ikut serta berperan (Perindustrian, KLH, Pertanian, PU dll) baik kebijakan
dan pembangunan fisik dan Departemen Kesehatan sendiri terfokus kepada
hilirnya yaitu pengelolaan dampak kesehatan.

Adanya perubahan paradigma dalam pembangunan sektor air minum dan


penyehatan lingkungan dalam penggunaan prasarana dan sarana yang dibangun,
melalui kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan yang ditandatangani
oleh Bappenas, Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri serta
Departemen Pekerjaan Umum sangat cukup signifikan terhadap penyelenggaraan
kegiatan penyediaan air bersih dan sanitasi khususnya di daerah. Strategi
pelaksanaan yang diantaranya meliputi penerapan pendekatan tanggap kebutuhan,
peningkatan sumber daya manusia, kampanye kesadaran masyarakat, upaya
peningkatan penyehatan lingkungan, pengembangan kelembagaan dan penguatan
sistem monitoring serta evaluasi pada semua tingkatan proses pelaksanaan
menjadi acuan pola pendekatan kegiatan penyediaan Air Bersih dan Sanitasi.
Direktorat Penyehatan Lingkungan sendiri guna pencapaian akses air bersih
dan sanitasi diperkuat oleh tiga Subdit Penyehatan Air Bersih, Pengendalian
Dampak Limbah, Serta Penyehatan Sanitasi Makanan dan Bahan Pangan juga
didukung oleh kegiatan dimana Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan donor
agency internasional, seperti ADB, KFW German, WHO, UNICEF, dan World
Bank yang diimplementasikan melalui kegiatan CWSH, WASC, Pro Air, WHO,
WSLIC-2 dengan kegiatan yang dilaksanakan adalah pembinaan dan
pengendalian sarana dan prasarana dasar pedesaan masyarakt miskin bidang
kesehatan dengan tujuan meningkatkan status kesehatan, produktifitas, dan
kualitas hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah di pedesaan khususnya
dalam pemenuhan penyediaan air bersih dan sanitasi. Disadari bahwa dari
perkembangan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan serta didukung oleh berbagai
lintas sektor terkait (Bappenas, Depdagri dan PU) melalui kegiatan CWSH,
WASC, Pro Air, WSLIC-2 terdapat beberapa kemajuan yang diperoleh khususnya
dalam peningkatan cakupan pelayanan air minum dan sanitasi dasar serta secara
tidak langsung meningkatkan derajat kesehatan.
Kesehatan, Direktorat Penyehatan Lingkungan telah melakukan berbagai
kegiatan melalui pelatihan surveilans kualitas air bagi para petugas Provinsi atau
Kabupaten atau Kota atau Puskesmas, bimbingan teknis program penyediaan air
bersih dan sanitasi kepada para pengelola program di jajaran provinsi dan
kabupaten/kota hal ini bertujuan untuk peningkatan kualitas pengelola program
dalam memberikan air yang aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Untuk indikator kualitas air yang dilaporkan baik dari air bersih maupun air
minum yang dilihat dari aspek Bakteriologis (E.Coli dan Total Coliform) terlihat
adanya penurunan pencapaian cakupan, hal ini karena baru 11 provinsi yang
melaporkan dan terlihat masih dibawah nilai target cakupan yang ditetapkan tahun
2006 (Target Air minum 81% dan air bersih 56,5%) dengan keadaan ini perlu
adanya penguatan dari jajaran provinsi melalui peningkatan kapasitas (pendanaan,
laboratorium yang terakreditasi, kemampuan petugas) dan regulasi sehingga
daerah dapat lebih meningkatkan kegiatan layanan terkait kualitas air minum.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Elektrokimia adalah ilmu tentang hubungan antara senyawa listrik dan kimia.
Elektrokimia merupakan studi yang mempelajari bagaimana reaksi kimia dapat
menimbulkan tegangan listrik dan tegangan listrik terbalik dapat menyebabkan
reaksi kimia dalam sel elektrokimia. Elektrokimia juga dapat membawa pengaruh
bagi kehidupan manusia karena membawa dampak negatif bagi lingkungan
maupun kehidupan sehari-hari. Pencemaran lingkungan sebagai akibat
pengelolaan pertambangan umumnya disebabkan oleh faktor kimia, faktor fisik,
faktor biologis. Pencemaran lingkungan ini biasanya lebih daripada diluar
pertambangan. Keadaan tanah, air dan udara setempat di tambang mempunyai
pengarhu yang timbal balik dengan lingkunganya.

B. SARAN
Kimia merupakan suatu unsur yang mengadung banhyak unsur maupun sifat
yang dapat menyebabkan berbagai masalah maupun menggu kesehatan manusia.
Dalam pertambangan begitu ertatnya unsur kimia yang terkandung dalam proses
pertambangan yang dapat merusak ekosistem air maupun tanah dan menyebabkan
gangguan kesehatan jika mengomsumsi air tersebut tumbuhan menjadi tidak
subur. Lebih baik kurangi pemakain unsur unsur yang menggunakan kimia
didalam pertambangan.
Daftar Pustaka

http://www.acityawara.com/Detail-1331-pengertian-elektrokimia.html
https://elkimkor.com/2012/09/02/elektrolisa-industri-dan-teknik-elektrokimia/
https://www.scribd.com/doc/93847239/makalah-aplikasi-elektrokimia
https://id.wikipedia.org/wiki/Logam
http://hasillitbang.tekmira.esdm.go.id/?p=755
https://apitswar.wordpress.com/pertambangan/

Anda mungkin juga menyukai