Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia serta rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan awal
tentang “Elektrolisis”. Adapun tujuan dari disusunnya laporan awal ini adalah
sebagai syarat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Praktikum “Kimia Dasar”.
Dalam penulisan laporan awal praktikum ini penulis mendapat banyak sekali
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Dengan ini, penulis mengucapkan
terima kasih pada:
1. Dr. Ir. Oksil Venriza, S.Si., M. Eng., selaku dosen pada mata kuliah
“Praktikum Kimia Dasar”.
2. Syifana Maylia Hapsari, selaku asisten laboratorium.
3. Orang tua, yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam
pembentukan laporan ini.
4. Teman teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Demikian laporan awal praktikum ini telah dibuat. Tentunya masih ada
banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik maupun saran yang membangun agar laporan awal
ini dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Kelompok 3
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang................................................................................................1
1.2 Tujuan praktikum..........................................................................................2
1.3 Manfaat praktikum........................................................................................2
BAB II TINJAUN PUSTAKA
2.1 Pengertian Elektrolisis..................................................................................3
2.2 Faktor Faktor Elektrolisis..............................................................................4
2.3 Redoks ......................................................................................................... 5
2.4 Jenis Elektroda..............................................................................................6
2.5 Elektrolit....................................................................................................... 6
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat........................................................................................8
3.2 Alat dan Bahan..............................................................................................8
3.3 Prosedur Percobaan.......................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
1
bahwa arus listrik bisa mengalir lewat kawat saat ada magnet yang
melewati kawat tersebut dan terus bergerak.
Faraday juga memperkenalkan istilah "elektrolisis" untuk
menggambarkan proses ini. Kata "elektrolisis" berasal dari kata Yunani
"elektron" yang berarti "amber", yang merupakan salah satu bahan yang
dapat menghasilkan listrik statis. Selain itu, penemuan lain yang
berhubungan dengan elektrolisis juga dilakukan oleh ilmuwan lainnya.
Misalnya, pada tahun 1808, Gay-Lussac dan Thenard menggunakan
elektrolisis untuk memisahkan logam tembaga dan perak dari
senyawanya. Seiring berjalannya waktu, elektrolisis terus dikembangkan
dan digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti produksi logam,
pemurnian bahan kimia, dan proses kimia industri lainnya.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum Kimia Dasar dengan judul “Elektrolisis”,
antara lain:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan reaksi elektrolisis
2. Mahasiswa dapat mengetahui hasil dari reaksi elektrolisis.
3. Mahasiswa dapat mengetahui faktor faktor yang memengaruhi
elektrolisis.
1.3 Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum Kimia dasar dengan judul “Stoikiometri
Reaksi”, antara lain:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan reaksi elektrolisis.
2. Mahasiswa dapat menjabarkan hasil reaksi elektrolisis.
3. Mahasiswa mengetahui faktor faktor yang memengaruhi elektrolisis.
2
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Alat elektrolisis terdiri atas sel elektrolitik yang berisi elektrolit (larutan
atau leburan), dan dua elektroda, anoda dan katoda. Pada anoda terjadi
reaksi oksida sedangkan pada elektroda katoda terjadi reaksi reduksi. Pada
suatu percobaan elektrolisa reaksi yang terjadi pada katoda bergantung
pada kecenderungan terjadinya reaksi reduksi.
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit dalam sel elektrolisis
oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi kikia akan terjadi jika arus
listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu sel energi listrik (arus
listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).
Prinsip dasar elektrolisis adalah sebagai berikut:
a. Proses elektrolisis mengubah energi listrik menjadi energi kimia
b. Reaksi elektrolisis merupakan reaksi tidak spontan karena melibatkan
3
energi listrik dari luar
c. Reaksi elektrolisis berlangsung di dalam sel elektrolisis, yang terdiri dari
satu jenis larutan atau leburan elektrolit dan memiliki dua macam
elektroda, yaitu:
1.) Katoda, yaitu elektroda yang menerima elektron dari sumber arus
listrik luar (elektroda negatif). Katoda merupakan tempat terjadinya
reduksi.
2.) Anoda, yaitu elektroda yang mengalirkan elektron kambali ke sumber
arus listrik luar (elektroda positif). Anoda merupakan tempat terjadinya
oksidasi.
2.2 Faktor Faktor Elektrolisis
Faktor-faktor yang mempengaruhi elektrolisis adalah spesi-spesi
disekitar elektroda, spesi-spesi yang mengalami oksidasi dianoda adalah
spesi-spesi yang mempunyai potensial elektroda yang lebih negatif,
sedangkan spesi-spesi yang mengalami reduksi di katoda adalah spesi-
spesi yang mempunyai potensial elektroda lebih positif. Kedua, jenis
elektroda, jika elektroda yang digunakan merupakan elektroda inert,
seperti grafit atau karbon (C), platina (Pt), dan emas (Au) maka elektroda-
elektroda tersebut tidak mengalami reaksi apapun baik oksidasi maupun
reduksi. Akan tetapi, jika elektroda, khususnya anoda merupakan logam
aktif, maka elektroda atau anoda tersebut akan mengalami oksidasi.
Faktor-faktor yang memengaruhi elektrolisis seperti sifat dan keadaan
elektrolit, sifat elektroda, dan tegangan lebih pada elektroda.
• Sifat dan keadaan elektrolit
Elektrolisis melibatkan pergerakan ion menuju elektroda yang bermuatan
berlawanan. Secara alami, elektrolit harus memiliki ion bergerak. Dalam
padatan, ion berada pada posisi tertentu dan tidak dapat bergerak pada
suhu biasa. Karenanya padatan tidak cocok untuk elektrolisis. Untuk
elektrolisis, elektrolit harus dalam bentuk cair- cair atau dalam larutan
dengan pelarut polar yang sesuai. Natrium klorida akan mengalami
elektrolisis dalam keadaan cair atau dalam larutan air.
4
• Sifat Elektroda
Untuk elektrolit yang sama, sifat elektrolit dapat menghasilkan produk
yang berbeda. Ketika larutan tembaga sulfat berair, dielektrolisis, reaksi
redoks berikut mungkin terjadi.
• Tegangan lebih pada elektroda
Potensi redoks ion elektrolit, tentukan reaksi dan produk elektrolisis.
Kadang-kadang, potensi redoks dari beberapa reaksi setengah selama
elektrolisis lebih dari potensi termodinamika. Kelebihan tegangan
(tegangan berlebih) dari setengah reaksi ini dapat membuat reaksi tidak
menguntungkan dan mengubah produk elektrolisis.
2.3 Redoks
Redoks merupakan jenis dari reaksi kimia yang menyebabkan
perubahan bilangan oksidasi baik dalam suatu molekul ataupun unsur juga
menyebabkan terjadinya perubahan (dapat berupa penambahan maupun
pengurangan) senyawa oksigen di dalam suatu molekul. Di dalam reaksi
redoks, ada dua jenis reaksi yang bersamaan yaitu reaksi reduksi dan
reaksi oksidasi. Reaksi reduksi sendiri merupakan reaksi yang
menyebabkan penurunan bilangan oksidasi dari sebuah ion, atom, atau
molekul yang dapat disebabkan baik karena penangkapan elektron dan
atau pelepasan oksigen. Spesi yang mengalami reduksi disebut juga
sebagai oksidator karena menyebabkan oksidasi pada pasangan
senyawanya.
A. Reduksi
B. Oksidasi
5
Oksidasi adalah reaksi yang mengalami peningkatan bilangan oksidasi
dan penurunan elektron. Dapat dikatakan bahwa oksidasi adalah reaksi
dimana suatu zat mengikat oksien.
A. Anoda
Anoda adalah elektroda, bisa berupa logam maupun penghantar
listrik lain, pada sel elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik
mengalir ke dalamnya. Arus listrik (bermuatan positif) mengalir
berlawanan dengan arah pergerakan elektron. Pada proses
elektrokimia, baik sel galvanik (baterai) maupun sel elektrolisis, anoda
mengalami oksidasi. Arus listrik mengalir berlawanan dengan arah
pergerakan elektron. Pada proses elektrokimia, baik sel galvanik
(baterai) maupun sel elektrolisis, anode mengalami oksidasi. Anoda
menarik elektron atau anion.
B. Katoda
Katoda adalah kutub elektroda dalam sel elektrokimia yang
terpolarisasi jika kutub ini bermuatan positif (sehingga arus listrik
akan mengalir keluar darinya, atau gerakan elektron akan masuk ke
kutub ini). Pengertian katoda adalah elektroda negatif. Kutub negatif.
Dalam elektrolisis, katoda merupakan elektroda dengan potensial
negatif terhadap anoda. Dalam reaksi redoks, katoda merupakan
elektroda yang mengalami reduksi (oksidator).
2.5 Elektrolit
6
Elektrolit adalah garam yang terionisasi (terurai menjadi ion positif
dan negatif) dalam cairan tubuh. Elektrolit utama dalam tubuh termasuk
natrium, kalium, magnesium, kalsium, klorida, bikarbonat dan fosfat.
Elektrolit merupakan suatu larutan yang mampu menghantarkan listrik
atau memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Pada umumnya, larutan
elektrolit memiliki ion ion terlarut dengan konsentrasi yang cukup tinggi
sehingga pergerakan ion dalam larutan tersebut berperan dalam sifat
konduktivitasnya. Elektrolit merupakan gabungan antara air dan katalis.
Katalis merupakan suatu zat yang dapat mempercepat suatu laju reaksi,
namun ia sendiri secara kimiawi, tidak berubah pada akhir reaksi. Katalis
digunakan untuk mempercepat laju reaksi menghasilkan gas HHO pada
proses elektrolisis. Larutan elektrolit merupakan larutan yang dibentuk
dari zat elektrolit. Sedangkan zat elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat
yang di dalam air terurai membentuk ion-ionnya.
7
BAB III
METODOLOGI
8
1. Larutan Kalium Iodida (KI) 1 M
2. Larutan Tembaga (II) Sulfat (CuSO4) 1 M
3. Indikator FenolFlatein (PP)
4. Amilum
5. Elektroda C
3.3 Prosedur Percobaan
A. Elektrolisis larutan Kalium Iodida (KI)
1. Menyediakan alat dan bahan
2. Menyusun rangkaian sesuai dengan gambar berikut.
3. Mengisi pipa U dengan larutan KI 1 M sebanyak ± 50 ml
4. Menyalakan power supply kurang lebih selama 5 menit dan
mengamati perubahan yang terjadi di katoda dan anoda
5. Mencatat hasil pengamatan tersebut
6. Mengambil larutan dari katoda sebanyak dan menaruh kedalam 2
tabung reaksi masing-masing 2 ml. Memberikan keterangan pada
tabung reaksi I dan II
7. Mengambil larutan dari anoda sebanyak dan menaruh kedalam 2
tabung reaksi masing-masing 2 ml. Memberikan keterangan pada
tabung reaksi I dan II
8. Memberikan indikator Fenolftalein (PP) pada tabung reaksi baik
dari larutan anoda maupun katoda, masing-masing sebanyak 4
tetes pada tabung reaksi berlabel I
9. Memberikan amilum pada tabung reaksi baik dari larutan anoda
maupun katoda, masing-masing sebanyak 4 tetes pada tabung
reaksi berlabel I
10. Mencatat hasil pengamatan tersebut.
B. Elektrolisis larutan Tembaga (Cu) Sulfat (CuSO4)
1. Menyediakan alat dan bahan
2. Menyusun rangkaian seperti point (a)
3. Mengisi pipa U dengan larutan Tembaga (Cu) Sulfat (CuSO4)
sebanyak ± 50 ml
9
4. Menyalakan power supply kurang lebih selama 5 menit dan
mengamati perubahan yang terjadi di katoda dan anoda
5. Mencatat hasil pengamatan tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 1986. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti. Jilid 1. Edisi Ketiga.
Jakarta: Erlangga.
Oxtoby, David W,Nachtrieb, Norman H. Principles of modern chemistry. Fort
Sutrisna, Nana, 2018, Aktif dan Kreatif Belajar Kimia. Grafindo
Worth (New York): Sauders College Pub., 1996
Watoni, A. Haris, 2015, Buku Siswa Kimia untuk SMA/MA Kelas XII.
Watoni, dkk. 2013. Kimia SMA/MA Kelas XII. Kelompok Peminatan
10
TEKNIK INSTRUMENTASI KILANG
11
TEKNIK INSTRUMENTASI KILANG
12