NIM : 11230163000027
A. TUJUAN
B. DASAR TEORI
Sel elektrolisis dan sel Volta merupakan hasil terapan dari sel elektrokimia yang
menggunakan media elektroda dan larutan elektrolit. Sampai saat ini, sel elektrokimia
masih memiliki peranan penting di dalam kemajuan teknologi modern mulai industri
otomotif maupun rumah tangga. Proses elektrolisis melibatkan pemecahan elektrolit
melalui arus listrik (Harahap, 2016).
Elektrolisis adalah penguraian suatu zat akibat adanya arus searah yang dilewatkan
kedalam larutan atau lelehan zat tersebut. Contoh peneerapan elektrolisis dalam kehidupan
sehari-hariyaitu pelapisan dan pemurnian logam (ILAHI, 2021).
Sel elektrolisis merupakan sel eketrokimia yang dapat mengubah energi listrik
menjadi reaksi kimia dengan cara penggunaan energi listrik untuk menjalankan reaksi
redoks yang tidak spontan. Reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan oksidasi dan
reduksi (Mawarwis, 2021).
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia di mana reaksi redoks terjadi karena adanya
bantuan listrik. Dalam sebuah sel elektrolisis dimasing-masing elektroda akan terjadi reaksi
reduksi dan di anoda terjadi reaksi oksidasi. Untuk terjadi reaksi selama elektrolisis, maka
diperlukan sejumlah potensiaz tertentu sebagai prasyarat reaksinya berlangsung (KRISTIN, 2021).
Sel elektrolisis merupakan suatu alat dimana reaksi kimia terjadi dengan produksi suatu
perbedaan potensial listrik antara dua elektrode. Jika kedua elektrode dihubungkan terhadap suatu
sirkuit luar dihasilkan aliran arus, yang dapat mengakibatkan terjadinya kerja mekanik sehingga sel
elektrokimia mengubah energi kimia ke dalam kerja. Elektrokimia terbagi dua, yaitu sel volta dan
sel elektrolisis. Sel volta adalah tempat reaksi kimia yang menghasilkan listrik dan sel elektrolisis
adalah tempat reaksi kimia yang berlangsung karena adanya energi listrik dari luar (Putri, 2016).
Elektrolisis mempunyai banyak kegunaan di antaranya yaitu dapat memperoleh
unsur-unsur logam, halogen, gas hidrogen dan gas oksigen, kemudian dapat menghitung
konsentrasi ion logam dalam suatu larutan, digunakan dalam pemurnian suatu logam, serta
salah satu proses elektrolisis yang popular adalah penyepuhan, yaitu melapisi permukaan
suatu logam dengan logam lain.
Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu :
1. Larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion – ion ini dapat memberikan
atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
2. Terdapat 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
3. Terdapat sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus
listrik searah (DC ).
Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis
a) Jenis elektroda yang digunakan
b) Kedudukan ion dalam elektrokimia
c) Kepekatan ion
C. Langkah Kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti pipet tetes, pipa U, tabung reaksi, rak
tabung, gelas kimia, statip dan klep, kabel, power supply, dan bahan-bahan seperti larutan
kalium iodida (KI), larutan tembaga (II) sulfat (CuSO4), indikator fenolftalein, dan amilu
2. Merangkai alat dan bahan sesuai dengan gambar yang diberikan
3. Pengaturan proses elektrolisis larutan yang telah disiapkan, dengan mengalirkan arus listrik
searah (DC) melalui larutan elektrolit menggunakan sumber arus listrik dari luar
5. Mencatat hasil observasi dan melakukan pembahasan serta kesimpulan dari praktikum yang
telah dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, M. R. (2016). Muhammad Ridwan Harahap. Junral ilmiah pendidikn elektro, 1-4.
ILAHI, A. K. (2021). Penerapan Media Pembelajaran Laboratorium Virtual untuk Meningkatkan
Kemampuan Representasi Kimia pada Materi Sel Elektrolisis. Gunuung djati conference, 1-13.
KRISTIN, N. (2021). E-ML (ELECTROCHEMISTRY ON MOBILE LEARNING. repository unimus, 6-
22.
Mawarwis, E. R. (2021). KIMIA DASAR II. Yogyakarta: DEEPUBLISH.
Putri, P. (2016). Redoks elektrokimia. Jakara: Pedagogik.