Disusun oleh:
Muhamad samsul arif hidayat / 22271015720
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Pembahasan Proses Elektrolisis Untuk Mata Kuliah MKE” ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai ujian akhir semester mata
kuliah mesin konversi energi. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna
bagi para pembaca.
2
DAFTAR ISI
Halaman judul.......................................................................................................................................1
Kata Pengantar......................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................4
LATAR BELAKANG...........................................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................................4
TUJUAN..........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................5
Pengertian sel elektrolisis..............................................................................................................5
Pengertian elektrolisis...................................................................................................................5
Sejarah elektrolisis.........................................................................................................................6
Prinsip kerja elektrolisis.................................................................................................................6
Kegunaan sel elektrolisis................................................................................................................8
BAB III Kesimpulan............................................................................................................................12
Referensi..........................................................................................................................................13
3
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Elektrolisis merupakan proses disosiasi suatu elektrolit dengan bantuan arus listrik.
Pemanfaatan system ini dalam dunia industrI sangat beragam, antara lain untuk pemurnian
logam, elektrosintesis, ekstraksi logam, industri bahan kimia, industrI metalurgi (pengolahan
logam) dan industri kerajinan.
Dalam kehidupan sehari-hari sel elektrolisis banyak dimanfaatkan dalam proses
penyepuhan, pemurnian logam dan pelapisan logam pada pembuatan perhiasan.
Untuk itu penulis merasa perlu untuk merangkum dan membuat sebuah makalah
tentang apa itu elektrolisis mengingat begitu sering kita jumpai proses ini dalam kehidupan
sehari-hari namun sebagaian masyarakat awam tidak familiar dengan apa itu elektrolisis jika
ditinjau dari segi sains.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan suatu pokok
masalah yang kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan elektrolisis?
2. Bagaimanakah sejarah elektrolisis?
3. Bagaimana cara kerja elektrolisis?
4. Apa kegunaan sel elektrolisis?
5. Apa keuntungan dan kerugian elektrolisis?
TUJUAN
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi nilai UJIAN AKHIR SEMESTER mata kuliah mesin konversi energi
2. Untuk menambah wawasan tentang dasar-dasar system elektrolisis
3. Untuk mengetahui konsep dasar mengenai elektrolisis
4. Untuk mengetahui contoh dan aplikasi sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
4
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian elektrolisis
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik pada sel elektrolisis.
Reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi
listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).
Tiga ciri utama, yaitu:
Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion-ion ini dapat
memberikan atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui
larutan.
Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus
listrik searah (DC).
Ada 2 elektrode dalam sel elektrolisis.
Elektrode yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut katode,
sedangkan elektrode yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar
disebut anode. Katode adalah tempat terjadinya reaksi reduksi yang elektrodanya negatif (-)
dan anode adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi yang elektrodanya positif (+).
5
Sejarah elektrolisis
6
Proses ini menghasilkan gas, logam, atau senyawa kimia tergantung pada jenis
elektrolit yang digunakan.
Untuk lebih memahami prinsip kerja elektrilisis, berikut ilustrasi cara kerja sel
elektrolisis
7
sedangkan elektrolisis lebur merupakan proses elektrolisis yang melibatkan elektrolit yang
dileburkan. Untuk contoh elektrolisis lebur adalah elektrolisis aluminium oksida, elektrolisis
klorin, dan elektrolisis emas.
2. Industri Kerajinan
Industri kerajinan banyak menggunakan bahan baku dari logam, seperti
perhiasan dan peralatan rumah tangga. Pembuatan kerajinan logam sering
menggunakan proses elektrolisis seperti penyepuhan, vernikel, dan verkrom.
8
Misalnya, kursi lipat besi logam dilapisi logam krom melalui
elektrolisis Cr2(SO4)3 dengan anoda logam krom dan katoda dari logam yang akan
dilapisi krom. Metode ini dikenal sebagai verkrom.
Pada pembuatan perhiasan berlapis emas, elektrolisis digunakan dalam proses
pelapisannya. Perhiasan yang akan dilapisi ditempatkan pada katoda. Sedangkan
logam emas yang digunakan untuk menyepuh ditempatkan pada anoda. Dalam
proses ini, elektrolit yang digunakan adalah larutan yang mengandung Au3+.
Larutan Au3+ harus dibuat dengan konsentrasi yang rendah agar proses
penempelannya sempurna. Jika penempelannya terlalu cepat, proses kristalisasi
tidak akan sempurna dan akan menjadi hitam (tidak mengkilap).
Apotas (K2CO3.KCN) ditambahkan ke dalam garam Au3+ akan membentuk ion
kompleks [Au(CN)6]3-. Penambahan apotas (K2CO3.KCN) bertujuan untuk menjaga
konsentrasi Au3+ dalam larutan serendah mungkin.
3. Proses penyepuhan
Penyepuhan merupakan salah satu proses elektrolisis pada logam seperti emas,
perak, tembaga dll yang bertujuan untuk menutupi logam yang penampilannya
kurang baik atau menutupi logam yang mudah berkarat. Logam-logam ini dilapisi
dengan logam lain yang penampilan dan daya tahannya lebih baik agar tidak
berkarat.
Misalnya mesin kendaraan bermotor yang terbuat dari baja umumnya
dilapisi kromium agar terhindar dari korosi. Beberapa alat rumah tangga juga
disepuh dengan perak sehingga lebih awet dan penampilannya tampak lebih baik.
Badan sepede titanium dilapisi titanium oksida (TiO2) yang bersifat keras dan tidak
dapat ditembus oleh oksigen atau uap air sehingga terhindar dari reaksi oksida yang
menyebabkan korosi.
Prinsip kerja proses penyepuhan adalah penggunaan sel dengan elektrolit larutan
dan elektrode reaktif. Contoh jika logam atau cincin dari besi akan dilapisi emas
digunakan larutan elektrolit AuCl3(aq). Logam besi (Fe) dijadikan sebagai katode,
sedangkan logam emasnya (Au) sebagai anode.
Proses yang terjadi yaitu oksidasi logam emas (anode) menjadi Au 3+(aq). Kation ini
akan bergerak ke katode menggantikan kation Au3+ yang di reduksi di katode. Kation
9
Au3+ di katode direduksi membentuk endapan logam emas yang melapisi logam atau
cincin besi. Proses ini cukup murah karena emas yang melapisi besi hanya berupa
lapisan tipis.
5. Metalurgi
Proses pemisahan (pemurnian) logam dari bijih logam yang menggunakan
proses elektrolisis, antara lain:
a. Proses Hall-Heroult
Aluminium didapatkan dari bijih bauksit dengan cara elektrolisis
lelehan Al2O3 yang diperoleh dari bijih bauksit. Pada proses ini, lelehan Al2O3 yang
dicampur dengan kriolit (Na3AlF6) dielektrolisis dengan menggunakan elektroda dari
grafit.
b. Pemurnian Tembaga
Proses pengambilan tembaga dari bijih tembaga pada awalnya dilakukan
dengan reduksi. Namun, tembaga yang dihasilkan tidak murni. Tembaga dimurnikan
dengan elektrolisis larutan CuSO4. Dalam larutan ini, anoda dibuat dari logam
tembaga yang tidak murni dan katoda dibuat dari tembaga murni.
10
Selama proses elektrolisis ini, tembaga tidak murni yang berada di anoda
teroksidasi dan larut sebagai ion Cu2+. Ion Cu2+ bergerak menuju katoda dan
mengendap sebagai logam tembaga murni di katoda.
7. Elektrosintesis
Elektrosintesis adalah metode yang menggunakan reaksi elektrolisis untuk
menghasilkan produk tertentu. Sebagai contoh adalah elektrolisis MnO 2 yang
merupakan bahan baku pembuatan baterai alkalin.
Larutan untuk elektrosintesis senyawa MnO2 adalah MnSO4 dalam H2so4.
Berperan sebagai anoda adalah grafit, dimana Mn2+ teroksidasi. Sedangkan di katoda,
hydrogen tereduksi dari H+ menjadi H2.
8. Proses klor-alkali
11
Elektrolisis air laut dapat menghasilkan klorin dan basa natrium hidroksida.
Ada tiga macam metode berbeda dimana dua komponen tersebut dihasilkan, yaitu:
sel membran, sel diafragma dan proses sel merkuri.
BAB III
Kesimpulan
Elektrolisis adalah proses kimia penting yang dapat digunakan untuk memproduksi
unsur-unsur murni dan senyawa kimia berguna. Ada dua jenis elektrolisis: elektrolisis cair
dan elektrolisis lebur.
Elektrolisis digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan memiliki keuntungan dan
kerugian. Meskipun penting dalam industri, elektrolisis juga dapat menjadi mahal dan
merusak lingkungan jika tidak dilakukan dengan benar.
12
Referensi
13