Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEL ELEKTROLISIS

“Pembahasan Proses Elektrolisis Untuk Mata Kuliah MKE”

Disusun oleh:
Muhamad samsul arif hidayat / 22271015720

Fakultas Teknologi Industri


INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO JAKARTA
2023
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Pembahasan Proses Elektrolisis Untuk Mata Kuliah MKE” ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai ujian akhir semester mata
kuliah mesin konversi energi. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna
bagi para pembaca.

Jakarta, 14 Juli 2023

2
DAFTAR ISI

Halaman judul.......................................................................................................................................1
Kata Pengantar......................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................4
LATAR BELAKANG...........................................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................................4
TUJUAN..........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................5
Pengertian sel elektrolisis..............................................................................................................5
Pengertian elektrolisis...................................................................................................................5
Sejarah elektrolisis.........................................................................................................................6
Prinsip kerja elektrolisis.................................................................................................................6
Kegunaan sel elektrolisis................................................................................................................8
BAB III Kesimpulan............................................................................................................................12
Referensi..........................................................................................................................................13

3
BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Elektrolisis merupakan proses disosiasi suatu elektrolit dengan bantuan arus listrik.
Pemanfaatan system ini dalam dunia industrI sangat beragam, antara lain untuk pemurnian
logam, elektrosintesis, ekstraksi logam, industri bahan kimia, industrI metalurgi (pengolahan
logam) dan industri kerajinan.
Dalam kehidupan sehari-hari sel elektrolisis banyak dimanfaatkan dalam proses
penyepuhan, pemurnian logam dan pelapisan logam pada pembuatan perhiasan.
Untuk itu penulis merasa perlu untuk merangkum dan membuat sebuah makalah
tentang apa itu elektrolisis mengingat begitu sering kita jumpai proses ini dalam kehidupan
sehari-hari namun sebagaian masyarakat awam tidak familiar dengan apa itu elektrolisis jika
ditinjau dari segi sains.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan suatu pokok
masalah yang kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan elektrolisis?
2. Bagaimanakah sejarah elektrolisis?
3. Bagaimana cara kerja elektrolisis?
4. Apa kegunaan sel elektrolisis?
5. Apa keuntungan dan kerugian elektrolisis?

TUJUAN
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi nilai UJIAN AKHIR SEMESTER mata kuliah mesin konversi energi
2. Untuk menambah wawasan tentang dasar-dasar system elektrolisis
3. Untuk mengetahui konsep dasar mengenai elektrolisis
4. Untuk mengetahui contoh dan aplikasi sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari

4
BAB II PEMBAHASAN

Pengertian sel elektrolisis


Sel elektrolisis adalah satu sel yang ada dalam elektrokimia, dapat kita artikan
sebagai perubahan arus listrik menjadi suatu reaksi kimia. Sel elektrolisis tersusun dari
elektroda -elektroda yang dicelupkan dalam suatu kompartemen yang berisi larutan
elektrolit. Pada sel elektrolisis terdapat 2 buah elektroda yang dihubungkan pada sumber
listrik yaitu anoda di kutub positif dan katoda di kutub negatif.
Anoda pada sel elektrolisis merupakan tempat terjadinya reaksi oksidasi, sedangkan
katoda merupakan tempat terjadinya reaksi reduksi.
Jadi dapat kita simpulkan sel elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit karena
adanya arus listrik yang mana akan terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia.

Pengertian elektrolisis
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik pada sel elektrolisis.
Reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi
listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).
Tiga ciri utama, yaitu:
 Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion-ion ini dapat
memberikan atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui
larutan.
 Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus
listrik searah (DC).
 Ada 2 elektrode dalam sel elektrolisis.
Elektrode yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut katode,
sedangkan elektrode yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar
disebut anode. Katode adalah tempat terjadinya reaksi reduksi yang elektrodanya negatif (-)
dan anode adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi yang elektrodanya positif (+).

5
Sejarah elektrolisis

Kata “elektrolisis" diperkenalkan oleh Michael Faraday pada tahun 1834,


menggunakan kata bahasa Yunani ἤλεκτρον (pengucapan Yunani: [ɛ̌ːlektron]) "amber", yang
sejak abad ke-17 diasosiasikan dengan fenomena kelistrikan, dan λύσις (pengucapan
Yunani: [lýsis]) yang berarti "pelarutan". Namun demikian, elektrolisis, sebagai alat untuk
mempelajari reaksi kimia dan mendapatkan elemen murni, mendahului penggunaan istilah
dan deskripsi formal oleh Faraday.
Di awal abad ke-19, Michael Faraday menyelidiki hubungan antara jumlah listrik yang
mengalir dalam sel dan kuantitas kimia yang berubah di elektroda saat elektrolisis. Ia
merangkumkan hasil pengamatannya dalam dua hukum pada tahun 1833.
C (Coulomb) adalah satuan muatan listrik, dan 1 C adalah muatan yang dihasilkan
bila arus 1 A (Ampere) mengalir selama 1 detik. Tetapan fundamental listrik
adalah konstanta Faraday, F = 9,65 x104 C, yang didefinisikan sebagai kuantitas listrik yang
dibawa oleh 1 mol elektron. Dimungkinkan untuk menghitung kuantitas mol perubahan
kimia yang disebabkan oleh aliran arus listrik yang tetap mengalir untuk rentang waktu
tertentu.
Hantaran listrik melalui larutan elektrolit dapat dianggap sebagai aliran elektron.
Jadi, apabila elektron telah dapat mengalir dalam larutan elektrolit berarti listrik dapat
mengalir dalam larutan tersebut. Elektron berasal dari kutub katode atau kutub negatif.
Sedangkan pada anode melepaskan ion positif dan membentuk endapan pada logam
katode.

Prinsip kerja elektrolisis


Elektrolisis melibatkan dua elektroda yang terendam dalam larutan elektrolit.
Elektroda negatif disebut katoda, sedangkan elektroda positif disebut anoda.
Ketika arus listrik mengalir melalui elektrolit, ion-ion positif di tarik ke katoda,
sedangkan ion-ion negatif di tarik ke anoda. Di sisi katoda, ion-ion positif menerima elektron
dan berubah menjadi atom netral. Di sisi anoda, ion-ion negatif kehilangan elektron dan
berubah menjadi atom netral.

6
Proses ini menghasilkan gas, logam, atau senyawa kimia tergantung pada jenis
elektrolit yang digunakan.
Untuk lebih memahami prinsip kerja elektrilisis, berikut ilustrasi cara kerja sel
elektrolisis

Pada kompartemen yang berisi larutan elektrolit, dicelupkan 2 buah elektroda,


kemudian kedua elektroda tersebut dihubungkan dengan sumber listrik. Elektron yang
berasal dari sumber listrik nantinya akan masuk ke katoda dan keluar melalui anoda.
Sehingga katoda akan bermuatan negatif sedangkan anoda akan bermuatan positif.
Di dalam kompartemen tersebut, larutan elektrolit juga akan mengion menjadi
kation dan anion. Kation akan tertarik ke arah katoda karena katoda bermuatan negatif dan
anion akan tertarik ke arah anoda karena anoda bermuatan positif.
Untuk larutan elektrolit yang bisa digunakan dalam sel elektrolisis yaitu larutan
garam, larutan asam, larutan basa, dan bisa juga digunakan lelehan dan leburan garam.
Ada dua jenis elektrolisis: elektrolisis cair dan elektrolisis lebur.
Elektrolisis cair merupakan proses elektrolisis yang melibatkan larutan elektrolit, Contoh
elektrolisis cair adalah elektrolisis air, elektrolisis natrium klorida, dan elektrolisis asam
sulfat.

7
sedangkan elektrolisis lebur merupakan proses elektrolisis yang melibatkan elektrolit yang
dileburkan. Untuk contoh elektrolisis lebur adalah elektrolisis aluminium oksida, elektrolisis
klorin, dan elektrolisis emas.

Kegunaan sel elektrolisis


Terdapat beberapa penerapan sel elektrolisis dalam dunia industri, seperti industri
bahan kimia yaitu untuk pembuatan beberapa bahan kimia, industri metalurgi (pengolahan
logam), dan industri kerajinan. Sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari banyak
dimanfaatan dalam proses penyepuhan, pemurnian logam, dan pelapisan logam seperti
pada pembuatan perhiasan.

1. Dalam pembuatan gas di laboratorium


Sel elektrolisis banyak digunakan dalam industri pembuatan gas misalnya
pembuatan gas oksigen, gas hidrogen, atau gas klorin. Untuk menghasilkan gas
oksigen dan hydrogen dapat menggunakan larutan elektrolit dari kation golongan I
A, (K+, Na+), golongan II A, (Ca2+, Mg2+), Al3+, Mn2+, dan anion yang mengandung
oksigen (SO42-, CO32-, NO3-, PO43-, ClO4-) dengan elektrode Pt atau karbon.
Reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas, misalnya elektrolisis larutan
Na2SO4 menggunakan elektrode karbon. Karena pada katode dan anode yang
bereaksi adalah air, semakin lama air semakin berkurang sehingga perlu
ditambahkan.
Perlu diingat bahwa walaupun yang bereaksi adalah air, tidak berarti elektrolit
Na2SO4 tidak diperlukan. Elektrolit ini berguna sebagai penghantar arus listrik.

2. Industri Kerajinan
Industri kerajinan banyak menggunakan bahan baku dari logam, seperti
perhiasan dan peralatan rumah tangga. Pembuatan kerajinan logam sering
menggunakan proses elektrolisis seperti penyepuhan, vernikel, dan verkrom.

8
Misalnya, kursi lipat besi logam dilapisi logam krom melalui
elektrolisis Cr2(SO4)3 dengan anoda logam krom dan katoda dari logam yang akan
dilapisi krom. Metode ini dikenal sebagai verkrom.
Pada pembuatan perhiasan berlapis emas, elektrolisis digunakan dalam proses
pelapisannya. Perhiasan yang akan dilapisi ditempatkan pada katoda. Sedangkan
logam emas yang digunakan untuk menyepuh ditempatkan pada anoda. Dalam
proses ini, elektrolit yang digunakan adalah larutan yang mengandung Au3+.
Larutan Au3+ harus dibuat dengan konsentrasi yang rendah agar proses
penempelannya sempurna. Jika penempelannya terlalu cepat, proses kristalisasi
tidak akan sempurna dan akan menjadi hitam (tidak mengkilap).
Apotas (K2CO3.KCN) ditambahkan ke dalam garam Au3+ akan membentuk ion
kompleks [Au(CN)6]3-. Penambahan apotas (K2CO3.KCN) bertujuan untuk menjaga
konsentrasi Au3+ dalam larutan serendah mungkin.

3. Proses penyepuhan
Penyepuhan merupakan salah satu proses elektrolisis pada logam seperti emas,
perak, tembaga dll yang bertujuan untuk menutupi logam yang penampilannya
kurang baik atau menutupi logam yang mudah berkarat. Logam-logam ini dilapisi
dengan logam lain yang penampilan dan daya tahannya lebih baik agar tidak
berkarat.
Misalnya mesin kendaraan bermotor yang terbuat dari baja umumnya
dilapisi kromium agar terhindar dari korosi. Beberapa alat rumah tangga juga
disepuh dengan perak sehingga lebih awet dan penampilannya tampak lebih baik.
Badan sepede titanium dilapisi titanium oksida (TiO2) yang bersifat keras dan tidak
dapat ditembus oleh oksigen atau uap air sehingga terhindar dari reaksi oksida yang
menyebabkan korosi.
Prinsip kerja proses penyepuhan adalah penggunaan sel dengan elektrolit larutan
dan elektrode reaktif. Contoh jika logam atau cincin dari besi akan dilapisi emas
digunakan larutan elektrolit AuCl3(aq). Logam besi (Fe) dijadikan sebagai katode,
sedangkan logam emasnya (Au) sebagai anode.
Proses yang terjadi yaitu oksidasi logam emas (anode) menjadi Au 3+(aq). Kation ini
akan bergerak ke katode menggantikan kation Au3+ yang di reduksi di katode. Kation

9
Au3+ di katode direduksi membentuk endapan logam emas yang melapisi logam atau
cincin besi. Proses ini cukup murah karena emas yang melapisi besi hanya berupa
lapisan tipis.

4. Industri Bahan Kimia


Bahan kimia tertentu, seperti gas klorin dan NaOH dibuat menggunakan cara
elektrolisis. Cara ini dinilai lebih ekonomis dibandingkan menggunakan proses kimia
biasa. Larutan NaCl pekat yang diperoleh dari pemekatan air laut dielektrolisis untuk
menghasilkan gas klorin dan NaOH. Cara ini memungkinkan untuk memperoleh
bahan baku dengan mudah dan murah. Proses produksi gas klorin dan NaOH secara
elektrolisis menggunakan sel elektrolisis dengan diafragma yang mencegah
terjadinya reaksi antara gas klorin dan NaOH yang dihasilkan.

5. Metalurgi
Proses pemisahan (pemurnian) logam dari bijih logam yang menggunakan
proses elektrolisis, antara lain:
a. Proses Hall-Heroult
Aluminium didapatkan dari bijih bauksit dengan cara elektrolisis
lelehan Al2O3 yang diperoleh dari bijih bauksit. Pada proses ini, lelehan Al2O3 yang
dicampur dengan kriolit (Na3AlF6) dielektrolisis dengan menggunakan elektroda dari
grafit.
b. Pemurnian Tembaga
Proses pengambilan tembaga dari bijih tembaga pada awalnya dilakukan
dengan reduksi. Namun, tembaga yang dihasilkan tidak murni. Tembaga dimurnikan
dengan elektrolisis larutan CuSO4. Dalam larutan ini, anoda dibuat dari logam
tembaga yang tidak murni dan katoda dibuat dari tembaga murni.

10
Selama proses elektrolisis ini, tembaga tidak murni yang berada di anoda
teroksidasi dan larut sebagai ion Cu2+. Ion Cu2+ bergerak menuju katoda dan
mengendap sebagai logam tembaga murni di katoda.

6. Proses pemurnian logam kotor


Proses pemurnian logam kotor banyak dilakukan dalam pertambangan.
Logam transisi yang kotor dapat dimurnikan dengan cara menempatkannya sebagai
anode dan logam murni sebagai katode. Elektrolit yang digunakan adalah elektrolit
yang mengandung kation logam yang dimurnikan. Contoh: proses
pemurnian nikel menggunakan larutan NiSO4(aq).
Nikel murni digunakan sebagai katode, sedangkan nikel kotor (logam yang
dimurnikan) digunakan sebagai anode.
Logam nikel yang kotor pada anode dioksidasi menjadi ion Ni 2+. Kemudian,
ion Ni2+ pada katode direduksi membentuk logam Ni dan bergabung dengan katode
yang merupakan logam murni. Kation Ni2+ di anode bergerak ke daerah katode
menggantikan kation yang direduksi.
Untuk mendapatkan logam nikel murni (di katode), diharuskan ada
penyaringan sehingga kotoran (tanah, pasir, dan lain-lain) hanya berada di anode
dan tidak berpindah ke katode sehingga daerah di katode merupakan daerah yang
bersih.

7. Elektrosintesis
Elektrosintesis adalah metode yang menggunakan reaksi elektrolisis untuk
menghasilkan produk tertentu. Sebagai contoh adalah elektrolisis MnO 2 yang
merupakan bahan baku pembuatan baterai alkalin.
Larutan untuk elektrosintesis senyawa MnO2 adalah MnSO4 dalam H2so4.
Berperan sebagai anoda adalah grafit, dimana Mn2+ teroksidasi. Sedangkan di katoda,
hydrogen tereduksi dari H+ menjadi H2.

8. Proses klor-alkali

11
Elektrolisis air laut dapat menghasilkan klorin dan basa natrium hidroksida.
Ada tiga macam metode berbeda dimana dua komponen tersebut dihasilkan, yaitu:
sel membran, sel diafragma dan proses sel merkuri.

Keuntungan dan kerugian elektrolisis


Keuntungan dari elektrolisis adalah bahwa sel elektrolisis dapat digunakan untuk
memproduksi unsur-unsur murni dan senyawa kimia yang sulit diperoleh secara alami.
Disamping itu sel ini juga dapat digunakan untuk memurnikan logam dan membuat baterai.
Kerugian dari elektrolisis adalah bahwa dalam prosesnya sel elektrolisis
membutuhkan sumber energi yang besar dan dapat menjadi mahal. Selain itu, elektrolisis
juga dapat menghasilkan limbah dan polutan yang dapat merusak lingkungan jika tidak
diolah dengan baik.

BAB III

Kesimpulan

Elektrolisis adalah proses kimia penting yang dapat digunakan untuk memproduksi
unsur-unsur murni dan senyawa kimia berguna. Ada dua jenis elektrolisis: elektrolisis cair
dan elektrolisis lebur.
Elektrolisis digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan memiliki keuntungan dan
kerugian. Meskipun penting dalam industri, elektrolisis juga dapat menjadi mahal dan
merusak lingkungan jika tidak dilakukan dengan benar.

12
Referensi

Elektrolisis - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Sel Elektrolisis: Definisi, Fungsi, dan Bedanya dengan Sel Volta (detik.com)
Penggunaan Elektrolisis | Ilmu Kimia | Artikel dan Materi Kimia
Penggunaan Sel Elektrolisis Dalam Industri dan Kehidupan Sehari-hari - Glosaria.com
Sel Elektrolisis - Pengertian, Reaksi, dan Contoh Soal (zenius.net)
Apa Itu Elektrolisis Dalam Kimia? - TypeOst
Sel Elektrolisis: Pengertian, Proses Reaksi, dan Contohnya (akupintar.id)
Sel Elektrolisis: Pengertian, Ciri, Prinsip, dan Kegunaan | kumparan.com
https://www.bing.com/search?
pglt=41&q=kelemahan+elektrolisis&cvid=9fd6e7e9e4b24c19ad9872f2945bea9c&aqs=edg
e..69i57j69i64.5417j0j1&PC=LCTS&FPIG=09305173CAEF4ADDAD9F131CA785F820&first=1
1&FORM=PERE

13

Anda mungkin juga menyukai