Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat Rahmat-Nya lah
penulisan makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu. Makalah ini disusun sebagai tugas untuk mata
kuliah "Kimia Dasar" dan menjadi referensi tentang "Elektrokimia"
Makalah ini disusun secara khusus dan sistemika dan penyusunannya dilakukan secara kelompok.
Substansi yang terdapat dalam makalah ini berasal dari beberapa referensi buku dan literatur - literaturnya
lain, ditambah pula dari sumber-sumber lain yang berasal dari media elektronik melalui pengambilan bahan
dari internet. Sistematika penyusunan makalah ini terbentuk melalui kerangka yang berdasarkan acuan atau
sumber dari buku maupun literatur-literatur lainnya.
Makalah yang berjudul "Elektrokimia" ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi
mahasiswa, dosen atau masyarakat umum dan juga sebagai bahan pembanding dengan makalah lain yang
secara substansial mempunyai kesamaan. Tentunya dari konstruksi yang ada dalam makalah ini yang
merupakan tugas mata kuliah "Kimia Dasar" banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis
berharap diberikan kritikan yang membangun kepada para pembaca.

Medan, 15 Januari 2014


Penyusun,

DAFTAR ISI
Kata pengantar .... 1
Daftar isi .......2
BAB I pendahuluan ........3
A. Latar belakakang .................3
B. Tujuan pembahasan .............................................................................................3
C. Perumusan masalah .................3
BAB II pembahasan .............. 4
v Pengertian elektrokimia ...................................................................................... 4
v Pengolongan sel elektrokimia ............................................................................ 4
v Aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia .................................... 5
i.
Elektroanalisis .......................................................................................... 5
ii.
Elektrosistesis
......................................................................................... 6
iii.
Eletrokoagulasi .......................................................................................,,. 8
iv. Elektrodialisis
.......................................................................................... 9
v. Elektrowining
......................................................................................... 9
vi.
Elektrofining
.......................................................................................... 9
vii.
Elektroplating
..........................................................................................10
BAB III PENUTUP
................................................................................. 11
a. Kesimpulan
..............................................................................................11
b. Saran
..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 12

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dan reaksi kimia. Elemen yang
digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron yang dimiliki. Dengan
kata lain adalah cabang ilmu kimia yang berhubungan dengan arus listrik dan potensi.
Metode elektrokimia adalah metode yang didasarkan pada reaksi redoks, yakni gabungan dari reaksi
reduksi dan oksidasi, yang berlangsung pada elektroda yang sama. Sistem elektrokimia meliputi sel
elektrokimia

dan

reaksi

elektrokimia.

Secara garis besar, sel elektrokimia dapat digolongkan menjadi :


a.

Sel Galvani

b.

Sel elektrolisis
Elektrokimia sendiri memiliki banyak manfaat dalam bidang analisis kimia diantaranya :

a.

Elektroanalisis

b.

Elektrosistesis

c.

Eletrokoagulasi

d.

Elektrodialisis

e.

Elektrowining

f.

elektrofining

g.

elektroplating dan lain sebagainya.

TUJUAN PEMBAHASAN
Tujuan pembahasan dari makalah ini agar kita dapat mengetahui apa saja pemanfaatan elektrokimia
dalam bidang analisis kimia itu sendiri.

PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah secara singkat dari makalah ini adalah sebagai berikut :
v Pengertian elektrokimia
v Pengolongan sel elektrokimia
v Aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia
viii.

Elektroanalisis

ix.

Elektrosistesis

x.

Eletrokoagulasi

xi.

Elektrodialisis

xii.

Elektrowining

xiii.

elektrofining
3

xiv.

elektroplating

BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN ELEKTROKIMIA
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dan reaksi kimia. Elemen yang
digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron yang dimiliki.dengan
kata lain, Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan (reaksi) kimia dengan
kerja listrik, yang biasanya melibatkan sel elektrokimia yang menerapkan prinsip reaksi redoks dalam
aplikasinya.
Reaksi elektrokimia melibatkan perpindahan elektron elektron bebas dari suatu logam kepada
komponen di dalam larutan. Kesetimbangan reaksi elektrokimia penting dalam sel galvani (yang
menghasilkan arus listrik) dan sel elektrolisis (yang menggunakan arus listrik). Pengukuran daya gerak
listrik (DGL) suatu sel elektrokimia dalam jangkauan suhu tertentu dapat digunakan untuk menentukan nilai
nilai termodinamika reaksi yang berlangsung serta koefisien aktifitas dari elektrolit yang terlibat.
Sel elektrokimia adalah alat yang digunakan untuk melangsungkan perubahan di atas. Dalam sebuah
sel, energi listrik dihasilkan dengan jalan pelepasan elektron pada suatu elektroda (oksidasi) dan penerimaan
elektron pada elektroda lainnya (reduksi). Elektroda yang melepaskan elektron dinamakan anoda sedangkan
elektroda yang menerima elektron dinamakan katoda. Jadi sebuah sel elektrokimia selalu terdiri :
a. Anoda : Elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi
b. Katoda : Elektroda tempat berlangsungnya reaksi reduksi.
c. Larutan elektrolit, larutan ionik dapat menghantarkan arus, larutan ionik dianggap seperti resistor
dalam suatu sirkuit maka ukuran dari sifat-sifat larutan adalah tahanan, R, ( atau ekuivalent dengan
konductan, L) mengikuti hukum Ohm.

PENGOLONGAN SEL ELEKTROKIMIA


Pengolongan sel elektrokimia antara lain:

A. sel galvani/ sel volta


Sel Volta atau sel galvani adalah sel elektrokimia yang melibatkan raksi redoks dan menghasilkan arus
listrik.Sel volta terdiri atas elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anoda (electrode
negative) , dan tempat berlangsungnya reaksi reduksi disebut katoda(electrode positif).
Susunan sel volta adalah :

Notasi sel : Y / ion Y // ion X / X


Logam X mempunyai potensial reduksi yang lebih positip dibanding logam Y , sehingga logam Y bertindak
sebagai anoda dan logam X bertindak sebagai katoda.
Jembatan garam mengandung ion-ion positif dan ion-ion negatif yang berfungsi menetralkan muatan positif
dan negative dalam larutan elektrolit. Salah satu aplikasi sel galvani adalah penggunaan sel Zn/Ag2O3 untuk
baterai jam.

B. Sel elektrolisis
Sel elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi kimia tidak terjadi
secara spontan tetapi melalui perbedaan potensial yang dipicu dari luar sistem. Anoda berfungsi sebagai
elektroda bermuatan positif dan katoda bermuatan negatif, sehingga arus listrik mengalir dari anoda ke
katoda. Sel elektrolisis banyak digunakan untuk produksi alumunium atau pemurnian tembaga.

APLIKASI ELEKTROKIMIA DALAM BIDANG ANALISIS KIMIA


Elektrokimia memiliki banyak metode yang digunakan dalam bidang analisis kimia. Namun, aplikasi
/ metode-metode tersebut sangat jarang kita dengarkan. Sesuai dengan namanya, Sesuai dengan namanya,
metode elektrokimia adalah metode yang didasarkan pada reaksi redoks, yakni gabungan dari reaksi reduksi
dan oksidasi, yang berlangsung pada elektroda yang sama/berbeda dalam suatu sistim elektrokimia.
Sistem elektrokimia meliputi sel elektrokimia dan reaksi elektrokimia. Sel elektrokimia yang
menghasilkan listrik karena terjadinya reaksi spontan di dalamnya di sebut sel galvani. Sedangkan sel
elektrokimia di mana reaksi tak-spontan terjadi di dalamnya di sebut sel elektrolisis. Peralatan dasar dari sel
elektrokimia adalah dua elektroda -umumnya konduktor logam- yang dicelupkan ke dalam elektrolit
konduktor ion (yang dapat berupa larutan maupun cairan) dan sumber arus. Karena didasarkan pada reaksi
redoks, pereaksi utama yang berperan dalam metode ini adalah elektron yang di pasok dari suatu sumber
listrik. Sesuai dengan reaksi yang berlangsung, elektroda dalam suatu sistem elektrokimia dapat dibedakan
menjadi katoda, yakni elektroda di mana reaksi reduksi (reaksi katodik) berlangsung dan anoda di mana
reaksi oksidasi (reaksi anodik) berlangsung.

A. Elektroanalisis
Kimia elektroanalisis merupakan metode analisis kuantitatif berdasarkan pengukuran sifat larutan analit
( sebagai bagian dari elektrokimia).
System pengukuran terdiri dari :
a.

Elektrolit yang mampu menghantarkan arus listrik

b.

Alat ukur ( rangkaian luar), untuk mengukur signal listrik

c.

Elektroda, koduktor yang berfungsi mengabungkan system alat ukur dengan elektrolit.
Contoh metoda elektroanalisis adalah potensiometrik.
Potensiometrik adalah satu cara elektrokimia untuk analisa ion secara kuantitatif berdasarkan
pengukuran potensial dari elektroda yang peka terhadap ion yang bersangkutan. Potensiometri digunakan
untuk menentukan konsentrasi
5

Suatu ion,pH larutan , dan titik akhir titrasi. Potensiometri digunakan sebagai salah satu metode untuk
mengukur konsentrasi suatu larutan,yang dijelaskan melalaui persamaan Nerst .
Elemen

yang

digunakan

dalam

potensiometri

adalah

Elektroda

pembanding,elektroda

Indikator,Jembatan garam dan larutan yang dianalisis.


Elektroda pembanding dibagi menjadi dua ,yaitu elektroda pembanding primer dan elektroda pembanding
skunder ( elektroda kalomel dan elektroda perak ).
Elektroda Indikator dibagi menjadi dua yaitu elektroda Logam dan elektroda membran.elektroda
Logam terdiri dari tiga macam,antara lain elektroda jenis pertama ,kedua dan ketiga .sedangkan elektroda
membran dibagi menjadi elektroda membran kaca,elektroda membran padat,elektroda membran cair dan
elektroda membran gas.
Proses titrasi potensiometri dapat dilakukan dengan bantuan elektroda indikator dan elektroda
pembanding yang sesuai. Cara potensiometri ini bermanfaat bila tidak ada indikator yang cocok untuk
menentukan titik akhir titrasi .

B. elektrosintesis
Aplikasi lain yang tidak kalah pentingnya dari metode elektrokimia dan sekarang sedang marak
dikembangkan oleh para peneliti adalah elektrosintesis. Teknik / metode elektrosintesis adalah suatu cara
untuk mensintesis atau memproduksi suatu bahan yang didasarkan pada teknik elektrokimia. Pada metode
ini terjadi perubahan unsur / senyawa kimia menjadi senyawa yang sesuai dengan yang diinginkan.
Penggunaan metode ini oleh para peneliti dalam mensintesis bahan didasarkan oleh berbagai keuntungan
yang ditawarkan seperti peralatan yang diperlukan sangat sederhana, yakni terdiri dari dua/tiga batang
elektroda yang dihubungkan dengan sumber arus listrik, potensial elektroda dan rapat arusnya dapat diatur
sehingga selektivitas dan kecepatan reaksinya dapat ditempatkan pada batas-batas yang diinginkan melalui
pengaturan besarnya potensial listrik serta tingkat polusi sangat rendah dan mudah dikontrol. Dari
keuntungan yang ditawarkan menyebabkan teknik elektrosintesis lebih menguntungkan dibandingkan
metode sintesis secara konvensional, yang sangat dipengaruhi oleh tekanan, suhu, katalis dan konsentrasi.
Selain itu proses elektrosintesis juga dimungkinkan untuk dilakukan pada tekanan atmosfer dan pada suhu
antara 100-900 oC terutama untuk sintesis senyawa organik, sehingga memungkinkan penggunaan materi
yang murah.

Prinsip Elektrosintesis
Prinsip dari metode elektrosintesis didasarkan pada penerapan teori-teori elektrokimia biasa
sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Baik teknik elektrosintesis maupun metode sintesis secara
konvensional, mempunyai variabel-variabel yang sama seperti suhu, pelarut, pH, konsentrasi reaktan,
metode pencampuran dan waktu. Akan tetapi perbedaannya, jika di elektrosintesis mempunyai variabel

tambahan yakni variabel listrik dan fisik seperti elektroda, jenis elektrolit, lapisan listrik ganda, materi/jenis
elektroda, jenis sel elektrolisis yang digunakan, media elektrolisis dan derajat pengadukan.
Pada dasarnya semua jenis sel elektrolisis termasuk elektrosintesis selalu berlaku hukum Faraday
yakni:
i.

Jumlah perubahan kimia yang terjadi dalam sel elektrolisis, sebanding dengan muatan listrik yang
dilewatkan di dalam sel tersebut

ii.

Jumlah muatan listrik sebanyak 96.500 coulomb akan menyebabkan perubahan suatu senyawa
sebanyak 1,0 gram ekivalen (grek)
Sebelum melaksanakan elektrosintesis, sangatlah penting untuk memahami reaksi yang terjadi pada
elektroda. Di dalam sel elektrolisis akan terjadi perubahan kimia pada daerah sekitar elektroda, karena
adanya aliran listrik. Jika tidak terjadi reaksi kimia, maka elektroda hanya akan terpolarisasi, akibat potensial
listrik yang diberikan.
Reaksi kimia hanya akan terjadi apabila ada perpindahan elektron dari larutan menuju ke elektroda
(proses oksidasi), sedangkan pada katoda akan terjadi aliran elektron dari katoda menuju ke larutan (proses
reduksi). Proses perpindahan elektron dibedakan atas perpindahan elektron primer,artinya materi pokok
bereaksi secara langsung pada permukaan elektroda, sedangkan pada perpindahan elektron secara sekunder,
elektron akan bereaksi dengan elektrolit penunjang, sehingga akan dihasilkan suatu reaktan antara
(intermediate reactan), yang akan bereaksi lebih lanjut dengan materi pokok di dalam larutan. Reaktan antara
ini dapat dihasilkan secara internal maupun eksternal:
Perpindahan elektron secara primer : O + ne P
Perpindahan elektron secara sekunder : X + ne I, O + I P

Aplikasi Metode Elektrosintesis


Metode elektrosintesis telah banyak dimanfaatkan oleh para peneliti dalam mensintesis senyawa
organik (elektrosintesis organik) dan elektrosintesis bahan konduktor organik serta yang tak kalah
bergengsinya dan sedang dikembangkan saat ini adalah pemanfaatan polutan menjadi senyawa yang
bermanfaat melalui metode elektrosintesis. Aplikasi di luar yang penulis ketahui sebagaimana tersebut di
atas mungkin telah sangat jauh berkembang karena memang sifat ilmu pengetahuan yang dinamis dan selalu
berkembang seiring waktu.
Untuk sintesis bahan organik, didasarkan pada reaksi penggabungan, substitusi, siklisasi dan reaksi
eliminasi yang diikuti pengaturan kembali secara elektrokimia. Ini berbeda dengan metode secara
konvensional yang memakai dasar reduksi aldehid, oksidasi alkohol, reduksi senyawa nitro dan oksidasi
senyawa sulfur. Kesulitan yang timbul selama elektrosintesis organik yakni apabila zat antara yang
diinginkan memiliki kestabilan yang rendah, cara mengatasinya adalah dengan menyediakan zat perangkap
(trapping agent) di dalam larutan dengan syarat zat perangkap ini tidak bereaksi dengan zat elektroaktif dan
tidak mengalami elektrolisis.
7

Beberapa contoh dari elektrosintesis organik adalah pembuatan chiral drug untuk industri farmasi,
sintesis p-aminofenol melalui reduksi nitrobenzena secara elektrolisis, pembuatan soda (NaOH) dan asam
sulfat (H2SO4) dari Na2SO4 melalui proses splitting electrochemis, reduksi senyawa Triphenylbiomoethylene
menjadi Triphenilethylene dan Triphenylethan serta ratusan senyawa organik lainnya yang telah berhasil
dibuat untuk keperluan bahan baku obat. Untuk skala perusahaan/pabrik telah dilakukan oleh Perusahan
Monsanto (Kanada) dengan memproduksi adiponitril (bahan dasar nylon 6,6) dan produksi fluorokarbon
oleh Perusahaan Philips (Belanda).

C. elektrokoagulasi
Elektrokoagulasi merupakan proses yang dilewati oleh arus listrik pada air. Hal tersebut telah dibuktikan
betapa efisiennya proses tersebut untuk menghilangkan kontaminan di dalam air. Elektrokoagulasi
mempunyai efisiensi yang tinggi dalam penghilangan kontaminan dan biaya operasi yang rendah. Proses ini
berdasarkan pada prinsip ilmu dimana adanya respon air yang mengandung kontaminan terhadap medan
listrik melalui reaksi reduksi dan oksidasi dan dapat menghilangkan beberapa kation berat 99% serta dapat
mengurangi mikroorganisme dalam air. Beberapa ion-ion lainnya dan koloid-koloid dapat dihilangkan.
Elektrokoagulasi (EC) merupakan bukan teknologi terbaru. Pengolahan limbah cair dengan
menggunakan EC telah dipraktekan sejak abad ke-20 (100 tahun yang lalu) dengan keberhasilan proses yang
terbatas. Dengan menggunakan listrik untuk mengolah air merupakan hal pertama yang dilakukan di Inggris
pada tahun 1889 dan aplikasi dari elektrolisis pada mineral beneficiation telah dipatenkan oleh Elmore pada
tahun 1904. Prinsip proses EC telah digunakan untuk mengolah air bilge dari kapal-kapal dan dipatenkan
pertama kali oleh A. E. Dietrich pada tahun 1906.

Mekanisme Proses Elektrokoagulasi


Sebuah reaktor elektrokoagulasi adalah sel elektrokimia dimana anoda korban ( biasanya menggunakan
aluminium atau besi) digunakan sebagai agen akoagulan .Secara simultan, gas-gas elektrolit dihasilkan
( hidrogen pada katoda ).
Beberapa material elektroda dapat dibuat dari aluminium, besi, stainless steel dan platina. Aluminium
merupakan material anoda yang sering digunakan. Persamaan (1) menjelaskan pelarutan anode aluminium :
Al3+ + 3e Al . (1)
Secara simultan, reaksi katodik biasanya terjadi perubahan hidrogen. Reaksi ini terjadi pada katoda dan
tergantung pada pH Pada pH netral atau alkali, hidrogen diproduksi melalui persamaan (2) :
2H2O+ 2e OH +H2 ..(2)
ketika dalam kondisi asam, persamaan (3) dapat menjelaskan dengan baik perubahan hidrogen pada katoda.
2H+ +2e H2 ... (3)

D. elektrodialisis
elektrodialisis adalah gabungan antara elektrokimia dan penukaran ion. Elektrodialisis yang disingkat
ED merupakan proses pemisahan elektrokimia dengan ion-ion berpisah melintas membran selektif anion dan
kation dari larutan encer kelarutan membran lebih pekat akibat aliran arus searah atau DC.
sedangkan ED-Balikan atau ED-Reversal atau (EDR) adalah proses ED namun kutub/polaritas elektrodaelektrodanya dibalik dengan daur waktu tertentu, sehingga membalik pula arah gerak ion dalam jajaran
membrannya. Sistem ini digunakan untuk mengubah air payau menjadi air minum atau untuk memekatkan
buangan atau limbah agar dapat dipakai ulang atau juga sebagai pralakuan atas umpan air padatan total
terlarut (PTT) tinggi sebelum masuk kesistem penukaran ion.

E. Elektrowining
Elektrowinning adalah proses elektrokimia yaitu proses pengendapan logam pada kutub katoda
menggunakan arus listrik yang mengalir dalam larutan elektrolit ( hasil dari pelarutan ), hasil yang diperoleh
pada kutub katoda adalah lumpur logam emas dan perak yang disebut cake yang dapat langsung dilebur
( smelting ).
Electrowinning adalah cara terbaru dan paling efesien digunakan dalam ekstraksi emas dan perak yang
terdapat di air kaya / PLS ( Pregnant Liquid Solution ) dengan prinsip elektrolisa ( reaksi redoks ) dalam
sebuah kompartemen:
Parameter suatu proses electrowinning dapat dikatakn selesai apabila telah sesuai dengan waktu yang
dibutuhkan untuk mengendapnya logam berharga yang diinginkan di katoda dengan kadar yang tinggi.
Untuk mengetahui berapa lama suatu proses electrowinning berlangsung hingga mencapai kadar endapan
logam berharga yang diinginkan, maka dapat dihitung berdasarkan Hukum Faraday:

Mekanisme Elektowinning
Aliran listrik dialirkan melalui elektroda yang tercelup di larutan kaya,menyebabkan logam berharga
mengendap di katoda

F. Elektrofining
Proses elektrolitik yang dilakukan untuk pemurnian logam yang biasanya telah mengalami
pemurnian dengan cara lain, dengan harapan mencapai kemurnian setinggi-tingginya.
Biasanya, terdapat 2 metoda yang digunakan :

1. Bullion Kadar Ag Tinggi Proses electrorefining adalah proses pertama, dengan prinsip yang sama dengan
electrowinning. Tetapi anoda untuk ini adalah Bullion, dan AgNO3 adalah larutan. Perak pada katoda dan
emas pada anoda, lalu peleburan dilakukan untuk mendapatkan batangan emas dan perak. Kita harus
melakukan elektrolisis untuk mendapatkan kadar 99,99%, dan larutan pada elektrolisis emas adalah Au(Cl)2-.
2. Bullion Kadar Au Tinggi Bullion dilebur langsung dengan aliran gas Cl2, gas klorin akan mengambil Au
dan kita akan mendapatkan batangan Au dan Ag. Kita juga harus melakukan elektrolisis untuk mendapatkan
kadar 99,99%, dan larutan pada elektrolisis emas adalah Au(Cl)2-.

G. elektroplating
Elektroplating merupakan salah satu cabang dari ilmu kimia (elektrokimia) yang membahas tentang energi
atau arus listrik yang menyebabkan suatu reaksi atau perubahan kimia serta energy listrik yang di hasilkan
melalui suatu reaksi kimia, hasil reaksi reaksi pada suhu yang amat tinggi melalui perubahan energi listrik
menjadi panas.
Dalam elektroplating proses yang terjadi adalah melalui elektroforesis yaitu gerakan partikel koloid
dalam medan listrik dengan menghasilkan dua elektrode (suatu penghantar yang dapat berbentuk batangan,
kepingan, atau kawat yang digunakan untuk memancarkan atau mengendalikan aliran partikel-partikel yang
bermuatan, baik dalam suatu cairan, gas, atau semi konduktor). Yang dialiri arus kearah, koloid bermuatan
negatif bergerak kearah anode, sedangkan koloid bermuatan positif ke katode. Proses ini digunakan untuk
memisahkan atau penguraian campuran. Setelah koloid itu terpisah atau melapisi anode tersebut sehingga
terbentuk lapisan tipis yang biasanya disebut plate.
Proses elektroplating mengubah sifat fisik, mekanik, dan sifat teknologi suatu material. Salah satu
contoh perubahan fisik ketika material dilapis dengan nikel adalah bertambahnya daya tahan material
tersebut terhadap korosi, serta bertambahnya kapasitas konduktifitasnya. Adapun dalam sifat mekanik,
terjadi perubahan kekuatan tarik maupun tekan dari suatu material sesudah mengalami pelapisan
dibandingkan sebelumnya.

10

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan dapat disimpulkan :

, Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan (reaksi) kimia dengan kerja
listrik, yang biasanya melibatkan sel elektrokimia yang menerapkan prinsip reaksi redoks dalam aplikasinya.

Sel elektrokimia terbagi atas 2 yaitu :


i.

Sel galvani/ sel volta

ii.

Sel elektrolisis

Ada berbagai aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia diantaranya :


i.

Elektroanalisis

ii.

Elektrosistesis

iii.

Eletrokoagulasi

iv.

Elektrodialisis

v.

Elektrowining

vi.

Elektrofining

vii.

Elektroplating

11

DAFTAR PUSTAKA

Buchari. 2003. Elektrokimia dalam Bahan Makanan dan Obat-obatan. Prosiding Seminar Nasional
Elektrokimia. P3IB BATAN. Jakarta

Atkins, P.W. 1999. Kimia Fisika Jilid 1 Edisi ke-4. Diterjemahkan oleh Irma I. Kartohadiprojo. Penerbit
Erlangga. Jakarta

Fagi, Fathurrachman. 2003. Elektrokimia dalam Industri Bahan Bakar Nuklir. Prosiding Seminar Nasional
Elektrokimia. P3IB BATAN. Jakarta

Cristian dan o relly,1986. Instrumental analisys.

Kennedy JH, analitical chemistry. 1990

http://mineraltambang.com/elution.html

http://www.scribd.com/inilahadanya/d/53045308-EMEW-Electro-Metal-Electro-Winning-at-Pt-Freeport

http://www.scribd.com/doc/46100691/proses-pengolahan-emas

12

Anda mungkin juga menyukai