Anda di halaman 1dari 34

elektrokimia

ELEKTROKIMI
A

Zannatul Munna
210101090365
Zannatul Munna
210101090365

Next
elektrokimia
ELEKTROKIMI
A

MULAI
Zannatul Munna
210101090365

Back
MENU
elektrokimia
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator

Tujuan Pembelajaran Peta Konsep Sub Bab Materi

Rancangan Kegiatan Rancangan Kegiatan


Aplikasi yang Digunakan
Apersepsi Evaluasi
Zannatul Munna
210101090365

Back
Kompetensi Inti

1. Memahami konsep sel elektrokimia dan


potensial sel.
2. Menjelaskan reaksi redoks dan perubahan
energi dalam reaksi kimia.
3. Menjelaskan mekanisme reaksi
elektrokimia dan kaitannya dengan
potensial sel.
4. Mampu menghitung potensial sel dari
elektrode standar dan non-standar.
5. Mengetahui aplikasi elektrokimia dalam
kehidupan sehari-hari, seperti baterai,
elektrolisis, dan korosi.
Kompetensi dasar

1. Menjelaskan konsep redoks dan reaksi


elektrokimia.
2. Menjelaskan prinsip kerja sel elektrokimia dan
menghitung potensial sel.
3. Menganalisis hubungan antara potensial sel
dan arus listrik yang dihasilkan.
4. Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi elektrokimia.
5. Mampu menerapkan prinsip elektrokimia
dalam aplikasi teknologi, seperti baterai,
elektrolisis, dan pelapisan logam.
6. Mampu merancang percobaan dan melakukan
pengukuran untuk mempelajari reaksi
elektrokimia.
indikator
1. Menjelaskan konsep reaksi redoks dan reaksi
elektrokimia dengan tepat.
2. Membedakan antara sel elektrokimia dan sel
galvanik serta menjelaskan prinsip kerjanya.
3. Menghitung potensial sel pada sel elektrokimia
dan menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
4. Memprediksi arah reaksi redoks pada sel
elektrokimia dengan menggunakan potensial sel.
5. Menjelaskan aplikasi elektrokimia dalam
kehidupan sehari-hari, seperti baterai, elektrolisis,
dan pelapisan logam.
6. Merancang percobaan dan melakukan
pengukuran untuk mempelajari reaksi
elektrokimia.
Tujuan pembelajaran

1. Peserta didik mampu memahami konsep dasar


reaksi redoks dan reaksi elektrokimia.
2. Peserta didik mampu memahami prinsip kerja sel
elektrokimia dan sel galvanik.
3. Peserta didik mampu menghitung potensial sel
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4. Peserta didik mampu memprediksi arah reaksi
redoks pada sel elektrokimia dengan
menggunakan potensial sel.
5. Peserta didik mengetahui aplikasi elektrokimia
dalam kehidupan sehari-hari, seperti baterai,
elektrolisis, dan pelapisan logam.
6. Peserta didik mampu merancang percobaan dan
melakukan pengukuran untuk mempelajari reaksi
elektrokimia.
Peta konsep materi
Sub bab materi

1. Reaksi Redoks : Konsep dasar reaksi redoks dan


perhitungan bilangan oksidasi.
2. Sel Elektrokimia : Komponen sel elektrokimia (anoda,
katoda, elektrolit), prinsip kerja sel elektrokimia dan
sel galvanik.
3. Potensial Sel : Definisi potensial sel, faktor-faktor
yang mempengaruhi potensial sel (konsentrasi, suhu,
tekanan), pengukuran potensial sel, dan hubungan
antara potensial sel dan arah reaksi redoks.
4. Aplikasi Elektrokimia : Baterai (jenis-jenis baterai,
reaksi pada baterai), elektrolisis (proses elektrolisis,
aplikasi elektrolisis dalam industri), dan pelapisan
logam (proses elektroplating dan aplikasinya).

Next
Sub bab materi

Reaksi Redoks Potensial sel

Sel elektrokimia Aplikasi elektrokimia


Reaksi redoks

1. Konsep dasar reaksi redoks

Reaksi redoks, singkatan dari reaksi


reduksi-oksidasi, melibatkan perpindahan
elektron antara reaktan. Reaksi redoks
melibatkan transfer elektron antara
reduktor dan oksidator. Reduksi
melibatkan penerimaan elektron dan
penurunan bilangan oksidasi, sedangkan
oksidasi melibatkan kehilangan elektron
dan peningkatan bilangan oksidasi.Contoh
reaksi redoks umum adalah reaksi
pembakaran, reaksi elektrokimia, dan
reaksi oksidasi-reduksi dalam
metabolisme sel.
2. Perhitungan bilangan oksidasi

 Ketahui bahwa atom bebas memiliki


bilangan oksidasi nol.
Reaksi redoks  Dalam suatu senyawa, bilangan oksidasi
semua atom harus saling menyeimbangkan
sehingga jumlahnya sama dengan muatan
total senyawa tersebut.
 Atom pada senyawa dianggap memiliki
bilangan oksidasi positif jika mereka
kehilangan elektron, dan memiliki bilangan
oksidasi negatif jika mereka menerima
elektron.
 Identifikasi unsur yang memiliki bilangan
oksidasi yang sudah diketahui atau
diberikan. Biasanya, unsur dengan bilangan
oksidasi tetap adalah unsur yang lebih
elektropositif atau lebih elektro-negatif
dalam senyawa tersebut.
Contoh soal menghitung bilangan oksidasi

Reaksi redoks Hitunglah bilangan oksidasi dari unsur oksigen


(O) dalam senyawa H2O2 !

Jawab:
Dalam senyawa H2O2, bilangan oksidasi
hidrogen (H) adalah +1 karena biasanya
membentuk ion H+ dalam senyawa. Karena
H2O2 netral, jumlah bilangan oksidasi harus
nol. Oleh karena itu, untuk mencari bilangan
oksidasi oksigen (O), kita dapat menggunakan
rumus:2(+) + 2(x) = 02x = -2x = -1Jadi,
bilangan oksidasi oksigen (O) dalam H2O2
adalah -1.
1. Komponen sel elektrokimia

Sel elektrokimia terdiri dari beberapa komponen


utama yang memungkinkan terjadinya reaksi
Sel elektrokimia redoks dan produksi arus listrik. Berikut adalah
komponen-komponen penting dalam sebuah sel
elektrokimia:
• Elektroda adalah konduktor di dalam sel
elektrokimia yang berfungsi sebagai tempat
terjadinya oksidasi dan reduksi. Ada dua jenis
elektroda yaitu :

Anoda: Anoda adalah elektroda di mana


oksidasi terjadi. Biasanya bermuatan positif.

Katoda: Katoda adalah elektroda di mana


reduksi terjadi. Biasanya bermuatan negatif
• Elektrolit: Elektrolit adalah larutan yang
mengandung ion-ion yang memungkinkan
perpindahan muatan listrik.Ada dua jenis
Sel elektrokimia elektrolit yaitu :

Elektrolit Larut: Elektrolit larut adalah elektrolit


di mana zat terlarut dalam bentuk larutan.
Contoh elektrolit larut adalah larutan garam
seperti natrium klorida (NaCl) atau asam seperti
asam sulfat (H2SO4).

Elektrolit Padat: Elektrolit padat adalah


elektrolit di mana zat terlarut dalam bentuk
padat, seperti dalam sel bahan bakar oksida
padat.
2. Prinsip kerja sel elektrokimia dan sel galvanik

Sel elektrokimia
 Sel elektrokimia

Prinsip kerja sel elektrokimia melibatkan anoda,


katoda, elektrolit, dan jalur konduksi. Anoda
adalah tempat oksidasi terjadi, sedangkan katoda
adalah tempat reduksi terjadi. Ketika sumber
energi eksternal diaplikasikan ke sel
elektrokimia, elektron dipaksa untuk bergerak
dari anoda ke katoda melalui jalur konduksi
eksternal, sementara ion-ion dalam elektrolit
bergerak secara terpisah melalui elektrolit untuk
menjaga keseimbangan muatan.
Sel elektrokimia
2. Prinsip kerja sel elektrokimia dan sel galvanik

 Sel galvanik
Sel elektrokimia
Prinsip kerja sel galvanik melibatkan anoda,
katoda, elektrolit, dan jalur konduksi. Ketika dua
elektroda yang terbuat dari bahan yang berbeda
dicelupkan ke dalam elektrolit, reaksi redoks
akan terjadi secara spontan. Elektron yang
dilepaskan dari reaksi oksidasi di anoda
bergerak melalui jalur konduksi eksternal ke
katoda di mana reaksi reduksi terjadi. Ion-ion
dalam elektrolit bergerak melalui elektrolit
untuk menjaga keseimbangan muatan.

Untuk lebih lanjutnya bisa tonton di link di


bawah ini :
https://youtu.be/BwlIMU38ZV4
Sel elektrokimia
Potensial sel 1. Definisi potensial sel

Potensial sel, juga dikenal sebagai potensial


elektrokimia atau tegangan sel, adalah ukuran
dari kemampuan sel elektrokimia untuk
menghasilkan atau menyerap energi listrik
sebagai hasil dari reaksi redoks yang terjadi di
dalamnya. Potensial sel dinyatakan dalam satuan
volt (V) dan merupakan perbedaan potensial
elektrokimia antara elektroda-anoda dan
elektroda-katoda dalam sel elektrokimia.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi potensial
sel

 Konsentrasi Larutan: Konsentrasi larutan


Potensial sel dalam elektrolit dapat mempengaruhi
potensial sel. Menurunkan konsentrasi ion
dalam larutan dapat mengurangi
konduktivitas dan mengubah potensial sel.
 Suhu: Suhu juga dapat mempengaruhi
potensial sel. Kenaikan suhu dapat
menyebabkan perubahan dalam laju reaksi
redoks dan aktivitas elektroda, yang pada
gilirannya dapat mempengaruhi potensial sel.
 Tekanan: Tekanan dalam sel elektrokimia
biasanya tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap potensial sel, kecuali jika
gas yang terlibat dalam reaksi redoks ada
dalam fase gas dan ada perubahan dalam
tekanan
3. Pengukuran potensial sel

Potensial sel dapat diukur menggunakan


voltmeter atau multimeter dengan mode
pengukuran volt. Berikut adalah langkah-
Potensial sel langkah umum untuk mengukur potensial sel :
• Siapkan sel elektrokimia: Pastikan sel
elektrokimia yang akan diukur telah dirakit
dengan benar.
• Persiapkan voltmeter: Pastikan voltmeter
atau multimeter dalam mode pengukuran volt
dan dalam kisaran yang tepat untuk
mengukur potensial sel yang diharapkan.
• Hubungkan elektroda voltmeter:
Sambungkan probe voltmeter ke elektroda-
anoda dan elektroda-katoda dalam sel
elektrokimia.
• Baca dan catat potensial sel: Baca dan catat
nilai potensial sel yang ditampilkan pada
voltmeter.
4. Hubungan antara potensial sel dan arah reaksi
redoks

• Potensial Sel Positif: Jika potensial sel dalam


Potensial sel sel elektrokimia adalah positif (+), itu
menunjukkan bahwa arus listrik akan
mengalir dari anoda ke katoda. Dalam hal ini,
reaksi oksidasi terjadi di anoda.
• Potensial Sel Negatif: Jika potensial sel
dalam sel elektrokimia adalah negatif (-), itu
menunjukkan bahwa arus listrik akan
mengalir dari katoda ke anoda. Dalam hal ini,
reaksi oksidasi terjadi di katoda.
• Potensial Sel Nol: Potensial sel nol
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
potensial elektrokimia antara anoda dan
katoda dalam sel elektrokimia. Dalam kasus
ini, reaksi redoks dihentikan dan tidak ada
arus listrik yang mengalir.
1. Baterai

Jenis baterai umum beserta reaksi kimianya:


 Baterai Alkali (alkaline battery). Reaksi
kimia: Pada elektroda negatif (anoda), seng
Aplikasi elektrokimia mengalami oksidasi menjadi ion seng (Zn2+)
dan melepaskan elektron. Pada elektroda
positif (katoda), ion hidroksida (OH-) dari
elektrolit bereaksi dengan oksida logam
mangan dioksida (MnO2) dan menerima
elektron. Reaksi keseluruhan menghasilkan
aliran arus listrik dan menghasilkan air
(H2O) sebagai produk samping.
 Baterai Timbal-Asam (lead-acid battery).
Reaksi kimia: Pada elektroda negatif (anoda),
seng mengalami oksidasi menjadi ion seng
(Zn2+) dan melepaskan elektron. Pada
elektroda positif (katoda), timbal dioksida
(PbO2) menerima elektron dan berubah
menjadi ion timbal (Pb2+).
Reaksi keseluruhan menghasilkan aliran arus
listrik dan menghasilkan air (H2O) dan sulfat
Aplikasi elektrokimia timbal (PbSO4) sebagai produk samping.

 Baterai Lithium-ion. Reaksi kimia: Pada


elektroda negatif (anoda), atom lithium dari
elektroda positif (katoda) diserap oleh
elektroda negatif dalam bentuk ion lithium
(Li+), sementara elektron dilepaskan. Saat
baterai dicharge, reaksi terbalik terjadi,
dengan ion lithium kembali ke elektroda
positif. Reaksi ini memungkinkan aliran arus
listrik melalui sel baterai.
2. Elektrolisis

 Proses Elektrolisis
Aplikasi elektrokimia
Anoda: Pada elektroda positif (anoda), oksidasi
terjadi, sedangkan katoda: Pada elektroda
negatif (katoda), reduksi terjadi. Migrasi Ion:
Ion-ion dalam larutan elektrolit bergerak menuju
elektroda yang sesuai untuk berpartisipasi dalam
reaksi redoks.

 Aplikasi Elektrolisis dalam Industri:


1. Produksi Logam: Elektrolisis digunakan
secara luas dalam industri untuk produksi logam
murni.
Contohnya adalah produksi aluminium melalui
proses Hall-Héroult, di mana elektrolisis dilakukan
pada aluminium oksida cair (Al2O3) dengan
menggunakan anoda karbon dan katoda aluminium
cair.
Aplikasi elektrokimia
2. Elektroplating: Elektrolisis digunakan dalam
elektroplating untuk menghasilkan lapisan logam
yang terikat secara kimiawi pada permukaan
benda. Ini digunakan untuk memberikan lapisan
perlindungan, penampilan yang menarik, atau
Aplikasi elektrokimia meningkatkan konduktivitas listrik. Contohnya
adalah elektroplating perak pada perhiasan atau
elektroplating tembaga pada komponen elektronik.
3. Pelapisan logam

 Pelapisan logam, juga dikenal sebagai


elektroplating, adalah proses kimia
Aplikasi elektrokimia elektrokimia di mana lapisan logam yang
diinginkan dideposisikan pada permukaan
benda dengan menggunakan arus listrik.
Proses ini melibatkan tiga komponen utama:
benda kerja (substrat), elektroda logam
(anoda), dan larutan elektrolit.

 Aplikasi Elektroplating:
1. Perhiasan: Elektroplating digunakan secara
luas dalam industri perhiasan untuk memberikan
tampilan yang menarik dan melindungi logam
dasar. Misalnya, perhiasan perak dapat dilapisi
dengan lapisan emas untuk memberikan kilauan
yang indah.
Aplikasi elektrokimia
2. Komponen Elektronik: Elektroplating
digunakan dalam industri elektronik untuk
memberikan perlindungan korosi, meningkatkan
konduktivitas, dan meningkatkan tampilan.
Misalnya, komponen elektron
Rancangan kegiatan apersepsi
1. Peserta didik diminta membawa benda-benda yang berkaitan
dengan materi pembelajaran, seperti baterai, kabel, lampu, dan
sebagainya yang menunjang materi pembelajaran sel
elektrokimia.
2. Guru memperlihatkan beberapa benda dan meminta peserta
didik untuk mengelompokkannya, misalnya mana benda yang
menghasilkan arus listrik dan mana yang tidak menghasilkan
arus listrik.
3. Guru memperlihatkan gambar yang berkaitan dengan materi
elektrokimia, misalnya gambar sel elektrokimia dan
menjelaskan komponen-komponen yang terdapat dalam sel
elektrokimia.
4. Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi dalam kelompok
tentang materi yang berkaitan dengan elektrokimia, misalnya
prinsip kerja sel elektrokimia dan apa yang terjadi pada setiap
komponen sel saat sel sedang bekerja.
5. Guru menanyakan terlebih dahulu kepada peserta didik
informasi yang diketahuinya tentang materi elektrokimia
Rancangan kegiatan evaluasi

1. Guru memberikan pertanyaan atau soal tentang


materi elektrokimia, untuk mengetahui
pemahaman peserta didik tentang materi yang
telah dipelajari.
2. Guru meminta beberapa peserta didik untuk
menyimpulkan pembelajaran
3. Guru menguatkan atau menambahkan hasil
kesimpulan
4. Guru menutup pembelajaran
Aplikasi yang digunakan

Aplikasi yang digunakan adalah :


o Canva
o Youtube
o Power point
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai