Anda di halaman 1dari 26

BAHAN AJAR

PENYETARAAN REAKSI REDOKS DAN


SEL ELEKTROKIMIA (SEL VOLTA)

Reaksi redoks merupakan reaksi kimia yang disertai


perubahan bilangan oksidasi. Elektrokimia merupakan
salah satu dari cabang ilmu kimia yang melibatkan
reaksi redoks. Proses transfer elektron akan
menghasilkan sejumlah energi listrik. Aplikasi
elektrokimia dapat diterapkan dalam dua jenis sel, yaitu
sel volta dan sel elektrolisis

1 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengaitkan adanya keteraturan pada reaksi sel elektrokimia
sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, setelah mengamati
fenomena reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari dengan teliti
2. Dengan kegiatan diskusi dengan bimbingan guru siswa dapat menyetrakan
pesamaan reaksi redoks dengan metode bilngan biloks
3. Dengan kegiatan diskusi dngan bimbingan guru siswa dapat menyetarakan
persamaan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi dalam suasana
asam maupun basa
4. Dengan kegiatan percobaan dan diskusi tentang sel volta, diharapkan siswa
dapat menjelaskan definisi anoda dan katoda
5. Dengan kegiatan percobaan, dan diskusi diharapkan siswa dapat
menuliskan dan menjelaskan reaksi yang terjadi pada sel volta
6. Dengan kegiatan percobaan diharapkan siswa dapat menjelaskan fungsi
dari jembatan garam dan definisi sel volta
7. Dengan kegiatan percobaan dan diskusi dengan bimbingan guru siswa
dapat menghitung harga potensial sel (Eosel) pada katoda dan anoda dalam
reaksi sel volta
8. Dengan kegiatan percobaan, dan diskusi diharapkan siswa dapat
menjelaskan kespontanan suatu reaksi redoks
9. Dengan kegiatan diskusi dengan bimbingan guru, diharapkan siswa
mampu menjelaskan kecenderungan kereaktifan logam-logam dari kiri
kekanan dalam deret volta
10. Dengan kegiatan percobaan dan diskusi siswa diharapkan dapat
mengusulkan contoh sel volta (reaksi redoks spontan yang dapat
menghasilkan energi listrik) dalam kehidupan sehari-hari

II. Petunjuk Menggunakan Bahan Ajar


1. Gunakan bahan ajr ini ketika menggunakan informasi singkat tentang
materi, dan urutan yang ada pada mata pelajaran ini
2. Bahan ajar ini perlu dilengkapi dengan media iteraktif tiga dimensi
3. Jika kondisi tidak memungkinkan perlu dilengkapi LKS dll)

2 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


III. Materi Ajar

PENDAHULUAN

Kalian sering kali menggunakan batu baterai bukan


dirumah?? Misalnya untuk menghidupkan jam dinding,
remote tv dll. Apakah kalian tau bagaimana prinsip
kerja batu baterai sehingga dapat menghasilkan energi
listrik, dimana batu baterai, aki mobil merupakan
contoh dari sel volta. Kemudian bagaimana dengan
energi kimia yang dapat menghasilkan energi listrik
seperti penyepuhan logam yang merupakan contoh dari
sel elektrokimia ? jadi bagaimanakah semua itu dapat
terjadi?

Untuk mempermudah mempelajari materi ini, maka


perhatikan rangkaian (epitome) berikut ini!

3 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


EPITOME (RANGKAIAN)

ELEKTROKIMIA

Berdasarkan
Mencakup Mencakup

Reaksi redoks Sel volta Sel elektrolisis

Disetarakan dengan

Cara Cara
setengah bilangan
reaksi oksidasi

Terdiri atas Mempunyai Merupakan

Elektroda Potensial sel Sel Sel


primer sekunder

Berupa Bergantung pada

katoda Anoda
Potensial Potensial
elektroda sel standar
Tempat terjadi

Reduksi Oksidasi
Potensial elektroda
standar

Berupa

Potesial reduksi/oksidasi
standar

4 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


SEL VOLTA

Proses elektrokimia berlangsung dalam suatu sel elektrokimia. Ada dua jenis
sel elektrokimia,yaitu sel Volta dan sel elektrolisis. Dan pada pemebelajaran
ini akan dibahas tentang sel volta.
Sel Volta merupakan jenis sel elektrokimia yang dapat menghasilkan energi
listrik dari reaksi redoks yang berlangsung spontan. Sel Volta juga disebut
dengan sel Galvani. Penamaan sel Volta dan sel Galvani diberikan untuk
menghargai jasa penemu kedua sel ini,yaitu Alexander Volta dan Luigi
Galvani.

Pada sel Volta,anoda adalah kutup negatif dan katoda adalah kutup postif.
Anoda dan katoda yang berupa logam dicelupkan kedalam larutan elektrolit
yang mengandung masing-masing ion logamnya. Kedua larutan dihubungkan
dengan jembatan garam, sedangkan kedua elektroda dihubungkan dengan
kawat. Listrik yang dihasilkan diukur dengan Voltmeter yang dipasang pada
kawat.
Contoh reaksi redoks spontan dalam sel Volta yang menghasilkan energi
listrik adalah reaksi anatara seng dan tembaga.

5 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


Dalam rangkaian tersebut, logam seng dicelupkan dalam larutan ZnSO 4
(mengandung Zn2+) dan logam tembaga dicelupkan dalam larutan CuSO4
(mengandung Cu2+). Logam seng akan semakin keropos karena larut menjadi
Zn2+ yang disertai pelepasan elektron.
Reaksi : Zn(s) → Zn2+ + 2e
Elektron yang dilepaskan oleh logam seng mengalir melalui kawat
penghantar menuju tembaga, selanjutnya diterima oleh ion Cu2+ yang
kemudian mengendap sebagai logam tembaga.
Reaksi : Cu2+(aq) + 2 e →Cu (s)

Selama reaksi dalam rangkaian tersebut berlangsung, aliran elektron (arus


listrik) terus terjadi. Agar pertambahan ion Zn2+ dan kelebihan ion SO42-
karena berkurangnya Cu2+ maka ion tersebut dinetralkan dengan ion-ion dari
jembatan garam. Pada rangkaian tersebut logam seng dan tembaga menjadi
kutub-kutub listrik yang disebut elektroda. Pada logamyang mana terjadi
reaksi reduksi dan pada logam yang mana terjadi oksidasi? Elektroda tempat
terjadinya oksidasi disebut anoda sedangkan elektroda tempat terjadinya
reaksi reduksi disebut katoda. Elektroda mana yang merupakan kutub positif
dan mana yang merupakan kutub negatif? Pada logam seng terjadi pelepasan
elektron (oksidasi) sehingga logam seng disebut sebagai anoda yang juga
merupakan elektroda negatif, sedangkan pada logam tembaga terjadi reduksi
Cu2+, sehingga logam tembaga disebut katoda yang juga merupakan
elektroda positif.

6 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


a. Notasi sel volta
Rangkaian sel volta dapat ditulis dalam bentuk notasi atau diagram sel.
Dalam menuliskan diagram sel, anoda dituliskan di sebelah kiri dan katoda
di sebelah kanan yang dipisahkan oleh jembatan garam. Jembatan garam
dilambangkan dengan dua garis sejajar (||). Secara umum, notasi sel
dituliskan sebagai berikut:
anoda | Larutan | | Larutan | katoda

sehingga pada sel volta di atas dituliskan dalam bentuk notasi sel :
Zn | Zn2+ | | Cu2+ | Cu
Notasi tersebut menyatakan bahwa pada anoda terjadi reaksi oksidasi Zn
menjadi
Zn2+ , sedangkan di katoda terjadi reduksi ion Cu2+ menjadi Cu.

b. Potensial Elektroda Standar

Pada sel volta yang tersusun dari Pada sel volta yang tersusun dari
elektroda Zn dan Cu, ternyata elektroda Zn mengalami oksidasi. Hal ini
menunjukkan bahwa logam Zn lebih cenderung mengalami oksidasi
dibandi kan logam Cu. Untuk membandingkan kecenderungan logam-
logam mengalami oksidasi digunakan elektroda hydrogen sebagai
pembanding yang potensial elektrodanya adalah 0 volt. Potensial sel yang
dihasilkan oleh elektroda logam dengan elektroda hidrogen pada kondisi
standar, yaitu pada suhu 25°C, tekanan gas 1 atmosfer dan konsentrasi ion-
ion 1M disebut potensial elektroda standar logam tersebut dan diberi
lambang E°.

7 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


Potensial elektrode berkaitan dengan reaksi redoks sehingga ada dua jenis
potensial elektrode, yaitu potensial reduksi dan potensial oksidasi .
potensial oksidasi merupakan nilai yang sama dengan potensial reduksi
dengan tanda berlawanan.
E° oksidasi = - E° reduksi
Contoh :
Reaksi reduksi : Zn2+ + 2e → Zn E° = -0,76 volt
Reaksi oksidasi : Zn→ Zn2+ + 2e E° = +0,76 vol
Beberapa nilai potensial elektrode standar dicantumkan dalam tabel
dibawah ini. Selisih potensial reduksi antara dua reaksi reduksi zat yang
berbeda disebut potensial sel

8 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


c. Potensial Sel
perbedaan potensial dari kedua elektroda (katoda dan anoda) disebut beda
potensial atau potensial sel standar yang diberi lambar Esel.
Esel = E° katoda – E°anoda
Katoda merupakan tempat terjadi reaksi reduksi sehingga mempunyai E°
lebih besar, sedangkan anoda merupakan tempat terjadi reaksi oksidasi
sehingga mempunyai harga E° lebih kecil.
Potensial sel dapat digunakan untuk memperkirakan spontan tidaknya
suatu reaksi redoks. Reaksi redoks berlangsung spontan bila Esel > 0
(positif) dan tidak spontan bila Esel < 0 (negatif).

d. Deret Volta

Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt
Au
Pada Deret Volta, unsur logam dengan potensial elektrode lebih negatif
ditempatkan di bagian kiri, sedangkan unsur dengan potensial elektrode
yang lebih positif ditempatkan di bagian kanan.

Semakin ke kiri kedudukan suatu logam dalam deret tersebut, maka

 Logam semakin reaktif (semakin mudah melepas elektron)


 Logam merupakan reduktor yang semakin kuat (semakin mudah
mengalami oksidasi)
Sebaliknya, semakin ke kanan kedudukan suatu logam dalam deret
tersebut, maka
 Logam semakin kurang reaktif (semakin sulit melepas elektron)
 Logam merupakan oksidator yang semakin kuat (semakin mudah
mengalami reduksi

e. Aplikasi Sel Volta


Sel volta dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Sel Volta Primer, Sel Volta
Sekunder, Sel Bahan Bakar. Ketiga bagian tersebut juga memiliki contoh

9 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


masing-masing lagi. Oleh karena itu marilah kita lihat pembahasan
mengenai macam-macam dari sel volta berikut ini.
1. Sel Volta Primer
 Sel Kering Seng – Karbon
Sel kering juga dapat disebut sel Lenchanche atau baterai. Baterai
kering ini mendapatkan hak paten penemuan di tahun 1866. Sel
Lanchache ini terdiri atas suatu silinder zink berisi pasta dari
campuran batu kawi (MnO2), salmiak (NH4Cl), karbon (C), dan
sedikit air. Dengan adanya air jadi baterai kering ini tidak 100%
kering.
Sel ini biasanya digunakan sebagai sumber tenaga atau energi pada
lampu, senter, radio, jam dinding, dan masih banyak lagi.
Penggunaan logam seng adalah sebagai anoda sedangkan katoda
digunakan elektrode inert, yaitu grafit, yang dicelupkan ditengah-
tengah pasta. Pasta ini bertujuan sebagai oksidator. Seng tersebut
akan dioksidasi sesuai dengan persamaan reaksi di bawah ini:
Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e- (anoda)
Sedangkan katoda terdiri atas campuran dari MnO2 dan NH4Cl.
Reaksi yang terjadi dapat ditulis sebagai berikut:
2MnO2(s) + 2NH4+(aq) 2e- → Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l) (katoda)
Katoda akan menghasilkan ammonia, ammonia ini akan bereaksi
dengan Zn2+ yang dihasilkan di anode. Reaksi tersebut akan
membentuk ion yang kompleks [Zn(NH3)4]2+. Sel kering ini tidak
dapat digunakan berulang kali dan memiliki daya tahan yang tidak
lama. Dan harganya di pasaran sangatlah murah
 Baterai Merkuri
Baterai merkuri ini merupakan satu dari baterai kecil yang
dikembangkan untuk usaha perdagangan atau komersial. Anoda
seng dan katoda merkuri (II) oksida (HgO) adalah penyusun dari
baterai merkuri ini yang dihubungkan dengan larutan elektrolit
kalium hidroksida (KOH). Sel ini mempunyai beda potensial ±
1,4V. Reaksi yang terjadi pada baterai ini adalah:

10 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


Zn(s) + 2OH-(aq) → ZnO(s) + H2O + 2e- (anoda)
HgO(s) + H2O + 2e- → Hg(l) + 2OH-(aq) (katoda)
Reaksi dari keseluruhan atau disebut reaksi bersih adalah:
Zn(s) + HgO(s) → ZnO(s) + Hg(l)
 Baterai Perak Oksida
Baterai perak oksida tergolong tipis dan harganya yang relatif lebih
mahal dari baterai-baterai yang lainnya. Baterai ini sangat populer
digunakan pada jam, kamera, dan kalkulator elektronik. Perak
oksida (Ag2O) sebagai katoda dan seng sebagai anodanya. Reaksi
elektrodenya terjadi dalam elektrolit yang bersifat basa dan
mempunyai beda potensial sama seperti pada baterai alkaline
sebesar 1,5V. Reaksi yang terjadi adalah:
Zn(s) + 2OH-(aq) → Zn(OH)2(s) + 2e- (anoda)
Ag2O(s) + H2O + 2e- → 2Ag(s) + 2OH-(aq) (katoda)
 Baterai Litium
Terdiri atas litium sebagai anoda dan MnO2 sebagai oksidator
(seperti pada baterai alkaline). Baterai Litium ini dapat
menghasilkan arus listrik yang lebih besar dan daya tahannya lebih
lama dibandingkan baterai kering yang berukuran sama. Berikut
notasi dari baterai Litium:
Li│Li+ (pelarut non-air)│KOH (pasta)│MnO2, Mn(OH)3, C

2. Sel Volta Sekunder


 Aki Timbal
Aki merupakan jenis baterai yang dapat digunakan untuk kendaran
bermotor atau automobil. Aki timbal mempunyai tegangan 6V atau
12V, tergantung jumlah sel yang digunakan dalam konstruksi aki
timbal tersebut. Aki timbal ini terdiri atas katoda PbO 2 (timbel(IV)
oksida) dan anodanya Pb (timbel=timah hitam). Kedua zat sel ini
merupakan zat padat, yang dicelupkan kedalam larutan H2SO4.
Reaksi yang terjadi dalam aki adalah:
Pb(s) + SO42-(aq) → PbSO4(s) + 2e- (anoda)

11 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) + 2e- → PbSO4(s) + 2H2O (katoda)
Aki ini dapat diisi ulang dengan mengalirkan lagi arus listrik ke
dalamnya. Pengisian aki dilakukan dengan membalik arah aliran
elektron pada kedua elektrode. Pada pengosongan aki, anoda (Pb)
mengirim elektron ke katoda (PbO2). Sementara itu pada pengisian
aki, elektrode timbal dihubungkan dengan kutub negatif sumber
arus sehingga Pb2SO4 yang terdapat pada elektrode timbal itu
direduksi. Berikut reaksi pengisian aki:
PbSO4(s) + H+(aq) +2e- → Pb(s) + HSO4-(aq) (elektrode Pb sebagai
katoda)
PbSO4(s) + 2H2O(l) → PbO2(s) + HSO4-(aq) + 3H+(aq) + 2e- (elektrode
PbO2 sebagai anoda).

 Baterai Nikel Kadmium


Baterai nikel-kadmium merupakan baterai kering yang dapat diisi
ulang. Sel ini biasanya disebut nicad atau bateray nickel-cadmium.
Reaksi yang terjadi pada baterai nikel-kadmium adalah:
Cd(s) + 2OH-(aq) → Cd(OH)2(s) + 2e- (anoda)
NiO2(s) + 2H2O + 2e- → Ni(OH)2(s) + 2OH-(aq) (katoda)
Reaksi keseluruhan adalah:
Cd(s) + NiO(aq) + 2H2O(l) → Cd(OH)2(s) + Ni(OH)2(s)
Baterai nikel-kadmium merupakan zat padat yang melekat pada
kedua elektrodenya. Baterai nikel-kadmium memiliki tegangan
sekitar 1,4V. Dengan membalik arah aliran elektron, zat-zat
tersebut dapat diubah kembali seperti zat semula.

 Sel Perak Seng


Sel ini mempunyai kuat arus (I) yang besar dan banyak digunakan
pada kendaran-kendaraan balap. Sel perak seng dibuat lebih ringan
dibandingkan dengan sel timbal seng. KOH adalah elektrolit yang
digunakan dan elektrodenya berupa logam Zn (seng) dan Ag
(perak).

12 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


 Sel Natrium Belerang
Sel natrium belerang ini dapat menghasilkan energi listrik yang
lebih besar dari sel perak seng. Elektrodenya adalah Na (natrium)
dan S (sulfur).
 Sel Bahan Bakar
Sel bahan bakar adalah sel yang menggunakan bahan bakar seperti
campuran hidrogen dengan oksigen atau campuran gas alam
dengan oksigen. Sel bahan bakar ini biasanya digunakan untuk
sumber energi listrik pesawat ulang-alik, pesawat Challenger dan
Columbia. Yang berperan sebagai katode adalah gas oksigen dan
anodanya gas hidrogen. Masing-masing elektrode dimasukkan
kedalam elektrode karbon yang berpori-pori dan masing-masingnya
elelktrode digunakan katalis dari serbuk platina.
Katoda: menghasilkan ion OH-
O2(g) + 2H2O(l) + 4e- → 4OH-(aq)
Anoda: dari katode bereaksi dengan gas H2
H2(g) + 2OH-(aq) → 2H2O(l) + 2e-
Reaksi selnya adalah: O2(g) + 2H2(g) → 2H2O(l)

Untuk dapat memahami prinsip kerja sel dilakukanlah percobaan berikut ini!
Berikut prosedur percobaan yang dapat dilakukan:

ALAT DAN BAHAN


1. Alat yang digunakan
a. Gelas kimia 100 ml 2 buah
b. Voltmeter 1 unit
c. Labu ukur 100ml 1 buah
d. Pipit tetes 1 buah

2. Bahan yang digunakan


a. Larutan MgSO4 1M 50 ml
b. Larutan CuSO4 1M 50 ml

13 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


c. Logam Mg 1 lempeng
d. Logam Cu 1 lempeng
e. Larutan NaCl 2 ml
f. Kertas saring secukupnya

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Masukkan laruatan MgSO4 1 M ke dalam gelas kimia 100 ml ( gelas
kimia A ) sebanyak 50 mL kemudian masukkan larutan CuSO4 1 M
ke dalam gelas kimia 100 ml ( gelas kimia B ) sebanyak 50 mL.
2. Jepit logam Mg dan logam Cu dengan penjepit yang dihubungkan
dengan voltmeter
3. Sebagai jembatan garam, ambil selembar kertas saring gulung dan
rekatkan dengan mengunakan selotip kemudian teteskan larutan NaCl
0,1 M .
4. Masukkan logam Mg ke dalam larutan MgSO4 1 M sebagai anoda
dan logam Cu ke dalam larutan CuSO4 1 M sebagai katoda secara
bersama-sama.
5. Hubungkan kedua larutan dengan jembatan garam yang telah dibuat
dan memastikan bahwa ujung jembatan garam tercelup kedalam
larutan.
6. Amati perubahan yang terjadi ketika saat dihubungkan dengan
jembatan garam dan tidak dihubungkan dengan jembatan garam
7. Catat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan

14 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


Tabel Hasil Pengamatan

Perubahan yang Perubahan Voltmeter (V)


terjadi di yang terjadi di
elektroda negatif elektroda positif
Tidak menggunakan .......................... .......................... ........................
Jembatan .......................... .......................... ........................
garam .......................... .......................... ........................
Menggunakan .......................... .......................... ........................
jembatan garam .......................... .......................... ........................
.......................... .......................... ........................

15 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


Penyetaraan Reaksi Redoks

Reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan reduksi-oksidasi atau reaksi


redoks. Reduksi yaitu penurunan bilangan oksidasi atau penyerapan elektron,
sedangkan oksidasi yaitu kenaikan bilangan oksidasi atau pelepasan elektron.
Reaksi redoks ada yang dapat berlangsung spontan, ada juga yang tidak
spontan. Reaksi redoks spontan dapat diguakan sebagai sumber arus, yaitu
dalam sel volta seperti baterai dan aki. Deperti yang telah dikemukakan,
banyak reaksi redoks yang sukar disetarakan dengan cara menebak. Untuk
menetarakan persamaan reaksi redoks, diperlukan cara-cara khusus, yaitu
dengan metode bilangan oksidasi dan metode setengah reaksi
1. Metode bilangan oksidasi
Metode ini didasarkan pada pengertian bahwa jumlah pertambahan
bilangan oksidasi dari reduktor sama dengan jumlah penurunan bilangan
oksidasi dari oksidator. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam
penyetaraan reaksi adalah sebagai berikut:
a. Tulislah kerangka dasar reaksi, yaitu reuktor dan hasil oksidasinya
serta oksidator dan hasil reduksinya.
Contoh:
Dari reaksi redoks berikut setarakanlah dengan metode bilangan
oksidasi
MnO4-(aq) + H2C2O4(aq) + H+(aq) Mn2+(aq) + CO2(aq)
+H2O(l)
Jawab:
+7 +3 +2 +4
MnO4-(aq) + H2C2O4(aq) Mn2+(aq) + CO2(aq)

b. Setarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dengan


memberi koefisien yang sesuai (biasanya adalah unsur selain hidrogen
dan oksigen)

16 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


+7 +3 +2 +4
MnO4-(aq) + H2C2O4(aq) Mn2+(aq) + 2CO2(aq)

c. Tentukan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator dan


jumlah pertambahan bilangan oksidasi dari reduktor. Dalam hal ini
yang dimaksud dengan “jumlah penurunan bilangan oksidasi” atau
“jumlah pertambahan bilangan oksidasi” adalah hasil kali antara
jumlah atom yang terlibat dengan perubahan bilangan oksidasinya.

+7 4-(aq) + H+3
MnO 2C2O4(aq) +2 2+(aq) ++4
Mn CO2(aq)

(turun 5)

(naik 2)
d. Samakan jumlah perubahan bilangan oksidasi tersebut dengan
memberi koefisien yang sesuai
MnO4-(aq) + H2C2O4(aq) Mn2+(aq) + 2CO2(aq)
(turun 5)(x2)

+7 +2

+6 (naik 2)(x5) +8

Hasilnya:

2MnO4-(aq) + 5H2C2O4(aq) 2Mn2+(aq) + 10CO2(aq)

e. Setarakan muatan denagan menambah ion H+ (dalam suasana asam)


atau ion OH- (dalam suasana basa)
2MnO4-(aq) + 5H2C2O4(aq) + 6H+(aq) 2Mn2+(aq) + 10CO2(aq)
(muatan setara)
f. Setarakan atom H dengan penambahkan H2O
2MnO4-(aq) + 5H2C2O4(aq) + 6H+(aq)
2Mn2+(aq) + 10CO2(aq) + 8H2O
(setara)

17 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


1. Metode setengah reaksi
Metode ini didasarkan pada pengertian bahwa jumlah elektron yang
dilepaskan pada setengah reaksi oksidasi sama dengan jumlah elektron
yang diserap pada setengah reaksi reduksi. Penyetaraan dalam suasana
basa berbeda dengan larutan bersuasana asam.
a. Suasana larutan asam
Adapun lanhgkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Langkah 1: Tulislah kerangka dasar setengah reaksi reduksi dan
setengah reaksi oksidasi
Reduksi : Cr2O72-(aq) Cr3+(aq)
Oksidasi : Cl-(aq) Cl2(g)
Langkah 2 : masing-masing setengah reaksi disetarakan dengan
urutan sebagai berikut:
 Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan bilangan
oksidasi (biasanya ialah unsur oksigen dan hidrogen)
 Setarakan oksigen dengan menambahkan molekul air (H2O)
 Setarakan atom hidrogen dengan menambahkan ion H+
 Setarakan muatan dengan menambahkan elektron

Reduksi

 Cr2O72-(aq) 2Cr3+(aq)
 Cr2O72-(aq) 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)
 Cr2O72-(aq) + 14H+(aq) 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)
 Cr2O72-(aq) + 14H+(aq) + 6e 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)

Oksidasi

 2Cl-(aq) Cl2(g)
 2Cl-(aq) Cl2(g)
 2Cl-(aq) Cl2(g)
 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e

18 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


Langkah 3 : samakan jumlah elektron yang diserap pada setengah
reaksi reduksi dengan jumlah elektron yang dibebaskan pada setengah
reaksi oksidasi, kemudian jumlahkan.

Reduksi: Cr2O72-(aq) + 14H+(aq) + 6e 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)

Oksidasi: 6Cl-(aq) 3Cl2(g) + 6e

Redoks: Cr2O72-(aq) + 14H+(aq) + 6Cl-(aq) 2Cr3+(aq) + 3Cl2(g) +


7H2O(l)

b. Susana larutan basa


Penyetaraan setengah-reaksi dalam suasana basa atau netral dilakukan
dengan menambahkan basa (ion OH–), untuk menyetarakan atom O
atau H. Tinjaulah reaksi berikut yang dilakukan dalam suasana basa.
MnO4– + SO32– → MnO2 + SO42–

Caranya sama seperti dalam suasana asam. Akan tetapi, setelah reaksi
digabungkan, untuk menyetarakan atom O dan H ditambahkan OH–
pada kedua ruas persamaan.

Tahap 1
MnO4– → MnO2 (reaksi reduksi)
SO32– → SO42– (reaksi oksidasi)

Tahap 2
MnO4– + 4H+ → MnO2 + 2H2O
SO32– + H2O → SO42– + 2H+

Tahap 3
MnO4– + 4H+ + 3e– → MnO2 + 2H2O
SO32– + H2O → SO42– + 2H+ + 2e–

Tahap 4

MnO4– + 4H+ + 3e– → MnO2 + 2H2O (x2)

19 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


SO32– + H2O → SO42– + 2H+ + 2e– (x3)

2MnO4– + 2H+ + 3SO32– → 2MnO2 + H2O + 3SO42–

Pada persamaan di atas terdapat 2H+. Untuk menetralkannya


tambahkan 2OH– pada kedua ruas persamaan. Persamaan menjadi:
2MnO4– + (2H+ + 2OH–) + 3SO32– → 2MnO2 + H2O + 3SO42– + 2OH–

Penambahan OH– akan menetralkan H+ menjadi H2O. Oleh karena di


ruas kanan ada H2O maka terjadi penghilangan H2O pada salah satu
ruas sehingga persamaan menjadi:
2MnO4– + H2O + 3SO32– → 2MnO2 + 3SO42– + 2OH–

PEMBAHASAN
 Penyetaraan Reaksi Redoks dan Sel Volta
1. Apakah sel volta dapat menghasilkan energi listrik? Bagaimana kita
dapat mengetahui ada energi listrik pada sel Volta?
2. Bagaimana energi Listrik Tersebut dapat Terjadi pada sel Volta (aliran
elektron melalui kawat)? jelaskan!
3. Reaksi apa yang sedang berlangsung pada anode ?
4. Reaksi apa yang sedang berlangsung pada katode ?
5. Apakah yang terjadi bila kedua elektrode dipertukarkan?mengapa
demikian? Jelaskan!
6. Apakah fungsi adanya jembatan garam? Bagaimana jika jembatan
garam ditiadakan? Apakah masih dapat menghasilkan energi listrik ?
jelaskan!
7. Tuliskan Reaksi kimia yang terjadi pada sel Volta menggunakan
diagram sel!
8. Tuliskan penyetaraan reaksi rdoks dengan metode bilangan oksidasi
9. Tuliskan penyetaraan reaksi redok dengan metode setengan reaksi
dalam suasana asam maupun basa

20 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


Rangkumann,,,,,

1. Sel Volta adalah merupakan jenis sel elektrokimia yang dapat menghasilkan
energi listrik dari reaksi redoks yang berlangsung secara spontan
2. Dalam sel volta ada dua elektrode, yaitu:
a. Katode : – Elektrode di mana terjadi reaksi reduksi.
b. Anode : – Elektrode di mana terjadi reaksi oksidasi Fungsi jembatan
garam dalam sel volta adalah menyetarakan kation dan anion dalam
larutan.
3. Notasi sel Volta
anoda | Larutan | | Larutan | katoda
4. Elektrode standar digunakan elektrode hidrogen. Elektrode ini terdiri atas
gas hidrogen murni dengan tekanan 1 atm pada suhu 25 °C yang dialirkan
melalui sepotong platina yang tercelup dalam suatu larutan yang
mengandung ion H+ sebesar 1 mol/liter
5. perbedaan potensial dari kedua elektroda (katoda dan anoda) disebut beda
potensial atau potensial sel standar yang diberi lambar Esel.
Esel = E° katoda – E°anoda
6. sel elektrolisis merupakan jenis sel elektrokimia yang dapat menghasilkan
energi kimia dengan bantuan arus listrik
7. katode : reduksi
anode : oksidasi
8. Reaksi yang disertai perubahan bilangan biloks disebut reaksi redoks
9. Penyetaraan reaksi redoks dapat dilakukan dengan metode bilangan
oksidasi atau metode setengah reaksi
10. Metode setengah reaksi didasarkan padan prinsip bahwa pertambahan
bilangan oksidasi reduktor sama dengan penurunan bilangan oksidasi
oksidator
11. Metode setengah reaksi didasarkan pada pengertian bahwa jumlah elektron
yang dilepas pada setengah reaksi oksidasi sama dengan jumlah elektron
yang diserap pada seengah reaksi reduksi

21 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


LATIHAN...

 Penyetaraan Reaksi Redoks dan Sel Volta


1. Diberikan data beberapa potensial standar sebagai berikut:
(I) Ag+ + e → Ag E° = + 0,80 V
(II) Mg2+ + 2e → Mg E° = − 2,37 V
(III) Cu2+ + 2e → Cu E° = + 0,34 V
(IV) Zn2+ + 2e → Zn E° = − 0,76 V
Tentukan:
a. Potensial sel yang diperoleh jika digunakan elektrode I dan II
b. Potensial sel yang diperoleh jika digunakan elektrode I dan III
Pembahasan
a. Ag+ + e → Ag E° = + 0,80 V
Mg2+ + 2e → Mg E° = − 2,37 V
E°sel = +0,80 − (−2,37) = +3,17 V

b. Ag+ + e → Ag E° = + 0,80 V
Cu2+ + 2e → Cu E° = + 0,34 V
E°sel = +0,80 − 0,34 = 0,46 V

2. Diketahui:
Ni2+ + 2e → Ni E° = −0,25 V
Pb2+ + 2e → Pb E° = −0,13 V
Potensial standar sel volta yang terdiri dari elektrode Ni dan Pb adalah...
A. − 0,38 V
B. − 0,12 V
C. + 12 V
D. + 0,25 V
E. + 0,38 V
Pembahasan

22 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


E° sel = E°reduksi − E°oksidasi
E° sel = −0,13 − (−0,25) = +0,12 Volt

3. Dari data potensial elektrode standar berikut:


Cu2+ + 2e → Cu E° = 0,3 V
Ag+ + e → Ag E° = 0,80 V
maka reaksi :
Cu2+ + 2Ag+ → Cu2+ + 2Ag
memiliki potensial sel...
A. 0,06 V
B. 0,46 V
C. 0,57 V
D. 1,14 V
E. 0,80 V
Pembahasan
E° reaksi = E°reduksi − E°oksidasi
E° reaksi = 0,80 − 0,34 = +0,46 Volt

4. Mg2+ (aq) + 2e → Mg (s) Eo = −2,38 volt


Al3+ (aq) + 3e → Al (s) Eo = −1,66 volt
Notasi sel reaksi yang dapat berlangsung adalah....
A. Mg | Mg2+ || Al3+ | Al
B. Al | Al3+ || Mg2+ | Mg
C. Mg2+ | Mg || Al | AlMg3+
D. Al3+ | Al || Mg2+ | Mg
E. Mg | Mg2+ || Al | Al3+

Pembahasan
Eo sel dari Mg lebih kecil dari Eo sel Al, sehingga Mg dijadikan sebagai
anoda dan Al dijadikan katodanya
Mg | Mg 2+ (mengalami oksidasi)

23 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


Al3+ | Al (mengalami reduksi)

5. Mg2+ (aq) + 2e → Mg (s) Eo = −2,38 volt


Al3+ (aq) + 3e → Al (s) Eo = −1,66 volt
Harga Eo sel persamaan reaksi tersebut adalah...
A. +4,04 volt
B. +0,76 volt
C. +0,72 volt
D. −0,72 volt
E. −4,04 volt
Pembahasan
Eo sel = − 1,66 − (− 2,38)
Eo sel = − 1,66 + 2,38 = +0,72 volt

6. Setarakan reaksi berikut dengan metode bilangan oksidasi


MnO(s)+PbO2(s) → MnO4-(aq)+Pb2+(aq)
Pembahasan

+2 +4 +7 +2
MnO(s)+PbO2(s) → MnO4-(aq)+Pb2+(aq)
MnO(s) + PbO2(s) → MnO4-(aq)+ Pb2+(aq)

+2 Naik 5 (x2) +7

+4 Turun 2 (x5) +2

Hasilnya
2MnO(s) + 5PbO2(s) → 2MnO4-(aq)+ 5Pb2+(aq)
2MnO(s) + 5PbO2(s) + 10H+ → MnO4-(aq)+ 5Pb2+(aq) + 8H2O(l)
7. Setarakan reaksi berikut dengan menggnakan metode setengah reaksi
a. CuS(s) + NO3-(aq) → Cu2+(aq) + S(s) + NO(g) (Dalam suasana asam)
b. Zn(s) + NO3-(aq) → ZnO22-(aq) + NH3(g) (dalam suasana basa)
Pembahasan
a. Reduksi
NO3-(aq) → NO(g)

24 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


NO3-(aq) + 6H+ → NO(g) + 3H2O (l)
NO3-(aq) + 6H+ + 5e- → NO(g) + 3H2O (l)
Oksidasi
CuS(s) → Cu2+(aq)
CuS(s) → Cu2+(aq) + 2e

Reaksi keseluruhan
Red: NO3-(aq) + 6H+ + 5e- → NO(g) + 3H2O (l) x2
Oks: CuS(s) → Cu2+(aq) + 2e x5
Red: 2NO3-(aq) + 12H+ + 10e- → 2NO(g) + 6H2O (l)
Oks: 5CuS(s) → 5Cu2+(aq) + 10e
Redoks: 2NO3-(aq) + 12H+ + 5CuS(s) → 2NO(g) + 6H2O(l) +
5Cu2+(aq)

b. Reduksi
NO3-(aq) → NH3(g)
NO3-(aq) + 6H+ → NH3(g) + 3H2O
NO3-(aq) + 6H+ + 5e → NH3(g) + 3H2O
Oksidasi
Zn(s) → ZnO22-(aq)
Zn(s) + 2H2O → ZnO22-(aq) + 4H+
Zn(s) + 2H2O → ZnO22-(aq) + 4H+ + 4e
Reaksi keseluruhan
Red: NO3-(aq) + 6H+ + 5e → NH3(g) + 3H2O x4
Oks: Zn(s) + 2H2O → ZnO22-(aq) + 4H+ + 4e x5
Red: 4NO3-(aq) + 24H+ + 20e → 4NH3(g) + 12H2O
Oks: 5Zn(s) + 10H2O → 5ZnO22-(aq) + 20H+ + 20e
Redoks: 4NO3-(aq) + 4H+ + 5Zn(s) → 4NH3(g) + 2H2O + 5ZnO22-(aq)
4NO3-(aq) + 4H+ + 5Zn(s) + 4OH- → 4NH3(g) + 2H2O+5ZnO22-
-
(aq)+4OH

4NO3-(aq) +5Zn(s) + 2H2O → 4NH3(g) + 5ZnO22-(aq) + 4OH-

25 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta


RUJUKAN

Justiana,Sandria.2009. Kimia 3. Jakarta : Yudhistira


Purba, Michael .2007. Kimia untuk SMU/MA kelas XII.Jakarta : Erlangga

26 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta

Anda mungkin juga menyukai