Anda di halaman 1dari 35

KIMIA

UNTUK SMA/MA KELAS XII 2019

ELEKTROLISIS LARUTAN

Any Safitry
1|K IMIA SMA/MA JILID 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah, SWT dalam waktu yang relatif singkat penulis dapat
menyelesaikan tugas dalam pembuatan e-book. E-book ini penulis selesaikan dalam waktu
kurang lebih selama satu minggu. Dengan waktu yang singkat ini penulis telah berupaya
semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya.

Tidak lupa kami berterimakasih kepada semua pihak yang ikut mensupport penyusunan
buku ini, baik dukungan moriel maupun materiel.

Penulis menyadari bahwa penyusunan ebook ini masih sangat jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran kearah penyempurnaan senantiasa disambut dengan
senang hati dan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya semoga ebook dapat menjadi
sumbangsih yang bermanfaat baik untuk pribadi penulis maupun untuk pembaca.

Besar harapan, semoga buku ini dapat menambah pengetahuan para pembaca sehingga
bisa di implementasikan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Bandarlampung, Maret 2019

Penulis

2|KIMIA SMA/MA JILID 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... 2

DAFTAR ISI........................................................................................................ 3
PETA KONSEP................................................................................................... 4

SEL ELEKTROLISIS ........................................................................................ 8

A. Elektrolisis Larutan .......................................................................................... 8


a. Reaksi-reaksi di Katode .................................................................................. 8
b. Reaksi-reaksi di Anode ..................................................................................... 9
B. Contoh Soal..................................................................................................... 9
C. Animasi Elektrolisis Larutan dengan Macromedia flash................................... 10
D. Latihan Soal .................................................................................................... 18
E. Melakukan Percobaan Elektrolisis Larutan .................................................... 18
F. Latihan Mengerjakan Soal Interaktif................................................................ 21
HUKUM FARADAY.......................................................................................... 22
G. Hukum Faraday 1............................................................................................. 22
H Hukum Faraday 2............................................................................................. 26
I . Latihan Soal ........................................................................................................... 28
J. Penggunaan Sel Elektrolisis dalan Industri...................................................... 28
K. Tugas Mandiri ..................................................................................................30
RANGKUMAN ................................................................................................. 32

G. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 34

3|KIMIA SMA/MA JILID 1


PETA KONSEP

Sel Elektrokimia

Sel Volta Sel elektrolisis

Anoda Katoda

Oksidasi Reduksi

Hukum Faraday

4|KIMIA SMA/MA JILID 1


Gambar 1. Penyepuhan logam

Pernahkah kalian melihat seseorang melakukan penyepuhan terhadap perhiasan


seperti cincin, gelang, kalung dan perhiasan lain yang terbuat dari logam?
Tahukah bahwa cara yang digunakan dalam proses penyepuhan itu termasuk
proses elektrolisis. Proses elektrolisis ini berlangsung di dalam rangkaian alat
yang disebut sel elektrolisis.

Kata elektrolisis berasal dari elektro (listrik) dan analisa (uraian). Jadi
elektrolisis adalah proses pemisahan senyawa kimia karena adanya arus listrik.
Pada dasarnya elektrolisis memanfaatkan energi listrik untuk menjalankan
reaksi redoks yang tidak spontan, yang merupakan kebalikan dari elektrokimia.
Mari kita pelajari lebih lanjut agar lebih jelas.

5|KIMIA SMA/MA JILID 1


Komponen utama sel elektrolisis adalah
sebuah wadah, electrode, elektrolit dan
sumber arus searah dengan susunan
seperti pada Gambar 2.1.
Pada elektrolisis spesi yang menuju
keruang anoda akan mengalami reaksi
reduksi, sedangkan spesi yang menuju
keruang anode akan mengalai reaksi
oksidasi. Jadi, sama seperti pada sel volta,
reaksi dikatode adalah reduksi sedangkan
pada anode adalah oksidasi, hanya saja
muatan elektrodenya yang berbeda.

Gambar 2.1
Rangakaian sel elektrolisis

Perhatikan gambar 2.1 diatas. Elektrode


pada sel elektrolisis berbeda dengan
electrode pada sel volta. Katode pada sel
volta merupakkan kutub positif (+) dan
anodenya merupakan kutub negative (-)
sedangkan pada sel elektrolisis, katode
merupakan kutub negatif (-) dan anode
merupakan kutub positif (+).
Pemberian tanda kutub posif dan negatif
ini didasarkan pada potensial listrik kedua
elektrodenya. Sel elektrolisis tidak
memerlukan jembatan garam.

6|KIMIA SMA/MA JILID 1


Elektrolisis adalah sel elektrokimia di mana
energi listrik digunakan untuk menjalankan
reaksi redoks tidak spontan. Jadi, sel elektrolisis
merupakan kebalikan dari sel volta.

Reaksi elektrolisis dapat didefinisikan sebagai


reaksi peruraian zat dengan menggunakan arus
listrik. Prinsip kerja sel elektrolisis adalah
menghubungkan kutub negatif dari sumber arus
searah ke katode dan kutub positif ke anode
sehingga terjadi overpotensial yang menyebabkan
reaksi reduksi dan oksidasi tidak spontan dapat
berlangsung. Elektron akan mengalir dari katode ke
anode. Ion-ion positif akan cenderung tertarik ke
katode dan tereduksi, sedangkan ion-ion negatif
akan cenderung tertarik ke anode dan teroksidasi.

Elektrolisis dapat terjadi pada lelehan/leburan


dan juga larutan. Namun, pada buku ini hanya
akan membahas elektrolisis pada larutan.

7|K IMIA SMA/MA JILID 1


Pada elektrolisis dalam larutan elektrolit, spesi yang bereaksi belum tentu
kation dan anionnya, tetapi mungkin saja air atau elektrodenya. Jenis
elektrode yang digunakan dalam proses elektrolisis sangat berpengaruh
pada proses elektrolisis. Elektrode dapat dibedakan menjadi dua
berdasarkan kereaktifannya, yaitu elektroda tidak aktif(inert) seperti Pt,C,
dan Au dan elektroda aktif(tak inert) selain Pt, C dan Au. Jika dalam
elektrolisis digunakan elektrolit berupa larutan maka yang ikut terlibat
dalam proses elektrolisis bukan hanya ion-ion dalam larutan, tetapi juga air.
Hal tersebut menyebabkan terjadinya kompetisi antara ion dengan molekul
pelarutnya (air) pada saat mengalami reaksi dianode dan dikatode. Spesi
yang memiliki harga Eᴼ lebih besar akan menang dalam kompetisi
tersebut.

a. Reaksi-reaksi dikatode

Reaksi dikatoda bergantung pada jenis kation dalam larutan. Jika kation
yang berasal dari logam logam aktif(logam golongan IA ( Li+, Na+, K+)
IIA ( Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+) Al3+ dan Mn2+ ) yaitu logam-logam
yang potensial elektrodenya lebih kecil (lebih negatif) dari pada air,
maka yang akan mengalami reduksi adalah air. Jika selain kation yang
disebutkan diatas, yang akan mengalami reduksi adalah kation itu sendiri.

Reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti berikut.


2H2O(l) + 2e¯ → 2OH¯(aq) + H2 (g)
Ion-ion logam yang memiliki E° lebih besar dari -0,83 V (E° air) direduksi
menjadi logam yang diendapkan pada permukaan katode. M+ + e¯ → M
Ion H+ dari asam direduksi menjadi gas hidrogen
2H+ (aq) + 2 e¯ → H2 (g)

8|K IMIA SMA/MA JILID 1


b. Reaksi-reaksi dianode

Reaksi pada anode merupakan reaksi oksidasi yang bergantung pada janis
anode dan anionnya. Jika elektrode yang digunakan erbuat dari logam aktif
maka akan teroksidasi.
Reaksi: L(s) LX+(aq) + xe
Namun, jika elektrode yang digunakan terbuat dari elektrode inert( Pt,C,
dan Au) maka, reaksi pada anode bergantung pada jenis anion dalam
larutan. Jika yang digunakan adalah anion sisa asam oksi seperti SO42-,
NO3- dan PO43- yang akan teroksidasi adalah molekul-molekul air.
Karena, pada anion sisa asam oksi potensial oksidasinya lebih negatif dari
pada air, sehingga sukar untuk teroksidasi.
Reaksi : 2H2O (l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e
Jika anion yang digunakan adalah selain sisa asam oksi seperti Br-,I- ,Cl-
atau OH-, maka anion itu yang akan teroksidasi.
Reaksi: 2I-(aq) I2 (s) + 2e-

Untuk memperdalam pemahamanmu mengenai isi materi yang dijelaskan diatas, maka
ikutilah penjelasan soal soal berikut ini. Jangan lupa untuk mencermati tahap demi tahap!

CONTOH SOAL 2.1.1

Tuliskanlah reaksi elektrolisis larutan Na2SO4dengan elektroda C (Inert)


Jawab
Pada katoda terjadi kompetisi antara ion Na+ dengan molekul air, sesuai
dengan reaksi berikut.
Na+ (aq) + e- Na(s) Eᴼreduksi = -2,71 V
2H2O (l) +2e- 2OH- (aq) + H2(g) Eᴼreduksi = -0,83 V

9|KIMIA SMA/MA JILID 1


Karena harga Eᴼreduksi Na+ lebih kecil dari pada harga Eᴼreduksi
molekul air, maka yang akan mengalami reduksi adalah molekul air.
Pada anoda terjadi kompetisi antara ion sulfat (SO42-) dengan molekul air
(H2O)
2SO42-(aq) S2O82-(aq) + 2e - Eᴼoksidasi = -2.01 V
2H2O (l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e Eᴼoksidasi = -1.23 V
Pada reaksi tersebut, oksidasi air lebih mudah berlangsung karena
potensial harga Eᴼ oksidasi molekul air lebih besar daripada harga Eᴼ
oksidasi SO42-
Reaksi elektrolisis larutan Na2SO4 secara lengkap dapat dituliskan seperti
dibawah ini.
Na2SO4(aq) 2Na+ (aq) + SO42-(aq)
Katoda: 2H2O (l) +2e- 2OH- (aq) + H2(g) ........ (2)

Anoda : 2H2O (l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e ........ (1)

6H2O (l) 4OH- (aq) + 2H2(g) + 4H+(aq) + O2(g)


Reaksi bersih : 2H2O (l) 2H2(g) + O2(g)

Untuk lebih memahami mengenai proses elektrolisis larutan Na2SO4 dengan


elektroda C (Inert)
perhatikanlah animasi macromedia flash berikut ini!

10 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
CONTOH SOAL 2.1.2

Tuliskanlah reaksi elektrolisis CuSO4 dengan elektrode Pt

Kemungkinan reaksi yang terjadi dikatoda adalah reduksi Cu2+ dan reduksi
molekul air
Cu2+ (aq) + 2e- Cu(s) Eᴼreduksi = +0,34 V
2H2O (l) +2e 2OH- (aq) + H2(g) Eᴼreduksi = -0,83 V

Karena harga Eᴼreduksi Cu2+ lebih besar dari pada molekul air, maka yang
akan mengalami reduksi adalah ion Cu2+. Sedangkan Pada ruang anoda

11 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
2-
terjadi kompetisi antara ion SO 4 dengan molekul air, sesuai dengan reaksi
berikut.
2SO42-(aq) S2O82-(aq) + 2e - Eᴼoksidasi = -2.01 V
2H2O (l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e Eᴼoksidasi = -1.23 V

Pada ruang anoda, yang akan mengalami reaksi oksidasi adalah molekul air,
karena harga Eᴼ oksidasinya lebih besar dari pada molekul air. Reaksi
elektrolisis larutan CuSO4 secara lengkap dapat dituliskan seperti dibawah ini.
CuSO4(aq) Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Katoda: Cu2+ (aq) + 2e- Cu(s) ......(2)
Anoda : 2H2O (l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e ......(1)
2Cu2+ (aq) +2H2O (l) 2Cu2+(aq) + 4H+(aq) + O2(g)

CONTOH SOAL 2.1.3

Elektrolisis larutan CuSO4 dengan electrode Cu

Pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan electrode Cu terdapat ion CU2+ , SO42-
H2O serta electrode Cu. Elekrode Cu berbeda dengan electrode Inert (sukar
bereaksi), namun, tembaga dapat mengalami oksidasi di anode. Pada katode,
kemungkinan spesi yang tereduksi adalah ion Cu2+ dan molekul air.

Cu2+ (aq) + 2e- Cu(s) Eᴼreduksi = +0,34 V


2H2O (l) +2e 2OH- (aq) + H2(g) Eᴼreduksi = -0,83

Oleh karena harga Eᴼreduksi Cu2+ lebih besar dari pada molekul air, maka
yang akan mengalami reaksi reduksi adalah ion Cu2+. Sementara itu,
kemungkinan reaki yang terjadi di anode adalah oksidasi molekul air, ion
SO42- dan oksidasi Cu
12 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
Oleh karena harga Eᴼreduksi Cu2+ lebih besar dari pada molekul air, maka
yang akan mengalami reaksi reduksi adalah ion Cu2+. Sementara itu,
kemungkinan reaki yang terjadi di anode adalah oksidasi molekul air, ion
SO42- dan oksidasi Cu
2H2O (l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e Eᴼoksidasi = -1.23 V
2-
2SO4 (aq) S2O82-(aq) + 2e -
Eᴼoksidasi = -2.01 V
Cu (s) Cu2+ (aq) + 2e- Eᴼoksidasi = -0.34 V

Karena harga Eᴼ oksidasi Cu lebih besar dari harga Eᴼ oksidasi ion SO42- dan
molekul air, maka Cu lah yang akan teroksidasi. Jadi, pada elektrolisis larutan
CuSO4 dengan electrode Cu, menghasilkan endapan Cu dikatode dan
melarutkan Cu dianode. sesuai dengan reaksi berikut.

CuSO4 (aq) Cu2+(aq) + SO42-(aq)


Katode : Cu2+(aq) + 2e- Cu(s)
Anode : Cu (s) Cu2+ (aq) + 2e-
Cu (s) Cu(s)
(anode) (katode)

CONTOH SOAL 2.1.4

Tuliskanlah reaksi elektrolisis larutan KI dengan elektrode C(inert)


Larutan KI pada proses elektrolisis akan menghasilkan gas hidrogen
dikatoda, dan menghasilkan iodin pada ruang anoda.
Pada katoda akan terjadi kompetisi antara ion K+ dengan molekul air
untuk
mengalami reduksi. Reaksi reduksi yang terjadi yaitu sebagai berikut

13 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
K+ (aq) + e- K(s) Eᴼreduksi = -2,93 V
2H2O (l) +2e 2OH- (aq) + H2(g) Eᴼreduksi = -0.38 V

Karena harga Eᴼ reduksi molekul airlebih besar dari pada harga Eᴼ


reduksi ion K+ , maka yang akan mengalami reduksi adalah molekul
air.Sementara itu, pada anoda terjadi kompetisi antara ion I- dengan
molekul air, sesuai dengan
reaksi
berikut.

2I-(aq) I2 (g) + 2e- Eᴼoksidasi = -0,53 V


2H2O (l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e Eᴼoksidasi = -1.23 V

Karena harga Eᴼ oksidasi I- lebih besar dari pada harga Eᴼ oksidasi


molekul air, maka yang akan mengalami oksidasi adalah ion I-.
Reaksi elektrolisis larutan KIsecara lengkap dapat dituliskan seperti
dibawah ini.

KI(aq) K+(aq) + I-(aq)


Katoda: 2H2O (l) +2e 2OH- (aq) + H2(g)
Anoda : 2I-(aq) I2(s) + 2e-
2H2O (l)+ 2I-(aq) 2OH- (aq) + H2(g)+ I2 (s)

Untuk lebih memahami mengenai elektrolisis larutan KI dngan


elektrode inert, perhatikanlah animasi macromedia flash berikut
ini!

14 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
CONTOH SOAL 2.1.5

Tuliskanlah reaksi elektrolisis KCl dengan elektrode C


Pada katoda terjadi kompetisi antara ion K+ dengan molekul air, sesuai dengan
reaksi berikut.
K+ (aq) + e K(s) Eᴼreduksi = -2,93 V
2H2O (l) +2e 2OH- (aq) + H2(g) Eᴼreduksi = -0.38 V

Karena harga Eᴼ reduksi molekul airlebih besar dari pada harga Eᴼ reduksi
ion K+ , maka yang akan mengalami reduksi adalah molekul air. Sedangkan
pada anoda terjadi kompetisi antara ion Cl- dengan molekul air, sesuai dengan
reaksi berikut.
2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e- Eᴼoksidasi = -1.36 V
2H2O (l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e Eᴼoksidasi = -1,23 V

Meskipun potensial oksidasi atau harga Eᴼoksidasi molekul air lebih besar dari
pada ion Cl-, namun yang mengalami oksidasi adalah ion Cl-. Hal tersebut
disebabkan karena pembentukan gas oksigen pada molekul air mengalami
overpotensial yang cukup tinggi. Sehingga, pada kondisi kerja normal, gas Cl2
lah yang terbentuk. Oleh sebab itu yang teroksidasi pada anoda adalah ion Cl -.
Reaksi elektrolisis larutan KCl secara lengkap dapat dituliskan seperti
dibawah ini.
KCl (aq) K+(aq)+ Cl-(aq)
Katoda: 2H2O (l) +2e 2OH- (aq) + H2(g)
Anoda: 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-

2H2O (l) + 2Cl-(aq) 2OH- (aq) + Cl2(g)+ H2(g)

CONTOH SOAL 2.1.6

15 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
Tuliskanlah reaksi elektrolisis KCl dengan elektrode Ni
Pada katoda terjadi kompetisi antara ion K+ dengan molekul air, sesuai
dengan reaksi berikut.

K+ (aq) + e- K(s) Eᴼreduksi = -2,93 V


2H2O (l) +2e 2OH- (aq) + H2(g) Eᴼreduksi = -0,38 V

Karena kation K+ merupakan unsur golongan pertama dan harga Eᴼ


reduksi ion K+ lebih kecil dari pada harga Eᴼ reduksi molekul air , maka
yang akan mengalami reduksi adalah molekul air. Sedangkan pada
anoda terjadi
kompetisi antara ion Cl- , molekul air, dan electrode
Ni
2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e- Eᴼoksidasi = -1,36 V
2H2O (l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e- Eᴼoksidasi = -1,23 V
Ni(s) Ni2+(aq) + 2e- Eᴼoksidasi = +0,28 V

Karena harga Eᴼ oksidasi Ni lebih besar dari harga Eᴼ oksidasi ion Cl-
dan molekul air, maka Ni lah yang akan teroksidasi.
KCl(aq) K+ (aq) + Cl-(aq)
Katoda:2H2O (l) +2e 2OH- (aq) + H2(g)
Anoda : Ni(s) Ni2+(aq) + 2e-

2H2O (l)+ Ni(s) 2OH- (aq) + Ni2+(aq) + H2(g)

CONTOH SOAL 2.1.7

Tuliskan reaksi elektrolisis larutan AgNO3 dengan katode Fe (besi) dan anode
Pt (platina)

16 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
Jawab
Pada katoda terjadi kompetisi antara ion Ag+ dan molekul air. Karena Ag+
bukan dari logam aktif , maka Ag+ akan tereduksi, sedangkan pada anoda,
karena elektroda yang digunakan adalah Pt (inert) maka yang akan teroksidasi
adalah molekul air.

Katoda : Ag(s) Ag2+ (aq) + 2e- ……(2)


Anoda : : 2H2O (l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e ……(1)
2Ag(s) + 2H2O (l) 2Ag2+ (aq) + 4H+(aq) + O2(g)

17 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
LATIHAN SOAL 2.1.1

1. Tuliskan reaksi elektrolisis berikut dengan electrode grafit


a. Larutan NaCl
b. Larutan H2SO4
c. Larutan KOH
2. Tuliskan reaksi elektrolisis larutan CaCl2 katode Cu dan anode pt
3. Tuliskan reaksi elektrolisis perak nitrat dengan katode besi dan anode
perak

KEGIATAN 2.1 MELAKUKAN PERCOBAAN


ELEKTROLISIS

Pada kegiatan ini akan dipelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis
larutan Natrium Sulfat (Na2SO4) dan Kalium Iodida (KI)

18 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
A. Alat dan Bahan

Alat Jumlah Bahan Jumlah


Tabung U 1buah Na2SO4 0,25 M 100 ml
Power Supply 1 buah Amilum secukupnya
Tabung Reaksi 2 buah Indikator fenolftalein secukupnya
Elektroda Karbon 2 buah Larutan KI 0,25 M 100 ml
Corong 2 buah CHCl3 1 ml
Pipet Tetes 2 buah

Elektrolisis larutan Na2SO4 dengan electrode C (inert)

B. Langkah Kerja

1. Rangkailah alat-alat elektrolisis seperti pada gambar

2. Memasukkan larutan Na2SO4 kedalam tabung U sampai ±2 cm dibawah mulut


tabung
3. Memasang elektroda carbon dan hubungkan dengan sumber arus searah 6 volt
selama 10-15 menit
4. Mencatat perubahan yang terjadi pada ruang katoda dan anoda
5. Menambahkan 5 tetes fenolftalein kedalam ruang katoda dan anoda. Perhatikan
perubahan yang terjadi
6. Dengan menggunakan pipet tetes ambilah 2 ml larutan uji pada ruang katoda dan
anoda kedalam masing- masing tabung reaksi
7. Menambahkan 2 tetes amilum pada masing masing tabung reaksi
8. Celupkan lakmus biru dan lakmus merah pada masing-masing tabung reaksi
9. Amati perubahan yang terjadi

19 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
C. Tabel Hasil Pengamatan

Larutan dalam Perubahan selama Setelah ditambahkan Setelah dicelupkan


Ruang elektrolisis amilum lakmus merah dan
lakmus biru
Anoda -
Katoda

Elektrolisis larutan KI dengan electrode C (Karbon)

A. Langkah Kerja

1. Rangkailah alat-alat seperti pada gambar berikut ini!

2. Memasukkan larutan KI kedalam tabung U sampai ±2 cm dibawah mulut tabung


3. Memasang elektroda C dan hubungkan dengan sumber arus listrik searah 6 volt
selama 10-15 menit
4. Dengan menggunakan pipet tetes ambilah 2 ml larutan uji pada ruang katoda dan
anoda kedalam masing- masing tabung reaksi
5. Menambahkan 1 ml larutan CHCl3 (klorofom) kedalam tabung reaksi yang berisi
larutan uji pada ruang anoda. Dan tambahkan 5 tetes Phenofthalyn kedalam tabung
reaksi yang berisi larutan uji pada ruang katoda.
6. Mencatat perubahan yang terjadi pada ruang katoda dan anoda

20 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
B. Tabel Hasil Pengamatan

Larutan dalam Perubahan selama Setelah ditambahkan Setelah ditambahakan


Ruan elektrolisis kloroform indikator PP
g
Anoda -
Katoda -

Kerjakanlah latihan soal interaktif berikut ini!

21 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
Hukum Faraday
Seorang ahli kimia Inggris bernama
Michael Faraday pada awal tahun 1830-an
menemukan bahwa larutan tertentu dapat
segera mengalirkan arus listrik. Ia
menamakan larutan tersebut dengan
elektrolit dan aliran listrik yang melalui
larutan elektrolit disebut elektrolisis.
Selanjutnya Michael Faraday melakukan
percobaan untuk meneliti hubungan antara
besarnya arus yang mengalir dalam suatu
elektrolisis dengan jumlah zat yang
bereaksi. Untuk menggambarkannya
diambil elektrolisis larutan perak nitrat
(AgNO3). Pada katode akan terjadi reaksi
reduksi seperti berikut.

Ag+(aq) + e¯ → Ag(s)

Dari reaksi di atas dapat dikatakan bahwa


untuk menghasilkan 1 mol logam Ag,
diperlukan 1 mol elektron. Jumlah listrik
yang dialirkan ke dalam sel elektrolisis
untuk mendapatkan 1 mol elektron
dinamakan 1 Faraday. Berdasarkan
percobaan diperoleh bahwa 1 mol elektron
mengandung muatan listrik sebesar 96500
Coulomb.

1 mol elektron = 1 Faraday = 96500


Coulomb

Sebagai hasil dari percobaannya pada


tahun 1832 Faraday mengemukakan dua
hukum yang penting tentang hubungan
antara arus listrik dengan jumlah zat yang
terbentuk pada elektrode.

1. Hukum Faraday 1

Hukum Faraday 1 menyatakan bahwa massa zat


yang dibebaskan pada suatu elektrolisis berbanding
lurus dengan jumlah listrik yang mengalir. Secara
matematis dapat dituliskan seperti berikut.
22 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
G ≈Q ... (3 – 1)

Keterangan: G = massa zat yang dibebaskan (gram)


Q = jumlah listrik yang digunakan (Coulomb)

Apabila jumlah muatan listrik merupakan hasil kali


kuat arus (I) dengan waktu (t), maka persamaan di
atas dapat ditulis seperti berikut.

G = I⋅t ... (3 – 2)

Seperti kita ketahui bahwa dalam reaksi elektrolisis


di katode terjadi reaksi reduksi dengan persamaan:
Ln+(aq) + n e¯ → L(s) Untuk mengendapkan 1 mol
L diperlukan sejumlah n mol elektron. Oleh karena
itu, untuk mengendapkan sejumlah logam maka
jumlah listrik yang diperlukan adalah.

Q = n (e¯) × F ... (3 – 3)

Keterangan: F = Konstanta Faraday (96.500 C/mol)


n (e¯)= mol elektron

Jika persamaan (3-2) dan persamaan (3-3) kita


substitusikan pada persamaan (3-1) maka diperoleh
persamaan seperti
berikut.

I⋅t = n (e¯) × 96.500 n (e¯) = 96.500 It

Banyaknya zat yang diendapkan selama elektrolisis


dengan arus I ampere dan waktu t detik adalah
seperti berikut.

Jadi untuk menghitung massa logam yang


terendapkan dapat dilakukan dengan persamaan
berikut ini.
23 | K IMIA SMA/MA JILID 1
G = mol × Ar

Keterangan: G = massa zat terendapkan (gr) I = kuat


arus (ampere) t = waktu (sekon) Me= massa
ekuivalen n = muatan ion L (biloks)

Contoh Soal
1. Elektrolisis larutan AgNO3 menggunakan elektrode platina,
dengan kuat arus 5 ampere selama 20 menit. Hitung massa
perak yang mengendap pada katode! Penyelesaian:
Diketahui : I = 5 ampere
t = 20 menit = 1.200 detik

𝐴𝑟 107,9
Me untuk perak = + = 107,9
𝑛 1
Ditanya : G ...?
𝑀𝑒 𝑥 𝐼 𝑥 𝑡
G=
96500

107,9 𝑥5𝐴 𝑥1.200 𝑠


=
96500
= 6,71 gram
Jadi, perak yang mengendap pada katode
adalah 6,71 gram.

2. Diberikan reaksi sebagai berikut.

24 | K IMIA SMA/MA JILID 1


Zn2+(aq) + 2 e¯ → Zn(s) Jika arus sebesar
10 ampere mengalir ke katode selama 10
menit, berapa banyak Zn yang terbentuk?
(Ar Zn = 65)
Penyelesaian:
Diketahui : I = 10 A
t = 10 menit = 600 sekon
Ar Zn = 65
65
𝑀𝑒 = = 32.5
2
Ditanya : GZn ... ?
𝑀𝑒 𝑥 𝐼 𝑥 𝑡
G=
96500

32.5𝑥10𝐴𝑥600𝑠
=
96500
= 2,02 gram
Jadi, perak yang mengendap 2,02 gram

3. Pada elektrolisis leburan garam CaCl2


dengan elektrode karbon digunakan muatan
listrik sebanyak 0,02 F. Hitung volume gas
klorin yang dihasilkan di anode, jika diukur
pada tekanan dan suhu di mana 1 liter gas
N2 (Mr N2 = 28) massanya 1,4 gram!
Penyelesaian:
Elektrolisis leburan CaCl2
Katode : Ca2+(aq) + 2 e¯ → Ca(s)
Anode : 2 Cl¯(aq) → Cl2(g) + 2 e¯
Mol elektron = arus listrik = 0,02 mol
Mol Cl2 = 0,01 mol (lihat koefisien)
Menghitung volume gas Cl2, dengan

25 | K IMIA SMA/MA JILID 1


membandingkan gas N2 pada suhu dan
tekanan tertentu.
𝑀𝑜𝑙 𝐶𝑙2 𝑀𝑜𝑙 𝑁2
=
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐶𝑙2 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑁2
1,4
0,01 𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑜𝑙
= 28
𝑋𝑙 1𝑙
x = 0,2 L = 200 mL
Jadi, volume gas Cl2 adalah 200 mL.

4. Arus listrik sebanyak 9.650 A (selama


beberapa waktu) dialirkan melalui 1 liter
larutan perak nitrat 1 M dalam sebuah sel
elektrolisis. Bila kedua elektrode dibuat dari
platina, hitung pH larutan setelah
elektrolisis!
Penyelesaian :
Ionisasi AgNO3 : AgNO 3(l) → Ag+ (aq) + NO3¯(aq)
Reaksi elektrolisis AgNO3 sebagai berikut:
Katode : Ag+ (aq) + e¯ → Ag(s)
Anode : 2 H2O(l) → 4 H+(aq) + O2(g) + 4 e¯
9650 𝐴 𝑥 1𝑠
Mol e¯ =
96500
= 0,1 mol
mol H+ ≈ mol e¯ (lihat koefisien reaksi)
0,1 𝑚𝑜𝑙
H+ =
1𝑙
= 0,1 M
pH = - log (H+)
= log (0,1) = 1

2. Hukum Faraday 2

Hukum Faraday 2 menyatakan bahwa zat


yang dibebaskan dalam elektrolisis
berbanding lurus dengan massa ekuivalen
26 | K IMIA SMA/MA JILID 1
zat itu. Secara matematis, pernyataan
tersebut dapat dituliskan seperti berikut.
G ≈ Me
Jika arus listrik yang sama dialirkan dalam
dua buah sel elektrolisis yang berbeda
maka perbandingan massa zat yang
dibebaskan akan sama dengan
perbandingan massa ekuivalennya.
Oleh karena itu, menurut hukum Faraday
2, massa zat terendapkan hasil dua buah
elektrolisis dengan arus listrik yang sama
secara matematis dapat dituliskan seperti
berikut.
𝐺1 𝐺2
=
𝑀𝑒1 𝑀𝑒2
Keterangan:
G = massa hasil elektrolisis (gram)
Me= massa ekuivalen

Contoh Pada dua elektrolisis, dengan sejumlah arus


tertentu dalam waktu 2 jam dibebaskan 0,504 gram gas
hidrogen (Ar H = 1).
Hitung banyaknya gas oksigen (Ar = 16) yang dapat
dibebaskan oleh arus yang sama dalam waktu yang
sama!
Penyelesaian
Diketahui : GH2 = 0,504 gram
1
MeH2= = 1
1
16
MeO2= =8
2

Ditanya : GO2 ...?

27 | K IMIA SMA/MA JILID 1


GH2 𝑀𝑒 𝐻2
=
𝐺𝑂2 𝑀𝑒 𝑂2

0,504 𝑔𝑟𝑎𝑚 1
= =
𝐺 𝑂2 𝑔𝑟𝑎𝑚 8

GO2= 4,032 gram

Latihan soal

1. Pada elektrolisis AgNO3 dengan elektrode karbon


digunakan arus listrik 2 ampere selama 20 menit. Hitung
perak (Ar Ag = 108) yang diendapkan pada katode!
2. Larutan Cu(NO3)2 dielektrolisis dengan elektrode platina
dan diperoleh tembaga 12,7 gram. Hitung volume oksigen
yang dihasilkan pada anode!
3. Arus listrik yang sama dialirkan ke dalam larutan CuCl 2
dan ke dalam larutan CrCl2. Bila 0,635 gr Cu terendapkan
hitung massa Cr yang terendapkan! (Ar Cr = 52, Ar Cu =
63,5)
4. Pada suatu elektrolisis larutan MSO4 pada katode
terbentuk 0,28 gram logam M. Larutan hasil elektrolisis
dapat dinetralkan dengan 50 mL larutan 0,2 mol NaOH.
Hitung massa atom relatif unsur M!

28 | K IMIA SMA/MA JILID 1


Prinsip elektrolisis dapat diterapkan dalam industri,
antara lain elektroplating (pelapisan logam secara
listrik). Elektroplating adalah proses pelapisan suatu
logam dengan logam lain dengan cara elektrolisis.
Tujuan dari pelapisan ini ialah untuk melindungi
logam yang mudah rusak karena udara (korosi)
dengan logam lain yang tidak mudah berkarat atau
tahan korosi.
Elektroplating dapat dilakukan pada beberapa logam
oleh beberapa logam yang lainnya yang tidak mudah
berkarat. Misalnya: Logam lain dilapisi nikel disebut
parnikel, logam lain dilapisi krom disebut perkrom,
dan besi dilapisi tembaga. Prinsip elektroplating ialah
sebagai berikut.
- Katode : logam yang akan dilapisi.
- Anode : logam untuk melapisi.
- Elektrolit : garam dari logam anode.
Contoh Besi akan dilapisi tembaga, maka sebagai
katodenya adalah besi, anodenya tembaga, dan sebagai
elektrolit adalah tembaga sulfat CuSO4.

Reaksi yang terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut.


Ion Cu2+ bergerak ke katode, mengambil elektron dan
menjadi logam tembaga yang menempel pada besi
katode.

29 | K IMIA SMA/MA JILID 1


Katode : Cu2+(aq) + 2e¯ → Cu(s) Ion SO42¯ bergerak
ke anode memberikan elektron dan bereaksi dengan
tembaga anode.
Anode : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e¯
Lama kelamaan tembaga pada anode berkurang dan
besi katode dilapisi tembaga. Bila proses ini makin
lama, maka pelapisannya makin tebal.
Pemanfaatan elektrolisis terus berkembang.
Penelitianpenelitian elektrolisis terus dilakukan. Di
Indonesia penelitian ini banyak dilakukan di
laboratorium BATAN (Badan Tenaga Nuklir
Indonesia) yang berada di Yogyakarta, Jawa Tengah
dan di Serpong, Banten.

Tugas Mandiri

Carilah artikel mengenai pemanfaatan elektrolisis yang


terkini (up to date). Sumber informasi dapat kamu peroleh
melalui internet, surat kabar atau majalah.

30 | K IMIA SMA/MA JILID 1


Rangkuman

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian senyawa


kimia oleh arus listrik searah.
Dalam sel elektrolisis berlaku:
- Pada katode negatif, terjadi reaksi reduksi
- Pada anode positif, terjadi reaksi oksidasi
Reaksi pada katode bergantung pada jenis kation
dengan ketentuan seperti berikut.
- logam (Golongan IA, IIA, Al, dan Mn) maka air
yang tereduksi.
2H2O(l) + 2 e¯ → H2(g) + 2OH¯(aq)
- Ion logam selain di atas, maka kation logam tersebut
tereduksi.
L+(aq) + x e¯ → L(s)
- Ion H+ tereduksi membentuk H2.
2H+(aq) + 2 e¯ → H2(g)
- Bila digunakan lelehan (berarti tanpa air), maka
kation logam tersebut tereduksi. L+(aq) + e¯ → L(s)
Reaksi pada anode bergantung pada elektrode.
- Inert : tidak teroksidasi
- Aktif : teroksidasi
Reaksi pada anode sebagai berikut.
- Sisa asam oksi, maka air teroksidasi.
2 H2O(l) → 4 H+(aq) + O2(g) + 4 e¯
- Ion halida, maka akan teroksidasi.
2X¯(aq) → X2(g) + 2 e¯
- Ion OH- akan teroksidasi
4OH¯(aq) → 2H2O(l) + O2(g) + 4 e¯

Hukum Faraday 1 : massa zat yang dihasilkan sebanding


dengan jumlah muatan listrik yang mengalir.

Massa zat yang dapat diendapkan selama elektrolisis dapat


ditentukan:

𝑀𝑒 𝑥 𝐼 𝑥 𝑡
G=
96500

31 | K IMIA SMA/MA JILID 1


Hukum Faraday 2 : massa zat yang dibebaskan dalam
elektrolisis berbanding lurus dengan
massa ekuivalen zat itu.
Massa zat yang dapat diendapkan dalam dua buah elektrolisis
dengan arus dan waktu yang sama dapat ditentukan seperti
berikut:
𝐺1 𝐺2
=
𝑀𝑒1 𝑀𝑒2

Penggunaan elektrolisis dalam industri antara lain


elektroplating.

32 | K IMIA SMA/MA JILID 1


DAFTAR PUSTAKA

Purba, Michael.2004. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta :


Erlangga.
Suyatno,dkk. 2016. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII.
hhttps://books.google.co.id/books?id=CVAt41miD3cC&pg=
PT54&dq=elektrolisis+larutan&hl=id&sa=X&ved=0ahUK
EwjxydPYp6_hAhWb7XMBHRtNAmIQ6AEIMzAC#v=on
epage&q=elektrolisis%20larutan&f=false.Diakses pada
tanggal 28 maret pukul 23.00.

33 | K IMIA SMA/MA JILID 1


34 | K IMIA SMA/MA JILID 1
ELEKTROLISIS LARUTAN
&dq=elektrolisis+larutan&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjxy
BUKU KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XII
dPYp6_hAhWb7XMBHRtNAmIQ6AEIMzAC#v=onepage
&q=elektrolisis%20larutan&f=false

Buku Berjudul Elektrolisis , merupakan buku kimia untuk SMA/MA


Kelas XII semester 1. Buku ini disusun dengan mengacu pada
Permendikbud RI Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Dasar
Pada Pembelajaran Pada Kurikulum 2013 pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah. Buku ini disertai dengan gambar dan
video untuk menunjang pembelajaran agar pembaca dapat lebih
tertarik dan mudah memahami materi. Buku ini juga dilengkapi
dengan latihan soal untuk mengevaluasi materi yang telah dipelajari.

Any Safitry, dilahirkan di Desa Bumi Baru


Kec.Blambangan Umpu Kab.Waykanan
Provinsi Lampung pada tahun 1999. Lulus dari
SMAN 3 UNGGULAN MARTAPURA pada
tahun 2017. Dan sekarang Sedang aktif Kuliah
di Universitas Lampung angkatan 2017 Program
Studi Pendidikan Kimia.

35 | K
18I |MK IIA
M ISAM S
AM/ MAA/ MJ A
I L JI IDL I1D 1

Anda mungkin juga menyukai