ELEKTROLISIS LARUTAN
Any Safitry
1|K IMIA SMA/MA JILID 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah, SWT dalam waktu yang relatif singkat penulis dapat
menyelesaikan tugas dalam pembuatan e-book. E-book ini penulis selesaikan dalam waktu
kurang lebih selama satu minggu. Dengan waktu yang singkat ini penulis telah berupaya
semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya.
Tidak lupa kami berterimakasih kepada semua pihak yang ikut mensupport penyusunan
buku ini, baik dukungan moriel maupun materiel.
Penulis menyadari bahwa penyusunan ebook ini masih sangat jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran kearah penyempurnaan senantiasa disambut dengan
senang hati dan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya semoga ebook dapat menjadi
sumbangsih yang bermanfaat baik untuk pribadi penulis maupun untuk pembaca.
Besar harapan, semoga buku ini dapat menambah pengetahuan para pembaca sehingga
bisa di implementasikan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Penulis
KATA PENGANTAR......................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................ 3
PETA KONSEP................................................................................................... 4
Sel Elektrokimia
Anoda Katoda
Oksidasi Reduksi
Hukum Faraday
Kata elektrolisis berasal dari elektro (listrik) dan analisa (uraian). Jadi
elektrolisis adalah proses pemisahan senyawa kimia karena adanya arus listrik.
Pada dasarnya elektrolisis memanfaatkan energi listrik untuk menjalankan
reaksi redoks yang tidak spontan, yang merupakan kebalikan dari elektrokimia.
Mari kita pelajari lebih lanjut agar lebih jelas.
Gambar 2.1
Rangakaian sel elektrolisis
a. Reaksi-reaksi dikatode
Reaksi dikatoda bergantung pada jenis kation dalam larutan. Jika kation
yang berasal dari logam logam aktif(logam golongan IA ( Li+, Na+, K+)
IIA ( Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+) Al3+ dan Mn2+ ) yaitu logam-logam
yang potensial elektrodenya lebih kecil (lebih negatif) dari pada air,
maka yang akan mengalami reduksi adalah air. Jika selain kation yang
disebutkan diatas, yang akan mengalami reduksi adalah kation itu sendiri.
Reaksi pada anode merupakan reaksi oksidasi yang bergantung pada janis
anode dan anionnya. Jika elektrode yang digunakan erbuat dari logam aktif
maka akan teroksidasi.
Reaksi: L(s) LX+(aq) + xe
Namun, jika elektrode yang digunakan terbuat dari elektrode inert( Pt,C,
dan Au) maka, reaksi pada anode bergantung pada jenis anion dalam
larutan. Jika yang digunakan adalah anion sisa asam oksi seperti SO42-,
NO3- dan PO43- yang akan teroksidasi adalah molekul-molekul air.
Karena, pada anion sisa asam oksi potensial oksidasinya lebih negatif dari
pada air, sehingga sukar untuk teroksidasi.
Reaksi : 2H2O (l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e
Jika anion yang digunakan adalah selain sisa asam oksi seperti Br-,I- ,Cl-
atau OH-, maka anion itu yang akan teroksidasi.
Reaksi: 2I-(aq) I2 (s) + 2e-
Untuk memperdalam pemahamanmu mengenai isi materi yang dijelaskan diatas, maka
ikutilah penjelasan soal soal berikut ini. Jangan lupa untuk mencermati tahap demi tahap!
10 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
CONTOH SOAL 2.1.2
Kemungkinan reaksi yang terjadi dikatoda adalah reduksi Cu2+ dan reduksi
molekul air
Cu2+ (aq) + 2e- Cu(s) Eᴼreduksi = +0,34 V
2H2O (l) +2e 2OH- (aq) + H2(g) Eᴼreduksi = -0,83 V
Karena harga Eᴼreduksi Cu2+ lebih besar dari pada molekul air, maka yang
akan mengalami reduksi adalah ion Cu2+. Sedangkan Pada ruang anoda
11 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
2-
terjadi kompetisi antara ion SO 4 dengan molekul air, sesuai dengan reaksi
berikut.
2SO42-(aq) S2O82-(aq) + 2e - Eᴼoksidasi = -2.01 V
2H2O (l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e Eᴼoksidasi = -1.23 V
Pada ruang anoda, yang akan mengalami reaksi oksidasi adalah molekul air,
karena harga Eᴼ oksidasinya lebih besar dari pada molekul air. Reaksi
elektrolisis larutan CuSO4 secara lengkap dapat dituliskan seperti dibawah ini.
CuSO4(aq) Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Katoda: Cu2+ (aq) + 2e- Cu(s) ......(2)
Anoda : 2H2O (l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e ......(1)
2Cu2+ (aq) +2H2O (l) 2Cu2+(aq) + 4H+(aq) + O2(g)
Pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan electrode Cu terdapat ion CU2+ , SO42-
H2O serta electrode Cu. Elekrode Cu berbeda dengan electrode Inert (sukar
bereaksi), namun, tembaga dapat mengalami oksidasi di anode. Pada katode,
kemungkinan spesi yang tereduksi adalah ion Cu2+ dan molekul air.
Oleh karena harga Eᴼreduksi Cu2+ lebih besar dari pada molekul air, maka
yang akan mengalami reaksi reduksi adalah ion Cu2+. Sementara itu,
kemungkinan reaki yang terjadi di anode adalah oksidasi molekul air, ion
SO42- dan oksidasi Cu
12 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
Oleh karena harga Eᴼreduksi Cu2+ lebih besar dari pada molekul air, maka
yang akan mengalami reaksi reduksi adalah ion Cu2+. Sementara itu,
kemungkinan reaki yang terjadi di anode adalah oksidasi molekul air, ion
SO42- dan oksidasi Cu
2H2O (l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e Eᴼoksidasi = -1.23 V
2-
2SO4 (aq) S2O82-(aq) + 2e -
Eᴼoksidasi = -2.01 V
Cu (s) Cu2+ (aq) + 2e- Eᴼoksidasi = -0.34 V
Karena harga Eᴼ oksidasi Cu lebih besar dari harga Eᴼ oksidasi ion SO42- dan
molekul air, maka Cu lah yang akan teroksidasi. Jadi, pada elektrolisis larutan
CuSO4 dengan electrode Cu, menghasilkan endapan Cu dikatode dan
melarutkan Cu dianode. sesuai dengan reaksi berikut.
13 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
K+ (aq) + e- K(s) Eᴼreduksi = -2,93 V
2H2O (l) +2e 2OH- (aq) + H2(g) Eᴼreduksi = -0.38 V
14 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
CONTOH SOAL 2.1.5
Karena harga Eᴼ reduksi molekul airlebih besar dari pada harga Eᴼ reduksi
ion K+ , maka yang akan mengalami reduksi adalah molekul air. Sedangkan
pada anoda terjadi kompetisi antara ion Cl- dengan molekul air, sesuai dengan
reaksi berikut.
2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e- Eᴼoksidasi = -1.36 V
2H2O (l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e Eᴼoksidasi = -1,23 V
Meskipun potensial oksidasi atau harga Eᴼoksidasi molekul air lebih besar dari
pada ion Cl-, namun yang mengalami oksidasi adalah ion Cl-. Hal tersebut
disebabkan karena pembentukan gas oksigen pada molekul air mengalami
overpotensial yang cukup tinggi. Sehingga, pada kondisi kerja normal, gas Cl2
lah yang terbentuk. Oleh sebab itu yang teroksidasi pada anoda adalah ion Cl -.
Reaksi elektrolisis larutan KCl secara lengkap dapat dituliskan seperti
dibawah ini.
KCl (aq) K+(aq)+ Cl-(aq)
Katoda: 2H2O (l) +2e 2OH- (aq) + H2(g)
Anoda: 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-
15 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
Tuliskanlah reaksi elektrolisis KCl dengan elektrode Ni
Pada katoda terjadi kompetisi antara ion K+ dengan molekul air, sesuai
dengan reaksi berikut.
Karena harga Eᴼ oksidasi Ni lebih besar dari harga Eᴼ oksidasi ion Cl-
dan molekul air, maka Ni lah yang akan teroksidasi.
KCl(aq) K+ (aq) + Cl-(aq)
Katoda:2H2O (l) +2e 2OH- (aq) + H2(g)
Anoda : Ni(s) Ni2+(aq) + 2e-
Tuliskan reaksi elektrolisis larutan AgNO3 dengan katode Fe (besi) dan anode
Pt (platina)
16 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
Jawab
Pada katoda terjadi kompetisi antara ion Ag+ dan molekul air. Karena Ag+
bukan dari logam aktif , maka Ag+ akan tereduksi, sedangkan pada anoda,
karena elektroda yang digunakan adalah Pt (inert) maka yang akan teroksidasi
adalah molekul air.
17 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
LATIHAN SOAL 2.1.1
Pada kegiatan ini akan dipelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis
larutan Natrium Sulfat (Na2SO4) dan Kalium Iodida (KI)
18 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
A. Alat dan Bahan
B. Langkah Kerja
19 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
C. Tabel Hasil Pengamatan
A. Langkah Kerja
20 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
B. Tabel Hasil Pengamatan
21 | K I M I A S M A / M A J I L I D 1
Hukum Faraday
Seorang ahli kimia Inggris bernama
Michael Faraday pada awal tahun 1830-an
menemukan bahwa larutan tertentu dapat
segera mengalirkan arus listrik. Ia
menamakan larutan tersebut dengan
elektrolit dan aliran listrik yang melalui
larutan elektrolit disebut elektrolisis.
Selanjutnya Michael Faraday melakukan
percobaan untuk meneliti hubungan antara
besarnya arus yang mengalir dalam suatu
elektrolisis dengan jumlah zat yang
bereaksi. Untuk menggambarkannya
diambil elektrolisis larutan perak nitrat
(AgNO3). Pada katode akan terjadi reaksi
reduksi seperti berikut.
Ag+(aq) + e¯ → Ag(s)
1. Hukum Faraday 1
G = I⋅t ... (3 – 2)
Q = n (e¯) × F ... (3 – 3)
Contoh Soal
1. Elektrolisis larutan AgNO3 menggunakan elektrode platina,
dengan kuat arus 5 ampere selama 20 menit. Hitung massa
perak yang mengendap pada katode! Penyelesaian:
Diketahui : I = 5 ampere
t = 20 menit = 1.200 detik
𝐴𝑟 107,9
Me untuk perak = + = 107,9
𝑛 1
Ditanya : G ...?
𝑀𝑒 𝑥 𝐼 𝑥 𝑡
G=
96500
32.5𝑥10𝐴𝑥600𝑠
=
96500
= 2,02 gram
Jadi, perak yang mengendap 2,02 gram
2. Hukum Faraday 2
0,504 𝑔𝑟𝑎𝑚 1
= =
𝐺 𝑂2 𝑔𝑟𝑎𝑚 8
Latihan soal
Tugas Mandiri
𝑀𝑒 𝑥 𝐼 𝑥 𝑡
G=
96500
35 | K
18I |MK IIA
M ISAM S
AM/ MAA/ MJ A
I L JI IDL I1D 1