Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu


Segala piju bagi Allah SWT. yang telah memberika kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepa waktu. Tanpa
pertolongannya tentunya kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Da tak lupa shalawat dan salam kita curahkan kepada baginda nabi
besar nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari zaman gelap gulita
ke zaman terang benderang seperti saat ini.
Terimakasih kami ucapkan kepada bapak Saifu S.pd. selaku guru kimia yang
telah membantu kami baik secara moral maupun materi dalam penulisan
makalah ini. Dan terimakasih kepada teman teman saya yang telah bersususah
payah dalam membuat dan menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang membagun dari semua pembaca guna
menjadi acuanagar penulis bisa menjadi lebuh baik lagi di masa medatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan bagi para pembaca dan
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Baubau, 1 oktober 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar ................................................................................................... 1


Daftar isi ............................................................................................................. 2
BAB I Pendahuluan ............................................................................................. 3
A. Latar Belakang ................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
C. Tujuan ............................................................................................................. 3
BAB II Kajian Teori .............................................................................................. 4
BAB III Pembahasan ........................................................................................... 5
A. Pengertian Elektrolisis .................................................................................... 5
B. Jenis reaksi Elektrolisis ................................................................................... 6
C. Kegunaan Elektrolisis ..................................................................................... 8
BAB IV Penutup .................................................................................................. 11
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Elektrolisis merupakan penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Dalam
elektrolisis terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Sel elektrolisis
listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tak spontan. Proses
elektrolisis dimulai dengan masuknya elektron dari arus listrik searah kedalam
larutan melalui kutub negatif. Dengan dasar diatas, kami akan membahas lebih
detailnya tentang elektrolisis melalui makalah ini. Seperti susunan sel elektrolisis,
macam-macamnya, hukum yang berlaku didalamnya, juga kegunaannya dalam
kehidupan manusia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, dapat
dituliskan beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini,
diantaranya:
1. Apa pengertian elektrolisis
2. Apa saja jenis-jenis reaksi katode dan anode (elektrolisis)?
3. Apa kegunaan elektrolisis?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah diambil, terdapat beberapa tujuan dari
pengkajian makalah yang kami tulis, yaitu:
1. Mendiskripsikan pengertian elektrolisis.
2. Mengidentifikasi macam-macam reaksi katode dan anode (elektrolisis)
3. Mengidintifikasi kegunaan elektrolisis

3
BAB II
KAJIAN TEORI

Reaksi elektrolisis adalah reaksi yang terjadi ketika listrik dialirkan melalui
elektrolit. Elektrolisis juga dapat diartikan sebagai peruraian yang disebabkan
arus listrik. Bila elektrolitnya merupakan lelehan senyawa ion, maka kation akan
direduksi di katode, sedangkan anion dioksidasi di anode.

Dalam reaksi elektrolisis terdapat elektrode yang menghubungkan anion


dengan kation. Elektrode dibagi menjadi dua, yaitu elektrode negatif (katode)
dan elektrode positif (anode). Dalam katode, kation akan mengalami reduksi
sedangkan pada anode, anion akan dioksidasi.

Reaksi elektrolisis dalam larutan elektrolit berlangsung lebih kompleks. Spesi


bereaksi belum tentu kation atau anionnya, tetapi mungkin saja air atau
elektrodenya. Hal ini bergantung pada potensial spesi-spesi yang terdapat dalam
larutan. Untuk menuliskan reaksi elektrolisis larutan elektrolit, maka perlu
diperhatikan hal-hal berikut ini :
a. Reaksi-reaksi yang berkompetisi pada tiap-tiap elektrode.
b. Jenis elektrode, apakah inert atau bukan inert (aktif)
c. Potensial tambahan yang diperlukan, sehingga suatu reaksi elektrolisis dapat
berlangsung (overpotensial).

Reaksi di katode bergantung pada jenis kation: Reaksi di anode bergantung


pada jenis anode dan anion.

4
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian elektrolisis
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang merubah energi listrik menjadi
energi kimia (arus listrik menghasilkan reaksi redoks). Sel elektrolisis tersusun
atas elektroda positif (anoda) dan elektroda negatif (katoda). Ada dua tipe
elektroda, yakni elektroda inert dan reaktif. Bila anoda berupa elektroda inert,
reaksi oksidasi sangat bergantung pada jenis anion yang ada dalam larutan,
sebaliknya bila anoda berupa elektroda reaktif maka elektroda itu akan larut.
(Isana.S.Y.L,2007)
Ciri utama sel elektrolisis yaitu larutan elektrolit yang mengandung ion
bebas. Ion ion ini dapat memberikan atau menerima elektron sehingga elektron
dapat mengalir melalui larutan. Terdapat 2 elektroda dalam sel elektrolisis. Dan
terdapat sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus
listrik searah (direct current).
Sel elektrolisis mempunyai beberapa komponen utama, yaitu wadah,
elektrode, elektrolit, dan sumber arus searah. Dalam sel ini, pemakaian jenis
elektrode dan elektrolit sangat mempengaruhi jenis produk yang dihasilkan.
Reaksi pada katode dan anode (Elektrolisis) dibagi menjadi 3 macam / kelompok:
1. Sel Elektrolisis dengan Elektrolit Lelehan

Lelehan elektrolit diperoleh dengan cara memanaskan padatan elektrolit


tanpa melibatkan air. Kation di katode akan direduksi, sedangkan anion di anode
akan. dioksidasi. Jenis sel elektrolisis ini melibatkan reaksi redoks sederhana
karena berlangsung tanpa adanya air. Berdasarkan gambar, lelehan yang
digunakan adalah lelehan garam NaCl. Reaski yang terjadi:

2. Elektrolisis air
Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air mumi, tidak terjadi
elektrolisis. Tetapi, jika larutan CuSO4 / KNO3 ditambahkan air murni dengan

5
konsentrasi rendah, akan terjadi elektrolisis dan dapat menghantarkan arus
listrik.
3. Sel Elektolisis dengan Elektrolit Larutan
Jenis sel elektrolisis ini melibatkan reaksi redoks yang agak kompleks karena
adanya reaksi-reaksi bersaing antara reaksi redoks elektrolit dan reaksi redoks
pelarut air. Larutan elektrolit diperoleh dengan cara melarutkan padatan
elektrolit di dalam air. Zat yang dapat mengalami reaksi redoks bukan hanya
kation dan anionnya, tetapi juga pelarutnya (H2O). Terjadi kompetisi antara ion-
ion dan molekul H₂O. Pemenang kompetisi bergantung pada harga potensial
standar sel (E°), jenis electrode, dan jenis anion. Semakin besar nilai E°, semakin
mudah reaksi induksi terjadi.

Berdasarkan gambar, elektrolit yang digunakan adalah elektrolit larutan


garam NaCl. Karena ada persaingan dengan pelarut air, maka reaksi yang terjadi
di elektroda adalah :

B. Jenis Reaksi Elektrolisis


Sel elektrolisis tidak memerlukan jembatan garam, sehingga susunan sel
lebih sederhana. Komponen utamanya adalah sebuah wadah, elektrode,
elektrolit, dan sumber arus searah. Elektrolit dapat berupa lelehan senyawa ion
atau larutan elektrolit biasa. Elektron (listrik) memasuki elektrolit melalui kutub
negatif (katode). Spesi tertentu dalam elektrolit menyerap elektron dari katode
dan mengalami reduksi.
Sementara itu, spesi lain melepas elektron di anode dan mengalami oksidasi.
Susunan sel elektrolisis, yaitu :
1. Katoda
Katoda berhubungan dengan kutub negatif sumber arus listrik, dan kation dari
elektrolit pergi menujunya. Katoda mengalami reduksi dan menerima elektron.
2. Anoda
Elektroda yang berhubungan dengan kutub positif sumber arus listrik, dan anion
dari elektrolit pergi menujunya. Anoda mengalami oksidasi dan melepas elektron
3. Kation Inert

6
Kation yang sukar bereaksi, yaitu logam alkali (IA), alkali tanah (IIA), Al, dan Mn
yang terbentuk dalam elektrolisis.
4. Elektroda Inert
Elektroda yang sukar bereaksi, yaitu elektroda Pt, Au dan C

Reaksi-Reaksi Elektrolisis
Reaksi yang terjadi ketika listrik dialirkan melalui elektrolit disebut reaksi
elektrolisis. Reaksi elektrolisis dalam larutan elektrolit berlangsung lebih
kompleks. Spesi yang bereaksi belum tentu kation atau anionnya., tetpi mungkin
saja air atau elektrodenya. Hal itu bergantung pada spesi-spesi yang terdapat
dalam larutan. Untuk menuliskan reaksi elektrolisis larutan elektrolit, faktor-
faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:
1. Reaksi-reaksi yang berkompetisi pada tiap-tiap elektrode
 Spesi yang mengalami reduksi di katode adalah yang mempunyai
potensial reduksi yang lebih positif.
 Spesi yang mengalami oksidasi di anode adalah yang mempunyai
potensial reduksi lebih negatif, atau potensial oksidasi lebih positif.
 Jenis elektrode, apakah inert atau aktif. Elektrode inert adalah elektrode
yang tidak terlibat dalam reaksi. Elektrode inert yang sering digunakan
yaitu platina dan grafit. • Potensial tambahan yang diperlukan, sehingga
suatu elektrolisis dapat dapat berlangsung (overpotensial).

2. Reaksi-reaksi di katode (reduksi)


Reaksi di katode bargantung pada jenis kation dalam larutan. Jika kation
berasal dari logam-logam aktif (logam golongan IA, IIA, Al atau Mn), yaitu logam
logam yang potensial standar reduksinya lebih kecil (lebih negatif daripada air),
maka air yang tereduksi. Sebaliknya, kation selain yang disebutkan di atas akan
tereduksi.
3. Reaksi-reaksi di anode (oksidasi)
Elektrode negatif (katode) tidak mungkin ikut bereaksi selama elektrolisis,
karena logam tidak ada kecenderungan menyerap elektron membentuk ion
negatif. Akan tetapi, elektrode positif (anode) bisa saja ikut bereaksi, melepas
elektron dan mengalami oksidasi. Kecuali Pt dan Au, pada umumnya logam
mempunyai potensial oksidasi lebih besar daripada air atau anion sisa asam.
Oleh karena itu, jika anode tidak terbuat dari Pt, Au atau grafit, maka anode itu
akan teroksidasi.
Elektrode Pt, Au dan grafit (c) digolongkan sebagai elektrode inert (sukar
bereaksi). Jika anode terbuat dari elektrode inert, maka reaksi anode bergantung
pada jenis anion dalam larutan. Anion sisa asam oksi seperti SO, NO, dan PO,
mempunyai potensial oksidasi lebih negatif daripada air. Anion-anion seperti itu
sukar teroksidasi, sehingga air yang teroksidasi

7
C. Kegunaan Elektrolisis

a) Pemurnian Logam
Logam yang ada dialam sebagian besar masih bercampur dengan logam lain.
Untuk mendapatkan logam yang diinginkan, tentu saja zat lain yang bercampur
dengan logam itu harus dihilangkan. Apabila campuran zat lain itu sudah hilang,
maka fungsi logam yang kita kehendaki akan optimal dalam penggunaannya.
Pada contoh berikut, akan dibahas tentang cara menghilangkan zat-zat lain yang
bercampur dengan tembaga sehingga diperoleh unsur tembaga murni.
Tembaga adalah logam penghantar listrik yang baik. Supaya
konduktivitasnya (daya hantar listrik) meningkat, maka tembaga perlu
dibersihkan dari pengotornya.sel elektrolisis sering digunakan untuk memurnikan
logam (dalam hal ini tembaga) dari pengotornya. Sebagai katode, tempatkan
tembaga yang akan anda murnikan, sedangkan tembaga murni ditempatkan
sebagai anode. Elektrolit yang digunakan adalah larutan yang mengandung
kation logam yang akan dimurnikan ( dalam hal ini adalah larutan CuSO4).
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

Kation tembaga direduksi menjadi tembaga yang mengendap di katode.


Kation Cu dari anode menuju larutan menggantikan ion Cu yang mengalami
reduksi. Dengan mengatur tegangan selama elektrolisis, logam pengotor katode
yang mempunyai potensial lebih positif dari tembaga yang akan jatuh ke bawah
dan tidak larut. Adapun pengotor yang mempunyai potensial lebih negative dari
tembaga, akan larut tetapi tidak akan mengendap di katode. Supaya kotoran itu
tidak ke mana-mana, maka harus ada penyaring sehingga daerah katode akan
bersih.

b) Produksi Gas
Metode elektrolisis dipakai oleh industry untuk membuat gas klorin, oksigen,
dan hidrogen dalam jumlah besar. Untuk memproduksi gas oksigen (O2)
biasanya digunakan larutan yang mengandung anion SO, NO,, dan CO2. Demikian
pula untuk memproduksi gas hydrogen (H2) digunakan larutan yang
mengandung kation dari golongan alkali dan alkali tanah. Akan tetapi, jika ingin
memproduksi gas dari golongan VIIA, digunakan larutan yang mengandung anion
dari golongan tersebut. Pada pembuatan gas dengan proses elektrolisis,
elektrode yang digunakan harus dari logam inert.

8
Contoh pembuatan gas hidrogen dan oksigen, dengan elektrolit yang
digunakan adalah K₂SO4 dan elektrodenya C sebagai berikut. Reaksi yang terjadi
adalah :

Larutan K2SO4 diperlukan sebagai penghantar listrik. Karena yang bereaksi


air, maka lama kelamaan air akan habis sehingga perlu selalu ditambah

9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Elektrolisis adalah proses pemisahan senyawa kimia karena adanya arus


listrik. Pada dasarnya elektrolisis memanfaatkan energi listrik untuk
menjalankan reaksi redoks yang tidak spontan, yang merupakan kebalikan
dari elektrokimia
2. Susunan sel elektrolisis, yaitu anode bermuatan positif (+) dan katode
bermuatan negatif (-). Juga, pemberian kutub negatif (-) dan positif (+)
didasarkan pada potensial yang diberikan dari luar.
3. Macam-macam reaksi katode dan anode (elektrolisis), meliputi
 Sel Elektrolisis dengan Elektrolit Lelehan
 Sel Elektrolisis dengan Elektrolit Larutan dan Elektrode Inert (Tidak
Reaktif), yang terdiri dari Reaksi pada Katode (Reduksi pada Kation) dan
Reaksi pada Anode (Oksidasi pada Anion)
 Sel Elektrolisis dengan Elektrolit Larutan dan Elektrode Tidak Inert
(Reaktif), yang terdiri dari Reaksi pada Katode dan Reaksi pada Anode
4. Kegunaan elektrolisis, meliputi Pemurnian Logam, Penyepuhan Logam, dan
Produksi Gas

B. Saran

1. Ilmu pengetahuan tentang sel elektrolisis dapat lebih maju dengan


mempelajari dasarnya.
2. Pembaca maupun penyusun dapat bersyukur kepada Allah Yang Maha Esa
karena telah menganugerahkan berbagai senyawa dan proses-proses
kimiawi yang berguna bagi kehidupan makhluk di bumi.

10

Anda mungkin juga menyukai