Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH AGAMA

CONTOH PERILAKU IMAN PADA HARI AKHIR

Disusun Oleh :
Kelompok 4 (XII MIPA 3)
1. Aura Zahwa Syahbinna (05)
2. Indriani (12)
3. Minsya Rizka Soraya (17)
4. Resqi Ramadhani (23)
5. St. Nur Fadilah (27)
6. Yusi Malinda (35)

SMA NEGERI 1 BAUBAU


2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Allah telah menetapkan bahwa kehidupan dunia ini hanya sementara
(fana) saja . Tidak ada yang abadi , termasuk manusia . Percaya atau iman pada
hari akhir merupakan salah satu rukun iman yang kelima dan merupakan bagian
utama dari beberapa bagian akidah . Dengan demikian wajib bagi kita untuk
beriman pada hari akhir . Perlu diketahui juga bahwa iman kepada hari akhir itu
sangat penting bagi kehidupan , karena kehidupan tidak kekal dan abadi . Yang
abadi tanpa awal dan tanpa akhir hanya Allah SWT . Kefanaan semesta ini dapat
disaksikan sehari – hari, bunga bunga dan daun – daun yang subur pun menjadi
layu dan jatuh . Begitu pula tubuh tubuh yang segar dan kekar berubah menjadi
lemah dan mati . Manusia pada akhirnya akan menemui wafatnya demikian pula
Rasul dan Nabi yang mulia , sejak Nabi Adam As hingga Nabi Muhammad
SAW , semua menemui wafatnya , pulang ke rahmatullah . Dalam Al Qur’an
Allah berfirman : “ Kullu nafsin dzaaiqatul maut “ setiap yang bernafas pasti akan
mati , tak ada yang kekal abadi , kecuali Allah SWT.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaiman perilaku yang baik dalam menghadapi hari akhir ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Contoh Iman Pada Hari Akhir dalam Kehidupan Sehari – hari.
Berikut adalah beberapa contoh perilaku dalam kehidupan sehari – hari yang
mencerminkan iman kepada hari akhir adalah sebagai berikut :
A . Selalu berusaha menjadi lebih baik.
Seorang yang beriman kepada hari akhir akan berusaha menjadi lebih baik, dari
hari yang telah terlewati . Jika hari kemarin lebih baik daripada hari ini berarti
termasuk orang – orang yang merugi .
B . Tidak tergiur pada gemerlap dudunia
Dunia dan isinya memang banyak menawarkan banyak kenikmatan . Tetapi
dengan kenikmatan dunia orang – orang tidak menyadari bahwa gemerlapnya dunia
merupakan tipuan yang akan menyeret dan menenggelamkan kemegahan sesaat
Hanya orang – orang yang beriman dan menyadari bahwa dunia ini hanya sementara
yang tidak tertipu oleh gemerlapnya dunia . Kekayaan memang perlu disyukuri .
Kekayaan atau kemiskinan semua merupakan ujian dari Allah SWT . Jika si kaya
menjadi orang yang bersyukur dan dapat mempergunakan kekayaanya pada jalan
Allah berarti ia termasuk orang orang yang beruntung . Sebaliknya jika si miskin
yang bersyukur dengan kemiskinanya dan tetap menjalankan tujuan penciptaanya
sebagai manusia , ia termasuk orang yang beruntung . Kaya atau miskin dapat
mengantarkan seseorang pada kekufuran . Baik kaya maupun miskin hendaknya tidak
tertipu oleh gemerlapnya dunia yang tidak kekal .
C . Tidak iri atas nikmat orang lain
Allah memberikan nikmat yang berbeda – beda kepada manusia . Ada
manusia yang di karuniai nikmat berupa kekayaan , keturunan , kecerdasan ,
keberuntungan dan lain-lain. Terhadap orang lain kita tidak boleh iri . Iri dapat berupa
sikap tidak rela pada orang lain mendapat nikmat dan ingin agar nikmat tersebut
beralih kepadanya .
D . Bersikap rendah hati
Bersikap rendah hati terhadap apapun yang dimiliki merupakan perilaku
terpuji. Orang yang rendah hati menyadari bahwa segala sesuatu yang dimiliki hanya
titipan Allah SWT . Titipan yang setiap saat dapat diambil oleh pemiliknya . Oleh
karena itu , seseorang yang rendah hati tidak akan pernah sombong dengan sesuatu
yang dititipkan kepadanya . Ia merasa tidak pantas bersikap sombong dan bangga diri
terhadap titipan Allah SWT .
E . Menghindari sifat cinta dunia yang berlebihan
Seseorang yang dikarunia harta akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat
kelak. Oleh karena itu , seseorang yang beriman dan dikaruniai harta berlebih akan
mempergunakan hartanya tersebut di jalan – Nya . Ia akan membelanjakan hartanya
di jalan yang diridhoi Allah. Misalnya membantu fakir miskin , membantu
pembangunan masjid , madrasah sekolah , rumah sakit , dan kegiatan lain yang
diridhoi Allah SWT .
F . Bersikap optimis dan lapang dada
Sikap optimis juga menjadi salah satu sikap yang dimiliki oleh orang yang
beriman . Ia optimis bahwa segala sesuatu akan mendapat balasan. Selain itu , la juga
optimis bahwa segala amal buruk akan mendapat balasan yang sesuai .
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hari Akhir adalah hari kiamat yang diawali dengan pemusnahan alam
semesta. Semua manusia, sejak jaman dari Nabi Adam a.s sampai terjadinya
hari akhir akan dibangkitkan untuk mendapatkan balasan semua amal
perbuatan mereka. Iman kepada Hari Akhir adalah percaya dengan penuh
keyakinan adanya hidup yang kekal abadi di akhir kelak. Setelah alam
semesta hancur secara total dan kehidupan semua makhluk Allah berakhir,
maka mulailah manusia menjalankan tahapan kehidupan baru dan proses
menuju alam baqa’. Iman kepada hari akhir berarti mempercayai dengan
sepenuh hati, bahwa suatu saat dunia beserta isinya akan berakhir atau hancur
serta manusia akan dibangkitkan dari kubur menuju akhirat untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Keyakinan
tersebut diwujudkan dalam perbuatan atau tingkah laku. Maka dari itu
mengimani hari akhir membuat manusia sadar bahwasanya manusia itu lemah
dan kerdil di hadapan Allah Swt. Kesadaran ini diharapkan dapat
menghilangkan sikap takabur, sombong, egois, dengki, dan penyakit hati
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai