Anda di halaman 1dari 20

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Kelas XII Semester I

Kesy Sarahita (2018.01.007)


Berpikir Kritis, Objektif, dan Seimbang

Q.S. Ali Imran/3 : 190-191 menjelaskan tanda – tanda kebesaran Allah swt. yang
tersebar di alam raya ini, harusnya dijadikan sebagai media berpikir oleh umat islam,
sehingga menghasilkan hikmah, manfaat, dan maslahat. Orang yang dapat memahami
tanda- tanda kebesaran Allah swt. yang bertebaran di alam raya ini,memiliki akal sehat
dan akal budi disebut ulil albab. Ulil Albab adalah hamba – hamba Allah yang selalu
mengisi setiap waktunya untuk selalu mengingat Allah swt. dalam keadaan apapun, dan
selalu mengggunakan akal sehat dan akal budi. Semua ciptaan Allah swt. memiliki
manfaat, dan tidak ada satu jenis makhluk apapun yang diciptakan tanpa makna (sia –
sia), meskipun tidak semua manusia dapat memahaminya. Q.S. Ali Imran/3 : 190-191
mengajak manusia untuk berpikir dan merenungi tentang penciptaan langit dan bumi,
dan itu hanya dapat dilakukan oleh mereka yang disebut ulil Albab.
Al- Qur’an selalu mendorong pembacanya untuk berpikir kritis, bernalar, dan
merambah dunia tempat tinggal mereka.
Hikmah Berpikir Kritis, Objektif, dan Seimbang

1. Dapat memahami makna – makna yang tersembunyi dibalik penciptaan alam semesta dan fenomena yang
terjadi.
2. Dapat memanfaatkan alam untuk kepentingan umat manusia secara optimal.
3. Semakin bersyukur kepada Allah swt. atas anugerah berupa akal sehat, bertambah keyakinan tentang adanya
hari pembalasan, dan bersemangat untuk beramal shalih sebagai bekal di akhirat kelak.
4. Semakin tertantang untuk melakukan penelitian terhadap fenomena alam yang terjadi sehingga mampu
mengungkapkan lebih banyak makna dan faedah yang terkandung di balik penciptaan alam semesta.
Musyawarah
Q.S. Ali Imran/3 : 110 Rasulullah saw. senantiasa bertutur kata lemah lembut dan santun baik kepada kawan
maupun lawan, karena mendapat bimbingan langsung dari Allah swt. dengan rahmat-Nya. Rasulullah saw. dalam
kondisi apapun, senantiasa menunjukkan keluhuran akhlak, meskipun dalam situasi yang genting, seperti kejadian
pelanggaran yang dilakukan sebagian umat islam dalam perang Uhud, namun beliau tetap bersikap lemah lembut
bahkan memanfaatkan dan memohonkan ampun untuk mereka. Konsisten melaksanakan hasil musyawarah,
menyerahkan hasil musyawarah tersebut dengan penuh tawakal. Perintah untuk saling memaafkan apabila
musyawarah sudah selesai.

Perilaku dan sikap yang mencerminkan pengalaman Q.S. Ali Imran/3 : 110 sebagai berikut.
Mengedepankan sikap lemah lembut, menghindari tutur kata yang kasar dan sikap keras kepala, Selalu bersedia
memberi maaf dan berlapang dada kepada orang yang berbuat kesalahan. Menghargai pendapat orang lain, dan
tidak memaksakan kehendak dalam musyawarah.
Para cendikiawan muslim membagi dua pandangan tentang demokrasi, yaitu sebagai berikut.
1. Menolak sepenuhnya, Cendikiawan muslim yang menolak sepenuhnya, antara lain Abul A’la
Al – Maududi. Beliau bependapat bahwa demokrasi adalah buatan manusia sekaligus
produk dari pertentanagan Barat terhadap agama (islam) sehingga cenderung sekuler.
2. Menerima dengan syarat tertentu, Cendikiawan muslim yang tidak menolak mutlak.
Menurut Al – Qardhawi, ada substansi deokrasi yang sejalan dengan islam. Penetapan hukum
berdasarkan suara mayoritas tidak bertentangan dengan prinsip islam sepanjang bukan untuk
maksiat. Disimpulkan bahwa, dalam konteks demokrasi, pandangan yang menerima atau
menolak bukan karena namanya, tetapi karena substansi nilainya lebih objektif, logis dan
sejalan dengan semangat islam.
Hikmah dan Manfaat Musyawarah

1. Mengurangi kesalahan dalam mengambil keputusan, karena dirumuskan oleh banyak


orang dengan jalan musyawarah
2. Terbiasa memberi maaf dan berlapang dada, ketika pendapatnya tidak diambil
sebagai keputusan musyawarah.
3. Terciptanya budaya saling memahami, menghargai, dan memaafkan sehingga
mendukung terwujudnya kehidupan masyarakat yang harmonis dan beradab.
4. Dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi sesama, melalui kritik dan sumbang
saran dalam proses musyawarah.
Konsistensi Beribadah Sebagai Perwujudan Syukur Kepada Allah swt.

Q.S. Al Luqman/31 : 13 -14 menjelaskan Pelajaran pertama yang harus disampaikan kepada
masyarakat adalah tauhid, yaitu mengesakan Allah swt. dalam beribadah, tanpa menyekutukan-Nya.
Allah swt. mengingatkan kembali tantang beratnya penderitaan seorang ibu pada saat mengandung,
melahirkan, kemudian menyapih setelah usia dua tahun, supaya kita selalu bersyukur kepada Allah swt.
atas karunia yang sangat besar.
Ibadah merupakan ikhtiar manusia dalam proses taqarrub ( mendekatkan diri) kepada Allah swt.
Dalam bentuk taqwa, yaitu selalu menjalankan segala yang diperintah dan menjauhi laranagan-Nya.
Sikap yang mencerminkan Pengalaman Q.S. Lqman/31 : 13 - 14

1. Beribadah kepada Allah swt,. Dengan penuh keikhlasan tanpa menyekutukannya dengan
sesuatu apapun.
2. Senantiasa berbuat baik ( ihsan) kepada kedua orang tua, dengan menaati semua perintahnya
sejauh yang kita mampu, kecuali jika perintahnya bertentangan dengan aturan Allah swt.
3. Berterima kasih kepada orang yang telah berbuat baik kepada kita sebagai bentuk syukur kita
kepada Allah swt. karena oarang yang tidak berterima kasih kepada sesama manusia,
dianhggap tidak bersyukur kepada Allah swt.
Maslahat Dan Manfaat Beribadah dan Bersyukur Kepada Allah swt.
1. Memperoleh limpahan berkah dari rezeki yang diperoleh. Berkahnya rezeki hanya didapat
dari orang – orang yang benar – benar menaati aturan agama.
2. Kebaikan itu mengalir dan teruys berkembang. Ole h sebab itu, jangan ada kekhawatiran
berkurangnya rezeki atau nikmat karena sadaqah, infaq, dan zakat yang dilakukan.
3. Mendapatkan ketentraman batin dan kedamaian hati dalam menjalankan segala kegiatan
yang dilakukan disesbabkan sikap taat dan taqarrubnya, ridha dan relanya dalam menyikapi
pemberian dan anugerah Allah swt.
Menyebarkan Kebaikan Melalui Ihsan
Q.S. Al Baqarah/2 : 83 menjelaskan Perintah mengabdi hanya kepada Allah swt. (tidak
menyekutukan-Nya) selalu berbuat baik kepada orang tua, kerabat, anak – anak yatim, dan orang
miskin. Berbuat baik kepada orang tua merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
setiap anak. Berbuat baik kepada keluarga dan sesama termasuk kepada anak yatim dan orang
miskin. Laranagn mengikuti sikap umat terdahulu yang banyak melakukan pembangkangan,
berpaling, dan mengingkari ajaran yang dibawa rasul- Nya.
Allah swt. memerintahakn agar bertutur kata yang baik dan santun saat berinteraksi
dengan sesama manusia. Bertutur kata baik dan santun, perlu menjadi perhatian, karena ucapan
kita dapat dengan mudah meluncur tanpa dipikirkan terlebih dahulu kemudian bisa saja
menggoreskan luka di hati lawan bicara kita.
Sikap dan Perilaku yang Mencerminkan Pengalaman
Q.S. Al Baqarah/2 : 83

1. Mengabdi hnaya kepada Allah swt. berbakti kepada kedua orang tua, terus menebarkan
kebaikan baik kepada kerabat, anak yatim dan orang miskin.
2. Saat menasihati gunakanlah tutur kata yang santun, sopan, dsn berakhlak mulia.
3. Mau berbagi kebahagiaan dan peduli terhadap penderitaan sesama kaum duafa dan siapa
pun yang membutuhkan.
4. Menghindari sikap yang mementinhkan diri sendiri.
Hikmah Berperilaku Ihsan

1. Menjadi lebih dekat dengan Allah swt. dan tidak menyekutukan-Nya


2. Terjalinnya hubungan yang baik antara orang tua dan anaknya.
3. Terjalinnya hubungan yang baiak kepada sesama teermasuk kerabat, orang miskin
dan anak ayatim
4. Terjadinya lingkungan masyarakat yang harmonis dan tinggi rasa emapti kepada
sesama.
Iman Kepada Hari Akhir

Iman berarti yakin, jadi iman kepada hari akhir berarti yakin akan adanya hari akhir yang
merupakan rukun iman kelima yang harus diyakini oleh setiap umat islam. Segala perbuatan baik
dan buruk yang dilakukan setiap manusia pasti akan diperhitungkan seadil – adilnya di akhirat
kelak.
Menurut istilah, Hari akhir adalah hari hancurnya alam semesta secara total, termasuk isinya
dan berakhirnya kehidupan semua makhluk Selanjutnya, berkenaan dengan tanda – tanda
datangnya hari akhir, berdasarkan Q.S. Al A’raf/ 7 : 187, diperoleh penjelasan dan gambaran
bahwa kedatangan hari akhir ttidak ada seorang pun yang tahu, termasuk Rasulullah saw.
Tanda – Tanda Hari Akhir
1. Tanda – tanda kecil : Hamba sahaya wanita yang melahirkan anak majikannya, ada sekelompok
orang yang tidak beralas kaki lengkap ( sebelah saja), pengembala yang berlomba – lomba
membangun gedung yang tinggi dan lain sebagainya.
2. Tanda – tanda besar : Datangnya Ya’Juj dan Ma’Juj, munculnya Dajjal, dan terbitnya matahari
disebelah barat.

Hari Kiamat Menurut Al – Qur’an

Hari kiamat menurut Al Qur’an dibagi menjadi dua :


1. Kiamat kecil (sugra), menurut bahasa adalah datangnya kematian atau kerusakan bagi setiap
makhluk, termasuk manusia bersifat lokal dan individu. Adapun menurut istilahnya adalah
datangnya kematian yang menimpa setiap manusia.
2. Kiamat besar ( kubra), menurut istilah adalah berakhirnya kehidupan semua makhluk, dan hancur
leburnya alam semesta secara total dan serentak.
Periode Hari Akhir

1. Yaumul Ba’as, proses dibangkitkan seluruh makhluk dari


alam kuburnya ( alam barzakh).
2. Yaumul Hasyr ( Alam Mahsyar), proses dikumpulkan
manusia setelah dibangkitkan dari kuburnya (alam barzakh).
3. Yaumul Hisab dan Yuamul Mizan, Setiap amalan yang baik
dan buruk akan dihisab atau dihitung dengan sangat teliti,
kemudia di dilakukan prosespenimbangan (mizan).

4. As Sirat, yaitu jembatan yang membentang anatara dua tepi


neraaka menuju surga.
5. Yaumul Fasl dan Jaza, keputusan Allah swt. terhadap nasib orang
– orang kafir di akhirat kelak ( yaumul fasl), Sememtara yaumul
jaza adalah hari pembalasan atas segala amal manusia ketika hidup
di dunia.
Iman Kepada Qadha dan Qadar

Iman kepada Qadha dan Qadar merupakan rukun iman yang keenam. Beriman kepada Qadha
dan Qadar berarti beriman pada takdir Allah swt. yaitu meyakini bahwa adanya ketetapan Allah
swt. yang berlaku atas makhluk-Nya, baik ketentuan yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi.
Qadha menurut bahasa berarti “menentukan atau memutuskan” sementara menurut istilah artinya
“segala ketentuan Allah swt. sejak zaman azali”. Adapun pengertian Qadar menurut bahasa berarti
“memberi kadar”, aturan, atau ketentuan”, sementara menurut istilah berarti “ketetapan Allah swt.
terhadap seluruh makhluk-Nya tentang segala sesuatu”.
Hubungan Antara Takdir, Ikhtiar, Doa,
dan Tawakal

1. Takdir terbagi menjadi dua, yang pertama : Takdir Mubram ( tidak bisa diubah ) keputusan yang telah
mutlak, sedangkan takdir muallaq, yakni takdir yang tergantunng ikhtiar dan potensi yang ada pada
manusia.
2. Ikhtiar adalah usaha sumgguh – sungguh dan maksimal dari semua amal perbuatan dan aktivitas yang
dilakukan, atau kesungguhan hati dan tekad yang kuat untuk mewujudkan cita dan asa.
3. Doa adalah ikhtiar batin, melalui usaha batin yang selalu dihubungkan dengan Allah swt. ikhtiar dalam
mencapai cita dan harapan.
4. Tawakal adalah meneyerahkan segala sesuatu dan hasil ikhtiarnya hanya kepada Allah swt.
Melejitkan Diri dan Memaksimalkan Potensi (Kerja Keras dan Tanggung Jawab)

A. Kerja Keras, merupakan akhlaqul karimah yang harus dimiliki setiap muslim agar tercapai kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat. Bekerja sungguh – sungguh tanpa kenal lelah, dan selalu mengutamakan kepuasaan hasil
pada setiao kegiatan yang sudah dilakukan,
B. Cara Membiasakan Perilaku Kerja Keras, dalam memulai segala sesuatu diawali dengan niat hanya
beribadah kepada Allah swt. semata, menyebut nama Allah swt. ketika memulai segala sesuatu ( basmallah ) dan
diakhiri dengan mengucapkan hamdalah.
C. Ciri – ciri Sikap Kerja Keras, Tekun adalah rutin atau terus mnerus,Ulet adalah berusaha kuat tanpa putus asa
dalam menca[ai cita dan keinginan, Teliti adalah cermat, saksama dan hati – hati .
D. Hikmah Bekerja Keras, adalah dapat mengembangkan kemampuan diri, Mampu mengangakat derajat dan
martabat sebagai manusia yang beriman kepada Allah swt.
E. Tanggung Jawab, adalah beban kewajiban yang harus di selesaikan.
F. Bentuk – bentuk tanggung jawab, ada 6, yaitu Agama, Diri sendiri, Keluarga, Pekerjaan,
Mayarakat, bangsa dan bernegara.
G. Antara perilaku kerja keras, jujur, tanggung jawab, adil dan toleransi merupakan hal yang
berkaitan dalam kehidupan sehari – hari.
Terima
Kasih
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai