Sabar adalah keadaan jiwa yang kokoh, stabil, dan konsekuen dalam
pendirian .Jiwanya tidak tergoyahkan, pendiriannya tidak beruba
bagaimanapun berat tantangan yang dihadapi..
2. Syukur
Syukur secara etimologi artinya membuka dan menyatakan. Sedangkan
secara terminologi syukur adalah menggunakan nikmat Allah untuk taat
kepada Allah, dan tidak menggunakannya untuk berbuat maksiat kepada
Allah.Syukur adalah akhlak terpuji dari seorang hamba kepada Allah. Dengan
bersyukur atas apa yang Allah berikan menjadikan hidup seseorang menjadi
lebih damai dan tenang. Dengan demikian, ia menjalankan kehidupan
dengan ketenangan jiwa.
3. Amanat
Amanat adalah suatu sifat dan sikap pribadi yang setia, jujur, dan tulus hati
dalam melaksanakan suatu hak yang dipercayakan kepadanya, baik hak itu
milik Allah maupun hak hamba. Oleh karena itu, dapat disebutkan pula
bahwa amanat adalah memelihara dan melaksanakan hakhak Allah dan hak-
hak manusia. Amanat dapat berupa pekerjaan, perkataan, dan kepercayaan
hati.
4. Jujur
Jujur adalah memberitahukan, menuturkan sesuatu dengan sebenarnya,
sesuai dengn fakta kajiannya. 2
c. Akhlak Terhadap Keluarga
1. Berbakti kepada Kedua Orangtua
Di antara akhlak kepada keluarga adalah berbakti kepada kedua
orangtua. Berbakti kepada kedua orangtua merupakan amal saleh paling
utama yang dilakukan oleh seorang muslim, juga merupakan faktor utama
diterimanya doa seseorang
2. Bersikap Baik kepada Saudara
Ajaran Islam memerintahkan untuk berbuat baik kepada sanak saudara,
setelah menunaikan kewajiban kepada Allah dan kedua orangtua. Hidup
rukun dan damai dengan saudara dapat tercapai, apabila hubungan tetap
terjalin dengan saling pengertian dan tolong menolong.
3. Memelihara Keturunan
Keluarga adalah penerus keturunan yang harus dipelihara dengan baik,
sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam. Oleh karena itu, merupakan
sebuah kewajiban bagi seorang muslim untuk memelihara keturunan dengan
tetap berpegang kepada ajaran agama Islam. Dengan demikian, hal tersebut
merupakan akhlak yang mulia yang dianjurka Allah Swt.
d. Akhlak Terhadap Masyarakat
1. Berbuat Baik Kepada Tetangga
Tetangga adalah orang yang terdekat dengan kita. Dalam hal ini, dekat
bukan karena pertalian darah atau pertalian persaudaraan. Meskipun
mungkin tidak seagama dengan kita. Dekat di sini adalah orang yang tinggal
berdekatan dengan rumah kita. Maka, berbuat baik kepada tetangga
merupakan akhlak terpuji yang harus diamalkan dalam kehidupan
bermasyarakat.
2.Taawan (Saling Menolong)
Taawan adalah sikap salingtolong-menolong terhadap sesama. Dalam
hidup ini, tidak ada orang yang tidak memerlukan pertolongan orang lain.
Pada dsarnya, manusia adalah makhluk sosial. Oleh karena itu, manusia tidak
dapat hidup sendirian. Ia membutuhkan bantuan dan pertolongan orang lain,
meskipun ia orang kaya atau mempunyai keudukan tinggi.Tolong-menolong
4
dan zaman, asal tidak bertentangan dengan hal-hal yang dilarang oleh
Allah sebagaimana dalam ketentuan hukum-Nya.3
c. Keutamaan Hikmah
yang bijak seperti qonaah, seimbang, be nar, adil dalam berbuat dan jujur
dalam berucap
Hikmah menuntut manusia untuk mengetahui dan memahami
permasalahan dengan baik dan sempurna, sebelum kemudian berusaha
untuk mengimplementasikannya. Pemahaman yang baik tidak mesti
harus diambil dari lembaga atau sekolah, dan tidak pula dari lembaran-
lembaran buku.
Berikut beberapa keutamaan hikmah:
1) Memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam melaksanakan dan
membela kebenaran ataupun keadilan.
2) Menjadikan ilmu pengetahuan sebagai bekal utama yang terus
dikembangkan,
3) Mampu berkomunikasi denga orang lain dengan beragam
pendekatan dan bahasan.
4) Memiliki semangat juang yang tinggi untuk mensyiarkan kebenaran
dengan beramar makruf nahi munkar,
5) Senantisa berpikir positif untuk mencari solusi dari semua
persoalan yang dihadapi,
6) Memiliki daya penalaran yang obyektif dan otentik dalam semua
bidang kehidupan,
7) Orang-orang yang dalam perkataan dan perbuatannya senantiasa
selaras dengan sunnah Rasulullah.
ٰٓيَاُّيَها الَّنِبُّي ُقْل َاِّلْز َو اِج َك َو َبٰن ِتَك َو ِنَس ۤا ِء اْلُم ْؤ ِمِنْيَن ُيْد ِنْيَن َع َلْيِهَّن ِم ْن
َج اَل ِبْيِبِهَّۗن ٰذ ِلَك َاْد ٰن ٓى َاْن ُّيْع َر ْفَن َفاَل ُيْؤ َذ ْيَۗن َو َك اَن ُهّٰللا َغ ُفْو ًرا َّر ِح ْيًم ا
Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: «Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka». yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-AZzāb [33] :
59)
َو اْبَتُلوا اْلَيٰت ٰم ى َح ّٰت ٓى ِاَذ ا َبَلُغ وا الِّنَك اَۚح َفِاْن ٰا َنْس ُتْم ِّم ْنُهْم ُر ْش ًدا َفاْدَفُع ْٓو ا ِاَلْيِهْم
ۚ َاْم َو اَلُهْم ۚ َو اَل َتْأُك ُلْو َهٓا ِاْس َر اًفا َّو ِبَداًرا َاْن َّيْك َبُرْو اۗ َو َم ْن َك اَن َغ ِنًّيا َفْلَيْسَتْع ِفْف
َو َم ْن َك اَن َفِقْيًرا َفْلَيْأُك ْل ِباْلَم ْع ُرْو ِف ۗ َفِاَذ ا َد َفْع ُتْم ِاَلْيِهْم َاْم َو اَلُهْم َفَاْش ِهُد ْو ا
َع َلْيِهْم ۗ َو َك ٰف ى ِباِهّٰلل َحِس ْيًبا
Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. ke
mudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara
harta), Maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. dan janganlah
kamu Makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah
kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. barang
10
siapa (di antara pemelihara itu) mampu, Maka hendaklah ia menahan diri
(dari memakan harta anak yatim itu) dan Barangsiapa yang miskin, Maka
bolehlah ia Makan harta itu menurut yang patut. kemudian apabila kamu
menyerahkan harta kepada mereka, Maka hendaklah kamu adakan saksi-
saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. dan cukuplah Allah sebagai
Pengawas (atas persaksian itu). (QS. An-Nisā’ [4] : 6)ز
● Kesucian Lisan
َتْعُبُد ٓو ۟ا ِإٓاَّل ِإَّياُه َو ِبٱْلَٰو ِلَد ْيِن ِإْح َٰس ًناۚ ِإَّم ا َيْبُلَغَّن ِع نَدَك ٱْلِكَبَر َأَح ُدُهَم ٓا َأْو ِكاَل ُهَم ا َفاَل َو َقَض ٰى َر ُّبَك َأاَّل
َتْنَهْر ُهَم ا َو ُقل َّلُهَم ا َقْو اًل َك ِر يًم ا َتُقل َّلُهَم ٓا ُأٍّف َو اَل
Artinya; “Apa yang ada padaku dari kebaikan (harta) tidak ada yang
aku simpan dari kalian. Sesungguhnya siapa yang menahan diri dari
meminta-minta maka Allah akan memelihara dan menjaganya, dan siapa
yang menyabarkan dirinya dari meminta-minta maka Allah akan
menjadikannya sabar. Dan siapa yang merasa cukup dengan Allah dari
meminta kepada selain-Nya maka Allah akan memberikan kecukupan
padanya. Tidaklah kalian diberi suatu pemberian yang lebih baik dan lebih
luas daripada kesabaran.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
11
Dari sifat ’iffah akan lahir sifat-sifat mulia seperti: sabar, qana’ah, jujur,
santun, dan akhlak terpuji lainnya.
Ketika sifat ’iffah ini sudah hilang dari dalam diri seseorang, akan
membawa pengaruh buruk dalam diri seseorang, akal sehat akan tertutup
oleh nafsu syahwatnya, ia sudah tidak mampu lagi membedakan mana yang
benar dan salah, mana baik dan buruk, yang halal dan haram.
7 Ningsih, Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Kitab Al-Sirat AlNabawiyyah Karya Ibnu Hishaam Dan
Relevansinya Dengan Materi Akhlak Pada Buku Lembar Kerja Siswa Madrasah Aliyah (Kajian Kisah
Kelahiran Nabi Muhammad Saw Sampai Peristiwa Isra’Dan Mi’raj). IAIN Ponorogo. 2020.
13
Jawaban:
8 Julia Inayah,Dkk, Gunung Djati Conference Series, Volume 22 (2023), hlm 131.
14
Jawaban:
Untuk terlibat dalam kelompok atau komunitas yang mendukung nilai iffah di
kampus, seseorang dapat melakukan langkah-langkah berikut:
1. Cari informasi: Cari tahu tentang kelompok atau komunitas yang ada di kampus
yang memiliki fokus pada nilai iffah. Anda dapat mencari informasi melalui
pengumuman kampus, media sosial, atau bertanya kepada senior atau teman
yang sudah terlibat dalam kelompok tersebut.
2. Ikuti kegiatan: Hadiri kegiatan atau acara yang diadakan oleh kelompok atau
komunitas tersebut. Misalnya, diskusi, seminar, atau kegiatan sosial yang
berhubungan dengan nilai iffah.
2. Pardi (Kelompok 5)
15
Bagaimana kita dapat mengidentifikasi sifat saja'ah dalam diri kita. Serta
bagaimana mengatasi Perasaan Sombong dan ego yang mungkin
menghambat Pengembangan Sifat Saja'ah?
Jawaban:
Untuk mengidentifikasi sifat saja'ah dalam diri, Anda dapat melakukan introspeksi
diri dengan memperhatikan tindakan, pikiran, dan reaksi Anda terhadap situasi
tertentu. Sifat saja'ah dapat termanifestasi dalam sikap rendah hati, kesediaan
untuk belajar, dan kemauan untuk mengakui kesalahan.
1.Introspeksi Diri: Evaluasi perilaku dan pemikiran Anda secara jujur. Tinjau
tindakan atau pikiran yang mungkin mencerminkan sifat sombong.
2.Bersyukur: Ingatkan diri Anda tentang berkat dan bakat yang dimiliki, serta
bahwa semua nikmat berasal dari Allah. Ini dapat membantu mengurangi
perasaan sombong.
3.Belajar dari Pengalaman: Terima setiap pengalaman sebagai pelajaran, baik itu
positif maupun negatif. Pahami bahwa tidak ada yang sempurna, dan setiap
kesalahan adalah peluang untuk tumbuh.
Jawaban:
16
Sikap syaja'ah adalah sikap jujur dan tulus dalam berperilaku dan berbicara.
Kejujuran adalah salah satu aspek penting dari sikap syaja'ah. Kedua hal ini saling
terkait dalam kehidupan sehari-hari karena kejujuran adalah salah satu faktor
utama yang dapat menumbuhkan sikap syaja'ah.
1. Kesadaran diri: Menjadi sadar akan pentingnya kejujuran dan memiliki niat yang
tulus untuk menjadi orang yang jujur dalam segala hal.
Apa yang akan terjadi jika sifat iffah ini telah hilang (tidak tertanam lagi
dalam diri seseorang) dan bagaimana Cara untuk mengatasinya?
Jawaban:
Sifat iffah adalah sifat kesucian, kehormatan, dan menjaga diri dari perbuatan
yang tidak baik. Jika sifat iffah telah hilang atau tidak tertanam lagi dalam diri
seseorang, maka individu tersebut mungkin rentan terhadap perilaku yang tidak
bermoral, tidak menjaga diri, dan tidak menghormati diri sendiri.Untuk mengatasi
kehilangan sifat iffah, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
17
1. Refleksi diri: Melakukan introspeksi dan merenungkan mengapa sifat iffah telah
hilang. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi dan mencari solusi
untuk mengatasi masalah tersebut.
Jawaban:
Akhlak terhadap lingkungan mencakup perilaku dan sikap yang bertanggung jawab
terhadap alam sekitar. Contohnya adalah membuang sampah pada tempatnya,
mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan mendukung praktik ramah
lingkungan seperti daur ulang. Memberikan perlindungan terhadap flora dan
fauna serta menjaga kelestarian sumber daya alam juga merupakan bagian dari
akhlak terhadap lingkungan.