Anda di halaman 1dari 4

Pengertian tauhid dan ilmu kalam

Menurut TM. Hasby ash-Shidiqy menyebutkan Ilmu tauhid atau ilmu


kalam adalah ilmu yang membicarakan tentang cara-cara menetapkan akidah agama dengan
mempergunakan dalil-dalil yang meyakinkan, baik dalil itu naqli, aqli, maupun dalil wijdani
(perasaan yang halus).
Mengapa ilmu kalam disebut juga ilmu tauhid?
Disebut illmu tauhid juga karena ilmu kalam di dalamnya membahas mengenai keesaan
Allah SWT yang di dalamya dikaji pula mengenai asma (nama-nama Allah) atau sering
terdengar kata asmaul husna dan membahas mengenai sifat wajib,mustahil dan jaiz bagi Allah
dan Rasul-Nya.
I. Nama-nama lain ilmu tauhid
a. Ilmu kalam
Ilmu yang mengungkapkan bagaimana cara menetapkan kepercayaan-
kepercayaan keagamaan (Islam) dengan bukti-bukti yang menyakinkan, ia
lebih menyerupai filsafat.
b. ilmu ushuluddin
Ushuluddin adalah serangkai kata yang terdiri dari ushul dan ad-din. Ushul
jama’ dari ashl yaitu yang berarti pokok, ataupun dasar. Sedangkan ad-din
artinya agama.
c. Ilmu aqaid ( ilmu akidah )
Aqidah menurut bahasa ialah berasal dari perkataan al-aqd yaitu ikatan,
menguatkan, meneguhkan dan menegakkan.
d. Ilmu ma’rifah
Arti ma’rifah yaitu pengenalan atau mengenal.
II. Macam-macam tauhid
 Tauhid Rububiyah
Tauhid rububiyah merupakan keyakinan bahwa pencipta serta pengatur alam
semesta hanyalah Allah SWT saja.
 Tauhid Uluhiyah
tauhid Taimiyah merupakan sebuah ajaran untuk menyembah Allah SWT
semata, berdoa kepada Allah SWT semata hingga mencintai Allah SWT
semata.
 Tauhid al-Asma’ was-Shifat,
yakni beriman pada semua yang ada dalam al-Qur’an yang mulia dan hadits-
hadits nabi yang sahih yang terdiri dari nama-nama Allah dan sifat-sifatnya
yang disifati sendiri oleh Allah dan Rasul secara hakikat.
III. Perbedaan antara akhlak, ilmu akhlak, moral, etika
 Akhlak adalah yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dilakukan
dengan sengaja yang muncul dari dorongan jiwa secara spontan.
 Ilmu akhlak adalah ilmu yang mempelajari dan memberi petunjuk bagaimana
berbuat kebaikan dan menghindar dari keburukan, sesuai dengan tuntunan
syariat islam.
 Moral merupakan nilai dan ketentuan baik buruk manusia.
 Etika sebagai ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam
hidup manusia.
IV. Macam-macam akhlak dan jenisnya
 Akhlak Mulia atau Terpuji (cth: ikhlas, bertaubat,bersyukur)
 Akhlak Buruk atau Tercela (cth: musrik, murtad, munafik)
V. Faktor yang mempengaruhi akhlak
1. Faktor internal
a. Faktor Insting (naluri)
Insting (naluri) adalah pola perilaku yang tidak dipelajari, mekanisme
yang dianggap ada sejak lahir dan juga muncul pada setiap makhluk.
b. Kehendak
Kehendak adalah faktor yang menggerakkan manusia untuk berbuat
dengan sungguh sungguh.
c. Faktor keturunan
Faktor keturunan secara langsung atau tidak langsung sangat
memengaruhi bentukan sikap dan tingkah laku seseorang. Sifat-sifat asasi
anak merupakan sifat-sifat asasi orang tuanya.
2. Faktor Eksternal
 Adat kebiasaan
Adat atau kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang
dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga
menjadi kebiasaan.
 Faktor lingkungan
Manusia selalu berhubungan dengan manusia lainnya, itulah sebabnya
manusia harus bergaul. Oleh karena itu, dalam pergaulan akan saling
memengaruhi seseorang dalam berpikir dan bertingkah laku. Jika kondisi
lingkungan tidak baik maka tingkah laku seseorang akan cenderung tidak
baik juga.
 Pendidikan
Pendidikan memiliki andil yang besar pengaruhnya dalam pembentukan
akhlak manusia, berbagai ilmu diperkenankan agar seseorang
memahaminya dan dapat melakukan sesuatu perubahan pada dirinya.
Syariah (ibadah dan muamalah)
1) Pengertian ibadah dan muamalah
 Ibadah dan Muamalah, Ibadah sebagai hubungan makhluk dengan tuhannya
dan muamalah sebagai hubungan antar manusia. Dalam kehidupan manusia,
antara ibadah dan muamalah harus seimbang.
2) Dasar-dasar ibadah dan muamalah
Dalam prinsip umum terdapat empat hal yang utama, yakni; 1) setiap muamalah pada
dasarnya adalah mubah kecuali ada dalil yang mengharamkannya; 2) mendatangkan
kemaslahatan dan menolak kemudharatan; 3) keseimbangan antara yang transendent dan
immanent; 4) keadilan dengan mengenyampingkan kezaliman.
3) Macam-macam ibadah dan muamalah
1. Berdasarkan pelaksanaannya, ibadah digolongkan menjadi tiga, sebagai berikut:
a. Macam ibadah jasmaniah dan rohaniah (jasmani dan rohani). Contohnya: sholat
dan puasa.
b. Macam ibadah rohaniah dan maliyah (rohani dan harta). Contonya: zakat.
c. Macam ibadah jasmaniah, rohaniah, dan maliyah (jasmani, rohani, dan harta).
Contohnya: ibadah haji.
2. Sedangkan, dari segi bentuk dan sifatnya, ibadah dibagi menjadi lima, sebagai berikut:
a. Macam ibadah dalam bentuk perkataan/ lisan. Contohnya: zikir, doa, dan baca
Al Quran.
b. Macam ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya.
Contohnya: membantu atau menolong orang lain.
c. Macam ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan bentuknya.
Contohnya: sholat, puasa, zakat, ibadah haji.
d. Macam ibadah yang tata cara dan pelaksanaannya berbentuk menahan diri.
Contohnya: puasa, iktikaf, dan ihram.
e. Macam ibadah yang berbentuk menggugurkan hak. Contohnya: memaafkan
kesalahan orang lain dan membebaskan hutang seseorang.
3. Secara umum, konsep ibadah dibagi menjadi dua, yaitu ibadah mahdhah dan ghairu
mahdhah atau sering disebut muamalah. Ibadah mahdhah adalah macam ibadah yang
telah ditentukan dan menjadi syariat bagi umat Islam.

Anda mungkin juga menyukai