Nim : 12270520437
Jawaban
1. Secara etimologi atau bahasa, Aqidah berasal dari bahasa arab yang berarti ikatan,
kepercayaan atau keyakinan. Selain itu, Aqidah juga dapat diartikan sebagai
menetapkan atau mengikat dengan kuat. Sementara menurut terminologi atau
istilah, aqidah berarti iman yang teguh dan pasti dan tidak ada keraguan sedikit
pun.
Selain itu, secara termonologi aqidah juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang
dibenarkan oleh hati dan jiwa serta menjadikan hati dan jiwa tentram karena
kepercayaan tersebut. Atas kepercayaan tersebut menjadi timbul suatu keyakinan
yang teguh dan kokoh serta tidak adanya keragu-raguan dan kembimbangan atas
apa yang dipercayai.
2. Fungsi aqidah dan akhlak
• Fungsi Aqidah
1. Sebagai landasan/Pondasi seluruh ajaran Islam. Di atas keyakinan dasar
inilah dibangun ajaran Islam lainya, yaitu syari’ah (hukum islam) dan
akhlaq (moral Islam). Oleh karena itu, pengamalan ajaran Islam lainya
seperti shalat, puasa, haji, etika Islam (akhlak) dan seterusnya, dapat
diamalkan di atas bagunan keyakinan dasar tersebut. Tanpa keyakinan
dasar, pengamalan ajaran agama tidak akan memiliki makna apa-apa.
Kedua: Tauhid uluhiyyah adalah mengesakan Allah dalam perbuatan hamba, yaitu
kita selaku hamba hanya beribadah kepada Allah saja, tidak boleh satu pun ibadah
diserahkan kepada selain Allah. Ibadah seperti berdoa, thawaf, menyembelih
kurban, bernadzar hanya boleh ditujukan kepada Allah semata.
Ketiga: Tauhid asma wa sifat adalah mengesakan Allah dalam nama dan sifat-
Nya. Kita menetapkan nama dan sifat bagi Allah sebagaimana yang Allah dan
Rasul-Nya tetapkan. Beriman dalam hal nama dan sifat ini tanpa melakukan
5. Syirik adalah muara dari berbagai kejahatan dan penyelewengan. Syirik juga
merupakanrusaknya pikiran atau tingkah laku. Syirik pada hakekatnya adalah
ucapan atau akidah tanpa ilmu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian syirik adalah penyekutuan
Allah SWT dengan yang lain. Misalnya pengakuan kemampuan ilmu daripada
kemampuan dan kekuatan Allah SWT, peribadatan selain kepada Allah SWT
dengan menyembah patung, tempat-tempat keramat dan kuburan, dan
kepercayaan terhadap keampuhan peninggalan-peninggalan nenek moyang, yang
diyakini menentukan dan mempengaruhi jalan kehidupan.