Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KELOMPOK 1

“IMAN, ISLAM, IHSAN DAN HUBUNGANNYA ANTARA


IMAN, ISLAM, IHSAN, DAN HARI KIAMAT”

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hadits

Dosen Pengampu: Dr. Khaeron.

Disusun Oleh :

Daffa Faydza Fasha 11210530000043

Khaerunnisa Filzah 11210530000054

Tajjudin Mahendra Ichsan 11210530000079

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU

KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
ini yang berjudul “Iman, Islam, Ihsan dan Hubungannya Antara Iman, Islam, Ihsan, Dan Hari
Kiamat”.

Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Hadits program studi
Manajemen Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penulisan dan penyusunan
makalah ini, kami banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Kami sadar bahwa penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu,
kami menghimbau agar para pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun
demi perbaikan makalah ini. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat
dan memberikah sumbangan ilmu pengetahuan bagi pihak-pihak yang memerlukan.

Ciputat, 7 Maret 2022

Kelompok 1,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…........................................................................................1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….2
C. Tujuan…………………………………………...…………………………3

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Iman, Al-Islam, dan Al-Ihsan..............................................2
B. Hubungan Antara Iman, Islam, Ihsan, dan Hari Kiamat.............................3

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.........................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................8

iii
A. Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN

Islam sebagai agama tidak hanya memuat seperangkat konsep-konsep ideal


(ilmu). Tetapi juga memuat seperangkat amal praktek untuk diaktualisasikan
(diterapkan) dalam kehidupan. Oleh karena itu, iman yang merupakan bagian
integral dari ajaran islam pengertiannya harus secara menyeluruh (komprehensif)
dan terpadu. Itulah tiga hal yang harus senantiasa dijadikan prinsip dalam hidup
kita. Hidup manusia tidak akan sempurna apabila salah satu dari iman, ilmu dan
amal tidak dimiliki, di asah, dan diperbaiki. Keyakinan kalau tidak ada amal
perbuatan, tidak ada artinya begitu juga ilmu yang tidak melahirkan amal umat
shaleh dalam kehidupan tidak ada artinya.
Setiap manusia di dalam menjalani hidup ini membutuhkan Iman dan
pengetahuan, supaya tidak tersesatdan tidak dibodohi orang lain. Disisi orang lain
manusia membutuhka iman sebagai penerang hidup, manusia juga membutuhkan
iman sebagai pengontrol.
Dalam agama islam kita mengenal konsep iman dan ihsan. Kedudukan ihsan
dalam kehidupan merupakan hal yang penting. Kadang kala kita sebagais eorang
muslim yang sudah diberikan tuntunan masih saja melakukan hal yang tidak baik
baik. Ini diakibatkan tingkat keimanan yan tidak stabil. Kita tahu bahwa ihsan
merupakan realisasi dari iman.
Oleh karena itu, Kita harus mengetahui bagaimana kaitan iman, islam ,dan
ihsan.

1
B. Rumusan Masalah

1) Apa pengertian dari Iman?


2) Apa pengertian dari Islam?
3) Apa pengertian dari Ihsan?
4) Hubungannya antara Iman, Islam, Ihsan, dan Hari Kiamat?

C. Tujuan

1) Untuk menjelaskan pengertian Iman


2) Untuk Menjelaskan pengertian Islam
3) Untuk menjelaskan pengertian Ihsan
4) Untuk menjelaskan hubngan Iman, Islam, Ihsan, dan Hari Kiamat

2
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian Iman, Islam, dan Ihsan

1. Iman
Pengertian Iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Selain itu menurut istilah
pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan di amalkan
dengan tindakan (perbuatan).
Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati
bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaannya,
kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dngan amal perbuatan
secara nyata. Adapun pengertian iman secara khusus sebagaimana yang tertera dalam hadis
di atas ialah: keyakinan tentang adanya Allah swt., malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab yang
diturunkan-Nya, Rasul-rasul utusan-Nya, dan yakin tentang kebenaran adanya hari
kebangkitan dari alam kubur.1

Iman dibagi 6 yaitu :


1) Iman kepada Allah
2) Iman Kepada Malaikat-malaikat Allah
3) Iman kepada Kitab-kitab yang diturunkannya
4) Iman Kepada Rasul-rasul utusannya
5) Iman kepada hari akhir
6) Iman kepada Qadha dan Qadhar, yang baik maupun yang buruk

2. Islam

Kata islām berasal dari bahasa Arab aslama—yuslimu dengan arti semantik sebagai
berikut: tunduk dan patuh (khadha‘a wa istaslama), berserah diri, menyerahkan,
memasrahkan (sallama), mengikuti (atba‘a), menunaikan, menyampaikan (addā), masuk
dalam kedamaian, keselamatan, atau kemurnian (dakhala fi al-salm au al-silm au al-
salām). Dari istilah-istilah lain yang akar katanya sama, “islām” berhubungan erat dengan
makna keselamatan, kedamaian, dan kemurnian.
Secara istilah, Islam bermakna penyerahan diri; ketundukan dan kepatuhan
terhadap perintah Allah serta pasrah dan menerima dengan puas terhadap ketentuan dan
hukum-hukum-Nya. Pengertian “berserah diri” dalam Islam kepada Tuhan bukanlah sebutan
untuk paham fatalisme, melainkan sebagai kebalikan dari rasa berat hati dalam mengikuti
ajaran agama dan lebih suka memilih jalan mudah dalam hidup. Seorang muslim mengikuti
perintah Allah tanpa menentang atau mempertanyakannya, tetapi disertai usaha untuk
memahami hikmahnya.

1
Pengertian web “pengertian iman, islam dan ihsan” diakses dari
https://www.idpengertian.net/pengertian- iman-islam-dan-ihsan/
3
Rukun Islam dibagi menjadi 5 Yaitu :

1) Syahadat (persaksaan keesaan Allah dan kerasulan Muhammad).

2) Mendirikan shalat.

3) Puasa pada bulan Ramadhan.

4) Menunaikan zakat.

5) Menunaikan ibadah haji jika mampu.2

3. Ihsan
Ihsan (bahasa Arab: ‫" ;إحسان‬kesempurnaan" atau "terbaik") adalah seseorang yang
menyembah Allah seolah-olah ia melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu membayangkan
melihat-Nya, maka orang tersebut membayangkan bahwa sesungguhnya Allah melihat
perbuatannya.
Ihsan adalah lawan dari isa'ah (berbuat kejelekan), yaitu seorang manusia
mencurahkan kebaikan dan menahan diri untuk tidak mengganggu orang lain. Mencurahkan
kebaikan kepada hamba-hamba Allah dengan harta, ilmu, kedudukan, dan badannya.
Ihsan dibagi atas 3 aspek fundamental yaitu :
1) Ibadah
Kita berkewajiban ihsan dalam beribadah, yaitu dengan menunaikan semua jenis
ibadah, seperti shalat, puasa, haji, dan sebagainya dengan cara yang benar, yaitu
menyempurnakan syarat, rukun, sunnah, dan adab-adabnya. Hal ini tidak akan mungkin dapat
ditunaikan oleh seorang hamba, kecuali jika saat pelaksanaan ibadah-ibadah tersebut ia
dipenuhi dengan cita rasa yang sangat kuat (menikmatinya), juga dengan kesadaran penuh
bahwa Allah senantiasa memantaunya hingga ia merasa bahwa ia sedang dilihat dan
diperhatikan oleh-Nya

2) Muamalah
Ihsan sebagaimana dijelaskan sebelumnya adalah beribadah kepada Allah dengan
sikap seakan-akan melihat-Nya, dan jika tidak dapat melihat-Nya, maka Allah melihat kita.
Sedangkan ihsan dari segi muamalah yaitu :
a) Ihsan kepada orang tua
b) Ihsan kepada sahabat karib
c) Ihsan kepada anak yatim dan fakir miskin
d) Ihsan kepada tetangga dekat, tetangga jauh dan teman sejawat
e) Ihsan kepada ibnu sabil dan pelayan
f) Ihsan kepada perlakuan dan ucapan yang baik kepada manusia
g) Ihsan kepada binatang

2
Wikipedia id “Pengertian islam” diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Islam
4
3) Akhlak
Ihsan dalam akhlak sesungguhnya merupakan buah dari ibadah dan muamalah.
Seseorang akan mencapai tingkat ihsan dalam akhlaknya apabila ia telah melakukan ibadah
seperti yang menjadi harapan Rasulullah dalam hadits yang telah dikemukakan di awal tulisan
ini, yaitu “menyembah Allah seakan-akan melihat-Nya, dan jika kita tidak dapat melihat-Nya,
maka sesungguhnya Allah senantiasa melihat kita”.

4. Hari kiamat

Percaya akan datangnya hari kiamat termasuk salah satu rukun iman yang harus
diyakini oleh semua orang yang beriman meskipun tidak ada yang tahu kapan saatnya tiba.
Bagi mereka yang beriman, misteri terjadinya hari kiamat tidak akan mengurangi kadar
keimanannya. Mereka justru lebih waspada dan senantiasa meningkatkan amal kebaikan untuk
bekal menghadapi-Nya.3

3
Soraya Ilham diakses dari https://sorayailham.wordpress.com/2011/11/16/hubungan-antara-iman-islam-ihsan-
dan-hari-kiamat/
5
B. Hubungan Antara Iman, Islam, Ihsan, dan Hari Kiamat

‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َذاتَ يَوْ ٍم اِ ْذ طَلَ َع‬ َ ِ‫ل هللا‬fِ ْ‫ بَ ْينَ َما نَحْ نُ ُجلُوْ سٌ ِع ْن َد َرسُو‬:‫ض َي هللاُ َع ْنهُ اَ ْيضًا قَا َل‬ ِ ‫ع َْن ُع َم َر َر‬
‫س اِلَى‬ َ َ‫ َحتَّى َجل‬،‫ْرفُهُ ِمنَّا اَ َح ٌد‬ ِ ‫ اَل يُ َرى َعلَ ْي ِه اَثَ ُر ال َّسفَ ِر َواَل يَع‬،‫ْر‬ ِ ‫ب َش ِد ْي ُد َس َوا ِد ال َّشع‬ ِ ‫اض الثِّيَا‬ ِ َ‫َعلَ ْينَا َر ُج ٌل َش ِد ْي ُد بَي‬
‫ي ع َِن‬fْ ِ‫ يَا ُم َح َّم ُد اَ ْخبِرْ ن‬:‫ َوقَا َل‬،‫ض َع َكفَّ ْي ِه َعلَى فَ ِخ َذ ْي ِه‬ َ ‫ َو َو‬،‫د ُر ْكبَتَ ْي ِه اِلَى ُر ْكبَتَ ْي ِه‬fَ َ‫ فَا َ ْسن‬،‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ‫النَّبِ ِّي‬
‫ َوتُقِ ْي َم‬،ِ‫ اَاْل ِ ْسالَ ُم اَ ْن تَ ْشهَ َد اَ ْن اَل اِلَهَ اِاَّل هللاُ واَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُوْ ُل هللا‬: ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ِ‫ال َرسُوْ ُل هللا‬ َ َ‫ فَق‬،‫ااْل ِ ْساَل ِم‬
ُ‫ فَ َع ِج ْبنَا لَهُ يَ ْساَلُه‬. َ‫ص َد ْقت‬ َ :‫ال‬ َ َ‫ ق‬. ‫ َوتَ ُح َّج ْالبَيْتَ اِ ِن ا ْستَطَعْتَ اِلَ ْي ِه َسبِ ْياًل‬، َ‫ضان‬ َ ‫ َوتَصُوْ ُم َر َم‬،َ‫ َوتُْؤ تِ َي ال َّز َكاة‬،َ‫صاَل ة‬ َّ ‫ال‬
َ‫ َوتُْؤ ِمن‬،‫م ااْل َ ِخ ِر‬fِ ْ‫ َو ْاليَو‬،‫ َو ُر ُسلِ ِه‬،‫ َو ُكتُبِ ِه‬،‫ َو َماَل ِئ َكتِ ِه‬،ِ‫ اَ ْن تُْؤ ِمنَ بِاهلل‬:‫ قَا َل‬،‫ي َع ِن ااْل ِ ْي َما ِن‬fْ ِ‫ فَا َ ْخبِرْ ن‬:‫ قَا َل‬.ُ‫ُص ِّدقُه‬ َ ‫َوي‬
ُ‫ اَ ْن تَ ْعبُ َد هللاَ َكاَنَّكَ ت ََراهُ فَاِ ْن لَ ْم تَ ُك ْن ت ََراه‬:‫ قَا َل‬،‫ي ع َِن ااْل ِ حْ َسا ِن‬fْ ِ‫ فَا َ ْخبِرْ ن‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬. َ‫ص َدقت‬ ْ َ :‫ال‬ ِ ‫بِ ْالقَد‬
َ َ‫ ق‬.‫َر خَ ي ِْر ِه َو َش ِّر ِه‬
،‫ فَا َ ْخبِ ِر ْني ع َْن اَ َما َراتِهَا‬:‫ قَا َل‬.‫اال َمسُْؤ وْ ُل َع ْنهَا بِا َ ْعلَ َم ِمنَ السَّاِئ ِل‬ ْ ‫ َم‬:‫ال‬ َ َ‫ فَا َ ْخبِرْ نِ ْي َع ِن السَّا َع ِة ق‬:‫ال‬ َ َ ‫ ق‬.‫ك‬ َ ‫فَاِنَّهُ يَ َرا‬
‫ت‬ُ ‫ فَلَبِ ْث‬،َ‫ ثُ َّم ا ْنطَلَق‬،‫ان‬ ِ َ‫اولُوْ نَ فِى ْالبُ ْني‬ َ َ‫ َواَ ْن ت ََرى ْال ُحفَاةَ ْال ُع َراةَ ْال َعالَةَ ِرعَا َء ال َّشا ِء يَتَط‬،‫ اَ ْن تَلِ َد ااْل َ َمةُ َربَّتَهَا‬:‫قَا َل‬
‫ ( رواه‬.‫ فَاِنَّهُ ِجب ِْر ْي ُل اَتَا ُك ْم يُ َعلِّ ُم ُك ْم ِد ْينَ ُك ْم‬.‫ هللاُ َو َرسُوْ لُهُ اَ ْعلَ ُم‬:‫ت‬ ُ ‫ اَتَ ْد ِريْ ِمنَ السَّاِئلُ؟ قُ ْل‬،ُ‫ يَا ُع َمر‬:‫ ثُ َّم قَا َل‬،‫َملِيًّا‬
)‫مسلم‬
Artinya:

“Dari Umar r.a, berkata: “Suatu ketika kami (para sahabat) duduk didekat rasulullah
saw. Tiba-tiba muncul kepada kami seseorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih
dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan dan tak ada
seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Ia segera duuik dihadapan Nabi, lalu lututnya
disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya diatas kedua tangan Nabi,
kemudian ia berkata: “hai Muhammad ! beritahukan kepadaku tentang islam”. Rasulullah
menjawab: “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah, dan
sesungguhnya Nabi Muhammad adalah Rasul Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat,
berpuasa dibulan Ramadhan dan engkau menunaikan haji di Baitullah jika engkau telah
mampu melakukannya”. Lelaki itu berkata: “engkau benar”. Maka kami heran, ia yang
bertanya, ia juga yang membenarkannya.
Kemudian ia berkata lagi: “beritahukan kepadaku tentang iman”. Nabi menjawab:
“iman adalah engkau beribadah kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya,
hari akhir dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk”. Ia berkata: “Engkau
benar”.
            Dia bertanya lagi: “beritahukan kepadaku tentang ihsan”. Nabi menjawab: “
hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, kalaupun engkau
tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.
            Lelaki itu berkata lagi: “ beritahukan kepadaku kapan terjadinya hari kiamat itu ”.
Nabi menjawab: “ yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya”. Dia pun
bertanya lagi: “beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya”. Nabi menjawab: “ jika
seseorang budak wanita telah melahirkan tuannya, jika engkau melihat orang yang
bertelanjang kaki, tanpa memakai baju serta pengembala kambing telah saling berlomba
dalam mendirikan bangunan mewah yang menjulang tinggi.
            Kemudian lelaki itu segera pergi. Akupun terdiam sehingga Nabi bertanya kepadaku:
wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi ?, aku menjawab: Allah dan Rasulnya
6
lebih mengetahui. Beliau bersabda: “ia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama
kalian” (H.R. Muslim).4

4
Imam An-Nawawi. 2008. Terjemahan Hadist Arba’in An-Nawawiyah. Al-I’tishom. Jakarta: Cahaya Umat. hal.7-
10
7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Islam adalah menampakkan amalan-amalan khusus. Iman adalah keyakinan terhadap


perkara tertentu, sedangkan ihsan engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-
Nya, kalaupun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu. Akan tetapi antara
ketiganya tidak dapat dipisahkan dan saling melengkapi, seperti seseorang yang melakukan
suatu perbuatan dia tidak dikatakan muslim yang sempurna kalau tidak disertai dengan suatu
keyakinan, dan orang yang berkeyakinan tidak dapat disebut mukmin yang sempurna tanpa
amalan, dan keyakinan bahwa Allah selalu mengawasi kita. Seseorang yang beriman tidak akan
melakukan perbuatan-perbuatan maksiat ketika sempurna keimanannya dan sifat malu
seseorang dapat menghalangi dan menghindarkan seseorang dari melakukan kemaksiatan, sifat
malu sebagian iman.

Hari kiamat merupakan salah satu rukun iman. Ciri-ciri kiamat adalah jika seseorang
budak wanita telah melahirkan tuannya, jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki,
tanpa memakai baju serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan
bangunan mewah yang menjulang tinggi.

8
DAFTAR PUSTAKA

- Pengertian web “pengertian iman, islam dan ihsan” diakses


dari https://www.idpengertian.net/pengertian-iman-islam-dan-
ihsan/
- Wikipedia id “Pengertian islam” diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Islam
- Soraya Ilham https://sorayailham.wordpress.com/2011/11/16/hubungan-antara-iman-
islam-ihsan-dan-hari-kiamat/
- Imam An-Nawawi. 2008. Terjemahan Hadist Arba’in An-Nawawiyah. Al-I’tishom.
Jakarta: Cahaya Umat. hal.7-10

Anda mungkin juga menyukai