Segala puji bagi Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, yang
telah memberi rahmat serta hidayahnya kepada kita sehingga kita dapat
menyelesaikan makalah ini. Tak lupa sholawat serta salam tetap
terlimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sang pilihan dan
sang pemilik ukhwah.
Penulis membuat makalah tentang Iman dan Taqwa ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam. Penulis juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada bapak Drs Thobroni AG. MA selaku dosen
mata kuliah Agama Islam.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan karena masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu, penulis
dengan terbuka akan menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca khususnya.
Kelompok 4,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Oleh karena itu beriman kepada Allah bearti amat sangat rindu
terhadap ajaran Allah, yaitu Al-Quran menurut Sunnah Rasul. Hal itu karena
apa yang beriman, sehingga dapat menimbulkan tekad untuk
mengorbankan segalanya dan kalau perlu mempertaruhkan nyawa.
4
kebudayaan dan peradaban. Untuk lebih ringkas dan tajam maka masalah
bagian isi hati dan ucapan yang memberi dan menyatakan pernilaian dan
pandangan. Kita simpulkan menjadi pandangan hidup; dan bagian isi hati
dan ucapan yang mengenai dan mencakup seluruh laku perbuatan manusia
kita simpulkan menjadi sikap hidup.
Ruang lingkup iman di dalam ajaran islam meliputi satu bidang yaitu
Aqidah.
5
Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima
secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah.
Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakinini
kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala
sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.
6
Artinya seseorang tidak akan bisa meyakini sekaligus dua hal
yang bertentangan.
Didalam Al-Qur’an tidak ada satu ayat pun yang secara literal
menunjuk pada kata aqidah, namun demikian terdapat beberapa
istilah dengan akar kata yang sama dengan aqidah, yaitu (‘Aqada) ,
istilah tersebut antara lain :
1) Iman
7
Ada yang menyamakan istilah iman dengan aqidah dan ada
yang membedakannya. Bagi yang membedakannya beralasan
bahwa aqidah hanyalah bagian dalam (aspek hati) dari iman, sebab
iman menyangkut aspek dalam dan aspek luar. Aspek dalamnya
berupa keyakinan dan aspek luarnya berupa pengakuan lisan dan
pembuktian dengan amal. Permasalahannya tergantung dari definisi
iman. Kalau kita mengikuti definisi iman menurut Asy’ ariah yang
mengatakan iman hanyalah “membenarkan dalam hati”, maka iman
dan aqidah ada dua istilah yang sama. Sebaliknya jika kita mengikuti
definisi iman menurut ulama salaf (seperti Imam Ahmad, Malik,
Syafi’i) yang mengatakan bahwa iman adalah sesuatu yang diyakini
didalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan
perbuatan, maka iman dan aqidah tidak persis sama maknanya.
2) Tauhid
8
Mewujudkan iman dan mengokohkannya dilakukan dengan
mengenal sebab-sebab bertambahnya iman dan
melaksanakannya. Sedangkan berusaha menolak semua yang
menghapus dan menentangnya dilakukan dengan mengenal
sebab-sebab berkurangnya iman dan berhati-hati dari terjerumus
di dalamnya.
9
Karena iman bertambah dengan pertambahan amalan
ketaatan dan banyaknya ibadah.
1. Kebodohan
2. Kelalaian, sikap berpaling dari kebenaran dan lupa.
3. Perbuatan maksiat dan dosa. Jelas kemaksiatan dan dosa
sangat merugikan dan memiliki pengaruh jelek terhadap
iman. Sebagaimana pelaksanaan perintah
Allah Ta’alamenambah iman, demikian juga pelanggaran
atas larangan Allah Ta’ala mengurangi iman.
4. Nafsu yang mengajak kepada keburukan (an-nafsu
ammaratu bissu’). Inilah nafsu yang ada pada manusia dan
tercela. Nafsu ini mengajak kepada keburukan dan
kebinasaan, sebagaimana Allah Ta’ala jelaskan dalam
menceritakan istri al-Aziz ,
ٌ ُغ ف
ور َر ِّحي ٌم َ س ََل َ َّم
َ ارة ٌ بِّالسُّو ِّء إِّ ََّّل َما َر ِّح َم َربِّي إِّ َّن َرب ِّي ُ َو َما أُبَ ِّر
َ ْئ نَ ْف ِّسي إِّ َّن النَّف
“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari
kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu
menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang
diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku
Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (Qs
Yusuf: 53)
10
3. Teman bergaul yang jelek. Teman yang jelek dan jahat
menjadi sesuatu yang sangat berbahaya terhadap
keimanan, akhlak dan agamanya. Karena itu
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan
kita dari hal ini dalam sabda beliau,
ُ ِّين َخ ِّلي ِّل ِّه فَلْيَ ْن
ظ ْر أ َ َح ُد ُك ْم َم ْن يُ َخ ا ِّل ُل ِّ علَى د
َ الر ُج ُل
َّ
11
melakukan tindak kejahatan merasa bahwa segala sesuatu yang
diperbuatnya tidak dilihat oleh Allah swt.
Iman memang benda abstrak, tidak bisa diraba oleh panca indera
tapi memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan manusia dari dunia hingga
akhirat, sudah tentu disini akan saya kemukakan sebagian dari manfaat
iman yaitu:
12
Zarrin, Nabi Muhammad SAW bersabda : Jibril telah datang
kepadaku dan berkata : siapa yang mati diantara ummatmu
dengan tanpa mensekutukan Allah, dia masuk surga, aku (Abu
Dzarrin) bertanya : walaupun dia berzina dan mencuri? Jawab
Rasulullah SAW : walaupun dia (pemah) berzinah dan mencuri.
d. Iman berguna bagi non mu'min yang baru masuk Islam dengan
kata lain non muslim yang masuk Islam dengan sungguh-sungguh,
maka semua dosa-dosa yang dia kerjakan sebelum masuk Islam
akan dihapus oleh Allah "Katakanlah (Muhammad) kepada orang-
orang yang kafir, Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), Allah
akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah
lalu." (QS. Al Anfaal : 38)
e. Iman mendorong orang agar beribadah atau beramal sekaligus
mampu mencegah dari perbuatan ma'siat, sebab yang mendorong
orang beribadah adalah imannya bukan ilmunya, sebagai contoh :
yang mendorong orang melaksanakan solat dengan rutin adalah
imannya, sedangkan ilmunya hanya menuntun dia bagaimana
cara solat yang benar.
Artinya: "Tuhan (Allah) mereka membimbing mereka, karena iman
mereka (pada amal-anal yang diridhoinya) (QS. Yunus 9)
13
ma’rifat dengan bukti-bukti wujud serta kenyataan sifat keagungan dalam
alam semesta ini. Realisasi iman kepada Allah menurut Abdul Majid adalah:
Hakikat iman kepada kitab Allah adalah meyakini bahwa itu adalah
wahyu yang diberikan kepada rasulnya, dan dia adalah petunjuk untuk
mengetahui antara yang baik dan yang buruk, serta yakin bahwa Allah
benar-benar memfirmankan. Dan Syaikh Abu Bakar Jabir menambahkan
bahwa segala hukum dan syari’at yang ada di dalamnya adalah hukum
untuk umatnya.
14
2.6.4 Iman kepada Rasul-rasul Allah
15
kebangkitan, adanya siksa kubur dan kehidupansetelah adanya surge dan
neraka. Sehingga kita menjadi sadar bahwa dunia adalah bukan menjadi
tujuan hidup manusia.
16
2.7.2 Indikator Ketaqwaan
a. Kecerdasan Sosial
17
b) Kedua, Al-itsar (mengutamakan atau mendahulukan orang lain
dalam urusan dunia)
b. Kecerdasan Ruhaniah
Artinya, orang yang bertaqwa adalah orang yang rajin shalat malam
atau shalat tahajjud (melepaskan selimut) untuk mendekatkan diri
kepada Allah subhanahu Wata’ala. Itulah sebabnya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi Wassallam menginformasikan kepada shabatnya
bahwa bangun malam adalah perilaku dan kebiasaan rutin (kultur)
orang-orang shalih dahulu, sebagai taqarrub (mendekatkan diri)
kepada Allah Subhanahu Wata’ala, membetengi diri dari perbuatan
dosa, menghapuskan kesalahan dan dapat menghilangkan penyakit
dalam tubuh.
c. Kecerdasan Emosional
18
Semakin banyak yang mengucapkan kalimat istigfar sepautnya
makin banyak kelemahanya yang dihapus. Sehingga yang menonjol
adalah kebaikanya (sisi positfi)
d. Kecerdasan Finasisal
“Dan dalam hartanya ada hak bagi peminta-minta, dan orang miskin
menahan diri dari meminta”.
Iman dan takwa harus dimiliki oleh setiap hamba Allah SWT yang
ingin mendapatkan kebahagiaan dunia maupun akhirat. Keimanan dan
ketakwaan seorang muslim adalah kunci agar mendapatkan ridho dan
barokah dari Allah SWT disamping itu usaha yang dilakukan dan bertawakal
menyerahkan semua urusan kepada Allah SWT juga merupakan cara untuk
mendapatkan ridho dari Allah SWT.
19
Artinya :
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Iman dan takwa harus dimiliki oleh setiap hamba Allah SWT
yang ingin mendapatkan kebahagiaan dunia maupun akhirat. Takwa
berarti sikap mental seseorang yang selalu ingat dan waspada
terhadap sesuatu dalam rangka memelihara dirinya dari noda dan
dosa, selalu berusaha melakukan pernuatan-perbuatan yang baik
dan benar, pantang berbuat salah dan melakukan kejahatan pada
orang lain, diri sendiri dan lingkunganya.Indikator ketakwaan meliputi
kecerdasan sosia, ruhaniah, emosional, dan finansial
21
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Nur Ulil. 2011. Makalah Keimanan dan Ketakwaan. Diakses tanggal
1 September 2018 dari situs http://amrhy.blogspot.com/2011/10/makalah-
keimanan-dan-ketakwaan.html?m=1
Ulum, Fakhrul. 2016. Makalah Ruang Lingkup Iman (Dalam Islam). Diakses
tanggal 2 September 2018 dari situs https://kuliah-
aku.blogspot.com/2016/04/makalah-ruang-lingkup-iman-dalam-islam.html
Jamil, Moethar. Manfaat Iman. Diakses tanggal 3 September 2018 dari situs
http://moetharjamil.blogspot.com/2011/10/manfaat-iman.html
22