DISUSUN OLEH
RIZKY RAMADHANI
TAHUN 2023
1
KATA PENGANTAR
Rizky Ramadhani
2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................2
2.1 Pengertian Iman........................................................................................2
2.2 Pengertian Kufur.......................................................................................3
2.3 Pendapat Beberapa Aliran Teologi tentang Iman dan Kufur....................3
BAB III PENUTUP.......................................................................................6
3.1 Kesimpulan...............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................7
ii3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Agar dapat membedakan antara hak dan batil untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT dan memperkuat keimanan seseorang serta mengetahui sumber-sumber
ilmu ketuhanan tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3. Iman sebagai tadsiq di dalam hati, ikrar dengan lisan, dan di buktikan dengan
perbuatan.
Pengertian kufur adalah mengingkari adanya Allah dan tidak membenarkan apa
yang datang kepada Nabi Muhammad, baik sebagian atau keseluruhan. [4]
Berbagai corak perbuatan kufur yang dinyatakan dalam al-qur’an sebagai berikut :[5]
1. Persoalan yang berkaitan dengan masalah ketuhanan, seperti [6]ingkar terhadap
keberadaan Yang Maha Pencipta (Allah).
2. Hal-hal yang berkaitan dengan masalah kenabian.
3. Orang-orang yang tidak mau melaksanakan hukum-hukum islam, padahal
mereka mampu mengerjakannya.
3
kaum Khawarij, orang yang tidak melakukan shalat, puasa, zakat, dan lain
sebagainya yang diwajibkan oleh Islam, maka termasuk kafir. Jadi apabila sekarang
mukmin melakukan dosa besar mapun kecil, maka orang itu termasuk kafir dan wajib
diperangi serta boleh di bunuh. Harta bendanya boleh dirampas menjadi harta
ghonimah.
2. Aliran Mu’tazilah
Kaum Mu’tazilah berpendapat bahwa orang mukmin yang mengerjakan dosa
besar dan mati sebelum bertaubat, maka ia bukan termasuk mukmin dan bukan pula
kafir, tetapi di hukum sebagai orang yang fasiq. Jadi kefasikan adalah suatu hal yang
berdiri antara dengan mengambil jalan tengah antara mukmin dan kafir. Ini
berdasarkan pada,
a. Ayat-ayat al-Qur’an dan hadits yang menganjurkan mengambil jalan tengah dalam
segala sesuatu
b. Pikiran Aristoteles yang mengatakan bahwa keutamaan sesuatu adalah jalan
tengah antara dua jalan yang berlebih-lebihan.
c. Pendapat Plato yang mengatakan bahwa ada suatu tempat antara baik dan buruk.
Golongan Mu’tazilah memperdalam jalan tengah ini dijadikan suatu prinsip
rasionalitas ethis philosophis. Di akhirat nanti, orang mukmin yang melakukan dosa
besar dan belum bertaubat akan ditempatkan pada suatu tempat diantara surga dan
neraka.
3. Aliran Mu’tazilah
Seluruh pemikiran Mu’tazilah tampaknya sepakat menyatakan bahwa amal
perbuatan merupakan salah satu unsur terpenting dalam konsep iman, bahkan hampir
mengidentikannya. Aspek penting lain dalam konsep Mu’tazilah tentang iman adalah
yang mereka identifikasikan sebaga ma’rifah (pengetahuan dengan akal) ma’rifah
menjadi unsur penting dari iman karena pandangan Mu’tazilah yang bercorkak
rasional.
4
4. Aliran Asy’ariah
Menurut Asy’ariah iman adalah tashdiq bi al-qalb (membenarkan dengan hati).
Unsur iman adalah tashdiq, qawl dan amal. Persayaratan minimal untuk adanya
iman [9]hanya tashdiq, yang jika diekpresikan secara verbal akan
berbentuk syahadatain.
5. Aliran Maturidiah
Dalam masalah iman, aliran Maturidiah Samarkand berpendapat bahwa iman
adalah tashdiq bi al-qalb bukan semata-mata iqrar bi al-lisan. Menurut Al-Maturidi
sebagai suatu penegasan bahwa iman tidak cukup hanya dengan perkataan, sementara
kalbu tidak beriman. Apa yang diucapkan oleh lidah dalam bentuk pernyataan iman
menjadi batal apabila hati tidak mengakui ucapan lidah.[10]
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Iman dari segi lughat adalah pembenaran sedangkan dari segi istilah iman ialah
pembenaran atau pengakuan hati dengan penuh yakin tanpa ragu-ragu akan apa
segala yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Kufur artinya menutupi, tertutup,
tersembunyi, ketidak percayaan kepada Tuhan. kufur adalah mengingkari adanya
Allah dan tidak membenarkan apa yang datang kepada Nabi Muhammad, baik
sebagian atau keseluruhan. Dari beberapa aliran itu memiliki perbedaan pendapat.
6
DAFTAR PUSTAKA