Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERBADINGAN ANTARA IMAM DAN KHUFUR

DISUSUN OLEH

RIZKY RAMADHANI

INSTITUT AGAMA ISLAM ALMUSLIM ACEH

FAKULTAS TARBIYAH DAN SYARIAH

TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji hanya milik Allah azza wajal, shalawat seiring salam semoga
selalu tercurah kepada Nabi akhir zaman yakni Muhammad Saw. Keluarga, sahabat
dan seluruh umatnya yang setia dan istiqomah berada di atas ajarannya hingga hari
kiamat.
Penulis sangat bersyukur karena berkat rahmat dan karuniaNyalah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Perbandingan antara iman dan khufur
Iman dan Kufur ”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari masih banyak
kekurangan dan kesalahan sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ilmu kalam
yang telah memberikan materi perkuliahan serta arahannya, mudah-mudahan Allah
SWT. Membalas atas semua bantuan yang telah diberikan dengan tulus dan ikhlas.
Penulis berharap makalah ini berguna bagi kita semua amin. Atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.
Akhirul kalam,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bireuen, 03 Oktober 2023


Penyusun

Rizky Ramadhani

2
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................2
2.1 Pengertian Iman........................................................................................2
2.2 Pengertian Kufur.......................................................................................3
2.3 Pendapat Beberapa Aliran Teologi tentang Iman dan Kufur....................3
BAB III PENUTUP.......................................................................................6
3.1 Kesimpulan...............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................7

ii3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu kalam biasa disebut dengan beberapa nama, antara lain ilmu
Ushuluddin, ilmu Tauhid, Fiqh al al akbar, dan teologi Islam. Aqidah ilmu kalam
sebagaimana diketahui, membahas ajaran-ajaran dasar dari suatu agama. Setiap orang
yang ingin menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam, perlu mempelajari
aqidah yang terdapat dalam agamanya.mempelajari aqidah atau teologi akan
memberi seseorang keyakinan-keyakinan yang berdasarkan pada landasan yang kuat,
yang tidak mudah diombang ambingkan oleh peredaran zaman.
Teologi di dalam Islam disebut juga ilmu At-Tauhid. Kata Tauhid
mengandung arti satu atau Esa dan keEsaan dalam pandangan Islam merupakan sifat
terpenting di antara sifat-sifat Tuhan. Teologi Islam disebut juga ilmu kalam. Ilmu
kalam memiliki definisi yang berbeda-beda menurut beberapa Ulama. Ilmu Tauhid
atau Ilmu Kalam ialah ilmu yang mempelajari/membicarakan tentang Ketuhanan
baik Dzat, kehendak, perbuatan dan sifat-Nya yang bersifat mustahil. Ilmu kalam
mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imani yang diperkuat dalil-dalil
rasional.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Iman dan Kufur ?
2. Apa saja aliran yang terdapat di dalam Iman dan Kufur ?

1.3 Tujuan
Agar dapat membedakan antara hak dan batil untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT dan memperkuat keimanan seseorang serta mengetahui sumber-sumber
ilmu ketuhanan tersebut.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Iman


Secara etimologis, kata “ al-iman” berasal dari kata “aamana – yu’minu –
iimaanan, Artinya percaya.Percaya adalah suatu pengakuan atau keyakinan seseorang
terhadap sesuatu. Ia mengakui dan meyakini suatu kebenaran itu secara benar dan
meyakini kesalahan secara benar pula. Mengakui dan meyakini sesuatu itu benar,
artinya meyakini bahwa sesuatu itu sebagai kebenaran yang harus diyakini dan tidak
diragukan kebenarannya. Tanpa kepercayaan, manusia tidak mungkin hidup. Ia akan
dihantui oleh keraguan yang mematikan. Misalnya, orang tidak yakin atau tidak
percaya pada sesuatu maka ia akan diliputi keraguan, dan keraguan itu menyebabkan
hidupnya tidak aman dan tidak tenang.
Adapun makna iman dari segi istilah ialah pembenaran atau pengakuan hati dengan
penuh yakin tanpa ragu-ragu akan segala apa yang di bawa oleh Nabi Muhammad
SAW yang diketahui dengan jelas sebnagai ajaran agama yang berasal dari wahyu
Allah
Ada dua risiko akan dihadapi setiap orang yang memiliki kepercayaan terhadap
sesuatu.
1. Kebahagiaan dan keberuntungan, apabila orang meyakini dan kepercayaan pada
sesuatu, kemudian sesuatu yang diyakini dan dipercayai itu sesuai dengan
keyakinannya atau antara keyakinan dan kenyataan itu bersesuaian. Dengan
demikian, orang itu akan mendapat keberuntungan atau kebahagiaan.[2]
2. Kerugian dan kehancuran, sebaliknya, jika seseorang meyakini dan percaya
kepada sesuatu, setelah dibuktikan, tidak sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan,
ia akan rugi dan hancur.

Konsep iman terbagi menjadi tiga golongan yaitu:


1. Iman sebagai tasdiq di dalam hati akan Wujud Allah dan keberadaan Nabi atau
Rasul Allah.
2. Iman sebagai tasdiq di dalam hati dan di ikrarkan dengan lidah.

2
3. Iman sebagai tadsiq di dalam hati, ikrar dengan lisan, dan di buktikan dengan
perbuatan.

2.2 Pengertian kufur


Kata “kufur” atau “kafir” memiliki lebih dari satu arti. Kafir dalam banyak
pengertian sering di antagoniskan dengan iman. Adapun yang dimaksud dengan
kufur dalam pembahasan ini adalah keadaan tidak percaya atau tidak beriman kepada
Allah SWT. Dengan demikian, orang yang kafir adalah orang yang tidak percaya
atau tidak beriman kepada Allah SWT. Kekafiran jelas sangat bertentangan dengan
akidah islam atau tauhid sebab tauhid merupakan dan keimanan atau keyakinan
terhadap keberadaan Allah SWT.[3]

Pengertian kufur adalah mengingkari adanya Allah dan tidak membenarkan apa
yang datang kepada Nabi Muhammad, baik sebagian atau keseluruhan. [4]
Berbagai corak perbuatan kufur yang dinyatakan dalam al-qur’an sebagai berikut :[5]
1. Persoalan yang berkaitan dengan masalah ketuhanan, seperti [6]ingkar terhadap
keberadaan Yang Maha Pencipta (Allah).
2. Hal-hal yang berkaitan dengan masalah kenabian.
3. Orang-orang yang tidak mau melaksanakan hukum-hukum islam, padahal
mereka mampu mengerjakannya.

2.3 Pendapat Beberapa Aliran Teologi tentang Iman dan Kufur


1. Aliran Khawarij
Kaum Khawarij adalah kaum pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar dari
barisan Ali, karena tidak setuju dengan kebijaksanaan Ali bin Abi Thalib yang
menerima tahkim/arbitrase judge between parties to a dispute.
Dari persoalan politik, kemudian kaum khawarij memasuki juga persoalan teologi
Islam. Menurut golongan Khawarij al-Muhakkimah, Ali, Mu’awiyah, kedua
pengantara Amr ibn al-‘As dan Abu Musa al-‘Asy’ari adalah kafir.
Iman menurut kaum Khawarij bukan merupakan pengakuan dalam hati dan ucapan
dengan lisan saja, akan tetapi amal ibadah menjadi rukun iman saja. Dan menurut

3
kaum Khawarij, orang yang tidak melakukan shalat, puasa, zakat, dan lain
sebagainya yang diwajibkan oleh Islam, maka termasuk kafir. Jadi apabila sekarang
mukmin melakukan dosa besar mapun kecil, maka orang itu termasuk kafir dan wajib
diperangi serta boleh di bunuh. Harta bendanya boleh dirampas menjadi harta
ghonimah.

2. Aliran Mu’tazilah
Kaum Mu’tazilah berpendapat bahwa orang mukmin yang mengerjakan dosa
besar dan mati sebelum bertaubat, maka ia bukan termasuk mukmin dan bukan pula
kafir, tetapi di hukum sebagai orang yang fasiq. Jadi kefasikan adalah suatu hal yang
berdiri antara dengan mengambil jalan tengah antara mukmin dan kafir. Ini
berdasarkan pada,

a. Ayat-ayat al-Qur’an dan hadits yang menganjurkan mengambil jalan tengah dalam
segala sesuatu
b. Pikiran Aristoteles yang mengatakan bahwa keutamaan sesuatu adalah jalan
tengah antara dua jalan yang berlebih-lebihan.
c. Pendapat Plato yang mengatakan bahwa ada suatu tempat antara baik dan buruk.
Golongan Mu’tazilah memperdalam jalan tengah ini dijadikan suatu prinsip
rasionalitas ethis philosophis. Di akhirat nanti, orang mukmin yang melakukan dosa
besar dan belum bertaubat akan ditempatkan pada suatu tempat diantara surga dan
neraka.
3. Aliran Mu’tazilah
Seluruh pemikiran Mu’tazilah tampaknya sepakat menyatakan bahwa amal
perbuatan merupakan salah satu unsur terpenting dalam konsep iman, bahkan hampir
mengidentikannya. Aspek penting lain dalam konsep Mu’tazilah tentang iman adalah
yang mereka identifikasikan sebaga ma’rifah (pengetahuan dengan akal) ma’rifah
menjadi unsur penting dari iman karena pandangan Mu’tazilah yang bercorkak
rasional.

4
4. Aliran Asy’ariah
Menurut Asy’ariah iman adalah tashdiq bi al-qalb (membenarkan dengan hati).
Unsur iman adalah tashdiq, qawl dan amal. Persayaratan minimal untuk adanya
iman [9]hanya tashdiq, yang jika diekpresikan secara verbal akan
berbentuk syahadatain.
5. Aliran Maturidiah
Dalam masalah iman, aliran Maturidiah Samarkand berpendapat bahwa iman
adalah tashdiq bi al-qalb bukan semata-mata iqrar bi al-lisan. Menurut Al-Maturidi
sebagai suatu penegasan bahwa iman tidak cukup hanya dengan perkataan, sementara
kalbu tidak beriman. Apa yang diucapkan oleh lidah dalam bentuk pernyataan iman
menjadi batal apabila hati tidak mengakui ucapan lidah.[10]

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Iman dari segi lughat adalah pembenaran sedangkan dari segi istilah iman ialah
pembenaran atau pengakuan hati dengan penuh yakin tanpa ragu-ragu akan apa
segala yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Kufur artinya menutupi, tertutup,
tersembunyi, ketidak percayaan kepada Tuhan. kufur adalah mengingkari adanya
Allah dan tidak membenarkan apa yang datang kepada Nabi Muhammad, baik
sebagian atau keseluruhan. Dari beberapa aliran itu memiliki perbedaan pendapat.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihon.2012. Ilmu Kalam. Bandung: CV Pustaka Setia.


Rahman, Taufik. 2013. Tauhid Ilmu Kalam. Bandung: CV Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai