Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SITI KHOTIJAH

NIM : 856634714
1. Jelaskan 3 jenis Klasifikasi agama?
Jawaban:
Yang dimaksud dengan agama wahyu adalah agama yang menghendaki iman kepada
Tuhan, kepada para rasul-rasul-Nya, dan kepada kitab-kitab-Nya serta pesannya untuk
disebarkan kepada segenap umat manusia. Sebaliknya agama non-wahyu tidak memandang
esensial penyerahan manusia kepada tata aturan ilahi diatas.
Agama misionaris adalah agama yang ajarannya mengharuskan penganutnya
menyebarkan kepada seluruh manusia. Sedangkan agama non-misionaris tidak memuat
tuntutan tersebut. Menurut Al-Masdoosi agama yang tergolong misionaris hanya Islam. Akan
tetapi pada perkembangan berikutnya, Kristen dan Budha menjadi agama misionaris.
Ditinjau dari segi rasial dan geografis agama didunia dibagi menjadi tiga golongan: 1)
semitik, 2) arya, dan 3) Mongolia. Yang termasuk agama smitik adalah Yahudi, Kristen dan
Islam. Sedangkan yang tergolong arya adalah Hindu, Jainisme, Skhiisme, Zoaterianisme.
Sedanfkan yang tergolong Mongolian adalah Confusionisme, Taoisme, dan Shintoisme.

2. Jelaskan pengertian tentang etika, moral, susila dan budi pekerti berdasarkan epistimologi?
Jawaban:
a. Moral
Secara etimologis moral berasal dari abahsa latin, mores, bentuk jamak dari more,
artinya adat atau kebiasaan. Secara terminology moral adalah ajaran tentang tindakan
seseorang yang dalam hal sifat, perangai, kehendak, pendapat, atau perbuatan ayng
secara layak dapat dikatakan benar atau salah, baik atau buruk.
Sementara itu dalam The Advanced Leaner’s Dictinary of Current English
dikemukakan pengertian moral sebagai: 1) prinsip-prinsip yang berkenan dengan benar
dan salah, baik dan buruk; 2) kemampuan untuk memahami perbedaan anatara benar dan
salah, dan 3) ajaran atau gambaran tingah laku yan baik.
Dengan demikian, moral dapat diartikan dengan “menyangkut baik buruknya
manusia sebagai manusia”, moralitas dapat diartikan dengan “ keseluruhan norma-norma
dan nilai-nilai dan sikap moral seseorang atau masyarakat”. Moral mengacu pada bai
buruk perilaku bukan pada fisik seseorang.
Jika kita perhatikan lebih mendalam defiisi tentang moral kita bisa memahami bahwa
moral adalah tindakan yang dilakukan seseorang yang mempunyai nilai baik atau buruk,
salah atau benar, layak atau tidak layak.
Selanjutnya terkait dengan masalah moral adalah kesadaran yang disebut dengan
kesadaran moral. Kesadaran moral adalah pengetahuan bahwa ada yang baik dan ada
yang buruk yang dengan pengetahuannya ia memilih untuk melakukan suatu perbuatan
tanpa ada paksaan dari siapapun. Keadaran moral iu timbul karena:
Pertama, perasaan wajib atau keharusan untk melakukan tindakan yang baik. Kedua,
objektif dn rasional.
b. Susila dan Budi Pekerti
Secara etimologis kata susila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu su dan sila. Su
berarti baik, bagus, dan sila berarti dasar, prinsip, peraturan hidup, atau norma. Secara
terminologi, susila adalah aturan-aturan hidup yang baik. Orang yang susila adalah orang
yang berkelakuan baik, sedangkan orang yang d susila adalah orang yang berkelakuan
buruk. Sementara budi pekerti merupakan kata majemuk dari kata budi dan pekerti. Kata
budi berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti sadar, yang menyadarkan, alat kesadaran,
Budi secara istilah adalah yang ada pada manusia yang berubungan dengan kesadaran
yang didorong oleh akal.
c. Akhlak,
Akhlak berasal dari bahasa Arab, ‫ اخال ق‬yang merupakan bentuk jamak (plura) dari
khuluq (‫ق‬::‫)خل‬. Secara bahasa akhlak mempunyai arti tabiat, perangai, kebiasaan atau
karakter. Menurut kamus al-Munjid, kata akhlak mempunyai akar yang sama dengan
kata khalqun ‫ق‬::‫( خل‬kejadian), khaliqun ‫ق‬::‫( خل‬pencipta) dan makhluqun ‫و‬::‫( ق مخل‬yang
diciptakan). Dalam arti bahasa akhlak sering disinonimkan dengan moral dan etika.
Berdasarkan arti akhlak secara bahasa, arti istilah akhlak yang dikemukakan oleh para
ulama juga mengacu pada masalah tabiat atau kondisi batin yang mempenganhi perilaku
manusia.
d. Etika
Etika secara etimologis (berdasarkan asal-usul kata) berasal dari bahasa Yunani ethos
yang berarti watak kesusilaan atau adat. Secara istilah etika adalah ilmu yang
membicarakan tentang tingkah laku manusia. Sebagian ahli yang lain mengemukakan
definisi etika sebagai teori tentang laku perbuatan manusia dipandang dari segi nilai
baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan akal.
Ahmad Amin, misalnya, mengartikan etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik
dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan manusia, menyatakan tujuan
yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk
melakukan apa yang seharusnya diperbuat.

3. Jelaskan 4 pilar akhlak mulia dalam islam!


Jawaban:
1. Akhlak kepada Allah
Akhlak dalam Islam harus dibangun atas dasar kesadaran akan keberadaan Allah
SWT sebagai pencipta alam semesta beserta se isinya. Perwujudan daripada
kesadaran itu adalah akhlak kepada-Nya, antara lain:
a. Menauhidkan
b. Beribadah
c. Bersyukur
d. Taqwa
e. Berdoa
f. Berdzikir
g. Tawakal
h. Mahabbah (cinta)

2. Akhlak kepada Diri Sendiri


Manusia dalam hidupnya pasti mengharapkan kebahagiaan baik kebahagiaan batin
maupun kebahagiaan lahir. Karena harapan ini maka manusia harus berusaha untuk
memperolehnya menurut kemampuannya. Perwujudan akan harapan tersebut
merupakan akhlak terhadap dirinya sendiri, yang meliputi, antara lain:
a. Kreatif dan Dinamis
b. Sabar
c. Tawadu
d. Benar
e. Iffah
f. Amanah/ Jujur

3. Akhlak kepada Ibu, Bapak, dan Keluarga


Ibu dan bapak serta saudara-saudara adalah orang-orang yang paling dekat dengan
kita. Sejak kita masih di dalam rahim hingga remaja seperti sekarang ini mereka
senantiasa berada dekat terus dengan kita. Merekalah yang selalu di sisi kita, dan
mereka pulalah yang selalu sehati dengan kita. Apa yang kita rasakan mereka juga
merasakannya. Kita bahagia, mereka juga bahagia, sebaliknya jika kita sakit mereka
juga ikut merasakannya. Karena itu kita harus menghormatinya yang diwujudkan
dalam akhlak, antara lain:
a. Berbakti kepada kedua orang tua
b. Mendoakan orang tua
c. Adil terhadap saudara
d. Membina dan mendidik keluarga
e. Memelihara keturunan

4. Akhlak terhadap Orang/Masyarakat


Manusia adalah makhluk sosial. Aristoteles mengatakan manusia sebagai zone
politiken atau homo socius. Sebagai makhluk sosial manusia tidak mungkin hidup
sendiri. Jika manusia hidup sendiri maka ia akan rusak mentalnya dan tidak akan
tumbuh normal karena mengingkari hakikatnya sebagai manusia yang membutuhkan
orang lain. Oleh karena itu manusia akan selalu membutuhkan orang lain. Manusia
membutuhkan orang lain untuk berinteraksi dan komunikasi. Akan tetapi, untuk
mewujudkan hubungan sosial yang baik dan harmonis dengan orang lain baik yang
muslim maupun non-muslim harus disertai dengan akhlak, antara lain:
a. Membangun sikap ukhuwah atau persaudaraan
b. Melakukan silaturahmi
c. Ta’awun ialah saling tolong menolong dalam kebajikan
d. Bersikap adil
e. Bersikap pemaaf dan penyayang
f. Bersikap dermawan
g. Menahan marah dan berkata yang baik (lemah lembut)
h. Sikap musawah dalam arti persamaan dalam hidup bermasyarakat maupun
persamaan dalam hokum
i. Tasamuh
j. Bermusyawarah
k. Menjalin perdamaian

5. Akhlak kepada Alam


Alam adalah ciptaan Allah dan diperuntukkan bagi manusia untuk kebaikan dan
pengabdian kepada-Nya. Karena itu, akhlak yang harus diwujudkan terhadap alam,
antara lain:
a. Memperhatikan dan merenungkan penciptaan alam
b. Memanfaatkan alam

Anda mungkin juga menyukai