Oleh
Muhammad Julijanto, S. Ag., M. Ag.
UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA
2019
Identitas Dosen
Nama : Muhammad Julijanto, S. Ag. M. Ag.
Alamat : Perum Griya Cipta Laras Blok C3/1
Bulusulur RT 003 RW 009 Wonogiri 57600.
Telp 0273-323785, Hp 08121503872,
Email: mjulijanto@yahoo.com.
Websit: mjulijanto.wordpress.com
Pendidikan : S1 IAIN WALISONGO SEMARANG
S2 IAIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
Alamat Kantor : Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
Perisai Kebenaran Wonogiri
Jl. Raya Selogiri Solo Selogiri Wonogiri
Fakultas Syariah IAIN Surakarta
LKBHI IAIN Surakarta
Jl. Pendawa Pucangan Kartasura Sukoharjo
Capain pembelajaran
• Mahasiswa menguasai konsep-konsep Agama
Islam
• Mahasiswa mampu menggunakan konsep-konsep
Agama Islam dalam penelitian dan kajian akademik
• Mahasiswa mampu membaca, menulis dan
mempresentasi book review Agama Islam
• Mahasiswa mampu membaca, menulis dan
mempresentasikan makalah kelompok topik-topik
bahasan Agama Islam
• Keimanan dan
implikasi Tauhid dalam
Islam
• Ketakwaan dan
Implikasinya dalam
Kehidupan
IMAN DAN Konsekwesinya
• Unsur iman: mengetahui dg akal, membenarkan dg hati,
mengetahui dg hati, pengakuan secara lisan, diamalkan dg
perbuatan.
• Iman membenarkan dengan hati, menerima segala apa yang
dibawa oleh Rasulullah. Mengikrarkan dg lisan; mengucapkan
dua kalimah syahadah. Mengamalkan dg anggota badan
dalam bentuk ibadah-ibadah yg sesuai dg tuntunan.
• Rukun iman: iman kepada Allah Swt, iman kepada malaikat,
iman kepada kitab-kitab, iman kepada para Rasul, iman
kepada Hari Kiamat, iman kepada qadha dan qadar.
• Kufur mendustakan
Ketakwaan dan Implikasinya dalam
Kehidupan
• Arti takwa= takut kepada Tuhan yang dilaksanakan
dg menjauhi segala laranganNya, menjalankan
semua perintah-Nya. Menyelamatkan, menjaga
atau melindungi. Menjaga suatu barang dari suatu
yang merugikan atau merusaknya.
• Waqa-muttaqi-wiqayah= orang yg memakai baju
pelindung, bukan karena takut, melainkan karena
waspada dan berhati-hati.
• Orang takwa adalah orang yang memiliki
mekanisme atau daya penangkal terhadap
kejahatan yg merusak diri sendiri dan orang lain
• Dan demi jiwa dan kesempurnaannya. Maka ia
wahyukan kepadanya, jalan keburukan (fujur
[menyimpang dari jalan yg benar]) dan jalan
kebaikan (taqwa [jalan yg menepati kewajiban]).
Sesungguhnya beruntung orang yang mensucikan
jiwanya. Dan sungguh merugi orang yang
mengotorinya. Kaum Tsamud telah mendustakan
(rasulnya) dengan bertindak melampaui batas.
Kertika bangkit di antara mereka orang yang paling
keji (Asy Syams [91]: 7-12)
Ciri orang bertakwa
• Orang yang memenuhi kewajiban dan
menjaga diri dari kejahatan
• Orang yang menjaga diri dari kejahatan
• Orang yang berhati-hati
• Orang yang menghormati dan menepati
kewajiban
Sifat-sifat orang yang bertakwa
• Yang menuju keampunan • Tidak menganiaya diri
Tuhan sendiri
• Yang mengorbankan hartanya • Yang berbuat kebaikan
dengan tidak memandang
kepada orang lain
keadaan (hingga ia selalu rajin
menuntut ilmu dan bekerja • Setiap berbuat kesalahan
keras) segera ingat kepada Tuhan
• Yang sanggup manahan lalu meminta ampun
amarahnya • Yang tidak mengulang
• Yang memaafkan kesalahan kembali kesalahan yang
orang lain diketahuinya.
Implikasi kemanusiaan takwa
• Takwa menyangkut hubungan manusia dan Tuhan. Tetapi memiliki
implikasinya bersifat kemanusiaan.
• Takwa di satu pihak mencakup pengertian iman, kepada Allah, hari
Akhir, para malaikat, kitab-kitab dan para Nabi terdahulu, dil ain
pihak disinonimkan dengan nilai birr atau kebajikan seperti memberi
hartanya karena cinta kepada Allah, yang diwujudkan dengan kasih
sayang kepada sanak keluarga, anak yatim, orang-orang miskin,
musafir, orang-orang yang membutuhkan pertolongan, dan untuk
memerdekakan budak, diwujudkan dalam menegakkan shalat dan
membayar zakat, dicerminkan dalam perilaku yang menepati janji
tatkala sudah mengikat janji, dan sabar pada waktu mendapat
kesulitan atau mengalami kesengsaraan di waktu perang.
Kerjakan kelompok masing2 5 orang
1. Siapkah manusia?
2. Bagaimana pandangan ilmu pengetahuan
tentang Hakekat dan Martabat Manusia?
3. Bagaimana pandangan agama Islam terhadap
keberadaan manusia?
4. Bagaimana Kelebihan Manusia dan Makhluk
Lainnya?
5. Bagaimana Fungsi dan Tanggung Jawab Manusia
dalam Islam?
2. Manusia dalam Perspektif Islam
َ ت ا ْل ِج َّن َواِإْل
ِ نس ِإاَّل لِيَ ْعبُ ُد
-٥٦- ون ُ • َو َما َخلَ ْق
• Mengabdi kepada Allah Swt (sebagai hamba-
Nya) (Al Dzariyat [51]: 56).
ِ شَأ ُكم ِّم َن اَأل ْر
ض َ • ا ْعبُ ُدو ْا هّللا َ َما لَ ُكم ِّمنْ ِإلَـ ٍه َغ ْي ُرهُ ُه َو َأن
• Memakmurkan dunia (sebagai khalifatullah)
atas diri sendiri, orang lain dan lingkungan
(alam sekitar) (Huud [11]: 61).
Kemampuan Manusia
َ لَ ُم-ون ُأ َّمهَاتِ ُك ْم الَ تَ ْع
ً ون َش ْيئا ِ ُ ط ُ ب ن م م
ِّ َ َك ُ ج ر ْ
خ َأ ُ هّللا • َو
ا َر َواَأل ْفِئ َدةَ لَ َعلَّ ُك ْم-ص
َ َو َج َع َل لَ ُك ُم ْال َّس ْم َع َواَأل ْب
-٧٨- ُون َ تَ ْش ُكر
• Dan Allah Mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatu pun, dan Dia Memberimu
pendengaran, penglihatan dan hati nurani,
agar kamu bersyukur. (An Nahl [16]: 78)
Allah SWT
Manusia
Abid Fungsi Khalifah
Unsur-unsur hadis:
Sanad = jalan yg dapat menghubungkan matan hadis kepada Nabi
Muhammad Saw
Matan = materi/isi dr suatu hadis. Pesan suatu hadis. Matan berupa
sabda Nabi langsung atau dapat juga perkataan shabat Nabi yg
menjelaskan apa yg dilakukan Nabi
Wahyu Al Juwaini 4 4
MWT Mu’tazilah 5 0
MBJ(S)
Akal AL JUWAINI Maturidiyah Samarkhan 4 1
MWTT
MT Maturidiyah Bukhara 3 2
MWB(S)
MST Asy’ariyah 2 3
MBJ (M)
MKJ
5. Akhlak
• Surat Al Kafirun
• Qs 5: 48
َب َو ُمهَ ْي ِمنا ً َعلَ ْي ِه فَاحْ ُكم بَ ْينَهُم بِ َما َأن َز َل هّللا ُ َوال
ِ ص ِّدقا ً لِّ َما بَي َْن يَ َد ْي ِه ِم َن ْال ِكتَاَ ق ُم ِّ اب بِ ْال َح
َ َك ْال ِكت
َ • َوَأن َز ْلنَا ِإلَ ْي
ِ ق لِ ُك ٍّل َج َع ْلنَا ِمن ُك ْم ِشرْ َعةً َو ِم ْنهَاجا ً َولَ ْو َشاء هّللا ُ لَ َج َعلَ ُك ْم ُأ َّمةً َو
اح َدةً َولَـ ِكن ِّ ك ِم َن ْال َح َ تَتَّبِ ْع َأ ْه َواءهُ ْم َع َّما َجاء
-٤٨- ون َ ُت ِإلَى هللا َمرْ ِج ُع ُك ْم َج ِميعا ً فَيُنَبُِّئ ُكم بِ َما ُكنتُ ْم فِي ِه تَ ْختَلِف ِ الخ ْي َرا َ لِّيَ ْبلُ َو ُك ْم فِي َما آتَا ُكم فَا ْستَبِقُوا
• Dan Kami telah Menurunkan Kitab (al-Quran) kepadamu (Muhammad)
dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang
diturunkan sebelumnya dan menjaganya,** maka putuskanlah perkara
mereka menurut apa yang Diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti
keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang
kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu,** Kami Berikan aturan dan
jalan yang terang. Kalau Allah Menghendaki, niscaya kamu Dijadikan- Nya
satu umat (saja), tetapi Allah hendak Menguji kamu terhadap karunia yang
telah Diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Diberitahukan-Nya
kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan,
• Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang
mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah?
Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan
para saksi ** akan berkata, “Orang-orang inilah yang telah
berbohong terhadap Tuhan mereka.” Ingatlah, laknat Allah
(ditimpakan) kepada orang yang zalim, Qs Huud [11]: 18
• Wahai manusia! Sungguh, Kami telah Menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian
Kami Jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti. Qs Al
Hujurat [49]: 13
• Pasal 29 UUD 1945
Kerukunan beragama
• Toleransi berarti bertahan, memikul. Saling memikul walaupun
pekerjaan itu tidak disukai;memberi tempat kepada orang lain,
walaupun kedua belah pihak tidak sependapat.
• Toleransi menunjuk pada adanya suatu kerelaan untuk menerima
kenyataan adanya orang lain yang berbeda.
• Toleransi diartikan memberikan tempat kpd pendapat yg
berbeda. Pada saat yg sama sikap menghargai pendapat yg
berbeda itu disertai dg sikap menahan diri atau sabar. Oleh krn itu
di antara orang yg berbeda pendapat harus memperlihatkan sikap
yg sama yaitu saling menghargai dengan sikap yang sabar.
• Tasamuh, memberikan sesuatu untuk dapat saling mengizinkan
dan saling memudahkan.
Pola Pembinaan Kerukunan Umat Beragama
Definisi
Politik
Hukum
Sunaryati
Soedarto
Hartono
Satjipto
Rahardjo
1. Paradigma integralistik
2. Paradigma simbiotik
3. Paradigma sekularistik
Antagonistik=
bertentangan
Hubungan agama dan
negara
Akomodatif=
saling mengisi
Muhammad Julijanto, S. Ag., M. Ag.
Hubungan Islam dan Negara Indonesia
• Represif terhadap Islam politik (1966-1979)
• Hegemoni Ideologi negara Pancasila dan
eliminasi Islam Politik (1979-1989)
• Perubahan signifikan atas kebijakan negara
orde baru yang akomodatif terhadap Islam
politik (1989-1993)
• Orde Baru melakukan Kooptasi terhadap Islam
politik (1993-1998)