PENDAHULUAN
Al-Quran, kitab suci yang sangat sempurna, telah
memuat bagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala
menjelaskan tentang proses penciptaan manusia
dengan begitu jelas, sejak dari bentuk nuthfah
sampai menjadi manusia sempurna. Demikian
agung dan besar kekuasaan Allah, dan ilmu
pengetahuan modern telah membuktikan
kebenaran Al-Quran yang diturunkan 15 abad yang
lalu tersebut.
• Inilah beberapa ayat Al-Quran yang membahas
tentang proses penciptaan manusia:
1. Surah An-Nahl ayat 4
"Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia
menjadi pembantah yang nyata."
Pada ayat ini dijelaskan bahwa Allah menciptakan
manusia dari nuthfah yang terkenal dalam dunia
kedokteran dengan istilah spermatozoon yang
terdapat pada dirinya dan ovum yang terdapat pada
wanita.
2. . Surah Al-Hajj (22): 5
"......Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah,
kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan
yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami
tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang
sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada
kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula)
di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya
dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah
diketahuinya...."
• Pada dasarnya manusia adalah makhluk yg dibekali
ruh dan jasmani (yg berasal dari tanah), dan
dilengkapi potensi akal, hati dan jasad yg
merupakan suatu kelebihan yg Allah berikan
dibanding makhluk lain. Karenanya Islam mengatur
seluruh hidup manusia dan memandang manusia
dari berbagai dimensi secara komprehensif.
Manusia selain diberi kebebasan, juga diberi
tanggung jawab sebagai hamba dan khalifah.
• Sebagai makhluk, manusia diciptakan untuk
melakukan berbagai aktifitas salah satunya
aktifitas kehalifahan yang harus bermuara
dalam bentuk pengabdian kepada Allah,
dengan demikian manusia adalah makhluk
yang bercorak theosentris, bukan bercorak
anthroposentris atau homosentris tetapi
bercorak homo islamicus.
• Manusia diciptakan oleh Allah Swt,antara
musayyar dan mukhayyar. Mukhayyar adalah
kebebasan manusia dalam memilih dan tidak ada
kehendak Allah Swt di dalamnya dialah yang
menciptakan perbuatannya sendiri dan mengatur
urusannya. Hidup menurutnya berdasarkan
sebab akibat. Musayyar adalah manusia yang
digerakkan dan dikendalikan seperti robot tidak
ada kehendak dalam perbuatannya.
• . Dalam hal ini manusia seperti daun yang
tertiup angin. Dalam konteks tauhid
permasalahan mukhayyar dan musayyar
adalah sebuah permasalahan yang berkaitan
keimanan terhadap qadha dan qadar,karena
ini menjadi sangat penting disaat terjadinya
perbedaan tentang hak pilih. Apakah manusia
yang berbuat ataukah ada campur tangan
Allah dalam perlara tersebut
• Untuk melihat keterkaitan antara manusia dengan
agama, dapat ditelusuri dari beberapa hal, di
antaranya kodrat manusia beragama, gambaran
manusia beragama, dan kebutuhan manusia akan
agama.