Anda di halaman 1dari 17

BAGAIMANA MANUSIA BERTUHAN


KELOMPOK 1
 MELAWATI
 ZAIDI IRAWAN 1103191114
A. DEFINISI TUHAN

Arti kata Tuhan menurut KBBI
 Sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh
manusia sebagai yang Mahakuasa, Mahaperkasa, dan
sebagainya
contoh: 'Tuhan Yang Maha Esa‘

Arti kata Tuhan menurut konsep Islam


 Tuhan disebut Allah (bahasa Arab: ‫ )اــلهـ‬dan diyakini
sebagai Zat Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta
Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu
Takdir, dan Hakim bagi semesta alam.
KESIMPULAN AWAL

 TUHAN adalah dzat yang ada (bukan
diadakan/diciptakan, tidak dilahirkan dan tidak
melahirkan), DIA hidup (tidak dihidupkan dan tidak
mati), DIA mengatur dan menentukan (bukan diatur
dan ditentukan).

 Kata Tuhan disebutkan lebih dari 1.000 kali dalam


Al-Qur'an,sementara di dalam Alkitab kata Tuhan
disebutkan sebanyak 7677 kali.
Cara manusia meyakini dan
mengimani Tuhan

 Dalam proses kehidupan, bertuhan memiliki
setidaknya tiga aspek makna eksistensial yang hal ini
sagat mempengaruhi pola keberagamaan, yaitu:
1.      Memiliki Tuhan (mode of heaving)
2.      Hidup bersama Tuhan (mode of being)
3.      Mengabdi kepada Tuhan (mode of serving)

 Dalam Islam Iman kepada Allah SWT merupakan


pokok dari seluruh iman yang tergabung dalam rukun
iman.
Cara manusia meyakini dan
mengimani Tuhan

 Ditinjau dari segi yang umum dan yang khusus ada dua cara
beriman kepada Allah SWT :

1. Bersifat Ijmali, Cara beriman kepada Allah SWT yang


bersifat ijmali maksudnya adalah, bahwa kita mepercayai
Allah SWT secara umum atau secara garis besar. Al-Qur’an
sebagai suber ajaran pokok Islam telah memberikan
pedoman kepada kita dalam mengenal Allah SWT.
Diterangkan, bahwa Allah adalah dzat yang Maha Esa,
Maha Suci. Dia Maha Pencipta, Maha Mendengar, Maha
Kuasa, dan Maha Sempurna.
Cara manusia meyakini dan
mengimani Tuhan

 Ditinjau dari segi yang umum dan yang khusus ada dua cara
beriman kepada Allah SWT :

2. Bersifat Tafshili, Cara beriman kepada Allah SWT yang bersifat


tafsili, maksudnya adalah mempercayai Allah secara rinci. Kita
wajib percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT memiliki
sifat-sifat yang berbeda dengan sifat-sifat makhluk Nya. Caranya
:
 Keyakinan dirinya kepada Tuhan
 Ucapan yang mengikuti keyakinannya
 Melakukan berbagai kegiatan hidup
B. SEJARAH KETUHANAN

1. PEMIKIRAN BARAT
 Dinamisme, Paham ini mengaku adanya kekuatan (maging
power) yang berpengaruh dalam kehidupan manusia. Cth : benda-
benda yang di anggap keramat.

 Animisme, Paham ini mempercayai adanya peranan roh dalam


kehidupan manusia, roh dianggap selalu aktif walaupun sudah
mati, Cth : roh baik dan roh jahat.

 Politeisme, Paham ini mempercayai dan menganggap banyak


dewa sebagai Tuhan sehingga dewa tersebut dipuja dan disembah
oleh manusia.
B. SEJARAH KETUHANAN

1. PEMIKIRAN BARAT
 Henoteisme, Dari banyak dewa, selanjutnya manusia
menyeleksi satu dewa yang dianggap mempunyai
kekuatan lebih yang kemudian mereka anggap sebagai
Tuhan.

 Monoteisme, Paham ini menyertakan dan meyakini satu


Tuhan untuk seluruh rakyat.
B. SEJARAH KETUHANAN

1. PEMIKIRAN UMAT ISLAM
 Mu’tazilah, Kaum rasionalisme yang menekankan
pemakaian akal pikiran dalam memahami semua ajaran
dan keimanan dalam Islam, paham ini menghasilkan
kemajuan dibidang ilmu pengetahuan.

 Qadariah, Paham ini berpendapat bahwa manusia


memiliki kebebasan dalam kehendak dan berusaha.
B. SEJARAH KETUHANAN

1. PEMIKIRAN UMAT ISLAM
 Jabariah, Paham ini berteori bahwa manusia tidak
mempunyai kebebasan untuk berkehendak dan berbuat,
Tuhan ikut di dalamnya bila manusia berbuat.

 Ahlu al-Sunnah wa al-Jamaah, Paham ini berteori bahwa


manusia memiliki kebebasan dalam kehendak dan usaha,
namun Tuhan jugalah yang menentukan.
C. KENAPA MANUSIA
BERTUHAN

 Pada dasarnya hati manusia itu bersifat Universal dengan
catatan manusia itu telah mencapai titik fitrah (God Sport)
dan terbebas dari segala paradigma dan belenggu. Dalam
keadan seperti ini manusia akan merasakan ketenangan
jiwa yang mendasari segala tingkah lakunya, dan
menggunakan suara hati sebagai penuntun hidupnya
menuju sebuah kebenaran, dan semua itu bersumber dari
yang maha kuasa yang dalam pandangan umat Islam yaitu
Allah SWT.
C. KENAPA MANUSIA
BERTUHAN

Ada beberapa alasan mengapa kita membutuhkan Tuhan untuk tetap
mampu mengerjakan panggilan hidup di dunia ini:
 Karena manusia adalah makhluk ciptaan yang terbatas, yang memiliki
kebebasan untuk memilih.
 Untuk menjaga integritas diri kita di tengah realita dunia yang fana dan
tak menentu.
 Untuk mengembangkan hati nurani yang takut akan Tuhan.
 Untuk mengendalikan dorongan ego dalam diri kita.
 Menyadarkan bahwa panggilan hidup kita adalah anugerah pemberian
dari Tuhan.
 Sarana untuk melatih kepekaan diri kita di dalam menggali makna
kenyataan hidup.
C. KENAPA MANUSIA
BERTUHAN

BERIKUT YANG TERJADI APABILA TIDAK BERTUHAN :
 Memilih tidak bertuhan adalah sebuah kebodohan.
Memilih tidak bertuhan berarti memilih keterbatasan. Karena kemampuan
manusia sangat terbatas. Akan banyak benturan yang dirasakan dalam
kehidupannya.

 Memilih tidak bertuhan berarti memilih kegelapan.


 Kehidupannya akan diwarnai kegelapan secara spiritual. Buta di dunia
berarti buta di akherat.

 Bertuhan adalah pilihan yang cerdas


Hidup adalah pilihan. Pilihlah bertuhan. Tentu dengan bertuhan dalam
artian yang sebenar-benarnya. Harus menyeimbangkan antara keperluan
dunia dan akherat tentu merupakan pilihan yang cerdas.
RASANYA BERTUHAN

Tuhan telah menyimpankan agama pada lubuk jiwa
setiap manusia. Semua Manusia pada fitrahnya pasti
Ber-Tuhan (Tauhid).

Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama


Allah; tataplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia sesuai dengan fitrah itu. (QS Al-Rum:30)
RASANYA BERTUHAN

1. Ketika manusia bertuhan dan sepenuh hati dalam
mengimaninya maka tentu kita bukan hanya
bertuhan tetapi juga beragama.
2. Selalu merasa bahwa setiap apa yang di perbuat di
kehidapan sehari-hari ini tak terlepas dari awasan
tuhan.
3. Berserah diri dan memiliki tempat untuk mengadu.
4. Pasti memiliki akhlak yang mulia.
5. Tidak akan pernah merasa kesepian di dalam hati
maupun pikiran.
KESIMPULAN

Menurut kelompok kami Tuhan adalah Dzat yang tidak
terbatas dan keberadaanya melampaui segala realitas yang ada,
termasuk akal rasional manusia, karena kemampuan berpikir
manusia yang pastilah terbatas sementara tuhan sebagai
substansi yang tidak terbatas maka mustahil bagi kita untuk
membayangkan tuhan seperti apa dan bagaimana bebtuknya.
Tuhan merupakan kebutuhan yang sangat mutlak bagi
manusia dan semua makhluk ciptaan-Nya, karena tanpa Tuhan
tentu makhluk takkan bisa apa-apa. Tuhan maha berkehendak
dan maha segalanya,

DAN ALLAH LEBIH MENGETAHUI YANG


SEBENAR-BENARNYA

Anda mungkin juga menyukai