Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN 2021/2022

UNIVERSITAS DIPONEGORO

MATA KULIAH : AGAMA ISLAM KELAS B

HARI/TANGGAL :JUMAT/ 15 OKTOBER 2021

WAKTU UJIAN : 70 MENIT

PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS

NAMA MHSW : R RAFLI ANGGA

NIM : 23020231130070

DOSEN PENGAMPU: MAS’UT. S. Ag., M.S.I.

SOAL:

1. Jelaskan bagaimana pemikiran manusia mengenal Tuhan menurut teori Barat dan Islam ?
2. Jelaskan bagaimana asal usul hakekat manusia menurut para ahli ilmu pengetahuan dan
menurut Islam ?
3. Jelaskan bagaimana hubungan antara iman dan taqwa yang Anda ketahui ?
4. Sumber ajaran Islam adalah al-Qur’an, Sunnah, dan Ijtihad. Jelaskan hubungan ketiganya
dan berikan contohnya !
5. Sebutkan tujuan diturunkannya syariat Islam kepada umat manusia ! dan berikan
contohnya !
6. Jawaban dikumpulkan ke kormat paling lambat 10 menit setelah waktu yang ditentukan,
dan setelah itu kormat mengirim ke email saya: utmsi@yahoo.co.id

SELAMAT MENGERJAKAN
1. Jelaskan bagaimana pemikiran manusia mengenal Tuhan menurut teori Barat dan
Islam ?
Teori Barat
Menurut pemikiran Barat, yang dimaksud konsep Ketuhanan menurut pemikiran
manusia adalah konsep yang didasarkan atas hasil pemikiran baik melalui pengalaman
lahiriah maupun batiniah, baik yang bersifat penelitian rasional maupun pengalaman
batin. Dalam literatur sejarah agama, dikenal teori evolusionisme, yaitu teori yang
menyatakan adanya proses dari kepercayaan yang amat sederhana, lama kelamaan
meningkat menjadi sempurna. Teori tersebut mula-mula dikemukakan oleh Max Muller,
kemudian dikemukakan oleh EB Taylor, Robertson Smith, Lubbock, dan Jevens. Proses
perkembangan pemikiran tentang Tuhan menurut teori evolusionisme adalah sebagai
berikut:
a. Dinamisme
Menurut paham ini, manusia sejak zaman primitif telah mengakui adanya
kekuatan yang berpengaruh dalam kehidupan.
b. Animisme
Setiap benda yang dianggap benda baik, mempunyai roh. Oleh masyarakat
primitif, roh kepercayaan dinamisme, dipercayai sebagai sesuatu yang aktif sekalipun
bendanya telah mati.
c. Politeisme
Kepercayaan dinamisme dan animisme lama-lama tidak memberikan kepuasan,
karena terlalu banyak yang menjadi sanjungan dan pujaan.
d. Henoteisme
Satu bangsa hanya mengakui satu dewa yang disebut dengan Tuhan, namun manusia
masih mengakui Tuhan (Ilah) bangsa lain. kepercayaan satu Tuhan untuk satu bangsa
disebut dengan henoteisme (Tuhan tingkat Nasional).
e. Monoteisme
Kepercayaan dalam bentuk henoteisme melangkah menjadi monoteisme.
Pemikiran Umat Islam
Dikalangan umat Islam terdapat polemik dalam masalah ketuhanan. Satu kelompok
berpegang teguh dengan Jabariah, yaitu faham yang mengatakan bahwa Tuhan
mempunyai kekuatan mutlah yang menjadi penentu segalanya. Di lain pihak ada yang
berpegang pada doktrin Qodariah, yaitu faham yang mengatakan bahwa manusialah yang
menentukan nasibnya. Konsep ketuhanan umat islam terbagi menjadi tiga yaitu:
1. Liberal adalah kebebasan dalam berfikir
2. Tradisonal adalah yang berasal dari tradisi
3. Moderat adalah tidak bebas dan tidak berasal dari tradisi
.
2. Jelaskan bagaimana asal usul hakekat manusia menurut para ahli ilmu
pengetahuan dan menurut Islam ?
Beberapa pandangan mengenai hakikat manusia:
1. Pandangan Psikoanalitik Dalam pandangan psikoanalitik diyakini bahwa pada
hakikatnya manusia digerakkan oleh dorongan-dorongan dari dalam dirinya yang bersifat
instingtif. Hal ini menyebabkan tingkah laku seorang manusia diatur dan dikontrol oleh
kekuatan psikologis yang memang ada dalam diri manusia. Terkait hal ini diri manusia
tidak memegang kendali atau tidak menentukan atas nasibnya seseorang tapi tingkah laku
seseorang itu semata-mata diarahkan untuk mememuaskan kebuTuhan dan insting
biologisnya.
2. Pandangan Humanistik Para humanis menyatakan bahwa manusia memiliki dorongan-
dorongan dari dalam dirinya untuk mengarahkan dirinya mencapai tujuan yang positif.
Mereka menganggap manusia itu rasional dan dapat menentukan nasibnya sendiri.
Dalam hal ini manusia dianggap sebagai makhluk individu dan juga sebagai makhluk
sosial.
1. Pandangan Martin Buber Martin Buber mengatakan bahwa pada hakikatnya manusia
tidak bisa disebut ‘ini’ atau ‘itu’. Menurutnya manusia adalah sebuah eksistensi atau
keberadaan yang memiliki potensi namun dibatasi oleh kesemestaan alam.
2. Pandangan Behavioristik Pada dasarnya kelompok Behavioristik menganggap manusia
sebagai makhluk yang reaktif dan tingkah lakunya dikendalikan oleh faktor-faktor dari
luar dirinya, yaitu lingkungannya. Lingkungan merupakan faktor dominan yang mengikat
hubungan individu. Dari uraian di atas bisa diambil beberapa kesimpulan yaitu;
a. Manusia pada dasarnya memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya.
b. Dalam diri manusia ada fungsi yang bersifat rasional yang bertanggung jawab atas
tingkah laku intelektual dan sosial individu.
c. Manusia pada hakikatnya dalam proses ‘menjadi’, dan terus berkembang.

d. Manusia mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif.

Manusia tidak independent, melainkan merupakan bagian dari lingkungannya. Manusia


adalah individu yang aktif dan organisme sosial. Untuk bisa memahami manusia maka
pandangan ini megharuskan mengenal perkembangan manusia secara utuh seperti
memperhatihan gejala-gejala fisik, psikis, dan juga lingkungannya, serta peristiwa-peristiwa
budaya dan historis.

Manusia Menurut Pandangan Islam.

Ada beberapa dimensi manusia dalam pandangan Islam, yaitu:

1. Manusia Sebagai Hamba Allah (Abd Allah) Sebagai hamba Allah, manusia wajib
mengabdi dan taat kepada Allah selaku Pencipta karena adalah hak Allah untuk disembah dan
tidak disekutukan.

2. Manusia Sebagai al- Nas Manusia, di dalam al- Qur’an juga disebut dengan al- nas.
Konsep al- nas ini cenderung mengacu pada status manusia dalam kaitannya dengan
lingkungan masyarakat di sekitarnya.

3. Manusia Sebagai khalifah Allah Hakikat manusia sebagai khalifah Allah di bumi
dijelaskan dalam surah alBaqarah ayat 30: “Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para
malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”

4. Manusia Sebagai Bani Adam Sebutan manusia sebagai bani Adam merujuk kepada
berbagai keterangan dalam al- Qur’an yang menjelaskan bahwa manusia adalah keturunan
Adam dan bukan berasal dari hasil evolusi dari makhluk lain seperti yang dikemukakan oleh
Charles Darwin. dan bahasa yang berbeda tetaplah bernilai sama, dan harus diperlakukan
dengan sama.

5. Manusia Sebagai al- Insan Manusia disebut al- insan dalam al- Qur’an mengacu pada
potensi yang diberikan Tuhan kepadanya. Potensi antara lain adalah kemampuan berbicara
(QS:55:4), kemampuan menguasai ilmu pengetahuan melalui proses tertentu (QS:6:4-5), dan
lain-lain. Sebagai makhluk biologis manusia terdiri atas unsur materi, sehingga memiliki
bentuk fisik berupa tubuh kasar (ragawi).

3. Jelaskan bagaimana hubungan antara iman dan taqwa yang Anda ketahui ?
Keimanan dan ketakwaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Orang
yang bertakwa adalah orang yang beriman yaitu yang berpandangan dan bersikap hidup
dengan ajaran Allah menurut Sunnah Rasul yakni orang yang melaksanakan shalat,
sebagai upaya pembinaan iman dan menafkahkan rizkinya untuk mendukung tegaknya
ajaran Allah. Takwa adalah melaksanakan perintah Allah dan menjauhkan larangannya.
Iman adalah percaya pada pandangan dan sikap hidup dengan ajaran Allah, yaitu al-
Qur’an menurut Sunnah Rasul, atau dengan selain ajaran Allah, yang terwujud ke dalam
ucapan dan perbuatan. Jadi orang yang beriman pasti dia bertaqwa kepada Allah SWT.
4. Sumber ajaran Islam adalah al-Qur’an, Sunnah, dan Ijtihad. Jelaskan hubungan
ketiganya dan berikan contohnya !
Hubungan Al quran dan Sunnah adalah pokok dari sumber hukum dalam islam
sudah tentu kita mutlak harus menggunakan keduanya sebagai dasar hukum, dan ijtihad
adalah sebagai hukum tambahan untuk meyesuaikan dengan qiyas sehingga lebih
kondisional pada masa tertentu. Contoh dari sumber ajaran Islam masing-masing :
1. al-Quran : Berisi ajaran tentang aqidah, akhlak, ibadah, kisah nabi, fiqih.
2. Sunnah : Terdiri atas sunnah qualiyah, sunnah ta’ririyah dan sunnah fi’liyah.
3. Ijtihad : Berisi ijma, qiyas dan lain-lain.
5. Sebutkan tujuan diturunkannya syariat Islam kepada umat manusia ! dan berikan
contohnya !
Tujuan diturunkannya Islam adalah untuk kemaslahatan hidup manusia, baik ruhani
maupun jasmani, individual maupun sosial.
Abu Ishaq al-Shatibi merumuskan lima tujuan (hukum) Islam, yakni:
1. Memelihara Agama (Hifdz Ad-Din) : Menjalankan ibadah.
2. Memelihara Jiwa (Hifdz An-Nafs) : Memperbanyak amal akan memelihara jiwa
manusia.
3. Memelihara Akal (Hifdz Al’Aql) : Dapat mebendakan mana yang benar dan salah
dalam bertindak.
4. Memelihara Keturunan (Hifdz An-Nasb) :Menikah dengan umat islam dan tidak
melakukan zina.
5. Memelihara Harta (Hifdz Al-Maal). : sedekah dan zakat.

Anda mungkin juga menyukai