Anda di halaman 1dari 10

Nama : Muh Fahmi

Kelas : 5

Nim : 09320220146

Tugas Rangkuman pembinaan iman

I. Fitra Manusia (Q.S Ar-Rum: 30)

Syekh Ahmad Musthafa al-Maraghi menyatakan bahwa yang dimaksud dengan “fitrah” adalah kesiapan
mental untuk menerima kebaikan dan agama yang esa.

Berdasarkan penafsiran ini, sesungguhnya manusia ketika lahir diliputi oleh potensi kebaikan-kebaikan.
Ia dalam keadaan baik dan berpihak pada kebaikan serta kesucian. Ia memiliki hati suci dan tidak mau
untuk dikotori. Inilah sesungguhnya potensi dasar yang dimiliki oleh manusia. Oleh karenanya, jika ada
tekanan terhadap hak-hak kemanusiaan maka sesungguhya ia memiliki potensi untuk melakukan
perlawanan. Namun demikian, potensi kesucian yang dimiliki manusia seringkali terkikis oleh gangguan
dan rongrongan terutama dari luar dirinya.

Terdapat 3 poin penting lada fitrah manusia yaitu

1. Hakikat Fitrah Manusia (Q.S. Al Mu'minum: 12-14)

Fitrah Manusi adalah suatu hal baik yang ada pada diri manusia sejak dilahirkan, dimana hati kita tidak
suci dan tidak mau di kotorkan oleh hal buruk atau tidak baik yang dari luar. Hakikat dari manusia tidak
bisa didapatkan secara kompleks, setiap kali seseorang merasa telah menyelesaikan pemahamannya
terhadap manusia, akan muncul lagi interpretasi terhadap manusia yang belum di pahami. Manusia
merupakan makhluk yang penuh dengan sesuatu yang misterius, hal tersebut dikarenakan keterpisahan
manusia dengan dirinya justru bertolak belakang dengan keinginannya yang begitu kuat untuk
mengetahui dunia yang ada di luar dari dirinya.

2. Sumber Daya Manusia

Roh atau Nur Diberikan kepada manusia dan membawa sumber daya bagi manusia yaitu Nafs(Jiwa),
Kalbu, Akal, Indra, Fisik(Jasad) dan perilaku. Jiwa atau Nafs itulah yang menggerakkan diri kiri selama
berada di dunia ini, kalbu adalah aspek yang ada pada manusia untuk menyaring informasi yang masuk
ke tubuh kita mulai dari hal positif hingga negatif. Akal adalah aspek pada manusia yang di gunakan
untuk berfikir dan melakukan hal hal yang baik, selanjutnya indra adalah aspek untuk menangkap hal hal
nyata yang ada di dunia ini mulai dari rasa pada makanan dan lain lain. Fisik atau Jasadbadalah aspek
yang digunakan untuk melakukan interaksi dengan keberadaan alam dunia ini dan yang terakhir ada
perilaku yaitu tindakan atau interaksi manusia.

3. Karakteristik SDM
Sumber Daya Manusia yang telah ada sejak lahir dapat di kembangkan dengan banyak hal, maka dari itu
banyak karakteristik yang muncul dalam manusia. Karakteristik bisa terjadi karena pengaruh lingkungan
mulai dari lingkungan keluarga maupun sekolah. Karakteristik yang baik adalah jarang melakukan hal hal
yang kurang baik di mata allah swt sedangkan Karakteristik baik itu selalu menjalankan perintah allah
dan melakukan hal baik.

II. Akidah- Iman & Usulhuddin

Akidah dinamakan juga dengan Ilmu Ushuluddin karena objek pembahasan utamanya adalah dasar-
dasar agama yang merupakan masalah esensial dalam ajaran Islam. Dan masalah kepercayaan itu betul-
betul menjadi dasar pokok dari persoalan lain dalam agama Islam. Menurut Hasbie Ash Shiddieqy. “Ilmu
Ushuluddin ilmu yang membahas pokok-pokok (dasar) agama, yaitu akidah, tauhid, dan itikad
(keyakinan) tentang rukun iman yang enam”.

1. Kesadaran Secara Rasional

Dengan sadar secara rasional bahwa adanya akidah-Iman dan Usulhuddin ini maka kita dapat percaya
atau yakin terhadap keberadaan Allah Swt yang esa ini karena allah adalah pencipta kita dan mengatur
jalannya seluruh alam ini. Menyakini Enam rukun iman yang ada maka itu bisa dibilang kesadaran secara
rasional

2. Keyakinan yang Tidak ada atau alternatif lain

Keyakinan yang tidak ada atau alternatif lain adalah dengan melihat dunia ini tidak mungkin dunia ini
bisa berjalan tanpa adanya yang mengatur sama seperti sebuah mesin tidak mungkin beroperasi tanpa
adanya yang mengawasi dan menjalankan serta sana seperti sebuah ciptaan yang dimana setiap ciptaan
pasti ada penciptanya.

3. Sumber Suara Hati

Suara hati bisa datang kapan saja dan akan sangat beruntung orang yang diberikan suara hati yang baik
dan selalu percaya bahwa allah swt itu esa dan tuhan semesta alam ini.

III. Tauhid Zaat

Tauhid Dzat berarti bahwa Tuhan itu satu dan dua bagi-Nya tidak dapat dikonsepsikan. Dengan kata lain,
tidak ada yang serupa dan semisal dengan-Nya.

1. Keterbatasan akal dibantu dengan logika natural

Banyak sudah bukti bahwa allah swt itu esa dan juga yang menciptakan alam semesta dan seisinya ini.
Dengan melihat banyaknya penjelasan di al-qur'an yang telah terbukti adanya di dunia dan telah
dilakukan beberapa penelitian dan yang al-qur'an katakan benar. Jadi tidak ada lagi yang bisa
membantah kalau allah itu tidak ada.

2. Pengenalan Terhadap sifat kemahaesa-Nya

Dengan mempelajari dan memahami nama nama allah swt maka kita dapat mengenal lebih jauh betapa
Esa nya sifat sifat allah swt.

3. Faedahnya Bagi Manusia

Faedah yang kita dapat dengan mempelajari dan Menyakini nama nama allah serta percaya hanya ada
satu yaitu kita dapat lebih dekat ke Allah agar di hindarkan dari hal hal yang buruk yang mampu
membawa kita ke hal yang nda baik atau dosa.

IV. Tauhid Rububiyah

Menurut istilah, Tauhid Rububiyah berarti mengesakan Allah, mengimani bahwa Allah SWT itu Maha
Esa; tiada Tuhan selain-Nya; tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah tidak diduakan dan tidak pula memiliki
mitra setara dengan-Nya. Allah itu tidak melahirkan atau tidak mempunyai istri; dan tidak pula
dilahirkan atau mempunyai ayah. Allah itu benar-benar unik, tidak ada yang sesuatu pun yang setara
dengan-Nya, sebagaimana telah disebutkan dalam Qs. Al-Ikhlas: 1-4

1. Menumbuhkan Rasa Aman dan percaya Diri

Tauhid Rububiyah atau Rububiyah Allah adalah mengesakan Allah dalam tiga perkara yaitu penciptaan-
Nya, kekuasaan-Nya, dan pengaturan-Nya. Dengan begitu kita tidak perlu khawatir hal buruk yang akan
menimpa kita akan dayang karena allah selalu melindungi hamba hambamya serta kita dapat lebih
percaya diri karena telah meyakini allah swt itu esa.

2. Sumber Motivasi

Dengan yakin bahwa allah swt yang mengatur seluruh semesta alam ini kita harus lebih semangat
menjalani hari dan lebih rajin beribadah agar diberikan yang tebaik dari allah swt.

3. Mencerdaskan Intuisi atau Hati

Dengan yakin terhadap Allah maka hati atau Intuisi kita akan menjadi lebih tenang dan lebih baik dalam
mengambil suatu keputusan kedepannya.

V. Tauhid Uluhiyah
Tauhid Uluhiyah Yakni keyakinan atas keesaan Allah SWT dalam tujuan perbuatan-perbuatan hamba
Allah yang dilaksanakan dengan tujuan taqorrub dan ibadah. Maksudnya, kita sebagai hamba Allah
harus mengesakan Allah SWT dengan cara beribadah hanya kepada-Nya.

1. Menegaskan Ketauhidan

Uluhiyah Allah adalah mengesakan seluruh bentuk ibadah kepada Allah, seperti berdo’a, meminta,
tawakal, takut, berharap, menyembelih, bernadzar, harapan dalam cinta, dan selainnya dari jenis-jenis
ibadah yang telah diajarkan Allah dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dengan Itu kita harus
lebih rajin beribadah kepada allah swt

2. Mengarahkan Kepada kepatuhan

Dengan mempelajari tentang Tauhid uluhiyah ini maka kita akan lebih patuh terhadap perintah dan
larangan allah Swt

3. Mencerdaskan Emosi

Dengan belajar tentang Tauhid uluhiyah ini kita dapat lebih baik mengontrol emosi kita terhadap orang
lain ataupun diri sendiri.

VI. Iman Kepada Malaikat

Iman kepada malaikat adalah mempercayai dan meyakini bahwa Allah SWT telah menciptakan malaikat
yang diberi tugas untuk mengatur alam dan mengurus perjalanan alam semesta dan tugas tertentu
lainnya.

1. Makna dan Hakikat Malaikat

Malaikat termasuk makhluk ciptaan Allah SWT yang diciptakan dari nur atau cahaya.Malaikat tidak
memiliki nafsu, tidak berupa dan diciptakan hanya untuk taat kepada AllahSWT. Seperti halnya manusia,
malaikat juga kelak akan mati dan kembali kepada-Nya.Dia yang kita ketahui memiliki kekuatan yang
berbeda sepenuhnya sebagaimana yangdiciptakan oleh Yang Maha Pencipta dengan menggunakan daya
cipta dan kendali-Nya.Kekuatan ini diberikan dengan nama Malaikat (malaik).

2. Tugas Tugas Malaikat

- Malaikat Jibril bertugas menyapaikan wahyu dari Allah kepada para Rasul-Nya

- Malaikat Mikail bertugas menurunkan hujan, dan pembagianya menurut kehendakAllah. Ini
menunjukkan bahwa curah hujan yang dilakukan malaikat sesuai dengankehendak Allah.

- Malaikat Mungkar bertugas menanyai dalam kubur

- Malaikat Nakir bertugas menanyai dalam kubur


- Malaikat Rakib bertugas mencatat amal baik manusia didunia

- Malaikat Atid bertugas mencatat amal buruk manusia didunia

- Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka

- Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga

- Malaikat Izroil bertugas mencabut nyawa.

- Malaikat Israfil bertugas meniup sangsakala. Ia meniupnya sesuai dengan perintah Allah dengan tiga
kali peniupan, yaitu : tiupan faya‟ (ketakutan), tiupan sha‟aq (kematian), dan tiupan ba‟ts
(kebangkitan)

3. Peranannya Terhadap Hukum Alam dan Manusia

Pada Al-Qur’an Allah mengatakan kepada kita bahwa para malaikat membantu manusia
mengembangkan kemajuan spiritual serta materi dunia. Hal ini memperlihatkan bahwa apabila manusia
secara ikhlas berserah diri kepada Allah dan bertindak sesuaidengan petunjuk-Nya, maka dia juga bisa
berfungsi sebagai perantara komunikasi dengan Allah melaluinya.

Dalam sebuah hadist nabi Muhamad SAW bersabda :

“ada seorang malaikat yang ditugasi untuk setiap orang ketika orang itu mulai berada dalam rahim
seorang ibu”(Bukhari 59 : 6) Hal ini menunjukkan bahwa malaikat mengurus seorang manusia dalam
realita danalasan, karena dalam keseluruhan Hukum Alam manusia merupakan ciptaan yang terakhirdan
demikian pula halnya tindakan moralnya berada diatas malaikat.

VII. Keteladan Malaikat

Sifat malaikat yang membedakan dengan manusia adalah tidak menyombongkan diri, selalu taat pada
Allah, diciptakan dari cahaya, hingga tidak makan dan minum.

1. Integritas dan Loyalitas

Dengan mempelajari dan memahami integritas dan loyalitas Malaikat kepada allah swt kita harus
mencontoh dan melakukan hal yang sama seperti malaikat lakukan.

2. Membiasakan Memberi dan Menolong

Meyakininya sifat sifat Malaikat dan kita juga harus mengaplikasikannya di kehidupan nyata yaitu
dengan saling tolong menolong dan saling memberi.
VIII. Jin atau Syaiton

Jin adalah sebutan untuk makhluk yang secara umum tercipta dari api. Iblis adalah bapak dari jin yang
mendurhakai Tuhannya.

1. Siapa itu Jin dan Apa tugasnya

Mengutip Dalam Islam, jin berasal dari kata ‘jannah’ yang berarti tersembunyi atau tidak terlihat. Jin
adalah salah satu makhluk yang diciptakan oleh Allah Ta’ala dari api yang sangat panas. Allah SWT
berfirman: “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS Al-Hijr:
27). Aisyah r.a berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Malaikat diciptakan dari
cahaya, jin dari api yang berkobar, dan Adam (manusia) dari tanah sebagaimana telah dijelaskan
kepadamu.” (HR Ahmad, Muslim, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Tugas penciptaan jin yang utama adalah membisikkan kejahatan ke dalam hati manusia. Allah Ta’ala
berfirman: “Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam
dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS An-Naas: 4-6)

2. Siapa pula Iblis

Iblis adalah bapak dari jin yang mendurhakai Tuhannya

3. siapa dan kenapa di manamakan syaitan

Beliau menyampaikan, kata dasar syaithan (setan) adalah 'syathana', yang memiliki makna 'ba'uda' atau
jauh. Biasanya kata 'ba'uda' ini ditempatkan pada frasa 'ghazwatun ba'idah', yang berarti peperangan
yang jauh. Kata 'syathona' juga sering digunakan pada kalimat 'rumah itu syathana', atau rumah itu jauh.
Karena itu, dinamakan syaithan karena dia jauh dari rahmat Allah SWT. Seorang laki-laki bisa menjadi
seperti setan, maka disebutlah 'syayyathana rajul', yang berarti laki-laki itu berubah menjadi seperti
setan.

IX. Iman Kepada Kitap Suci

Iman kepada kitab Allah Swt. artinya meyakini sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menurunkan kitab
kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.

1. Urgensi diturunkan nya kitabullah

Iman kepada kitab-kitab Allah ‫ ﷻ‬termasuk rukun iman yang merupakan akar/pokok keimanan.
Sebagaimana telah lalu pada penjelasan-penjelasan sebelumnya bahwa berbeda antara mempelajari
cabang atau batang keimanan dengan akar keimanan. Seseorang jika telah kokoh pada akar atau pokok
keimanan, maka imannya akan semakin kokoh pula pada hal-hal di atasnya baik batang, cabang, ranting,
maupun buah keimanan.

2. Wawasan kitab suci


Kitab yang di turun Allah Swt ada 4 yaitu Taurat(Nabi Musa As), Zabur(Nabi Daud As), Injil (Nabi Isa As),
dan Al-qur'an ( Nabi Muhammad saw).

3. prinsip pembelajaran ESQ

a. Beriman Kepada Allah Sebagai Landasan atau Dasar dari Prinsip yang Ada (Star Principle)

b. Beriman Kepada Malaikat Sebagai Prinsip Kepercayaan (Angel Principle)

c. Beriman Kepada Nabi dan Rasul Sebagai Prinsip Kepemimpinan (Leadership Principle)

d. Beriman Kepada Kitab Allah Sebagai Prinsip Pembelajaran (Learning Principle)

e. Beriman Kepada Hari Kemudian Sebagai Prinsip Masa Depan (Vision Principle)

f. Beriman Kepada Ketentuan Allah Sebagai Prinsip Keteraturan (Well Organized Principle)

X. Iman kepada Rasul Rasul Allah Swt

Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah Swt. yang ditugaskan
untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat.

1. Kebutuhan Manusia akan Rasul

Keberadaan Rasul kemudian menjadi penting agar manusia dapat mengenal secara benar akan siapa
Tuhan yang layak disembah (wujud al-Khāliq), bagaimana cara menyembahnya (‘ibādah al-Khāliq), dan
bagaimana tata aturan kehidupan yang sebenarnya dianggap baik oleh Tuhan (al-hayāh al-
munazhzhamah). Disinilah petunjuk Rasul (hidāyah ar-Rasūl) menjadi sesuatu yang sangat penting
dalam mengenal Dzat Pencipta (ma’rifat al-Khāliq), dan apa pedoman kehidupan (minhāj al-hayah) yang
layak dijadikan pegangan dalam kehidupan, sehingga seluruh amal perbuatan manusia di atas dunia
dicatat bukan saja bernilai ibadah, namun ibadah yang benar (al-‘ibādah ash-shahīhah) dalam
pandangan Pencipta.

2. Sifat Khususi Nabi dan Rasul

A. As-Shidiq adalah Sifat wajib bagi rasul yang pertama adalah As-Shidiq, yang artinya selalu benar dan
jujur.

B. Al-Amanah adalah Al-Amanah merupakan sifat wajib bagi rasul lainnya. Memiliki arti dapat dipercaya,
sifat ini begitu melekat pada para rasul.

C. At-Tabligh artinya adalah menyampaikan. Tidak pernah sekalipun Rasulullah menyimpan wahyu dari
Allah untuk dirinya atau hanya untuk keluarganya sendiri.

D. Al-Fathonah berarti memiliki kecerdasan yang tinggi. Ini merupakan sifat wajib bagi rasul yang mutlak
adanya.
3. Mukjizat bagi Rasul

Ada banyak mukjizat yang di dapatkan oleh rasul dan kita bisa mengambil salah satu contohnya yaitu
Mukjizat Nabi Muhammad diantaranya peristiwa Isra dan Mi'raj, membelah bulan untuk membuktikan
kenabiannya terhadap orang Yahudi, bertasbihnya kerikil di tangannya, batang kurma yang menangis,
pemberitaan Muhammad tentang peristiwa-peristiwa masa depan ataupun masa lampau, tetapi
mukjizat yang terbesar adalah Al-Qur'an.

XI. Prinsip Kepimpinan

Prinsip kepemimpinan Islam menurut Rivai dan Amrozi memiliki kesamaan dalam 3 unsur utama prinsip
kepemimpinan Islam yakni musyawarah (syura), adil (al-'adalah), dan kebebasan berfikir (al-hurriyah).

1. Manusia Sebagai Khalifah Allah

Jadi, manusia di atas bumi ini adalah sebagai khalifah, yang diciptakan oleh Allah dalam rangka untuk
beribadah kepada-Nya, yang ibadah itu adalah untuk mencapai kesenangan di dunia dan ketenangan di
akhirat.

2. Tangga Kepemimpinan

Kepemimpinan Islam adalah kepemimpinan yang berdasarkan hukum Allah. Oleh karena itu, pemimpin
haruslah orang yang paling tahu tentang hukum Ilahi. Setelah para imam atau khalifah tiada,
kepemimpinan harus dipegang oleh para faqih yang memenuhi syarat-syarat syariat.

3. Hikmah Pengususan Rasul

Allah swt mengutus para rasul as untuk mengenalkan kepada manusia tentang Allah – Rabb mereka –
dan agar manusia mengetahui tujuan penciptaan mereka yakni beribadah kepada Allah, menyelamatkan
mereka dari kecelakaan berupa perbedaan pendapat dalam masalah prinsip kehidupan (aqidah), agar
para rasul dan para penerusnya menegakkan agama Allah dan berhukum dengan hukum Allah, juga
untuk memberi kabar gembira kepada orang-orang beriman dengan janji kenikmatan surga yang telah
disiapkan untuk mereka dan memperingatkan orang-orang kafir dari hukuman kekafiran mereka, agar
hal tersebut menjadi hujjah atas mereka, dan agar para rasul as menjadi suri teladan bagi manusia.

XII. Iman kepada Hari kemudian

Iman kepada hari akhir artinya mempercayai bahwa hari kiamat suatu hari akan datang. Di mana,
seluruh alam semesta hancur dan kehidupan yang kekal (akhirat) akan menanti. Setelah itu, manusia
akan dimintai tanggung jawab amal ibadahnya selama di dunia.

1. Iman Tentang Hari kemudian


Dalam Quran ayat 47, Allah SWT berfirman bahwa amal sekecil apa pun akan ikut diperhitungkan.

ِ ‫ال َحبَّ ٍة ِّم ْن َخرْ د ٍَل اَتَ ْينَا بِهَ ۗا َوك َٰفى بِنَا َح‬
Arab: َ‫اسبِ ْين‬ َ َ‫ظلَ ُم نَ ْفسٌ َش ْيـ ًۗٔا َواِ ْن َكانَ ِم ْثق‬
ْ ُ‫از ْينَ ْالقِ ْسطَ لِيَوْ ِم ْالقِ ٰي َم ِة فَاَل ت‬
ِ ‫ض ُع ْال َم َو‬
َ َ‫َون‬

Latin: wa naḍa'ul-mawāzīnal-qisṭa liyaumil-qiyāmati fa lā tuẓlamu nafsun syai`ā, wa ing kāna miṡqāla


ḥabbatim min khardalin atainā bihā, wa kafā binā ḥāsibīn

Artinya: Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun
dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan
cukuplah Kami yang membuat perhitungan

2. Ruang lingkupnya

Hikmah beriman kepada hari akhir, adalah manusia bisa benar-benar memaknai tujuan kehidupan di
dunia, yakni beribadah kepada Allah SWT. Sebab, hari akhir merupakan waktu pertanggungjawaban.
Selain itu, iman kepada hari akhir juga bisa membuat manusia semakin semangat menjalankan ibadah.
Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT

3. Urgensi iman kepada hari kemudian

Kepercayaan terhadap adanya hari akhir akan membuat hidup menjadi teratur. Manusia akan berusaha
untuk selalu berperilaku baik dan menjauhi perbuatan dosa. Mereka sadar dan yakin bahwa segala yang
diperbuat di dunia, akan mendapatkan balasan kelak di akhirat dan harus dipertanggungjawabkan di
hadapan Allah SWT.

XIII. Prinsip Masa depan

Prinsip Masa depan kita adalah semua manusia akan kembali ke sisi allah swt dan akan di timbang berat
amalan dan dosa yang dilakukan.

1. Membangun Landasan yang kokoh

a. Beriman dan beramal saleh. Allah SWT berfirman dalam Surat Ar-Ra’ad ayat 29

b. Kejar kecukupan rezeki. Seorang hamba akan diberikan ujian oleh Allah SWT, baik itu dengan
kemiskinan atau keberlimpahan harta. Kedua hal ini, bagaimana pun, pada hakikatnya adalah gangguan
yang mewarisi rasa cemas dan sedih.

c. Bersyukur. Yakinlah terhadap apa yang telah Allah SWT tetapkan. Sebab terkadang ada seorang
Muslim yang hidupnya sudah cukup tetapi merasa tidak puas dengan apa yang telah diberikan Allah
SWT.

2. Jaminan Masa depan

Allah telah menjaminkan masa depan kepada orang orang yang salah dan rajin belajar
3. Optimalisasi Usaha

Dengan Mengoptimalkan usaha yang dilakukan kita kepada allah swt agar diberikan masa depan yang
cerah

XIV. Iman Kepada Takdir

Beriman kepada takdir artinya seseorang mempercayai dan menyakini bahwa Allah telah menjadikan
segala makhluk dengan kodrat dan irodat-Nya dan segala hikmah-Nya.

1. Makna Takdir

percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menentukan segala sesuatu yang akan
terjadi untuk makhluknya

2. Antara Takdir, Usaha dan Tawakal

Takdir, ikhtiar, doa dan tawakal adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan Qada dan Qadar. Takdir
adalah ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT, ikhtiar adalah usaha, doa adalah pengharapan
sementara tawakkal adalah sikap yang memasrahkan segala keputusan pada Allah SWT.

3. Prinsip Keteraturan

- Mulailah dengan tujuan

- Semua melalui proses

- Bebaskan belenggu itu

- Kepastian Hukum Alam

- Sistem sinergi Allah

- Teladani sistem manajemen alam semesta

- Memelihara sistem

Anda mungkin juga menyukai