Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN MATERI AQIDAH

NAMA. :RINDI ANTIKA


STAMBUK:09320230389
KELAS. :14

I.Hakikat Fitrah manusia


1.Fitrah Manusi
Fitrah pada manusia yang d sebut potensi,secara edukatif akan di kembangkan
Baik makala terjadi persentuhan dengan dunia
Oleh dasar dan tujuan dari sistem bentuk kepribadian hidup dan lain lain dan ia akan menjadi
Seperti yang di kehendaki dengan memahami tujuan penciptanya.
Allah telah menciptakan semua mahkluknya berdasarkan fitrahnya.tetapi fitrah Allah untuk
Manusia,berupa potensi dna kreaktivitas yang dpt d bangun dan mengambangkan. Kemampuannya
2.sumber daya manusia
Pengertian Sumber Daya Manusia yang harus dikenali
a. Qalbu
Memiliki dua makna yaitu bermakna sanubari berada di dada kiri, berisi darah kehitaman sebagai
sumber kehidupan ruh. Makna kedua adalah latifah yaitu sifat kelembutan yang berkemampuan
untuk memahami disiksa, diberikan jalan atau mendapat pahala
b. Ruh
Makna pertama yaitu Fisik, lembut seperti uap yang di bawa oleh aliran darah merah yang berasal
dari qalbu atau hati. Kedua adalah latifah yaitu dapat mengetahui dan memahami diri manusia dan
penentu keadaan jiwa
c. Akal
Mempunyai dua makna, pertama adalah pengetahuan yang berupa hakikat segala hal. Makna kedua
ialah latifah yaitu sifat memahami dan mengetahui suatu pengetahuan dan menjadi jati diri manusia
d. Nafs
Makna pertamanya adalah hembusan qalbu melalui kelembutan-kelembutan keghaiban. Makna
kedua ialah latifah yang merupakan segala sesuatu yang mengundang kebaikan.
3.Karakteristik SDM

1. salimul aqidah (bersih akidahnya). SDM yang memiliki akidah yang bersih itu adalah SDM mampu
mempersembahkan semua potensinya hanya untuk Allah semata (QS: al-An’am [6]: 162).
2. sahihul ibadah (benar ibadahnya). SDM yang benar ibadahnya adalah SDM yang dalam menjalankan
setiap aktifitasnya dalam rangka beribadah kepada-Nya. Dalam menjalankan aktifitas ibadah itu harus
sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Nabi.
3. qawiyyul jismi (kuat jasmaninya). SDM yang berbadan sehat, bugar, dan kuat, sehingga dapat
menjalankan aktifitas kehidupannya sesuai tuntunan Islam. Dalam hal ini, Nabi Muhammad bersabda,
“Mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah daripada Mukmin yang lemah.” (HR Muslim).
4. matinul khuluq (kokoh akhlaknya). SDM yang memiliki akhlak mulia adalah SDM yang dalam
menjalankan aktifitasnya terbingkai dengan akhlak mulia dan menjadikan Nabi Muhammad sebagai
teladan dalam hidupanya. Sebab Nabi adalah manusia yang memiliki akhlak mulia, dan patut diteladani
(QS: al-Qalam [68]: 68).
5. mutsaqqaful fikri (intelek dalam berfikir). Adalah SDM yang mau belajar dan belajar serta
mengajarkannya sehingga ilmunya bermanfaat untuk umat. Ia menjalankan aktifitas kesehariannya
berlandaskan llmu pengetahuan, bukan asal-asalan.
6. mujahidun linafsihi (kuat melawan hawa nafsu). Adalah SDM yang mampu mengendalikan nafsu,
bukan yang memperturuti nafsunya, sehingga ia dapat berempati terhadap masyarakat di sekitarnya.
7. harisun ala waqtihi (sungguh-sungguh menjaga waktunya). SDM yang memiliki kemampuan dalam
memanfaatkan waktu adalah tanda sebagai pribadi yang produktif. Ia akan kerahkan setiap waktunya untuk
memikirkan kepentingan umat (masyarakat).
8. munadzdzamun fi syu’unihi (teratur dalam semua urusan). SDM yang memiliki keteraturan dalam
menjalankan setiap aktifitas yang mengantarkan kepada kesuksesan dalam menjalani kehidupan. Sebab,
kesemperawutan adalah kunci kegagalan
9. qadirun alal kasbi (mampu berusaha sendiri). Adalah SDM yang mampu hidup mandiri bukan menjadi
beban hidup orang lain. Ia berusaha membangun kemandirian diri, bukan yang selalu minta belas kasihan
orang lain.
10. nafiun lighairihi (bermanfaat bagi orang lain). SDM yang selalu berusaha memberikan manfaat kepada
orang lain (umat)
.
II.Aqidah imam dan ushuludin
1.kesadaran secara rasional
1) Rasio atau (dalam istilah pasca cartesian) kesadaran manusia haruslah terbuka, tidak tertutup
seperti yang dikemukakan Plato, Descartes dan Leibniz;
2) Kesadaran juga tidak mengharuskan dirinya merujuk pada satu titik mutlak seperti yang
dikemukakan Aristoteles, Kant, Hegel dan Husserl;
3) Juga tidak hanya mencari persamaan saja seperti dalam pandangan Aristoteles dan Kant
melainkan juga memahami perbedaan;
4) Kesadaran memiliki kemampuan memahami pada dirinya sendiri tidak tergantung pada hal di
luarnya seperti yang dikemukakan para filsuf empirisme;
5) Kesadaran juga memiliki kesatuan organisasi untuk memahami dan mengolah berbagai hal,
tidak seperti yang dikemukakan oleh Hume yang menolak adanya ego atau diri sebagai pusat
kesadaran.
Untuk menemukan satu konsep kesadaran yang dapat menjelaskan kondisi pluralistik manusia
dilakukan konstruksi konsep kesadaran dengan metode konstruktif, kritis-reflektif, induktif dan
deduktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran manusia selain memiliki
kemampuan memahami juga memiliki Kehendak bebas yang memungkinkan adanya berbagai
penafsiran tentang realitas. Dengan kata lain kesadaran manusia memiliki rasionalitas dan
kehendak bebas. Rasionalitas berfungsi untuk memahami berbagai kenyataan dengan segala
persamaan dan perbedaannnya. Kehendak bebas memungkinkan kesadaran manusia untuk
memilih kenyataan-kenyataan tertentu saja untuk dipahami. Sejauh kesadaran menghendaki,
kenyataan apapun dapat dipahami oleh kesadaran tetapi kesadaran sendiri yang menentukan mana
yang hendak dipahami dan mana yang tidak. Kehendak bebas ini yang menyebabkan manusia
memiliki pendapat yang berbeda-beda dan memilih jalan hidup yang berbeda-beda pula. Dengan
kesadaran yang demikian, pada dasarnya manusia mampu terbuka terhadap beragam hal yang
berbeda tanpa harus saling bertikai

2. qidah secara Bahasa adalah ikatan simpul perjanjian yang kokoh, ikatan antara hambah dengan
Allah agar hidupnya tentram, tenang terkontrol karena diikat aturan yang ada dalam Al-Quran
dan Hadist. Secara istilah semua perintah dan peraturan yang wajib dibenarkan dalam hati dan
tidk ada keraguan sedikitpun bagi orang yg beriman. Sementara iman adalah meyakini dalam hati
menerapkan dengan lisan, melakukan dengan perbuatan dalam berbagai perkara.

Hati nurani, juga dikenal sebagai suara hati atau suara batin, adalah kesadaran moral yang
tumbuh di dalam hati manusia dan mempengaruhi tingkah laku seseorang. Hati nurani adalah
suatu proses kognitif yang menghasilkan perasaan dan pengaitan secara rasional berdasarkan
pandangan moral atau sistem nilai seseorang.

Ciri- Ciri orang Beriman : - - - -

Apabila disebut nama Allah maka bergetarlah hatinya Apabila dibacakan ayat-ayat Allah
bertambah kuat imannya Senantiasa sedakah di jalan Allah
Hanya kepada Allah selalu bertawakkal

C. Tauhiduz Zaat

Tauhid zaaty adalah mengakui dan meyakini bahwa Allah itu memiliki zat Esa dalam
kekuasaannya, QS. Al-Ikhlas ayat 1-4 dan QS. Al-Baqarah ayat 186. Artinya “Jika hamba-
hambaku bertanya tentang aku, maka sesungguhnya aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang
yang berdoa kepada aku.

Bukti-buktinya : Menciptakan Alam Semesta, ketentraman, berdoa terkabulnya doa dan


mengurus semua hambanya.

D. Tauhidur Rububiyah

Tauhidur Rububiyah adalah mengakui dan meyakini bahwa Allah adalah Tuhan seluruh alam dan
pemilik, pencipta, pemilik rezeki, yang menghidupkan dan mematikan, yang memberi manfaat
dan mendatangkan bahaya yang baginya segala urusan, dan di tangannya segala kebaikan, Dia
maha kuasa dan tidak ada sekutu baginya. QS. Al- Fatihah ayat 2.

Dalam pemahaman Tauhidur Rububiyah, keyakinan akan ke-Esaan Allah sebagai Rabb yang
mengatur segala sesuatu memberikan pemahaman bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup
memiliki hikmah dan tujuan yang ditentukan oleh-Nya. Hal ini dapat menjadi sumber motivasi
untuk menghadapi tantangan, mencapai tujuan, dan menjalani kehidupan dengan penuh
keikhlasan dan tawakkal kepada Allah.

E. Tauhid Uluhiyah

Tauhid Uluhiyah adalah mengakui dan meyakini bahwa segala bentuk ibadah dan doa hanya
kepada Allah dan seluruh ibadah lahir dan batin.

QS. Al- Fatihah ayat 5 : Na’budu = penyembah

Nastaiin = pemohon Ibadah lahir : mengaji dan Shalat

Ibadah batin : puasa dan sabar

Syahadat Tauhid, tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah swt. Manfaatnya yakin,
menerima, patuhi, jujur, Ikhlas, mencintai.

F. Iman Kepada Malaikat

Iman kepada malaikat adalah meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa ada makhluk Allah swt
yang Bernama malaikat yang merupakan makhluk ghaib, yang diciptakan dari bangsa Cahaya
(Nur) dengan tugas menyampaikan amanat Allah kepada hambanya dan selalu taat dalam
melaksanakan perintah Allah dan tidak pernah durhaka kepada Allah swt.

Pengertian malaikat adalah suatu alam (makhluk) yang halus atau ghaib tidak dapat dicapai
pancaindra, jadi malaikat itu tidak termasuk golongan makhluk yang jasmaninya dapat dilihat
diraba dan dirasakan. Peranan malaikat bagi manusia dan hukum alam adalah mencatat amal baik
dan buruk manusia, menjaga matahari, membagi rezeki dan mengatur awan dan hujan.

G. Keteladanan Malaikat

4. Hikmat beriman kepada Malaikat :

- Mengambil keteladan yang baik dari kepatuhannya pada Allah swt

- Berusaha menambah ketaqwaan pada Allah karena sellalu di awasi oleh malaikat.

- Selalu bersikap rendah hati, sopan, merasa tenang, tentram karena merasa ada

III.Tauhiduz Zaat

.Allah adalah Dzat yang bersifat Ujud (Wujud) yang berarti ada. Allah ada dengan sendirinya.
Tidak disebabkan oleh sesuatu sebab dan tidak diakibatkan oleh suatu akibat. Dialah Tuhan yang
awal dan yang akhir dan daripada-Nya tersebab adanya segala sesuatu. Sehingga dengan tersebab
karena Allah adanya segala sesuatu itu, maka tidak ada segala sesuatu itu yang tidak berasal dari
pada Allah. Dan tidak ada segala sesuatu itu melainkan hanya Allah yang wajib Wujud saja.

Wujud adalah sifat yang utama yang dilahir dari Dzat sebagai bukti keber-ada-an-Nya. Dari sifat
Ujud tersebutlah dilahirkan sekalian sifat yang dikandung oleh Sifat Dzat, karena mustahil Zat itu
mempunyai sifat Kuasa dan atau Maha Kuasa apabila dzat itu tidak bersifat Wujud.

IV. Tauhid Rububiyah

Dalam terminologi syariat Islam, istilah tauhid rububiyah berarti ” Meyakini bahwa hanya Allah
satu-satunya Pencipta, Pemilik, Pengendali alam raya yang dengan takdir-Nya Ia menghidupkan
dan mematikan serta mengendalikan alam dengan sunnah-sunnah-Nya”.

Dalam pengertian ini istilah Tauhid Rububiyah tidak terlepas dari makna bahasanya. Allah
adalah Pemelihara makhluk, para rasul dan wali-wali-Nya dengan segala spesifikasi yang telah
diberikannya kepada mereka. Rezeki-Nya meliputi semua hamba-Nya. Dia-lah penolong rasul-
rasul dan wali-wali-Nya, Pemilik seluruh makhluk-Nya, Yang senantiasa memperbaiki keadaan
mereka dengan pilar-pilar kehidupan yang telah diberikannya kepada mereka, Penguasa dan
Pelindung seluruh makhluk-Nya.

V. Tauhid Uluhiyah

Hakikat tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dalam beribadah. Menujukan segala bentuk
ibadah hanya kepada-Nya, dan meninggalkan sesembahan selain-Nya. Ibadah itu sendiri harus
dibangun di atas landasan cinta dan pengagungan kepada-Nya dan beribada kepada Allah swt.

VI. Iman kepada malaikat


adalah mempercayai dan meyakini bahwa Allah SWT telah menciptakan malaikat yang diberi
tugas untuk mengatur alam dan mengurus perjalanan alam semesta dan tugas tertentu lainnya,
Keistimewaan Nabi Muhammad Saw

1. Pemimpin seluruh Nabi dan Rasul

2. Membawa ajaran Rizalah yang menyempurnakan ajaran sebelumnya

3. Memiliki Mujizat yang kekal

4. Dapat memberi syafaat di hari kemudian

•Tugas Tugas Malaikat

Tugas malaikat

Beribadah kepada Allah SWT dengan bertasbih kepada-Nya siang dan malam tanpa rasa bosan
atau terpaksa;

Membawa wahyu kepada para Nabi dan Rasul;

Memohon ampunan bagi orang-orang beriman;

Meniup sangkakala;

Mencatat amal perbuatan;

Mencabut nyawa;

Memberikan salam kepada ahli surga;

Menyiksa ahli neraka;

Memikul ‘arsy;

Mengerjakan pekerjaan selain yang telah disebutkan diatas.

VII. Keteladanan Malaikat

Malaikat sangat patuh dalam menjalankan perintah-perintah dari Allah Swt. Mereka selalu
bertasbih dan berzikir kepada Allah Swt. Oleh sebab itu, apabila kita beriman kepada malaikat,
kita harus merasa malu kepada mereka yang selalu memuliakan, patuh dalam beribadah, ikhlas
dalam beramal saleh.

VIII. Jin iblis dan syaitan


Jin adalah sebutan untuk makhluk yang secara umum tercipta dari api. Iblis adalah bapak dari jin
yang mendurhakai Tuhannya. Setan adalah sifat untuk menyebut setiap makhluk yang jahat,
membangkang, tidak taat, suka membelot, suka maksiat, suka melawan aturan, atau semacamnya,
baik dari golongan jin maupun manusia.

IX. Iman kepada kitab suci

. Iman kepada kitab Allah Swt. artinya meyakini sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah
menurunkan kitab kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan kepada seluruh
umat manusia. Setiap muslim wajib beriman kepada semua kitab yang diturunkan oleh Allah Swt.
kepada para rasul-Nya. Adapun yang dimaksud iman kepada kitab Allah Swt. adalah
membenarkan bahwa Allah mempunyai kitab-kitab yang diturunkan kepada para rasul-Nya.
Kitab-kitab Allah itu berfungsi sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia.

X. Iman kepada rasul rasul Allah

. Iman kepada rasul Allah berarti mempercayai bahwa Allah mengutus rasulrasul- Nya untuk
menjadi contoh dan teladan bagi manusia.dan Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa
Rasul itu benar-benar utusan Allah yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang
benar agar selamat di dunia dan akhirat. Iman Kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang
ke-4.

XI. Prinsip kepemimpinan

standar yang digunakan pemimpin dalam mengambil keputusan dan bertindak sesuai tanggung
jawabnya . Ini adalah prinsip-prinsip panduan yang digunakan para pemimpin untuk memutuskan
apa yang benar dan salah, apa yang harus dilakukan atau tidak, dan bagaimana menghadapi
orang-orang yang tidak memenuhi standar tersebut.

XII. Iman kepada hari kemudian

mempercayai bahwa hari kiamat suatu hari akan datang. Di mana, seluruh alam semesta hancur
dan kehidupan yang kekal (akhirat) akan menanti. Setelah itu, manusia akan dimintai tanggung
jawab amal ibadahnya selama di dunia.

XIII. Prinsip masa depan

Prinsip hidup untuk masa depan yang pertama harus memiliki kemauan yang kuat sehingga apa
yang dijalani akan terasa ringan dan tidak menjadi beban. Kemauan yang kuat akan membuat
seseorang mampu untuk bisa mengubah kehidupan lebih baik di masa depan.Dalam meraih cita-
cita ada perjuangan yang harus dibarengi dengan kemauan dan tetap fokus pada tujuan yang ingin
diraih di masa depan. Jika kita fokus kita tidak akan tergoda oleh hal-hal yang membuat rencana
anda gagal. Walaupun ada kendala, akan teratasi dengan baik jika kita fokus.

XIV. Iman kepada takdir

Beriman kepada takdir artinya seseorang mempercayai dan menyakini bahwa Allah telah
menjadikan segala makhluk dengan kodrat dan irodat-Nya dan segala hikmah-Nya.
.

Anda mungkin juga menyukai