Anda di halaman 1dari 14

Islam dan Pengetahuan

Kelompok 7 :
Ajah Nurika
Miftahurrahmah
Suryatul Maidah
Pengertian Ilmu
Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‘alima
– ya’lamu yang berarti tahu atau mengetahui.

“Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara


bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu
(Kamus Besar Bahasa Indonesia).”
Keutamaan Menuntut Ilmu
Ibnu Taimiyah membagi ilmu yang bermanfaat menjadi tiga bagian, yaitu:
1.      Ilmu tentang Allah, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan lain-lain, seperti yang
disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Ikhlas.
2.      Ilmu tentang persoalan-persoalan masalalu yang dikabarkan Allah; persoalan-
persoalan masa kini, dan persoalan-persoalan masa mendatang, seperti yang dikabarkan
dalam Al-Qur’an yaitu ayat tentang kisah-kisah, janji-janji, ancaman, surga, neraka, dan
sebagainya.
3.      Ilmu tentang perintah Allah yang berhubungan dengan hati dan anggota badan,
seperti iman kepada Allah melalui pengenalan hati serta amaliah anggota badan.
Pemahaman ini bersumber pada pengetahuan dasar-dasar iman dan kaidah-kaidah islam. 
ADAB-ADAB DALAM MENUNTUT ILMU
1.      Ikhlas
2.      Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
3.      Minta pertolongan kepada Allah SWT.
4.      Mengamalkan ilmu
5.      Berhias dengan akhlaq mulia
6.      Mendakwahkan ilmu
SYARAT-SYARAT ILMU
1. Objetif Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah
yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam.
2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan
terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran.
3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek,
ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga
membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, dan mampu
menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat
umum (tidak bersifat tertentu).
KLASIFIKASI ILMU MENURUT ULAMA ISLAM.
 
Al Ghazali di dalam Kitabnya Ihya Ulumudin mengklasifikasikan Ilmu dalam dua kelompok
yaitu :
“Ilmu fardu a’in . Ilmu tentang cara amal perbuatan yang wajib, Maka orang yang mengetahui
ilmu yang wajib dan waktu wajibnya, berartilah dia sudah mengetahui ilmu fardu a’in “ (1979 :
82)
“Ilmu fardu kifayah. Ialah tiap-tiap ilmu yang tidak dapat dikesampingkan dalam menegakan
urusan duniawi “ (1979 : 84)

Klasifikasi Ilmu yang lain dikemukakan oleh Ibnu Khaldun yang membagi kelompok ilmu ke
dalam dua kelompok yaitu :
1. Ilmu yang merupakan suatu yang alami pada manusia, yang ia bisa
menemukannya karena kegiatan berpikir.
2. Ilmu yang bersifat tradisional (naqli).
Definisi dan Klasifikasi Ilmu Pengetahuan menurut Syah Waliyullah” (Al
Hikmah, No. 11, 1993), adalah sebagai berikut :
1). Al manqulat adalah semua Ilmu-ilmu Agama yang disimpulkan dari atau
mengacu
kepada tafsir, ushul al tafsir, hadis dan al hadis.
2). Al ma’qulat adalah semua ilmu dimana akal pikiran memegang peranan
penting.
3). Al maksyufat adalah ilmu yang diterima langsung dari sumber Ilahi tanpa
keterlibatan
indra, maupun pikiran spekulatif Selain itu, Syah Waliyullah juga membagi
ilmu pengetahuan ke dalam dua kelompok yaitu :
1). Ilmu al husuli, yaitu ilmu pengetahuan yang bersifat indrawi, empiris,
konseptual,
formatif aposteriori dan
2). Ilmu al huduri, yaitu ilmu pengetahuan yang suci dan abstrak yang muncul
dari
esensi jiwa yang rasional akibat adanya kontak langsung dengan realitas ilahi .

 
FILSAFAT ILMU
Filsat ilmu pada dasarnya merupakan upaya untuk menyoroti dan
mengkaji ilmu serta berkaitan dengan pengkajian tentang obyek
ilmu. Secara umum kajian filsafat ilmu mencakup :

berkaiatan dengan obyek


Aspek ontologis
ilmu

Aspek
epistemologis
berkaiatan dengan metode

berkaitan dengan pemanfatan


Axiologis
ilmu
Pengertian Akal
Akal adalah suatu daya yang diciptakan Allah Ta’ala bagi manusia untuk memikir,
mengkaji dan memahami sesuatu mengikut syarat-syaratnya yang tertentu.
Kata akal memiliki arti: menahan, mengekang, menjaga, dan semacamnya adalah lawan
dari kata melepas, membiarkan, menelantarkan, dan semacamnya.

Fungsi Akal
a.       Sebagai tolak ukur akan kebenaran dan kebatilan
b.     Sebagai alat untuk menemukan solusi ketika permasalahan datang
c.       Sebagai alat untuk mencerna berbagai hal dan cara tingkah laku yang benar
 
Kekuatan Akal
a.       Mengetahui Tuhan dan sifat-sifatNya
b.       Mengetahui adanya hidup akhirat
c.       Mengetahui bahwa kebahagian jiwa di akhirat bergantung pada mengenal Tuhan danberbuat
baik, sedang kesengsaran tergantung pada tidak mengenalTuhan dan pada perbuatan jahat
d.      Mengetahui wajibnya manusia mengenal Tuhan
e.       Mengetahui wajibnya manusia berbuat baik dan wajibnya ia menjauhi perbuatan jahat untuk
kebahagiannya di akhirat
f.       Membuat hukum-hukum mengnai kewajiban-kewajiban itu.
 

Kedudukan akal sebagai pengijtihad


Kedudukan akal dalam dunia islam adalah sebagai pengijtihad. Maksudnya para mujtahid
menggunakan akal fikiran mereka untuk mencari satu keputusan dalam syariat. Sesuai dengan
difinisinya juga ijtihad adalah usaha yang sungguh-sungguh dari seorang ahli hukum (Al-Faqih)
dalam mencari tahu tentang hukum-hukum syari’at. 
Pengertian Wahyu
Kata wahyu berasal dari kata arab ‫ا@@لوحي‬, dan al-wahy adalah kata asli Arab dan bukan pinjaman dari bahasa asing, yang
berarti suara, api, dan kecepatan. Ketika Al-Wahyu berbentuk masdar memiliki dua arti yaitu tersembunyi dan cepat.
Oleh sebab itu wahyu sering disebut sebuah pemberitahuan tersembunyi dan cepat kepada seseorang yang terpilih tanpa
seorangpun yang mengetahuinya. Sedangkan ketika berbentuk maf’ul wahyu Allah terhadap Nabi-Nabi-Nya ini sering
disebut Kalam Allah yang diberikan kepada Nabi.

Fungsi Wahyu
Wahyu berfungsi memberi informasi bagi manusia. Yang dimaksud memberi informasi di sini yaitu
wahyu memberi tahu manusia, bagaimana cara berterima kasih kepada Tuhan, menyempurnakan akal
tentang mana yang baik dan yang buruk, serta menjelaskan perincian upah dan hukuman yang akan
diterima manusia di akhirat.
Kekuatan Wahyu
1)        Wahyu ada karena ijin dari Allah, atau wahyu ada karena pemberian Allah.
2)        Wahyu lebih condong melalui dua mukjizat yaitu al-qur’an dan as-sunnah.
3)        Membuat suatu keyakinan pada diri manusia.
4)        Untuk memberi keyakinan yang penuh pada hati tentang adanya alam ghaib.
5)        Wahyu turun melalui para ucapan nabi-nabi.
 
KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK ILMU DALAM ISLAM
Sumber Dan Metode Ilmu
al-qur’an menganggap ”anfus” (ego) dan ”afak” (dunia) sebagai sumber pengetahuan. Allah
menumpahkan tanda-tandaNya dalam pengalaman batin dan juga pengalaman lahir. Ilmu dalam Islam
memiliki kapasitas yang sangat luas, pengalaman batin merupakan pengembangan manusia terhadap
seluruh potensi jiwa dan inteleknya. Jiwa kebudayaan Islam yang diarahkan kepada yang konkrit dan
terbatas serta yang telah melahirkan metode observasi dan eksperimen bukanlah sebuah hasil
kompromi dengan pikiran Yunani.
  Keterbatasan Ilmu
Keterbatasan ilmu manusia tidak menghilangkan makna ayat-ayat Allah di alam semesta yang
diciptakan agar manusia dapat mengenal eksistensinya. Makna ayat-ayat Allah tetap relevan
mengantarkan manusia kepada Tauhid dari dahulu hingga sekarang, dari zaman batu hingga zaman
komputer.
Ilmu Semu
Banyak orang yang mempelajari ilmu pengetahuan tetapi dirinya bersikap sekuler. Tak terkesan
sedikitpun kecenderungan kepada Islam. Ilmu-ilmu seperti inilah yang disebut sebagai ilmu yang semu
karena tidak membawa manusia kepada tujuan hakiki.
Kewajiban Menuntut Ilmu
Pengetahuan
Manusia diciptakan lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk
ciptaan Allah yang lain. Kesempurnaan manusia dibandingkan dengan
makhluk lainnya tersebut adalah dengan dengan pemberian akal pikiran
dalam penciptaannya. Akal inilah yang dapat membedakan manusia
dari makhluk lainnya.
Rasulullah menegaskan dengan sabda beliau:
             ‫طلب العلم فريضة على كل مسلم (رواه ابن ماجه‬
“Menuntut ilmu itu adalah suatu kewajiban bagi setiap orang
Islam”(10).)HR. Ibnu Majjah)
Jelaslah dari sabda Rasul tesebut bahwasanya menuntut ilmu
merupakan kewajiban bagi setiap muslim, tanpa membedakan
laki-laki ataupun perempuan. Begitu pentingnya ilmu
pengetahuan bagi manusia, karena orang beribadah kepada Allah
juga harus dengan ilmu.
Model Kewajiban Menuntut Ilmu
Yusuf Qardhawi menyebutkan empat macam ilmu yang termasuk dalam fardhu
'ain:Ilmu mengenai Aqidah Yaqiniyah yang benar, selamat dari syirik dan
khufarat.
a.       Ilmu yang membuat ibadah seseorang terhadap Tuhannya berjalan dengan benar  sesuai
dengan ketentuan yang disyariatkan.
b.      Ilmu yang dengannya jiwa dibersihkan, hati disucikan, segala keutamaan dikenal untuk
kemudian diamalkan.
c.       Ilmu yang bisa mendisiplikan tingkah laku dalam hubungan seseorang dengan dirinya
atau dengan keluarganya atau dengan khalayak banyak.
d.      Ilmu-ilmu yang keberadaannya terkait dengan kepentingan masyarakat muslim dan
umum termasuk fardhu kifayah. Ilmu-ilmu yang termasuk fardhu kifayah diantaranya ilmu-
ilmu yang terkait dengan pendalaman pemahaman syariat seperti Tafsir, ilmu Mustalah
Hadits, ilmu Ushul Fiqh, dan sebagainya. Juga ilmu-ilmu yang terkait dengan kebutuhan
hidup di dunia seperti ilmu kedokteran, ilmu teknik, ilmu pertanian, dan sebagainya.
Kesimpulan
Pengetahuan agama adalah pengetahuan yang
diwahyukan, yaitu pengetahuan tentang Al-
qur'an dan hadis serta semua pengetahuan
tentang isinya yang biasa dikembangkan dalam
tradisi islam.

Ilmu pendidikan Islam adalah Ilmu pendidikan


yang berdasarkan Al-qur'an, hadis, dan akal.

Anda mungkin juga menyukai