Anda di halaman 1dari 12

UJIAN TENGAH SEMESTER

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Filsafat Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Masnur Alam, M.PdI

Oleh :
ALINUS

NIM : 211022028

PROGRAM PASCA SARJANA


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

KERINCI
1444 H / 2022 M

1
ALINUS, S.PdI
NIM. 211022028

1. Sebut secara rinci maksud dari kata kata:


a) Filsafat: Berpikir secara mendalam, sistematik, radikal, universal, spekulatif
induktif, deduktif dan ref lektif.
b) Pendidikan: al-ta'lim, al'ta' dib, al-riyadhah, al-tarbiyah dan menurut beberapa
pakar.
c) Islam: menurut NU, Muhammadiyah, MUI dan penulis.
Jawaban:
a). Filsafat: Berpikir secara mendalam, sistematik, radikal, universal, spekulatif
induktif, deduktif dan reflektif.
 Berpikir secara mendalam (Fikrul amiqah)
Orang yang berpikir secara mendalam adalah kebalikan orang yang berpikir
secara dangkal. Ia berusaha untuk memahami suatu perkara terlebih dahulu
sebelum mengambil keputusan dengan cara menguji fakta secara mendetail
yang berkaitan dengan perkara yang ingin dipecahkan. Itu berarti ia adalah
seseorang yang sangat jeli dalam melihat detail luar dan juga dalam, dia
begitu meneliti setiap inci demi inci suatu hal sebelum mengambil suatu
keputusan atau kesimpulan.
 Sistimatik
Hasil berpikir dari segala sesuatu yang ada yang tersusun secara sistimatis
atau dalam bahasa yang lain segala usaha untuk menguraikan dan
merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga
membentuk suatu system yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu,
mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
 Radikal
Berpikir radikal (radix=akar), artinya ciri berpikir filsafat yang ingin
menggali dan menyelami kenyataan atau ide sampai ke akar-akarnya untuk
menemukan dan mengangkat dasar-dasar pemikirannya secara utuh
kepermukaan.
2
 Universal
Kebenaran yang sifatnya umum tak terbatas ruang dan waktu. Banyak yang
menganggap bahwa pemikiran filsafat dapat mencapai kebenaran universal,
yaitu suatu kebenaran yang berlaku kapan saja dan dimana saja.
 Spekulatif
Suatu pencarian untuk aturan dan suatu hal yang menyeluruh, yang
diterapkan bukan hanya pada hal tertentu saja tetapi untuk seluruh ilmu
pengetahuan dan pengalaman.
 Induktif
Suatu proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena
individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi).
 Deduktif
Suatu proses berpikir dari suatu keadaan umum ke keadaan khusus sesuai
dengan bukti yang sudah ada.
 Reflektif
Suatu proses berpikir dengan penuh pertimbangan dan penafsiran guna
penemuan makna kebenaran secara utuh dan mendalam.
b). Pendidikan: al-ta'lim, al'ta' dib, al-riyadhah, al-tarbiyah
 Pendidikan al-ta'lim
Menurut Abdul Fattah Jalal dalam buku Minal Ushul al-Tarbawiyah fi al-
Islam, istilah Ta'lim diartikan dengan proses yang terus menerus diusahakan
manusia sejak lahir untuk melakukan pembinaan pengetahuan, pemahaman,
pengertian, tanggung jawab dan penanaman amanah.
 Pendidikan al'ta'dib
al'ta'dib berarti pengenalan, bimbingan, pengakuan yang secara berangsur-
angsur ditanamkan kepada manusia tentang segala sesuatu dalam tatanan
penciptaan, sehingga membimbing kearah kesopanan, keramahan, kehalusan
budi pekerti , dan ketaatan terhadap kekuasaan dan keagunggan Allah.
 Pendidikan al-riyadhah
Ibnu Araby dalam mengartikan riyadhoh ialah pembinaan akhlak, yaitu
proses menyucikan dan membersihkan jiwa dari segala sesuatu yang tidak
3
pantas untuk jiwa itu sendiri. Selain menggunakan istilah riyadhoh, para
Ulama dalam bidang tasawuf juga menggunakan istilah mujahadah.
 Pendidikan al-tarbiyah
Al-Tarbiyah adalah proses mengasuh, membina, mengembangkan,
memelihara serta menjadi kematangan bagi suatu objek. Bahkan dalam hal
ini, Imam Baidawi memperjelas makna Tarbiyah dengan “Al Rabbu fi al
Ashli bima’na al-Tarbiyah, wahiya al-Tabligh al-Syai’u ila kamalihi
syai’an fa syay’an (Al-Rabb asal katanya bermakna Tarbiyah, yakni
menyampaikan atau mengantarkan sesuatu menuju ke arah kesempurnaan
sedikti demi sedikit).

c. Islam: menurut NU, Muhammadiyah, MUI dan penulis


1) Islam Menurut NU
Pengertian Islam secara terminologis menurut NU adalah agama Allah yang
diwahyukan kepada Rasul-Nya, sebagai petunjuk bagi umat manusia agar
memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Ditinjau dari segi ajaran
dasarnya, Islam dibagi menjadi tiga bagian, yaitu aqidah, syariah dan akhlak
2) Islam Menurut Muhammadiyah
Faham Islam dalam Muhammadiyah adalah kembali kepada Al Qur'an dan
As Sunnah. Ialah faham Islam yang murni yang merujuk kepada sumber
ajaran yang utama yaitu Al Qur'an dan As Sunnah yang Shohihah dan
Maqbulah serta berorientasi kepada kemajuan. Kembali kepada Al Qur'an dan
As Sunnah yang otentik dan dinamis
3) Islam Menurut MUI
Islam Menurut MUI adalah Islam berakar kata dari “aslama”, “yuslimu”,
“islaaman” yang berarti tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan
atau ketundukan secara total kepada Allah SWT. Orang yang beragama Islam
berarti ia pasrah dan tunduk patuh terhadap ajaran-ajaran Islam. Seorang
muslim berarti juga harus mampu menyelamatkan diri sendiri, juga
menyelamatkan orang lain.
4) Islam menurut Penulis
Islam adalah agama yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad
4
shallallahu 'alaihi wasallam sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi
pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir zaman.

2. Menurut tinjauan Onto logi sumber ilmu FPI. dapat dirinci kepada:
a) Alam jagat raya
b) Fenomena sosial
c) Akal pikiran
d) Intuisi
Coba uraikan istilah-istilah tersebut.
Jawaban:
a) Alam jagat raya
Alam semesta oleh Allah tidak secara outomatis dan langsung ada, akan tetapi
melalui proses yang sangat panjang dari masa ke masa yang melibatkan berbagai
faktor dan aspek.Allah tidak menciptakan alam ini sekaligus akan tetapi justru karena
ada proses itulah maka tercipta dan muncul apa yang disebut dengan kehidupan baik
bagi manusia ataupun bagi mahluk lain yang juga diberi hidup oleh Allah.Al-Ghozali
juga menyatakan bahwa adanya alam diawali dari yang tidak ada sehingga alam tidak
qadim dan yang menciptakan alam semesta adalah Allah Swt. Al-Farabi dan Ibnu
Sina juga menyatakan bahwa Alam itu qadim karena Allah menciptakanya sejak
azali. Menurut Ibnu Rusyd alam seluruhnya terdiri atas benda dan bentuk yang pada
hakikatnya bersifat azali (kekal abadi), tetapi keazalianya berbeda jauh dari azalinya
Tuhan, sedangkan menurut Ibnu Tufail alam, seluruhnya merupakan akibat dan
diciptakan oleh Allah tanpa zaman.
b) Fenomena sosial
Pengertian fenomena sosial adalah semua gejala atau peristiwa yang terjadi dan
dapat diamati serta dikaji dalam kehidupan sosial atau ilmu sosial. Fenomena
sosial dapat diartikan sebagai gejala sosial. Fenomena sosial dapat terjadi
dipengaruhi oleh beberapa bentuk perubahan sosial.
c) Akal pikiran
Filsafat bagi manusia adalah kegiatan olah otak yang mampu menemukan
pemahaman yang mencerahkan dalam setiap problematika yang kita hadapi.
5
Bahkan aktivitas pemikiran mampu memperkuat dan memperkokoh akidah
seorang, hanya saja ketika filsafat melepaskan dari pengetahuan agama, maka
alat ukur rasional menjadi kebenaran dalam ilmu pengetahuan, dan agama tidak
menjadi alat ukur kebenaran
d) Intuisi
Intuisi adalah merupakan salah satu potensi yang diberikan Tuhan kepada
manusia yang melengkapi potensi pancaindera dan akal pikiran. Ketiga potensi
ini sebagai anugerah yang harus dimanfaatkan terutama dalam kaitannya dengan
pengembangan ilmu pengetahuan yang selanjutnya menjadi modal bagi
pembangunan kebudayaan dan peradaban yang dapat membawa kepada
kesejahteraan hidup manusia. Hal ini antara lain diisyaratkan Allah SWT dalam
surat al-A’raf, (7) ayat 179 dan surat al- Nahl, (16) ayat 78

3. Hakikat manusia bila merujuk pada makna dlm al-Quran yaitu al-basyar, al-insan,
al-nas, Bani Adam, dan Khalifah.
Sebutkan apa penekanan dari makna tsb serta potensi yang ada pada manusia untuk
dikembangkan.
Jawaban:
a) Al-Basyar, juga dapat diartikan mulasamah, yaitu persentuhan kulit antara laki-
laki dengan perempuan. Enam belas Makna etimologi dapat dipahami adalah
bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki segala sifat kemanusiaan
danketerbatasan, seperti makan, minum, seks, keamanan, kebahagiaan, dan lain
sebagainya.
b) al-insan dapat diartikan harmonis, lemah lembut, tampak, atau pelupa. Menurut
Quraish Shihab, manusia dalam al-Qur'an disebut dengan al-Insan. Kata insan
terambil dari kata uns yang berarti jinak, harmonis dan tampak.
c) Manusia disebut al-insaan karena dia sering menjadi pelupa sehingga diperlukan
teguran dan peringatan. Manusia sebagai mahluk psikologi artinya bahwa
manusia mahluk yang unik, yang memiliki harmoni jiwa, cinta, benci, setres, jinak,
lupa dan sebagainya yang membedakan dengan makhluk yang lainnya.
d) Al-nas itu menunjuk arti manusia dewasa dan berakal. Karena itu, kalimat ya
ayyuhannaas menurut pendapat ini, seruan itu bukan diarahkan kepada semua
6
umat manusia, tapi hanya manusia yang sudah dewasa dan akalnya sehat
e) Nama An-Nas diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surah
ini yang berarti manusia. Surah ini termasuk dalam golongan surah makkiyah
terdiri dari 6 ayat. Isi surah adalah anjuran supaya manusia memohon
perlindungan kepada Allah terhadap pengaruh hasutan jahat setan yang
menyelinap di dalam diri.
f) Bani Adam manusia disebut bani Adam karena: pertama, manusia dilebihkan
oleh Allah dibandingkan dengan makhluk lainnya, dan kedua manusia adalah
makhluk yang berakal. (Quraish Shihab, 2012: 278). Penggunaan istilah banii
Aadam menunjukkan bahwa manusia bukanlah merupakan hasil evolusi dari
makhluk anthropus (sejenis kera).
g) Khalifah Dalam konsep Islam, manusia adalah khalifah yakni sebagai wakil,
pengganti atau duta tuhan di muka bumi.dengan kedudukannya sebagai
khalifah Allah swt dimuka bumi, manusia akan dimintai tanggungjawab
dihadapannya. Tentang bagaimana ia melaksanakan tugas suci kekhalifahannya

4. Sebutkan beberapa urgennya adab bagi peserta didik dan kode etik bagi pendidik,
serta apa korelasi antara keduanya?
Jawaban:
a) Adab-adab siswa terhadap orang alim(guru) ada tiga belas :
1) Memulai memberi salam dan minta izin masuk
2) Sedikit bicara di hadapannya
3) Tidak berbicara selama tidak ditanya oleh gurunya
4) Tidak menanyakan sesuatu sebelum minta izin kepada gurunya lebih dulu
5) Tidak menyanggah guru dengan perkataan si fulan yang berbeda dengan
engkau katakan atau semacam itu
6) Tidak menyanggah pendapat guru bila berbeda denganmu,
sehingga menjatuhkan martabatnya dan mengurangi berkah
7) Jangan bertanya kepada teman di majlisnya dan jangan tertawa ketika
berbicara dengannya
8) Tidak menoleh ke kanan dan ke kiri, tetapi duduk sambil menundukkan

7
pandangannya dengan tenang dan sopan seakan-akan ia dalam sholat
9) Tidak banyak bertanya kepada gurunya ketika sedang jemu atau bersedih,
walaupun dengan berdasarkan dugaan yang kuat
10) Apabila guru berdiri, maka siswa pun berdiri untuk menghormatinya
11) Tidak mengikuti guru dengan dengan berbicara dan menanyainya
12) Tidak bertanya di jalan, tetapi tunggulah sampai ia tiba di rumahnya atau
tempat duduknya
13) Tidak berburuk sangka kepadanya mengenai perbuatan-perbuatan yang
lahirnya adalah mungkar menurut siswa. Guru lebih tahu tentang rahasia-
rahasianya
b) Kode etik bagi Pendidik
1) Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk
manusia pembangun yang berjiwa Pancasila.
2) Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai
dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
3) Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi
tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan.
4) Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan
dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
5) Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya
maupun masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan.
6) Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha
mengembangkan dan meningkatkan mutu Profesinya.
7) Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan maupun didalamhubungan keseluruhan.
8) Guru bersama-sama memelihara membina dan meningkatkan mutu
Organisasi Guru Profesional sebagai sarana pengabdiannya.
9) Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
Pemerintah dalam bidang Pendidikan.

8
Pendidikan adalah salah satu yang dimiliki oleh seoarang guru dalam belajar
mengajar, guru merupahkan salah satu faktor dalam meningkatkan sebuah
keberhasilan peserta didik untuk melakukan pembelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi beserta etika dan moral yang berkaitan dengan nilai-nilai agama.
seorang guru harus memiliki tekad kemampuan yang sangat luar biasa untuk
meningkatkan sebuah keberhasilan peserta didik. Sebagai guru kita harus memiliki
berpengetahuan luas serta beretika prosesnya seoarang guru dalam etika dan moral
serta nilai-nilai agama terhadap peserta didik ini sangat diperlukan, karena agar guru
lebih memiliki nilai-nilai Etika tersebut.
Karena pada hakikatnya nanti peserta didik akan mencontoh segala tingkah lakunya
seorang guru sebagai cerminan bagi muridnya. Sebagaimana guru juga harus mampu
untuk memahami bagaimana bertindak yang sesuai dengan etika jabatannya, dan
bagaimana juga harus mampu bersikap proposional dalam belajar mengajar, serta
pendidikan di masyarakat yang telah menentukan keberhasilan sebagai tugas
mengajarnya, yang mana guru harus mampu dari segalannya. Karena seorang guru
adalah suatu profesi yang mulia dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
Indonesia dengan berakhlakul karimah.
Berbagai tingkah laku terhadap peserta didik terkadang tidak lepas dari pengaruh
guru yang sebagai pengganti orang tua ke dua. Sebagaimana pun ini pentingnya guru
memiliki etika. Etika ini memiliki sebuah arti dengan sebutan etik yang artinya
adalah aturan , sikap atau akhlak. Etik adalah kumpulan kumpulan nilai yang
berkenan pada akhlak.
Sedangkan etika adalah ilmu yang sudah kita alami dari segi baik dari hal yang baik
maupun hal yang buruk, Hal yang dimaksud ini ialah guru harus memiliki sebuah
etika, baik itu berinteraksi dengan orang lain maupun ketika sendiriaan yang
didasarkan kepada ajaran ajaran agama Islam.
Pada dasarnya yang dapat kita ketahui ujung tombak pendidikan ada di tangan
seorang guru. Karena guru yang memiliki peran yang sangat penting dalam
mensukseskan tujuan pendidikan. Maka dari itu guru harus mampu mengembangkan
kemampuaannya, selain itu seorang guru harus memiliki kode etik itu tersendiri.
Kode etik inilah nantinya akan menjadi sebuah rambu-rambu guru untuk
menjalankan tugasnya guna menjunjung tinggi kode etik guru di Indonesia, menjadi
9
salah satu tugas guru professional, dan juga para guru diharapkan untuk menerapkan
pergaulan yang baik pada peserta didik di sekolah ataupun di sekitar lingkungan
masyarakat.
Kode etik inilah yang harus ditaati dalam mengerjakan tugas guru yang terikat pada
aturan-aturan kesusilan yang berkaitan dengan baik dan tidak baiknya suatu kegiatan
yang terdapat ketentuaan umumnya. Dengan demikian kode etik ini adalah
ketentuaan nilai nilai atau aturan yang berkenan dengan tata susila dan akhlak.
Menurut Muhaimin dan Abdul Mujib mengatakan bahwasanya kode etik adalah
norma norma yang mengatur hubungan kemanusiaan antara pendidik, peserta didik,
orang tua, dan sebagainya. Setiap jabatan pasti mempunyai yang namanya kode etik
maupun itu dalam dunia kedokteran dikenal dengan adanya kode etik dokter,
begitupun guru yang dikenal dengan adanya guru, begitupun juga dengan yang
lainnya.
Dari sesuatu ini yang bertujuan untuk menjaga dalam mempertahankan profesi
masing masing. Sebagaimana yang dapat kita ketahui disetiap jabatan pasti memiliki
kode etiknya dalam versi masing masing. Pada umunya kode etik ini adalah suatu
Negara atau bangsa yang tidaklah serupa, namun pada hakikatnya mempunyai
sebuah kesamaan dalam isi yang berlaku hanya pada semua bangsa yang memiliki
suatu jabatan.
Jadi kode etik untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan, dan martabat guru
untuk melaksanakan tugas keprofesionalan, keorganisasiaan, dan organisasi profesi
keguruaan dalam membentuk kode etik.
Dengan demikian kode etik ini tidak hanya dalam perorangan saja, namun kode etik
ini yang dilakukan dalam berorganisasi. Dalam norma norma tersebut berisi petunjuk
petunjuk untuk melaksanakan sebagai perofesi, tetapi juga dalam pengaulan
kehidupan sehari harinya.
Dengan adanya kode etik ini ada berbagai macam kode etik sebagai guru diantaranya
ialah sebagai guru untuk menjaga hubungan sebuah rasa kekeluargaan serta
solidaritas sosial, para guru juga mempunyai dan melakukan kejujuran yang
professional, para guru juga melaksanakan sebuah kebijakan pemerintahan pada
dibidang pendidikan, para guru juga harus berkomitmen agar membingbing siswa
bisa membentuk seluruh generasi orang Indonesia bersama semangat dalam
10
pancasila. Serta para guru mencoba agar bisa mendapatkan informasi soal peserta
didik sebagai alat agar bisa mendorong dan membingbingnya.
Oleh karana itu guru bukan hanya sekedar mengajar, mendidik saja, melainkan juga
guru harus memiliki sebuah tenaga keprofesionalan dalam pendoman dan kode etik
guru itu tersendiri. Agar guru tersebut terhindar dari segala bentuk penyimpanan.
Maka dari itu dengan adanya macam macam kode etik ini kita bisa menerapkan di
salah satu masyarakat nanti. Menjadi seoarang guru yang professional ini tidak
mudah yang kita jalanin, bahkan menjadi seoarang guru itu ada beberapa cara yang
harus diterapkan di masyarakat nanti. Bisa dikatakan bahwasanya menjadi profesi
guru ini bener bener tidak dapat dipisahkan dengan dunia pendidikan. karana dalam
dunia pendidikan ini tentunya tak akan berfungsi apabila tak ada guru, maka
pentingnya guru dalam dunia pendidikan.
Dan ada beberapa contoh dari kode etik guru yang mudah kita pahami diantaranya
ialah hubungan guru dengan para peserta didik, hibungan guru dengan masyarakat,
hubungan guru dengan profesi, hubungan guru dengan orang tua atau wali siswa,
serta hubungan guru dengan sekolah.
Oleh karenanya dapat kita simpulkan contoh contoh dari beberapa kode etik guru ini
ialah sebagai norma norma serta nilai nilai yang disepakati dan diterima oleh guru
yang ada di seluruh Indonesia sebagai sebuah pendoman yang menjalankan profesi
nya. Dan sebagai pendidik, perilaku serta sikap guru dipakai contoh untuk tak hanya
siswa saja tapi juga oleh masyarakat.
Maka dari itulah keberadaan kode etik guru yang diharapkan bisa untuk
mengendalikan sikap guru yang baik sebagai masyarakat umum. Maka dari itu kita
juga sebagai guru harus mengetahui hubungan guru dengan masyarakat, karana pada
hakikatnya guru nanti akan terjun di masyarakat.
Diantara hubungan guru dengan masyarakat ini pentingnya menjadi seoarang guru
untuk menerapkannya diantaranya ialah guru harus bisa menjalani komunikasi serta
kerja sama yang harmonis dengan efisien dan efektif, agar dapat membantu
memajuka serta mengembangkan pendidikan, dan juga guru harus peka kepada
berbagai macam perubahan yang sudah terjadi di masyarakat.
Guru juga harus bisa bekerja sama dengan masyarakat untuk dapar berperan secara
aktif didalam meningkatkan kualitas pendidikan serta kesejahteraan dari peserta
11
didiknya. Inilah penting nya hubungan guru dengan masyarakat yang perlu kita
terapkan di dalam dunia pendidikan saat ini.
Dengan demikian juga fungsi fungsi kode etik ini yang perlu kita terapkan untuk
sebagai alat dalam seperangkat prinsip serta norma norma yang bisa mendukung
pelaksanaan tugas serta layanan professional guru yang berkaitan dengan wali siswa,
orang tua, peserta didik, sekolah, organisasi profesi serta pemerintahan sesuai dari
agama, pendidikan, sosial, etika serta kemanusiaan.
Dari beberapa fungsi fungsi kode etik ini guru harus mampu untuk melaksanakanya
maupun itu berkaitan dengan wali siswa, orang tua, peserta didik, dan sebagainya.
Maka dari itu dengan adanya fungsi kode etik ini guru juga memiliki tujuan kode etik
guru :
1) Meningkatkan tugasnya
2) Meningkatkan tinggi martabatnya sebagai guru
3) Menjaga dan memelihara kesejahteraan
4) Meningkatkan sebagai profesi guru
5) Meningkatkan mutu sebagai guru
6) Meningkatkan mutu sebagai organisasi.
Itulah pentingnya guru memiliki kode etik tersendiri. Karena kode etik itulah yang
sangat dipengaruhi dalam seaorang guru. Pada dasarnya dengan adanya adanya kode
etik ini untuk mementingkan anggota dan organisasi guru itu sendiri. kode etik inilah
akan membuat penampilan seoarang guru dalam keberhasilan mengajar.
Berdasarkan diatas sudah dijelaskan bahwasanya kode etik ini sangat penting dalam
dunia pendidikan saat ini. Karena kode etik ini yang sudah mempunyai keahlian
dalam bidangnya. Sebagaimana profesi guru yang sudah mempunyai kahliaan di
dalam bidang nya begitu pun dengan profesi kedokteran. Dan sebagai profesi guru
juga harus mampu dalam melaksanakan dan menerapkan di berbagai kalangan
masyarakat tersebut, maka dari itu perlunya kita memiliki kode etik tersebut.
Dengan demikian kita juga sebagai profesi guru harus mampu melakasanakan dan
menerapkan kode etik ini di dalam dunia pendidikan saat ini begitu pun di
masyarakat

12

Anda mungkin juga menyukai