Anda di halaman 1dari 12

Mengimani Allah dan Rasul-Nya

Coba kalian sebutkan rukun iman! Apakah


kalian sudah mengetahuinya? Rukun iman
ada enam. Rukun iman yang pertama
adalah iman kepada Allah. Artinya, kita
harus meyakini bahwa Allah itu ada.
Meskipun kita tidak dapat melihat Allah,
kita harus memercayai keberadaan Allah.

Marilah kita mengamati lingkungan sekitar kita untuk meyakini keberadaan


Allah. Coba kalian sebutkan lingkungan sekitar kalian yang dapat
menunjukkan bahwa Allah itu ada. Diskusikan dengan teman kalian, apa
saja yang dapat kalian sebutkan, kemudian terangkan!
Isi Materi

A. Mengimani Keberadaan Allah

B. Membuktikan Iman kepada Allah

C. Bukti-Bukti Keberadaan Allah

D. Mengimani Rasul Allah


A. Mengimani Keberadaan Allah

Tuhan Yang Maha Esa, artinya hanya Allah, Tuhan yang ada
di alam ini. Semua makhluk tunduk kepada Allah. Allah adalah
tempat kita menyembah dan tempat memohon sesuatu.
Semua makhluk bergantung kepada Allah.

Allah adalah Tuhan Yang Maha Pencipta. Semua yang ada di


alam ini adalah ciptaan Allah. Manusia, hewan, dan tumbuh-
tumbuhan adalah makhluk ciptaan Allah. Di alam gaib Allah
menciptakan makhluk lain, yaitu malaikat dan jin.

Allah adalah Tuhan Yang Mahakuasa. Allahlah yang berkuasa


mengatur alam semesta beserta isinya. Kekuasaan Allah tidak
ada yang menandingi. Adanya musim kemarau, musim hujan,
angin berhembus, air mengalir, dan ombak di laut, semua
diatur oleh Allah sebagai penciptanya.
B. Membuktikan Iman kepada Allah

1. Menyembah Allah Semata


Allah adalah satu-satunya Tuhan yang wajib disembah. Kita
tidak boleh menyembah selain Allah. Itu namanya syirik dan
orangnya disebut musyrik. Perbuatan syirik termasuk dosa
besar yang tidak diampuni oleh Allah. Semua ibadah kita
harus ditujukan kepada Allah. Ketika melaksanakan salat,
puasa, zakat, dan membaca Al-Qur’an, kita harus berniat
karena Allah. Melaksanakan ibadah harus dengan ikhlas,
tidak boleh dengan niat ria atau pamer. Jika beribadah bukan
karena Allah, kita akan celaka.
Orang yang beribadah karena Allah berarti meyakini bahwa
Allah itu ada. Mereka akan selalu dilindungi dan diselamatkan
Allah. Oleh karena itu, rajinlah beribadah kepada Allah,
sebagai bukti bahwa kamu beriman kepada Allah.
2. Berdoa kepada Allah Semata
Semua makhluk bergantung kepada Allah. Kita berdoa hanya
kepada Allah. Jika menginginkan sesuatu, kita harus
memohon kepada Allah. Umat Islam dilarang berdoa kepada
selain Allah. Misalnya, berdoa kepada pohon besar, gunung,
matahari, arwah nenek moyang, dan sebagainya. Perbuatan
semacam itu dilarang di dalam agama Islam dan termasuk
perbuatan syirik.

Allah adalah satu-satunya Tuhan yang dapat mengabulkan


doa makhluk-Nya. Allahlah yang memberikan kenikmatan
kepada manusia, seperti kekayaan, kesehatan, kepandaian,
dan sebagainya. Semua itu berasal dari Allah dan bukan dari
makhluk. Oleh karena itu, kita harus rajin berdoa kepada
Allah, agar cita-cita kita terkabul.
3. Menjaga Kelestarian Lingkungan
Selain menciptakan manusia, Allah juga menciptakan makhluk
lain dan alam semesta. Alam semesta ini diciptakan Allah
untuk dipelihara oleh manusia. Manusia dapat memanfaatkan
alam semesta berserta isinya untuk diambil manfaatnya.
Misalnya, hewan dapat dimanfaatkan untuk konsumsi daging
dan membantu pekerjaan manusia. Tumbuhan dapat
dimanfaatkan untuk membuat rumah, sebagai sayuran, atau
kebutuhan lainnya.
Manusia dilarang merusak lingkungan, seperti menebang
hutan sembarangan, membuang sampah di sungai, melakukan
pencemaran, dan sebagainya. Jika manusia merusak alam
maka akan terjadi bencana alam. Allah menciptakan alam ini
dengan teratur. Jika kita merusak lingkungan, berarti kita
merusak keteraturan itu. Orang yang beriman kepada Allah
tidak akan merusak lingkungan yang diciptakan Allah secara
teratur.
C. Bukti-Bukti Keberadaan Allah

1. Adanya Makhluk Hidup


Makhluk hidup dibagi menjadi dua, yaitu makhluk yang hidup
di alam nyata dan makhluk yang hidup di alam gaib. Makhluk
yang hidup di alam nyata adalah manusia, hewan, dan
tumbuh-tumbuhan. Makhluk yang hidup di alam gaib adalah
malaikat dan jin.

Makhluk artinya yang diciptakan. Adanya makhluk berarti ada


yang menciptakan. Manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan tidak
ada dengan sendirinya, tetapi diciptakan. Penciptanya adalah
Allah. Oleh sebab itu, adanya makhluk hidup menunjukkan
adanya Allah. Itu namanya hukum sebab akibat.
2. Penjelasan di Dalam Al-Qur’an
Allah juga menjelaskan keberadaan-Nya melalui ayat-ayat Al-
Qur’an. Banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang
Allah. Allah adalah Tuhan Yang Maha Pencipta, Mahakuasa,
Maha Mengetahui, Maha Melihat, dan sebagainya. Keber-
adaan Al-Qur’an sendiri menunjukkan adanya Allah karena
Al-Qur’an adalah wahyu dari Allah. Allah berfirman sebagai
berikut.

Artinya:
Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Maharaja, Yang
Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga Keamanan,
Pemelihara Keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Maha-
kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Mahasuci Allah
dari apa yang mereka persekutukan. (Q.S. al-oasyr/59: 23)
3. Keteraturan di Alam Semesta
Alam semesta dengan seluruh isinya, termasuk matahari,
bumi, bulan, dan bintang-bintang bergerak dengan sangat
teratur. Keteraturan ini mustahil berjalan dengan sendirinya,
tanpa ada yang mengatur. Siapakah yang mampu mengatur
alam semesta ini selain Tuhan?

Lihatlah matahari! Setiap pagi matahari terbit dan sore hari ia


terbenam. Siapakah yang mampu menjalankan matahari
setiap harinya? Demikian juga dengan bulan, setiap malam ia
muncul dan hilang di pagi hari. Adakah makhluk yang mampu
mengaturnya? Pasti tidak ada, kan? Yang mampu mengatur
matahari dan bulan adalah penciptanya, yaitu Allah Swt.
Tidak mungkin matahari dan bulan berjalan dengan sendiri-
nya, Allah yang mengaturnya. Itu semua bukti bahwa Allah
itu ada.
D. Mengimani Rasul Allah

Iman kepada Rasul Allah berarti meyakini bahwa Allah


mengutus para rasul ke dunia. Mereka diutus untuk
menyampaikan wahyu Allah kepada umat manusia. Wahyu
tersebut berisi ajaran-ajaran yang menjadi pedoman hidup
manusia. Siapa yang mengikuti ajaran para rasul, hidupnya
akan bahagia. Akan tetapi, siapa yang menolak ajaran para
rasul, hidupnya akan menderita.
Bagaimana cara kita beriman kepada para rasul? Beriman
kepada para rasul dilakukan dengan cara mematuhi dan
menaati seluruh ajaran Rasul.
Patuh dan taat berarti melaksanakan sesuatu yang diperin-
tahkan dan meninggalkan sesuatu yang dilarang. Ajaran yang
berupa perintah, seperti salat, puasa, zakat, haji, membaca
Al-Qur’an, bersedekah, dan berbuat baik kepada orang tua.
Ajaran yang berupa larangan, misalnya mencuri, durhaka
kepada orang tua, berbuat kejahatan, berbuat kemaksiatan,
dan berkelahi.
Mengapa kita harus beriman kepada rasul Allah? Para rasul
adalah manusia pilihan Allah. Mereka adalah orang-orang
hebat karena kecerdasan akalnya, kesalehan pribadinya, dan
kemuliaan akhlaknya. Para rasul adalah teladan mulia bagi
umat manusia.
Setiap manusia yang mengikuti dan meneladani para rasul
akan selamat hidupnya, baik di dunia maupun di akhirat.
Mengikuti ajaran rasul berarti mengikuti ajaran Allah karena
yang disampaikan rasul berasal dari Allah. Sedangkan,
Manusia yang menolak ajaran rasul akan mendapatkan
musibah dan derita di dalam hidupnya. Di akhirat kelak, ia
akan mendapatkan siksa di neraka. Telah banyak bukti
akibat durhaka kepada para rasul, seperti umat Nabi Nuh a.s.
mendapatkan bencana banjir bandang karena menolak
ajarannya.
Terima Kasih ...
Semoga Ilmunya Bermanfaat,
Aamiin.

Editor : Bilal Inc.

Sumber Bahan Ajar


:

Anda mungkin juga menyukai