Anda di halaman 1dari 6

Nama : Anggi Okta Perlint

NIM : 1930202284
Mata Kuliah : Ilmu Tauhid
Dosen pembimbing : Raudatul Jannah,M.Hum
Tugas :Resume Aqidah Islam (Penjelasan dari Rukun Iman)

AQIDAH ISLAM
Aqidah dari segi bahasa berarti simpulan iman ataupun pegangan yang kuat atau satu
keyakinan yang menjadi pegangan yang kuat.Aqidah dari sudut istilah ialah kepercayaan
yang pasti dan keputusan yang muktamat tidak bercampur dengan syak atau keraguan pada
seseorang yang beraqidah sama ada aqidah yang betul atau sebaliknya.Aqidah Islam ialah
kepercayaan dan keyakinan terhadap Allah sebagai rabb dan ilah serta beriman dengan nama-
namaNya dan segala sifat-sifatNya juga beriman dengan adanya malaikat, kitab-kitab, para
Rasul, Hari Akhirat dan beriman dengan taqdir Allah sama ada baik atau buruk termasuk juga
segala apa yang dating dari Allah. Seterusnya patuh dan taat pada segala ajaran dan
petunjuknya. Oleh itu, akidah Islam ialah keimanan dan keyakinan terhadap Allah dan
RasulNya serta apa yang dibawa oleh Rasul dan dilaksanakan dalam kehidupan.Hal-hal yang
masuk pada kajian aqidah islam :
1. Percaya terhadap adanya zat Allah SWT dan segala sifat-sifatnya, baik sifat wajib,
mustahil maupun yang jaiz bagi-Nya, serta wujud Allah yang dapat dibuktikan dengan
adanya keteraturan dan keindahan alam semesta ini.
2. Percaya terhadap sesuatu yang gaib, seperti alam kubur, alam mahsyar, malaikat, iblis,
ruh, dan jin.
3. Percaya terhadap kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul-Nya.
4. Percaya pada para nabi dan rasul yang telah dipilih Allah SWT.
5. Percaya pada hari akhir dan peristiwa yang terjadi pada saat itu.
6. Percaya pada kepastian qadha dan qadar Allah SWT.
Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, dari Umar Ibni Al-Khattab r.a bahawa di
dalam pertemuan malaikat Jibril dengan Rasulullah saw di dalam sebuah majlis yang dihadiri
oleh ramai sahabat-sahabat Rasulullah saw maka Jibril telah mengemukakan pertanyaan
kepada Rasulullah saw yang bermaksud:
“Jibril telah berkata kepada Rasulullah, kamu terang kepadaku mengenai iman maka jawab
Rasulullah, iman itu ialah bahawa kami beriman kepada Allah, kepada malaikat, kepada
kitab-kitab, kepada rasul-rasul, kepada hari kemudian dan kamu beriman bahawa habuan dan
peruntukan bagi kamu sama ada baik atau buruk adalah semua daripada Allah swt, maka
Jibril pun berkata kamu telah berkata benar.”
Jadi, dari ayat Al-Quran dan hadith dapatlah disimpulkan bahawa iman itu ialah 6 perkara
iaitu:
a. Percaya kepada Allah
b. Percaya kepada Malaikat
c. Percaya kepada Kitab
d. Percaya kepada Rasul
e. Percaya kepada Hari Kiamat
f. Percaya kepada Qada’ dan Qadar

1. Beriman Kepada Allah Swt


Arti beriman kepada Allah swt ialah mengetahui, percaya dan beriktikad dengan yang
wajib, mustahil dan yang harus bagi Allah swt. Beriman dengan Allah juga bermaksud:
• Membenarkan dengan yakin akan adanya Allah
• Membenarkan dengan yakin akan keEsaan Allah, baik dalam perbuatanNya
menjadikan alam dan makhluk seluruhnya maupun dalam menerima ibadah setiap
makhluk
• Membenarkan dengan yakin bahwa Allah bersifat dengan segala sifat kesempurnaan,
suci dari segala kekurangan dan suci juga dari menyerupai segala yang baru
“Wahai sekalian manusia! Beribadatlah kepada Tuhan kamu yang telah menciptakan
kamu dan orang-orang yang terdahulu daripada kamu supaya kamu (menjadi orang-orang
yang ) bertaqwa .(Surah Al-Baqarah:21)
Artinya bahwa Allah itu adalah pencipta setiap benda yang ada di alam ini termasuk bumi
langit dan planet-planet yang lain, yang dapat dilihat atau tidak, semuanya adalah
kepunyaan Allah swt. Percaya kepada Allah ini adalah pokok kepada kepercayaan atau
rukun-rukun iman yang lain karena dengan adanya Allah maka adanya yang lain-lain itu.
• Tauhid Rububiyah dan Uluhiyyah Allah swt
• Tauhid Rububiyah bermaksud hanya Allah sahaja sebagai Rabb (pencipta, pemilik,
pemerintah, memberi rezeki dan seumpamanya). Tidak boleh dijadikan, dianggap atau
dirasakan yang lain sebagai rabb atau bersama-sama Allah menjadi Rabb.
• Tauhid Uluhiyyah bermaksud orang Islam yang beriman dengan keimanan yang
sebenar, dia hanya mengambil Allah sebagai Ilah. Dia tidak meletakkan Allah
bersama-sama yang lain sebagai Ilah. Allah saja sebagai pujaan dan sembahannya.
Maksud Ilah ialah sesuatu yang dipuja dan disembah.
• Mempelajari dan memahami ajaran Allah
• Maksud beriman kepada Allah juga sepatutnya kita mempelajari dan memahami
segala yang datang dari Allah melalui RasulNya sama ada dalam al-Quran atau al-
Sunnah. Maksud beriman kepada Allah bukan sekedar percaya tentang kewujudan
Allah tetapi termasuk juga segala apa yang datang dari Allah swt.
• Yakin dan Melaksanakan Petunjuk Allah swt
Antara maksud dan tuntutan iman kepada Allah ialah yakin terhadap apa yang datang
dari Allah. Yakin dengan kebenaran, kesempurnaan Islam sebagai satu Din yang
shamil dan kamil serta terbaik.
2. Beriman kepada Malaikat
Artinya ialah bahwa Allah telah menjadikan sejenis makhluk halus yang keadaan
asalnya tidak boleh dilihat, bukan lelaki dan bukan perempuan. Hidup mereka senantiasa
taat kepada perintah Allah tanpa sesekali mendurhakainya. Malaikat dijadikan oleh Allah
dari cahaya. Sabda Rasulullah saw (terjemahanya): ”Malaikat itu dijadikan dari cahaya,
jin dijadikan dari api yang tidak berasap & dijadikan nabi Allah Adam sebagaimana yang
diterangkan yaitu dari tanah”–(Hadith riwayat Muslim)
• Nama dan Tugas Malaikat
1. Jibril – Menyampaikan wahyu dan perintah Allah kepada nabi-nabi & rasul-
rasulNya untuk disampaikan kepada manusia
2. Mikail – Mengawal cekerawala termasuk matahari, bulan, bintang-bintang,
hujan & panas dan lain mengikut yang dikehendaki oleh Allah
3. Izrail – Mencabut nyawa seluruh makhluk yang bernyawa apabila sudah
sampai waktu yang dikehendaki oleh Allah
4. Israfil – Meniup sengkekala apabila tiba masanya
5. Raqib – Mencatit amalan baik yang dilakukan oleh manusia
6. Atid – Mencatit amalan jahat yang dilakukan oleh manusia
7. Mungkar – Menyoal manusia di dalam kubur
8. Nakir – Menyoal manusia di dalam kubur
9. Ridhwan – Mengawal syurga
10. Malik – Mengawal neraka
• Hikmat Beriman Kepada Malaikat
1. Seseorang itu menyadari bahwa dia senantiasa diawasi oleh Malaikat maka dia
akan senantiasa menjaga tingkah laku yang berkelakuan baik, menjaga tutur kata
yang baik dimanapun dia berada
2. Seseorang akan segera insaf dan tidak mengulangi kesalahan dan kesilapan
karena menyadari setiap tutur kata dan gerak laku yang tidak terlepas dari catatan
Malaikat Raqib & Atid
3. Seseorang muslim akan senantiasa melakukan apa yang disuruh Allah dan
menghindari apa yang dilarang Allah supaya selamat di alam kubur karena dia
mengetahui apabila dia mati, dia akan ditanya dan disiksa oleh Malaikat di dalam
kubur.

3. Beriman Kepada Kitab


Orang-orang Islam wajib percaya bahwa Allah swt telah menurunkan beberapa buah kitab
kepada rasul-rasulNya. Isi pengajaran kitab-kitab itu adalah mengandung ajaran-ajaran
mengenai amal ibadah untuk akhirat dan juga petunjuk-petunjuk untuk memperbaiki
kehidupan manusia di dunia.
Kitab-kitab yang wajib diketahui ialah:
• Zabur : Nabi Daud (dalam bahasa Qibti)
• Taurat : Nabi Musa (dalam bahasa Ibrani)
• Injil : Nabi Isa (dalam bahasa Suryani)
• Al-Quran : Nabi Muhammad saw (dalam bahasa Arab)
Firman Allah swt yang bermaksud:
”Pada mulanya manusia itu adalah umat yang satu (menurut agama Allah yang satu tetapi
akhirnya mereka telah berselisih faham), maka Allah telah mengutuskan nabi-nabi sebagai
pemberi khabar gembira (kepada orang-orang yang beriman dengan balasan syurga), dan
pemberi amaran (kepada yang engkar dengan balasan azab neraka), dan Allah
menurunkan bersama nabi-nabi itu kitab-kitab suci yang mempunyai keterangan-
keterangan benar untuk menjalankan hukuman di antara manusia mengenai apa yang
mereka pertikaikan” (Surah Al-Baqarah: 213)
Al-Quran merupakan kitab terakhir sekali diturunkan oleh Allah & penutup kepada segala
kitab-kitab yang terdahulu.
Hikmah Beriman Dengan Kitab-kitab
• Menunjukkan bahwa agama yang datang dari Allah adalah satu saja yaitu Islam yang
terkandung di dalam kitab-kitab yang datang dari Allah mendahului. Para Nabi
semasa ke semasa sehinggalah kitab al-Quran.
• Umat manusia di sepanjang zaman sebenarnya memerlukan agama yang satu yaitu
Islam, yang berteraskan akidah tauhid. Ini semua terkandung dalam semua kitab-kitab
yang datang dari Allah.
• Perbedaan dari segi syariat perkara penting berkaitan pelaksanaan dalam agama boleh
berlaku. Yang ditegah secara tegas ialah perbedaan dari segi akidah atau perkara-
perkara usul. Ini terbukti dalam syariat-syariat kitab-kitab dari satu nabi dengan nabi
yang lain berbeda, tetapi akidah dan perkara pokok yang lain semuanya sama.
• Semua para Nabi adalah Islam. Tidak ada penyanggahan antara al-Quran dan Taurat
sebagaimana juga tidak ada pertentangan dengan Injil dan kitab-kitab lain.

4. Beriman Kepada Rasul


Seseorang Islam diwajibkan beriman bahwa Allah telah mengutuskan beberapa orang
rasul yang dipilihNya dari jenis manusia yang cukup sempurna. Mereka membimbing
manusia kepada kehidupan yang membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Sifat-sifat yang wajib bagi Rasul:
• Siddiq – Benar pada segala percakapan, perkabaran & perbuatan
• Amanah – Jujur dan tidak membuat kesalahan
• Tabligh – Menyampaikan semua perintah Allah kepada manusia
• Fathonah- Bijaksana
Arti Rasul dari segi bahasa : Utusan yang menyampaikan sesuatu perutusan seseorang kepada
orang lain
Arti Rasul dari segi istilah: Lelaki utusan Allah yang menerima wahyu Allah untuk dirinya
yang wajib disampaikan kepada umat manusia agar mereka dapat melalui jalan yang lurus
dan diredhai Allah
Dari segi keaslian : al-Quran tetap asli tidak ada perubahan dan tidak mampu dipinda oleh
manusia manakala kitab-kitab lain berubah dan tidak asli
Al-Quran sesuai untuk semua zaman dan tempat, manakala kitab-kitab lain untuk tempoh-
tempoh tertentu saja
Bahasa Al-Quran adalah bahasa arab yang hidup pemakainnya sepanjang masa, yaitu
senantiasa digunakan oleh ramai dan banyak negara di seluruh dunia
5. Beriman Kepada Hari Akhirat
Beriman kepada hari Akhirat merupakan masalah yang paling berat dari segala macam
akidah dan kepercayaan manusia. Sejak zaman sebelum Islam sampailah sekarang manusia
telah memperkatakan masalah ini. Para ahli fakir selalu menempatkan persoalan ini sebagai
inti penyelidikan, sebab beriman kepada hari akhirat akan membawa manusia kepada
keyakinan adanya satu kehidupan duniawi dan penciptaan manusia. Demikianlah pentingnya
masalah ini hingga turunnya ayat-ayat Allah menerangkan kedudukan hari Akhirat.
Lima fasa pola beriman kepada hari Akhirat:
• Alam barzah : tahap kehancuran makhluk yang ada di muka bumi. Terjadi gempa
bumi, di mana gunung-gunung menjadi debu, air laut mendidih meluap-luap, bintang-
bintang berguguran, langit bergulungan, sedang manusia mabuk dan pitam. Kemudian
musnahlah segala makhluk sama ada yang bernyawa maupun tidak, hanya Allah yang
tetap kekal.
• Yaumul ba’ats : Hari kebangkitan di mana manusia akan dibangkitkan dari kubur dan
dikumpulkan dipadang Mahsyar.
• Yaumul hasyr : Diperlihatkan seluruh amal perbuatan di dunia dahulu. Tidak ada
yang tersembunyi sama ada yang jahat mahupun yang baik, sekalipun sebesar zarah.
• Hisab : Hari menghisab di depan mahkamah keadilan Allah, dimana manusia akan
memperolehi keputusan yang paling adil tanpa ada penganiayaan.
• Mizan : Hari keputusan di mana manusia akan menerima ganjaran yang setimpal
dengan amalannya. Di sini saat yang dijanjikan akan dipenuhi sebagai tujuan
penciptaan manusia. Mereka yang banyak amal kebajikan ditempatkan di surga dan
banyak amalan kejahatan akan ditempatkan di neraka
Kepentingan Beriman dengan Hari Akhirat
1. Memperbaharui kesadaran tentang hakikat adanya alam akhirat yang merupakan
tempat manusia menerima balasan dan juga tempat yang kekal abadi untuk semua
manusia.
2. Mempertingkatkan keimanan dengan merasai keagungan Allah Rabul-Alamin
selaku pemerintah dan penguasa serta tuan punya Alam, pencipta dan pemilikan
hari Akhirat dan segala isi kandungannya.
3. Melembutkan hati manusia dengan mengingati mati dan Hari Akhirat
4. Mengalakkan orang Islam melakukan ma’ruf (kebaikan) dan meninggalkan
kejahatan.
6. Beriman Kepada Qadha Dan Qadar
Qadar adalah ketentuan allah terhadap semua makhluk sejak zaman azali.
Qadha adalah realisasi dari ketentuan allah yang telah di tentukan tersebut.
Macam-macam qadha:
• Qadha Mubram: Adalah ketentuan Allah Taala yang pasti berlaku dan tidak
dapat dihalang oleh sesuatu apa pun. (Contoh: Mati pasti akan berlaku).Firman
Allah Taala bermaksud: Dan pada sisi Allah Taala jua kunci-kunci semua
yang ghaib.(Surah al-Anaam: ayat 59).
• sQadha Muallaq: Adalah ketentuan yang tidak semestinya berlaku bahkan
bergantung kepada sesuatu perkara. (Contoh: Panjang umur bergantung
kepada menghubungkan silaturrahim dan amal kebajikan yang lain). Sabda
Rasulullah S.A.W. bermaksud: Tidak boleh ditolak qadar Allah Taala
melainkan doa. Dan tiada yang boleh memanjangkan umur melainkan
membuat baik kepada ibubapa.
(Riwayat Hakim, Ibnu Hibban dan Tarmizi).
Beriman kepada Qadha dan Qadar bererti seseorang itu wajib yakin dengan
sepenuhnya bahawa sesuatu yang berlaku itu telah termaktub dalam Ilmu Allah Taala,
telah ditetapkan di Loh Mahfudz sejak azali lagi. Ertinya apa yang berlaku di alam
yang baharu ini adalah sesuai dengan apa yang telah ditetapkan itu.

Anda mungkin juga menyukai