Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fikri Subakti

NIM : 2222010595
Nama Dosen : H. Purwanto, S.Pd., M.M.
Mata Kuliah : Pendidikan Agama
Hari, Tanggal Mengerjakan : Kamis, 19 Januari 2023
Tugas Minggu Ke 9

1. Dalam prinsip-prinsip ajaran Islam kita wajib mengetahui Rukun Iman, sebutkan 6 Rukun
Iman!
a. Iman Kepada Allah SWT
Dalam iman pertama ini, umat muslim diminta untuk percaya dan mengimani bahwa satu-
satunya Tuhan yang patut disembah hanya Allah SWT. Umat muslim juga diminta percaya
dan mengimani bahwa Allah yang telah menciptakan seluruh alam semesta dan segala isinya.
"Berimanlah kamu kepada Allah dan malaikat-Nya dan kitab-kitab-Nya dan utusan-utusan-
Nya dan hari kiamat dan imanlah kamu pada kepastian Allah dalam baik dan buruknya," hadist
Imam Nawawi dalam Arbain.
b. Iman Kepada Malaikat
Malaikat merupakan makhluk Allah yang diciptakan dari nur/ cahaya dan tidak diberikan
nafsu. Oleh karenanya mereka selalu taat pada segala perintah serta ketetapan. Meskipun tidak
terlihat sebagai manusia harus meyakini keberadaannya dengan tugas tersendiri.
Setidaknya terdapat 10 malaikat yang harus diyakini oleh umat Islam, namun sejatinya terdapat
lebih dari bilangan tersebut, makhluk ini juga bertugas sebagai perantara Allah. Hal ini
disebutkan dalam surah An Nahl ayat 2 yang artinya sebagai berikut:
“Dia menurunkan para malaikat membawa wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia
kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, (dengan berfirman) yaitu, “Peringatkanlah (hamba-
hamba-Ku), bahwa tidak ada tuhan selain Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku.””
c. Iman kepada Kitab Allah SWT
Allah menjelaskan ajaran-Nya melalui kitab diturunkan kepada para Rasul melalui perantara
malaikat. Ajaran di dalamnya harus disampaikan kepada umat manusia yang mengimaninya
secara utuh tanpa adanya kelalaian, ada banyak umat terdahulu terkena azab karena
kelalaiannya.
Kitab-kitab ini sebagai pedoman dan pegangan hidup umat dihala para Rasulullah sudah wafat.
Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kelalaian yang mengakibatkan terpecah belahnya akidah
dan keyakinan mereka. Meskipun demikian terdapat penerusnya yaitu para sahabat dan ulama.
d. Iman kepada Nabi dan Rasul Allah SWT
Jumlah nabi dan rasul wajib diketahui yaitu sekitar 25 yang diturunkan pada umat dengan
karakteristik masing-masing. Setidaknya terdapat 4 kitab suci diturunkan kepada mereka untuk
bekal mengajarkan tauhid dengan meyakini bahwa Allah merupakan Tuhan wajib disembah.
Kitab tersebut disampaikan melalui perantara malaikat Jibril baik dengan menunjukkan wujud
aslinya maupun menyamar. Isi di dalamnya sebagai pedoman mengambil keputusan dan
menghukumi terkait suatu perkara yang bertujuan agar terarah serta tidak semabrangan dalam
mengambil keputusan.
e. Iman kepada Hari Akhir (Kiamat)
Hari akhir adalah hal nyata yang sering diingkari oleh manusia. Sebagai seorang Muslim maka
mereka wajib mengimani untuk menunjang semangat dalam beribadah serta sebagai bukti
bahwa hari pembalasan benar adanya dan seluruh manusia harus mempertanggung jawabkan
perbuatannya.
Pada hari akhir nanti semua manusia dikumpulkan dengan berbagai keadaan, bahkan
digambarkan ada yang berkepala hewan maupun tenggelam dalam keringatnya sendiri. Hal ini
dikarenakan posisi matahari di atas kepala berjarak sekitar satu jengkal sehingga panasnya
dapat melelehkan tubuh.
f. Iman kepada Qadha dan Qadar
Takdir sendiri terbagi menjadi dua yaitu tetap, sebagai contoh yaitu kematian, jodoh, dan
rezeki. Bagian kedua adalah dapat diubah dengan berusaha serta berdoa kemudian diiringi
ketaqwaan. Manusia perlu meyakininya sebagai rujukan bahawa semua atas kehendak dan
kuasa Allah.
1) Qadha
Menurut bahasa qadha berarti ketetapan yang sudah dituliskan sebelum manusia
diciptakan. Catatan tersebut termuat dalam kitab Lauh Mahfudz mulai dari kehidupan,
kebaikan, serta kematian. Meskipun hal ini tidak diketahui kapan waktunya namun sebagai
makhluk harus mempersiapkannya.
Caranya yaitu dengan beribadah serta menghindari larangan dan menaati semua anjuran
dari Allah SWT. Terkait kematian tidak ada manusia yang mengetahuinya namun oleh
karenanya dianjurkan untuk selalu beribadah dengan niat tulus, ikhlas, dan hanya
mengharapkan ridha Allah.
2) Qadar
Menurut bahasa qadar merupakan ketentuan atau kepastian. Sementara secara istilah yaitu
penentuan yang pasti dan sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Hal ini termasuk yang sedang
terjadi maupun akan terlaksana nantinya. Oleh karenanya manusia dianjurkan untuk
berdoa.
Doa sendiri dipercaya sebagai senjatanya umat Islam bahkan dipercaya bisa merubah
ketentuan yang bersifat tidak tetap. Antara qadha dan qadar saling berkaitan satu sama lain
bahkan dikenal sebagai takdir dari Allah SWT yang wajib untuk diyakini keberadaannya.

2. Dalam Iman kepada Allah SWT, ada 4 unsur yang harus dipahami sesuai dengan esensi
tauhidiyah,sebutkan masing-masing!
a. Iman Terhadap Keberadaan (Wujud) Allah SWT
1) Secara fitrah Allah menciptakan setiap makhluk beriman kepada Sang Pencipta. Dalam
firman-Nya,
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah
Allah.”(QS. Ar Rum: 30)
2) Akal yang kita miliki mengisyaratkan bahwa alam ini ada penciptanya, sedangkan setiap
makhluk baik yang terdahulu maupun akan datang hauslah ada zat yang menciptakan dan
mengadakannya.
“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri
mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; sebenarnya
mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).”(QS. Ath Thur: 35-36)
3) Selain itu, panca indra yang kita miliki adalah salah satu tanda yang menunjukan akan
keberadaan Allah SWT. Kita yang bisa merasakan hangatnya sinar maahari dan
menyaksikan pergantian siang dan malam adalah bukti nyatanya.
“Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan.”(QS. An Nur: 44)
4) Adanya syariat mengisyaratkan adanya Allah subhanahu wa ta’ala.
Hukum-hukum terkait kepentingan umat Allah yang tertuliskan dalam kitab-kitab-Nya
melalui para Nabi dan Rasul-Nya. Yang mana dari semua itu adalah bukti nyata bahwa
hokum tersebut dibuat oleh Allah SWT.
b. Iman bahwa Allah adalah Tuhan yang Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya
Meyakini bahwa Allah SWT adalah zat yang menciptakan semua makhuk, mengadakan segala
sesuatunya, membentuk alam semesta, menciptakan langit dan bumi, menciptakan matahari
dan bulan, menciotakan malam dan siang, hewan, tumbuhan, lautan, dan juga gunung. Maka
hanya Dialah yang berhak disembah, karena Dialah yang menciptakan semuanya.
“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu..”(QS al-Maidah: 120)
c. Beriman dengan Uluhiyyah Allah SWT
Meyakini bahwa Allah subhanahu wa ta’ala adalah Yang Maha Esa dalam sisi rububiyyah
(ketuhanan) tidak ada sekuti bagi-Nya, dan Esa dalam uluhiyyah (peribadatan) tidak ada sekutu
bagiNya. Maka hanya Dialah yang berhak untuk disembah. Menyembah kepada-Nya dengan
apa yang semua diperintahkan-Nya tanpa mempersekutukan-Nya.
“(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain
Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala
sesuatu.”(QS al-An’am: 102)
d. Beriman dengan Asma’ (nama-nama) dan sifat-sifat Allah SWT
Asma Al Husna yang kita ketahui adalah nama-nama yang menggambarkan akan sifat-sifat
dari Allah subhanhau wa ta’ala yang terdiri atas 99 nama, di antaranya adalah Ar Rahman, Al
Malik, As Salam, dan lainnya.
Dari semua nama dan juga sifat tersebut kita harus meyakininya dengan memahaminya,
menghafal, mengakui, dan menyembah Allah SWT dengannya.
“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-
ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam
(menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan.”(QS al-A’raf: 180).

Anda mungkin juga menyukai