Anda di halaman 1dari 9

Iman adalah kepercayaan yang berkenanaan dengan agama.

Secara lengkapnya iman berkaitan dengan


meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan menggunakan perbuatan. Secara
istilah berikut ulasan lengkap tentang pengertian menurut pata ahli:

1. Menurut Syaikh Abdul Majid Az-Zandani

Hal ini dijelaskan dalam buku Ensiklopedia Iman yang diterbitkan pada tahun 2016. Definisi menurut
istilah syarak’ yakni mempercayai. Ada pula pendapat menyatakan bahawa iman adalah keyakinan yang
terbentuk dalam hati.

Secara ringkasnya iaitu keyakinan dalam hati tayang dituturkan dengan lisan dan diamalkan melalui
perbuatan. Pemaparan tersebut merupakan pendapat sebagian besar ulama untuk mendefinisikan
Iman. Oleh karenanya keyakinan menjadi penting sebagai wujud perlawanan dari kekafiran.

2. Menurut Beberapa Imam Terkemuka

Menurut Imam Malik, As Syafi,’i, Ahmad, Al Auza’i, dan Ishak bin Rahawaih menyatakan bahawa iman
adalah pembesaran dengan hati, pengakuan mengguanakn lisan, dan mengamalkan melalui anggota
badan. Bahkan mereka menjadikan amal tersebut sebagai unsur keimanan.

3. Ulama Madzhab Hanafi

Banyak ulama dari Mazhab Hanafi yang mengikuti definisi sebagaimana yang disebutkan oleh Ath
Thahawi. Beliau menyebutkan bahwa iman adalah pengakuan dengan lisan dan pembenaran dengan
hati. Di sisi lain terdapat pendapat dengan definisi hampir sama secara garis besar.

Pengertian Rukun Iman

pengertian rukun imanDefinisi dari rukun iman adalah meyakini bahwa Nabi dan Rasul merupakan
utusan Allah SWT diperintahkan untuk menyampaikan kabar gembira dan ancaman kepada manusia di
bumi.

Dengan adanya berbagai ajaran agama Islam digunakan untuk mengisi ruang batin manusia dengan
kebahagiaan. Namun, pada kenyataannya tetap terjadi kecemasan, ketakutan, kekhawatiran, dan
perasaan negatif lainnya.

Ada 6 poin penting yang perlu diketahui terutama oleh umat Islam.
6 Rukun Iman

1. Iman kepada Allah SWT.

2. Iman kepada para Malaikat.

3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT.

4. Iman kepada Nabi dan Rasul.

5. Iman kepada hari akhir (kiamat)

6. Iman kepada Qada dan Qadar.

Kepercayaan terkait 6 pembahasan yang ada dalam rukun iman merupakan suatu keharusan untuk
mempercayainya. Hal ini berkaitan dengan akidah serta ketauhidan, karena sebagai muslim dilarang
untuk mengimani Tuhan selain Allah SWT.

Berikut ini penjelasannya secara terperinci:

1 Pengertian Rukun Iman kepada Allah SWT

Urutan yang pertama adalah iman kepada Allah SWT menjadi dasar dari iman karena sebagai umat Islam
harus mengakui keesaan Nya. Dia merupakan pencipta di alam semessta, penguasa langit maupun bumi
serta Tuhan yang wajib disembah dengan sifat tidak beranak dan tidak diperanakkan.

Meyakini akan hadirnya Allah tidak hanya dengan kata-kata semata melainkan harus diwujudkan melalui
tindakan. Caranya yaitu dengan amar ma’ruf dan nahi mungkar, maksudnya melakukan segala perintah
serta menjauhi larangan yang menghantar ke jurang kesesatan.

2 Pengertian Rukun Iman Kepada Malaikat

Malaikat merupakan makhluk Allah yang diciptakan dari nur/ cahaya dan tidak diberikan nafsu. Oleh
karenanya mereka selalu taat pada segala perintah serta ketetapan. Meskipun tidak terlihat sebagai
manusia harus meyakini keberadaannya dengan tugas tersendiri.

Setidaknya terdapat 10 malaikat yang harus diyakini oleh umat Islam, namun sejatinya terdapat lebih
dari bilangan tersebut, makhluk ini juga bertugas sebagai perantara Allah.

1. Malaikat Jibril
Malaikat Jibril juga dikenal dengan beberapa sebutan, yaitu Ar Ruh, Al Amin, dan Ruh Al Qudus. Adapun
tugas dari malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada nabi dan rasul.
Malaikat Jibril adalah malaikat yang menyampaikan Al-Quran secara bertahap kepada Nabi Muhammad
SAW.

2. Malaikat Mikail
Malaikat Mikail merupakan malaikat yang bertanggung jawab untuk menyalurkan rezeki dari Allah SWT
kepada manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Selain itu, malaikat Mikail juga bertugas untuk mengatur
air dan menurunkan hujan dan petir di muka bumi.

3. Malaikat Israfil
Selanjutnya, ada malaikat Israfil yang bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat. Adapun tiupan
sangkakala yang pertama merupakan penanda datangnya hari kiamat, kemudian yang kedua merupakan
tiupan untuk hari kebangkitan. Sementara itu, malaikat Israfil adalah malaikat pertama yang diciptakan
Allah SWT.

4. Malaikat Izrail
Malaikat Izrail bertugas untuk mencabut nyawa manusia. Adapun nama lain dari malaikat Izrail adalah
malaikat maut.

5. Malaikat Munkar
Malaikat Munkar bertugas bertugas menanyai ruh atau orang yang telah meninggal dunia di alam kubur.
Dalam melaksanakan tugasnya, malaikat Munkar bersama dengan malaikat Nakir.

6. Malaikat Nakir
Bersama dengan malaikat Munkar, malaikat Nakir juga bertugas menanyai ruh atau orang yang telah
meninggal dunia di alam kubur. Adapun pertanyaan yang ditanyakan oleh malaikat Munkar dan Nakir
adalah "Siapa Tuhanmu?", "Apa Agamamu?", dan "Siapa Nabimu?".

7. Malaikat Raqib
Malaikat Raqib bertugas untuk mencatat semua amal kebaikan manusia selama di dunia. Malaikat Raqib
selalu mengiringi langkah setiap manusia dan akan mencatat amalan tersebut untuk
dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT di hari perhitungan kelak.

8. Malaikat Atid
Hampir sama dengan malaikat Raqib, malaikat Atid bertugas mencatat amal buruk manusia. Malaikat
Atid ini juga terus mengiringi langkah manusia untuk mencatat perbuatannya.

9. Malaikat Ridwan
Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga. Malaikat yang satu ini juga akan membukakan pintu
surga dan menyambut orang beriman yang datang untuk masuk ke dalamnya sesuai dengan perintah
Allah SWT.

10. Malaikat Malik


Malaikat malik bertugas menjaga pintu neraka. Pada saat hari pembalasan nanti, malaikat Malik
ditugaskan untuk membuka pintu neraka.

3. Pengertian Rukun Iman kepada Kitab Allah SWT

Allah menjelaskan ajaran-Nya melalui kitab diturunkan kepada para Rasul melalui perantara malaikat.
Ajaran di dalamnya harus disampaikan kepada umat manusia yang mengimaninya secara utuh tanpa
adanya kelalaian, ada banyak umat terdahulu terkena azab karena kelalaiannya.
Kitab-kitab ini sebagai pedoman dan pegangan hidup umat dihala para Rasulullah sudah wafat. Hal ini
bertujuan agar tidak terjadi kelalaian yang mengakibatkan terpecah belahnya akidah dan keyakinan
mereka. Meskipun demikian terdapat penerusnya yaitu para sahabat dan ulama

4. Pengertian Rukun Iman kepada Nabi dan Rasul Allah SWT

Jumlah nabi dan rasul wajib diketahui yaitu sekitar 25 yang diturunkan pada umat dengan karakteristik
masing-masing. Setidaknya terdapat 4 kitab suci diturunkan kepada mereka untuk bekal mengajarkan
tauhid dengan meyakini bahwa Allah merupakan Tuhan wajib disembah.

Nabi Adam AS.

Nabi Idris AS.

Nabi Nuh AS.

Nabi Hud AS.

Nabi Soleh AS.

Nabi Ibrahim AS.

Nabi Luth AS.

Nabi Ismail AS.

Nabi Ishak AS.

Nabi Yakub AS.

Nabi Yusuf AS.

Nabi Ayub AS.

Nabi Sueb AS.

Nabi Musa AS.

Nabi Harun AS.

Nabi Zulkifli AS.

Nabi Daud AS.

Nabi Sulaiman AS.

Nabi Ilyas AS.


Nabi Ilyasa AS.

Nabi Yunus AS.

Nabi Zakaria AS.

Nabi Yahya AS.

Nabi Isa AS.

Nabi Muhammad SAW.

5. Pengertian Rukun Iman kepada Hari Akhir (Kiamat)

Hari akhir adalah hal nyata yang sering diingkari oleh manusia. Sebagai seorang Muslim maka mereka
wajib mengimani untuk menunjang semangat dalam beribadah serta sebagai bukti bahwa hari
pembalasan benar adanya dan seluruh manusia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Pada hari akhir nanti semua manusia dikumpulkan dengan berbagai keadaan, bahkan digambarkan ada
yang berkepala hewan maupun tenggelam dalam keringatnya sendiri. Hal ini dikarenakan posisi
matahari di atas kepala berjarak sekitar satu jengkal sehingga panasnya dapat melelehkan tubuh.

6. Pengertian Rukun Iman kepada Qadha dan Qadar

Takdir sendiri terbagi menjadi dua yaitu tetap, sebagai contoh yaitu kematian, jodoh, dan rezeki. Bagian
kedua adalah dapat diubah dengan berusaha serta berdoa kemudian diiringi ketaqwaan. Manusia perlu
meyakininya sebagai rujukan bahawa semua atas kehendak dan kuasa Allah.

1. Qadha

Menurut bahasa qadha berarti ketetapan yang sudah dituliskan sebelum manusia diciptakan. Catatan
tersebut termuat dalam kitab Lauh Mahfudz mulai dari kehidupan, kebaikan, serta kematian. Meskipun
hal ini tidak diketahui kapan waktunya namun sebagai makhluk harus mempersiapkannya.

Caranya yaitu dengan beribadah serta menghindari larangan dan menaati semua anjuran dari Allah
SWT. Terkait kematian tidak ada manusia yang mengetahuinya namun oleh karenanya dianjurkan untuk
selalu beribadah dengan niat tulus, ikhlas, dan hanya mengharapkan ridha Allah.
2. Qadar

Menurut bahasa qadar merupakan ketentuan atau kepastian. Sementara secara istilah yaitu penentuan
yang pasti dan sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Hal ini termasuk yang sedang terjadi maupun akan
terlaksana nantinya. Oleh karenanya manusia dianjurkan untuk berdoa.

Doa sendiri dipercaya sebagai senjatanya umat Islam bahkan dipercaya bisa merubah ketentuan yang
bersifat tidak tetap. Antara qadha dan qadar saling berkaitan satu sama lain bahkan dikenal sebagai
takdir dari Allah SWT yang wajib untuk diyakini keberadaannya.

Pengertian Rukun Islam

Rukun Iman dan Rukun IslamRukun Islam sendiri diartikan sebagai perbuatan atau amalan yang bentuk
fisik dan diyakini dapat menjadi perantara untuk masuk ke surga nantinya.

5 Rukun Islam

Rekomendasi Buku Rukun Iman dan Rukun Islam

Syahadat.

Shalat.

Zakat.

Puasa.

Haji.

Dalam pelaksanaan rukun Islam ada syarat tertentu yang dapat menentukan apakah seseorang wajib
melakukannya atau menjadi sunnah. Terdapat setidaknya 5 aspek yang perlu diketahui sesuai dengan
hadist berikut:

Dalil Rukun Islam


Yang artinya :

“Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah
dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi haji, dan puasa di
bulan Ramadhan”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)”

Dalam hadits diatas sudah disebutkan bahwa Islam dibangun atas lima perkara sebagai pondasi dalam
hidup untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Disamping itu terdapat aturan tersendiri sebelum
melaksanakannya. Secara lebih rinci akan dijelaskan pada pembahasan berikut ini:

1. Pengertian Syahadat

Hal pertama yang harus dilakukan sebelum masuk Islam adalah syahadat atau persaksian. Disamping itu
perlu mengetahui maknanya agar dapat mengamalkan secara benar. Umumnya sebagian masyarakat
menggunakan sebagai amalan harian, berikut ini lafadznya:

Saat mengucapkan kalimah tersebut harus diiringi dengan kehati-hatian karena berkaitan dengan
keyakinan terhadap Allah SWT. Selain itu juga tidak boleh disemabrang tempat misalnya WC
mencerminkan perbuatan menghina arena dilafazkan pada lokasi yang najis.

2. Pengertian Shalat

Rukun Islam yang wajib dilakukan selanjutnya adalah melaksanakan shalat. Dikutip dari KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia) adalah ibadah yang harus dilakukan oleh muslim mukalaff dengan syarat, rukun
dan bacaan tertentu di mulai dari takbir dan diakhiri dengan salam.

Pada awal disyariatkan pelaksanaannya bilangan shalat mencapai 50 rakaat kemudian Rasulullah
disarankan untuk menghadap kepada Allah SWT agar menguranginya sampai beberapa kali. Akhirnya
menjadi seperti yang diwajibkan saat ini yaitu 17 rakaat dalam 5 waktu. berikut rinciannya:

Shalat subuh berjumlah 2 rakaat.

Shalat zuhur berjumlah 4 rakaat.


Shalat ashar berjumlah 4 rakaat.

Shalat magrib berjumlah 3 rakaat.

Shalat isya berjumlah 4 rakaat.

3. Pengertian Zakat

Zakat merupakan kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh masyarakat yang beragam Islam setiap bulan
Ramadhan dengan syarat dan aturan pengerjaan yang sudah ditetapkan. Takarannya sendiri ditetapkan
agar tidak memberatkan umat sehingga banyak yang melaksanakannya.

Hasil dari zakat fitrah ini nantinya dibagikan kepada 8 asnaf atau penerima. Tujuannya yaitu untuk
membantu kesulitan saudara sesama muslim terutama yang tidak mampu agar mereka dapat menikmati
makanan secara layak. Saat pelaksanaannya ada batasan waktu dan syarat tertentu.

1. Fakir ialah orang-orang yang memiliki harta namun sangat sedikit. Orang-orang ini tak
memiliki penghasilan sehingga jarang bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan
baik. 
2. Miskin
Di atas fakir, ada orang-orang yang disebut miskin. Mereka adalah orang-orang yang
memiliki harta namun juga sangat sedikit. Penghasilannya sehari-hari hanya cukup
untuk memenuhi makan, minum dan tak lebih dari itu. 

3. Amil
Mereka adalah orang-orang yang mengurus zakat mulai dari penerimaan zakat hingga
menyalurkannya kepada orang yang membutuhkan. 

4. Mu'allaf
Orang yang  baru masuk Islam atau mu'allaf juga menjadi golongan yang berhak
menerima zakat. Ini bertujuan agar orang-orang semakin mantap meyakini Islam
sebagai agamanya, Allah sebagai tuhan dan Muhammad sebagai rasulNya. 

5. Riqab / Memerdekakan Budak


Di zaman dahulu, banyak orang yang dijadikan budak oleh saudagar-saudagar kaya.
Inilah, zakat digunakan untuk membayar atau menebus para budak agar mereka
dimerdekakan. Orang-orang yang memerdekakan budak juga berhak menerima zakat.

6. Gharim (Orang yang Memiliki Hutang)


Gharim merupakan orang yang memiliki hutang. Orang yang memiliki hutang berhak
menerima zakat. Namun, orang-orang yang berhutang untuk kepentingan maksiat
seperti judi dan berhutang demi memulai bisnis lalu bangkrut, hak mereka untuk
mendapat zakat akan gugur. 
7. Fi Sabilillah
Yang dimaksud dengan sabilillah adalah segala sesuatu yang bertujuan untuk
kepentingan di jalan Allah. Misal, pengembang pendidikan, dakwah, kesehatan, panti
asuhan, madrasah diniyah dan masih banyak lagi. 

8. Ibnu Sabil
Ibnu Sabil disebut juga sebagai musaffir atau orang-orang yang sedang melakukan
perjalanan jauh termasuk pekerja dan pelajar di tanah perantauan. 

4. Pengertian Puasa

Menjalankan ibadah puasa pada Bulan Ramadhan merupakan ibadah wajib yang harus dilaksanakan
setiap tahunnya. Agar tidak salah dalam memahaminya ada baiknya mengetahui terkait ketentuan dan
pembahasan yang melatar belakanginya karena menjadi penentu keabsahannya.

Meskipun poin utama dari puasa adalah menahan rasa lapar dan haus, namun secara lebih mendalam
hal ini juga berkaitan dengan mengontrol beberapa kegiatan buruk. Sebagai contoh hawa nafsu
berlebihan, amarah, serta agar dapat merasakan sulitnya saudara yang kurang beruntung.

5. Pengertian Naik Haji

Rukun Islam yang terakhir adalah menunaikan ibadah haji bagai yang mampu. Sebenarnya
pelaksanaannya sangat dianjurkan, namun melihat keadaan umat Manusia yang bermacam-macam
sehingga menjadikan hukumnya dibolehkan sampai dilarang jika akan menimbulkan kemudaratan.

Alasan mengapa dikatakan wajib untuk yang mampu arena perjalanan menuju tanah suci memerlukan
dana yang tidak sedikit. Ibadah haji sendiri di laksanakan setiap tahunnya pada bulan Zulhijjah. Pada
waktu tersebut umat muslim seluruh dunia berkumpul di tempat sama yaitu Baitullah.

Anda mungkin juga menyukai