Anda di halaman 1dari 7

Arkanul iman arkanul islam dan pengertian ihsan

Definisi dari rukun iman adalah meyakini bahwa Nabi dan Rasul merupakan utusan
Allah SWT diperintahkan untuk menyampaikan kabar gembira dan ancaman kepada
manusia di bumi.

Dengan adanya berbagai ajaran agama Islam digunakan untuk mengisi ruang batin
manusia dengan kebahagiaan. Namun, pada kenyataannya tetap terjadi kecemasan,
ketakutan, kekhawatiran, dan perasaan negatif lainnya. Pada buku Ajaibnya Rukun
Iman, Grameds dapat mempelajari bagaimana cara mengubah ketakutan menjadi
kejutan yang membahagiakan.

Ada 6 poin penting yang perlu diketahui terutama oleh umat Islam.

6 Rukun Iman

1. Iman kepada Allah SWT.


2. Iman kepada para Malaikat.
3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT.
4. Iman kepada Nabi dan Rasul.
5. Iman kepada hari akhir (kiamat)
6. Iman kepada Qada dan Qadar.

Kepercayaan terkait 6 pembahasan yang ada dalam rukun iman merupakan suatu
keharusan untuk mempercayainya. Hal ini berkaitan dengan akidah serta ketauhidan,
karena sebagai muslim dilarang untuk mengimani Tuhan selain Allah SWT.

Berikut ini penjelasannya secara terperinci:

1  Pengertian Rukun Iman kepada Allah SWT

Urutan yang pertama adalah iman kepada Allah SWT menjadi dasar dari iman karena
sebagai umat Islam harus mengakui keesaan Nya. Dia merupakan pencipta di alam
semessta, penguasa langit maupun bumi serta Tuhan yang wajib disembah dengan
sifat tidak beranak dan tidak diperanakkan.

Meyakini akan hadirnya Allah tidak hanya dengan kata-kata semata melainkan harus
diwujudkan melalui tindakan. Caranya yaitu dengan amar ma’ruf dan nahi mungkar,
maksudnya melakukan segala perintah serta menjauhi larangan yang menghantar ke
jurang kesesatan.
2  Pengertian Rukun Iman Kepada Malaikat

Malaikat merupakan makhluk Allah yang diciptakan dari nur/ cahaya dan tidak
diberikan nafsu. Oleh karenanya mereka selalu taat pada segala perintah serta
ketetapan. Meskipun tidak terlihat sebagai manusia harus meyakini keberadaannya
dengan tugas tersendiri.

Setidaknya terdapat 10 malaikat yang harus diyakini oleh umat Islam, namun
sejatinya terdapat lebih dari bilangan tersebut, makhluk ini juga bertugas sebagai
perantara Allah. Hal ini disebutkan dalam surah An Nahl ayat 2 yang berbunyi
sebagai berikut:

Yang artinya :

“Dia menurunkan para malaikat membawa wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa
yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, (dengan berfirman) yaitu,
“Peringatkanlah (hamba-hamba-Ku), bahwa tidak ada tuhan selain Aku, maka
hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku.””

3. Pengertian Rukun Iman kepada Kitab Allah SWT

Allah menjelaskan ajaran-Nya melalui kitab diturunkan kepada para Rasul melalui
perantara malaikat. Ajaran di dalamnya harus disampaikan kepada umat manusia yang
mengimaninya secara utuh tanpa adanya kelalaian, ada banyak umat terdahulu terkena
azab karena kelalaiannya.

Kitab-kitab ini sebagai pedoman dan pegangan hidup umat dihala para Rasulullah
sudah wafat. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kelalaian yang mengakibatkan
terpecah belahnya akidah dan keyakinan mereka. Meskipun demikian terdapat
penerusnya yaitu para sahabat dan ulama.

4. Pengertian Rukun Iman kepada Nabi dan Rasul Allah SWT

Jumlah nabi dan rasul wajib diketahui yaitu sekitar 25 yang diturunkan pada umat
dengan karakteristik masing-masing. Setidaknya terdapat 4 kitab suci diturunkan
kepada mereka untuk bekal mengajarkan tauhid dengan meyakini bahwa Allah
merupakan Tuhan wajib disembah.

Kitab tersebut disampaikan melalui perantara malaikat Jibril baik dengan


menunjukkan wujud aslinya maupun menyamar. Isi di dalamnya sebagai pedoman
mengambil keputusan dan menghukumi terkait suatu perkara yang bertujuan agar
terarah serta tidak semabrangan dalam mengambil keputusan.

5. Pengertian Rukun Iman kepada Hari Akhir (Kiamat)

Hari akhir adalah hal nyata yang sering diingkari oleh manusia. Sebagai seorang
Muslim maka mereka wajib mengimani untuk menunjang semangat dalam beribadah
serta sebagai bukti bahwa hari pembalasan benar adanya dan seluruh manusia harus
mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Pada hari akhir nanti semua manusia dikumpulkan dengan berbagai keadaan, bahkan
digambarkan ada yang berkepala hewan maupun tenggelam dalam keringatnya
sendiri. Hal ini dikarenakan posisi matahari di atas kepala berjarak sekitar satu jengkal
sehingga panasnya dapat melelehkan tubuh.

6.  Pengertian Rukun Iman kepada Qadha dan Qadar

Takdir sendiri terbagi menjadi dua yaitu tetap, sebagai contoh yaitu kematian, jodoh,
dan rezeki. Bagian kedua adalah dapat diubah dengan berusaha serta berdoa kemudian
diiringi ketaqwaan. Manusia perlu meyakininya sebagai rujukan bahawa semua atas
kehendak dan kuasa Allah.

1. Qadha

Menurut bahasa qadha berarti ketetapan yang sudah dituliskan sebelum manusia
diciptakan. Catatan tersebut termuat dalam kitab Lauh Mahfudz mulai dari kehidupan,
kebaikan, serta kematian. Meskipun hal ini tidak diketahui kapan waktunya namun
sebagai makhluk harus mempersiapkannya.

Caranya yaitu dengan beribadah serta menghindari larangan dan menaati semua
anjuran dari Allah SWT. Terkait kematian tidak ada manusia yang mengetahuinya
namun oleh karenanya dianjurkan untuk selalu beribadah dengan niat tulus, ikhlas,
dan hanya mengharapkan ridha Allah.
2. Qadar

Menurut bahasa qadar merupakan ketentuan atau kepastian. Sementara secara istilah
yaitu penentuan yang pasti dan sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Hal ini termasuk
yang sedang terjadi maupun akan terlaksana nantinya. Oleh karenanya manusia
dianjurkan untuk berdoa.

Doa sendiri dipercaya sebagai senjatanya umat Islam bahkan dipercaya bisa merubah
ketentuan yang bersifat tidak tetap. Antara qadha dan qadar saling berkaitan satu sama
lain bahkan dikenal sebagai takdir dari Allah SWT yang wajib untuk diyakini
keberadaannya.

Pengertian Rukun Islam


Rukun Islam sendiri diartikan sebagai perbuatan atau amalan yang bentuk fisik dan
diyakini dapat menjadi perantara untuk masuk ke surga nantinya.

5 Rukun Islam

1. Syahadat.
2. Shalat.
3. Zakat.
4. Puasa.
5. Haji.

Dalam pelaksanaan rukun Islam ada syarat tertentu yang dapat menentukan apakah
seseorang wajib melakukannya atau menjadi sunnah. Terdapat setidaknya 5 aspek
yang perlu diketahui sesuai dengan hadist berikut:

Yang artinya :
“Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak
disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, pergi haji, dan puasa di bulan Ramadhan”. (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)”

Dalam hadits diatas sudah disebutkan bahwa Islam dibangun atas lima perkara
sebagai pondasi dalam hidup untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Disamping
itu terdapat aturan tersendiri sebelum melaksanakannya. Secara lebih rinci akan
dijelaskan pada pembahasan berikut ini:

1. Pengertian Syahadat

Hal pertama yang harus dilakukan sebelum masuk Islam adalah syahadat atau
persaksian. Disamping itu perlu mengetahui maknanya agar dapat mengamalkan
secara benar. Umumnya sebagian masyarakat menggunakan sebagai amalan harian,
berikut ini lafadznya:

Saat mengucapkan kalimah tersebut harus diiringi dengan kehati-hatian karena


berkaitan dengan keyakinan terhadap Allah SWT. Selain itu juga tidak boleh
disemabrang tempat misalnya WC mencerminkan perbuatan menghina arena
dilafazkan pada lokasi yang najis.

2. Pengertian Shalat

Rukun Islam yang wajib dilakukan selanjutnya adalah melaksanakan shalat. Dikutip
dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah ibadah yang harus dilakukan oleh
muslim mukalaff dengan syarat, rukun dan bacaan tertentu di mulai dari takbir dan
diakhiri dengan salam.

Pada awal disyariatkan pelaksanaannya bilangan shalat mencapai 50 rakaat kemudian


Rasulullah disarankan untuk menghadap kepada Allah SWT agar menguranginya
sampai beberapa kali. Akhirnya menjadi seperti yang diwajibkan saat ini yaitu 17
rakaat dalam 5 waktu. berikut rinciannya:

 Shalat subuh berjumlah 2 rakaat.


 Shalat zuhur berjumlah 4 rakaat.
 Shalat ashar berjumlah 4 rakaat.
 Shalat magrib berjumlah 3 rakaat.
 Shalat isya berjumlah 4 rakaat.
3. Pengertian Zakat

Zakat merupakan kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh masyarakat yang beragam
Islam setiap bulan Ramadhan dengan syarat dan aturan pengerjaan yang sudah
ditetapkan. Takarannya sendiri ditetapkan agar tidak memberatkan umat sehingga
banyak yang melaksanakannya.

Hasil dari zakat fitrah ini nantinya dibagikan kepada 8 asnaf atau penerima.
Tujuannya yaitu untuk membantu kesulitan saudara sesama muslim terutama yang
tidak mampu agar mereka dapat menikmati makanan secara layak. Saat
pelaksanaannya ada batasan waktu dan syarat tertentu.

4. Pengertian Puasa

Menjalankan ibadah puasa pada Bulan Ramadhan merupakan ibadah wajib yang harus
dilaksanakan setiap tahunnya. Agar tidak salah dalam memahaminya ada baiknya
mengetahui terkait ketentuan dan pembahasan yang melatar belakanginya karena
menjadi penentu keabsahannya.

Meskipun poin utama dari puasa adalah menahan rasa lapar dan haus, namun secara
lebih mendalam hal ini juga berkaitan dengan mengontrol beberapa kegiatan buruk.
Sebagai contoh hawa nafsu berlebihan, amarah, serta agar dapat merasakan sulitnya
saudara yang kurang beruntung.

5.  Pengertian Naik Haji

Rukun Islam yang terakhir adalah menunaikan ibadah haji bagai yang mampu.
Sebenarnya pelaksanaannya sangat dianjurkan, namun melihat keadaan umat Manusia
yang bermacam-macam sehingga menjadikan hukumnya dibolehkan sampai dilarang
jika akan menimbulkan kemudaratan.

Alasan mengapa dikatakan wajib untuk yang mampu arena perjalanan menuju tanah
suci memerlukan dana yang tidak sedikit. Ibadah haji sendiri di laksanakan setiap
tahunnya pada bulan Zulhijjah. Pada waktu tersebut umat muslim seluruh dunia
berkumpul di tempat sama yaitu Baitullah.
Pengertian ihsan dalam islam

Kata Ihsan berasal dari hasuna yang berarti baik atau bagus. Kata Ihsan (berbuat baik)
merupakan kebalikan dari kata al isaa-ah (berbuat buruk), yakni perbuatan seseorang
untuk melakukan perbuatan yang ma‟ruf dan menahan diri dari dosa. Dalam sabda
Rasulullah Saw, “Ihsan adalah kamu menyembah Allah seakanakan melihat-Nya, jika
kamu tidak bisa melihat-Nya; sesungguhnya Allah melihatmu.” Ihsan yang
merupakan sarana menuju kesempurnaan menjalankan perintah yang diwajibkan,
maka hukumnya wajib. Tasawuf berasal dari shafa atau shafwun, yang berarti bersih
dan suci. Tasawuf adalah sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri,
beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan selalu bersikap
bijaksana. Karena tasawuf menekankan pentingnya manusia untuk mengenal
Tuhannya, yang pada implikasinya akan bisa mengendalikan tingkah laku maupun
perbuatannya karena senantiasa merasa melihat ataupun dilihat oleh Tuhannya.
Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research) karena sasaran
pada penelitian ini adalah buku, majalah, jurnal dan lain sebagainya. Adapun metode
yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini yaitu dengan metode
maudhu‟i. Dalam mengambil kesimpulan, metode yang digunakan adalah deduktif,
yaitu suatu pola yang dilakukan untuk mengambil kaidah-kaidah yang bersifat umum,
untuk didapatkan dan ditarik menjadi kesimpulan pengetahuan yang bersifat khusus.
Dari analisis yang dilakukan dalam penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa Ihsan
berasal dari kata hasuna yang berarti baik atau bagus, yakni perbuatan seseorang
untuk melakukan perbuatan yang ma‟ruf dan menahan diri dari dosa. Karena itu,
Ihsan adalah kamu menyembah Allah seakan-akan melihat-Nya, jika kamu tidak
melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah melihatmu. Dengan bertasawuf, seseorang
akan menjadi bersih hati dan jiwanya, berarti pula ia akan dibimbing oleh cahaya
ilahi. Dengan demikian, perlakuan seseorang akan terefleksikan dalam berbagai
tindakan dan dalam berkomunikasi secara baik, interaksi seorang hamba dengan
Tuhan sebagai perwujudan hablun minallah dan hubungan baik seorang hamba
dengan sesama manusia sebagai perwujudan hablun minan nas. Konsep Ihsan
perspektif tasawuf yang berarti selalu berbuat baik dan memperbaiki tingkah laku,
baik kepada Tuhan maupun kepada sesama manusia dalam rangka mendekatkan diri
kepada Allah dan melaksanakan ketaatan kepada-Nya.

Anda mungkin juga menyukai