Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

RUKUN ISLAM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Akidah Akhlak

Dosen Pengampu : Januri, M.Ag.

Oleh :

1. Indah Kurniawati
2. Intan Nur Alfika
3. Husaini

KELAS 1A.1
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDA’IYAH
FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam ajaran Islam terdapat beberapa pokok ibadah yang menjadi landasan
fundamental agama. Beberapa pokok ibadah mendasar itu disebut dengan rukun Islam yang
meliputi 5 pokok perkara, yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa dam naik haji. Kelima hal
tersebut merupakaan ciri ibadah seorang muslim yang membedakan dengan umat beragama
lainnya.
Pelaksanaan pokok-pokok ibadah yang terkandung dalam Rukun Islam tersebut
merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan seorang muslim. Syahadat merupakan ucapan
sumpah janji yang memperkuat aqidah untuk senantiasa mengakui dan mengesakan Allah
SWT serta mengakui bahwa Nabi Muhammad sebagai utusanNya. Sholat adalah ibadah ritual
yang dijalankan sebagai sarana penghubung antara manusia dengan Allah SWT. Zakat adalah
ibadah yang memiliki dimensi sosial kemasyarakatan sebagai perwujudan ketaatan seorang
muslim kepada Allah. Puasa adalah ibadah yang memperkuat kepribadian, dan haji sebagai
rukun Islam terakhir yang memperlihatkan ketaatan dan keinginan seorang muslim
memenuhi panggilan Allah SWT.
Kelima pokok ajaran yang terkandung dalam Rukun Islam tersebut harus dilaksanakan
oleh setiap muslim. Ketaatan seorang muslim dalam melaksanakan rukun Islam akan
menggambarkan kadar cinta mereka terhadap Allah SWT. Sehingga mempelajari pokok-
pokok ajaran tersebut merupakan awal dari upaya muslim dalam meningkatkan kualitas
ibadah sehari-hari.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan mengkajikaidah-kaidah pokok ibadah
dalam ajaran Islam yang dike nal dengan nama Rukun Islam yang mencakup syahadat,
sholat, zakat, puasa dan naik haji. Melalui kajian tersebut diharapkan pemahaman penulis
terhadap isi dan makna Rukun Islam akan meningkat dan mampu pula meningkatkan kualitas
ibadah penulis.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka berikut ini rumusan masalah yang akan dikaji
dalam makalah ini, yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan rukus Islam?
2. Apakah kedudukan rukun Islam dalam agama Islam?
3. Apakah isi dan makna rukun Islam tersebut?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penyusunan makalah yang yang bertema tentang rukun Islam ini adalah:
1. Mengetahui pengertian rukun Islam.
2. Mengetahui kedudukan rukun Islam dalam ajaran Islam?
3. Memahami isi dan makna rukun Islam.

D. METODE DAN TEKNIK PENULISAN

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode deskriptif analitik,
yakni dengan mengungkapkan masalah-masalah yang dikaji dan kemudian dianalisis
berdasarkan teori-teori yang ada dan pengetahuan penulis.
Adapun teknis penulisan yang digunakan adalah kajian kepustakaan terhadap berbagai
literatur aqidah.
BAB II
MEMAHAMI MAKNA RUKUN ISLAM

A. PENGERTIAN RUKUN ISLAM

Abul ‘Abbas Al-Qurtubi berkata: “Lima hal tersebut menjadi asas agama Islam dan landasan
tegaknya Islam. Lima hal tersebut diatas disebut secara khusus tanpa menyebutkan jihad ,
padahal jihad adalah membela agama dan mengalahkan penentang-penentang yang kafir,
karena kelima hal tersebut merupakan kewajiban yang abadi, sedangkan jihad merupakan
salah satu fardhu kifayah, sehingga pada saat tertentu bisa menjadi tidak wajib.
Pada beberapa riwayat disebutkan, haji lebih dahulu dari puasa ramadhan. Hal ini adalah
keraguan perawi. Wallahu A’lam (Imam Muhyidin An Nawawi dalam mensyarah hadits ini
berkata, “Demikian dalam riwayat ini, haji disebutkan lebih dahulu dari puasa. Hal ini
sekedar susunan dalam menyebutkan, bukan dalam hal hukumnya, karena puasa ramadhan
diwajibkan sebelum kewajiban haji. Dalam riwayat lain disebutkan puasa disebutkan lebih
dahulu daripada haji”) Oleh karena itu, Ibnu Umar ketika mendengar seseorang
mendahulukan menyebut haji daripada puasa, ia melarangnya lalu ia mendahulukan
menyebut puasa daripada haji. Ia berkata: “Begitulah yang aku dengar dari Rasulullah”
Pada salah satu riwayat Ibnu ‘Umar disebutkan “Islam didirikan atas pengakuan bahwa
engkau menyembah Allah dan mengingkari sesembahan selain-Nya dan melaksanakan
shalat…” Pada riwayat lain disebutkan: seorang laki-laki berkata kepada Ibnu ‘Umar,
“Bolehkah kami berperang?” Ia menjawab: “Aku mendengar Rasulullah bersabda, “Islam
didirikan atas lima hal …” Hadits ini merupakan dasar yang sangat utama guna mengetahui
agama dan apa yang menjadi landasannya. Hadits ini telah mencakup apa yang menjadi
rukun-rukun agama.
Dalam agama Islam terdapat beberapa aspek yang menjadi fondasi ibadah, yang
dinamakan Rukun Islam. Fondasi-fondasi ibadah tersebut merupakan perwujudan hamba
allah dalam mengimplementasikan penghambaannya kepada Allah. Rukun Islam itu sendiri
terdiri daripada lima perkara, yaitu”
1. Mengucap dua kalimat syahadat dan menerima bahwa Allah itu tunggal dan NabiMuhammad
s.a.w itu rasul Allah.
2. Menunaikan sholat lima kali sehari.
3. Mengeluarkan zakat.
4. Berpuasa pada bulan Ramadhan.
5. Menunaikan Haji bagi mereka yang mampu.

B. MACAM – MACAM RUKUN ISLAM

1. SYAHADAT
Syahadat (persaksian) ini memiliki makna yang harus diketahui seorang muslim berikut
diamalkannya. Adapun orang yang mengucapkannya secara lisan namun tidak mengetahui
maknanya dan tidak mengamalkannya maka tidak ada manfaat sama sekali dengan
syahadatnya. Adapun isi syahadat sebagai rukun pertama dalam rukun Islam adalah: Bersaksi
tidak ada ilah yang berhak disembah secara hak melainkan Allah dan Muhammad adalah
utusan Allah.
1.1. Makna "La ilaha Illallah"
Makna kalimat syahadat yang pertama “La ilaha illalloh” yaitu; tidak ada yang
berhak diibadahi secara hak di bumi maupun di langit melainkan Allah semata. Dialah ilah
yang hak sedang ilah (sesembahan) selain-Nya adalah batil. Sedang Ilah maknanya ma’bud
(yang diibadahi). Artinya secara harfiah adalah: "Tiada Tuhan Selain
ALLAH" Orang yang beribadah kepada selain Allah adalah kafir dan musyrikterhadap Allah
sekalipun yang dia sembah itu seorang nabi atau wali. Sekalipun ia beralasan supaya bisa
mendekatkan diri kepada Allah ta’ala dan bertawasul kepadanya. Sebab orang-
orang musyrik yang dulu menyelisihi Rasul, mereka tidak menyembah para nabi dan wali dan
orang soleh melainkan dengan memakai alasan ini. Akan tetapi itu merupakan alasan batil
lagi tertolak. Sebab mendekatkan diri kepada Allah ta’ala dan bertawasul kepada-Nya tidak
boleh dengan cara menyelewengkan ibadah kepada selain Allah. Melainkan hanya dengan
menggunakan nama-nama dan sifat-Nya, dengan perantaraan amal sholeh
yang diperintahkan-Nya seperti sholat, shodaqah, zikir, puasa, jihad, haji, bakti kepada orang
tua serta lainnya, demikian pula dengan perantara doanya seorang mukmin yang masih hidup
dan hadir dihadapannya ketika mendoakan.

1.2. Makna Syahadat “Muhammad Rasulullah”


Makna syahadat Muhammad Rasulullah adalah mengetahui dan meyakini
bahwaMuhammad utusan Allah kepada seluruh manusia, dia seorang hamba biasa yang tidak
boleh disembah, sekaligus rasul yang tidak boleh didustakan. Akan tetapi harus ditaati dan
diikuti. Siapa yang menaatinya masuk surga dan siapa yang mendurhakainya masukneraka.
Selain itu anda juga mengetahui dan meyakini bahwa sumber pengambilan syariat sama
saja apakah mengenai syiar-syiar ibadah ritual yang diperintahkan Allah maupun aturan
hukum dan syariat dalam segala sector maupun mengenai keputusanhalal dan haram. Semua
itu tidak boleh kecuali lewat utusan Allah yang bisa menyampaikan syariat-Nya. Oleh karena
itu seorang muslim tidak boleh menerima satu syariatpun yang datang bukan lewat Rasul
SAW.

Adapun makna kedua ayat di atas, adalah:


1. Pada ayat pertama Allah memerintahkan kaum muslimin supaya menaati Rasul-Nya pada
seluruh yang diperintahkannya dan berhenti dari seluruhMuhammad yang dilarangnya.
Karena beliau memerintah hanyalah berdasarkan dengan perintah Allah dan melarang
berdasar larangan-Nya.
2. Pada ayat kedua Allah bersumpah dengan diri-Nya yang suci bahwa sah iman seseorang
kepada Allah dan Rasul-Nya hingga ia mau berhukum kepada Rasuldalam perkara yang
diperselisihkan antara dia dengan orang lain, kemudian ia puas keputusannya dan menerima
dengan sepenuh hati.

2. SHALAT

Shalat lima waktu sehari semalam yang Allah syariatkan untuk menjadi sarana interaksi
antara Allah dengan seorang muslim dimana ia bermunajat dan berdoa kepada-Nya. Juga
untuk menjadi sarana pencegah bagi seorang muslim dari perbuatan keji dan mungkar
sehingga ia memperoleh kedamaian jiwa dan badan yang dapat membahagiakannya di dunia
dan akhirat.
Allah mensyariatkan dalam shalat, suci badan, pakaian, dan tempat yang digunakan untuk
sholat. Maka seorang muslim membersihkan diri dengan air suci dari semua barang najis
seperti air kecil dan besar dalam rangka mensucikan badannya dari najis lahir dan hatinya
dari najis batin.
Shalat merupakan tiang agama. Ia sebagai rukun terpenting Islam setelah dua kalimat
syahadat. Seorang muslim wajib memeliharanya semenjak usia baligh (dewasa) hingga mati.
Ia wajib memerintahkannya kepada keluarga dan anak-anaknya semenjak usia tujuh tahun
dalam rangka membiasakannya. Allah ta’ala berfirman :

"Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang
yang beriman (An Nisa: 103)

Sholat wajib bagi seorang muslim dalam kondisi apapun hingga pada kondisi
ketakutan dan sakit. Ia menjalankan sholat sesuai kemampuannya baik dalam keadaan
berdiri, duduk maupun berbaring hingga sekalipun tidak mampu kecuali sekedar dengan
isyarat mata atau hatinya maka ia mengkhabarkan bahwa orang yangboleh sholat dengan
isyarat. Rasul meninggalkan sholat itu bukanlah seorang muslim entah laki atau perempuan.
Ia bersabda :
"“Perjanjian antara kami dengan mereka adalah sholat. Siapa yang
meninggalkannya berarti telah kafir” Hadits shohih.

Sholat lima waktu itu adalah sholat Shubuh, sholat Dhuhur, sholat Ashar,
sholatMaghrib dan sholat Isya’. Waktu sholat Shubuh dimulai dari munculnya mentari pagi
di Timur dan berakhir saat terbit matahari. Tidak boleh menunda sampai akhir waktunya.
Waktu sholat Dhuhur dimulai dari condongnya matahari hingga sesuatu sepanjang bayang-
bayangnya. Waktu sholat Ashar dimulai setelah habisnya waktu Dhuhur hingga matahari
menguning dan tidak boleh menundanya hingga akhir waktu. Akan tetapi ditunaikan selama
matahari masih putih cerah. Waktu Maghrib dimulai setelah terbenamnya matahari dan
berakhir dengan lenyapnya senja merah dan tidak boleh ditunda hingga akhir waktunya.
Sedang waktu sholat Isya’ dimulai setelah habisnya waktu maghrib hingga akhir malam dan
tidak boleh ditunda setelah itu.
Seandainya seorang muslim menunda-nunda sekali sholat saja dari ketentuan
waktunya hingga keluar waktunya tanpa alasan yang dibenarkan syariat diluar keinginannya
maka ia telah melakukan dosa besar. Ia harus bertaubat kepada Allah dan tidak mengulangi
lagi.

3. PUASA

Puasa pada bulan Ramadhan yaitu bulan kesembilan dari bulan hijriyah.
Sifat puasa:
Seorang muslim berniat puasa sebelum waktu shubuh (fajar) terang. Kemudian menahan
dari makan, minum dan jima’ (hubungan lain jenis) hingga terbenamnya matahari kemudian
berbuka. Ia kerjakan hal itu selama hari bulan Romadhon. Dengan itu ia menghendaki ridho
Allah ta’ala dan beribadah kepada-Nya.
Dalam puasa terdapat beberapa manfaat tak terhingga. Diantara yang terpenting :
 Merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang hamba
meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Hal itu diantara sarana
terbesar mencapai taqwa kepada Allah ta’ala.
 Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan, ekonomi, sosial maka amat banyak. Tidak ada
yang dapat mengetahuinya selain mereka yang berpuasa atas dorongan akidah dan iman.

4. ZAKAT

Allah telah memerintahkan setiap muslim yang memilki harta mencapai nisab untuk
mengeluarkan zakat hartanya setiap tahun. Ia berikan kepada yang berhak menerima dari
kalangan fakir serta selain mereka yang zakat boleh diserahkan kepada mereka sebagaimana
telah diterangkan dalam Al Qur’an.
Nishab emas sebanyak 20 mitsqal. Nishab perak sebanyak 200 dirham atau mata uang
kertas yang senilai itu. Barang-barang dagangan dengan segala macam jika nilainya telah
mencapai nishab wajib pemiliknya mengeluarkan zakatnya manakala telah berlalu setahun.
Nishab biji-bijian dan buah-buahan 300 sha’. Rumah siap jual dikeluarkan zakat nilainya.
Sedang rumah siap sewa saja dikeluarkan zakat upahnya. Kadar zakat pada emas, perak dan
barang-barang dagangan 2,5 % setiap tahunnya. Pada biji-bijian dan buah-buahan 10 % dari
yang diairi tanpa kesulitan seperti yang diairi dengan air sungai, mata air yang mengalir atau
hujan. Sedang 5 % pada biji-bijian yang diairi dengan susah seperti yang diairi dengan alat
penimba air.
Diantara manfaat mengeluarkan zakat menghibur jiwa orang-orang fakir dan menutupi
kebutuhan mereka serta menguatkan ikatan cinta antara mereka dan orang kaya

5. HAJI

Rukun Islam kelima adalah haji ke baitullah Mekkah sekali seumur hidup. Adapun
lebihnya maka merupakan sunnah. Dalam ibadah haji terdapat manfaat tak terhingga :
 haji merupakan bentuk ibadah kepada Allah ta’ala dengan ruh, badan dan harta.
 ketika haji kaum muslimin dari segala penjuru dapat berkumpul dan bertemu di satu tempat.
Mereka mengenakan satu pakaian dan menyembah satu Robb dalam satu waktu. Tidak ada
perbedaan antara pemimpin dan yang dipimpin, kaya maupun miskin, kulit putih maupun
kulit hitam. Semua merupakan makhluk dan hamba Allah. Sehingga kaum muslimin dapat
bertaaruf (saling kenal) dan taawun (saling tolong menolong). Mereka sama-sama mengingat
pada hari Allah membangkitkan mereka semuanya dan mengumpulkan mereka dalam satu
tempat untuk diadakan hisab (penghitungan amal) sehingga mereka mengadakan persiapan
untuk kehidupan setelah mati dengan mengerjakan ketaatan kepada Allah ta’ala.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berikut ini kami uraikan hasil kesimpulan makalah ini, yaitu:


Pengertian Rukun Islam dalam agama Islam terdapat beberapa aspek yang menjadi fondasi
ibadah, yang dinamakan Rukun Islam. Fondasi-fondasi ibadah tersebut merupakan
perwujudan hamba allah dalam mengimplementasikan penghambaannya kepada Allah.
Syahadat (persaksian) ini memiliki makna yang harus diketahui seorang muslim
berikut diamalkannya. Adapun orang yang mengucapkannya secara lisan namun tidak
mengetahui maknanya dan tidak mengamalkannya maka tidak ada manfaat sama sekali
dengan syahadatnya. Adapun isi syahadat sebagai rukun pertama dalam rukun Islam adalah:
Bersaksi tidak ada ilah yang berhak disembah secara hak melainkan Allah dan Muhammad
adalah utusan Allah.
Shalat lima waktu sehari semalam yang Allah syariatkan untuk menjadi sarana
interaksi antara Allah dengan seorang muslim dimana ia bermunajat dan berdoa kepada-Nya.
Juga untuk menjadi sarana pencegah bagi seorang muslim dari perbuatan keji dan mungkar
sehingga ia memperoleh kedamaian jiwa dan badan yang dapat membahagiakannya di dunia
dan akhirat.
Zakat Merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang
hamba meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Hal itu diantara sarana
terbesar mencapai taqwa kepada Allah ta’ala. Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan,
ekonomi, sosial maka amat banyak. Tidak ada yang dapat mengetahuinya selain mereka yang
berpuasa atas dorongan akidah dan iman.
Puasa merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang
hamba meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Hal itu diantara sarana
terbesar mencapai taqwa kepada Allah ta’ala. Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan,
ekonomi, sosial maka amat banyak. Tidak ada yang dapat mengetahuinya selain mereka yang
berpuasa atas dorongan akidah dan iman.
Rukun Islam kelima adalah haji ke baitullah Mekkah sekali seumur hidup. Adapun
lebihnya maka merupakan sunnah.

B. Saran
Setelah mengkaji berbagai hal mengenai rukun Islam, maka penulis menyarankan
agar kita senantiasa berusaha untuk melaksanakan ibadah yang diwajibkan Allah yang
terkandung dalam rukun Islam, yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa dan naik haji.

Anda mungkin juga menyukai