Anda di halaman 1dari 27

Tugas Akhir Tutor PAI

(Agama II)

Ryan Septyo (A1J321018)

DOSEN PENGAMPU :

Mar’atun Sholiha, S.Pd.I., M.Pd.I.

PROGRAM STUDI ARKEOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2022

BAB I
PENDAHULUAN

• kata pengantar

Segala pujian hanya milik Allah, semoga sholawat dan salam senantiasa tercurah pada Nabi
Muhammad, keluarga, para Sahabat, dan seluruh pengikutnya sampai hari kiamat. Tiada daya dan
upaya kecuali karena pertolongan Allah. Makalah di hadapan anda bisa tersaji atas idzin dan
pertolongan Allah. Jika tidak karena petunjuk, pertolongan, dan kemudahan dariNya, keinginan
penulis tidak akan berwujud menjadi kenyataan.Pembaca sekalian, semoga Allah melimpahkan
rahmatNya pada kita semua.

• Latar Belakang

Agama merupakan suatu ciri kehidupan sosial manusia yang universal, dalam arti bahwa semua
masyarakat mempunyai cara-cara berpikir dan pola-pola perilaku yang memenuhi syarat untuk
disebut ‘agama’(religious). Dalam hal ini kita sebagai umat beragam harus mengetahui
hukumhukum atau peraturan yang ada dalam suatu agama.

Agama Islam adalah agama terakhir, agama keseimbangan dunia akhirat, agama yang tidak
mempertentangkan iman dan ilmu, bahkan menurut sunnah Rasulullah, agama yang mewajibkan
manusia baik pria maupun wanita.Allah SWT telah mewahyukan agama ini dalam nilai
kesempurnaan yang tinggi, kesempurnaan yang mana meliputi segi-segi fundamental tentang
duniawi dan ukhrowi guna menghantarkan manusia kepada kebahagiaan lahir dan batin serta dunia
dan akhirat.Aspek religius agama menyadarkan manusia, siapa pencipta-nya faktor keimanan
dalam hal ini sangat menentukan.Pondasi dalam beragama adalah iman, maka tanpa iman, perilaku
kehidupan manusia tidak akan tertata, keberagamaan yang kuat mampu mewujudkan hidup yang
damai dan sejahtera.

Dalam hal ini saya akan menjelaskan beberapa hal yang harus di perhatikan dalam beragama
islam.

B. Rumusan masalah

Apa Arti dan Makna bacaan Sholat?

Apa saja Sifat-sifat Wajib,Mustahil dan Jaiz bagi Allah Swt dan Rasul?

Bagaimana cara Memandikan ,Mengkafani ,Sholat dan Menguburkan Jenazah?

Bagaimana cara Sunnah Puasa senin-kamis?

Bagaimana cara Sholat Tasbih ?


Bagaimana kewajiban menuntut Ilmu dalam islam?

Jelaskan tentang Shadaqah yang benar?

C. Tujuan penelitian

Pembaca mengetahui arti dan makna sholat

Pembaca makalah dapat mengetahui ajaran agama Islam secara benar

Pembaca dapat mengurus jenazah sesuai ajaran Islam

Pembaca dapat mengetahui sunnah yang ada dalam Islam

Pembaca dapat mengetahui pentingnya ilmu dalam Islam

Menambah pemahaman tentang Shadaqah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Arti dan Makna Bacaan Sholat

Sholat bukan sekedar ritual yang berakhir setelah dilaksanakan. Sholat adalah ibadah yang jika
dilakukan dengan benar akan memberikan efek positif bagi pelaku dan lingkungannya. Dalam
sholat tidak boleh ada ucapan dan gerakan yang ditinggalkan atau ditambah-tambah, karena setiap
bacaannya memiliki makna tersendiri.Tata cara sholat terdiri dari niat, gerakan, hingga bacaan.
Memahami makna bacaan sholat tentunya akan membuat seorang Muslim lebih menikmati ibadah
yang dilakukannya.

Dikutip dari buku Memahami Makna Bacaan Sholat oleh Abu Utsman Kharisman, kadar pahala
seseorang dalam sholat sangat ditentukan oleh seberapa persen orang tersebut mengingat Allah,
menghadirkan hati, menghayati ucapan dan gerakan dalam sholatnya.Sahabat Nabi Ammar bin
Yasir r.a mengatakan: “Tidaklah dicataat (sebagai pahala) dalam sholat seseorang ketika ia lalai.”
(Diriwayatkan oleh Ibnul Mubarak dalam Az Zuhud no 1300).Bacaan sholat mengandung banyak
makna di setiap gerakannya. Apa saja? Simak uraian berikut.Dalam gerakan dan bacaan sholat
memiliki berbagai makna yang dapat dipelajari oleh umat Muslim. Berikut ini makna bacaan sholat
dalam gerakan sholat yang dikutip dari buku Memahami Makna Bacaan Sholat.

1. Niat
Bacaan niat memiliki makna secara sadar melakukan sholat dengan tulus guna memenuhi perintah
Allah SWT.

2. Takbiratul Ikhram

Setiap rangkaian ibadah sholat selalu dimulai dengan takbir. Pada setiap gerakan sholat juga
dipisahkan dengan bacaan takbir.Takbiratul ikhram adalah bacaan permulaan dan rukun sholat.
Makna bacaan takbir adalah Allah yang terbesar, teragung di atas segala sesuatu dalam hal
DzatNya, Nama-Namanya, dan sifat-sifatnya.aa

3. Doa Iftitah

Setelah takbiratul ikhram selanjutnya adalah makna bacaan doa iftitah. Dikutip dari buku
Menyelami Makna Bacaan Shalat oleh Fajar Kurnianto, doa iftitah mengandung beberapa makna
yakni penyerahan diri manusia secara toatal kepada Allah, pengakuan dosa, dan memenuhi
panggilan Allah Secara suka senang hati.

4. Surat Alfatihah

Setiap ayat surat Alfatihah mempunyai nilai ibadah yang dimiliki pelakunya. Orang yang khusyuk
dalam sholatnya tahu bahwa tidak ada yang bisa menggantikan takbir dan surat Al Fatihah.Masih
dari sumber yang sama, surat Al Fatihah mengandung kesempurnaan yang dimiliki Allah SWT.
Arti Surat Al Fatihah, yaitu:

"Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang. Segala puji bagi Allah, tuhan seluruh
alam, yang maha pengasih, maha penyayang, pemilik hari pembalasan. Hanya kepada engkaulah
kami menyembah dan hanya kepada engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan
yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan)
mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

5. Bacaan Rukuk

Bacaan rukuk mengandung makna mengagungkan Allah. Bacaan rukuk adalah sebagai berikut:
"Subhaana rabbiyal adziimi wa bihamdih, bacaan ini bisa dibaca 3kali.Bacaan rukuk memiliki arti:
"Maha Suci Allah Yang Maha Agung dan Memujilah Aku kepada-Nya."

6. Bacaan I’tidal

Saat gerakan itidal seorang muslim harus membaca: “Robbanaa lakal hamdu mil us samawaati
wamil ul ardhi wamil u maa syi'ta min syain ba'du.”

Artinya: "Ya Allah tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu
yang engkau kehendaki sesudah itu."Gerakan i'tidal termasuk dalam rukun sholat. Apabila
terlewatkan, sholat seorag Muslim tidak akan sah.
7. Bacaan Sujud

Dikutip dari buku Shalat Sufistik: Meresapi Makna Tersirat Gerakan dan Bacaan Shalat oleh Prof.
Dr. K.H. Nasaruddin Umar, MA, sujud bisa dimaknai sebagai pencurahan dan penyerahan seorang
hamba kepada Allah SWT.Saat gerakan sujud, umat Muslim bisa membaca Sub haana robbiyal
a'la wabihamdih sebanyak 3 kali.

Bacaan ini memiliki arti : "Maha suci tuhan yang maha tinggi serta memujilah aku kepadanya."

8. Bacaan Duduk di antara dua sujud

Saat gerakan duduk di antara dua sujud, seorang Muslim bisa membaca bacaan sebagai
berikut:“Robbighfir lii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu
'annii.”Artinya: "Ya Allah ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala
kekurangan dan angkatlah derajatku, berilah rizki kepadaku, berilah aku petunjuk, berilah
kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku."

Mengutip buku Buku Pintar Salat, Doa, dan Zikir Sesuai Tuntunan Rasulullah oleh Darul Insan,
bacaan duduk di antara dua sujud berisi doa permohonan. Rabbighfir lii artinya memohon kepada
Allah SWT untuk mengampuni segala dosa kita.Sementara warhamnii wajburnii warfa'nii
warzuqnii wahdinii wa'aafinii mengandung merupakan permohonan agar diberi kecukupan rezeki,
nikmat sehat dan dijauhkan dari kemusyrikan. Ditutup dengan kata wa'fu 'annii sebagai bentuk
penegasan bahwa kita benar-benar memohon ampun kepada Allah SWT.9. Bacaan Tasyahud Awal

Saat gerakan tasyahud awal, seorang muslim bisa membaca bacaan sebagai berikut:“Attahiyyaatul
mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa
rohmatullahi wa barokaatuh. assalaaamu'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. asyhadu allaa
ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rosuulullah."

Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, salawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga
salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkah-
Nya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh.
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan
Allah."Berdasarkan buku Berdzikirlah! Pasti Hatimu akan Tenang oleh Nurul Qamariyah, ketika
membaca bacaan tasyahud, artinya seorang Muslim menegaskan bahwa ia hanya beriman kepada
Allah SWT dan pengikut Rasulullah SAW.

10. Bacaan Tasyahud Akhir

Bacaan tasyahud akhir hampir sama dengan tasyahud awal. Hanya saja, setelah kalimat asyhadu
allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rosuulullah, kemudian dilanjutkan dengan
membaca:Allahumma sholli 'alaa muhammad wa 'alaa aali muhammad kamaa shollaita 'alaa
ibroohim wa 'alaa aali ibroohimm innaka hamiidum majiid. alloohumma baarik 'alaa muhammad
wa 'alaa aali muhammad kamaa baarokta 'alaa ibroohim wa 'alaa aali ibroohimm innaka hamiidum
majiid.”Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi
Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga
Nabi Ibrahim. Sesungguhnya engkau maha terpuji lagi maha mulia. Ya Allah, berilah keberkahan
kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan
keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya engkau maha terpuji
lagi maha mulia Makna bacaan tasyahud akhir juga sama dengan tasyahud awal. Namun, ada
makna kelanjutannya yang termuat di dalam kalimat sholawat yang berisi doa untuk Nabi
Muhammad SAW dan keluarganya.

11. Salam

Saat gerakan ini umat Muslim biasa membaca kalimat berikut: Assalaamu alaikum wa rahmatullah
Bacaan ini memiliki makna, "Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan
kepadamu."Mengutip buku Menyelami Makna Bacaan Shalat oleh Fajar Kurnianto salam adalah
bentuk doa permohonan kepada Allah SWT agar melimpahkan keselamatan dan kesejahteraan
kepada orang yang menerima salam.

2.2 sifat wajib,mustahil dan harus bagi allah swt

Bagi umat muslim yang ingin memantapkan tauhidnya perlu mengetahui 20 sifat wajib dan sifat
mustahil bagi Allah. Adapun sifat mustahil adalah kebalikan dari sifat wajib. Selain memiliki
Asmaul Husna (nama-nama yang baik dan indah), Allah 'Azza wa Jalla juga memiliki sifat-sifat
yang wajib diketahui. Sedikitnya ada 20 sifat-sifat wajib dan sifat mustahil bagi Allah, yaitu:

home hikmah 20 Sifat Wajib dan Sifat Mustahil Bagi Allah Bima Setiyadi Jum'at, 11 Februari 2022
- 21:25 WIB Umat muslim perlu memahami 20 sifat wajib dan mustahil bagi Allah supaya
tauhidnya makin mantap. Foto/dok pristiwa Bagi umat muslim yang ingin memantapkan tauhidnya
perlu mengetahui 20 sifat wajib dan sifat mustahil bagi Allah. Adapun sifat mustahil adalah
kebalikan dari sifat wajib. Selain memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang baik dan indah), Allah
'Azza wa Jalla juga memiliki sifat-sifat yang wajib diketahui. Sedikitnya ada 20 sifat-sifat wajib
dan sifat mustahil bagi Allah, yaitu:

1. Sifat Wajib Wujud, Sifat Mustahil Adam Sifat mustahil bagi Allah adalah adam atau tidak
ada. Sebab Allah memiliki sifat wujud yang berari ada dengan zat-Nya sendiri, dan Allah ada
bukan karena ada yang mengadakan atau yang menciptakan. Hal itu terlihat dari berabgai bukti.
Salah satunya dengan memperhatikan langit dan bumi yang kita pijak, dimana alam semesta
beserta isinya itu ada karena ada yang menciptakan, dan itu adalah Allah Ta'ala.
2. Sifat Wajib Qidam, Sifat Mustahil Hudus Sifat mustahil bagi Allah yang kedua adalah
kebalikan dari sifat wajib Qadam yang artinya zat yang terdahulu. Sedangkan untuk sifat
mustahilnya adalah hudus yang artinya baru. Sebagai pencipta, Allah tentu saja ada terlebih dahulu
daripada apa yang Ia ciptakan, seperti alam semesta beserta isinya. Dan tidak ada permulaan bagi
Allah, karena Dia adalah Sang Maha pencipta

3. Sifat Wajib Baqa, Sifat Mustahil Fana Allah memiliki sifat baqa' yang berarti kekal,
sedangkan sifat mustahil bagi-Nya adalah fana yang artinya binasa atau akan berakhir. Artinya
bahwa kekekalan yang dimiliki oleh Allah sebagai pencipta langit dan bumi tidak akan pernah
berakhir atau berkesudahan.

4. Sifat Wajib Mukhalafatuhu lilhawadits, Sifat Mustahil Mumatsalatuhu lilhawadits


Mukhalafatuhu lilhawadits merupakan sifat wajib bagi Allah ini memiliki arti bahwa Allah
berbeda dengan ciptaan-Nya. Sedangkan sifat mustahilnya adalah Mumatsalatuhu lilhawadits
yang berarti serupa dengan ciptaan-Nya.

5. Sifat Wajib Qiyamuhu Binafsihi, Sifat Mustahil Ihtiyaju lighairihi Sifat wajib bagi Allah
selanjutnya adalah Qiyamuhu Binafsihi yang artinya berdiri sendiri. Allah itu ada dengan
sendirinya tanpa ada yang mengadakan atau menciptakan. Selain itu, dalam menciptakan makhluk-
makhluk-Nya, Allah tidak membutuhkan bantuan dari makhluk apapun.

6. Sifat Wajib Wahdaniyat, Sifat Mustahil Ta’addud Wahdaniyat merupakan sifat wajib bagi
Allah yang artinya Esa atau tunggal, baik itu dalam hal sifat, Dzat, maupun perbuatannya. Dan jika
Allah itu ada yang menyamai atau lebih dari satu, maka alam semesta ini akan hancur, karena tentu
saja akan terjadi berbagai perbedaan diantara keduan-Nya. Itulah sifat mustahil Ta'addud

7. Sifat Wajib Qudrat, Sifat Mustahil Ajzun Qudrat merupakan sifat wajib bagi Allah yang
memiliki arti berkuasa, maksudnya adalah bahwa Allah memiliki kekuasaan yang mutlak atas
segala sesuatu tanpa ada batasan, jadi apabila Allah telah berkehendak, maka tidak ada satupun
yang dapat menghalangi-Nya.

8. Sifat Wajib Iradat, Sifat Mustahil Karahah Allah memiliki sifat Iradat yang artinya berkehendak,
sedangkan kebalikannya yang merupakan sifat mustahil bagi allah adalah Karahah yang berarti
terpaksa (tidak berkemauan).

9. Sifat Wajib Ilmun, Sifat Mustahil Jahlun Ilmun merupakan sifat wajib bagi allah yang
artinya adalah mengetahui, dan Allah mustahil memiliki sifat Jahlun yang artinya bodoh. Kamna
dari sifat Allah Ilmun adalah bahwasannya pengetahuan yang dimiliki oleh-Nya adalah tidak
terbatas dan tidak pula dibatasi.

10. Sifat wajib Hayat, Sifat Mustahil Maut Allah memiliki sifat wajib Hayat yang artinya hidup,
dan Allah mustahil memiliki sifat maut yang artinya mati atau binasa. Allah adalah Maha
sempurna, dimana Ia mampu hidup dengan dzat-Nya sendiri, dan tidak ada satupun yang
menghidupkan-Nya.
11. Sifat Wajib Sama', Sifat Mustahil Shummum Allah memiliki sifat wajib Sama' yang artinya
mendengar, dan Dia mustahil memiliki sifat Shummum yang berarti tuli atau tidak mendengar.

12. Sifat Wajib Basar, Sifat Mustahil Umyun Sifat wajib bagi allah yang selanjutnya adalah
Basar yang berarti melihat, dimana Allah mampu melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta
ini, baik kecil maupun besar, baik tampak maupun tidak tampak. Dan penglihatan Allah tidaklah
terbatas maupun dapat dibatasi oleh sesuatu pun. Dan sebagai sifat mustahil bagi Allah adalah
umyun yang artinya buta.

13. Sifat Wajib Kalam, Sifat Mustahil Bukmun Allah memiliki sifat Kalam yang begitu
sempurna, sehingga Allah mampu berbicara tanpa harus menggunakan bantuan dalam bentuk
apapun. Sifat Kalam Allah terbukti dengan firman-firman-Nya dalam kitab-kitab yang telah
diturunkan-Nya kepada para utusan-Nya. Adapun sifat mustahil bagi Allah sebagai kebalikan dari
sifat wajib kalam adalah bukmun yang berarti bisu. Jika saja allah bisu, tidak akan mungkin para
utusan beliau mampu mengerti, memahami, serta mengamalkan apa yang Ia perintahkan dan
menjauhi segala larangan-Nya.

14. Sifat Wajib Qadiron, Sifat Mustahil Ajizan Allah itu tidaklah lemah. Dia adalah penguasa
atas seluruh makhluk dan ciptaan-Nya secara mutlak. Inilah yang dimaksud dengn sifat wajib bagi
Allah Qadiron yang artinya berkuasa. Dan Allah tidaklah memiliki sifat mustahil Ajizun yang
artinya bahwa Allah itu lemah.

15. Sifat Wajib Muriidan, Sifat Mustahil Mukrahan Allah merupakan Dzat yang Maha
berkehendak atas segala sesuatu, dan apabila Allah telah berkehendak, maka yang dikehendakiNya
tersebut pastilah akan terlaksana. Inilah yang dimaksudkan dengan sifat wajib bagi Allah Muriidan
yang memiliki arti berkehendak. Adapun sifat mustahil-Nya adalah mukrahan yang berarti
terpaksa atau tidak dapat menentukan.

16. Sifat Wajib Aliman, Sifat Mustahil Jahilan Allah merupakan Dzat yang Maha mengetahui
segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, termasuk isi hati maupun pikiran dari
ciptaan-Nya. Inilah mengapa Allah disebut memiliki sifat wajib Aliman yang artinya mengetahui,
dan Dia mustahil bersifat Jahilan yang artinya bodoh.

17. Sifat Wajib Hayyan, Sifat Mustahil Mayitan Allah itu adalah Dzat yang hidup. Dia tidak
pernah mati, tidak pernah tidur, lengah maupun segala hal yang menjadi kebiasaan ciptaan-Nya.
Inilah yang dimaksudkan dengan sifat wajib bagi Allah Hayyan yang artinya adalah hidup. Dan
Dia mustahil memiliki sifat mayitan yang artinya dalam keadaan mati.

18. Sifat Wajib Sami'an, Sifat Mustahil Ashamma Pada hakikatnya, sifat wajib bagi Allah
sami'an yang artinya mendengar memaknai bahwa Allah merupakan Dzay yang memiliki
pendengaran yang sempurna, tidak ada batasan dan tiada hal yang dapat membatasinya. Oleh
karena itulah mengapa Allah mustahil memiliki sifat Ashamma yang artinya tuli.
19. Sifat Wajib Bashiiran, Sifat Mustahil A'maa Sifat wajib bagi Allah yaitu Bashiiran yang
berarti melihat. Sehingga sangatlah mustahil jika Allah memiliki sifat a’maa yang artinya buta.

20. Sifat Wajib Mutakalliman, Sifat Mustahil Abkam Arti sifat wajib bagi Allah mutakalliman
adalah berbicara, dimana Allah mampu berbicara atau berfirman di dalam kitab-kitab yang Dia
turunkan bagi para utusan-Nya. Dan sangatlah mustahil bagi Allah untuk bersifat abkam yang
artinya bisu.

2.3 sifat wajib dan mustahil bagi rasul

Sifat Wajib bagi Rasul Seperti yang telah kita ketahui, para Nabi dan Rasul merupakan orangorang
yang terpilih untuk menyampaikan wahyu. Sudah pasti Nabi dan Rasul memiliki sifat-sifat yang
wajib ada pada mereka.Terdapat empat sifat yang wajib dimiliki Nabi dan Rasul, sifat-sifat tersebut
adalah :

1. As-Siddiq

Sifat As-Siddiq merupakan sifat pertama yang wajib dimiliki oleh rasul. As–Siddiq memiliki arti
selalu benar atau jujur. Seorang rasul sudah pasti jujur dan tidak pernah berbohong kepada orang
lain.

Seperti halnya Nabi Ibrahim A.S. yang mengatakan kepada ayahnya bahwa menyembah berhala
termasuk perbuatan yang salah. Peristiwa tersebut dijelaskan dalam Q.S. Maryam 19 : 41 yang
berbunyi :

‫ْقْ ا‬
‫ي‬ ِ ‫ْن‬
َ ‫اك‬ ‫ِ يه َْ مْ إ‬ ‫اي ْل‬ ‫واذ‬
ْ ِْ ‫ن َبي‬ ‫ِنْبه‬ ‫ْ ِْ تكاَْ ب إ‬
‫ص‬
‫ْا ِد‬ ْ‫ْر‬
‫َْ ا‬ ‫ْرك‬

Artinya :

Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam kitab (al-Qur’an), sesungguhnya dia adalah
seorang yang sangat membenarkan seorang nabi. (QS. Maryam: 41)

2. Al-Amanah

Sifat yang kedua adalah Al-Amanah yang berarti dapat dipercaya. Semua perkataan rasul sudah
pasti dapat dipercaya. Seperti pada peristiwa yang dijelaskan dalam Q.S Asy-Syu’ara ayat 106107.

ْ ‫ْْقْ َْ ْ ك رول أ ِم‬


َ‫ت‬ ‫أ‬ ‫ْوه‬ ‫ذ ا َللهْ َ ْْمأ خ‬
‫ين‬ ْ ْ ‫ إ‬.‫ْو َن‬ ‫َل‬ ‫ْ ْمن‬
‫ِنْ ي ل ْم‬ ْ ‫ْو‬
‫ح‬

Artinya :
Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu. (QS. asy-Syu’ara: 106-
107)

Seperti yang dijelaskan bahwa kaum Nabi Nuh A.S. mendustakan apa yang telah dibawa oleh Nabi
Nuh A.S. Kemudian Allah menegaskan bahwa Nabi Nuh termasuk orang yang amanah atau
terpercaya.

3. At-Tabligh

Sifat yang ketiga adalah At-Tabligh yang berarti menyampaikan wahyu. Setiap rasul Allah pasti
akan menyampaikan wahyu dan tidak ada satupun wahyu yang disembunyikan. Seperti halnya
Nabi Muhammad S.A.W. yang menyampaikan semua ayat-ayat Al-Quran kepada umatnya dan
tidak ada satupun yang disembunyikan. Seperti yang telah diriwayatkan dalam hadits bahwasanya
sayyidina Ali berkata :“Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang
disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap al-Qur’an.“Selain itu dalam Q.S. Al-
Maidah ayat 67 juga telah dijelaskan

‫ي َع ْص‬ ‫ْ وال‬ ْ ‫ْلف‬ ‫ال َْْ ر ِْْ امأ ن ْ ي من ر ْ ِإون ْم ف‬ ‫َْ يا أ َْ ي َه‬
ْ‫ْمك م َن‬ ْ‫ل‬ ‫َْ مْا ل ت ر‬ ‫ت‬ ‫ِْز َل ْ ِْ ك‬ ‫ِْل‬ ‫وسل‬
َْ‫ْ الست‬ ‫ْ ْغْع‬ ْ ْ ‫ل ك‬ ْْ
ْ‫َْه‬ ‫ِْب‬ ‫ْ غ‬‫ا‬

‫اْل َ اك ِْف‬
ْ َْ‫النَْْ اس ْ ْ َْ انل ْ يه‬
ْ‫ل ْ ِْدي ا ْلق ْو ِْير َن‬
ْ
‫َْم‬ ْ‫ل‬

Artinya:Wahai rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau
lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. dan Allah
memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang kafir. (QS. al-Maidah : 67)

4. Al-Fatanah

Al-Fatanah ini berarti rasul mempunyai kecerdasan yang tinggi.Nabi dan Rasul diberi kecerdasan
oleh Allah SWT agar mereka mampu memerangi kaum yang gak ada dijalan Allah SWT dan
mengajaknya buat ada dijalan yang benar, yaitu jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT.

• Sifat Mustahil Bagi Rasul

Berbeda dengan sifat wajib, sifat mustahil rasul merupakan sifat yang tidak mungkin ada pada diri
rasul. Sifat-sifat ini berlawanan dengan sifat wajib dari rasul. Sifat-sifat tersebut adalah :

1. Al-Kizzib

Kebalikan dari As-Sidiq, sifat Al-Kizzib memiliki arti bohong atau dusta. Tidak mungkin seorang
rasul mengatakan sebuah kebohongan atau dusta. Seperti yang telah dijelaskan dalam Q.S. An-
Najm ayat 2-4 :
‫ا ْل َْ ه ْنهْ ْ وحيي و‬ ‫َْامي َن‬ ‫اص ك َوما َْوى‬ ‫ام ض ل‬
‫ٰحى‬
ْ ‫ عْن َْ وإ ِل‬. ‫وى‬ ْ ‫ح‬
‫ب‬ ْ
ِ
ِ َْ ‫ غ ْطق و‬.
ْ ‫ْم‬

Aritnya :

Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkan itu (al-
Qur’ān) menurut keinginannya tidak lain (al-Qur’an) adalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya). (QS. an-Najm: 2-4)

2. Al-Khianat

Berbeda halnya dari sifat kedua rasul, Al khianat memiliki arti berkhianat. Tidak ada rasul yang
berkhianat terhadap umatnya, pastinya semua yang diamanatkan kepada rasul akan disampaikan
dan dilaksanakan. Seperti pada Q.S. Al-An’am ayat 106 :

‫ضن ا ْل ِِْريك َن‬


‫أوع ع‬ ْ‫ه َو‬ ‫ي من ر ْ ْٰل َْ َهإ ِل‬ ‫ي‬
‫اتب ْْع ام أ ِوح ِلإ‬
‫ش‬ ‫ْم‬ ْْ ْ‫ْ ْ ك ل‬
‫ِْر‬ ْ ْ ِْ ‫ك‬
ْ ‫ِْب‬

Artinya :Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada Tuhan selain Dia,
dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. (QS. al-An’am: 106)

3. Al-Kitman

Semua rasul tidak mungkin memiliki sifat kitman atau menyembunyikan. Setiap wahyu yang
diberikan kepada rasul akan disampaikan seluruhnya kepada umatnya. Hal tersebut telah
dijelaskan dalam Q.S. Al-An’am ayat 50:

ْْ ِْ ْ‫ب َل ْ ْمإ ْْ إ ِن‬ ‫و‬ ‫ْما‬ ‫ك ْن َْ از ال لنْ و‬ ‫ق أقَْ ْول‬


َ ‫ِن ْ أتَْ َْ ام ي ْو ب ْع‬ َْ‫أق‬ ‫لغ ي‬ ْ ‫ْ َل‬ ‫ل ل لْ ْ ِْد ِْئخ‬
‫ْإ‬ ‫ي‬ ْ ‫ْول‬
‫ل‬ ْ ْ ْ ‫ْم ي ع‬ ْ
ْ ْ‫لمكْ ٰحْى ِل‬
ْ ‫ك‬ َْ ‫أ عْل‬
‫ْ ق هل‬
‫لَْل‬
‫ْ َْي‬

‫ْ ْٰى‬
‫ي‬ ‫ْ ِْو‬
‫ت‬ ‫يس‬
‫ع‬ ‫ال‬
ْْ
‫َْم‬
َْ‫ْ أف‬ ‫او ْل َْ ب‬
ْ‫َل‬
‫ص ْر‬ ‫ْي‬

‫َْ تفَْ ك ْْ ْرو َن‬

Artinya :

Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada
padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa
aku malaikat.
Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta
dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya). (QS. al-An’am: 50) 4. Al-
Baladah

Kebalikan dari sifat fatanah, Al-baladah memiliki arti bodoh. Semua rasul pilihan Allah tidak
mungkin bodoh.Meskipun pada awalnya Rasulullah S.A.W. tidak dapat membaca dan menulis,
tetapi beliau sangat pandai dalam berdakwah dan menyampaikan wahyu.Demikianlah sifat-sifat
wajib dan mustahil Nabi dan Rasul. Semoga dengan artikel ini kita dapat meneladani perilaku para
Nabi dan Rasul dan tergolong ke dalam orang-orang yang beriman.

2.4 Praktek memandikan jenazah

Tata Cara Memandikan Jenazah Sesuai Sunnah dan DoanyaA. Tata cara memandikan jenazah
Langkah-langkah memandikan jenazah ini menjadi bagian dari tata cara
memandikan jenazah laki-laki dan perempuan sesuai sunnah. Berikut tahapnya,

1. Periksa kuku jenazah, apabila panjang sebaiknya dipotong sehingga ukurannya normal

2. Periksa rambut ketiak, jika panjang sebaiknya dicukur terlebih dulu. Untuk rambut kemaluan
tidak perlu diperiksa atau dicukur

3. Kepala jenazah diangkat sampai setengah duduk kemudian perutnya ditekan sehingga semua
kotoran keluar dari tubuh

4. Seluruh tubuh jenazah disiram sehingga kotoran yang keluar dari perut tidak ada yang menempel
di tubuh

5. Kemaluan dan dubur juga harus dibersihkan sehingga tidak ada kotoran yang menempel di
bagian tersebut

6. Saat membersihkan kemaluan dan dubur sebaiknya menggunakan sarung tangan supaya tidak
menyentuh langsung area privat tersebut

7. Setelah kotoran dalam perut sudah bersih, tahap selanjutnya adalah membasuh tubuh korban
bagian kanan terlebih dulu mulai dari kepala, leher, dada, perut, paha, hingga kaki paling ujung
8. Ketika membasuh, bagian tubuh juga harus digosok perlahan dengan handuk halus

9. Jika sudah selesai, orang yang memandikan dapat membantu jenazah wudhu seperti ketika
akan sholat. Namun tidak perlu memasukkan air ke hidung dan mulut, cukup dengan membasahi
bagian tersebut dengan kain atau sarung tangan. Selanjutnya bibir, gigi, dan kedua lubang hidung
jenazah harus dibersihkan.

10. Jenggot dan rambut jenazah harus dicuci dengan air yang dicampur daun bidara, yang
sisanya bisa digunakan membasuh tubuh jenazah

11. Jika sudah selesai, tubuh jenazah dikeringkan dengan handuk dan proses selanjutnya adalah
mengkafani jenazah.

B. Doa memandikan jenazah

Sebelum memandikan jenazah, umat muslim perlu mendahuluinya dengan bacaan niat dalam hati.
Berikut bacaan lengkapnya,Untuk jenazah laki-laki

ْ ‫َل هذا َْا ل َ ِم ِْي ِْ هلل ِْ ت‬ ‫ن َو ْا‬


َْ‫ْ ال‬‫عْن َعت‬ َْ‫ْ ْلغ ادَْ ا‬
‫ى‬ ْ ‫ت ْءس‬ ‫ي‬

Bacaan latin: Nawaitul ghusla adaa'an haa-dzal mayyiti lillahi ta'aala

Artinya: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (laki-laki) ini karena Allah
Ta'ala."

Untuk jenazah perempuan

ْ ‫ِهْذ ِْها ْل َْ م ِلِلت َْع‬ ‫َل‬ ‫ن َو ْات‬


َْ‫ال‬ ‫ْ ِْ ِْي ِْت‬ َْ‫ْ ْلغ ادَْ ا‬
‫ى‬ ‫ِْةْعْن‬ ْ ‫ْءس‬ ‫ي‬

Bacaan latin: Nawaitul ghusla adaa'an 'an haadzihil mayyitati lillaahi ta'aala

Artinya: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (perempuan) ini
dikarenakan Allah Ta'ala."

Di samping itu, memandikan jenazahnya cukup dilakukan satu kali saja dengan catatan bisa lebih
jika diperlukan. Setelah dimandikan, tubuh jenazah juga sebaiknya diberi wangi-wangian, seperti
dengan kapur atau sejenisnya.Selain tata cara memandikan jenazah dan doanya di atas, Rasulullah
SAW juga mengajarkan sunnah dalam memandikan jenazah. Dalam haditsnya, beliau
menganjurkan penggunaan air daun bidara.

2.5 mengkafani jenazah

Untuk mengkafani jenazah laki-laki disiapkan tiga lembar kain putih dengan rincian sebagai
berikut:Bagian terdalam yaitu kain lepas penutup pusar sampai lututKain baju yang menutup bahu
sampai separuh paha, lebih utama lagi sampai separuh betis, sebagai lapisan keduaLapisan terakhir
adalah kain penutup seluruh bagian badancara mengkafani jenazah laki-laki adalah membungkus
jasadnya dengan menggunakan tiga lembar kain putih tadi.Masing-masing kain tersebut diukur
agar cukup lebar dengan panjang sesuai panjang tubuh si mayat dan dengan lebar yang sekiranya
bisa membungkus seluruh tubuhnya.Di sisi lain, makruh hukumnya menggunakan kain selain
warna putih untuk mengafani jenazah, sebagaimana juga dimakruhkan menggunakan semacam
terusan gamis dan menutup kepalanya dengan semacam surban.

Tata Cara Mengkafani Jenazah Perempuan

Bagi jenazah perempuan sebaiknya lima lembar kain dengan detail sebagai berikut:Lapisan
terdalam yaitu kain basahan yang menutup bagian antara pusar sampai lututLapisan kedua meliputi
kain kerudung dan baju kurung, yaitu kain yang menutup bahu sampai kaki. Batas minimalnya
sampai pahaLapisan terakhir adalah tiga lembar kain sebagai pembungkus yang menutup seluruh
badan Sedangkan jika jenazahnya perempuan, maka disunahkan mengkafaninya dengan
menggunakan lima lembar kain putih yang disebutkan di atas.Bagian dalaman berfungsi menutupi
bagian pusar hingga anggota paling bawah, khimar atau tudung yang menutupi bagian kepala,
gamis yang menutupi bagian atas hingga di bawahnya sarung, dan lembar kain yang bisa
membungkus seluruh jasad mayat.Cara mengkafani jenazah di atas adalah untuk mayat yang
meninggal dalam keadaan normal dan tidak sedang berihram. Jika laki-laki atau perempuan
meninggal ketika berihram, maka bagi mayat laki-laki wajib dibuka kepalanya, dan bagi mayat
perempuan, wajib dibuka wajahnya.Langkah terakhir, sebaiknya disiapkan juga kapuk kapas dan
lima lembar kain putih. Kapuk kapas ini berfungsi untuk menutup lubanglubang pada bagian tubuh
yang terlebih dahulu diberi kapur barus sebelum dibungkus kafan.Setelah dikafani, bagian
anggota-anggota sujud diikat dengan kain-kain yang disiapkan tadi, yang nantinya dilepas ketika
diletakkan di kuburan.

2.6 praktek sholat jenazah

Niat Jenazah Perempuan:

Yang perlu diketahui, ada perbedaan lafal niat bagi jenazah perempuan dan juga laki-laki.Lafaz
niat salat untuk jenazah perempuan yakni:“Ushollii ‘alaa haadzihill mayyitati arba’a takbirootin
fardhol kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa

Niat Jenazah Laki-Laki

Ada sedikit perbedaan niat salat untuk jenazah laki-laki. Lafaz niat salat untuk jenazah laki-laki
yakni:“Ushollii ‘alaa haadzal mayyiti arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman lillaahi
ta’aalaa,”.

1. Takbir Pertama
Setelah membaca niat, segera lakukan takbiratul ihram.Ini dengan meletakkan tangan di atas pusar
sebagaimana salat pada umumnya.Lalu membaca surat Al-Fatihah yang memiliki makna
seperti:“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.Segala puji
bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.Yang Menguasai Hari
Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan.Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri
nikmat kepada mereka Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang
sesat.” (QS Al Fatihah:1-7).

2. Takbir kedua

Takbir dilakukan sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu. Kemudian, kembali
meletakkan tangan di atas pusar.Setelah itu membaca salawat Nabi dan bisa memilih salawat
Ibrahimiyah yang dianggap lebih afdal, yakni:

“Allohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibroohiima
wa ‘alaa aali Ibroohim, innaka hamiidum majiid.Allohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali
Muhammad kamaa baarokta ‘alaa Ibroohiima wa ‘alaa aali Ibroohim, innaka hamiidum majiid.”

3. Takbir Ketiga

Membaca takbir sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu.Lalu kembali
meletakkan tangan di atas pusar. Setelah itu, membaca doa untuk jenazah.Doa Jenazah Umum Doa
salat jenazah ini sebagaimana hadis riwayat Muslim dalam Shahihnya:“Allohummaghfirlahu
warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’

Mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod,Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa
naqqoitats tsaubal abyadho minad danas,Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron
min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi,Wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au
min ‘adzaabin naar.”

Untuk jenazah perempuan, doa singkat tersebut menjadi: “Allohummaghfirlahaa warhamhaa


wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa.”

4. Takbir Keempat

Sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu, lalu meletakkan tangan di atas pusar
lagi.Lalu berdoa dengan doa untuk jenazah dan orang-orang yang ditinggalkan.Doa tersebut
sebagaimana dalam hadis riwayat Abu Dawud, yakni:“Allohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa
taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu.”Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya
dan jangan cobai kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.”Jika jenazahnya
perempuan, maka doa salat jenazah setelah takbir keempat menjadi:“Allohumma laa tahrimnaa
ajrohaa wa laa taftinnaa ba’dahaa waghfirlanaa walahaa),”.

5. Salam
Jangan lupa untuk salam untuk mengakhiri tata cara salat jenazah.Yakni mengucapkan salam
sambil memalingkan kepala ke kanan dan ke kiri sebagaimana salat lainnya, seperti:

“Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarookaatuh.”

Artinya: “Semoga keselamatan rahmat Allah dan berkah-Nya limpahkan kepada kalian.”

2.7 menguburkan jenazah Berikut Tata Cara Menguburkan Jenazah Sesuai Ajaran Islam:

1. Disunnahkan membawa jenazah dengan tarbi’ (dibawa empat orang laki-laki). Pejalan kaki
boleh berada di depan atau di belakangnya. Sedangkan pengendara sebaiknya berada di
belakang

2. Kuburan harus digali dalam, luas dan bagus Pada bagian kanan jenazah yang mengarah kiblat
dibuat lahat (galian di pojok kanan bawah memanjang dari bagian kepala ke kaki). Lahd lebih
baik daripada syaq (galian yang sama namun letaknya ditengah bukan di pojok kanan)

3. Arah masuk jenazah sebaiknya dari arah kaki kemudian terus maju ke arah kepalanya. Membaca

Doa saat Memasukkan Jenazah ke Liang Lahat

ْ‫بس ْ ِْم ال ل ْوعلَْ لمْ و ِلال لر‬


ْ َْ ‫ْ ى‬
ِْ ‫ِْة‬ ْ

Bismillaah wa ‘alaa millati rasuulillaah.

Artinya, “Dengan nama Allah dan atas agama rasul-Nya."

‫رو ل هال ل‬ ‫ب س م هال ل با هل لو وعل َْى مله‬


‫ة‬

Bismillahi Wa Billahi wa 'alaa millati rasulillah

4. Jenazah diletakkan miring ke kanan menghadap kiblat dan menyandarkan tubuh sebelah kiri ke
dinding kubur.

5. Dianjurkan untuk menaruh tanah di bawah pipi jenazah sebelah kanan.

6. Melepas simpul tali pengikat kain kafan.

7. Mengumandangkan Adzan Setelah simpul tali kain kafan dibuka dianjurkan untuk
mengumandangkan adzan.

Dalam Madzhab Syafi'i, membolehkan dan bahkan menganjurkan adzan mayit ketika dimasukan
ke liang lahat dan setelah dibukankan ikatan-ikatan kain kafannya. Alasannya bahwa itu
diqiyaskan dengan adzan bagi bayi yang baru lahir.
7. Khusus jenazah perempuan ada anjuran untuk membentangkan kain di atas kubur pada saat
proses penguburan.

8. Para hadirin baru disunnahkan duduk saat jenazah sudah selesai ditimbun.

9. Membacakan Talqin Jumhur ulama dari kalanga 4 madzhab fiqih membolehkan praktik talqin
setelah pemakaman itu dilakukan. Bahkan banyak di antaranya menganjurkan bukan hanya
mengatakan boleh.

Dalilnya adalah hadits Nabi SAW:

"Ajari mayit (orang sekarat) di antara kalian dengan “Laa ilaha illallah” (HR Muslim).

10. Memohonkan Ampun kepada Si Mayit

Dari Usman ibnu Affan yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. apabila telah selesai dari menge-
bumikan jenazah, maka beliau berdiri di kuburannya dan bersabda:

" ‫ف َْإ نههْ ا ل س‬ ْ‫اوسلأ َْ ْاو لَْ ه‬ ْ‫َغ ْ خيك‬ ‫"ا‬.


‫ل‬ ‫ت‬، ‫ْني‬
َ ‫التهث بي‬ ‫ ل‬،‫ْم‬ ‫ف رواست‬
ْْ
‫أ‬

Mohonkanlah ampun bagi saudara kalian, dan mintakanlah keteguhan buatnya, karena
sesungguhnya sekarang ia akan ditanyai. (HR. Abu Daud).

Wallahu A'lam.

2.8 Paham puasa senin kamis.

Puasa Senin Kamis adalah salah satu puasa sunah yang sering dikerjakan Rasulullah SAW.
Rupanya, ada beberapa alasan Rasullah SAW menjalankan puasa Senin Kamis. Puasa Senin Kamis
merupakan puasa sunah yang dilaksanakan pada hari Senin dan Kamis.

Niat Puasa Senin

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala

Artinya:

Saya niat puasa pada hari Senin, sunat karena Allah Ta’aalaa.
Niat Puasa Kamis

Artinya:

Saya niat puasa pada hari Kamis, sunat karena Allah Ta’aalaa.

2.9 shalat sunnat tasbih.


Shalat sunnat tasbih ialah Shalat yang sebagaimana diajarkan oleh
Rasulullah saw kepada mamaknya Sayyidina Abbas ibn Abdul Muthalib. Shalat tasbih ini
dianjurkan mengamalkannya, kalau bisa tiap-tiap malam, kalau tidak bisa tiap malam, maka
sekali seminggu, kalau juga tak sanggup sekali seminggu, dapat juga dilakukan sebulan sekali
atau setahun sekali, dan kalau tak bisa sekali setahun, setidaktidaknya sekali seumur hidup.

1. Kalau dikerjakan pada siang hari, hendaklah dikerjakan 4 rakaat dengan satu salam.

2. Kalau dikerjakan pada malam hari, hendaklah empat rakaat itu dijadikan dua salam.
Shalat ini disebut Shalat tasbih, karena didalamNya dibacakan tasbih sehingga dalam 4 rakaat itu
berjumlah 300 tasbih. Cara mengerjakannya sebagai berikut :
a. Berdirilah lurus menghadap kiblat, lantas ucapkan lafazh niat-nya (di waktu malam).

USHALLI SUNNATAT TASBDHI RAK'ATAINI LILLAHI TA'ALAA. ALLAHU AKBAR.

Artinya :
Aku niat Shalat tasbih dua rakaat, karena Allah. Allahu Akbar". b. Selesai membaca do'a
Iftitah, lalu membaca Surah, kemudian sebelumnya ruku' bacalah "Tasbih" 15 kali, yaitu :
"Maha suci Allah Yang Maha Esa, segala puji bagi Allah dan Allah dzat yang Maha Agung". (15
kali).

c. Kemudian ruku', dan setelah membaca tasbih ruku', lalu membaca pula tasbih seperti
tersebut diatas 10 kali, kemudian i'tidal.

d. Setelah selesai tahmid i'tidal, lantas membaca pula tasbih seperti tersebut diatas 10 kali,
lantas sujud.

e. Diwaktu sujud, sehabis tasbih sujud, kemudian membaca tasbih seperti tersebut diatas 10
kali, lalu duduk antara dua sujud.
I'. Setelah selesai membaca do'a duduk antara dua sujud, lantas membaca tasbih seperti tersebut
diatas 10 kali, kemudian sujud kedua. g. Pada sujud kedua setelah selesai membaca tasbih seperti
tersebut diatas 10 kali, lantas sebelum berdiri ke rakaat kedua, kita hendaknya "duduk istirahah"
lalu sambil duduk istirahah itu kita membaca tasbih seperti tersebut diatas 10 kali. Demikianlah
kita laksanakan pada rakaat pertama ini, yang apabila kita hitung seluruh bacaan tasbihnya
berjumlah 75 kali tasbih, dan 75 X 4 raka'at = 300 tasbih. Untuk lebih jelas kita nyatakan sbb. :
Setelah selesai membaca surah pada rakaat pertama

sambil berdiri membaca tasbih ................................................. 15 kali.


Waktu ruku' membaca tasbih lagi ............................................ 10 kali. Waktu i'tidal membaca
tasbih lagi ........................................... 10 kali.
Waktu sujud membaca tasbih lagi ........................................... 10 kali.
Waktu duduk antara dua sujud membaca tasbih ...................... 10 kali.
Waktu sujud kedua membaca tasbih ....................................... 10 kali.
Waktu duduk istirahah hendak berdiri ..................................... 10 kali.
Jumlah ................................. kali
tasbih. Dikalikan ......................... 4 rakaat
Jumlah ......................... 300 tasbih.
Andai kata kita kelupaan membaca tasbih disatu-satu tempatnya, maka boleh digantikan ditempat
berikutnya, agar tetap tasbihnya berjumlah 300 tasbih.

2.10 review ceramah singkat.

Ceramah Singkat Tentang Sabar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Untuk mengawali ceramah singkat ini marilah kita bersama-sama mengungkapkan puja dan puji
syukur kehadirat Allah swt., karena dengan limpahan rahmat-Nya kita semua bisa menyelesaikan
tugas ceramah ini tanpa ada halangan suatu apa pun. Sholawat serta salam mudah-mudahan tetap
terlimpahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad saw., karena dengan ajarannya kita bisa
membedakan yang haq dan yang batil.

Manusia dalam menempuh perjalanan hidup ini, tidak lepas dari likuliku cobaan hidup. Ujian silih
berganti, baik berupa kemiskinan, kesengsaraan dan berupa penyakit. Segala sesuatu yang
menimpa pada manusia, sehingga menimbulkan kesusahan dan kesengsaraan, maka tiada lain
kecuali untuk menguji sampai dimana kualitas iman kita.

Bila segala cobaan dihadapinya dengan penuh kesabaran, maka baginya pahala dari Allah swt. Bila
Allah mencintai kaumnya, maka diujinya lebih dahulu Dan Anda jangan salah paham, bila
seseorang mukmin di landa beberapa ujian, baik kesengsaraan, penyakit, dan berbagai macam
problem kehidupan, maka dalam hal ini berarti hamba itu benar-benar dicintai oleh Allah, bila
ujian tersebut dihadapi dengan penuh kesabaran. Jadi bukan berarti Allah membenci kemudian
diberinya ujian tersebut. Karena dengan besarnya ujian yang akan di terima, bila sabar seseorang
menghadapinya.

Berkaitan dengan perlunya sikap sabar yang harus diterapkan, maka Nabi saw.

bersabda: Bahwasanya bersabar pahala itu tergantung pada besarnya ujian bala’, dan sesungguhnya
Allah Ta ’ala apabila mencintai sesuatu kaum, maka kaum itu di ujinya lebih dahulu, maka barang
siapa yang rela mendapat ujian itu, maka mendapat keridaan Allah, dan barang siapa yang benci,
maka kemurkaan Allah baginya.

Juga sabda beliau saw. dalam Hadisnya terkait keutamaan sabar :

“Sabar adalah bagian dari iman merupakan kepala dari tubuh”.


Dengan ujian yang menimpa pada seseorang, maka haruslah kita terima penuh kesabaran. Bila
seorang mendapat cobaan kemudian dihadapi dengan rasa benci, maka kemurkaan Allah yang akan
menimpa.

Sabar itu ada tiga bagian :

Pertama sabar mematuhi ketaatan, perintah dan larangan Allah SWT.

Kedua sabar terhadap musibah atau cobaan yang menimpa.

Ketiga sabar akan ujian kesenangan.

Sabar dalam patuh kepada Allah SWT harus dalam Istiqomah atau keteguhan hati. Tidak lupa
bahwa hidup itu sementara dan suatu saat nanti semua akan dikembalikan kepada-Nya. Ketika
melakukan ibadah perlu kesabaran, karena bila tidak maka tidak akan masuk menjadi amal Soleh.

Sabar terhadap ujian kepahitan dan musibah yang menimpa harus dengan iman yang kuat. Kita
semua harus mengimani takdir yang telah digariskan. Manusia hanya berencana dan berusaha,
Tuhan yang menentukan. Terakhir sabar saat senang. Ini bersabar yang banyak dilupakan orang.
Padahal kesenangan kebahagiaan harus serta merta juga diiringi kesabaran, karena kalau tidak bisa
jadi bosan dan akhirnya tidak pernah merasa puas dari apa yang telah dikaruniakan kepadanya.

Kiranya cukup sampai disini ceramah singkat tentang perlunya bersabar yang bisa saya sampaikan
dengan singkat, mudah-mudahan membawa manfaat bagi kita semua, amin. Sampai jumpa pada
kesempatan berikut nya, dan terima kasih atas perhatian saudara sekalian.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

2.11 memahami shadaqah

Sedekah adalah salah satu sunah dari sunah-sunah Rasulullah Saw. Amalkan satu !setelah
Istiqomah, tambahkan jadi 2, tambah lagi menjadi 3, terus amalkan sunah-sunah yang lain,
kemudian Istiqomahkah 36

Dalam hal ini juga terdapat, di dalam buku The Miracle Of Giving, beliau mempunyai cara
tersendiri dalam menerapkan sedekah. Menurutnya, “Mencari rezeki dengan cara mudah, Mencari
rezeki dengan cara repot”, dalam urusan mencari rezeki, mencari dunianya, Allah memberikan
cara yang gampang bagi manusia, memberikan cara yang mudah bagi manusia. Tapi manusia
senangnya memilih cara yang repot, cara yang sukar. Padahal Allah Swt tentu yang paling tahu
kunci-kunci perbendaharaan rezeki-Nya.
Allah menyebutkan kunci segala kunci bagi manusia itu adalah dengan beribadah kepada-Nya.
Sedekah, Shalat malam, memberi makan anak yatim, menyenangi hati yang berduka adalah “hanya
sekian” dari apa yang disebut dengan ibadah. Bila ibadah diperbaiki maka kehidupan pun akan
menjadi lebih baik lagi. Namun bila ibadah buruk, maka kehidupan buruk yang akan terhidang.

Sedekah berasal dari bahasa Arab yaitu Shadaqah yang berarti suatu pemberian oleh seorang
muslim yang diberikan kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi waktu dan
jumlah tertentu.

Makna sedekah memang sering dikontaminasikan dengan memberikan harta untuk kepentingan
tertentu di jalan Allah Swt.
Begitu pun di dalam Al- Qur’an, banyak yang menjelaskan mengenai sedekah dengan harta. Secara
bahasa, sedekah berasal dari kata Shidq, yang berarti benar. Muslim meriwayatkan bahwa sedekah
merupakan Burhan (bukti).Sedekah maknanya lebih luas dari sekedar infak dan zakat. Sedekah
tidak hanya berarti mengeluarkan atau memberikan harta. Sedekah mencakup segala amal dan
perbuatan baik. Dijelaskan dalam sebuah hadis bahwa memberikan senyuman adalah sedekah. Hal
ini berarti bahwa sedekah tidak hanya mencakup harta, akan tetapi amal perbuatan kita juga
termasuk sedekah. Makna sedekah berkisar pada tiga pengertian. Pertama, sedekah adalah
pemberian harta kepada orang-orang fakir, orang-yang membutuhkan, ataupun pihak-pihak lain
yang berhak menerima sedekah tanpa disertai imbalan. Hukum sedekah ini ialah sunah bukan
wajib. Kedua, sedekah identik dengan zakat. Pengertian itu merupakan makna lain sedekah, karena
dalam nash- nash syara’ terdapat lafazh “ Shadaqah” yang berarti zakat. Saat bersedekah, ada
beberapa adab yang harus diperhatikan agar sedekah yang kita lakukan tidak malah menjadi
keburukan bagi kita sendiri dan tidak manfaat bagi orang lain, adapun adab-adab sedekah sebagai
berikut :

1. Berasal dari usaha yang halal


Kita tidak boleh menyedekahkan barang haram walaupun dari hasil usaha yang halal. Serta tidak
seharusnya kita memberikan sedekah untuk membantu hal-hal yang haram, seperti Wakaf untuk
tempat maksiat.

2. Berasal dari harta yang baik dan yang paling utama


3. Ikhlas mencari Ridha Allah Sedekah tidak boleh diiringi dengan Riya Seseorang harus meniatkan
sedekahnya hanya untuk Allah swt. Orang yang meniatkan sedekah hanya untuk mencari Ridha
Allah semata. Namun bila diniatkan sedekah untuk mencari pujian dari manusia atau selain itu
maka ia tidak akan memperoleh pahala sedikit pun.
4. Merahasiakan sedekah Khususnya pada situasi-situasi yang memang lebih utama untuk
merahasiakannya. Namun demikian ,seseorang juga boleh memperlihatkan sedekahnya jika
memang lebih utama.
5. Tidak mengharap balasan yang banyak dari sedekahnya Menurut Ibnu Abbas, janganlah engkau
memberi sesuatu pemberian dengan maksud memperoleh lebih banyak.
6. Berikan sedekah dengan wajah berseri dan lapang dada Sedikit sedekah yang diberikan
kepada orang fakir dengan wajah berseri- seri lebih baik bagi orang fakir daripada
sedekah dalam jumlah banyak dengan wajah cemberut.
7. Berikan sedekah kepada orang yang membutuhkan
Apabila ada kerabat yang sedang membutuhkan maka ia lebih berhak menerimanya dari
pada orang lain

8. Menyegerakan sedekah Seseorang hendaknya menyegerakan sedekah ketika ia masih


hidup dan menyegerakannya.
9. Tidak mengungkit-ungkit sedekah dan tidak menyakiti perasaan si penerima sedekah.
Hal ini sependapat dengan Samr binti Muahmmad Al-Jum’an,beliau menuturkan bahwa
:”adab sedekah, hendaknya sedekah dilakukan dari harta yang baik, bukan buruk dan
haram, hendaknya ia diberikan dengan hati yang rela, mencari pahala Allah Swt,
hendaknya sedekah tidak diungkit- ungkit sehingga tidak menyakiti perasaan orang yang
diberi”

PENUTUP

Dengan ini saya menghaturkan Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan
yang telah memberikan karunia serta kekuatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
ini. Penulis selalu berdo’a dan memohon ketabahan dan bimbingan dari Allah SWT,
dengan harapan semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi semuanya dan bagi saya sendiri.
Sebagai manusia kekurangan pastilah ada, akhirnya atas segala kekurangan itu memang
keterbatasan penulis dan penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saran dan kritik
yang membangun sangat penulis butuhkan dan semoga menjadi tugas yang bermanfaat
serta senantiasa diridoi Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai