Anda di halaman 1dari 8

NAMA : JUL IKHSAN

Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb,.
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga ringkasan singkat ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi
agar ringakasan ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan ringkasan ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan ringkasan ini.

Darul Huda, 20 April 2023

Penulis
IBADAH

Pengertian Ibadah

Salah satu bagian dari syariah adalah ibadah. Ibadah artinya menghambakan
diri kepada Allah.Ibadah merupakan tugas hidup manusia di dunia, karena itu
manusia yang beribadah kepada Allah disebut ‘abdulla’ atau hamba Allah. Hidup
seorang hamba tidak memiliki alternatif lain selain taat, patuh, dan berserah diri
kepada Allah. Ibadah ( ‫ ) عبادة‬secara etimologi berasal dari kata ‘abd yang artinya
abdi, hamba, budak, atau pelayan. Jadi ‘ibadah berarti, pengabdian, penghambaan,
pembudakan, ketaatan, atau merendahkan diri. Sedangkan secara terminologis, Hasbi
Ash-Shiddieqy mengutip beberapa pendapat, antara lain; Mengesakan Allah,
menta’zimkan-Nya dengan sepenuh-sepenuhnya ta’zim serta menghinakan diri kita
dan menundukkan jiwa kepada-Nya. Ulama akhlak mengartikan ibadah dengan
mengerjakan segala taat badaniyah dan menyelenggarakan segala syariat (hukum).
Ulama fikih mengartikan ibadah dengan segala taat yang dikerjakan untuk mencapai
keridhaan Allah dan meng-harap pahala-Nya di akhirat.
Adapun pendapat lain mengenai ibadah mendekatkan diri kepada Allah
dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Juga yang dikatakan ibadah adalah beramaldengan yang diizinkan oleh Syari’ Allah
Swt. karena itu ibadah itu mengandung artiumum dan arti khusus. Ibadah dalam arti
umum adalah segala perbuatan orang Islam yang halal yang dilaksanakan dengan niat
ibadah. Sedangkan ibadah dalam arti yang khusus adalah perbuatan ibadah yang
dilaksanakan dengan tata cara yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Saw. Ibadah
dalam arti yang khusus ini meliputi Thaharah, Shalat, Zakat, Shaum, Haji, Kurban,
Aqiqah Nadzar dan Kifarat.
Disisi lain, dipahami bahwa ibadah adalah perbuatan manusia yang
menunjukkan ketaatan kepada aturan atau perintah dan pengakuan kerendahan
dirinya di hadapan yang memberi perintah. Adapun yang memberi perintah untuk
beribadah, adalah tiada lain kecuali Allah sendiri, sebagaimana dijelaskan dalam Q.S.
al-Baqarah (2): 21,
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-
orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.”
Dari ayat di atas, dapat dipahami bahwa sasaran ibadah hanyalah kepada
Allah SWT. Dengan kata lain, bahwa manusia beribadah adalah untuk mengabdikan
dirinya kepada Allah sebagai Tuhan yang telah menciptakan mereka.

Dari berbagai pengertian ibadah diatas pada dasarnya memiliki kesamaan


esensial, yakni masing-masing bermuara pada pengabdian seorang hamba kepada
Allah SWT., dengan cara mengagungkan-Nya, taat kepada-Nya, tunduk kepada-Nya,
dan cinta yang sempurna kepada-Nya.
Makna pengabdian atau penghambaan yang akan dijelaskan adalah
perkarayang memuliakan manusia serta membedakan dengan hewan dan makhluk
lainnya. Apa yang difirmankan Allah Subhanahu wa ta’ala dalam surat Adz-
Dzaariyaat : 56

Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepadaKu (QS. Adz Dzariyat : 56).

Arti ‘ibadah di sini adalah bahwa jin dan manusia dalam hidupnya harus
tunduk dan patuh terhadap aturan dan hukum-hukum Allah. Ini berarti, bahwa tujuan
Allah menciptakan jin dan manusia adalah agar mereka:
1) Pertama, hanya setia kepada Allah saja dan tidak kepada yang lain, karena
hanya Dia Yang Maha Menghidupi dan Maha Memelihara.
2) Kedua, agar mereka hanya mengikuti perintah-perintah Allah saja dan tidak
mendengarkan perintahsiapa pun yang bertentangan dengan perintah-Nya.
3) Ketiga, hanya kepada satu Dzat saja mereka harus menyembah dan
mendekatkan diri (taqarrub), yaitu hanya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala
dan tidak kepada yang lain.

Macam-Macam Ibadah
Ibadah terbagi menjadi 2, yaitu:
1) Ibadah Mahdlah.
Yaitu ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah SWT. Semua
perbuatan ibadah yang pelaksanaannya diatur dengan ketentuan yang telah
ditetapkan dalam Al-Quran dan sunnah. Contoh, salat harus mengikuti
petunjuk Rasulullah salallahu alaihi wassalaam dan tidak dibenarkan untuk
menambah atau menguranginya, begitu juga puasa, haji dan yang
lainnya.Dengan shalat lima kali sehari berarti memperingatkan kita,bahwa di
mana pun dan kapan pun kita berada adalah tetap budak Allah, dan hanya
kepada-Nyalahkita harus menghamba. Dengan shalat membawa manusia
mendekatkan diri kepada AllahSubhanahu wa ta’ala.‘Ibadah mahdlah ini
dilakukan hanya berhubungan dengan Allah saja (hubungan ke atas/ Hablum
Minallah), dan bertujuan untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah Ta
‘ala.Ibadah ini hanya dilaksanakan dengan jasmani dan rohani saja, karenanya
disebut ‘ibadah badaniyah ruhiyah.
2) Ibadah Ghairu Mahdlah
Ibadah Ghairu Mahdlah adalah ibadah yang membutuhkan keterlibatan orang
lain atau ‘ibadah yang tidak hanya sekedar menyangkut hubungan dengan
Allah, tetapi juga menyangkut hubungan sesama makhluk (Hablum Minallah
Wa Hablum Minannas), atau di samping hubungan ke atas, juga ada
hubungan sesama makhluk. Hubungan sesama makhluk ini tidak hanya
sebatas pada hubungan sesama manusia, tetapi juga hubungan manusia
dengan lingkungan alamnya (hewan dan tumbuhan). Contoh, zakat, infaq,
sedekah, dll. Zakat menyadarkan kita akan kenyataan bahwa harta yang kita
peroleh adalahpemberian Allah Subhanahu wa ta’ala, bukan sepenuhnya atas
hasil usaha sendiri. Jangan kitahabiskan harta itu hanya untuk kepentingan
kepuasan lahiriyah saja, tetapi haruslah kita berikanjuga hak Allah,
mensucikan harta kita, membuktikan kepedulian kita kepada fakir miskin.

Jenis Ibadah
Ibadah dikategorikan menjadi empat jenis berdasarkan perbuatannya yaitu
sebagai berikut.
1) Ibadah Qolbiyyah
Artinya semua ibadah dilakukan melalui aktivitas akal. Jika ibadah ini
mencakup aspek i`tiqod atau keyakinan seperti keyakinan akan adanya Allah
SWT. Selain i`tiqod sebagai cinta Tuhan, atau dalam bentuk tafakkur sebagai
kontemplasi terhadap ciptaan Tuhan.
2) Ibadah Qauliyah
Jenis ibadah ini dilakukan melalui kegiatan lisan. Misalnya, membaca Al-
Qur’an, Kemuliaan, Termid, Takbir, Takbir, dll.
3) Ibadah Amaliyyah
Ibadah Amaliyyah adalah jenis ibadah yang dilakukan melalui aktivitas
anggota badan. Contohnya termasuk shalat, puasa, dan gerakan haji.
4) Ibadah Maaliyyah
Jenis ibadah ini dilakukan oleh seorang hamba yang menyumbangkan
hartanya. Misalnya, membayar Zakat dan Bershodaqoh.

Ibadah Berlandaskan Rukun Islam


Rukun Islam sebagai dasar ilmu agama Islam telah diajarkan sejak awal agar
umat Islam dapat lebih memahaminya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari. Rukun Islam merupakan dasar atau pondasi Islam dan harus selalu diamalkan
agar keimanannya tetap terjaga sepanjang hayat.
Dalam menjalankan rukun Islam, ada syarat-syarat tertentu yang dapat
menjadikan wajib, sunnah, atau tidak wajibnya suatu ibadah.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
“Islam dibangun di atas lima perkara, yaitu syahadat laa ilaaha illallah dan
Muhammadan Rasulullah, menegakkan salat, menunaikan zakat, haji dan puasa
Ramadhan”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Di bawah ini adalah penjelasan singkat dari masing-masing rukun Islam.


1) Dua Kalimat Syahadat
Dua kalimat syahadat diujarkan oleh umat Islam sebagai bukti keyakinannya
dalam menerima Islam dan integritasnya dalam menjalankan Syariah wajib.
Kata-kata dari dua ayat syahadat adalah:
“Asyhadu an-laa ilaaha illallaah Wa asyhadu anna Muhammadan
rasuulullaah.”
Artinya: “Saya bersaksi tiada Tuhan Yang berhak disembah Selain
Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”

Dengan membaca dua kalimat syahadat, seorang muslim percaya


bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah dan bahwa
Nabi Muhammad adalah utusannya. Muslim harus percaya bahwa Nabi
Muhammad bukanlah tuhan yang disembah, tetapi utusan dari Allah Ta’ala di
dunia untuk menyampaikan pesan Islam.

2) Sholat
Sholat dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan, mulai dari sholat
subuh di pagi hari sampai sholat Isya pada malam hari.
“A’isyah radhiallahu’ anha, istri Nabi salallahu’alaihiwasallam,” dia
bersabda:
“Pertama yang diwajibkan shalat kepada Rasulullah -shallallahu alaihi
wasallam- adalah dua rakaat dua rakaat kecuali Maghrib yaitu 3 rakaat.
Kemudian Allah menyempurnakan (jumlah rakaat) Dzhuhur, Ashar, dan Isya’
4 rakaat dalam kondisi hadir (tidak safar) dan ditetapkan shalat di waktu safar
sebagaimana kewajiban awal (2 rakaat)” (H.R Ahmad).
3) Puasa
Rukun Islam ketiga adalah mewajibkan puasa di bulan Ramadan. Puasa
berarti menahan diri dari makanan, minuman, hubungan perkawinan, dan
segala sesuatu yang membatalkan puasa dari matahari terbit sampai terbenam.
Intinya, bagian dari hikmah puasa adalah melatih diri untuk melawan segala
nafsu seperti makan berlebihan, amarah, dan lainnya.
4) Zakat
Ada dua jenis zakat dalam Islam: zakat fitrah (makanan pokok) dan zakat Mal
(harta mencapai nisob dan haul). Zakat Fitrah akan dibayarkan selama bulan
Ramadan dan sebelum memasuki Idul Fitri. Zakat Mal saat ini disimpan
selama satu tahun dan dibayarkan setiap tahun dari harta/ kekayaan/
penghasilan yang memenuhi nisab setara dengan 85 gram emas. Zakat ini
sangat berguna dalam membantu orang-orang miskin dan tidak mampu untuk
memakmurkan kehidupan mereka. Sebagaimana Allah berfirman, ada delapan
golongan yang berhak menerima zakat:
“Sesungguhnya, zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mualaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk
jalan Allah, dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu
ketetapan yang diwajibkan Allah.” (Qs. At-Taubah:60).
Ayat tersebut menjabarkan kalau 8 golongan itu, ialah Fakir, Miskin,
Orang yang mengurusi zakat, Mualaf, Pembebasan budak, Orang yang terlilit
utang, Orang yang berjuang di jalan Allah dan Orang yang kehabisan bekal
dalam perjalanan.
5) Haji
Sembahyang Haji ke Tanah Suci dilakukan setiap bulan Haji atau Zulhijah.
Haji adalah kewajiban bagi umat Islam jika mereka mampu secara fisik dan
finansial.
Selain ibadah pokok tersebut, hal-hal yang sering kita anggap sepele pun
sebenarnya bernilai ibadah dan pahalanya tidak dapat diremehkan begitu saja,
misalnya:
 Menjaga lisan dari perbuatan dosa, misalnya dengan tidak berdusta dan
mengumbar fitnah, mencaci, menghina atau pun melontarkan perkataan yang
bisa menyakiti hati.
 Menjaga kehormatan diri dan keluarga serta sahabat.
 Mampu dan bersedia menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya dengan
penuh tanggung jawab.
 Berbakti dan hormat kepada kedua orang tua atau orang yang lebih tua dari
kita.
 Menyambung tali silaturahim dan kekerabatan.
 Menepati janji.
 Memerintahkan atau setidaknya menyampaikan amar ma’ruf nahi munkar.
 Menjaga hubungan baik dengan tetangga.
 Menyantuni anak yatim, fakir miskin, ibnu sabil (orang yang kehabisan bekal
di perjalanan).
 Menyayangi hewan dan tumbuh-tumbuhan di sekitar tempat tinggal kita.
 Memanjatkan do’a, berdzikir, mengingat Allah kapan dan dimanapun kita
berada.
 Membaca Al Qur’an.
 Mendengarkan ceramah, dan lain sebagainya termasuk bagian dari ibadah.

Anda mungkin juga menyukai