Anda di halaman 1dari 7

IBADAH DAN SYARIAH

Kelompok : 9
Nursaidah Rangkuti 0305202121
Siti Nurhalizah 0305203109

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kehidupan manusia di dunia merupakan anugerah dari Allah swt dengansegala
pemberiannya, manusia dapat mengecap segala kenikmatan yang bisadirasakan oleh
dirinya tetapi dengan anugerah tersebut kadangkala manusia lupaakan Dzat Allah swt
yang telah memberikannya. Sebab itu, manusia harusmendapatkan suatu bimbingan
sehingga di dalam kehidupannya dapat berbuatsesuai bimbingan Allah swt atau
memanfaatkan anugerah Allah SWT. Hidup yang dibimbing oleh syari’ah akan
melahirkan kesadaran untuk berperilaku yang sesuai dengan tuntuan Allah swt dan
Rasul Nya, salah satu cara untuk mencapaituntunan tersebut adalah dengan
beribadah.
Syariah islam ialah tata cara pengaluran tentang perilaku hidup manusiauntuk
mencapai keridhaan Allah SWT. Ibadah merupakan suatu perkara yangperlu adanya
perhatian terhadapnya, karena ibadah itu tidak bisa dimain-mainkanapalagi
disalahgunakan. Dalam islam ibadah harus berpedoman pada apa yangtelah Allah
perintahkan dan apa yang telah diajarkan oleh Nabi MuhammmadSAW kepada umat
islam, yang dilandaskan pada kitab yang diturunkan Allahkepada Nabi Muhammad
berupa kitab suci Al- Qur’an dan segala perbuatan, perkataan, dan ketetapan nabi atau
dengan kata lain disebut dengan hadits nabiSebagai rasa syukur terhadap Allah swt,
hendaknya kita sadar diri untuk beribadah kepada sang Pencipta Langit dan Bumi
beserta isinya sesuai syari’at Nya. Dalam ibadah, kita harus memperhatikan jenis-
jenis ibadah yang kitalakukan. Apakah ibadah tersebut termasuk dalam ibadah wajib,
sunnah, mubah,dan makruh.
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dalam makalah ini akanmembahas
mengenai syariah dan ibadah dalam islam
2. Tujuan Makalah
 Tujuan umum pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui
danmemahami tentang Ibadah dan Syariah
 Tujuan khusus pembuatan makalah ini yaitu untuk mengikuti
prosedurpengajaran dalam mata kuliah Metode Studi Islam .

3. Rumusan Masalah
 Apa yang di maksud dengan ibadan dan syariah ?
 Apa saja bentuk-bentuk ibadah dan syariah ?
 Apa saja prinsip-prinsip ibadah syariah dan ibadah dalam islam?
 Apa saja asas-asas syariah dan ibadah dalam islam ?
 Apa tujuan syariah dan ibadah ?
 Apa saja ciri khas dan watak ibadah dan syariah dalam islam ?
 Mengenal tokoh-tokoh filosof muslim ?

B. Pembahasan
1. Pengertian Ibadah Dan Syariah
Ibadah secara etimologi berasal dari kata bahasa arab yaitu abida- ya`budu-
`abdan-`ibadatan,yang berarti taat, tunduk, patuh,dan merendahkandiri. Kesemua
pengertian itu mempunyai makna yang berdekatan. Seseorang yangtunduk, patuh
dan merendahkan diri dihadapan yang disembah disebut “abid” (yang beribadah).
Kemudian pengertian ibadah secara terminologi atau secara istilah adalahsebagai
berikut :
 Menurut ulama tauhid dan hadis ibadah yaitu:
“Mengesakan dan mengagungkan Allah sepenuhnya serta menghinakan diri dan
menundukkan jiwa kepada- Nya”Selanjutnya mereka mengatakan bahwa ibadah itu
sama dengan tauhid. Ikrimah salah seorang ahli hadits mengatakan bahwa
segalalafadz ibadah dalam Al- Qur’an diartikan dengan tauhid.
 Para ahli di bidang akhlak mendefinisikan ibadah sebagai berikut:
“Mengerjakan segala bentuk ketaatan badaniyah dan melaksanakan segala
bentuksyari’at (hukum)“Akhlak” dan segala tugas hidup (kewajiban -kewajiban)
yangdiwajibkan atas pribadi, baik yang berhubungan dengan diri sendiri,
keluargamaupun masyarakat, termasuk kedalam pengertian ibadah
 Menurut ahli fikih ibadah adalah:
“Segala bentuk ketaatan yang dikerjakan untuk mencapai keridhaan Allah SWT dan
mengharapkan pahala- Nya di akhirat.”
Jadi dari pengertian, Ibadah adalah semua yang mencakup segala perbuatan
yangdisukai dan diridhai oleh Allah SWT, baik berupa perkataan maupun
perbuatan,baik terang-terangan maupun tersembunyi dalam rangka mengagungkan
AllahSWT dan mengharapkan pahala-
Nya.”
Syariah adalah ketentuan-ketentuan agama yang merupakan peganganbagi
manusia di dalam hidupnya untuk meningkatkan kwalitas hidupnya dalamrangka
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Syariah Islam adalah tata cara pengaturan tentang perilaku hidup
manusiauntuk mencapai keridhoan Allah SWT yang dirumuskan dalam Al- Qur’an,
yaitu Surat Asy- Syura ayat 13 yang Artinya : “ Dia telah mensyariatkan bagi kamu
tentang agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah
kamuwahyukan kepadamu dan apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim,
Musadan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah
belahtentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru
merekakepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya
danmemberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada- Nya).”
(Quran surat Asy-Syura ayat 13).

2. Bentuk-Bentuk Ibadah Dan Syariah


Ditinjau dari segi kepentingannya, ibadah dibagi menjadi dua, yaitu
kepentingan fardhi (perorangan) dan kepentingan ijtima‟I (masyarakat) seperti zakat
dan haji. Ditinjau dari segi bentuknya, ibadah ada lima macam, yaitu sebagai berikut.
 Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan, seperti dzikir, doa, tahmid, dan
membaca AlQur‟an.
 Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya, seperti
membantu atau menolong orang lain, jihad dan mengurus jenazah.
 Ibadah dalam bentuk perbuatan yang telah ditentukan wujud perbuatannya,
seperti puasa, zakat dan haji.
 Ibadah yang tata cara pelaksanaannya berbentuk menahan diri, seperti puasa,
i‟tikaf dan ihram
 Ibadah yang berbentuk menggugurkan hak, seperti memaafkan orang yang
telah melakukan kesalahan terhadap dirinya dan membebaskan seseorang yang
berutang kepadanya.
Secara garis besar, ibadah dibagi menjadi dua, yakni ibadah khassah (khusus)
dan ibadah mahdah dan ibadah „ammah (umum) atau gairu mahdah . Ibadah
mahdah adalah ibadah yang khusus berbentuk praktik atau perbuatan yang
menghubungkan antara hamba dan Allah melalui tata cara yang telah ditentukan dan
diatur atau dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Oleh karena itu, pelaksanaan dan
bentuk ibadah ini sangat ketat, yaitu harus sesuai dengan contoh dari Rasulullah,
seperti shalat, zakat, puasa dan haji.
Adapun ibadah gairu mahdah adalah ibadah umum berbentuk hubungan
sesama manusia dan manusia dengan alam yang memiliki nilai ibadah. Ibadah ini
tidak ditentukan dan diatur secara ketat sebagaimana ibadah mahdah .
Ibadah ini bisa berbentuk perbuatan atau perkataan selama tidak bertentangan
dengan syariat dan diniatkan karena Allah semata. Ibadah merupakan konsekuensi
dari keyakinan kepada Allah SWT yang tercantum dalam kalimat Laa Ilaaha illallah
(tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah). Ini berarti bahwa seorang muslim
hanya beribadah dan menyembah Allah, tidak kepada yang lain.

3. Prinsip-Prinsip Ibadah Syariah Dan Ibadah Dalam Islam


 Niat lillahi ta’ala (Al-Fatihah/1:5)
 Ikhlas (Al-Bayinah/98:5)
 Tidak menggunakan perantara (washilah) (Al-Baqarah/2: 186)
 Dilakukan sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan sunnah
 Seimbang antara dunia akherat (Al-Qashash/28:77)
 Tidak berlebih-lebihan (Al-A’raf/7:31)
 Mudah (bukan meremehkan) dan Meringankan Bukan Mempersulit

4. Tujuan syariah dan ibadah


Tujuan syariah
Tujuan syariah adalah merealisasikan kemaslahatan bagi manusia dan
menghilangkan kemudharatan, sedangkan mabadi' (pokok dasar) yakni
memperhatikan nilai-nilai dasar Islam, seperti keadilan, persamaan dan kemerdekaan.
Tujuan syariah dalam lingkup hukum Islam adalah sebagai jalan atau jembatan bagi
umat manusia dalam berpijak dan berpedoman. Selain itu, syariah juga menjadi
media dalam menjalankan kehidupan di dunia agar sampai pada tujuan akhir dengan
selamat.
Dengan kata lain, supaya manusia dapat membawa dirinya di atas jalur syariah
sehingga bisa hidup dengan teratur, tertib dan tentram. Ini bisa digambarkan dalam
menjalin hubungan baik dengan Sang Khalik yang disebut habluminallah dan
hubungan dengan sesama manusia atau hablumminannas.
Hubungan yang baik ini akan bernilai ibadah dan dianggap baik oleh Allah SWT.
Hingga pada akhirnya, seorang Muslim mampu mencapai tujuan hidup hasanah fi
dunya dan hasanah fil akhirat.

Tujuan ibadah
Tujuan ibadah pada akhirnya akan memberikan manfaat kebaikan bagi siapa
saja yang melaksanakannya. Berikut beberapa tujuan beribadah dalam Islam yang
perlu Anda ketahui:
a. Ibadah dilakukan untuk menciptakan hubungan harmonis antara makhluk dan
Sang Penciptanya, yaitu Allah SWT.
b. Ibadah dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah karena telah
menciptakan, memelihara, mengangkat manusia sebagai khilafah di bumi,
serta mengizinkan manusia untuk mengambil manfaat yang disediakan oleh
alam.
c. Ibadah dilakukan untuk mengukur sejauh mana kepatuhan para makhluk
ciptaan Allah dalam melaksanakan perintah-Nya.
d. Patuh tidaknya seorang hamba dalam melaksanakan perintah Allah akan
mempengaruhi nasib mereka di dunia maupun di akhirat untuk kehidupan
yang akan datang.
e. Ibadah dapat memberikan rasa aman, damai, dan tenang, karena Allah dapat
mengurus setiap urusan pada hambanya.
f. Ibadah dilakukan untuk menghilangkan rasa takabur karena hanya Allah Yang
Maha Besar yang memiliki segala kesempurnaan.
g. Ibadah dilakukan sebagai bentuk ekspresi bahwa manusia hanya makhluk
yang lemak dan membutuhkan setiap pertolongan dan kekuatan dari Allah
SWT.

5. Ciri khas dan watak ibadah dan syariah dalam islam


Ciri khas dari ibadah yang digagas oleh Islam dapat dipahami sebagai berikut:
a. Tidak ada perantara
b. Tidak terbatas ruang dan waktu
c. Memerlukan kemurnian hati
d. Merupakan kenikmatan hakiki
Sedang kan ciri khas dari syariah islam yaitu :
a. Berasal dari allah
Meski hal ini suatu yang sangat jelas, tapi kerap dilupakan. Hamzah mengatakan
syariat tidak dibuat oleh orang dan bukan pula pengalaman orang. "Petunjuk, aturan,
dan ajarannya berasal dari Allah," kata Hamzah.
b. Komprehensif
Hamzah mengatakan syariat adalah pedoman komprehensif yang mempertimbangkan
semua aspek kehidupan manusia. Syariat memberikan kita bimbingan sejak hari
kelahiran hingga hari kematian. Bahkan, syariah juga memberikan pedoman terkait
sebelum hari kelahiran maupun usai hari kematian.
c. Seimbang dan moderat
Syariat memberikan pedoman yang menyimbangkan antara tubuh dan jiwa, antara
akal dan emosi, antara kehidupan sekarang dan kehidupan akhirat. Syariat
menyeimbangkan antara teori dan kenyataan, antara berpikir dan bertindak, antara
yang tak terlihat dan yang tampak. Syariat juga mempromosikan kebebasan, namun
memerintahkan tanggung jawab.
d. Membebaskan dari beban
Salah satu atribut penting dari syariat adalah ia datang untuk mempermudah dan
menghilangkan beban. Nabi digambarkan dalam Alquran sebagai orang yang:
"Menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang
menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk
bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada
mereka." (Al-A'raf 7:157).
e. Sinergis
Syariat menciptakan sinergi antara orang-orang, di mana mereka saling membantu
untuk mempromosikan yang baik dan menghapus yang jahat. Syariat juga
membangun sinergi antara orang dan kepemimpinan mereka di semua tingkatan.

6. Keunikan ataupun keistimewaan syariah dalam islam


Adapun keistimewaan syariat islam diantaranya adalah:
a. Bersumber dari Dzat Yang Maha Mengetahui
Syariat Islam adalah satu-satunya syariat yang bersumber dari Dzat Yang Maha
Mengetahui kebaikan (maslahat) untuk manusia pada setiap tempat dan zaman,
karenanya syariat ini terjaga dari kekurangan dan kesalahan. Apa yang ada di
dalamnya adalah kebenaran mutlak, tidak ada kezhaliman sedikitpun, dan apa yang
ditimbulkan olehnya adalah murni maslahat, tidak ada kemudharatan sedikitpun.
b. Mencakup semua aspek
Islam tidak hanya mengajarkan bagaimana seharusnya seorang hamba berhubungan
dengan Rabbnya, akan tetapi islam juga mengajarkan bagaimana seharusnya seorang
hamba bermuamalah dengan semuanya.
c. Fleksibel (luwes).
Ada beberapa bentuk fleksibelitas Syariat Islam, di antaranya, Pertama, dari sisi hawa
nafsu, Islam tidak menghendaki manusia itu mematikan hawa nafsu dan juga tidak
menyukai manusia yang memenuhi hawa nafsunya tanpa aturan, yang dituntut adalah
upanya pengendalian

C. Penutup
Syariah Islam memberikan tuntunan hidup khususnya pada umat Islam
danumumnya pada seluruh umat manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia
danakhirat. Muamalah dalam syariah Islam bersifat fleksibel tidak kaku.
Dengandemikian Syariah Islam dapat terus menerus memberikan dasar spiritual
bagiumat Islam dalam menyongsong setiap perubahan yang terjadi di
masyarakatdalam semua aspek kehidupan.
Ibadah segala perbuatan yang disukai dan diridhai oleh Allah SWT, baikberupa
perkataan maupun perbuatan, baik terang-terangan maupuntersembunyi dalam rangka
mengagungkan Allah SWT dan mengharapkanpahala-Nya, mensucikan jiwa,
mewujudkan hubungan antara hamba denganTuhannya, mendidik mental, dan
menjadikan manusia yang disiplin danbertanggung jawa

D. Datar Pustaka
Ahmadi, Abu. Dasar-dasar Pendidikan : Bumi Aksara, Jakarta, 2008.
Haradjat, Zakiah Dkk, Dasar–Dasar Agama Islam :Jakarta,1999.
L. Hakim, Drs. Nandang, Pendidikan Agama Islam: Ganeca Exac, Bandung, 1988.
Rachmawan , Hatib . Fiqih ibadah dan prinsip dalam islam : in berita ,2012
Rasjid, H. Sulaiman, Fiqh Islam: Attahiriyah, Bandung, 1976.

Anda mungkin juga menyukai